1802
.id
go
s.
bp
b.
ka
us
m
ga
ng
ta
//
s:
tp
ht
KABUPATEN TANGGAMUS
KABUPATEN TANGGAMUS
ht
tp
s:
/ /t
an
gg
am
us
ka
b.
bp
s.
go
.id
.id
go
s.
bp
b.
ka
us
am
gg
an
/ /t
s:
tp
ht
KABUPATEN TANGGAMUS
KABUPATEN TANGGAMUS
.id
go
s.
bp
b.
ka
us
am
gg
an
/ /t
s:
tp
ht
.id
potensial dapat menjadi kekuatan bangsa untuk mewujudkan cita-cita Indonesia Maju.
go
Pada tahun 2022, tepat satu dekade bonus demografi Indonesia, BPS berkomitmen menyelesaikan amanat untuk melaksanakan
s.
Sensus Penduduk Lanjutan (Long Form SP2020) dengan berbagai tantangan di tengah pandemi Covid-19. Atas seijin Tuhan Yang
bp
Maha Kuasa disertai dengan kerja keras seluruh pihak, pendataan Long Form SP2020 telah selesai dilaksanakan.
b.
ka
Long Form SP2020 memikul misi besar sebagai Benchmark indikator kependudukan Indonesia, Potret Demografi Indonesia setelah
us
melewati gelombang ke-2 Pandemi COVID-19 , evaluasi capaian pembangunan di bidang kependudukan pada SDGs dan RPJMN,
serta menjadi dasar penentuan kebijakan pembangunan Indonesia menuju Indonesia Emas 2045 .
am
gg
Meskipun dilaksanakan di tengah pandemi, terdapat beberapa inovasi yang diterapkan dalam Long Form SP2020 yang salah satunya
adalah penggunaan berbagai moda pendataan (PAPI, CAPI, CATI, dan CAWI). Untuk pertama kalinya Computer Assisted Telephone
an
Interviewing (CATI) diterapkan dalam sejarah sensus penduduk di Indonesia.
/ /t
s:
Perjalanan pelaksanaan dan hasil Long Form SP2020 disajikan secara ringkas dalam booklet Indikator Kependudukan Hasil Long
tp
Form SP2020. Booklet ini menyajikan gambaran komprehensif keadaan kependudukan Kabupaten Tanggamus berdasarkan hasil
ht
Long Form SP2020. Cakupan data dasar dari angka hasil Long Form SP2020 adalah indikator fertilitas, mortalitas, mobilitas,
disabilitas, pendidikan, dan perumahan. Penyediaan parameter demografi serta karakteristik penduduk tersebut diharapkan dapat
dapat menghasilkan indikator untuk memonitor dan mengevaluasi pencapaian target SDGs dan RPJMN di bidang kependudukan.
Terima kasih kami ucapkan kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam penyusunan booklet ini. Kritik dan saran kami
harapkan untuk perbaikan di masa yang akan datang.
Amiruddin
.id
• Post Gen Z: Lahir tahun 2013 dst, Perkiraan usia saat Long Form Angka yang menunjukkan besarnya kematian yang terjadi pada suatu
go
SP2020 adalah 0-9 tahun tahun tertentu untuk setiap 1.000 penduduk.
• Generasi Z: Lahir tahun 1997-2012, Perkiraan usia saat Long Form
s.
Angka Kematian Bayi (AKB) / Infant Mortality Rate (IMR) :
SP2020 adalah 10-25 tahun
bp
Banyaknya kematian bayi usia di bawah satu tahun, per 1000 kelahiran
• Milenial: Lahir tahun 1981-1996, Perkiraan usia saat Long Form
b.
hidup pada satu tahun tertentu.
SP2020 adalah 26-41 tahun
ka
• Generasi X: Lahir tahun 1965-1980, Perkiraan usia saat Long Form Angka Kematian Balita (AKBa) / Under-Five Mortality Rate (U5MR) :
us
SP2020 adalah 42-57 tahun Jumlah penduduk umur 0-4 tahun (balita) yang meninggal sebelum
• Baby Boomer: Lahir tahun 1946-1964, Perkiraan usia saat Long Form mencapai umur tepat 5 tahun pada tahun tertentu per 1000 kelahiran
am
SP2020 adalah 58-76 tahun hidup.
gg
• Pre-Boomer: Lahir tahun 1945 dan sebelumnya, Perkiraan usia saat
Long Form SP2020 adalah 77 tahun ke atas Angka Kematian Anak / Child Mortality Rate (CMR) :
an
Jumlah kematian penduduk umur 1-4 tahun pada tahun tertentu per
Sumber pengklasifikasian: William H. Frey Analysis of Census Bureau 1.000 kelahiran hidup.
/ /t
Population Estimates (25 June 2020)
s:
tp Angka Kematian Menurut Umur/ Age Specific Death Rate (ASDR):
Banyaknya kematian pada kelompok umur tertentu untuk setiap
ht
1000 penduduk pada kelompok umur yang sama pada suatu
INDIKATOR FERTILITAS
tahun tertentu.
Angka Kelahiran Total / Total Fertility Rate (TFR) :
Rata-rata jumlah anak yang dilahirkan hidup oleh seorang perempuan
selama masa usia suburnya (15-49 tahun) INDIKATOR MOBILITAS
Angka Penduduk Berstatus Migran Seumur Hidup Antarkabupaten/
Angka Kelahiran Kasar / Crude Birth Rate (CBR) :
kota:
Banyaknya kelahiran hidup per 1000 penduduk pada pertengahan
Banyaknya penduduk di suatu kabupaten/kota yang lahir di
tahun.
kabupaten/kota lain per 100 penduduk.
Angka Kelahiran Menurut Kelompok Umur Tertentu / Age Specific
Proporsi Penduduk Berstatus Migran Risen Antarkabupaten/kota:
Fertility Rate (ASFR) :
Banyaknya penduduk umur lima tahun ke atas di suatu
Banyaknya kelahiran selama setahun per 1000 perempuan pada
kabupaten/kota yang lima tahun sebelumnya bertempat tinggal di
kelompok umur 15-49 tahun
kabupaten/kota lain per 100 penduduk.
.id
Disabilitas tidak sama dengan kecacatan. Penyandang disabilitas adalah ketahanan bangunan, yaitu bahan bangunan utama atap,
go
adalah setiap orang yang mengalami keterbatasan fisik, intelektual, dinding, dan lantai rumah terluas memenuhi syarat sebagai berikut:
mental, dan/atau sensorik dalam jangka waktu lama yang dalam Bahan bangunan atap berupa beton, genteng, kayu/sirap, atau
s.
berinteraksi dengan lingkungan dapat mengalami hambatan dan seng.
bp
kesulitan untuk berpartisipasi secara penuh dan efektif dengan warga Bahan bangunan dinding berupa tembok, plesteran anyaman
b.
negara lainnya berdasarkan kesamaan hak. (UU RI No. 8 Tahun 2016). bambu/kawat, kayu/papan, atau batang kayu.
ka
Bahan bangunan lantai berupa marmer/granit, keramik,
us
parket/vinil/karpet, ubin/tegel/teraso, kayu/papan, atau
INDIKATOR PENDIDIKAN
semen/bata merah.
am
Jenjang Pendidikan Yang Ditamatkan:
Jenjang pendidikan tertinggi yang ditamatkan oleh seseorang, yang
gg
ditandai dengan kepemilikan sertifikat/ijazah pada suatu jenjang
an
tertentu.
/ /t
s:
tp
ht
.id
Selayang Pandang Long Form SP2020 ....................................................... 1 Indikator Pendidikan................................................................................... 11
go
Gambaran Umum Long Form Penduduk Umur 15 Tahun ke Atas Menurut
Pendidikan.............................................................................................
s.
SP2020................................................................... 2
...............................
bp
12
Tingkat Pendidikan Antar
b.
Indikator Fertilitas............................................................................................... 3 Generasi................................................................... 13
ka
Angka Kelahiran Total Kemampuan Berbahasa Indonesia
(TFR)............................................................................................ 4
us
dan Penggunaan Bahasa
Angka Kelahiran Kasar (CBR) dan Angka Kelahiran Menurut Daerah........................................................................ 14
am
Kelompok Umur Kemampuan Berbahasa Indonesia dan Penggunaan Bahasa
(ASFR)..................................................................................................... 5
gg
Daerah Menurut
Generasi.........................................................................................
an
Indikator Mortalitas............................................................................................ 6 Kemampuan Berbahasa Daerah DI Keluarga Menurut
/ /t
Angka Kematian Penduduk Usia Dini Menurut 15
s:
.................................................................... tp 7 Generasi………………………………………………………………………………………….
Kemampuan Berbahasa Daerah di Tetangga/Kerabat Menurut 16
ht
Generasi………………………………………………………………………………………………………
Indikator Mobilitas.............................................................................................. 8 …….. 17
Migran Seumur Hidup Antar
Kabupaten.............................................................. 9
Indikator Perumahan................................................................................... 18
Migran Risen Antar
Kabupaten…………........................................................................ Ketahanan
10
Bangunan...............................................................................................
... 19
.id
go
Tren TFR Kabupaten Tanggamus SP2010 - LF SP2020
s.
2.62
bp
b.
ka
us
am
TFR Kabupaten
Tanggamus
gg
2.37 Hasil Long Form
an
SP2020
/ /t
tp
s:
2,37
ht
SP2010 LF SP2020*
Fertilitas Kabupaten Tanggamus menurun dalam sepuluh Penurunan fertilitas mengakibatkan proporsi anak-anak dalam
tahun terakhir. Sensus Penduduk 2010 mencatat angka populasi ikut menurun. Kondisi ini dapat mengakibatkan rasio
TFR sebesar 2,62 yang berarti seorang perempuan ketergantungan menjadi lebih rendah dan menciptakan bonus
melahirkan sekitar 2-3 anak selama masa reproduksinya. demografi. Pada tahun 2022, tepat satu dekade bonus demografi
Sementara Long Form SP2020 mencatat TFR sebesar 2,37 Indonesia, tercatat TFR sebesar 2,37. Angka ini semakin
yang berarti hanya sekitar 2 anak yang dilahirkan mendekati tingkat Replacement Level (2,1), artinya setiap wanita
perempuan selama masa reprodukasinya. digantikan oleh satu anak perempuannya untuk menjaga
kelangsungan pergantian generasi.
.id
go
s.
Angka Kelahiran Kasar Age Spesific Fertility Rate (ASFR) Provinsi Hasil LF SP2020
bp
(CBR)
b.
136.45
ka
115.61
us
102.67
am
18,07 73.81
gg
an
/ /t
21.91 21.78
Hasil Long Form SP2020
s: 0.94
mencatat terdapat
tp
ht
18,07 kelahiran hidup 15-19 20-24 25-29 30-34 35-39 40-44 45-49
diantara 1000
penduduk Indonesia.
Puncak ASFR terletak pada Wanita umur 25-29 tahun. Terdapat 136 kelahiran dari 1000
perempuan umur 25-29 tahun.
Pola ASFR berbentuk U terbalik. Angka kelahiran sebesar 22 kelahiran diantara 1000 perempuan
umur 15-19 tahun. Meningkat tajam menjadi 103 kelahiran per 1000 perempuan umur 20-24. lalu
mencapai puncaknya pada kelompok umur 25-29 tahun. Pada kelompok umur selanjutnya,
angka kelahiran menurun hingga sebesar 1 kelahiran per 1000 perempuan umur 45-49 tahun.
Berdasarkan generasi, kelahiran didominasi oleh perempuan generasi millennial (kisaran umur
26-41 tahun).
.id
go
Angka Kematian Bayi Angka Kematian Anak 1-4 Tahun/Child Mortality Rate
s.
bp
28
b.
ka
Terdapat sekitar 3 kematian anak umur 1-4
2,86
us
tahun per 1.000 kelahiran hidup
am
17
gg
an
Angka Kematian Balita/Under 5 Mortality Rate
/ /t
s:
tp
Setiap 1000 balita di Kabupaten Tanggamus
ht
SP 2010 LF SP2020
19,40 19-20 diantaranya tidak akan berhasil
mencapai umur tepat lima tahun.
.id
go
38 dari 100 penduduk Proporsi Penduduk Berstatus Migran Seumur Hidup
37,93
s.
Tanggamus lahir di luar Antarkabupaten/kota Menurut Generasi
bp
Tanggamus.
b.
ka
61.31
us
Komposisi Migran Seumur Hidup 52.97
43.97
am
Antarkabupaten/Kota Menurut Jenis Kelamin
gg
20.68
an
17.12
49,24
/ /t
50,76 s:
tp
Post Gen Z Generasi Z Milenial Generasi X Pre-Boomer &
ht
(0-9 tahun) (10-25 tahun) (26-41 tahun) (42-57 tahun) Baby Boomer
(58+ tahun)
.id
Proporsi Penduduk Berstatus Migran Risen
penduduk berumur 5 tahun ke
go
Antarkabupaten/kota Menurut Generasi
2,52 atas di Tanggamus bertempat
s.
bp
tinggal di kabupaten/kota lain 5
4.35
b.
tahun sebelumnya.
ka
us
Komposisi Migran Risen 2,56 2,70
am
Antarkabupaten/kota Menurut Jenis Kelamin
1.36
gg
an
0.28
53,77
/ /t
s:
Post Gen Z Generasi Z Milenial Generasi X Pre-Boomer &
46,23 tp
(5-9 tahun) (10-25 tahun) (26-41 tahun) (42-57 tahun) Baby Boomer
ht
(58+ tahun)
.id
go
SMA/Sederajat
s.
bp
Persentase Penduduk Umur 15 Tahun ke Atas Menurut Pendidikan yang Ditamatkan dan Kategori Wilayah
b.
ka
4.06
us
Tidak/belum pernah sekolah 3.60
4.20 Mayoritas penduduk berumur 15
am
12.38 tahun ke atas berpendidikan
Tidak tamat SD 10.11
gg
13.06
Sekolah Menengah atau Sederajat.
an
30.24 Mayoritas penduduk berumur 15
SD/sederajat
/ /t
23.74
tahun ke atas di perkotaan
32.22
s:
berpendidikan Sekolah Menengah
tp 26.21
SMP/sederajat 26.42 atau Sederajat, sedangkan di
ht
26.15 perdesaan berpendidikan Sekolah
23.03 Dasar atau Sederajat.
SM/sederajat 29.67
21.02
1.36
DI/DII/DIII 2.26
1.08
2.59
DIV/S1 4.00
2.17
0.03
Profesi 0.01
0.03 Kota + Desa
0.10 Kota
S2/S3 0.19
0.07 Desa
.id
sementara tingkat pendidikan tertinggi yang ditamatkan oleh Generasi Milenial adalah SMA/Sederajat.
go
s.
bp
b.
ka
us
Tingkat Pendidikan yang Ditamatkan pada Generasi Baby Boomer, Generasi X, dan Milenial (Persen)
am
42.46
40.46
gg
an
34.30
32.47
/ /t
s:
27.39 27.47
tp
ht
18.31 17.63
15.91
12.03
Tidak/belum pernah Tidak tamat SD SD/sederajat SMP/sederajat SMA/sederajat DI/DII/DIII DIV/S1 Profesi S2/S3
sekolah
.id
go
Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan. Mayoritas penduduk Indonesia
s.
mampu berbahasa Indonesia. Sebagian penduduk juga tetap mempertahankan
bp
b.
kelestarian bahasa daerah melalui penggunaan dalam berkomunikasi dengan
ka
keluarga dan tetangga/kerabat. Penggunaan Bahasa Daerah
us
Kemampuan Berbahasa Indonesia Penggunaan Bahasa Daerah
am
di Keluarga di Tetangga/Kerabat
gg
an
/ /t
s:
tp
99,99% 77,96% 74,08%
ht
*)Catatan: Long Form SP2020 mengumpulkan informasi bahasa untuk penduduk umur 2 tahun ke atas
.id
go
Di tengah maraknya penggunaan Bahasa asing untuk berkomunikasi, Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional serta perlu
s.
untuk terus dijaga antar generasi. Sekian persen generasi milenial dapat berkomunikasi dengan Bahasa Indonesia.
bp
b.
ka
us
am
Persentase Penduduk dengan Kemampuan Berbahasa Indonesia
gg
an
/ /t
100.00 100.00 s:100.00 100.00
tp
99.95
ht
99.69
.id
go
Bahasa daerah sebagai simbol budaya perlu untuk terus dijaga antar generasi. Persentase penutur Bahasa daerah di kalangan
s.
Generasi Milenial dan Generasi Z sebagai penduduk mayoritas cukup besar. Namun semakin menurun persentase pengguna
bp
Bahasa Daerah di Keluarga
b.
ka
us
am
Persentase Penduduk dengan Penggunaan Bahasa Daerah di Keluarga
gg
an
/ /t
90.86 93.76
s: 85.26
tp
75.66 79.91
ht
57.23
.id
go
Bahasa daerah sebagai simbol budaya perlu untuk terus dijaga antar generasi. Persentase penutur Bahasa daerah di kalangan
s.
Generasi Milenial dan Generasi Z sebagai penduduk mayoritas cukup besar. Namun semakin menurun persentase pengguna
bp
Bahasa Daerah di Tetangga/Kerabat
b.
ka
us
am
Persentase Penduduk dengan Penggunaan Bahasa Daerah di Tetangga/Kerabat
gg
an
/ /t
91.54
s: 78.84 81.64 85.26
tp
69.76
ht
53.29
.id
go
Persentase rumah tangga menempati
s.
94,37% rumah dengan atap yang memenuhi syarat
bp
ketahanan bangunan.
b.
85,78%
ka
us
am
Persentase rumah tangga menempati
96,54% rumah dengan dinding yang memenuhi
gg
rumah tangga menempati syarat ketahanan bangunan.
an
rumah yang memenuhi
/ /t
syarat ketahanan
s:
bangunan
tp
Persentase rumah tangga menempati
ht
92,50% rumah dengan lantai yang memenuhi syarat
ketahanan bangunan.
Bahan bangunan utama atap, dinding, dan lantai rumah terluas yang memenuhi
syarat ketahanan bangunan, yaitu:
Salah satu komponen penentu rumah layak
Bahan bangunan atap berupa adalah beton, genteng, kayu/sirap, atau seng.
huni adalah ketahanan bangunan, yang
dilihat dari bahan bangunan utama atap, Bahan bangunan dinding berupa tembok, plesteran anyaman bambu/kawat,
dinding, dan lantai rumah terluas. kayu/papan, atau batang kayu.
Bahan bangunan lantai berupa marmer/granit, keramik, parket/vinil/karpet,
ubin/tegel/teraso, kayu/papan, atau semen/bata merah.