Anda di halaman 1dari 11

ASKEP GERONTIK

RAFIDAH RASYID
HIPERTENSI

Definisi

Hipertensi diartikan sebagai tekanan darah tinggi secara persisten, dengan sistolik ≥140 mmHg dan distoliknya ≥ 90 mmHg.
Yang dapat mengakibatkan angka kesakitan dan juga angka kematian (Mulyani, 2019). Hipertensi adalah kondisi kardiovaskuler
yang paling umum, ketika tidak diobati, Hipertensi dapat menyebabkan komplikasi yang parah, seperti penyakit Arteri Koroner,
Infark Miokard, penyakit Arteri Perifer dan Stroke. Hipertensi tetap menjadi penyebab utama kematian di kalangan orang dewasa
meskipun ada kemajuan dalam pencegahan dan pengobatan (Rajca, A et all. 2018)

Etiologi

Pada umumnya Hipertensi tidak mempunyai penyebab yang pasti. Hipertensi terjadi sebagai respons peningkatan curah
jantung dan peningkatan tekanan perifer. Akan tetapi, ada beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya Hipertensi
seperti :
 Genetik: respon neurologis terhadap stress atau kelainan eksresi atau transport Na.
 Obesitas: terkait dengan tingkat insulin yang tinggi yang mengakibatkan tekanan darah naik.
 Stress karena lingkungan.
 Hilangnya elastisitas jaringan dan arterosklerosis pada orang tua serta terjadinya pelebaran pembuluh darah.
Faktor Resiko
Menurut (Sari, 2020) mempunyai faktor resiko hipertensi yaitu beberapa faktor resiko hipertensi yang tidak dapat dimodifikasi
misalnya umur, jenis kelamin, riwayat keluarga atau keturunan, dan etnis. Tetapi faktanya pemicu yang paling besar adalah karena
faktor-faktor dari luar yang mengakibatkan hipertensi, dengan munculnya komplikasi serangan jantung dan stroke, seperti halnya
karena obesitas, stress dan nutrisi.
Ada pun, faktor lingkungan yang masih bisa di upayakan untuk mencegah terjadinya hipertensi, faktor-faktor tersebut
adalah:
• Stres
• Berat badan yang berlebih
• Kebiasaan merokok
• Asupan garam dan makanan yang berlemak
No. Kategori Sistolik Diastolik
(mmhg) (mmhg)

Klasifikasi 1 Optimal < 120 < 80

2 Normal 120-129 80-84

3 High normal 130-139 85-89


Menurut Nurarif (2015), secara klinis Hipertensi    
hipertensi dapat diklasifikasikan menjadi
beberapa kelompok yaitu: Grade 1 (ringan) 140-159 90-99
 4
 5 Grade 2 (sedang) 160-179 100-109

 6 Grade 3 (berat) 180-209 100-119

 7 Grade 4 (sangat berat) >210 >120


ANALISA DATA
No Data Etiologi Masalah

1. DS: Hipertensi Nyeri akut


Klien mengatakan merasa pusing dan nyeri dikepala  
bagian belakang seperti tertusuk-tusuk, Kerusakan vaskuler pembuluh darah
Klien mengatakan nyeri yang dirasakan hilang  
timbul Penyumbatan pembuluh darah
 
DO : Vasokontraksi
Skala nyeri 3  
Klien tampak gelisah Gangguan sirkulasi
   
P : nyeri di bagian kepala Otak
Q: nyeri seperti tertusuk-tusuk  
R: nyeri pada kepala bagian belakang Resistensi pembuluh darah keotak
S: skala 3 (0-10) meningkat
T: hilang timbul  
Nyeri akut
No Data Etiologi Masalah

2. DS : Hipertensi Resiko jatuh


- klien mengatakan pada
kurang lebih 4 tahun yang Kerusakan vaskuler
lalu klien jatuh saat
pembuluh darah
mengambil baju dilemari
 
karena tersandung.
DO : Penyumbatan pembuluh
- klien tampak berjalan darah
secara perlahan lahan dan  
berhati-hati Vasokontraksi
- hasil pengkajian MFS  
degan skor 35 (risiko jatuh Gangguan sirkulasi
rendah)  
Retina
 
Spasme arteriole
Diplopia
 
Risiko jatuh
No Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional

1. Nyeri akut Tujuan jangka panjang: Kontrol Manajemen nyeri (NIC, hal 180) 1. Keadaan nyeri
nyeri (NOC, hal 271) Mandiri menjadi acuan data
Setelah dilakukan tindakan 1. Tanyakan pasien terkait dengan untuk menentukan
keperawatan selama 2x24 jam tingkat nyeri yang tetap nyaman intervensi selanjutnya
nyeri hilang. dan fungsi yang usaha untuk 2. Untuk mengetahui
menjaga nyeri pada level yang seberapa parah nyeri
Tujuan jangka pendek : lebih rendah daripada nyeri yang yang dirasakan klien
setelah dilakukan tindakan teridentifikasi dan menanyakan
keperawatan selama 1x24 jam 2. Yakinkan bahwa pasien kesediaan klien dalam
nyeri berkurang. menerima perawatan analgesik menerima pengobatan
Kriteria Hasil : yang tepat sebelum nyeri 3. Obat analgetik dapat
• Menggunakan tindakan menjadi lebih parah atau membantu mengurangi
pencegahan nyeri meningkat sebelum aktivitas yang akan nyeri yang dirasakan
• Menggunakan analgesik yang memicu nyeri. 4. Teknik relaksasi nafas
direkomendasikan   Dalam dan teknik
• Menggunakan teknik Kolaborasi distraksi dapat
relaksasi yang sesuai 3. Kolaborasi pemberian analgetik, membantu mengurangi
jika perlu nyeri.
4. Kolaborasi dengan klien, orang
terdekat dan tim kesehatan
lainnya untuk memilih dan
mengimplementasikan tindakan
penurun nyeri nonfarmakologi,
sesuai kebutuhan. (NIC, hal 198)
No Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional

2. Risiko jatuh Pergerakan (NOC, hal 524)


Tujuan jangka panjang Setelah
Terapi Aktivitas (NIC, hal. 440)
Mandiri :
1. Untuk mencegah klien
terjatuh
dilakukan tindakan keperawatan 1. Bantu klien untuk memilih 2. Untuk mencegah
3x24 jam diharapkan tingkat aktivitas dan dan pencapaian resiko jatuh
jatuh menurun. tujuan melalui aktivitas yang 3. berkonsentrasi dalam
Tujuan Jangka Pendek : konsisten dengan kemampuan menjaga
Setelahdilakukan tindakan fisik, fisiologis dan sosial. keseimbangan agar
keperawatan 1x24 jam 2. Bantu klien mengeksplorasi tidak terjatuh
diharapkan tingkat jatuh tujuan personal dari aktivitas- 4. untuk meningkatkan
menurun. aktivitas yang biasa dilakukan keseimbangan saat
Dengan Kriteria hasil : (misalnya, bekerja) dan berdiri
• keseimbangan tidak aktivitas-aktivitas yang disukai 5. Agar klien tidak
terganggu 3. Dorong aktivitas kreatif yang terjatuh saat
• Berjalan tidak terganggu tepat melakukan mobilisasi
• Bergerak dengan mudah tidak 4. Bantu klien untuk tetap fokus atau melakukan
terganggu pada kekuatan aktivitas lainnya

Kolaborasi :
5. Kolaborasi dengan keluarga
untuk memodifikasi area-area
yang membahayakan di
rumah
Tgl/ jam Diagnosa Implementasi Evaluasi

04/06/2022 Nyeri akut 1. Menanyakan pasien terkait dengan tingkat S:


08.00 WIB Resiko jatuh nyeri yang tetap nyaman dan fungsi yang  Klien mengatakan masih
usaha untuk menjaga nyeri pada level yang merasakan pusing dan nyeri
lebih rendah daripada nyeri yang dikepala bagian belakang
teridentifikasi seperti tertusuk-tusuk, nyeri
P : nyeri di bagian kepala yang dirasakan hilang timbul
Q: nyeri seperti tertusuk-tusuk O:
R: nyeri pada kepala bagian belakang  P : nyeri di bagian kepala
S: skala 3 (0-10)  Q: nyeri seperti tertusuk-tusuk
T: hilang timbul  R: nyeri pada kepala bagian
2. Meyakinkan bahwa pasien menerima belakang
perawatan analgesik yang tepat sebelum nyeri  S: skala 3 (0-10)
menjadi lebih parah atau sebelum aktivitas  T: hilang timbul
yang akan memicu nyeri.  Klien tampak berhati-hati saat
R: klien mengatakan nyeri skala 3 berjalan
3. Berkolaborasi pemberian analgetik, jika  Klien tampak menghindari area
perlu yang memungkinkan akan
4. Berkolaborasi dengan klien , orang terdekat terjatuh
dan tim kesehatan lainnya untuk memilih dan A: masalah teratasi sebagian
mengimplementasikan tindakan penurun P : Intervensi di lanjutkan
nyeri nonfarmakologi, sesuai kebutuhan.
R: bersama sama menerapkan teknik distraksi
dan relaksasi nafas dalam
 5. Membantu klien untuk memilih aktivitas
dan dan pencapaian tujuan melalui aktivitas
yang konsisten dengan kemampuan fisik,
fisiologis dan sosial.
R: klien mengikuti senam dan beristirahat
ketika lelah.
Tgl/ jam Diagnosa Implementasi Evaluasi

04/06/2022 Nyeri akut 6. Membantu klien mengeksplorasi


08.00 WIB Resiko jatuh tujuan personal dari aktivitas-aktivitas
yang biasa dilakukan (misalnya,
bekerja) dan aktivitas-aktivitas yang
disukai
R: klien suka beraktivitas ringan
7. Mendorong aktivitas kreatif yang
tepat
R: Klien membuat gelang sendiri
8. Membantu klien untuk tetap fokus
pada kekuatan
R: klien mengatakan akan lebih
berkonsentrasi 9. untuk menjaga
keseimbangan tubuh
Berkolaborasi dengan keluarga untuk
memodifikasi area-area yang
membahayakan di rumah
R: keluarga mengerti apa yang
disampaikan
 
Tgl/ jam Diagnosa Implementasi Evaluasi

05/06/2022 Nyeri akut 1. Membantu klien untuk memilih aktivitas S:


09.00 WIB Resiko jatuh dan dan pencapaian tujuan melalui aktivitas • Klien mengatakan tidak
yang konsisten dengan kemampuan fisik, merasakan pusing dan nyeri
fisiologis dan sosial. dikepala bagian belakang lagi.
R: klien mengikuti senam dan beristirahat • klien mengatakan berhati hati
ketika lelah. saat berjalan
2. Membantu klien mengeksplorasi tujuan O:
personal dari aktivitas-aktivitas yang biasa • Klien tampak menghindari area
dilakukan (misalnya, bekerja) dan aktivitas- yang memungkinkan akan
aktivitas yang disukai terjatuh
R: klien suka beraktivitas ringan A: masalah teratasi sebagian
3. Membantu klien untuk tetap fokus pada P : Intervensi di lanjutkan
kekuatan
R: klien mengatakan akan lebih berkonsentrasi
untuk menjaga keseimbangan tubuh
 
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai