Anda di halaman 1dari 5

Nama : Rahmad Yogi (200130176)

Armijun Bangun (200130151)


Kelompok 3
Makalah Manajemen Proyek A4

KEPEMIMPINAN DAN SUMBER DAYA


MANUSIA DALAM PROYEK

Kepemimpinan merupakan faktor penting dalam menjalankan setiap usaha.


Memimpin adalah sebagai proses mempengaruhi dan mengarahkan anggota organisasi
dalam menjalankan kegiatan dan bekerja dengan tugasnya untuk mrncapai tujuan yang
telah di tetapkan.

Untuk dapat mengarahkan dan mempengaruhi anggota untuk bekerja sama dan
mencapai tujuan yang telah ditetapkan, seorang pemimpin perlu memahami sikap,
keinginan, dan tingkah laku anggota baik sebagai individu maupun sebagai kelompok.
Proses mengarahkan dan mempengaruhi anggota erat kaitannya dengan masalah:

 Motivasi, brarti mendorong seseorang atau kelompok untuk melakukan


pekerjaan dengan mencoba memenuhi keinginannnya atau memberi daya
tarik lain.
 Otoritas, mengandung arti hak untuk memerintah dan dipatuhi
 Gaya kepemimpinan, adalah cara memimpin, mempengaruhi dan
mengarahkan individu atau kelopok untuk mencapai tujuan.
 Melatih, adalah usaha meningkatkan kepandaian dan keterampilan
anggota.
 Menyelia, berarti memberi petunjuk dan perintah, bimbingan dan disiplin,
agar mereka melakukan tugasnya dengan benar.

Perilaku Sumber Daya Manusia Dan Motivasi

A. Teori X dan Y Mc Gregor


Menurut teori ini, pengolahan suatu usaha atau kegiatan harus dimulai dari
pertanyaan bagaimana manajer melihat sifat-sifat sumber daya manusia dalam
hubungannya dengan pekerjaan atau tugas yang dihadapi.

Teori X
 Umumnya manusia tidak menyukai pekerjaan, bila mungkin akan selalu
menghindarinya.
 Karena sifatnya yang demikian maka tentu mereka perlu diarahkan,
didorong, dikendalikan, bahkan diancam dengan suatu penalti agar mau
berusaha dan bekerja sebaik baiknya.
 Rata-rata manusia menjauhi tanggung jawab, lebih suka diarahkan dan
menginginkan kenyamanannya sendiri.
Teori Y
 Bekerja adalah alamiah seperti bermain dan istirahat.
 Ancaman penalti dan tindakan pengendalian bukanlah satu-satunya cara
untuk membuat mereka bekerja demi mencapai sasaran. Mereka akan
menerapkan pengendalian diri untuk mencapai tujuan.
 Besarnya usaha untuk memenuhi kesepakatan sebanding dengan besarnya
penghargaan yang akan mereka peroleh.
 Umumnya mereka mau belajar bila situasi menunjang untuk menerima
tanggung jawab.

B. Aplikasi Dalam Proyek


Pemimpin suatu proyek dalam menjalanan tugasnya harus bekersa sama dengan
pihsak lain, untuk memotivasi bawahannya peluang yang mungkin dapat dikembangkan
adalah:
 Penghargaan
Setelah kebutuhan dasar kompensasi berupa materi terpenuhi, maka
pemimpin perlu memperhatikan motivator-motivator berikutnya, seperti
penghargaan akan prestasi hasil kerja yang memuaskan dan lain-lain.
 Keamanan dan keselamatan
Dalam hal ini sering dianggap sebagai kelemahan pokok bekerja
dilingkungan proyek. Karena sifat proyek yang relativ singkat, maka
mereka berpikir kemana mere akan ditempatkan bila proyek usai. Bila
perencanaan jangka panjang personil tidak ditangani dengan baik, maka
akan berdampak buruk terhadap aspek motivasi personil.
 Tekanan dan ancaman penalti
Muncul pendapat bahwa tekanan yang berlebihan diperlukan, tetapi bila
melebihi batas akan merugikan. Ditingkan kalangan pekerja ahli, harapam
adanya penghargaan yag sebanding dengan prestasi lebih memicu
semangat pekerja dibandingkan dengan ancaman penalti.
 Tinggi rendahnya sasaran
Bagi tenaga kerja tingkat tertentu motivasi yang cenderung bertambah
bilamana sasaran makin menantang.

C. Hirarki Kebutuhan Dari Maslow


1. Kebutuhan fisik (phisical need)
2. Keamanan Dan Keselamatan
3. Kebutuhan Afiliasi
4. Penghargaan
5. Kebutuhan Akan Jati Diri (self actualization)

FUNGSI DAN PROSES PERENCANAAN SERTA PENGENDALIAN

Perencanaan adalah proses yang mencoba meletakkan dasar tujuan dan sasaran
termasuk menyiapkan segala sumber daya untuk mencapainya. Hal ini berarti memilih
dan menentukan langkah-langkah kegiatan di masa datang yang diperlukan untuk
mencapai tujuan. Fungsi pengendalian adalah kegiatan memantau dan mengkaji (bila
perlu mengadakan koreksi) agar langkah-langkah kegiatan tersebut terbimbing ke arah
tujuan yang telah ditetapkan. Antara perencanaan dan fungsi pengendalian, terdapat
keterkaitan yang erat. Dari segi penggunaan sumber daya, perencanaan dapat diartikan
sebagai memberi pegangan bagi pelaksana mengenai alokasi sumber daya untuk
melaksanakan kegiatan, sedangkan pengendalian memantau apakah hasil kegiatan yang
telah dilakukan sesuai dengan patokan yang telah digariskan dan memastikan
penggunaan sumber daya yang efektif dan efisien. Dengan demikian, perencanaan dan
pengendalian akan berlangsung hampir sepanjang siklus proyek dalam bentuk
perencanaanpemantauan-pengendalian-koreksi.

A. Mengambil Keputusan
Salah satu lingkup perencanaan adalah pengambilan keputusan, karena hal
tersebut diperlukan dalam proses memilih dan menentukan langkah yang akan datang.
Suatu perencanaan yang tepat disusun secara sistematis, dan memperhatikan faktor
obyektif akan dapat berfungsi.
B. Proses dan Sistematika Perencana
Menyusun suatu perencanaan yang lengkap minimal meliputi:
a. Menetapkan tujuan
b. Menentukan sasaran untuk mencapai tujuan.
c. Mengkaji “Jarak” posisi awal terhadap sasaran dan tujuan
d. Memilih alternatif.
e. Menyusun langkah-langkah untuk mencapai sasaran dan tujuan.

C. Hirarki Perencanaan
Suatu perencanaan yang lengkap ditandai oleh kesiapan dalam menjawab
pertanyaan. Perencanaan Strategis
 Perencanaan strategis adalah perencanaan yang meliputi pengambilan
keputusan tentang kebijakan (policy) untuk mencapai sasaran dalam usaha
memenuhi tujuan perusahaan.
 Perencanaan Operasional
Perencanaan operasional merupakan program pelaksanaan (plan action)
untuk mencapai sasaran. Pada tahap implementasi proyek, program ini
dikenal sebagai “Rencana Implementasi Proyek” (RIP).

D. Teknik Dan Metode Perencanan


Dalam usaha meningkatkan kualitas perencanaan proyek telah diperkenalkan
berbagai teknik dan metode perencanaan dalam menyusun jadwal, antara lain bagan
balok (Bar-Chart), analisis jaringan kerja (CPM,PERT,PDM,dan lain-lain). Meskipun
demikian mengingat teknik dan metode tersebut berfungsi sebagai alat, maka
penggunaannya hendaknya memperhatikan hal-hal berikut :
• Ketepatan pemilihan teknik dan metode yang dipergunakan.
• Penguasaan sepenuhnya oleh perencana.
• Pemahaman aplikasinya oleh penyelia yang mengerjakannya di lapangan.

E. Fungsi dan Proses Pengendalian


Definisi menurut R.J.Mockler (1972) : “Pengendalian adalah usaha yang
sistematis untuk menentukan standar yang sesuai dengan sasaran perencanaan,
merancang sistem informasi, membandingkan pelaksanaan dengan standar, menganalisis
kemungkinan adanya penyimpangan antara pelaksanaan dan standar, kemudian
mengambil tidakan pembetulan yang diperlukan agar sumber daya digunakan secara
efektif dan efisien dalam rangka mencapai sasaran.”
Bertitik tolak dari definisi tersebut, proses pengendalian proyek dapat diuraikan
menjadi langkah-langkah sebagai berikut:
a. Menentukan sasaran.
b. Definisi lingkup kerja
c. Menentukan standar dan kriteria sebagai patokan dalam rangka mencapai sasaran.
d.Merancang/menyusun sistem informasi, pemantauan dan pelaporan hasil
pelaksanaan pekerjaan.
e. Mengkaji dan menganalisis hasil pekerjaan terhadap standar, kriteria dan sasaran
yang telah ditentukan.
f. Mengadakan tindakan pembetulan.

F. Area (Obyek) dan Aspek Pengendalian


Mengidentifikasi jenis kegiatan (area/proyek) dan aspek kegiatan yang perlu
dikendalikan. Pengendalian bertujuan memantau dan membimbing pelaksanaan
pekerjaan agar sesuai dengan perencanaan. Hal ini berarti macam kegiatan dan aspek
yang dikendalikan identik dengan yang direncanakan. Garis besar area/obyek
pengendalian proyek adalah sebagai berikut:
a. Organisasi dan Personil
b. Jadwa/Waktu
c. Anggaran Biaya dan Jam-Orang :
d. Pengendalian Pengadaan
e. Pengendalian Lingkup Kerja
f. Pengendalian Mutu
g. Pengendalian

Anda mungkin juga menyukai