Anda di halaman 1dari 19

SURVEILANS EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR

TUBERKULOSIS (TB)
“PUSKESMAS MALLAWA KABUPATEN MAROS”

KELOMPOK 1
ALFIANA SINTARI 2220010
IKRAMULLAH SARIANTO 2220021
MIRANTI LIMBONG KALUA’ 2220014
SULDIMA SANTI 2220009
AHMAD AINUL MUFARRIJ 2220016

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


STIK TAMALATEA MAKASSAR
2023
KATA PENGANTAR

Bismillahirahmanirrahim
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha pengasih lagi Maha penyayang,
kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat – Nya yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah – Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas kelompok mata
kuliah Surveilans Kesehatan masyarakat.
Kami menyadari bahwa penyusunan laporan ini masih jauh dari kata sempurna,
oleh karena itu kami mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari
semua pihak guna perbaikan dan kelengkapan penyusunan lapoan ini. Harapan kami
semoga laporan ini dapat bermanfaat bag kita semua

Makassar, Mei 2023

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................................2
DAFTAR ISI...................................................................................................................................3
BAB I...............................................................................................................................................4
PENDAHULUAN...........................................................................................................................4
A. LATAR BELAKANG..........................................................................................................4
B. RUMUSAN MASALAH......................................................................................................4
C. TUJUAN...............................................................................................................................4
BAB II.............................................................................................................................................6
PROSES/SISTEMATIKA PENGUMPULAN DATA....................................................................6
A. PENGERTIAN.....................................................................................................................6
B. PENGUMPULAN DATA....................................................................................................6
C. PENGOLAHAN DATA SURVEILANS.............................................................................7
D. INTERPRETASI DATA....................................................................................................17
E. EVALUASI........................................................................................................................17
BAB III..........................................................................................................................................18
HASIL............................................................................................................................................18
A. HASIL SURVEY................................................................................................................18
B. REKOMENDASI...............................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................19

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Penyakit Berbasis Lingkungan adalah suatu kondisi patologis berupa kelainan
fungsi atau morfologi suatu organ tubuh yang disebabkan oleh interaksi manusia
dengan segala sesuatu disekitarnya yang memiliki potensi penyakit. Menurut Pedoman
Arah Kebijakan Program Kesehatan Lingkungan Pada Tahun 2008 menyatakan bahwa
Indonesia masih memiliki penyakit menular yang berbasis lingkungan yang masih
menonjol salah satunya adalah TB paru. Penyakit ini menjadi 1 dari 10 penyebab
kematian dan penyebab utama agen infeksius.Bakteri penyebab TBC menyebar dari
orang ke orang melalui droplet yang dilepaskan ke udara melalui batuk dan bersin.
Di Indonesia sendiri, kasus TBC terbilang cukup tinggi. Kementerian Kesehatan
(Kemenkes) mencatat pada tahun 2020 terdapat 351.936 kasus tuberkulosis yang mana
sebagian besar penderitanya berusia produktif.
Prevalensi kejadian TB berdasarkan diagnosis menunjukkan angka 4% dari
jumlah penduduk, hal ini memperlihatkan bahwa dari setiap 100.000 4 penduduk yang
ada di Indonesia ternyata terdapat 400 orang yang telah didiagnosis menderita TB oleh
tenaga kesehatan. Salah satu upaya yang dilakukan Kementerian Kesehatan RI untuk
mengendalikan penyakit TB yaitu dengan melakukan pengobatan namun berdasarkan
data Kemenkes RI tahun 2013 menunjukkan bahwa dari sebanyak 194.853 orang
menderita TB paru di Indonesia dan tingkat kesembuhan untuk pasien TB paru hanya
sebanyak 161.365 orang (82,80%) dengan pengobatan lengkap hanya sebanyak 14.964
kasus (7,70%).
Penularan bakteri Mycobacterium Tuberculosis terjadi ketika pasien TB paru
mengalami batuk atau bersin sehingga bakteri Mycobacterium Tuberculosis juga
tersebar ke udara dalam bentuk percikan dahak atau droplet yang dikeluarkan penderita
TB paru. Jika penderita TB paru sekali mengeluarkan batuk maka akan menghasilkan
sekitar 3000 percikan dahak dan percikan dahak tersebut telah mengandung bakteri
Mycobacterium tuberculosis. Pasien suspek TB paru yang mengalami gejala batuk lebih
dari 48 kali/malam akan menginfeksi 48% dari orang yang kontak dengan pasien suspek
TB paru, sedangkan pasien suspek TB paru yang mengalami batuk kurang dari 12
kali/malam maka akan dapat menginfeksi 28% dari orang yang kontak dengan pasien
yang suspek TB paru.

B. RUMUSAN MASALAH
a. Apa yang dimaksud dengan tuberkulosis ?

b. Bagaimana Proses/Sistematika pengumpulan data ?

c. Bagaimana Penyelesaian Masalah hasil Surveilans?

C. TUJUAN
a. Untuk mengetahui bagaiamana surveilans perilaku tuberkulosis di Wilayah Kerja

4
Puskesmas Mallawa Kab. Maros

b. Untuk mengetahui proses surveilans perilaku tuberkulosis

c. Untuk mengetahui hasil surveilans tuberculosis

5
BAB II

PROSES/SISTEMATIKA PENGUMPULAN DATA

A. PENGERTIAN
Surveilans penyakit menular, merupakan analisis terus menerus dan sistematis
terhadap penyakit menular dan faktor risiko, untuk mendukung upaya pemberantasan
penyakit menular seperti Penyakit Menular yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi
(PD3I), Acute Flaccid Paralysis (AFP), penyakit potensial wabah/KLB penyakit menular
dan keracunan, Demam Berdarah Dengue (DBD)/Dengue Shock Syndrome (DSS),
malaria, zoonosis (antraks, rabies, leptospirosis), filariasis, tuberculosis (TBC), diare,
tifus perut, kecacingan, penyakit perut lain, kusta, HIV/AIDS, pneumonia (termasuk
SARS).
Tuberkulosis (TB) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi dan
berpotensi serius terutama pada organ paru-paru.Tuberkulosis atau yang biasa disebut
dengan penyakit TB atau TBC disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis.
Penyakit ini paling sering menyerang paru-paru. Namun, ada organ tubuh lain yang juga
dapat terserang penyakit TBC, yaitu tulang belakang, kelenjar getah bening, kulit, ginjal,
dan selaput otak.

B. PENGUMPULAN DATA
Surveilans kesehatan masyarakat merupakan serangkaian kegiatan yang dimulai
dari pengumpulan, pengolahan, penyajian, analisis data penyakit/masalah kesehatan
dan penyebarluasan informasi kepada pihak lain yang membutuhkan secara terus
menerus dan tepat waktu, untuk kepentingan pengambilan keputusan
Pengumpulan data merupakan bagian utama dalam kegiatan surveilans.
Surveilans epidemiologi rutin terpadu merupakan penyelenggaraan surveilans
epidemiologi terhadap beberapa kejadian, permasalahan, dan atau faktor risiko
kesehatan. Surveilans Terpadu Penyakit (STP) merupakan pelaksanaan surveilans
epidemiologi penyakit menular dan surveilans epidemiologi penyakit tidak menular
dengan metode pelaksanaan surveilans epidemiologi rutin terpadu beberapa penyakit
yang bersumber data Puskesmas, Rumah Sakit, Laboratorium dan Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota. Untuk menjalankan surveilans yang baik, pengumpulan data harus
dilaksanakan secara teratur dan terus menerus.

Tujuan spesifik dari pengumpulan data epidemiologi adalah (Amiruddin, 2013):


 untuk menentukan golongan/kelompok populasi yang mempunyai risiko terbesar
untuk terserang penyakit (umur, jenis kelamin, ras, dan pekerjaan)
 untuk menentukan jenis dari agent (penyebab) penyakit, dan karakteristiknya
 untuk menentukan reservoir dari penyakit infeksi
 untuk memastikan keadaan-keadaan bagaimana yang menyebabkan
berlangsungnya transmisi penyakit 5. untuk mencatat kejadian penyakit secara
keseluruhan

6
Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan
dalam rangka mencapai tujuan penelitian. Tujuan yang diungkapkan dalam bentuk
hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap petanyaan penelitian. Surveilans
epidemiologi rutin terpadu merupakan penyelenggaraan surveilans epidemiologi
terhadap beberapa kejadian, permasalahan, dan atau faktor risiko kesehatan. Adapun
data yang dikumpulkan adalah data sekunder yaitu data yang diperoleh dari buku
register tentang tuberkulosis dari Puskesmas Mallawa Kab. Maros, Sulawesi Selatan
Tahun 2022.

C. PENGOLAHAN DATA SURVEILANS


Pengolahan data merupakan bagian yang amat penting dalam metode ilmiah,
karena dengan pengelolaan data, data tersebut dapat diberi arti dan makna yang
berguna dalam memecahkan masalah penelitian.
Setelah dilakukan tahap pengumpulan data, data yang telah didapatkan
kemudian dilakukan pembersihan koreksi dan cek ulang. Selanjutnya data dari
Puskesmas Mallawa Kabupaten Maros diolah dengan cara perekaman data, validasi,
pengkodean, alih bentuk (transform) dan pengelompokan berdasarkan variabel tempat,
waktu, dan umur. Hasil pengolahan data dapat berupa tabel, grafik, dan peta menurut
variabel golongan umur, jenis kelamin, tempat dan waktu, atau berdasarkan faktor risiko
tertentu. Setiap variabel tersebut disajikan dalam bentuk ukuran epidemiologi yang
tepat.

7
KASUS TB DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MALLAWA KAB. MAROS
TAHUN 2022

Bulan Januari 2022

Umur Umur Umur Umur Tanggal


Anak Remaja Dewasa Lansia Tindak Hasil Akhir
Jumlah Mulai Status Jumlah
No Desa/Kelurahan Lanjut Pengobatan Keterangan
KK Pengobata Pengobatan Penderita TB
Diagnosis
L P L P L P L P n

1 2 3 4 5 6 7 9 10 11 12
01/01/2022 Pengobatan
1 Padaelo 255 0 1 1 0 0 0 0 0 Diobati Sesuai Standar 2
15/01/2022 Lengkap
2 Sabila 360 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 Uludaya 219 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 Batu Putih 403 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 Wanua Waru 404 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6 Tellumpanuae 383 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 Barugae 325 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
8 Bentenge 347 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
9 Gattareng Matinggi 347 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
10 Samaenre 264 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
11 Mattampapole 259 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

8
Bulan Maret 2022

Umur Umur Umur Umur


Anak Remaja Dewasa Lansia Tindak Tanggal Hasil Akhir
Jumlah Status Jumlah
No Desa/Kelurahan Lanjut Mulai Pengobatan Keterangan
KK Pengobatan Penderita TB
Diagnosis Pengobatan
L P L P L P L P
1 2 3 4 5 6 7 9 10 11 12
1 Padaelo 255 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 Sabila 360 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 Uludaya 219 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 Batu Putih 403 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 Wanua Waru 404 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6 Tellumpanuae 383 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Pengobatan
7 Barugae 325 0 0 0 0 0 1 0 0 Diobati 15/03/2022 Sesuai Standar 1
Lengkap
8 Bentenge 347 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
9 Gattareng Matinggi 347 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
10 Samaenre 264 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
11 Mattampapole 259 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

9
Bulan Mei 2022

Umur Umur Umur Umur


Anak Remaja Dewasa Lansia Tindak Tanggal Hasil Akhir
Jumlah Status Jumlah
No Desa/Kelurahan Lanjut Mulai Pengobatan Keterangan
KK Pengobatan Penderita TB
Diagnosis Pengobatan
L P L P L P L P
1 2 3 4 5 6 7 9 10 11 12
1 Padaelo 255 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 Sabila 360 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 Uludaya 219 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 Batu Putih 403 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 Wanua Waru 404 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6 Tellumpanuae 383 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Pengobatan
7 Barugae 325 0 0 0 0 0 1 0 0 Diobati 06/05/2022 Sesuai Standar 1
Lengkap
8 Bentenge 347 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
9 Gattareng Matinggi 347 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
10 Samaenre 264 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
11 Mattampapole 259 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

10
Bulan Juni 2022

Umur Umur Umur Umur


Anak Remaja Dewasa Lansia Tindak Tanggal Hasil Akhir
Jumlah Status Jumlah
No Desa/Kelurahan Lanjut Mulai Pengobatan Keterangan
KK Pengobatan Penderita TB
Diagnosis Pengobatan
L P L P L P L P
1 2 3 4 5 6 7 9 10 11 12
1 Padaelo 255 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 Sabila 360 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 Uludaya 219 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 Batu Putih 403 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 Wanua Waru 404 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6 Tellumpanuae 383 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 Barugae 325 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Pengobatan
8 Bentenge 347 0 0 0 0 0 0 1 0 Diobati 21/06/2022 Sesuai Standar 1
Lengkap
9 Gattareng Matinggi 347 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
10 Samaenre 264 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
11 Mattampapole 259 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

11
Bulan Juli 2022

Umur Umur Umur Umur


Anak Remaja Dewasa Lansia Tindak Tanggal Hasil Akhir
Jumlah Status Jumlah
No Desa/Kelurahan Lanjut Mulai Pengobatan Keterangan
KK Pengobatan Penderita TB
Diagnosis Pengobatan
L P L P L P L P
1 2 3 4 5 6 7 9 10 11 12
1 Padaelo 255 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Pengobatan
2 Sabila 360 0 0 0 0 0 0 1 0 Diobati 27/07/2022 Sesuai Standar 1
Lengkap
3 Uludaya 219 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 Batu Putih 403 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 Wanua Waru 404 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6 Tellumpanuae 383 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Pengobatan
7 Barugae 325 0 0 0 0 0 0 0 1 Diobati 24/07/2022 Sesuai Standar 1
Lengkap
8 Bentenge 347 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
9 Gattareng Matinggi 347 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
10 Samaenre 264 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
11 Mattampapole 259 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

12
Bulan September 2022

Umur Umur Umur Umur


Anak Remaja Dewasa Lansia Tindak Tanggal Hasil Akhir
Jumlah Status Jumlah
No Desa/Kelurahan Lanjut Mulai Pengobatan Keterangan
KK Pengobatan Penderita TB
Diagnosis Pengobatan
L P L P L P L P
1 2 3 4 5 6 7 9 10 11 12
1 Padaelo 255 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Pengobatan
2 Sabila 360 0 0 0 0 0 0 0 1 Diobati 05/09/2022 Sesuai Standar 1
Lengkap
3 Uludaya 219 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 Batu Putih 403 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Pengobatan
5 Wanua Waru 404 0 0 0 0 1 0 0 0 Diobati 11/09/2022 Sesuai Standar 1
Lengkap
6 Tellumpanuae 383 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 Barugae 325 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
8 Bentenge 347 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
9 Gattareng Matinggi 347 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
10 Samaenre 264 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
11 Mattampapole 259 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

13
Bulan Oktober 2022

Umur Umur Umur Umur


Anak Remaja Dewasa Lansia Tindak Tanggal Hasil Akhir
Jumlah Status Jumlah
No Desa/Kelurahan Lanjut Mulai Pengobatan Keterangan
KK Pengobatan Penderita TB
Diagnosis Pengobatan
L P L P L P L P
1 2 3 4 5 6 7 9 10 11 12
Pengobatan
1 Padaelo 255 0 0 0 0 1 0 0 0 Diobati 18/10/2022 Sesuai Standar 1
Lengkap
2 Sabila 360 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 Uludaya 219 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 Batu Putih 403 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Pengobatan
5 Wanua Waru 404 0 0 0 0 1 0 0 0 Diobati 06/10/2022 Sesuai Standar 1
Lengkap
Pengobatan
6 Tellumpanuae 383 0 0 0 0 0 0 0 1 Diobati 30/10/2022 Sesuai Standar 1
Lengkap
7 Barugae 325 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
8 Bentenge 347 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
9 Gattareng Matinggi 347 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
10 Samaenre 264 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
11 Mattampapole 259 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

14
Bulan November 2022

Umur Umur Umur Umur


Anak Remaja Dewasa Lansia Tindak Tanggal Hasil Akhir
Jumlah Status Jumlah
No Desa/Kelurahan Lanjut Mulai Pengobatan Keterangan
KK Pengobatan Penderita TB
Diagnosis Pengobatan
L P L P L P L P
1 2 3 4 5 6 7 9 10 11 12
1 Padaelo 255 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 Sabila 360 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 Uludaya 219 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 Batu Putih 403 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 Wanua Waru 404 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Sementara
6 Tellumpanuae 383 0 0 0 0 0 1 0 0 Diobati 09/11/2022 Sesuai Standar 1
Pengobatan
7 Barugae 325 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
8 Bentenge 347 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
9 Gattareng Matinggi 347 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
10 Samaenre 264 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
11 Mattampapole 259 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

15
REKAPITULASI KASUS TB PUSKESMAS MALLAWA KAB. MAROS
TAHUN 2022

Umur
Umur Umur Umur
Remaj
Anak Dewasa Lansia
No Bulan a Sub Total

L P L P L P L P
1 2 4 5 11
1 Januari 0 1 1 0 0 0 0 0 2
2 Februari 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 Maret 0 0 0 0 0 1 0 0 1
4 April 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 Mei 0 0 0 0 0 1 0 0 1
6 Juni 0 0 0 0 0 0 1 0 1
7 Juli 0 0 0 0 0 0 1 1 2
8 Agustus 0 0 0 0 0 0 0 0 0
9 September 0 0 0 0 1 0 0 1 2
10 Oktober 0 0 0 0 2 0 0 1 3
11 November 0 0 0 0 0 1 0 0 1
12 Desember 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Total 13

GRAFIK PENEMUAN KASUS TB

Grafik Penemuan kasus TB Semua Umur


2.5

1.5

0.5

0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

Ank-Anak Remaja Dewasa Lansia

Dari table dan diagram grafik diatas diketahui bahwa penderita tuberkulosis di
Puskesmas Mallawa Kab. Maros tahun 2022 adalah Januari sebanyak 2 kasus, februari
tidak ada kasus, kemudian kembali ada pada bulan Maret sebanyak 1 kasus, pada bulan
April kembali lagi tidak ada kasus, dan kasus TB muncul kembali pada bulan Mei dan
Juni dengan masing – masing 1 kasus, lalu pada bulan Juli kembali naik jadi 2 kasus,
pada bulan Agustus kembali tidak ada lagi kasus, muncul kembali di bulan September

16
naik secara signifikan menjadi 2 kasus, dan pada bulan Oktober naik menjadi 3 kasus
dan Desember 2022 tidak ada kasus.

D. INTERPRETASI DATA
Interpretasi data merupakan suatu kegiatan yang menggabungkan hasil analisis
dengan pernyataan, kriteria, atau standar tertentu untuk menemukan makna dari data
yang dikumpulkan untuk menjawab permasalahan permasalahan pembelajaran yang
sedang diperbaiki. Interpretasi data perlu dilakukan peneliti untuk memebrikan arti
mengenai bagaimana tindakan yang dilakukan memperngaruhi.

E. EVALUASI
Hasil evaluasi penanggulangan pada penderita TBC yaitu penyakit TB paru
merupakan upaya penyembuhan dan mencegah penularan  penyakit TB Paru yang
harus didukung oleh petugas, sarana dan prasarana.
Pelaksanaan penanggulangan  TB Paru seharusnya terintegrasi antara program
TB dan Promosi Kesehatan di tingkat Puskesmas karena dalam menjalani masa
pengobatan pasien TB bukan sekedar pengobatan tetapi perlu program promosi
kesehatan harus fokus kepada pasien untuk memonitoring dan mengevaluasi terhadap
kepatuhan menelan OAT dalam rangka mendukung penanggulangan TB Paru.

17
BAB III

HASIL

A. HASIL SURVEY
Berdasarkan hasil survey yang di lakukan di Puskesmas Mallawa Kab. Maros, yaitu :
1) Pasien yang mempunyai gejala TB selanjutnya di sarankan untuk
pemeriksaan sputum
2) Semua pasien TB berobat secara teratur
3) Kepatuhan minum obat pada penderita TB.

B. REKOMENDASI
1) Tingkatkan kebersihan lingkungan
2) Petugas meningkatkan edukasi ke masyarakat tentang pentingnya
PHBS

18
DAFTAR PUSTAKA

19

Anda mungkin juga menyukai