Anda di halaman 1dari 8

PROPOSAL PENELITIAN

GAMBARAN TINGKAT KECEMASAN PADA REMAJA


PUTRI YANG MENGALAMI MENARCHE

Oleh :

NI LUH PUTU VELINIA WIJAYANTI


NIM. 223221364

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIRA MEDIKA BALI
DENPASAR
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur peneliti ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena

berkat rahmat dan karuniaNya, peneliti dapat menyelesaikan proposal penelitian

yan berjudul “Gambaran Tingkat ” pada waktunya.

Proposal penelitia ini disusun dalam rangka memenuhi sebagian

persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Keperawatan pada Program Studi

Keperawatan, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Wira Medika Bali.

Dalam penyusunan proposal penelitian ini, peneliti banyak mendapat

bantuan sejak awal sampai terselesainya proposal penelitian ini, untuk itu dengan

segala hormat dan kerendahan hati, peneliti menyampaikan penghargaan dan

terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Drs. I Dewa Agung Ketut Sudarsana, MM selaku Ketua STIKes Wira

Medika Bali yang telah memberikan kesempatan utuk menuntut ilmu di

Program Studi Ilmu Keperawatan STIKes Wira Medika Bali.

2. Ns. Ni Luh Putu Dewi Puspawati, S.Kep.,M.Kep selaku Ketua Program

Studi Ilmu Keperawatan STIKes Wira Medika Bali yang telah

memberikan kesempatan mengikuti proposal penelitian dalam rangka

memenuhi sebagian persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana

Keperawatan pada Program Studi S1 Ilmu Keperawatan.

3. Ns. I Made Sudarma Adiputra, S.Kep.,M.Kes dan Ns Ni Wayan

Trisnadewi, S.Kep.,M.Kes. selaku pembimbing dan dosen pengajar mata

kuliah metode penelitian, yang telah banyak memberikan masukan,

pengetahuan dan bimbingan dalam menyelesaikan proposal penelitian ini.


4. Kedua orang tua saya I Wayan Pasna dan Ni Made Sukanati atas segala

doa, cinta dan kasih sayangnya serta dukungan moral maupun material

dalam menyelesaikan studi di STIKes Wira Medika Bali.

5. Sahabat-sahabat saya serta teman-teman mahasiswa STIKes Wira Medika

Bali angkatan 15 Non Reguler yang telah memberikan motivasi, dukungan

dan semangat dalam menyelesaikan proposal penelitian ini.

6. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan proposal penelitian

ini yang tidak bisa peneliti sebutkan satu per satu.

Penulis menyadari masih banyak keterbatasan dalam penyusunan

proposal penelitia ini, namun penulis telah berusaha dengan segenap kemampuan

untuk menuangkan pemikiran ke dalam proposal penelitian ini. Penulis juga

mengharapkan krtik dan saran yang bersifat konstuktif untuk menyempurnakan

proposal penelitia ini dan selanjutnya dapat bermanfaat bagi pembaca.

Denpasar, Mei 2023

Penulis

(Ni Luh Putu Velinia

Wijayanti)

223221364
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Masa remaja adalah masa peralihan atau masa transisi dari anak menuju

masa dewasa. Pada masa ini begitu pesat mengalami perkembangan dan

perubahan baik itu sekunder maupun primer. Perubahan sekunder yang terjadi

pada fase remaja yang begitu cepat, misalnya perubahan pada karakteristik

seksual seperti pembesaran buah dada, perkembangan pinggang untuk anak

perempuan sedangkan anak laki-laki tumbuhnya kumis, jenggot serta perubahan

suara yang semakin dalam. (Diananda, 2019). Perubhan primer remaja putra

ditandai dengan mengalami mimpi basah, sedangkan Remaja perempuan

dikatakan sudah memasuki masa pubertas ketika ia telah mengalami menstruasi

pertama (menarche) yang umumnya terjadi pada usia 10-15 tahun.

Menstruasi pertama atau menarche adalah hal yang wajar yang pasti

dialami oleh setiap wanita normal yang tidak perlu untuk digelisakan. Terdapat

beberapa remaja putri mengalami cemas dalam orang tua mengahadapi menstruasi

pertama hal ini mungkin dipengaruhi beberapa hal antara lain karena kurang

pengetahuan, pemahaman, dan informasi serta adanya perubahan - perubahan

yang terjadi ketika menghadapi menstruasi pertama (menarche). terkait tentang

budaya orang tua yang mengatakan bahawa menstruasi merupakan hal yang tabu

untuk di perbincangkan hal ini mengakibatkan kurangnya pendekatan orang tua

terhadap anak mengakibatkan informasi yang sebetulnya penting tidak tersalurkan

kepada anak sehingga mengakibatkan anak akan mengalami kecemasan dalam

negahadapi menstruasi pertama kali(Syarif, Mau and Anugrahini, 2017).


Menurut WHO, remaja adalah penduduk dalam rentang usia 10-19 tahun,

menurut peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 25 tahun 2014, remaja adalah

penduduk dalam rentang usia 10-18 tahun dan menurut Badan Kependudukan dan

Keluarga Berencana (BKKBN) rentang usia remaja adalah 10-24 tahun dan belum

menikah. Sensus Penduduk 2010 sebanyak 43,5 juta atau sekitar 18 %

dari jumlah penduduk (Kemenkes RI, 2017). Menurut Kemenkes RI

(2018) umur kejadian menarche di Indonesia rata-rata terjadi pada umur

12-14 tahun dengan prevalensi 60%, pada usia 9-10 tahun sebanyak 2,6%,

usia 11-12 tahun sebanyak 30,3%, dan pada usia 13 tahun sebanyak

30%. Sisanya mengalami menarche di atas umur 13 tahun .Jumlah

penduduk usia remaja perempuan rentang usia 10-24 tahun di Provinsi Bali tahun

2021 adalah 484,1 ribu jiwa, tahun 2022 dengan 483,8 ribu jiwa , dan pada tahun

2023 dengan 482,9 ribu jiwa.

Pendidikan kesehatan tentang menstruasi merupakan suatu aplikasi atau

suatu proses penyampaian informasi tentang kesehatan menstruasi yang bertujuan

untuk memberikan pengetahuan kepada remaja putri mengetahuai apa yang harus

dilakukan di saat mengalami menarche atau menstruasi pertama. Diharapkan

dengan diberikannya pendidikan kesehatan tentang menstruasi remaja putri akan

merasa siap dan tidak takut atau cemas dalam menghadapi menarche (Utari,

2016).

Perasaan cemas yang terus menerus merupakan sesuatu yang tidak

menyenangkan dan dapat membuat seseorang menjadi gelisah, sulit

berkonsentrasi, takut dan bingung. Rasa cemas yang timbul pada saat menarche
merupakan suatu respon yang wajar terjadi, namun hal ini tidak terjadi pada

semua remaja putri, karena ada Sebagian yang merasa cemas karena mengalami

rasa sakit, namun sebagian tidak mengalami rasa sakit akibat perubahan fisik.

Gejala seperti sakit kepala, payudara menjadi bengkak, dan jerawat serta

ketegangan menjelang menstruasi disebut dengan istilah Pre- Menstrual

Syndrome (PMS). Kondisi-kondisi dari Pre-Menstrual Syndrome inilah yang

sering menjadi sumber kecemasan pada remaja putri saat mengalami menarche

(Jumrotin, Suroso and Meiyuntariningsih, 2018).

Berdasarkan latar belakang diatas maka peneliti tertarik untuk

mendapatkan judul “Hubungan Tingkat Pengetahuan Tentang Menstruasi

dengan Tingkat Kecemasan Remaja Awal Putri Dalam Menghadapi

Menarche di SD 1 Tibubeneng”. Tujuan penelitian ini adalah untuk

mengetahui hubungan tingkat pengetahuan tentang menstruasi dengan

tingkat kecemasan remaja putri dalam menghadapi Menarche di SD 1

Tibubeneng.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Hubungan

Tingkat pengetahuan dengan tingkat kecemasan pada remaja putri yang

mengalami menarche ?”

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan umum


Mengetahui Hubungan Tingkat pengetahuan dengan tingkat

kecemasan pada remaja putri yang mengalami menarche.


1.3.2 Tujuan khusus
1. Mengidentifikasi tingkat pengetahuan remaja putri terhadap menarche

2. Mengidentifikasi tingkat kecemasan remaja putri terhadap menarche

3. Menganalisis Hubungan Tingkat pengetahuan dengan tingkat

kecemasan pada remaja putri yang mengalami menarche .

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Teoritis


1. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi perkembangan

ilmu pengetahuan , khususnya pada remaja putri agar bisa mengelola

perasaan cemasnya saat mengalami menarche

2. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai data dasar untuk melakukan

penelitian lebih lanjut yang terkait dengan Hubungan Tingkat pengetahuan

dengan tingkat kecemasan pada remaja putri yang mengalami menarche .

1.4.2 Manfaat Praktis


1. Remaja Putri

Memberikan pengetahuan pada remaja puri tentang pengetahuan saat

pertama mengalami menstruasi dan agar mengontrol perasaan cemasnya.

2. Institusi

Hasil penelitian ini dapat memberikan informasi pada pihak sekolah

tentang Hubungan Tingkat pengetahuan dengan tingkat kecemasan pada

remaja putri yang mengalami menarche

Anda mungkin juga menyukai