Anda di halaman 1dari 14

ELEMENTARY SCHOOL MATHEMATICS PROBLEM SOLVING

“Elementary School Mathematics Problem Solving Strategy”

BY: GROUP 6
Ghita Hasna Thayibah
Rafina Suciwanisa
Rizka Hidayatul Husna

SURVISIOR LECTURE:
Dr. Melva Zainil, M.Pd.
NIP. 197401162003122002

DEPARTMENT OF ELEMENTARY SCHOOL TEACHER


EDUCATION
FACULTY OF SCIENCE OF EDUCATION
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2023
A. Gunakan sebuah variable
Menggunakan sebuah variable atau dengan membuat sebuah kalimat terbuka
merupakan strategi yang banyak dijumpai pada buku-buku teks. Srategi kalimat
terbuka atau pertanyaan paling banyak di ajar di sekolah, dan kebanyakan hanya ini
satu-satunya strategi dalam menelesaikan masalah. Namun guru hendaknya
menyadari bahwa tidak semua masalah dapat diselesaikan dengan strategi ini.
Hendaknya terlebih dahulu siswa melihat hubungan-hubungan informasi yang ada
dalam suatu masalah terlebih dahulu, kemudian menetukan kalimatnya. Siswa juga
perlu mempelajari bahwa satu kalimat belum tentu cukup untuk sebuah masalah,
mungkin saja dua atau tiga tergantung maslahnya. Berikut ini adlah beberapa contoh
maslah yang penyelesaiannya mengunakn kaliamt matematika yang diambil dari
Suydam (1998). Strategi dapat dikatakan satu-satunya strategi yang diajarkan di SD.
Strategi ini digunakan bila:
 Sebuah ungkapan yang setara untuk bilangan apapun disajikan.
 Sebuah masalah yang dikemukakan merupakan persamaan.
 Masalah menghendaki suatu bukti atau pemecahan secara umum.
 Sebuah masalah yang memuat ungkapan-ungkapan seperti “berurutan”,
“genap”, atau “ganjil” pada bilangan bulat.
 Adanya sejumlah besar kasus.
 Sebuah bukti diminta untuk dalam sebuah masalah yang melibatkan bilangan.
 Ada besaran yang tidak diketahui sehubungan besaan yang diketahui.
 Anda ingin mengembangkan sebuah rumus umum.

Contoh masalah yang diselesaikan dengan menggunakan strategi gunakan sebuah


variable sebagai berikut: Carilah bilangan paling besar yang dapat membagi jumlah 3
bilangan cacah yang berurutan?

Dengan mencoba beberapa contoh, anda mungkin mencoba mengira bahwa 3


bilangan itu adalah bilangan terbesar. Namun dalam hal ini perlu digunakan sebuah
variable untuk menghitung semua pemisalan yang mungkin dari 3 bilangan yang
berurutan.

Sebuah variable merupakan sebuah huruf, yang menyatakan sebuah bilangan yang
tidak ditentukan untuk sementara. Berikut ini dikemukakan langkah-langkah
penyelesaian masalah di atas:

Langkah-langkah penyelesaian:
1. Tentukan yang diketahui:
 Tentang apa masalah tersebut? Tentang bilangan cacah.
 Berapa banyak bilangan tersebut? 3.
 Bagaimana hubungan ketiga bilangan tersebut? Berurutan.
 Apa pertanyaan yang akan kamu jawab pada masalah ini? Bilangan
terbesar manakah yang dapat membagi jumlah ketiga bilangan tersebut?
2. Pilih sebuah strategi
 Bagaimana kita dapat mengetahui bilangan yang terbesar yang dapat
membagi jumlah ketiga bilangan tersebut? Kita akan memisalkan salah
satu dari ketiga bilangan berurutan tersbut dengan sebuah variabel,
misalnya bilangan yang pertama = x. Bilangan yang kedua adalah x+1,
dan bilangan yang ketiga adalah x+1+ 1 atau x + 2.
 Kita dapat menyatakan ketiga bilangan yang berurutan tersebut dalam
hubungan-hubungan yang dinyatakan pada masalah, maka penjumlahan
ketiga bilangan tersebut dapat dinyatakan sebagai berikut: x + (x+1) +
(x+2), dan dengan menjumlahkan ketiga bilangan yang dengan sebuah
variabel tersebut akan diperhitungkan mana pembagi yang terbesar untuk
hasil jumlah ketiga bilangan tersebut.

3. Selesaikan masalah
Siapa saja di kelas boleh mengemukakan pendapatnya bagaiman cara mencari
bilangan pembagi-pembagi hasil jumlah tersebut, dan apa yang harus dilakukan
lebih dahulu. Berikut adalah penyelesaian kalimat matematika tersebut:

Jumlah ketiga bilangan


= x + (x+1) + (x+2)
=x+x+1+x+2
= 3x + 3
= 3(x + 1)

Dengan demikian hasil penjumlahan ketiga bilangan tersebut adalah 3(x+1) atau 3
kali bilangan yang ditengah. Pembagi terbesar untuk sebuah bilangan adalah
bilangan itu sendiri yakni 3 x bilangan yang ditengah.

4. Kemukakan jawaban: Jadi 3 (x+1) pada


5. Perluasan: Bilangan apakah pembagi terbesar untuk jumlah 4 atau 5 bilangan
berurutan?

B. Gunakan penalaran langsung (Direct Reasoning)


Kegunaan strategi penalaran langsung ini, bermanfaat bila digabung dengan
penggunaan strategi lain dalam menyelesaikan masalah yang bertujuan untuk
membuat kesimpulan-kesimpulan. Dengandemikian penggunaan strategi ini bila:
pertanyaan dari masalah meminta bukti,sebuah pertanyaan yang memuat pernyataan
jika …., maka …., dan jika anda melihat secara implicit masalah-masalah memuat
kumpulan dari kondisi-kondisi yangh diketahui. Berikut ini dikemukakan sebuah
contoh masalah yang penyelesaiannya menggunakan strategi gunakan penalaran
langsung.

Contoh Masalah
Yori mempunyai 1 kelompok koin yang terdiri dari 8 koin yang mempunyai
permukaan yang sama. Ternyata 7 koin sama beratnya dan ada 1 koin lebih berat. Yori
juga mempunyai sebuah timbangan yang mempunyai 2 piring kiri dan kanan.
Tentukanlah koin yang kedelapan dengan cara 2 kali menimbang.
Cara Menyelesaikan Masalah
1. Tentukan yang diketahui
 Apa saja yang dimiliki Yori? 8 koin dan sebuah timbangan .
 Apakah semua koin itu sama berat? Tidak, salah satu lebih berat.
 Apa lagi yang kamu ketahui tentang koin-koin yang dimiliki Yori? Semua
permukaan koin itu sama.
 Apa pertanyaan yang harus kamu njawab? Koin yang manakah yang lebih
berat tersebut?
 Apakah ada persyaratan untuk menetukan 1 koin yang lebih berat tersebut?
2 kali menimbang.
 Untuk menyelesaikan masalah ini kita akan menggunakan strategi yang
dinamakan strategi “Gunakan penalaran langsung”

2. Selesaikan Masalahnya
 Mari kita baca masalah, adakah isyarat pada masalah? Timbangan
mempunyai 2 tangan.
 Adakah persyaratan yang lain? Hanya 1 koin yang lebih berat.
 Jika A berat dari B,maka koin yang lebih berat adalah di A,dan sebaliknya
(gambar 1)
 Apakah ada lagi isyarat kedua dari masalah? Hanya 2 kali menimbang.
 Jika A lebih berat dari B, maka koin yang lebih berat ada pada A,dan
sebaliknya.
 Jika suda didapatkan pada salah satu timbangan, maka

Lihat Kembali
Mari kita lihat kembali masalah, dan lihat apakan jawaban sudah sesuai dengan
permintaan masalah. Apakah ketiga isyarat dapat terpenuhi oleh jawaban yang
ditemukan?

Perluas masalahnya
Apa jawaban masalah ini jika syarat jawaban ditambah lagi dengan 2 koin yang
berbeda beratnya.

C. Gunakan Penalaran Secara tidak Langsung (Indirect Reasoning)


Kadang-kadang dalam matematika ada masalah yang tidak mudah menyelesaikannya
dengan penalaran secara langsung. Dengan penalaran tidak langsung mungkin suatu
hal yang terbaik. Suatu cara yang sederhana dari pandangan penalaran tidak langsung
adalah untuk mempertingbangkan suatu ruang yang kosong dengan hanya 2 tempat
masuk, katakanlah A dan B. Jika anda ingin menggunakan strategi penalaran secara
langsung, untuk membuktikan bahwa seseorang memasuki ruangan melalui A, namun
anda juga dapoat membuktikan seseorang melalui A dengan melihat kepada pintu B.
Jika seseorang masuk ke ruangan dan tidak masuk melalui pintu B, maka orang
tersebut pasti melalui pintu A. Dalam matematika, untuk membuktikan dengan
mengatakan A, adalah sebuah kondisi mengatakan “A” adalah benar. Seseorang
menganggap bahwa kondisi A tidak benar dan menunjukkan bahwa kondisi untuk
tidak mungkin.
Menggunakan strategi penalaran tidak langsung cocok bila:
 Penalaran secara langsungnya lebih komplek, atau tidak mengarah kepada
penyelesaian.
 Menganggap negasi yang sedang anda coba untuk membuktikan skop
masalahnya sempit.
 Menghendaki suatu bukti.

Contoh masalah lain, Isikanlah bilangan bulat 1-9 ke dalam susunan persegi 3 x 3
sehingga jumlah bilangan setiap baris, kolom, dan diagonal adalah 15. Tujukkanlah
bahwa 1 tidak akan pernah dapat diletakkan di sudut manapun!

Cara Menyelesaikan
Tentukan yang diketahui

D. Menggunakan Sifat-sifat Bilangan


Memahami hakikat bilangan sering membantu kita dalam menyelesaikan masalah.
Sebagai contoh, mengetahui jumlah dua bilangan genap adalah genap dan pangkat
dua bilangan ganjil adalah bilangan ganjil. Dalam memeriksa hasil perhitungan.
Penyelesaian dari masalah ini tidak sesederhana yang penyelesaiannya dengan kira
dan cek. Masalah yang cocok penyelesaiannya menggunakan strategi ini adalah
sebagai berikut:

Sebuah swalayan memberikan kartu yang besarnya bilangannya kurang dari 100. Jika
total bilangan-bilangan sudah mencapai 100 akan diberi hadiah Rp 100.000,-
Dapatkah kamu dapatkan kombinasi-combinasi pasangan bilangan yang menang?
Apa saran kamu terhadap struktur bilangan sehingga pemenang sebanyak 1000 orang.
Jawabannya: sarankan untuk memasukkan 100 angka 1, apa alasanya.

1. Dapatkanlah bilangan yang terkecil yang faktornya berasa dari bilangan-bilangan


2,3,4,5,6,7,8,9, dan 10.
2. Bilangan prima 2 dan 5 yang berbeda 3. Buktikanlah bahwa ini hanya pasangan
dari bilangan –bilangan prima yang berbeda 3.
3. Jika a = 22 .32, dan KPK (a,b)=1080. Tentukanlah b yang terkcil dan b terbesar.
4. Apakah mungkin untuk mendapatkan bilangan tidak nol dari bilangan cacah x dan
y sehingga 7x = 11y? Kenapa benar atau kenapa salah?

E. Selesaikan masalah yang ekuivalen (senilai)


Seorang menafsirkan sebuah masalah sering mengubah masalah menjadi lebih mudah
untuk diselesaikan denhgan menggambarkan amungkin denganmenggunakan yang
merwakili untuk mencoba mengkombinasikan. Strategi ini adalah untukmel,ihat
apakah masalah dapat dinyatakan kembali atau tidak. Contoh maslah:

Seoarang anak menyusun kubus-kubus kecil. Panjang kubus kecil= 10m. dengan
menggukap satuan. Kemudian jika maslah apat dinyatakan kembali adalah denghan
menggunakn bilangan-bilangan. Dengan demikian memecahkan maslah yang
ekuivalen pemecahan msalah dapat diinterpretasikan terhadapa masalah orisinal.

Contoh masalah
1. Seorang anak mempunyai sekumpulan kubus-kubus kecil dengan ukuran : 1 cm, 2
cm, 3 cm, …, 10 cm. Dengan menggunakan kubus kubus kecil bangunlah 2
menara dengan tinggi yang asama.
2. Sebuah televisi dijual dengan discount 13% yakni dengan harga semula Rp
780.000,- Berapa harga TV tersebut setelah didiscount?
3. Seorang Protogapher mengukur 3 x 2 cm2 akan diperbesar sehingga sisi yang
lebih pendek menjadi 8 cm. Berapa panjang sisi yang lebih panjang setelah
perbesaran?

F. Cari Rumusnya
Strategi mencari sebuah rumusnya, khusus cocok untuk masalah yang melibatkan
pola-pola bilangan. Strategi ini sering diperluas dan menyaring strategi mencari
polanya dan memberikan informasi yang lebih umum.Sebagai contoh, dalam urutan
bilangan 2,5,8,11, … kita amati mempunyai banyak pola. Kita ingin bilangan yang ke
100. Dalam urutan inI,rumusnya adalah Sn= 3n-1, S100 = 300 – 1 = 299 sehingga
jumlah 100 suku adalah untuk n= 100, maka Total = 12 𝑛 (S1 + Sn)

Contoh Masalah
Seorang pelayan diminta untuk mengerjakan suatu pekerjaan selama 30 hari. Pelayan
tersebut aklan dibayarsebanyak 1000 helai uang Rp 20.000,- Pelayan tersebut
mengulang-ulang ucapannya”saya akan bahagia jika saya dapat menyelesaikan
pekerjaan tersebut dengan lengkap”, Saya juga dijanjikan akan dibayar dengan cara 1
helai uang Rp 20,000,-, kemudian 2 lembar, setelah itu 4 lembar, dst.

G. Lakukan simulasi
Dengan terlibat dalam penyelesaian adalah membantu siswa melihat permasalahan.
Keterlibatan mereka tersebut dapat memfokuskan perhatiannya pada hal-hal yang
mereka lakukan. Banyak masalah kehidupan sehari-hari yang dapat diselesaikan
dengan menggunakan strategi melakukan tindakan sesusi dengan masalah. Berikut ini
sebuah contoh maslah yang penyelesaiannya dapat dengan mengguankan strategi
melakuakan tindakan.

Santi menghitung kendaraan yang lewat di depan rumahnya. Dia menemukan pada
pagi itu 7 pengemudi dengan 19 roda roda. Jika kendaraan yang lewar hanya terdiri
dari 2 roda dan 3 roda. Berapa banyak sepeda dan berapa banyak yang beroda tiga
yang lewat.

Seorang lelaki membeli seekor kuda Rp 60.000.000,- dan menjualnya Rp70.000.000,-


Kemudian dia membeli seekor kuda kembali seharga Rp 80.000.000,- dan menjualnya
lagi Rp 90.000.000,- Berapa rupiahkna lelaki itu berlaba atau merugi?

Dengan melakukan simulasi, masalah menjadi lebih jelas. Hal ini menarik dilakukan
jika masalahnya cukup menantang.``

H. Gunakan Sebuah model


Penggunaan strategi “gunakan sebuah model” bermanfaat dalam pemecahan masalah
geometri atau aplikasi-aplkasinya. Sering kita memperoleh masalah yang untuk
memamahami menghendaki suatu benda yang bersifat fisik. Sebuah model yang
merupakan tiruan dari objek-objek untuk menemukan masalah. Model-model dapat
berupa dibuat sesederhana mungkin namun hendaknya selengkap mungkin yakni dari
sehelai kertas, dari kayu, atau dari plastik atau benda tiruan yang dibuat terstruktur
dengan hati-hati yang seperti yang digunakan oleh seorang insinyur. Berikut ini
dikemukan sebuah contoh masalah yang penyelesaiannya menggunakan strategi
“gunakan sebuah model”.

Jelaskanlah bangun-bangun ruang yang jika ditusuk akan melalui keseluruhan dari
bangun tersebut.
Model yang digunakan adalah sebagai berikut:
Walaupun demikian, masih ada cara menusuk bangun selain yang dikemukakan di
atas.

Penggunaan strategi gunakan model cocok bila: (1) objek-objek yang bersifat fisik
dapat digunakan untuk menyajikan gagasan-gagasan yang sedang dibicarakan, (2)
sebuah gambar jga begitu komplek atau tidak memamdai untuk mengadakan
pemahaman bagian dalam dari masalah, dan (3) sebuah masalah yang melibatkan
objek-objek 3 dimensi.

I. Gunakan analisis dimensi


Strategi analisis dimensional ini bermanfaat digunakan dalam masalah perubahan
yang melibatkan satuan-satuan pengukuran. Masalah-masalah sehubungan dengan
jarak, waktu, atau masalah yang melibatkan berbagai perbandingan kadang-kadang
lebih mudah dipahami dengan menganalisanya melalui analisis dimensional. Selain
itu analisis dimensional memberikan kita kesempatan untuk mencek jawaban kita
untuk melihat apakah kita telah menyatakannya dalam unit-unit yang pengukuran
yang benar. Berikut ini contoh masalah yang penyelesaiannya dengan strategi analisis
dimensional:

David merencanakan untuk mengendarai sepeda motornya sepanjang lintas Sumatera.


Dia menggambarkan route perjalanannya pada sebuah peta dan panjang route
perjalanannya terebut 115 cm. Skala petanya tersebut adalah 1 cm = 39 km.
Sepedamotor tesebut menghabiskan bahan bakar 1 liter untuk 75 km. Jika harga
bahan bakar Rp 4.500,- perliter. Berapa biaya Daved untuk perjalanannya tersebut?
(Burger dan Musse,1992)

Cara menyelesaiankan.
Tentukan yang diketahui:
 Apa yang akan dilakukan David? Akan mengendarai sepeda motor sepanjang
Lintas Sumatera.
 Berapa cm panjang rute perjalanan David jika dilihat peta? 115.
 Kendaraan apa yang digunakan David? Sepedamotor.
 Berapa km dapat ditempuh untuk 1 liter oleh sepedamotor tersebut? 75 km
 Berapa harga bahan bakar per liter? Rp 4.500,
 Kalau begitu perapa skalanya? Skala peta adalah 1 cm=39 km.
 Apa pertanyaan yang harus anda jawab? Berapa biaya perjalanan David
untuk perjalanannya sepanjang lintas Sumatera?

Diketehui:
David akan mengendarai sepeda motor sepanjang lintas Sumatera
Panjang jalan yang akan ditempuh = 115 km
Skala pada peta = 1 cm untuk 39 km.
1 liter BB = 75 km.
Harga 1 liter BB = Rp 4.500,-

Ditanya: Biaya perjalanan David untuk perjalanannya sepanjang lintas Sumatera.

Pilih Sebuah Strategi


Dengan semua yang telah anda ketahui tersebut, maka dengan menggunakan strategi
“gunakan analisis dimensi” masalah ini akan dapat diselesaikan dengan jelas.

Pecahkan Masalahnya
Analisis dimensi (mengusaikan satu dimensi, satu dimensi)
 Panjang jalan yang akan ditempu David: Skala 1 cm : 39 km = 1 : 3.900.000
 Kalau 115 cm pada peta, maka panjang jalan sesungguhnya = 115 x 3.900.000
 = 448.500.000 cm
 =4.485 km

Banyak bahan bakar dibutuhkan:


1 Liter bahan bakar berguna untukmenepuh 75 km
Dibutuhkan bahan bakar = 4.485 : 75 = 59,8 liter.

Biaya dibutuhkan
Harga bahan bakar 1 liter = Rp 4.500,-
Biaya 59,8 liter = 59,8 x 4.500
= Rp 269.100,-
Jadi banyak biaya yang dibutuhkan David untuk perjalanan sepanjang linta Sumatera=
Rp269.100,-

Lihat Kembali
Baca masalah kembali. Lihat apakah informasi yang diberikan, dan pertanyaan utama.
Perbaiki pekerjaan kamu kembali. Apakah jawaban anda mempunyai alasan?
Perluas Jawabanmu
Coba ganti kendaraan yang digunakan seperti pesawat dan transit disuatu tempat,dan
juga menggunakan peta.

J. Identifiksi bagian-bagian dari masalah


Sebuah masalah mungkin saja komplek, sehingga strategi untukmemecahkannya akan
lebih efektif jika dipecah menjadi bagian-bagian dari masalah tersebut. Dengan
demikian, bagian-dari bagian dari suatu masalah yang akhirnya, masalah tersebut
dapat diselesaikan. Hal ini dilakukan karena pemecahan masalah tidak dapat
dilakukan sekaligus.Contoh masalah yang penyelesaiannya yang cocok dengan
menggunakan strategi identifikasi bagian-bagian dari masalah adalah sebagai berikut:

Seekor Elang terbang dengan kecepatan 15 km/jam sama-sama memasuki sebuah


trowongan dengan Anto yang mengendarai motor dengan kecepatan 8 km/jam. Bobi
juga sama-sama memasuki trowongan tersebut juga mengendarai motor dengan
kecepatan 10 km perjam dengan arah yang berlawanan. Elang tersebut terbang dari
Anto ke Bobi ke Bobi lagi, dan ke Anto, sampai mereka sama-sama bertemu bertiga.
Jika panjang trowongan tersebut 9 km, Dimanakah mereka bertemu bertiga?

Cara menyelesaikan masalah:


Tentukan yang diketahui
Berapa kecepatan motor Bobi? 10 km/jam
Berapa kecepatan motor Anto? 8 km/jam.
Berpapa kecepatan Elang? 15 km/jam.
Berapa panjang trowongan? 9 km.
Bagaimana arah perjalanan mereka? Elang searah dengan Bobi,dan berlawanan arah
dengan Anto. Burung Elang selalu pulang pergi.
Apa pertanyaan yang harus kamun jawab pada soal ini? Di mana Anto, Bobi,dan
Elang bertemu bertiga dalam trowongan?

Pilih salah satu strategi


Masalah ini dapat diselesaikan, dengan menyelesaikan bagian-bagian dari masalah,
karena masalah ini tidak dapat diselesaikan secara langsung.

Penyelesaian
Katakanlah t adalah waktu yang digunakan untuk Elang beremu dengan Bobi, jadi
jarak yang ditempuh oleh Elang dan Bobi adalah:

Contoh cara penyelesaian


Diketahui: Burung Elang (E), Anto (A), dan Bobi (B) sama-sama memasuki
trowongan. Elang searah dengan Bobi, dan berlawanan arah dengan Anto. Burung
Elang selalu pulang pergi.
Kecepatan motor B = 10 km/jam
Kecepatan motor A = 8 km/jam.
Kecepatan E = 15 km/jam.
Panjang trowongan = 9 km.

Ditanya: Di mana A, B,dan E bertemu bertiga dalam trowongan?


Penyelesaian:

H. Waktu yang digunakan oleh B untuk sampai ke ujung trowongan = t


Waktu yang digunakan oleh A untuk sampai keujung trowongan = w
10 t + 8w = 9 km
15 t + 10 t = 9
25 t = 9 , t = 9/25

Panjang jalan yang ditempuh E = 9/25 x 15 km = 135/25 = 5 10/25 km= 5,4 km.
Panjang jalan yang ditempuh oleh B = 9 km – 5,4 km = 3,6 km.
Panjang jalan yang ditempuh oleh A = 10 x 9/25 =90/25 = 3 15/25 = 3,6 km.
Sekarang jarak antara Anto dengan B = 9 km – (3,6 +3,6) km = 9km – 7,2km = 2,8
km.
t2 adalah waktu yang dibutuhkan E untuk bertemu dengan A .
Jarak yang ditempuh A adalah: 8 x t2 = 8t2
Jarak yang ditempuh oleh E = 15 x t2=15 t2

Persamaan:
8t2 + 15t2 = 2,8 ---→ 23 t2 = 2,8 t2 = 2,8/23
Panjang jalan yang di tempuh E = 15 x 2,8/23 km
Panjang jalan yang ditempuh B = 10 x 2.8/23 km = 28/23 km

Sekarang jarak antara Anto dengan B : 2,8 – (15x2.8/23 +28/23) = 2,8 –(42+28)/23 =
2,8 – 70/23 = 3,04 km.

K. Gunakan koordinat
Dalam penyelesaian masalah geometri dua dimensi, kita dapat menggunakan kertas
bertitik yang membentuk bersegi di atas sebuah bidang datar yang disebut system
koordinat, yang digunakan untuk mendapatkan informasi tambahan. Informasi yang
bersifat angka-angka ini dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah yang
berhubungan dengan bagun-bagun dua dimensi. Sistem koordinat juga dapat
digunakan dalam ruang tiga dimensi seperti bola. Berikut ini contoh masalah yang
penyelesaiannya dapat menggunakan bidang koordinat.

Di dalam kelas, jarak tempat duduk Ani dari dinding kanan 1m, dan 6 m dari dinding
belakang. Tempat duduk Siti di dalam kelas dari dinding kanan 6 m, dari dinding
belakang 4 m. Berapakah jarak tempat duduk Ani dengan tempat duduk Siti di kelas
itu?
Petunjuk-petunjuk yang dapat digunakan dalam penggunaan strategi koordinat adalah
sebagai berikut:

1. Sebuah masalah dapat dinyatakan menggunakan 2 variabel.


2. Masalah geometri yang tidak dapat dengan mudah diselesaikan dengan metode
Euclides tradisional
3. Menemukan penyajian kembali dari garis-garis.
4. Sebuah masalah meliputi garis-garis sejajar, tegak lurus.
5. Lokasi dari bangun terhadapa suatu bangun yang penting.
6. Sebuah masalah yang melibatkan peta.
Contoh Penyelesaian masalah yang dikemukakan di atas:
Diketahui:
Jarak tempat duduk Ani dari dinding kanan kelas = 1 m.
dari dinding depan = 6 m.
Jarak tempat duduk Siti dari dinding kanan kelas = 6 m,
dari dinding belakang = 4 m.

Ditanya: Jarak tempat duduk Ani dengan tempat duduk Siti di kelas itu.

Penyelesaian: Misalkan letak tempat duduk Ani dan Siti di kelas tersebut seperti
gambar di bawah ini.

Pada bidang koordinat terdapat segitiga SRA siku-siku.


Jarak tempat duduk Ani dengan Siti adalah seperti garis SA pada gambar di atas.
SA2 = SR2 + AR2 dengan SR = 6-1 cm = 5; dan AR = 6 – 4 m = 2 m
= 25 + 4
= 29
AS = V29
Jadi jarak tempat duduk Ani dengan tempat duduk Siti = V29 cm.

Perluas Jawabanmu Coba ganti masalah dengan letak materi di lapangan, dengan
kegiatan yang lain

L. Gunakan simetri
Berbagai tipe geometri dan simetri dapat terjadi pada masalah matermatika. Simetri
geometri melibatkan hubungan timbal balik antara titik-titik yang membuat bangun
dan ukurannya. Sebagai contoh, bila harga-harga bilangan dapat diganti dan namun
hasilnya adalah ekuivalen.Dapat bayangkan jika 5 koin di lambungkan, maka dpat
diterima banwa 3 gambar dan 2 angka akan muncul serempat sebanyak 10 kali,
dengan demikian kita akan dapat mentukan 2 gambar dan 3 angka akan muncul,
caranya secara sederhana dengan menggantikan banyak angka dan banyak gambar
yang muncul pada.
Contoh masalah yang penyelesaiannya menggunakan strategi “gunakan simetri”
adalah sebagai berikut:

Rumah A dan rumah B dihubungkan dengan kabel TV. Titik merupakan perpindahan
pada titik P yang terletap pada kabel l . Dimana sebaiknya titik P agar penggunaan
kabel sehemat mungkin.

Cara menyelesaiankan.

Tentukan yang diketahui:


Apa yang akan dilakukan? Memasang kabel TV pada dua rumah..
Bagaimana pemasangan kabel yang akan di pasang? Sependek mungkin
Adakah syarat lain dari pemasangan kabel tersbut? Titik perpindahan harus terletak
pada sebuah garis lurus
Apa pertanyaan yang harus dijawab dari masalah tersebut? Dimana letaknya titi P
agar pemakaian kabel sependek mungkin.

Diketahui: Akan dipasang kabel TV untuk 2 rumah A dan B


Titik perpindahan kabel = P
P terletak pada sebuah garis lurus, tidak melalui A dan B.

Ditanya: Dimana letak P pada garis l itu, sehingga penggunaal kabel sehemat
mungkin.

Penyelesaian:
Agar kabel dipasang sehemat mungkin, maka titik P terletak pada jarak terpendek atau
garis lurus yang menghubungkan kedua titi itu atau ketitik A dank ke titik B, hal ini
dapat terjadi bila dicari dengan pencerminan.
Misalkan lokasi kedua rumah A dan B serta garis l adalah seperti gambar di bawah
ini:
Jadi titip P berada pada yakni pada garis AB’, dengan B’ adalah pencerminan titk B.

Lihat Kembali
Baca masalah kembali. Lihat apakah informasi yang diberikan, dan pertanyaan utama.
Perbaiki pekerjaan kamu kembali. Apakah jawaban anda mempunyai alasan?

Perluas Jawabanmu
Coba ganti situasi pemasangan kabel, musalnya titik B terletak di seberang titik A dan
garis l nya, dengan posisi bagaimana.

Keringkasan
Sistem koordinat pada bidang datar dapat digunakan untuk pendekatan yang bersifat
bilangan pemecahan masalah geometri, dengan membuat persamaan
danpenyelesaiannya dapat diinterpretasikan secara geometri, selain itu dengan sifat-
sifat dari ruas garis dengan menggunakan koordinat titik-titik ujungnya, maka panjang
garis tersebut dapat dihitung. Isometri (kongruensi) dapat digunakan untuk
menjelaskan simetri dalam pada bidang datar

Anda mungkin juga menyukai