Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN KASUS

ASFIKSIA

DISUSUN

DISUSUN
OLEH KELOMPOK-3 :
Emeliana Da Costa
Npm : 1490122015
Felina. M. Parera
Npm : 1490122016
Christy Pasalbessy
Npm : 1490122017
Everly Luhulima
Npm : 1490122018
Windy Tuapetel
Npm : 1490122019
James. F. H. Lelapary
Npm : 1490122020
Yosi. R. Bakker
Npm : 1490122021

PROGRAM STUDI PROFESI NERS ANGKATAN XXVIII


INSTITUT KESEHATAN IMMANUEL
BANDUNG
2022
1. Pengkajian
a. Identitas Klien
Nama : By. C
Jenis Kelamin : laki-laki
TTL / Usia : 2 Jam
Agama : Islam
Alamat : Kota Bandung
Anak ke : 1 (satu)
Suku Bangsa : Sunda
b. Identitas orang tua
Nama Ibu : Ny. M
Umur : 27 Tahun
Suku Bangsa : Sunda
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT
Agama : Islam
Alamat : Kota Bandung
c. Data Medik
Diagnosa medic
a) Saat masuk : Asfiksia
b) Saat pengkajian : Asfiksia sedang
d. Alasan Masuk Rumah Sakit
Klien masuk rumah sakit Immanuel pada tanggal 30 Juli 2022 dengan alasan bidan T
mengatakan bayi tidak bisa bernafas secara spontan setelah dilahirkan.
e. Riwayat Kesehatan Saat Ini
Bidan T mengatakan bayi tidak bisa bernafas secara spontan dan tidak menangis setelah
dilahirkan dengan usaha bernapas lemah.
f. Riwayat Kehamilan Ibu
a. Umur kehamilan : 42 Minggu
b. Periksa ANC : Pada Bidan
c. Frekuensi ANC : 4x selama kehamilan
d. Penyakit ibu selama hamil : Hipertensi
g. Riwayat Persalinan Ibu
1. Jenis persalinan Pervaginam.
2. Partus ditolong oleh bidan.
3. Lama partus selama 12 jam.
4. Warna air ketuban hijau dan kental
5. Selama kehamilan ibu mengalami preeklamsia dengan TD :140/100 mmHg
h. Pemeriksaan fisik
1) Tanda-tanda vital klien/bayi
a) Denyut Nadi : 90 x/i
b) RR : 15x/i
c) Suhu : 37 ⁰C
d) BB/PB : 3000 gr / 43 cm
2) Head to Toe
 Kepala : Bentuk : Normal
Chepal Hematom : Tidak Ada
 Mata : Bentuk : Simetris
Sekret : Tidak ada
Conjungtiva : Ananemis
Sklera : Anikterik
 Mulut : Bibir : Normal
Gigi : Belum Tumbuh
 Hidung : Simetris, Teraba dingin
 Telinga : Bentuk : Simetris
 Thorax & Abdomen : Bentuk : Normal
Denyut Jantung : Bradi Cardia
 Ekstremitas : Tonus Otot Lemah dan Teraba dingin
3) Nilai APGAR skor bayi lima menit pertama adalah 4.
- Detak jantung = 1
- RR = 1
- Refleks saat jalan nafas = 1
- Tonus otot = 1
- Warna kulit = 0
i. Terapi
IVFD dx 5% 4 tts/menit menggunakan infus set mikro.
O2: 2 Liter/menit
2. Patofisiologi
Pada penderita asfiksia telah dikemukakan bahwa gangguan pertukaran gas serta
transport 02 akan menyebabkan berkurangnya penyediaan O2 dan kesulitan pengeluaran
CO2. Keadaan ini akan mempengaruhi fungsi sel tubuh dan tergantung dari berat dan
lamanya asfiksia fungsi tadi dapat reversibel atau menetap, sehingga menimbulkan
komplikasi, gejala sisa, atau kematian penderita. Pada tingkat permulaan, gangguan ambilan
O2 dan pengeluaran CO2 tubuh ini mungkin hanya menimbulkan asidosis respiratorik.
Apabila keadaan tersebut berlangsung terus, maka akan terjadi metabolisme anaerobik berupa
glikolisis glikogen tubuh. Asam organik yang terbentuk akibat metabolisme ini menyebabkan
terjadinya keseimbangan asam basa berupa asidosis metabolik. Keadaan ni akan menganggu
fungsi organ tubuh, sehingga mungkin terjadi penurunan sirkulasi kardiovaskuler yang
ditandai oleh penurunan tekanan darah dan frekwensi denyut jantung.
PATHWAY

Perubahan
status
kesehatan
kesehatan

Kurang
terpaparn
ya
informasi
tentang
penyakit
anaknya

Stres
Psikologi

Ansietas
3. Analisa Data
No Data Etiologi Masalah
1. DS : Paralisis pusat pernafasan Gangguan pertukaran
- bidan T mengatakan  gas
bahwa sebelumnya By. Asfiksia
C terdapat penumpukan 
sekret pada mulut bayi Paru-paru terisi cairan
DO : 
- Tonus otot bayi C Gangguan metabolisme
fleksi ektremitasnya dan perubahan asam basah
tampak lemah 
- RR: 15x/i  N: 90x/i Asidosis respiratorik
- Dalam mulut bayi 
Gangguan ventilasi perfusi

Gangguan pertukaran
gas
2. DS : Paralisis pusat pernafasan Bersihan jalan nafas
- Bidan T mengatakan  tidak efektif
By. C setelah dilahirkan Asfiksia
tidak segera menangis 
- Bidan T mengatakan Paru-paru terisi cairan
pernafasannya tidak 
teratur Bersihan jalan nafas
DO : tidak efektif
- Bayi tampak sulit
bernapas
- RR : 15x/i
- N : 90x/i
- Klien tampak terpasang
O2 2 liter.

3. DS : Suplay O2 ke paru-paru Ansietas


- Ayah klien
mengatakan cemas
dengan keadaan Perubahan Status
anaknya
DO : kesehatan
- Keluarga klien tampak
cemas Kurang terpaparnya
- Keluarga informasi tentang penyakit
klien tampak anaknya
gelisah
melihat Stres psikologi
anaknya
masih belum Ansietas
menangis
- Keluarga
klien tampak
cemas
melihat
anaknya
terpasang
alat
pembantu
pernapasan
(O2 liter)
dan
terpasang
infus
4. Diagnosa Keperawatan
a. Gangguan pertukaran gas b/d ekspansi yang kurang adekuat d.d Bidan T mengatakan
By. C setelah dilahirkan tidak segera menangis, bidan T mengatakan pernafasannya
tidak teratur, bayi tampak sulit bernapas, RR : 15x/I, N : 90x/I, klien tampak terpasang
O2 2 liter
b. Bersihan jalan nafas tidak efektif b/d penumpukan cairan ketuban d.d bidan T
mengatakan bahwa sebelumnya By. C terdapat penumpukan sekret pada mulut bayi,
tonus otot bayi C fleksi ektremitasnya tampak lemah, RR: 15x/I, N: 90x/i
c. Asietas b/d ancaman kematian d.d ayah klien mengatakan cemas dengan keadaan
anaknya, keluarga klien tampak cemas, keluarga klien tampak gelisah melihat anaknya
masih belum menangis, keluarga klien tampak cemas melihat anaknya terpasang alat
pembantu pernapasan (oksigen 2 liter), dan terpasang infus.

5. Rencana keperawatan
Bayi : C
Umur : 2 jam
No Diagnosa Tujuan dan Intervensi Nasional
Keperawatan Kriteria hasil
1. Gangguan pertukaran Setelah dilakukan Mandiri Mandiri
gas tindakan - Kaji - Kecepatan nafas
keperawatan selama frekuensi, biasanya
3x24 jam dengan kedalaman meningkat
tujuan : pernafasan pernafasan - Bunyi nafas
kembali normal dan ekspansi menurun atau
dada tidak ada bila
Kriteria hasil : - Auskultasi jalan napas
- Klien tidak bunyi nafas obstruksi
memgalami - Posisikan - Posisi ini dapat
sesak bayi pada memudahkan
- RR klien abdomen pernapasan dan
normal (30- atau posisi menurunkan
40x/menit) telentang episode asfiksia
- Kulit klien dengan - Merangsang
tidak pucat gulungan SPP untuk
popok meningkatkan
dibawah gerakan tubh
bahu untuk dan kembalinya
menghasilkan pernapasan yang
sedikit spontan
hiperektensi
- Berikan
rangsangan
taktil yang
segera
(misalnya,
gosokkan
punggung
bayi) bila Kolaborasi
terjadi apnea - Memaksimalkan
Kolaborasi bernapas dan
- Berikan menurunkan
oksigen kerja napas
tambahan
2. Bersihan jalan naaps Setelah dilakukan Mandiri Mandiri
tidak efektif tindakan - Auskultasi - Pernapasan
keperawatan selama suara nafas ronki dan mengi
3x24 jam dengan sebelum dan menunjukan
tujuan : Pola napas sesudah obstruksi jln
kembali efektif suction napas
- Beritahu - Mengurangi rasa
Kriteria hasil : keluarga kecemasan
- Bayi tiak sesak tentang - Distress
napas suction pernapasan
- TTV normal - Observasi sering terjadi
(RR 30-4x/ adanya pada bayi
menit) tanda-tanda - Agar makanan
- S : 36-37℃ distress yang sudah
pernafasan masuk tidak
- Posisikan keluar kembali
bayi miring
kekanan
setelah
memberikan
makanan

Kolaborasi
Kolaborasi
- Untuk
- Hisap mulut
dan mengeluarkan
nasopharing cairan yang ada
dengan spuit di mulut
sesuai
kebutuhan
3. Ansietas Setelah dilakukan - Evaluasi - Orang terdekat
tindakan tingkat mendengar dan
keperawatan selama pemahaman mengasimilasi
3x24 jam dengan keluarga informasi baru
tujuan : klien tentang yang meliputi
Mendemonstrasikan diagnose. perubahan pada
hilangnya ansietas - Berikan gambaran diri.
dan memberikan kesempatan - Membuat
informasi tentang untuk kepercayaan dan
proses penyakit bertanya dan menurunkan
jawan dengan kesalahan
Kriteria Hasil : jujur antara persepsi
- Menunjukan keluarga dan terhadap
rentang perawat. informasi.
perawatan yang - Libatkan - Dapat
tepat dan orang membantu
penampilan terdekat dalam
wajah tampak dalam memperbaiki
rileks atau perencanaan beberapa
istirahat. keperawatan perasaan cemas.
- Mengakui dan - Berikan - Sulit menerima
mendiskusikan kenyamanan dengan isu
takut atau fisik emosi bila tidak
masalah. kenyamanan
fisik menetap.
6. Catatan Perkembangan
Nama : By. C
Usia : 2 Jam
Tanggal masuk RS : 30 Juli 2022
Hari : Pertama
No Tanggal Diagnosa Implementasi Evaluasi
dan Jam Keperawatan
1. 30-07-2022 Gangguan - Kaji frekuensi S:-
pertukaran gas kedalaman dan O:
10.00 WIB kemudahan bernafas - Klien mengatakan
- 12.00 H : Frekuensi napas dapat masih kesulitan
WIB terpanatu bernafas
- Mengauskultasi bunyi - Ekstremitas klien
napas masih tampak
- Memposisikan bayi sianosis
pada posisi telentang - Klien tampak pucat
dengan gulungan popok - RR : 27x/menit
dibawah bahu untuk Napas ronchi
menghasilkan sedikit A : Masalah teratasi
hiperektensi sebagian
- Mengobservasi warna P : Intervesi di
kulit lanjutkan (1, 2, 3
H : Warna kulit klien pucat dan 5)

Kolaborasi :
- Memberikan terapi
oksigen
H : Klien terpasang O2
2 liter
2. 30-07-2022 Bersihan jalan - Mengauskultasi suara S : Orang tua klien
nafas tidak nafas sebelum dan mengatakan
10.00 WIB- efektif sesudah suction anaknya masih
12.00 WIB Sebelum : Kreckles sesak napas
Sesudah : Vesikuler O : RR : 20x/i
- Memberiahu keluarga N : 102x/i
tentang suction uaya A : Masalah bersihan
keluarga mengetahui jalan napas teratasi
bahwa anaknya sebagian
dilakukan suction P : Intervensi di
- Mengobservasi adanya lanjutkan (3,4 dan 5)
tanda-tanda distress
pernafasan
H : Pernafasan klien
dapat terpantau
- Memposisikan bayi
miring kekanan setelah
memberikan makan
H : Bayi mau
diposisikan
Kolaborasi
- Melakukan hisap mulut
dan nasopharing dengan
spuit sesuai kebutuhan
H : Napas kembali
normal
- Mengkaji frekuensi
kedalaman bernapas
H : Frekuensi napas
terpantau

3. 30-07-2022 Ansietas - Mengevaluasi tingkat S:


- Keluarga klien
pemahaman keluarga
11.00 WIB- mengatakan
12.00 WIB klien tentang diagnose. mengerti dengn apa
- Memberikan yang dijelaskan
kesempatan untuk - Keluarga klien
bertanya dan jawan mengatakan cemas
sedikit berkurang
dengan jujur antara O:
keluarga dan perawat. - keluarga klien
- Melibatkan orang tampak mengerti
terdekat dalam dan paham dengan
perencaan keperawatan penjelasan yang
diberikan
- Memberikan - keluarga klien
kenyamanan fisik masih sering
bertanya tentang
keadaan anaknya
A : Masalah teratasi
sebagian
P : Intervensi di
lanjutkan (2)
Catatan Perkembangan Hari Ke – 2

No Tanggal dan Diagnosa Implementasi Evaluasi


Jam Keperawatan
1. 31-07-2022 Gangguan - kaji frekuensi S:-
pertukaran gas kedalaman dan
14.30 WIB – kemudahan O:
17.00 WIB bernafas - Klien masih
H : Frekuensi napas tampak kesulitan
terpantau bernafas
- mengauskultasi - RR : 28x/i
bunyi napas Suara nafas :
- memposisikan bayi Vesikuler
pada posisi A : masalah teratasi
talentang dengan sebagian
gulungan popok P : Intervensi
dibawah bahu dilanjutkan (1, 3,
untuk menghasilkan 4)
sedikit hiperektensi

Kolaborasi
- memberikan terapi
oksigen
H : Klien terpasang
O2 2 liter
2. 31-07-2022 Bersihan jalan nafas - Mengobservasi S:-
tidak efektif adanya tanda-tanda O:
14.15 WIB- distress pernafasan - Klien masih
17.00 WIB H : Pernafasan tampak kesulitan
klien dapat bernapas
terpantau - Tidak terdapat
- Memposisikan bayi penumpukan
miring ke kanan cairan
setelah memberikan RR : 27x/i
makan A : Masalah tertasi
H : Bayi mau di sebagian
posikan P : Intervensi
dilanjutkan (1, 2)
Kolaborasi
- Melakukan hisap
muut dan
nasopharing dengan
spuit sesuai
kebutuhan
H : Jalan napas
kembali normal
3. 31-07-2022 Ansietas Memberikan S : Keluarga klien
kesempatan untuk mengatakan
15.00 WIB – bertanya dan jawab paham dan
17.00 WIB dengan jujur antara menyerahkan
keluarga dan perawat. sepenuhnya
kepada perawat.
O : Keluarga klien
tampak paham
dan mengerti
A : Masalah teratasi
P : Intervensi
dihentikan.

Catatan Perkembangan Hari Ke – 3

No Tanggal dan Diagnosa Implementasi Evaluasi


Jam Keperawatan
1. 01-08-2022 Gangguan - Mengkaji frekuensi S:-
pertukaran gas kedalaman dan O : RR : 33x/i
09.00 WIB - kemudahan Suara napas
12.00 WIB bernafas Vesikuler
H : Frekuensi napas A : Masalah teratasi
dapat terpantau
- Memposisikan bayi P : Intervensi
telentang dengan dihentikan
gulungan popok
dibawah bahu
untuk menghasilkan
sedikit hiperektensi

Kolaborasi
- Memberikan terapi
oksigen
H : Klien tertapsang
O2 2 liter
2. 01-08-2022 Bersihan jalan - Mengobservasi S :-
nafas tidak efektif tanda-tanda distress O : - klien tampak
09.00 WIB – pernafasan bernafas normal
12.00 WIB H : Pernafasan RR : 33x/i
klien dapat - Tidak terdapat
terpantau distress
- Memposisikan bayi pernafasan
miring ke kanan - Tidak terdapat
setelah memberikan penumpukan
makan secret
H : Bayi mau A : Masalah teratasi
diposisikan P : Intervensi
dihentikan.

Anda mungkin juga menyukai