TSUNAMI
Disusun Oleh :
1. Annisa Putri Ainta (02)
2. Bulan Cantika Aura Putri (03)
3. Fathimah Nurul Arsy (09)
4. Kadek Jhaviera Chandradewi Tanaya (15)
Tsunami berasal dari bahasa jepang dan terdiri dari 2 suku kata yaitu
"tsu" (pelabuhan) dan "nami" (gelombang). Para ilmuwan biasa mengartikan
dengan sebutan tidal wave (gelombang pasang) atau seismic sea waves
(gelombang laut akibat gempa).
Tsunami merupakan gelombang laut yang datang secara tiba-tiba dengan
kecepatan yang tinggi yang menuju kawasan pantai, disebabkan karena aktivitas
gunung berapi atau gempa dibawah laut.
Sebelum terjadinya tsunami, permukaan dasar laut naik turun di
sepanjang patahan, Oleh karena itu tsunami terbentuk. Patahan itu
menyebabkan keseimbangan air laut terganggu. Patahan yang besar akan
menghasilkan gelombang yang besar juga.
Sesaat setelah gempa terjadi, air laut akan mengalami surut. Dan kembali
ke dartan dalam bentuk gelombang besar (tsunami).
Tsunami juga terjadi karena letusan gunung berapi di dasar laut yang
mengakibatkan tingginya pergerakan air laut atau perairan di dekatnya.
Tsunami memiliki kecepatan gelombang yang lebih besar daripada
gelombang biasa. Bahkan sampai 700km/jam dan hampir sama dengan
kecepatan pesawat.
Biasanya tinggi gelombang tsunami 50-100 meter dan menyebar ke
semua arah. Ketinggian tsunami juga dipengaruhi oleh bentuk dan kedalaman
pantai. Maka dari itu gempa bumi di dasar laut sangat memungkinkan untuk
terjadinya tsunami.
Nyatanya, tsunami menjadi salah satu peristiwa alam yang sangat
berbahaya bagi manusia karena bisa menyebabkan kerusakan besar bahkan bisa
merenggut ribuan jiwa sekaligus apabila terjadi secara mendadak. Maka dari itu
kita wajib waspada setiap saat dan menyiapkan diri untuk menghadapi bencana
alam tsunami. Walau tidak semua gempa dan letusan gunung berapi di dasar
laut menyebabkan tsunami.
I.1 STRUKTUR TEKS ESKPLANASI TSUNAMI
Identifikasi Fenomena:
Tsunami berasal dari bahasa jepang dan terdiri dari 2 suku kata yaitu "tsu"
(pelabuhan) dan "nami" (gelombang). Para ilmuwan biasa mengartikan dengan
sebutan tidal wave (gelombang pasang) atau seismic sea waves (gelombang laut
akibat gempa).
Tsunami merupakan gelombang laut yang datang secara tiba-tiba dengan
kecepatan yang tinggi yang menuju kawasan pantai, disebabkan karena aktivitas
gunung berapi atau gempa dibawah laut.
Rangkaian Kejadian:
Sebelum terjadinya tsunami, permukaan dasar laut naik turun di sepanjang
patahan, Oleh karena itu tsunami terbentuk. Patahan itu menyebabkan
keseimbangan air laut terganggu. Patahan yang besar akan menghasilkan
gelombang yang besar juga
Sesaat setelah gempa terjadi, air laut akan mengalami surut. kembali ke dartan
dalam bentuk gelombang besar (tsunami).
Tsunami juga terjadi karena letusan gunung berapi di dasar laut yang
mengakibatkan tingginya pergerakan air laut atau perairan di dekatnya.
Tsunami memiliki kecepatan gelombang yang lebih besar daripada gelombang
biasa. Bahkan sampai 700km/jam dan hampir sama dengan kecepatan pesawat.
Biasanya tinggi gelombang tsunami 50-100 meter dan menyebar ke semua arah.
Ketinggian tsunami juga dipengaruhi oleh bentuk dan kedalaman pantai. Maka
dari itu gempa bumi di dasar laut sangat memungkinkan untuk terjadinya
tsunami.
Ulasan:
Nyatanya, tsunami menjadi salah satu peristiwa alam yang sangat berbahaya
bagi manusia karena dapat menyebabkan kerusakan besar bahkan bisa
merenggut ribuan jiwa sekaligus apabila terjadi secara mendadak. Maka dari itu
kita wajib waspada setiap saat dan menyiapkan diri untuk menghadapi bencana
alam tsunami. Walau tidak semua gempa dan letusan gunung berapi di dasar
laut menyebabkan tsunami.
I.2 KAIDAH KEBAHASAAN TEKS EKSPLANASI TSUNAMI
Paragraf 1
Konjungsi Kausalitas: Akibat
Kata Benda jenis fenomena: Tsunami, Gempa
Kata ganti: Tsu(Pelabuhan), Nami(Gelombang)
Kata teknis: Seismic Sea Waves, Tidal Wave, Laut
Paragraf 2
Konjungsi Kausalitas: Disebabkan, karena
Kata Teknis: Aktivitas, Laut, Kawasan Pantai
Kata Benda Jenis Fenomena: Gunung Berapi, Gempa, Gelombang Laut
Paragraf 3
Konjungsi Kronologis: Sebelum,
Konjungsi Kausalitas: Oleh Karena itu, Menyebabkan,
Kata teknis: Laut
Kata Benda jenis Fenomena: Tsunami, Gelombang
Kata Benda: Keseimbangan
Paragraf 4
Konjungsi kronologis: Sesaat Setelah, Kembali
Konjungsi kausalitas: Mengalami
Kata Benda jenis fenomena: Gempa, Surut, gelombang, Tsunami
Kata Teknis: Daratan
Paragraf 5
Konjungsi kausalitas: Karena, Mengakibatkan
Kata benda jenis fenomena: letusan Gunung Berapi, Pergerakan laut, Tsunami
Paragraf 6
Kata benda jenis fenomena: Tsunami, Gelombang
Kata teknis: Kecepatan
Kata benda: Pesawat
Paragraf 7
Konjungsi Kausalitas: Dipengaruhi
Kata Teknis: Ketinggian, kedalaman, pantai, laut
Kata Benda jenis fenomena: Gempa bumi, Tsunami
Paragraf 8
Konjungsi Kausalitas: Karena, menyebabkan
Kata Teknis: Peristiwa Alam, laut