Anda di halaman 1dari 11

Analisis Diri Freud

Banyak kerumitan yang terlibat dalam proses terapiutik, Freud kemudian menyadari
bahwa untuk menjadi seorang analisis yang efektif, ia harus melakukan
psikoanalisis sendiri. Freud (1927) kemudian menegaskan bahwa untuk menjadi
seorang psikoanalis yang berkualitas, seseorang tidak perlu menjadi seorang dokter,
tetapi seseorang harus menjadi seorang psikoanalisis.
Analisis Mimpi
 Analisis mimpi menurut Freud, mimpi dan gejala histeris dapat dilihat
sebagai manifestasi simbolis dari pikiran traumatis yang ditekan. Jika
seseorang menganalisis dengan benar simbol mimpi atau gejala histeris, dia
bisa mendapatkan akar masalahnya. Menurutnya tafsir mimpi adalah jalan
utama menuju pengetahuan tentang aktivitas pikiran bawah sadar.
 Menurut Freud mimpi adalah ekspresi simbolis dari keinginan yang tidak
bisa diungkapkan atau dipuaskan oleh si pemimpi secara langsung tanpa
mengalami kecemasan. Ia percaya bahwa meskipun hal-hal penting dalam
mimpi berasal dari pengalaman orang tersebut, ada juga yang bersifat
universal dimana antara individu satu dan individu lainnya bermakna sama.
Oedipus Kompleks

Analisis diri memungkingkan Freud untuk memperluas pemahamannya secara


signifikan tentang berbagai korelasi psikologis dari pengalaman seksual.
Menurutnya laki-laki muda cenderung meninginkan ibu mereka dan cemburu
pada ayah mereka, hal ini ia sebut dengan Oedipus Kompleks.
Oedipus Kompleks
Dalam kasus Oedipus Kompleks, ibu Freud melihat fantasi mewakili
adalah sumber dari semua kesenangan keinginan yang ingin ditekan untuk
anak kecil, dipeluk, diberi makan, memiliki orang tua dari lawan jenis dan
dihibur, dan sebagainya, dan ayah jelas untuk menghilangkan orang tua sesama
memiliki prioritas perhatiannya. Jadi jenis. Menurutnya hal ini sama alami
anak laki-laki bersaing dengan ayah dan universalnya dengan kebutuhan
yang juga menginginkan ibu, tetapi untuk menekan rasa tersebut dan
kenyataan ayah lebih berkuasa daripada seterusnya seksualitas anak-anak
anak menyebabkan anak menekan menjadi bahan penting dalam teori
keinginan tersebut dan memusuhi ayah. umum tentang motivasi bawah sadar.
Psikopatologi
Kajian ilmiah mengenai gangguan jiwa atau perilaku.

Gejala Psikopatologi Sistem Diagnostik

Penyebab Psikopatologi
Gejala Psikopatologi
Tanda seseorang mungkin mengalami beberapa bentuk
psikopatologi : perubahan sikap makan, perubahan mood,
kekhawatiran, kecemasan, dan terakutan yang berlebihan,
perasaan tertekan, ketidakmampuan untuk berkonsentrasi,
mudah marah, energi rendah atau mudah lelah, gangguan tidur,
ada rasa ingin menyakiti diri sendiri atau bunuh diri, sulih
menghadapi hidup, menarik diri dari aktivitas dan lingkungan.
Sistem Diagnostik Psikopatologi
- Diagnostic and Stastical Manual of Mental Disorders (DSM): Dapat
mengidentifikasi gangguan depresi mayor, gangguan bipolar,
skizofrenia, gangguan kepribadian paranoid, dan gangguan kecemasan
sosial.
- International Classification of Diseases (ICD): Ditujukan untuk
mengurangi beban penyakit secara global, termasuk giagnosis medis
serta kesehatan mental.
- Research Domain Critesia (RdoC): Mnedeskripsikan tanda dan gejala
psikopatologi kemudian mengelompokannya ke dalam gangguan.
Penyebab Psikopatologi
- Faktor biologis, termasuk gen dan kimiawi otak
- Kondisi medis kronis
- Anggota keluarga dengan penyakit mental
- Perasaan terisolasi
- Kurangnya dukungan sosial
- Konsumsi alkohol
- Pengalaman traumatis atau stres
Teori Kepribadian Freud
• Id
Merupakan sistem kepribadian asli yang dibawa sejak lahir. Id berisi semua aspek
psikologi yang diturunkan seperti insting, impuls, dan driver. Id berada dan beroperasi
dalam daerah tak sadar, mewakili subjekvitas yang tidak pernah disadari sepanjang usia.
• Ego
Ego adalah struktur psikis yang berhubungan dengan konsep tentang diri, diatur oleh
prinsip realitas dan ditandai oleh kemampuan untuk menoleransi frustrasi. Ego diatur oleh
prinsip realitas yang berkaitan dengan apa yang praktis dan mungkin, sebagai dorongan
dari id.
• Superego
Superego adalah kekuatan moral dan etik dari kepribadian, yang beroperasi memakai
prinsip idealistik (edialistic principle) sebagai lawan dari prinsip kepuasan id dan prinsip
realistik dari ego.
Kecemasan dan Mekanisme Pertahanan Ego
• Kecemasan
Kecemasan adalah fungsi ego untuk memperingatkan individu tentang
kemungkinan datangnya suatu bahaya sehingga dapat disiapkan reaksi adaptif
yang sesuai. Kecemasan berfungsi sebagai mekanisme yang mengamankan ego
karena memberi sinyal ada bahaya di depan mata.

• Mekanisme Pertahanan Ego


Freud mengartikan mekanisme pertahanan ego (ego defense mechanism)
sebagai strategi yang digunakan individu untuk mencegah kemunculan terbuka
dari dorongan-dorongan id maupun untuk menghadapi tekanan superego atas
ego, dengan tujuan agar kecemasan bisa dikurangi atau diredakan.
Tahapan Perkemabangan Kepribadian
(Psikoseksual)
1. Fase Oral (Usia 0-1 tahun): Daerah erogen yang paling penting dan peka adalah
mulut.
2. Fase Anal (Usia 1-2/3 tahun): Fokus dari energi libidal dialihkan dari mulut ke
anus. Fase pengenalan aturan kebersihan kepada anak, toilet training.
3. Fase Falis (Usia 2/3-5/6 tahun): Energi libido dialihkan dari daerah dubur ke alat
kelamin. Fase munculnya Oedipus Kompleks.
4. Fase Laten (Usia 5/6-12/13 tahun): Periode peredaan impuls seksual akhibat tidak
adanya daerah erogen baru yang dimunculkan ileh perkembangan biologis.
5. Fase Genital: Pada fase ini kateksis genital memiliki sifat naskistik, impils seks
mulai disalurkan ke objek diluar seperti berpartisipasi dalam kegiatan kelompok,
menyiapkan karir, mulai ada ketertarikan dengan lawan jenis, jatuh cinta,
perkawinan, dan keluarga.

Anda mungkin juga menyukai