Halo guys! Walau belum tahu bagaimana proses terjadinya tsunami, pasti kamu udah nggak
asing lagi kan sama bencana ini. Penyebab Indonesia sering dilanda oleh tsunami adalah karena
Indonesia berada diantara 3 lempeng tektonik dan ring of fire. Nah kamu perlu tahu bahwa
bencana ini merupakan salah satu bencana mematikan yang dapat menyebabkan ribuan bahkan
jutaan korban jiwa! Lalu apa sih hubungannya tsunami dengan lempeng tektonik atau dengan
gunung berapi? Mari kita bahas bersama yaa dalam penjelasan di bawah ini.
Tsunami adalah gelombang besar yang terbentuk akibat gempa bumi, longsor, letusan gunung
berapi atau peristiwa lainnya di laut/samudera.
Tsunami berasal dari bahasa jepang guys. Tsu artinya pelabuhan dan nami artinya gelombang
atau dengan kata lain disebut sebagai gelombang pasang. Pandangan mengenai gelombang
pasang ini mulai populer dikalangan peneliti sehingga fenomena gelombang pasang yang tinggi
kerap disebut tsunami. Karena adanya perbedaan faktor penyebab antara gelombang pasang dan
tsunami, istilah tsunami kini lebih dikenal sebagai gelombang yang sangat tinggi yang
diakibatkan oleh kegiatan seismik.
Belum tentu guys! Tsunami dapat terjadi karena beberapa faktor. Walaupun hampir 90% faktor
penyebab terjadinya tsunami adalah gempa bumi bawah laut, 10% lainnya itu dapat berupa
letusan gunung berapi atau meteor/asteroid yang jatuh ke laut yang intinya dapat menyebabkan
keseimbangan air laut terganggu.
Contohnya adalah tsunami yang terjadi ketika letusan dahsyat gunung Krakatau. Lokasi gunung
berapi di laut juga menjadi faktor tersendiri. Ketika meletus, gunung mengeluarkan berbagai
material bumi. Nah material-material yang berada di gunung dapat berhamburan ke arah pantai
dan dapat menyebabkan tsunami guys!
Sumber gambar: evergreen.edu
Nah yang perlu diingat adalah tidak semua kejadian gempa bumi atau gerakan lempeng
menyebabkan tsunami ya! Hanya gempa dengan kekuatan tinggi yang dapat menyebabkan
tsunami guys! atau dengan kata lain gempa dengan kekuatan sekurang-kurangnya 6.5 SR (Skala
Ritcher). Selain itu lokasi terjadinya gempa juga menjadi pertimbangan, gempa bumi yang
berpusat di tengah laut dangkal (0-30 km) dapat menyebabkan proses terjadinya tsunami lebih
cepat sampai daratan.
Tsunami bukan merupakan gelombang tunggal yang sekali datang habis, namun tsunami
merupakan serangkaian gelombang besar. Di lautan terbuka, gelombang tsunami tidak terlihat
besar guys, tapi ketika sampai perairan dangkal, gelombang tsunami menjadi lebih tinggi
dibandingkan dengan permukaan air normal. Nah gelombang yang tinggi dan cepat ini dapat
menyebabkan korban jiwa dan kerugian lainnya.
Berbicara mengenai kecepatan gelombang tsunami, maka kamu harus mengerti pada kedalaman
laut berapa dan dimana gelombang itu terjadi. Kecepatan gelombang tsunami bisa mencapai
ratusan km/jam loh! Di tengah lautan luas, tinggi gelombang tsunami hanya sekitar beberapa
sentimeter dan meter, tapi ketika mencapai pantai, tingginya bisa mencapai puluhan meter!
Bertambahnya ketinggian gelombang ini terjadi karena adanya penumpukan massa air
permukaan.
Setelah kamu mengetahui proses terjadinya tsunami, sebaiknya kamu juga mengetahui tanda-
tanda terjadinya tsunami. Nah tanda-tanda kalau terjadinya tsunami itu gimana ya?
Kalau kamu tinggal di wilayah pesisir pantai, sebaiknya kamu memiliki pemahaman yang baik
tentang bencana tsunami. Selain untuk berjaga-jaga, seperti halnya masyarakat Jepang, mereka
bahkan dididik untuk memahami bagaimana sistem evakuasi yang baik saat tsunami datang!
Sehingga dapat menekan jumlah korban jiwa atau mengurangi kerugian baik secara fisik,
ekonomi, sosial dan lingkungan!
Sumber referensi:
reference.com/science/tsunamis-form-47a7eba1eb8d1ac9
news.nationalgeographic.com/news/2007/04/070402-tsunami.html
windows2universe.org/earth/tsunami2.html
academic.evergreen.edu/g/grossmaz/springle/
5
ss