Anda di halaman 1dari 5

Kelompok 3

Armijun Bangun 200130151


Rahmad Yogi 200130176
Makalah Manajemen Proyek A4

Siklus Hidup Proyek

Siklus hidup proyek adalah seluruh proses pengerjaan proyek mulai dari perencanaan
konsep, pembuatan, louncing produk hingga pemasaran produk.
- Inisiasi Proyek
Mereka menggunakan dokumen kasus bisnis dan studi kelayakan untuk menilai
nilai dan kelayakan proyek potensial. Jika ide proyek lolos evaluasi ini, proyek
berlanjut ke tahap kedua.

- Perencanaan konsep
Pada tahap konseptual terdapat 3 fase yaitu penyusunan dan perumusan gagasan,
analisis pendahuluan serta pengkajian kelayakan.
1. Penyusunan dan perumusan gagasan merupakan fase awal dalam menciptakan
sebuah konsep. Konsep ini nantinya akan di kembangkan menjadi proyek yang
timbul berdasarkan faktor lingkungan, sosial, dan ekonomi.
2. Analisis pendahuluan bertujuan untuk mengkaji apakah gagasan dapat di
realisasikan atau tidak menyesuaikan faktor lingkungan, sosial, dan ekonomi.
3. Pengkajian kelayakan dilakukan untuk mengkaji secara mendalam apakah layak
di jalankan atau tidak, seberapa besar pengaruh dan manfaat serta keuntungan
yang dapat di ambil jika proyek ini sudah di jalankan.

- Implementasi / Pelaksanaan Proyek


Tahap ini Manajer proyek memberikan tugas kepada anggota tim, dan tim
menyelesaikannya. Tahap ini adalah saat produksi aktual dan pekerjaan
berlangsung untuk mencapai tujuan proyek. Anggota tim membuat kiriman dan
menjalankan rencana yang dibuat sesuai dengan konsep yang sudah
direncanakan.

- Penutupan Proyek
Setelah semua pekerjaan yang diperlukan selama tahap implementasi selesai,
proyek bergerak ke tahap akhir. manajer proyek mengevaluasi keberhasilan
proyek selama tahap ini untuk meningkatkan proses manajemen siklus hidup
mereka untuk proyek masa depan.

- Pemantauan Dan Pengendalian Proyek


 Selama tahap pemantauan dan pengendalian proyek ini, manajer proyek
mengawasi kinerja proyek. Mereka memberikan umpan balik kepada anggota
tim, melihat bahwa semua elemen proyek selesai sesuai jadwal dan mengatasi
hambatan. Dengan memantau pelaksanaan proyek, manajer dapat memastikan
bahwa ruang lingkup tidak bertambah dan proyek tetap dalam parameter waktu
yang dapat diterima.
Organisasi Proyek
Organisasi adalah sebuah wadah atau tempat berkumpulnya sekelompok orang untuk
bekerjasama secara rasional dan sistematis, terkendali, dan terpimpin untuk mencapai
suatu tujuan tertentu dengan memanfaatkan sumber daya yang ada.
Organisasi proyek adalah sebagai sarana dalam pencapaian tujuan dengan mengatur dan
mengorganisasi sumber daya, tenaga kerja, material, peralatan dan modal secara efektif
dan efisien dengan menerapkan sistem manajemen sesuai kebutuhan proyek.
- Jenis Jenis Organisasi Proyek
1. Organisasi Fungsional
Yaitu proyek dimasukkan sebagai bagian dari divisi setiap fungsional dalam
suatu perusahaan
David L Olson menulis ”Organisasi fungsional bekerja baik pada lingkungan yang
stabil”
Kelebihan :
 adanya fleksibilitas yang tinggi dalam penggunaan karyawan/staf
 orang-orang dengan keahlian tertentu ditugaskan pada banyak proyek yang
berbeda
 orang-orang dengan keahlian berbeda dikelompokkan dalam satu grup untuk
berbagi pengetahuan dan pengalaman yang bermanfaat bagi pemecahan masalah
teknis
 divisi fungsional yang bersangkutan bisa jadi basis bagi kelangsungan teknologi
bila para personel keluar dari proyek
 divisi fungsional mempunyai jalur-jalur karir bagi mereka yang mempunyai
keahlian tertentu
Kekurangannya :
 klien tidak menjadi perhatian utama dari aktifitas yang dilakukan oleh orang
yang terlibat dalam proyek
 divisi fungsional cendrung berorientasi pada aktifitas yang sesuai dengan
fungsinya
 tidak ada individu yang diberi tanggung jawab penuh untuk mengurus proyek
 motivasi untuk orang yang ditugaskan ke proyek cendrung lemah
 proyek yang kompleks secara teknis tidak dapat dikerjakan dengan baik tanpa
totalitas

2. Organisasi Proyek Murni


Yaitu proyek yang terpisah dari organisasi induk dimana menjadi organisasi
tersendiri dalam staff teknis tersendiri dan terhubung dengan organisasi induk hanya
berupa laporan kemajuan atau kegagalan secara periodik mengenai proyek.
Beberapa tipe organisasi proyek Murni:
– Proyek Pusat (Project Center)
Proyek yang langsung berhubungan dengan Organisasi induk, mengambil sumber
daya dan personil yang dibutuhkan.
– Proyek Tunggal (Stand Alone Project)
Organisasi yang baru diciptakan untuk pembuatan suatu proyek, diambil dari
beberapa divisi.
– Proyek Perbagian (Partial Proyek)
Proyek yang dibuat untuk mengembangkan produk dari hasil proyek sebelumnya,
manajer proyek bertanggung jawab atas pengawasan aktivitas yang dilakukan oleh
divisi fungsional lainnya.
Kelebihan :
 manajer proyek mempunyai wewenang penuh untuk mengelola proyek
 semua anggota tim proyek bertanggung jawab kepada manajer proyek
 rantai komunikasi menjadi pendek, yaitu manajer proyek dengan eksekutif
secara langsung
 proyek yang sejenis yang berturut-turut bisa dilakukan oleh tim yang sama
 pembuatan keputusan cepat karena kewenangan terpusat
 adanya kesatuan komando karena bertanggung jawab kepada satu atasan
 bentuk organisasi cukup simpel sehingga mudah dilaksanakan
 adanya dukungan menyeluruh terhadap proyek
Kekurangannya :
 bisa terjadi duplikasi usaha dan fasilitas jika terjadi banyak proyek
 struktur ini sendiri menambah biaya yang cukup mahal untuk organisasi induk
 ketidakkonsistenan prosedur sering terjadi
 proyek yang sudah selesai menimbulkan masalah bagi tim proyeknya
 penumpukan sumberdaya yang berlebihan untuk mendapatkan dukungan teknis
dan teknologi sewaktu-waktu dibutuhkan, tetapi biasa dipegang pada saat tidak
dibutuhkan

3. Organisasi Matriks
Yaitu penggabungan kelebihan-kelebihan yang dipunyai organisasi
fungsional dan proyek murni dengan menhindarkan kekurangan-kekurangan yang
ada. Digunakan untuk menggambarkan organisasi yang membutuhkan penggunaan
minimal pada tim proyek maupun kelompok produk, bisa membentuk pola
organisasi.
Kelebihan :
 proyek mendapatkan perhatian secukupnya
 lebih mudah untuk mendapatkan orang potensial dari setiap fungsinya
 tidak ada masalah tentang nasib bagi tim proyeknya jika suatu proyek sudah
selesai
 tanggapan keinginan klien bisa cepat diberikan
 konsistensi terhadap kebijaksanaan atau prosedur dari perusahaan induk terjaga.
 Distribusi sumberdaya lebih seimbang
 mampu untuk mencapai tingkat organisasi yang diperlukan untuk menjawab
tuntutan ”ganda” lingkungan
 dapat memanfaatkan kawyawan secara fleksibel
 sesuai untuk pengambilan keputusan yang sifatnya rumit serta lingkungan yang
tidak stabil
 sangat sesuai untuk organisasi ukuran sedang
Kekurangannya :
 manajemen matrik melanggar prinsip kesatuan komando
 dalam organisasi matrik terdapat kekuatan yang seimbang antara manajer
fungsional dan manajer proyek sehingga bila terdapat keraguan siapa yang
mesti kena beban, pekerjaan proyek bisa jadi terbengkalai
 perpindahan sumberdaya membuat persaingan antar manajer proyek
 menghabiskan banyak waktu untuk koordinasi.
 Adanya wewenang ganda menyebabkan munculnya kebingungan
 hanya bisa berjalan jika hubungan bersifat kolegial bukan vertikal.

- Pemilihan Bentuk Organisasi Proyek


Bentuk organisasi sangat tergantung kepada beberapa hal misalnya kultur
perusahaan, besar kecilnya kegiatan, spesifikasi proyek , dll. Lebih lanjut Kerzner, (2001)
mengidentifikasi beberapa faktor yang mempengaruhi dalam memilih bentuk struktur
organisasi proyek antara lain:
 Besar kecilnya ukuran proyek
 Lamanya proyek
 Pengalaman manajemen dalam organisasi proyek
 Philosofi dan visi manajemen
 Lokasi proyek
 Ketersediaan sumber daya
 Aspek keunikan dari proyek.

Anda mungkin juga menyukai