Rangkuman Repro
Rangkuman Repro
Aturan ANC
a. Minimal satu kali trimester pertama (K1) : usia kehamilan 8-12 minggu
b. Minimal satu kali trimester kedua (K2), 24 – 26 minggu
c. Minimal dua kali trimester ketiga (K3 dan K4) 32 - 38minggu .
PERSALINAN NORMAL
1. Spontaneous expulsion,
2. Of a single,
4. Presented by vertex,
0 < persentil 10th arteri umbilikalis dan arteri serebri media normal.
I < persentil 10th aliran abnormal pada arteri umbilikalis & arteri serebri media
II < persentil 10th aliran yang hilang atau berbalik pada ductus venosus.
(single) : 2 cm (normal)
1-2 cm (borderline)
1 cm (oligohidramnion)
INSUFISIENSI PLASENTA
≥ 7.25 Ulangi pengambilan sampel darah jika abnormalitas denyut jantung janin persisten
7.21 – 7.24 Ulangi pengambilan sampel darah dalam 30 menit atau pertimbangkan terminasi kehamilan
• Operatif
a. Usia kehamilan < 15 minggu :
b. Kuret (suction curettage atau dilation and evacuation)
c. Hati-hati ruptur bila ada riwayat SC
• Oksitosin Intravenous
a. Aman dan efektif
b. Amniotomi sebaiknya sedini mungkin
c. Risiko : ruptur uteri
POLIHIDARMNION
• 10 minggu = 30 ml
16 minggu = 200 ml
Pertengahan trimester III = 800 ml
Aterm = 2800 (janin)+ 400 ( plasenta )
Total 4L
a. RINGAN = 25 – 29.9
b. SEDANG = 30 – 34.9
c. BERAT = 35 ATAU LEBIH
• Interpretasi USG utk SDP
a. RINGAN = 8 – 9.9
b. SEDANG = 10 -11.9
c. BERAT = 12 ATAU LEBIH
PRETERM
• Persalinan yang terjadi antara usia kehamilan janin viable dan usia kehamilan 37 minggu (20–
37 minggu)
• Berdasarkan WHO :
c. Preterm : 32 - 37 minggu
POSTTERM
• Postterm : usia kehamilan ≥42 minggu, atau ≥294 hari, atau ≥14 days setelah konsepsi
Late-term : usia kehamilan ≥41 minggu, atau ≥287 hari, atau ≥7 hari setelah konsepsi
• Gambaran klinis
a. Grade I : kulit kering, pecah-peca
b. Grade II : pewarnaan mekoneum, asfiksia
c. Grade III: distres pernapasan, kejang, kematian janin
DMG
ANEMIA DEF BE
INFEKSI RUBELLA
• Infeksi – 1 minggu – gejala klinik – ruam sampai 5-7 hari . Total masa inkubasi 12-23 hari
• Hindari vaksinasi rubella 1 bulan sebelum hamil dan saat hamil
• Antibodi IgM dideteksi dengan enzyme-linked immunoassay, 4-5 hari setelah timbulnya gejala
klinik, dapat menetap hingga 6 mgg setelah timbulnya ruam.
Reinfeksi Rubella peningkatan IgG atau kadar rendah transien IgM. Titer antibodi IgG
mencapai puncak 1-2 minggu setelah timbulnya ruam
Aviditas antibodi IgG; jika titernya tinggi infeksi Rubella terjadi sekurang-kurangnya 2 bulan
lalu.
during the first 3-6 months of life; because no maternal IgM passed the placenta
Maternal IgG can pass the placenta, with half life of 4 weeks ; IgG persistence
is best checked at the age of 9-12 weeks.
KELAINAN KONGENITAL
• Amniocintesis Merupakan diagnostik prenatal yang paling sering dilakukan Dilakukan pada
usia kehamilan 15 - 20 minggu
• Chorionic Villus Sampling . Biopsi vili korionik dilakukan pada usia kehamilan 10 – 13 minggu
• Neural Tube defect dikasi 4 mg/ hari utk wanita dengan anak yang mengalami gangguan
sblmnya dan 0,4 mg / hri dari konsepsi sampai 3 bulan awal kehamilan
MALARIA
Adanya infeksi P. falciparum bentuk aseksual dengan satu atau lebih gejala/tanda klinis di bawah ini :
MALARIA SEREBRAL (GCS <11)
1. HIPERPARASITEMIA > 5 %
2. BILIRUBIN TOTAL > 3 mg% (ikterus)
3. HIPERTERMIA > 40 C
4. Gangguan kesadaran ringan GCS <15
HEPATITIS
• HBV DNA < 150 pg/mL (1.1 x 107 IU/mL) = 0% transmission
• HBV DNA > 150 pg/mL = 32% transmissio
HERPES
KPD
• KPD Prematur (Preterm Premature Rupture of Membrane) ketuban pecah sebelum usia
kehamilan 37 minggu
SIFILIS
• Infeksi treponema transmisi pada fetus intrauterine segera setelah onset infeksi. Transmisi
dapat terjadi pada minggu kesembilan kehamilan
• Sifilis Kongenital Dini Muncul pada 3 bulan awal - 2 tahun
• Sifilis Kongenital Lanjut >2 tahun
•
TOXOPLASMOSIS
Cek slide
RUPTUR PERINEUM
• Tingkat II : laserasi termasuk otot perineum tetapi tidak termasuk otot sfingter ani
• Tingkat III :
FISTULA VESIKOVAGINA
• Pada fistula obstetrik berukuran sangat kecil yang segera diketahui setelah melahirkan atau
fistula ginekologi pasca operasi ginekologik (7 hari pasca operasi), diobati dengan melakukan
drainase transuretra selama 3 minggu. Diharapkan fistula akan menutup sendiri. Bila dengan
cara ini fistula masih tetap ada, direncanakan reparasi fistula 3 bulan kemudian
INFEKSI NIFAS
• semua peradangan yang disebabkan oleh kuman yang masuk ke dalam organ genital pada
saat persalinan dan masa nifas (kenaikan suhu sampai >38 ⁰C selama 2 hari dalam 10 hari
pertama pasca persalinan, dengan mengecualikan 24 jam pertama (Joint Committee on
Maternal Welfare, AS).
RADIOLOGI
KISTA BARTHOLINI
Post operative
Kompres air dingin pada 24 jam pertama setelah operasi dapat meringankan nyeri dan
bengkak serta pembentukan hematoma
Mandi air hangat 2-3 kali per hari utk meringankan sakit dan kebesihan dari luka
Hub sexual ditunda
Ketemu lagi sama dokter setelah 1 minggu operasi utk memastikan ostium nya
Setelah 2-3 minggu lukanya akan membuat ductus membuka sekitar 5 mm atau kurang
Rekurens dari marsupilasi itu kurang
Terapi Konservatif
Kateterisasi
GTN
Kriteria Diagnostik
5. Bukti Metastasis
Ukur HCG tiap bulan selama 12 bulan selanjutnya tiap 3-4 bulan utk tahun ke-2 , dan setiap 6
bulan utk tahun ke -3
Bisa hamil lagi setelah 12 bulan utk low risk GTN dan 24 bulan utk high risk GTN
RESISTANT DISEASE: peningkatan atau plateu dari HCG pada 2 kali pemeriksaan berturut turut
dengan interval 2 minggu atau ada dideteksi metastatis baru
RECURRENT DISEASE: kada Beta HCG meningkat kmbl setelah terjadi complete remisi pada
pemeriksaan 3 x berturut turut
CA CERVIX
Cystectomy dilakukan kalo mis 6-8 minggu tdk ada perbaikan dari primer intervention
CA ENDOMETRIUM
PROLAPS UTERI
Klasifikasi prolaps uteri berdasarkan Baden walker : POP ( ICS , AUGS, SGS )
VAGINITIS
PUA
Cek slide
50 µg = high dose
20 µg = ultra-low dose
AKDR Hormonal
Mirena, mengandung
Levonorgestrel 52 mg
Merupakan turunan nortestosteron norgestrel
Progesteron Local treatment
Tiap hari dilepaskan 20 ug
Masa efektifitas 5 tahun
Pil Darurat cek ppt
Metode Yuzpe
Ethinyl estradiol 50 mcg +levonogestrel 250 mcg 2 pil diminum maksimal 72 jam post coitus
diikuti 2 pil lagi 12 jam kemudian
Ethinylestradiol 30 mcg + levonogestrel 150 mcg 4 pil diminum maksimal 72 jam post coitus
dilanjutkan 4 pil lagi 12 jam kemudian
1. Metode kalender
Perhitungan utk siklus haid yang tidak teratur , kalo teratur ji masa subur biasa hari ke -12 /hari
ke-16
Hari pertama subur = siklus haid terpendek – 18
Hari terakhir subur= siklus haid terpanjang -11
2. Metode ovulasi billing setelah 3-4 hr br bs hub sex lg
3. Metode suhu basa setelah 3 hari baru bs hub sex lg
4. Pemasangan AKDR Non Hormonal
Setiap saat selama 7 hari pertama menstruasi atau dalam siklus berjalan bila diyakini klien tidak
hamil
Pascapersalinan (segera setelah melahirkan, selama 48 jam pertama atau setelah 4 sampai post
partum)
Pascakeguguran segera selama tidak ada komplikasi infeksi/radang panggul
5. Indikasi Strerilisasi Mantap
INDIKASI :
Umur antara 25-30 tahun dengan 3 anak atau lebih
Umur antara 30-35 tahun dengan 2 anak atau lebih
Umur antara 35-40 tahun dengan 1 anak atau lebih
Umur suami minimal 30 tahun, kecuali jumlah anaknya telah melebihi jumlah yang
diinginkan oleh pasangan itu
6. Petunjuk Klien Vasektomi
Untuk mengatasi nyeri, minum 2 - 3 tablet analgesik setiap 4 - 6 jam dan pakai kompres es
(jangan basah)
Jangan mengangkat benda berat atau bekerja keras selama 3 hari.
Hindari sanggama selama 2 - 3 hari atau hingga klien terasa nyaman atau siap untuk itu.
Bila menggunakan benang jahit yang tidak diserap, klien diminta kembalilah setelah 1 minggu
vasektomi
ADENOMIOSIS
Secara Histologi adenomiosis ditegakkan ketika ditemukan nya kelenjar dan stroma
Endometrium >= 4 mm dibawa Endometrium Junction
menurut Zainuddin dan Norris disebut adenomiosis jika jarak antara batas bawah Endometrium
dengan daerah Mia Metrum yang terkena kurang lebih
Menurut Sula dek disebut adenomiosis jika batas bawa Endometrium dengan myometrium yang
terkena kurang lebih 2,5 mm
Adenomiosis sup basalis diartikan sebagai invasi minimal kelenjar Endometrium < 2 mm dibawa
Stratum basalis dari Endometrium
ENDOMETRIOSIS
Stadium I (minimal):
Stadium II (ringan):
Stadium IV (BERAT):
- Tampak perlengketan semakin meluas, biasanya diertai perlengketan antara uterus dan rectum
Penanganan endomteriosis
1. Pseudo pregnancy
Pil kombinasi
MPA (Tablet)
2. Pseudo menopause
Danazol
GnRH analog
Kriteria roterdama
1. Hyperandrogen
a. Gejala klinik : akne, hirsuitisme, alopesia, acantosis nigricans
b. Pem laboratorium: Kadar androgen dan androstendion meningkat dalam
sirkulasi
2. Gangguan haid
a. Gejala klinik : oligomenore dan amenore
b. Pem laboratorium: Kadar LH meningkat meningkat dalam sirkulasi
3. USG
a. Lebih 12 folikel di setiap ovarium
b. Ukuran folikel anatar 2-9 mm
c. Volume ovarium > 10 ml
LINI PERTAMA
Clomiphene atau
letrozol 5 hari
Endometriosis Minimal 19
Endometriosis Mild 40
Endometriosis 77
Moderate
INFERTILITAS WANITA
1. Analisis Sperma
Pengumpulan 48 jam pasca abstinence
Evaluasi 1 jam pasca ejakulasi
Parameters abnormal: ulangi 2x, jarak 2 mgg
Menilai: Volume, jumlah, motilitas, morfologi
2. Pemeriksaan Cairan Serviks
Post Coital Test (Tes Paska Senggama)
a. dilakukan sekitar waktu ovulasi
b. 6-10 jam pasca senggama
c. ≥ 10 sperma motil / lap.pandang
3. Pemeriksaan Faktor Ovulasi : Suhu Badan Basal -> Perbedaan Suhu 0,4 – 0,8 C
4. Pemeriksaan Faktor Ovulasi : Kadar progesteron- > Kurang dari 3 ng/mL anovulasi
diambil 1 minggu sebelum perkiraan onset haid à konsentrasi puncak
5. Pemriksaan Faktor Ovulasi : Kadar LH-> Ovulasi à muncul 14–26 jam setelah deteksi lonjakan LH
Hampir selalu dlm 48 jam
6. Pemeriksaan USG TV Diameter Folikel dominan 18-24 mm
7. Pemeriksaan Tuba
a. Hidrotubasi : Menilai Patensi tuba dengan memasukkan cairan (Aqua + Kanamycin 1gr +
Dexamethasone 5 mg) disemprotkan kedalam kavum uteri dan tuba.Dilakukan pada hari ke
9-10 siklus haid.
b. Memasukkan cairan saline steril (NaCl + Kanamycin 1 gram + Dexamethasone 5 mg) dengan
bantuan USG Transvagina.
Dilakukan pada hari ke 9-10 haid
KONDILOMA AKUMINATA
Infeksi persisten
Infeksi laten atau persisten bagian siklus hidup virus yang disebabkan berulangnya fase akut
atau perkembangan penyakit yang perlahan atau karena perubahan onkogen.
Infeksi persisten HPV infeksi yang ditemukan pada 2 kali kunjungan pemeriksaan kontrol,
selama 4-6 bulan.
Penatalaksanaan
Non bedah podofillin, podofilotoksin, 5-FU (5-fluorourasil), trichloroacetic acid (TCA),
imiquimod, interferon (IFN)
Bedah cryotherapy, bedah eksisi, elektrokoagulasi, dan bedah laser
MIKRO
0 4+ 0 0
1 3+ 1+ 1+ or 2+
2 2+ 2+ 3+ or 4+
3 1+ 3+
4 0 4+
2+ = 1-5/1000x field
3+ = 6-30/1000x field
TOXOPLASMOSIS
• Pengujian serologis metode rutin diagnosis dengan metode DT, ELISA, IFA, dan uji aglutinasi
Antibodi IgG biasanya muncul dalam waktu 1-2 minggu setelah infeksi , memuncak dalam
waktu 1-2 bulan, menurun pada berbagai tingkat, dan biasanya bertahan seumur hidup
Antibodi IgM lebih cepat muncul setelah infeksi, dan menghilang lebih cepat setelah sembuh.