Anda di halaman 1dari 14

Format RPL :

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN


BIMBINGAN KLASIKAL

A Komponen Layanan Dasar


Layanan
B Thema Kesalahan sebagai Proses Penting dalam Pembelajaran
.
C Bidang Akademik
Layanan
D Fungsi Pemahaman dan Pengembangan
Layanan
E Sasaran Kelas XI SMA
Layanan
F Materi Materi layanan yang disajikan meliputi :
1. Definisi Belajar
2. Faktor-Faktor Penyebab Kesalahan Siswa dalam Belajar
3. Tahapan-Tahapan dalam Menyelesaikan Masalah
4. Macam-Macam Gaya Belajar
G Metode dan Ceramah, brainstorming, diskusi kelompok
Teknik
H Waktu 2 X 40 menit
I Tanggal Menyesuaikan
Pelaksanaan
J Media Alat LCD, Laptop, Power point, Video
K Sumber Bacaan • Lallo. (2017). Pengertian Belajar dan Hakikat Belajar.
Diakses dari
https://lpmpsulteng.kemdikbud.go.id/index.php/2017/01/1
8/pengertian-belajar-dan-hakikat-belajar/
• Permana, C. (2019). Studi Identifikasi Macam-Macam
Gaya Belajar pada Siswa SMA Negeri 1 Berandan Barat
Kecamatan Berandan Barat.
• Priyatna, A. (2013). Pahami Gaya Belajar Anak!. Elex
Media Komputindo.
• Sari, D. M., Surantoro, S., & Ekawati, E. Y. (2013).
Analisis kesalahan dalam menyelesaikan soal materi
termodinamika pada siswa SMA. Jurnal Materi dan
Pembelajaran Fisika, 3(1), 1-7.
• Ulifah, S. N., & Effendi, D. (2014). Hasil Analisis
Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan Soal Matematika
Pada Materi Relasi (Error Analysis of Students in Math
Problem Solving in The Matter Relationship). Jurnal
Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sidoarjo, 2(1).
• Widyastuti, R. (2015). Proses berpikir siswa dalam
menyelesaikan masalah matematika berdasarkan teori
Polya ditinjau dari adversity quotient tipe climber. Al-
Jabar: Jurnal Pendidikan Matematika, 6(2), 183-194.
L Tujuan 1. Memahami definisi belajar
2. Mendeskripsikan kesalahan-kesalahan dalam belajar yang
menyebabkan belajar menjadi tidak efektif.
3. Meningkatkan kemampuan memecahkan masalah dalam
suatu pembelajaran.
4. Menerapkan gaya belajar yang sesuai dengan kepribadian
peserta didik.
M Uraian
Kegiatan
1. Tahap Pendahuluan
a. Pernyat 1) Guru BK/Konselor mengucapkan salam
aan 2) Guru BK/Konselor menanyakan kabar peserta didik
Tujuan 3) Ice Breaking
4) Guru BK/Konselor menyampaikan tentang tujuan-tujuan
yang akan dicapai.
b. Penjela Guru BK/Konselor menjelaskan apa yang akan dilakukan
san dalam layanan klasikal, meliputi; materi yang akan diberikan,
tentang pembagian kelompok, dan pembagian tugas untuk masing-
langkah masing kelompok.
-
langkah
Kegiata
n
c. Tahap Guru BK/Konselor menanyakan kesiapan peserta didik
Peralih melaksanakan kegiatan.
an
(Transi
si)
2. Tahap Inti
a. Kegiatan 1) Mendengarkan dan memperhatikan guru BK/Konselor
Peserta menjelaskan materi tentang definisi belajar, kesalahan-
didik kesalahan dalam belajar, kemampuan memecahkan
masalah dalam suatu pembelajaran, dan macam-macam
gaya belajar.
2) Berdiskusi dengan kelompok masing-masing terkait
dengan tugas yang telah diberikan oleh guru
BK/Konselor.
3) Menuliskan hasil diskusi pada kertas HVS kosong yang
diberikan oleh guru BK/Konselor
4) Peserta didik mencurahkan pendapat atau menjelaskan
hasil diskusinya di kelas.
5) Peserta didik melihat dan memperhatikan video yang
ditampilkan oleh guru BK/Konselor
6) Peserta didik harus aktif selama kegiatan berlangsung.
b. Kegiatan 1) Guru BK/Konselor menyimpulkan hasil diskusi kelompok
Guru bersama peserta didik.
2) Guru BK/Konselor mengajak peserta didik merefleksi
kegiatan dengan menanyakan kemanfaatan dan
kebermaknaan kegiatan.
3) Guru BK/Konselor mengajak peserta didik membuat
komitmen untuk tidak segan meminta bantuan guru
Bimbingan dan Konseling jika menghadapi masalah
sehubungan dengan strategi menghadapi ujian nasional.
4) Guru BK/Konselor menutup kegiatan layanan dengan
mengajak peserta didik bersyukur dan mengucapkan salam
3. Tahap Penutup
1) Guru BK/Konselor menyimpulkan hasil diskusi kelompok
bersama peserta didik.
2) Guru BK/Konselor mengajak peserta didik merefleksi
kegiatan dengan menanyakan kemanfaatan dan
kebermaknaan kegiatan.
3) Guru BK/Konselor mengajak peserta didik membuat
komitmen untuk tidak segan meminta bantuan guru
Bimbingan dan Konseling jika menghadapi masalah
sehubungan dengan strategi menghadapi ujian nasional.
4) Guru BK/Konselor menutup kegiatan layanan dengan
berdoa dan mengucapkan salam.
N Evaluasi
1. Evaluasi Guru BK/Konselor melakukan evaluasi dengan memperhatikan
proses yang terjadi:
Proses
a. Keaktifan peserta didik dalam mengikuti kegiatan
b. Cara peserta didik menyampaikan pendapat atau bertanya
c. Cara peserta didik memberikan jawaban terhadap pertanyaan
guru BK/Konselor.
2. Evaluasi Setelah mengikuti kegiatan bimbingan klasikal peserta didik
diharapkan dapat ;
Hasil
a. Mengetahui definisi belajar
b. Memahami kesalahan-kesalahan yang menyebabkan
belajar tidak efektif
c. Memecahkan masalah dalam suatu pembelajaran
d. Memahami macam-macam gaya belajar
e. Menentukan serta menerapkan gaya belajar yang tepat
untuk dirinya sendiri.
Wonogiri, 20 September 2021

Mengetahui
Dosen Pengampu, Guru BK,

Dr. Naharus Surur, M. Pd. Syifaa’ Nur Hanifah, S. Pd.


Lampiran 1. Materi Layanan

Kesalahan Sebagai Proses Penting dalam Pembelajaran

A. Definisi Belajar
Menurut Slameto (2010: 2), ”belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan
seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara
keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan
lingkungannya”.
Kingskey (dalam Syaiful Bahri Djamarah, 2008: 13) mengatakan bahwa “learning is
the process by which behavior (in the broader sense) is originated or changed through
practice or training. Belajar adalah proses dimana tingkah laku (dalam arti luas)
ditimbulkan atau diubah melalui praktek atau latihan”.
Menurut Bruner (dalam Ratna Wilis Dahar, 2011: 77), belajar melibatkan tiga proses
yang berlangsung bersamaan yaitu:
• Memperoleh informasi baru.
• Transformasi informasi
• Menguji relevansi dan ketepatan pengetahuan.
Berdasarkan pendapat Burner tersebut dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu
kegiatan untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku dengan memperoleh suatu
informasi baru melalui pengalaman.
B. Faktor-faktor penyebab kesalahan siswa dalam belajar
Dalam proses belajar mengajar seringkali siswa mengalami persoalan yang
menyebabkan kesalahan dalam belajar yang menjadikan proses belajar mengajar tidak
efektif. Contohnya banyak siswa yang merasa kesulitan dalam belajar matematika dan
fisika. Penyebab kesalahan yang dilakukan oleh siswa dalam menyelesaikan soal-soal
dapat dilihat dari berbagai hal.
Menurut Soedjadi (2000:1), dari kesalahan-kesalahan yang dibuat oleh siswa dapat
diklasifikasikan beberapa bentuk kesalahan, diantaranya :
1. Kesalahan prosedural yaitu dalam menggunakan Algoritma (prosedur
pekerjaan), misalnya kesalahan melakukan opersi hitung.
2. Kesalahan dalam mengorganisasikan data, misalnya kesalahan menuliskan apa
yang diketahui, apa yang ditanyakan dari suatu soal.
3. Kesalahan mengurutkan, mengelompokkan dan menyajikan data.
4. Kesalahan dalam pemanfaatkan simbol, tabel dan grafik yang memuat suatu
informasi.
5. Kesalahan dalam melakukan manipulasi secara matematis, sifat-sifat dalam
menyelesaikan soal.
6. Kesalahan dalam menarik kesimpulan. Misalnya kesalahan dalam menuliskan
kesimpulan dari persoalan yang telah mereka kerjakan.
Menurut Slameto (1995:54), faktor-faktor yang dapat mempengaruhi siswa dalam
belajar ada dua faktor, antara lain:
1. Faktor internal yaitu kurangnya bakat khusus untuk suatu situasi belajar tertentu.
Sebagai halnya intelegensi, bakat juga merupakan wadah untuk mencapai hasil
belajar tertentu, kurangnya kemampuan dasar yang dimiliki oleh peserta didik
kurangnya motivasi atau dorongan untuk belajar, tanpa adanya motivasi yang besar
peserta didik akan banyak mengalami kesalahan dan kesulitan dalam belajar dan
faktor jasmaniah tidak mendukung kegiatan belajar, seperti gangguan kesehatan,
cacat tubuh, gangguan penglihatan, gangguan pendengaran dan lain sebagainya.
2. Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar lingkungan sosial yang
mempengaruhi belajar siswa ini dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu:
a. Lingkungan sosial siswa di rumah yang meliputi seluruh anggota keluarga
b. Lingkungan sosial siswa di sekolah yaitu: teman sebaya, teman lain kelas, guru
serta karyawan lainnya
c. Lingkungan sosial dalam masyarakat yang terdiri atas seluruh anggota
masyarakat.
Penyebab kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal materi Termodinamika
adalah:
1. Siswa lupa
2. Tidak memahami simbol Fisika dari data-data yang disebutkan pada soal
3. Salah mengartikan maksud soal, kurang teliti dalam membacaserta memahami
maksud soal
4. Kurang belajar
5. Kurang memperhatikan penjelasan guru
6. Tidak berani mengajukan pertanyaan ketika ada materi yang belum dipahami
7. Kurang teliti, kurang latihan soal
8. Kurang variasi dalam latihan penyelesaian soal
9. Terburu-buru dalam mengerjakan soal dan kekurangan waktu.

C. Tahapan-tahapan dalam menyelesaikan masalah


Setiap siswa dalam menyelesaikan masalah matematika memiliki cara yang
berbedabeda sesuai dengan karakteristiknya masing-masing. Seseorang dapat
menyelesaikan atau memecahkan masalah yang ada dengan baik apabila didukung oleh
kemampuan menyelesaikan masalah yang baik pula. Kemampuan yang dimiliki
seseorang untuk mengubah dan mengolah suatu permasalahan atau kesulitan yang
terjadi dalam hidupnya dan menjadikan masalah tersebut menjadi suatu tantangan yang
harus diselesaikan dengan sebaik-baiknya dikenal dengan Adversity Quotient (AQ).
Tahapan-tahapan pemecahan masalah matematika menurut Polya :
Memahami masalah
1. Menyusun rencana penyelesaiannya
2. Menyelesaikan masalah sesuai perencanaan
3. Memeriksa kembali hasil yang telah diperoleh

D. Macam-macam gaya belajar


Gaya belajar adalah cara dimana anak menerima informasi baru dan proses yang
akan mereka gunakan untuk belajar. Menurut Nasution (2009), yang dinamakan gaya
belajar adalah cara yang konsisten yang dilakukan oleh seorang murid dalam
menangkap stimulus atau informasi, cara mengingat, berpikir dan memecahkan
masalah. Tidak semua orang mempunyai gaya belajar yang sama, sekalipun bila mereka
bersekolah di sekolah atau bahkan duduk di kelas yang sama. Gaya belajar yang
dimiliki siswa yaitu:
1. Gaya belajar visual
Gaya belajar yang lebih baik dari melihat dan membaca. Kebanyakan orang
memiliki gaya belajar ini.
2. Gaya belajar auditori
Gaya belajar yang lebih baik dari mendengar.
3. Gaya belajar kinestetik
Gaya belajar ini lebih baik belajar dengan cara mencoba dan melakukan secara
langsung.
4. Gaya belajar bersaing (competitive)
Menurut Grasha (1996) Gaya belajar Competitive (bersaing). Siswa yang
mempunyai gaya belajar demikian dalam mempelajari suatu pelajaran selalu
ditujukan kearah pencapaian prestasi agar lebih baik dari teman yang lain. Mereka
merasa harus berkompetisi dengan siswa lain untuk mendapatkan rewards (hadiah)
misalnya berupa nilai, perhatian dan kejuaraan. Mereka memandang kelas sebagai
arena kompetisi dimana mereka harus menang. Dengan demikian tipe gaya belajar
ini pada prinsipnya Siswa berkeinginan untuk berprestasi terbaik, diperhatikan,
mendapat pujian dan hadiah.
5. Gaya belajar bekerja sama (Collaborative)
Siswa yang mempunyai gaya belajar ini selalu merasa bahwa mereka akan lebih
banyak berhasil bila saling tukar pikiran. Mereka senang bekerja sama dengan guru,
teman sekelasnya, tutor, asisten dan sebagainya. Mereka memandang kelas itu
sebagai arena untuk berinteraksi sosial dan sekaligus sebagai arena belajar bersama.
Jadi siswa tipe gaya belajar ini akan berhasil jika saling kerja sama, baik sesama
teman maupun dengan guru.
6. Gaya belajar menghindar/menyendiri (Avoident)
Grasha (1976) mengungkapkan Siswa tipe ini tak tertarik mempelajari perkuliahan
di dalam kelas secara tradisional. Mereka tidak suka berpartisipasi aktif dengan
teman sekelasnya maupun guru. Mereka tak tertarik bahkan merasakan sebagai
beban menghadapi hal-hal yang terjadi di dalam kelas. Ciri-ciri siswa yang
memiliki gaya belajar Avoident :
• Tidak aktif di kelas
• Acuh dengan perkuliahan biasa
• Menghadapi hal—hal yang terjadi di kelas dianggap sebagai beban
• Senang menyendiri.
7. Gaya Belajar berpartisipasi (Partisipant)
Tipe gaya belajar ini mempunyai karakteristik bahwa mereka senang mengikuti
pelajaran di dalam kelas. Mereka merasa bertanggungjawab dan berpartisipasi aktif
mengerjakan tugas yang diberikan. Mereka harus ambil bagian sebanyakbanyaknya
dalam setiap kegiatan yang ada hubungannya dengan pelajaran, tetapi sedikit tidak
ambil bagian terhadap kegiatan yang tidak merupakan bagian dari pelajaran. Ciri-
cirinya yaitu:
• Aktif di dalam kelas
• Selalu masuk kelas
• Selalu mengerjakan tugas-tugas
• Ikut ambil bagian sebanyak-banyaknya
• Acuh terhadap kegiatan di luar kelas
8. Gaya belajar menggantungkan diri (Dependent)
Garsha (1996) Gaya belajar ini ditandai oleh sifat-sifat siswa sebagai berikut :
• Hanya sedikit menujukkan semangat ingin tahu
• Hanya mau mempelajari apa yang diperintahkan oleh Guru
• Selalu ingin diberi tahu mengenai apa yang harus dipelajari dan dikerjakan
• Memandang guru sebagai satu-satunya sumber dan pendorong belajar
• Menyukai guru yang selalu memberi rangkuman materi pelajaran, bila
memberi tugas juga memberikan batas waktu yang tegas kapan tugas harus
diselesaikan.
Sehingga siswa yang mempunyai tipe gaya belajar seperti ini ciri-cirinya adalah:
• Semangat ingin tahu rendah
• Belajar sebatas yang diperintahkan guru
• Selalu ingin diberi tahu mana yang harus dipelajari
• Guru dianggap sebagai sumber satu-satunya
• Senang kepada guru yang selalu menuliskan outline pembelajaran dan memberi
tugas dengan batas waktu yang tertentu.
9. Gaya belajar mandiri (independent)
Garsha (1996) mengemukakan Siswa yang mempunyai gaya belajar tipe ini
ditandai oleh sifat-sifat suka berfikir untuk kemajuan diri sendiri, belajar sesuai
dengan kecepatan dan kesempatan diri sendiri, suka memperhatikan pendapat orang
lain dalam kelas. Mereka suka mempelajari materi yang mereka pandang penting,
dan mempunyai keyakinan akan kemampuannya untuk dapat belajar.
Lampiran 2. Evaluasi Proses (diisi oleh guru)

EVALUASI PROSES PESERTA DIDIK


PADA LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL

Kelas : ..............................................
Topik : ..............................................

Petunjuk:
Beri tanda centang (√) pada kolom skor sesuai dengan hasil penilaian Anda.
Keterangan:
SS : Sangat sesuai (4)
S : Sesuai (3)
TS : Tidak sesuai (2)
STS : Sangat tidak sesuai (1)
SKOR
NO. PERNYATAAN 1 2 3 4
1 Peserta didik terlibat aktif dalam proses diskusi
2 Peserta didik antusias dalam mengikuti layanan
bimbingan klasikal
3 Peserta didik kreatif di dalam menyusun
perangkat presentasi
4 Peserta didik saling menghargai pendapat
5 Peserta didik saling mengeluarkan pendapat
Peserta didik berargumentasi mempertahankan
6 Pendapat masing-masing
7 Peserta didik bekerja sama dengan baik pada saat
diskusi kelompok
8 Peserta didik bertanya dan menanggapi pada saat
diskusi layanan
Skor akhir

Catatan:
………………………………………………………………………………….............………
………………………………………………………………………….............………………
……

Mengetahui,
Wonogiri, 20 September 2021
Dosen Pengampu Guru BK/Konselor,

Dr. Naharus Surur, M.Pd Syifaa’ Nur Hanifah, S.Pd


Keterangan :
S X 100 = …………………..
N ( 32 )

S : Jumlah sekor yang diceklis


N : Jumlah Skor maksimal

Persentase hasil :
80% – 100% : Peserta didik Sangat Aktif dalam layanan Klasikal
60% – 79 % : Peserta didik Aktif dalam layanan klasikal
40% - 59 % : Peserta didik cukup Aktif dalam layanan klasikal
20 % - 39% : Peserta didik tidak aktif dalam layanan klasikal
Lampiran 3. Evaluasi Hasil (diisi oleh peserta didik)

INSTRUMEN EVALUASI HASIL


LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL

Nama Peserta Didik : ……………………….


No. Absen : ………..........................
Kelas : ………..........................
Topik : ……………………......
Petunjuk Pengisian :
1. Pernyataan di bawah ini berisi tentang hasil yang Anda peroleh setelah mengikuti
layanan bimbingan klasikal.
2. Bacalah dengan cermat setiap pernyataan tersebut. Berikan jawaban dengan cara
memberi tanda cek (√) pada salah satu jawaban yang paling sesuai, dengan kriteria
sebagai berikut: SS : Sangat Sesuai (5), KS : Kurang Sesuai (4), S : Sesuai (3), CS
: Cukup Sesuai (2), STS : Sangat Tidak Sesuai (1)
3. Jawaban Anda, tidak menuntut jawaban benar dan salah. Jawablah semua pernyataan
secara sungguh-sungguh dan jujur sesuai diri anda. Hasil dari instrument ini tidak
mempengaruhi nilai pelajaran anda di sekolah, namun bermanfaat sebagai
pertimbangan pemberian layanan berikutnya.
Skor
Aspek/ Pernyataan
SS KS S CS STS
Pemahaman Baru
Saya mendapatkan pemahaman baru setelah
1.
mengikuti layanan bimbingan klasikal
Saya mampu menjelaskan hasil dari diskusi
2.
kelompok mengenai topik yang sudah dibahas
Saya dapat menjabarkan tentang isi materi yang
3.
dipelajari pada saat layanan bimbingan klasikal
Saya dapat membuat menyimpulkan poin
4.
penting dari topik yang dibahas
Saya dapat menyebutkan manfaat yang
5.
diperoleh setelah mengikuti bimbingan klasikal
Perasaan Positif
Saya merasa senang belajar dengan
6.
menggunakan teknik diskusi kelompok
Saya merasa dihargai saat menyampaikan
7.
pendapat dan menjawab pertanyaan.
Saya lebih antusias dalam mengikuti layanan
8.
karena guru BK bersikap hangat.
Saya merasa puas bisa membahas topik dan bisa
9.
mengambil manfaat dari topik yang dibahas
Setelah mengikuti layanan saya merasa lega
10. karena mendapatkan pemahaman tentang
strategi untuk sukses ujian nasional
Rencana Kegiatan Setelah Layanan
Saya akan menerapkan pengetahuan yang
11.
diperoleh dalam kehidupan sehari-hari
Saya akan memahami kesalahan-kesalahan
12.
belajar yang selama ini saya lakukan
Saya akan menyelesaikan masalah-masalah
13. yang saya alami dalam pembelajaran dengan
langkah yang tepat
`14. Saya akan menentukan gaya belajar yang tepat
Jumlah
Lampiran 4. Video Ice Breaking

Diakses dari :https://youtu.be/Q_C_1gTGamU

Anda mungkin juga menyukai