Anda di halaman 1dari 1

Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Mahamurah atas


kemurahan-Nya sehingga buku teks pelajaran Bahasa Indonesia Kelas XII
untuk SMA/MA dan SMK/MAK dapat diselesaikan. Terdapat dua jenis buku
yang dikembangkan, yakni Buku Siswa dan Buku Guru.
Buku siswa maupun buku guru dikembangkan dengan berdasar kepada
asumsi bahwa belajar bahasa adalah bagaimana cara siswa membangun
pengalaman baru di dalam kegiatan berbahasa dan bersastra berdasarkan
pengalaman awalnya. Asumsi ini menekankan kepada prinsip bahwa
sumber belajar bahasa yang otentik adalah pengalaman. Siswa akan belajar
bahasa dengan baik jika yang dipelajarinya terkait dengan apa yang telah
diketahuinya. Piaget, misalnya, melalui teori skemanya menjelaskan bahwa
perkembangan intelektual anak muncul melalui proses penciptaan pengetahuan
baru berdasarkan pengetahuan awal si anak.
Sulit dibayangkan bahwa kemampuan berbahasa dan bersastra siswa akan
berkembang jika mereka tidak mengalami pengetahuan atau pengalaman
barunya dengan pengetahuan atau pengalaman yang dimiliki siswa atau
guru. Artinya, belajar berbahasa dan bersastra itu akan lebih bermakna jika
para siswa mengalaminya, bukan hanya mengetahuinya. Pembelajaran yang
demikian akan mengembangkan kemampuan memecahkan masalah dan
membangun literasinya.
Buku teks pelajaran ini dirancang dengan berbasis teks dan pengalaman
agar belajar bahasa Indonesia semakin meningkatkan kemampuan berbahasa
dan bersastra melalui beragam teks. Untuk mendukung capaian tersebut buku
ini juga dilengkapi dengan membiasakan siswa untuk membaca buku. Hal ini
dimaksudkan agar literasi membaca tumbuh dengan baik. Para siswa harus
tamat membaca buku paling sedikit 18 judul buku pengayaan (pengayaan
pengetahuan, keterampilan, dan kepribadian), buku referensi, dan buku hasil
penelitian.
Materi yang akan dipelajari di kelas XII SMA/MA dan SMK/MAK
sederajat meliputi surat lamaran, novel, editorial, dan artikel jurnal atau media
massa cetak. Di samping itu, terdapat materi berupa buku yang wajib dibaca
siswa dan guru secara terprogram.
Model penyajian buku menggunakan teks untuk tujuan-tujuan sosial
dan fungsi komunikasi. Beberapa metode yang diterapkan di antaranya
belajar berbasis metode ilmiah, belajar berbasis masalah, dan belajar berbasis
tugas. Hal ini dimaksudkan agar isu-isu mutakhir kecakapan abad ke-21,

Bahasa Indonesia iii

Anda mungkin juga menyukai