Anda di halaman 1dari 2

• GLUKOSA

Biru/Hijau keruh → 0 → 0
Hijau/Kuning hijau → +1 → <0,5 g%
Kuning/Kuning kehijauan → +2 → 0,5-1 g%
Jingga → +3 → 1-2 g%
Merah Bata → +4 → >2 g%

• PROTEIN
Jernih → 0 →0
Keruh tanpa butir → +1 → 0,01-0,05 g/dl
Keruh ada butir → +2 → 0,05-0,2 g/dl
Keruh berkeping → +3 → 0,2-0,5 g/dl
Keruh bergumpal → +4 → >0,5 g/dl

• Normal volume urine 600-2500 ml/24jam


Kelainan volume urine → Poliuri (>2500 ml/24 jam)
Oligouri (<600 ml/24 jam)
Anuri (Tidak ada urine)

• Yang membuat warna pada urine → Pigmen Urokrom

• pH normal (4,7-8,0) → Satu-satunya yang menggunakan kertas pH indicator


• Nilai normal percobaan bilirubin dan darah → tidak ada bilirubin ataupun darah pada urine

• Alat yang digunakan pada percobaan BJ Urine → Hydrometer/Urinometer


(Suhu Urine+Suhu Tera)
• Rumus Bj Urine = BJ Ukur + x 0,001
3

• Nilai normal Asam Urat (250-750 mg/24 jam)


• Nilai normal Kreatinin (Lk = 20-26 mg/kgBB/24 jam, Pr = 14-22 mg/kgBB/24 jam)

• Reagen yg khas digunakan pada praktikum uro


✓ Pereaksi Benedict (percobaan glukosa)
✓ Pereaksi Obermeyer → FeCl3 dalam HCl Pekat)

• Ketonemia = Penimbunan zat zat keton dalam darah


• Ketonuria = pengeluaran zat-zat keton melalui urin

• Penyakit protenuria berdasarkan Pre renal, renal, post renal


a. Pre renal
Yaitu, proteinuria yang disebabkan oleh kerusakan organ-organ sebelum ginjal misalnya
hati. Ditemukan pada penyakit: sirosis hepatis, meninginitis, asites, febris
b. Renal
Ditemukan pada penyakit: GNA (glomerulo nefritis akut), GNK (glomerulo nefritis kronis),
PNA (pyelo nefritis akut), PNK (pyelo nefritis kronis )
c. Post renal
Yaitu, proteinuria yang disebabkan oleh kerusakan organ-organ setelah ginjal, misalnya
saluran vesika urinaria, ureter.
• Bau urin normal → amonia
• Bau urin penyakit ketosis diabetikum → aseton

• KLORIDA
Tujuan: Untuk mengidentifikasi adanya zat klorida pada urine.
Dasar: 2 NaCL + AgNO3 à Na2NO3 + AgCl2
Alat dan Bahan: tabung reaksi, rak tabung, pipet volume, bola isap, sampel urine, larutan HNO3
encer, Zat AgNO3 2%
Cara Kerja : Masukkan 5 ml urine kedalam tabung reaksi. Tambahkan 4 tetes HNO3 encer dan 4
tetes AgNO3 2%, Perhatikan apa yang terjadi, endapan putih yang terbentuk adalah perak,
klorida yang larut dalam amonia. Catat dan gambar.

• BILIRUBIN
Tujuan: Untuk mengidentifikasi adanya bilirubin dalam urine
Dasar: Bilirubin dalam urine akan dipekatkan diatas kertas saring dengan jalan
mempresipitatkan fosfat yang ada dengan menggunakan larutan BaCl2 10%, bilirubin yang
terkumpul akan dioksidasi menjadi biliverdin oleh reagen fouchet
Alat dan bahan: Tabung reaksi, rak tabung, sampel urine, pipet volume, bola hisap, larutan
BaCl2 10%., kertas saring, reagen fouchet
Cara kerja : Masukkan 5 ml urine dan 3 ml BaCl2 10%. Campur kemudian saring, Bentangkan
kertas saring tersebut diatas corong biarkan hingga kering, Teteskan 2 – 3 tetes reagen fouchet
diatas kertas saring berisi endapan tersebut. Terbentuknya warna hijau menandakan bilirubin
positif

• Yang termasuk zat-zat keton ialah asam asetoasetat, β-hidroksibutirat dan aseton

• Percobaan klorida (endapan putih), Fosfat (endapan biru tua/ortofosfat), Sulfat (Endapan putih)
• Hasil Bilirubin (+) hijau, Darah (+) Biru kehijauan.

• Biosintesis urea dari asam amino terjadi dalam 4 tahap, yaitu transaminase, deaminasi oksidatif,
pengangkutan ammonia, dan reaksi pada siklus urea

• Suhu tera → suhu yang terukur/terlihat pada urinometer saat kita mengukur suhu urin

Anda mungkin juga menyukai