Siklus Hidup Proyek Manpro
Siklus Hidup Proyek Manpro
Siklus hidup proyek adalah seluruh proses pengerjaan proyek mulai dari perencanaan
konsep, pembuatan, louncing produk hingga pemasaran produk.
- Inisiasi Proyek
Mereka menggunakan dokumen kasus bisnis dan studi kelayakan untuk menilai
nilai dan kelayakan proyek potensial. Jika ide proyek lolos evaluasi ini, proyek
berlanjut ke tahap kedua.
- Perencanaan konsep
Pada tahap konseptual terdapat 3 fase yaitu penyusunan dan perumusan gagasan,
analisis pendahuluan serta pengkajian kelayakan.
1. Penyusunan dan perumusan gagasan merupakan fase awal dalam menciptakan
sebuah konsep. Konsep ini nantinya akan di kembangkan menjadi proyek yang
timbul berdasarkan faktor lingkungan, sosial, dan ekonomi.
2. Analisis pendahuluan bertujuan untuk mengkaji apakah gagasan dapat di
realisasikan atau tidak menyesuaikan faktor lingkungan, sosial, dan ekonomi.
3. Pengkajian kelayakan dilakukan untuk mengkaji secara mendalam apakah layak
di jalankan atau tidak, seberapa besar pengaruh dan manfaat serta keuntungan
yang dapat di ambil jika proyek ini sudah di jalankan.
- Penutupan Proyek
Setelah semua pekerjaan yang diperlukan selama tahap implementasi selesai,
proyek bergerak ke tahap akhir. manajer proyek mengevaluasi keberhasilan
proyek selama tahap ini untuk meningkatkan proses manajemen siklus hidup
mereka untuk proyek masa depan.
3. Organisasi Matriks
Yaitu penggabungan kelebihan-kelebihan yang dipunyai organisasi
fungsional dan proyek murni dengan menhindarkan kekurangan-kekurangan yang
ada. Digunakan untuk menggambarkan organisasi yang membutuhkan penggunaan
minimal pada tim proyek maupun kelompok produk, bisa membentuk pola
organisasi.
Kelebihan :
proyek mendapatkan perhatian secukupnya
lebih mudah untuk mendapatkan orang potensial dari setiap fungsinya
tidak ada masalah tentang nasib bagi tim proyeknya jika suatu proyek sudah
selesai
tanggapan keinginan klien bisa cepat diberikan
konsistensi terhadap kebijaksanaan atau prosedur dari perusahaan induk terjaga.
Distribusi sumberdaya lebih seimbang
mampu untuk mencapai tingkat organisasi yang diperlukan untuk menjawab
tuntutan ”ganda” lingkungan
dapat memanfaatkan kawyawan secara fleksibel
sesuai untuk pengambilan keputusan yang sifatnya rumit serta lingkungan yang
tidak stabil
sangat sesuai untuk organisasi ukuran sedang
Kekurangannya :
manajemen matrik melanggar prinsip kesatuan komando
dalam organisasi matrik terdapat kekuatan yang seimbang antara manajer
fungsional dan manajer proyek sehingga bila terdapat keraguan siapa yang
mesti kena beban, pekerjaan proyek bisa jadi terbengkalai
perpindahan sumberdaya membuat persaingan antar manajer proyek
menghabiskan banyak waktu untuk koordinasi.
Adanya wewenang ganda menyebabkan munculnya kebingungan
hanya bisa berjalan jika hubungan bersifat kolegial bukan vertikal.