Materi PM MTK Kelompok 6
Materi PM MTK Kelompok 6
BY: GROUP 6
Ghita Hasna Thayibah
Rafina Suciwanisa
Rizka Hidayatul Husna
SURVISIOR LECTURE:
Dr. Melva Zainil, M.Pd.
NIP. 197401162003122002
Sebuah variable merupakan sebuah huruf, yang menyatakan sebuah bilangan yang
tidak ditentukan untuk sementara. Berikut ini dikemukakan langkah-langkah
penyelesaian masalah di atas:
Langkah-langkah penyelesaian:
1. Tentukan yang diketahui:
Tentang apa masalah tersebut? Tentang bilangan cacah.
Berapa banyak bilangan tersebut? 3.
Bagaimana hubungan ketiga bilangan tersebut? Berurutan.
Apa pertanyaan yang akan kamu jawab pada masalah ini? Bilangan
terbesar manakah yang dapat membagi jumlah ketiga bilangan tersebut?
2. Pilih sebuah strategi
Bagaimana kita dapat mengetahui bilangan yang terbesar yang dapat
membagi jumlah ketiga bilangan tersebut? Kita akan memisalkan salah
satu dari ketiga bilangan berurutan tersbut dengan sebuah variabel,
misalnya bilangan yang pertama = x. Bilangan yang kedua adalah x+1,
dan bilangan yang ketiga adalah x+1+ 1 atau x + 2.
Kita dapat menyatakan ketiga bilangan yang berurutan tersebut dalam
hubungan-hubungan yang dinyatakan pada masalah, maka penjumlahan
ketiga bilangan tersebut dapat dinyatakan sebagai berikut: x + (x+1) +
(x+2), dan dengan menjumlahkan ketiga bilangan yang dengan sebuah
variabel tersebut akan diperhitungkan mana pembagi yang terbesar untuk
hasil jumlah ketiga bilangan tersebut.
3. Selesaikan masalah
Siapa saja di kelas boleh mengemukakan pendapatnya bagaiman cara mencari
bilangan pembagi-pembagi hasil jumlah tersebut, dan apa yang harus dilakukan
lebih dahulu. Berikut adalah penyelesaian kalimat matematika tersebut:
Dengan demikian hasil penjumlahan ketiga bilangan tersebut adalah 3(x+1) atau 3
kali bilangan yang ditengah. Pembagi terbesar untuk sebuah bilangan adalah
bilangan itu sendiri yakni 3 x bilangan yang ditengah.
Contoh Masalah
Yori mempunyai 1 kelompok koin yang terdiri dari 8 koin yang mempunyai
permukaan yang sama. Ternyata 7 koin sama beratnya dan ada 1 koin lebih berat. Yori
juga mempunyai sebuah timbangan yang mempunyai 2 piring kiri dan kanan.
Tentukanlah koin yang kedelapan dengan cara 2 kali menimbang.
Cara Menyelesaikan Masalah
1. Tentukan yang diketahui
Apa saja yang dimiliki Yori? 8 koin dan sebuah timbangan .
Apakah semua koin itu sama berat? Tidak, salah satu lebih berat.
Apa lagi yang kamu ketahui tentang koin-koin yang dimiliki Yori? Semua
permukaan koin itu sama.
Apa pertanyaan yang harus kamu njawab? Koin yang manakah yang lebih
berat tersebut?
Apakah ada persyaratan untuk menetukan 1 koin yang lebih berat tersebut?
2 kali menimbang.
Untuk menyelesaikan masalah ini kita akan menggunakan strategi yang
dinamakan strategi “Gunakan penalaran langsung”
2. Selesaikan Masalahnya
Mari kita baca masalah, adakah isyarat pada masalah? Timbangan
mempunyai 2 tangan.
Adakah persyaratan yang lain? Hanya 1 koin yang lebih berat.
Jika A berat dari B,maka koin yang lebih berat adalah di A,dan sebaliknya
(gambar 1)
Apakah ada lagi isyarat kedua dari masalah? Hanya 2 kali menimbang.
Jika A lebih berat dari B, maka koin yang lebih berat ada pada A,dan
sebaliknya.
Jika suda didapatkan pada salah satu timbangan, maka
Lihat Kembali
Mari kita lihat kembali masalah, dan lihat apakan jawaban sudah sesuai dengan
permintaan masalah. Apakah ketiga isyarat dapat terpenuhi oleh jawaban yang
ditemukan?
Perluas masalahnya
Apa jawaban masalah ini jika syarat jawaban ditambah lagi dengan 2 koin yang
berbeda beratnya.
Contoh masalah lain, Isikanlah bilangan bulat 1-9 ke dalam susunan persegi 3 x 3
sehingga jumlah bilangan setiap baris, kolom, dan diagonal adalah 15. Tujukkanlah
bahwa 1 tidak akan pernah dapat diletakkan di sudut manapun!
Cara Menyelesaikan
Tentukan yang diketahui
Sebuah swalayan memberikan kartu yang besarnya bilangannya kurang dari 100. Jika
total bilangan-bilangan sudah mencapai 100 akan diberi hadiah Rp 100.000,-
Dapatkah kamu dapatkan kombinasi-combinasi pasangan bilangan yang menang?
Apa saran kamu terhadap struktur bilangan sehingga pemenang sebanyak 1000 orang.
Jawabannya: sarankan untuk memasukkan 100 angka 1, apa alasanya.
Seoarang anak menyusun kubus-kubus kecil. Panjang kubus kecil= 10m. dengan
menggukap satuan. Kemudian jika maslah apat dinyatakan kembali adalah denghan
menggunakn bilangan-bilangan. Dengan demikian memecahkan maslah yang
ekuivalen pemecahan msalah dapat diinterpretasikan terhadapa masalah orisinal.
Contoh masalah
1. Seorang anak mempunyai sekumpulan kubus-kubus kecil dengan ukuran : 1 cm, 2
cm, 3 cm, …, 10 cm. Dengan menggunakan kubus kubus kecil bangunlah 2
menara dengan tinggi yang asama.
2. Sebuah televisi dijual dengan discount 13% yakni dengan harga semula Rp
780.000,- Berapa harga TV tersebut setelah didiscount?
3. Seorang Protogapher mengukur 3 x 2 cm2 akan diperbesar sehingga sisi yang
lebih pendek menjadi 8 cm. Berapa panjang sisi yang lebih panjang setelah
perbesaran?
F. Cari Rumusnya
Strategi mencari sebuah rumusnya, khusus cocok untuk masalah yang melibatkan
pola-pola bilangan. Strategi ini sering diperluas dan menyaring strategi mencari
polanya dan memberikan informasi yang lebih umum.Sebagai contoh, dalam urutan
bilangan 2,5,8,11, … kita amati mempunyai banyak pola. Kita ingin bilangan yang ke
100. Dalam urutan inI,rumusnya adalah Sn= 3n-1, S100 = 300 – 1 = 299 sehingga
jumlah 100 suku adalah untuk n= 100, maka Total = 12 𝑛 (S1 + Sn)
Contoh Masalah
Seorang pelayan diminta untuk mengerjakan suatu pekerjaan selama 30 hari. Pelayan
tersebut aklan dibayarsebanyak 1000 helai uang Rp 20.000,- Pelayan tersebut
mengulang-ulang ucapannya”saya akan bahagia jika saya dapat menyelesaikan
pekerjaan tersebut dengan lengkap”, Saya juga dijanjikan akan dibayar dengan cara 1
helai uang Rp 20,000,-, kemudian 2 lembar, setelah itu 4 lembar, dst.
G. Lakukan simulasi
Dengan terlibat dalam penyelesaian adalah membantu siswa melihat permasalahan.
Keterlibatan mereka tersebut dapat memfokuskan perhatiannya pada hal-hal yang
mereka lakukan. Banyak masalah kehidupan sehari-hari yang dapat diselesaikan
dengan menggunakan strategi melakukan tindakan sesusi dengan masalah. Berikut ini
sebuah contoh maslah yang penyelesaiannya dapat dengan mengguankan strategi
melakuakan tindakan.
Santi menghitung kendaraan yang lewat di depan rumahnya. Dia menemukan pada
pagi itu 7 pengemudi dengan 19 roda roda. Jika kendaraan yang lewar hanya terdiri
dari 2 roda dan 3 roda. Berapa banyak sepeda dan berapa banyak yang beroda tiga
yang lewat.
Dengan melakukan simulasi, masalah menjadi lebih jelas. Hal ini menarik dilakukan
jika masalahnya cukup menantang.``
Jelaskanlah bangun-bangun ruang yang jika ditusuk akan melalui keseluruhan dari
bangun tersebut.
Model yang digunakan adalah sebagai berikut:
Walaupun demikian, masih ada cara menusuk bangun selain yang dikemukakan di
atas.
Penggunaan strategi gunakan model cocok bila: (1) objek-objek yang bersifat fisik
dapat digunakan untuk menyajikan gagasan-gagasan yang sedang dibicarakan, (2)
sebuah gambar jga begitu komplek atau tidak memamdai untuk mengadakan
pemahaman bagian dalam dari masalah, dan (3) sebuah masalah yang melibatkan
objek-objek 3 dimensi.
Cara menyelesaiankan.
Tentukan yang diketahui:
Apa yang akan dilakukan David? Akan mengendarai sepeda motor sepanjang
Lintas Sumatera.
Berapa cm panjang rute perjalanan David jika dilihat peta? 115.
Kendaraan apa yang digunakan David? Sepedamotor.
Berapa km dapat ditempuh untuk 1 liter oleh sepedamotor tersebut? 75 km
Berapa harga bahan bakar per liter? Rp 4.500,
Kalau begitu perapa skalanya? Skala peta adalah 1 cm=39 km.
Apa pertanyaan yang harus anda jawab? Berapa biaya perjalanan David
untuk perjalanannya sepanjang lintas Sumatera?
Diketehui:
David akan mengendarai sepeda motor sepanjang lintas Sumatera
Panjang jalan yang akan ditempuh = 115 km
Skala pada peta = 1 cm untuk 39 km.
1 liter BB = 75 km.
Harga 1 liter BB = Rp 4.500,-
Pecahkan Masalahnya
Analisis dimensi (mengusaikan satu dimensi, satu dimensi)
Panjang jalan yang akan ditempu David: Skala 1 cm : 39 km = 1 : 3.900.000
Kalau 115 cm pada peta, maka panjang jalan sesungguhnya = 115 x 3.900.000
= 448.500.000 cm
=4.485 km
Biaya dibutuhkan
Harga bahan bakar 1 liter = Rp 4.500,-
Biaya 59,8 liter = 59,8 x 4.500
= Rp 269.100,-
Jadi banyak biaya yang dibutuhkan David untuk perjalanan sepanjang linta Sumatera=
Rp269.100,-
Lihat Kembali
Baca masalah kembali. Lihat apakah informasi yang diberikan, dan pertanyaan utama.
Perbaiki pekerjaan kamu kembali. Apakah jawaban anda mempunyai alasan?
Perluas Jawabanmu
Coba ganti kendaraan yang digunakan seperti pesawat dan transit disuatu tempat,dan
juga menggunakan peta.
Penyelesaian
Katakanlah t adalah waktu yang digunakan untuk Elang beremu dengan Bobi, jadi
jarak yang ditempuh oleh Elang dan Bobi adalah:
Panjang jalan yang ditempuh E = 9/25 x 15 km = 135/25 = 5 10/25 km= 5,4 km.
Panjang jalan yang ditempuh oleh B = 9 km – 5,4 km = 3,6 km.
Panjang jalan yang ditempuh oleh A = 10 x 9/25 =90/25 = 3 15/25 = 3,6 km.
Sekarang jarak antara Anto dengan B = 9 km – (3,6 +3,6) km = 9km – 7,2km = 2,8
km.
t2 adalah waktu yang dibutuhkan E untuk bertemu dengan A .
Jarak yang ditempuh A adalah: 8 x t2 = 8t2
Jarak yang ditempuh oleh E = 15 x t2=15 t2
Persamaan:
8t2 + 15t2 = 2,8 ---→ 23 t2 = 2,8 t2 = 2,8/23
Panjang jalan yang di tempuh E = 15 x 2,8/23 km
Panjang jalan yang ditempuh B = 10 x 2.8/23 km = 28/23 km
Sekarang jarak antara Anto dengan B : 2,8 – (15x2.8/23 +28/23) = 2,8 –(42+28)/23 =
2,8 – 70/23 = 3,04 km.
K. Gunakan koordinat
Dalam penyelesaian masalah geometri dua dimensi, kita dapat menggunakan kertas
bertitik yang membentuk bersegi di atas sebuah bidang datar yang disebut system
koordinat, yang digunakan untuk mendapatkan informasi tambahan. Informasi yang
bersifat angka-angka ini dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah yang
berhubungan dengan bagun-bagun dua dimensi. Sistem koordinat juga dapat
digunakan dalam ruang tiga dimensi seperti bola. Berikut ini contoh masalah yang
penyelesaiannya dapat menggunakan bidang koordinat.
Di dalam kelas, jarak tempat duduk Ani dari dinding kanan 1m, dan 6 m dari dinding
belakang. Tempat duduk Siti di dalam kelas dari dinding kanan 6 m, dari dinding
belakang 4 m. Berapakah jarak tempat duduk Ani dengan tempat duduk Siti di kelas
itu?
Petunjuk-petunjuk yang dapat digunakan dalam penggunaan strategi koordinat adalah
sebagai berikut:
Ditanya: Jarak tempat duduk Ani dengan tempat duduk Siti di kelas itu.
Penyelesaian: Misalkan letak tempat duduk Ani dan Siti di kelas tersebut seperti
gambar di bawah ini.
Perluas Jawabanmu Coba ganti masalah dengan letak materi di lapangan, dengan
kegiatan yang lain
L. Gunakan simetri
Berbagai tipe geometri dan simetri dapat terjadi pada masalah matermatika. Simetri
geometri melibatkan hubungan timbal balik antara titik-titik yang membuat bangun
dan ukurannya. Sebagai contoh, bila harga-harga bilangan dapat diganti dan namun
hasilnya adalah ekuivalen.Dapat bayangkan jika 5 koin di lambungkan, maka dpat
diterima banwa 3 gambar dan 2 angka akan muncul serempat sebanyak 10 kali,
dengan demikian kita akan dapat mentukan 2 gambar dan 3 angka akan muncul,
caranya secara sederhana dengan menggantikan banyak angka dan banyak gambar
yang muncul pada.
Contoh masalah yang penyelesaiannya menggunakan strategi “gunakan simetri”
adalah sebagai berikut:
Rumah A dan rumah B dihubungkan dengan kabel TV. Titik merupakan perpindahan
pada titik P yang terletap pada kabel l . Dimana sebaiknya titik P agar penggunaan
kabel sehemat mungkin.
Cara menyelesaiankan.
Ditanya: Dimana letak P pada garis l itu, sehingga penggunaal kabel sehemat
mungkin.
Penyelesaian:
Agar kabel dipasang sehemat mungkin, maka titik P terletak pada jarak terpendek atau
garis lurus yang menghubungkan kedua titi itu atau ketitik A dank ke titik B, hal ini
dapat terjadi bila dicari dengan pencerminan.
Misalkan lokasi kedua rumah A dan B serta garis l adalah seperti gambar di bawah
ini:
Jadi titip P berada pada yakni pada garis AB’, dengan B’ adalah pencerminan titk B.
Lihat Kembali
Baca masalah kembali. Lihat apakah informasi yang diberikan, dan pertanyaan utama.
Perbaiki pekerjaan kamu kembali. Apakah jawaban anda mempunyai alasan?
Perluas Jawabanmu
Coba ganti situasi pemasangan kabel, musalnya titik B terletak di seberang titik A dan
garis l nya, dengan posisi bagaimana.
Keringkasan
Sistem koordinat pada bidang datar dapat digunakan untuk pendekatan yang bersifat
bilangan pemecahan masalah geometri, dengan membuat persamaan
danpenyelesaiannya dapat diinterpretasikan secara geometri, selain itu dengan sifat-
sifat dari ruas garis dengan menggunakan koordinat titik-titik ujungnya, maka panjang
garis tersebut dapat dihitung. Isometri (kongruensi) dapat digunakan untuk
menjelaskan simetri dalam pada bidang datar