Anda di halaman 1dari 9

1.

HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Data
Tabel 1. Data Demografis Responden
Kategori Frekuensi Presentase
Usia 15-20 tahun 31 46.9%
21-25 tahun 33 50%
26-30 tahun 2 3.03%

Berdasarkan data yang diperoleh di atas, dapat diketahui bahwa subjek yang diperoleh
dalam penelitian ini berada pada rentang usai 15 hingga 30 tahun. Dengan rincian data
untuk subjek yang berusia 15-20 tahun sejumlah 31 orang (46.9%), untuk subjek dengan
rentang usia 21-25 tahun sebanyak 33 orang (50%), dan untuk subjek dengan usia 26-30
tahun sendiri terdapat 2 orang (3.03%).

B. Data Hasil Penelitian


Tabel 2. Data Frekuensi Subjek Mengonsumsi Teh Pucuk Harum
Kategori Frekuensi Presentase
Frekuensi Sangat Jarang 8 12.1%
Jarang 17 25.8%
Cukup Sering 18 27.3%
Sering 17 25.8%
Sangat Sering 6 9.1%
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa subjek dalam penelitian ini cukup sering
mengonsumsi produk Teh Pucuk Harum sebanyak 18 orang (27.3%), dengan rincian data
8 orang sangat jarang mengonsumsi Teh Pucuk Harum (12.1%), 17 orang jarang
mengonsumsi produk ini (25.8%), 17 orang sering mengonsumsi Teh Pucuk Harum
(25.8%), dan 6 orang sisanya merupakan subjek yang sangat sering mengonsumsi produk
Teh Pucuk Harum (9.1%).
Tabel 3. Data Keberadaan Produk Teh Pucuk Harum di Lingkungan Subjek
Kategori Frekuensi Presentase
Jumlah Sangat Sedikit 3 4.5%
Banyak 8 12.1%
Sangat Banyak 55 83.3%
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa keberadaan produk Teh Pucuk Harum
sangatlah mudah ditemui di jual di lingkungan tempat subjek penelitian ini berada. Dengan
rincian data 3 orang mengungkapkan bahwa produk ini hanya sedikit dijual di
lingkungannya (4.5%), 8 orang mengungkapkan bahwa Teh Pucuk Harum banyak dijual
di lingkungannya (12.1%), dan sebanyak 55 subjek menunjukkan bahwa produk Teh
Pucuk Harum ini sangat mudah ditemui di jual di lingkungannya (83.3%).

Tabel 4. Frekuensi Subjek Mengetahui Iklan Produk Teh Pucuk Harum


Kategori Frekuensi Presentase
Frekuensi Sangat Jarang 3 4.5%
Jarang 17 25.8%
Cukup Sering 14 40.9%
Sering 15 22.7%
Sangat Sering 4 6.1%

Berdasarkan penelitian yang dilakukan mengenai frekuensi subjek mengetahui atau


melihat iklan dari produk Teh Pucuk Harum diperoleh data seperti pada tabel diatas.
Dengan rincian data 3 orang mengatakan bahwa iklan produk sangat jarang terlihat (4.5%),
sebanyak 17 orang menyatakan bahwa mereka jarang melihat iklan produk (25.8%),
sebanyak 14 orang cukup sering melihat iklan produk (40.9%), sebanyak 15 orang sering
melihat iklan produk ini (22.7%) dan 4 orang sisanya menyatakan bahwa mereka sangat
sering melihat iklan dari produk Teh Pucuk Harum ini (6.1%).

Tabel 5. Pendapat Subjek Mengenai Iklan Produk Teh Pucuk Harum


Kategori Frekuensi Presentase
Iklan Sangat Tidak Menarik 4 6.1%
Tidak Menarik 7 10.6%
Cukup Menarik 26 39.4%
Menarik 24 36.4%
Sangat Menarik 5 7.6%

Berdasarkan penelitian diperoleh beberapa pendapat subjek mengenai iklan dari produk
Teh Pucuk Harum yang beredar di masyarakat. 4 subjek mengungkapkan bahwa iklan
dirasa sangat tidak menarik (6.1%), 7 subjek berpendapat bahwa iklan tidak menarik
(10.6%), 26 subjek menunjukkan bahwa iklan sudah cukup menarik (39.4%), 24 subjek
menunjukkan bahwa iklan sudah menarik (36.4%), dan 5 orang sisanya menunjukkan
bahwa iklan dari produk Teh Pucuk Harum ini sangat menarik (7.6%)

Tabel 6. Kecocokan Subjek dengan Rasa dan Kualitas Produk Teh Pucuk Harum
Kategori Frekuensi Presentase
Kecocokan Sangat Tidak Cocok 2 3%
Tidak Cocok 2 3%
Cukup Cocok 11 16.7%
Cocok 27 40.9%
Sangat Cocok 24 36.4%

Peneliti merasa perlu mengetahui kecocokan rasa dan kualitas produk Teh Pucuk Harum
terhadap konsumen supaya dapat menentukan apa saja yang perlu dicantumkan dalam
iklan yang akan dimuat. Dalam data tersebut diperoleh bahwa 2 orang merasa bahwa
dirinya sangat tidak cocok dengan rasa dari produk Teh Pucuk Harum (3%), 2 orang pula
merasa bahwa dirinya tidak coock dengan produk ini (3%), kemudian 11 cukup orang
cocok dengan produk teh kemasan ini (16.7%), 27 orang merasa bahwa dirinya cocok
dengan minuman ini (40.9%), dan 24 orang sisanya merasa bahwa dirinya sangat cocok
dengan produk Teh Pucuk Harum (36.4%).

Tabel 7. Kecocokan Subjek dengan Kemasan Botol Produk Teh Pucuk Harum
Kategori Frekuensi Presentase
Kecocokan Sangat Tidak Cocok 1 1.5%
Tidak Cocok 3 4.5%
Cukup Cocok 11 16.7%
Cocok 27 40.9%
Sangat Cocok 24 36.4%

Selain mengenai kualitas dan rasa produk, perlu juga diketahui tentang bagaimana
pendapat konsumen mengenai kualitas kemasan dari produk ini. Diperoleh data dengan
rincian 1 orang merasa bahwa kemasan botol sangat tidak cocok untuk produk Teh Pucuk
Harum (1.5%), 3 orang menunjukkan ketidak cocokan juga dengan kemasan ini (4.5%),
kemudian 11 cukup orang cocok dengan kemasan produk teh kemasan ini (16.7%), 27
orang merasa bahwa dirinya cocok dengan kemasan minuman ini (40.9%), dan 24 orang
sisanya merasa bahwa dirinya sangat cocok dengan kemasan yang digunakan produk Teh
Pucuk Harum (36.4%).

Tabel 8. Pendapat Subjek Mengenai Harga Produk Teh Pucuk Harum


Kategori Frekuensi Presentase
Harga Sangat Murah 10 15.2%
Murah 41 62.1%
Biasa Saja/Normal 15 22.7%

Seperti yang diketahui secara umum bahwa produk the kemasan ini merupakan salah satu
produk yang terjangkau harganya di kalangan masyarakat sehingga keberadaannya dapat
dikatakan sangat laku di pasaran. Dalam penelitian ini diperoleh data bahwa 10 orang
subjek menganggap bahwa harga produk ini sangat murah (15.2%), 41 subjek merasa
bahwa produk ini murah (62.1%), dan 15 subjek sisanya merasa bahwa harga produk biasa
saja atau normal untuk produk minuman kemasan sejenis itu (22.7%)

Tabel 9. Media Iklan yang Diharapkan Subjek dari Produk Teh Pucuk Harum
Kategori Frekuensi Presentase
Media Video 56 84.8%
Poster 8 12.1%
Spanduk 2 3%

Riset ini dilakukan untuk menentukan bentuk iklan yang cocok untuk diterapkan pada
produk Teh Pucuk Harum, sehingga perlu diketahui terlebih dahulu bentuk iklan seperti
apa yang diinginkan oleh konsumen. Diperoleh data 56 orang memilih iklan dalam bentuk
video (84.8%), 8 orang memilih iklan dalam bentuk poster (12.1%), dan 2 orang sisanya
memilih iklan dalam bentuk spanduk (3%)

Table 10 Lokasi dimana Iklan Produk Teh Pucuk Harum Paling Sering Dilihat oleh
Subjek
Kategori Frekuensi Presentase
Lokasi Media Sosial 27 40.9%
Televisi 49 74.2%
Tempat Umum 8 12.1%
Supermarket 24 36.4%
Event Tertentu 12 18.2%
Untuk pertanyaan mengenai lokasi dimana iklan paling sering ditemui oleh subjek, peneliti
memutuskan untuk membiarkan subjek memilih lebih dari 1 jawaban. Sehingga diperoleh
data bahwa 27 subjek melihat iklan melalui media sosial (49.9%), 49 subjek melihat iklan
produk di televisi (74.2%), 8 subjek melihat iklan produk di tempat umum atau spesifiknya
ialah jalan raya (12.1%), 24 subjek melihat iklan produk minuman ini di supermarket
(36.4%), dan 12 subjek sisanya melihat iklan produk Teh Pucuk Harum ini pada event
tertentu (18.2%)

Dalam penelitian ini, selain diminta untuk menjawab pertanyaan di atas subjek juga
diminta untuk mengungkapkan pendapatnya mengenai apa gambaran yang muncul ketika
subjek memikirkan produk Teh Pucuk Harum. Rata-rata subjek menjawab iklan produk
yang menggunakan ulat bulu berwarna hijau sebagai maskotnya dan juga slogan ulat
tersbeut yaitu “pucuk, pucuk,pucuk”. Dari data tersebut dapat diketahui bahwa iklan yang
cocok bagi produk ini adalan iklan yang mencantumkan ornamen produk itu sendiri,
maskot ulat, dan tentunya slogan tersebut. Hal ini membuktikan bahwa iklan-iklan yang
sebelumnya sudah cukup melekat di benak masyarakat. Peneliti merasa hanya perlu
memberikan sentuhan baru agar dalam iklan yang akan dibentuk ini dapat terlihat lebih
menarik sehingga dapat berdampak positif pada pemasaran produk ini.
2. PEMBAHASAN
Hasil penelitian diatas menunjukkan bahwa ada beberapa faktor yang menyebabkan
mengapa konsumen mengonsumsi produk Teh Pucuk Harum. Hal tersebut meliputi
kualitas produk, kecocokan produk dengan kondisi pasar yaitu masyarakat, harga produk,
dan tentunya iklan yang ditampilkan oleh perusahaan juga sangat mempengaruhi
pembelian konsumen akan produk yang ditawarkan.

Kualitas produk berpengaruh besar terhadap pembelian konsumen. Dimana konsumen


akan menilai suatu produk terlebih dahulu sebelum akhirnya memutuskan untuk
melakukan pembelian kembali produk tersebut. Maka perusahaan perlu memperhatikan
bagaimana kualitas produk yang dijualnya, karena hal ini sangat mempengaruhi loyalitas
pelanggan terhadap produk yang dipasarkan (Shofiudin & Sulistyawati, 2022). Dengan
mempertahankan kualitas produk maka Teh Pucuk Harum tidak akan kehilangan
pelanggan setianya. Bukan hanya kualitas produknya saja melainkan juga kualitas
pelayanan dan kualitas dari kemasan produk yang dipasarkan.

Seperti yang diketahui bersama bahwa Indonesia merupakan salah satu nengara dengan
konsumsi teh yang cukup besar (Ninla Elmawati Falabiba dkk, 2014). Minuman teh dalam
kemasan menjadi salah satu pilihan karena lebih mudah diperoleh dan tidak perlu
melakukan banyak hal untuk mengonsumsinya. Konsumen tidak perlu memanaskan air
untuk mengonsumsinya, cara untuk menyajikannya juga mudah. Teh Pucuk Harum dapat
diminum secara langsung atau disajikan dalam kondisi dingin, dengan menambahkan es
batu atau sebelumnya dapat disimpan di lemari pendingin terlebih dahulu.

Faktor selanjutnya yang mempengaruhi pembelian konsumen ialah mengenai harga


dari produk yang ditawarkan dan tentunya harga produk lain yang serupa. Dari hasil yang
diperoleh dalam penelitian ini, subjek penelitian mengungkapkan bahwa Teh Pucuk
Harum memiliki harga yang sesuai dengan kualitas yang diberikan bahkan beberapa
subjek mengungkapkan bahwa harga produk ini cenderung sangat murah. Harga yang
murah ini pastinya jadi pertimbangan yang kuat bagi konsumen untuk membeli suatu
produk dari suatu perusahaan (Wulandari dkk, 2019).

Kemudian faktor terakhir yang juga mempengaruhi pemasaran ialah iklan. Iklan yang
menarik akan membuat konsumen tertarik untuk membeli produk yang dijual. Selain
menarik, iklan yang ditampilkan juga harus memiliki ciri khas tersendiri. Sehingga
konsumen dapat mengetahui perbedaan produk tersebut dengan produk lain. Seperti yang
digunakan pada Teh Pucuk Harum, dimana iklannya menggunakan ulat bulu berwarna
hijau sebagai maskotnya. Hal ini membuat konsumen lebih mudah mengenali produk ini.

3. LAMPIRAN
A. Diagram Usia Subjek Penelitian

B. Diagram Hasil Pertanyaan yang Diajukan Kepada Subjek Penelitian

Anda mungkin juga menyukai