Anda di halaman 1dari 23

KEHAMILAN NORMAL

• Transpor ovum ke kavum uteri → 3-5 hari


• Blastocyst sudah sampai ke dalam cavum uteri -> 4-5 hari
• Blastocyst mengalami implantasi -> 5-7 hari
• Plasentasi terjadi -> 12-18 minggu
• Volume cairan amnion
a. Aterm : 1000-1500 ml
b. Polihidroamnion : >2000 ml
c. Oligohidroamnion : < 500 ml
 Lamanya kehamilan : 280 hari atau 266 dari ovulasi
 Taksiran Persalinan : Rumus Naegele (H+7, b-3, T+1)

USIA KEHAMILAN BESAR UTERUS

12 minggu Tepat di atas simfisis

16 minggu ½ pusat - simfisis

20 minggu 2 jari bawah pusat

24 minggu Setinggi pusat

28 minggu 3 jari di atas pusat

32 minggu ½ pusat – px xifoideus

36 minggu 1 jari di bawah px xifoideus

40 minggu 3 jari di bawah px xifoideus

• Korpus luteum gravidarum → 16 minggu


ANTENATAL CARE

Aturan ANC

a. Minimal satu kali trimester pertama (K1) : usia kehamilan 8-12 minggu
b. Minimal satu kali trimester kedua (K2), 24 – 26 minggu
c. Minimal dua kali trimester ketiga (K3 dan K4) 32 - 38minggu .
PERSALINAN NORMAL

Criteria normal labor

1. Spontaneous expulsion,

2. Of a single,

3. Mature fetus (37. completed weeks-42. weeks),

4. Presented by vertex,

5. Through the birth canal (vaginal delivery)

6. Within a reasonable time (more than 3, less than 18 hours),

7. Without complications to the mother,

8. Without complications to the fetus.


PERTUMBUHAN JANIN TERGANGGU

Stad EFW / AC Doppler Pembuluh darah


ium

0 < persentil 10th arteri umbilikalis dan arteri serebri media normal.

I < persentil 10th aliran abnormal pada arteri umbilikalis & arteri serebri media

II < persentil 10th aliran yang hilang atau berbalik pada ductus venosus.

VERTICAL POCKET cairan amnion

(single) :  2 cm (normal)

 1-2 cm (borderline)

 1 cm (oligohidramnion)

INSUFISIENSI PLASENTA

Hasil sampel pH Tindakan


darah janin

≥ 7.25 Ulangi pengambilan sampel darah jika abnormalitas denyut jantung janin persisten

7.21 – 7.24 Ulangi pengambilan sampel darah dalam 30 menit atau pertimbangkan terminasi kehamilan

jika terjadi penurunan pH yang cepat dibandingkan sampel yang terakhir

≤ 7.20 Indikasi terminasi kehamilan

KEMATIAN JANIN DALAM RAHIM

• Operatif
a. Usia kehamilan < 15 minggu :
b. Kuret (suction curettage atau dilation and evacuation)
c. Hati-hati ruptur bila ada riwayat SC
• Oksitosin Intravenous
a. Aman dan efektif
b. Amniotomi sebaiknya sedini mungkin
c. Risiko : ruptur uteri

POLIHIDARMNION
• 10 minggu = 30 ml
16 minggu = 200 ml
Pertengahan trimester III = 800 ml
Aterm = 2800 (janin)+ 400 ( plasenta )
Total 4L

• Interpretasi USG utk AFI

a. RINGAN = 25 – 29.9
b. SEDANG = 30 – 34.9
c. BERAT = 35 ATAU LEBIH
• Interpretasi USG utk SDP
a. RINGAN = 8 – 9.9
b. SEDANG = 10 -11.9
c. BERAT = 12 ATAU LEBIH

PRETERM

• Persalinan yang terjadi antara usia kehamilan janin viable dan usia kehamilan 37 minggu (20–
37 minggu)
• Berdasarkan WHO :

a. Sangat sangat preterm : < 28 minggu (extremely preterm)

b. Sangat preterm : 28 – 31 minggu(very preterm)

c. Preterm : 32 - 37 minggu

POSTTERM

• Postterm : usia kehamilan ≥42 minggu, atau ≥294 hari, atau ≥14 days setelah konsepsi

Late-term : usia kehamilan ≥41 minggu, atau ≥287 hari, atau ≥7 hari setelah konsepsi

Postdates : usia kehamilan ≥40 minggu

• Early term : 370 – 386 minggu

Full term : 390 – 406 minggu

Late term : 410 – 416 minggu

• Gambaran klinis
a. Grade I : kulit kering, pecah-peca
b. Grade II : pewarnaan mekoneum, asfiksia
c. Grade III: distres pernapasan, kejang, kematian janin

DMG

• Skrinning DM : 24 minggu dan 28 minggu


• Cara
a. One step approach : puasa 12 jam , dikasi glukosa 75 gr
b. Two-step approach : puasa 12 jam, dikasi glukosa 50 gr , glukosa 100 gr
• Nilai Normal
a. Puasa : 92 mg/dl atau 5.1 mmol/L
b. 1 jam TTGO : 180 mg/dl atau 10 mmol/L
c. 2 jam TTGO : 153 mg/dl atau 8.5 mmol/L

ANEMIA DEF BE

• Hb < 11 g/dL :  jml sel T & B


• Hb < 8 g/dL :  bermakna
• Hemoglobin treshold 120 g/dl
• Kriteria Diagnostik
a. Eritrosit <4 juta
b. Hematokrit < 32 %
c. HB
1. Trimester 1 : <11 gr/dl
2. Trimester 2: <10.5 gr/dl
3. Trimester 3 : < 11 gr/dl
• Pem Darah tepi
a. Mikrositik – vol < 80 fl oz. (eritrosit kecil)
b. Normositik - vol 80-99 fl oz. (eritrosit normal)
c. Makrositik - vol > 100 fl oz. (eritrosit besar)
• Kebutuhan Fe ibu Hamil 27 mg/hari

INFEKSI RUBELLA

• Infeksi – 1 minggu – gejala klinik – ruam sampai 5-7 hari . Total masa inkubasi 12-23 hari
• Hindari vaksinasi rubella 1 bulan sebelum hamil dan saat hamil
• Antibodi IgM dideteksi dengan enzyme-linked immunoassay, 4-5 hari setelah timbulnya gejala
klinik, dapat menetap hingga 6 mgg setelah timbulnya ruam.

Reinfeksi Rubella  peningkatan IgG atau kadar rendah transien IgM. Titer antibodi IgG
mencapai puncak 1-2 minggu setelah timbulnya ruam

Aviditas antibodi IgG; jika titernya tinggi  infeksi Rubella terjadi sekurang-kurangnya 2 bulan
lalu.

Detect the baby’s IgM

 during the first 3-6 months of life; because no maternal IgM passed the placenta

 Maternal IgG can pass the placenta, with half life of 4 weeks ; IgG persistence
is best checked at the age of 9-12 weeks.

KELAINAN KONGENITAL

• Amniocintesis Merupakan diagnostik prenatal yang paling sering dilakukan  Dilakukan pada
usia kehamilan 15 - 20 minggu
• Chorionic Villus Sampling . Biopsi vili korionik  dilakukan pada usia kehamilan 10 – 13 minggu
• Neural Tube defect dikasi 4 mg/ hari utk wanita dengan anak yang mengalami gangguan
sblmnya dan 0,4 mg / hri dari konsepsi sampai 3 bulan awal kehamilan

MALARIA

Adanya infeksi P. falciparum bentuk aseksual dengan satu atau lebih gejala/tanda klinis di bawah ini :
MALARIA SEREBRAL (GCS <11)

1. ANEMIA BERAT (Hb < 5 gr% / Ht < 15%)


2. GAGAL GINJAL AKUT (diuresis <400 ml/24 jam & kreatinin > 3 mg%) 
3. EDEMA PARU / Adult Respiratory Distress Syndome (ARDS)
4. HIPOGLIKEMI (GDS < 40 mg%)
5. SYOK HIPOVOLEMIK (TD Sistolik < 70 mmHg )
6. PERDARAHAN SPONTAN / DIC
7. KEJANG BERULANG (kejang > 2 x/ 24 jam)
8. ASIDOSIS ( pH darah <7.25 , plasma bikarbonat < 15 mmol/L)
9. HAEMOGLOBINURIA

Keadaan klinis lain yang mendukung :

1. HIPERPARASITEMIA > 5 %
2. BILIRUBIN TOTAL > 3 mg% (ikterus)
3. HIPERTERMIA > 40 C
4. Gangguan kesadaran ringan GCS <15

Jika pem darah malaria negatif ulangi lg 24-48 jam berikutnya

HEPATITIS
• HBV DNA < 150 pg/mL (1.1 x 107 IU/mL) = 0% transmission
• HBV DNA > 150 pg/mL = 32% transmissio

HERPES

• Inkubasi <1 minggu

KPD

• KPD Prematur (Preterm Premature Rupture of Membrane)  ketuban pecah sebelum usia
kehamilan 37 minggu

SIFILIS

• Infeksi treponema transmisi pada fetus intrauterine segera setelah onset infeksi. Transmisi
dapat terjadi pada minggu kesembilan kehamilan
• Sifilis Kongenital Dini Muncul pada 3 bulan awal - 2 tahun
• Sifilis Kongenital Lanjut >2 tahun

TOXOPLASMOSIS

Syarat dilakukan kordosintesis / amniosintesis

1. Antibodi IgM positif


2. Perubahan dari seronegatif menjadi seropositif IgM dan IgG
3. Titer IgG yang tinggi ≥ 1/1024 (ELISA)
4. Aviditas IgG ≤ 200

KELAINAN LETAK JANIN

Cek slide

DISPROPORSI KEPALA PANGGUL

• Diamater anteroposterior atau Konjugata vera (true conjugate) : ± 11 cm


Konjugata diagonalis: 12,5cm
Diameter transversa: ±12,5-13 cm
Diameter oblikua: ±13 cm).
Konjugata obstetrik : KD - 1,5 sampai 2 cm
Diameter transversa PBP (distansia intertuberosum): N = 11 cm.
Diameter anteroposterior PBP: jarak antara ujung os koksigeus sampai pinggir bawah simfisis os
pubis. N = 9,5-11,5 cm)
• suboksipito-bregmatikus (9,5 cm): pada presentasi belakang kepala.
Oksipito-frontalis (11,5 cm): pada presentasi puncak kepala
Oksipito mentalis (13,5 cm): pada presentasi dahi
Submento-bregmatikus (9,5 cm): pada presentasi muka
Biparietalis (9,5 cm): ukuran terbesar melintang dari kepala
Bitemporalis (8 cm): ukuran antara os temporal kiri dan kananSutura
• Kesempitana PAP : (konjugata vera) < 10cm atau jika diameter transversal <12 cm
• Kesempitan pintu tengah panggul : distansia interspinarum < 9 cm.
• Kesempitan pintu bawah panggul : distantia intertuberosum berjarak < 8cm
SUBINVOLUSI UTERUS

• Plasenta lahir-> Setinggi pusat 1000 gram 12,5 cm


• 7 hari/minggu I -> Pertengahan pusat dan simpisis500 gram 7,5 cm
• 14 hari/minggu II -> Tidak teraba 350 gram 5 cm
• 6 minggu -> Normal 60 gram 2,5 cm

RUPTUR PERINEUM

• Tingkat I : Hanya laserasi mukosa vagina atau kulit perineum

• Tingkat II : laserasi termasuk otot perineum tetapi tidak termasuk otot sfingter ani

• Tingkat III :

1. IIIa : robekan otot sfingter ani eksterna <50%


2. IIIb : robekan otot sfingter ani eksterna > 50%
3. IIIc : robekan sudah termasuk otot sfingter ani interna

• Tingkat IV : robekan tingkat 3 dan termasuk mukosa anus

FISTULA VESIKOVAGINA

• Pada fistula obstetrik berukuran sangat kecil yang segera diketahui setelah melahirkan atau
fistula ginekologi pasca operasi ginekologik (7 hari pasca operasi), diobati dengan melakukan
drainase transuretra selama 3 minggu. Diharapkan fistula akan menutup sendiri. Bila dengan
cara ini fistula masih tetap ada, direncanakan reparasi fistula 3 bulan kemudian

INFEKSI NIFAS

• semua peradangan yang disebabkan oleh kuman yang masuk ke dalam organ genital pada
saat persalinan dan masa nifas (kenaikan suhu sampai >38 ⁰C selama 2 hari dalam 10 hari
pertama pasca persalinan, dengan mengecualikan 24 jam pertama (Joint Committee on
Maternal Welfare, AS).

RADIOLOGI

• Trimester 1 : <13 minggu


• Parameter trimester 1
1. Gestational sac Intradesidual sac sign (IDSS) - minggu ke 4-4,5 minggu
2. Bayangan yolk salk  minggu ke 5-6 minggu
3. Embrio/ fetal node
4. Denyut jantung fetus  minggu ke 7
• Usia kehamilan (dlm minggu) = CRL (dlm cm) + 6,5
• Diameter rata-rata GS = (L+H+W ):3 =mm ditambah 30 hari
• Mengukur crown rump length (CRL)  usia kehamilan  6-10 minggu  embrio diukur
dimensi terpanjang
• Trimester II (18 -22 minggu)
• Trimester III (32 -36 minggu)
• FHR meningkat progressif 2-3 minggu pertama
-110 bpm 5-6 mgg
-170 bpm 9-10 mgg
Menurun pada minggu2 berikutnya
-150 bpm 14 mgg
-140 bpm 20 mgg
-130 aterm
• Missed abortion : a mean gestation sac diameter is ≥25 mm tanpa yolk sac atau fetal pole with a
crown rump length of ≥7mm dengan DJJ negatif 
• Jika ragu BO pd usia 6-7 minggu : scan ulang 1 minggu
Bila besar GS tidak bertambah > 75% atau bila tetap
tidak terlihat fetal nodes : 100% BO.
• Penilaian akurat posisi plasenta biasanya dilakukan pertama kali pada scan rutin kehamilan 16-
20 minggu.
• Daerah implantasi placenta sec sonografik dpt terlihat sekitar minggu ke 8 kehamilan.
• Merupakan klasifikasi perubahan normal dari placenta selama kehamilan.
• Grade 0  Homogeneous placental substance, smooth chorionic plate. (18 mgg)
Grade 1  Random echogenic areas (18-29 mgg)
Grade 2  Basal echogenic areas, comma-like indentations in the chorionic plate. (>30 mgg)
Grade 3  Echo-poor areas, deep indentations in the chorionic plate, and irregular echogenic
areas (>39 mgg)

KISTA BARTHOLINI

Post operative

 Kompres air dingin pada 24 jam pertama setelah operasi dapat meringankan nyeri dan
bengkak serta pembentukan hematoma
 Mandi air hangat 2-3 kali per hari utk meringankan sakit dan kebesihan dari luka
 Hub sexual ditunda
 Ketemu lagi sama dokter setelah 1 minggu operasi utk memastikan ostium nya
 Setelah 2-3 minggu lukanya akan membuat ductus membuka sekitar 5 mm atau kurang
 Rekurens dari marsupilasi itu kurang

Terapi Konservatif

 Rendam dalam air hangat


 Sitz bath
 10-15 menit, 3-4 kali per hari

Kateterisasi

Dibiarkan kateter tinggal selama 4-6 minggu

GTN

Kriteria Diagnostik

1. Kadar β-hCG menetap selama 3 minggu


2. Peningkatan β-hCG selama 3 kali pemeriksaan berturut-turut

3. Kadar β-hCG tetap tinggi selama 6 bulan setelah evakuasi mola

4. Diagonis histologis dari koriokarsinoma

5. Bukti Metastasis

 Ukur HCG tiap bulan selama 12 bulan selanjutnya tiap 3-4 bulan utk tahun ke-2 , dan setiap 6
bulan utk tahun ke -3

Pake kontrasepsi during theraphy

Bisa hamil lagi setelah 12 bulan utk low risk GTN dan 24 bulan utk high risk GTN

85-95% of recurrence occur within the first 18 months

 RESISTANT DISEASE: peningkatan atau plateu dari HCG pada 2 kali pemeriksaan berturut turut
dengan interval 2 minggu atau ada dideteksi metastatis baru

RECURRENT DISEASE: kada Beta HCG meningkat kmbl setelah terjadi complete remisi pada
pemeriksaan 3 x berturut turut

CA CERVIX

Productive life cycle dari HPV itu 2-3 minggu


CA Ovarium

TORSI KISTA OVARIUM

Cystectomy dilakukan kalo mis 6-8 minggu tdk ada perbaikan dari primer intervention
CA ENDOMETRIUM

PROLAPS UTERI

Klasifikasi prolaps uteri berdasarkan Baden walker : POP ( ICS , AUGS, SGS )

1. Prolapsus uteri tingkat I, serviks mendekati prosessus spinosus;


2. Prolapsus uteri tingkat II, serviks terdapat antara prosseus spinosus dan introitus vaginae ( ± 1
cm dari introitus vagina ;
3. Prolapsus uteri tingkat III, servik keluar dari introitus setengah bagian .
4. Prolapsus uteri tingkat IV seluluh uterus diluar introitus vagina.

VAGINITIS
PUA

Cek slide

KONTRASEPSI ORAL HORMONAL

 Kontrasepsi oral kombinasi


Mengandung ethinylestradiol dan progestogen dan di klasifikasikan menurut kandungan
Ethinylestradiol (EE) sbb:

50 µg = high dose

30 - 35 µg = low dose „micro-pill“

20 µg = ultra-low dose

 Kontrasepsi Oral Minipil /Progestin


1. MICROLUT (35 Pil)
Levonorgestrel 300  g
2. MICRONOR (35 Pil)
Norethindrone 350  g
3. OVRETTE (USAID)
Norgestrel 75  g
4. EXLUTON
Linestrenol 0.5  g
 Kontrasepsi Suntik Progestin
Depo-Provera
Depo-Medroxyprogesterone Acetate (DMPA) 150 mg yang diberikan setiap 3 bulan
Noristerat
Norethindrone Enanthate (Net-En) 200 mg yang diberikan setiap 2 bulan
 Injeksi Awal Pil Suntikan Progestin :
1. Hari ke 1 sampai 7 siklus haid
2. Setiap saat selama siklus haid dimana anda merasa yakin bahwa pasien tersebut tidak
hamil
3. Postpartum:
• Segera jika tidak sedang menyusui
• Setelah 6 bulan jika menggunakan MLA(Metode Laktasi Amenorrhea)
4. Pascakeguguran: segera atau dalam waktu 7 hari pascaevakuasi sisa konsepsi
 Kontrasepsi Suntikan Pil Kombinasi
1. 25 mg Depo Medroksiprogesteron Asetat (DMPA) dan 5 mg Estradiol Cypionate
2. 50 mg Noretindron Enantat (Net-En) dan 5 mg Estradiol Sipionat
 Injeksi Pil Suntikan Kombinasi
Berikan secara intra muskuler, setelah penggunaan awal, perlu diulangi setiap 4 minggu
Dianjurkan untuk 7 hari lebih awal  risiko perubahan pola haid atau timbul gangguan berupa
perdarahan
Bila terlambat lebih dari 7 hari  bila tidak sanggama atau menggunakan kontrasepsi lain
(kondom) maka dapat diberikan suntikan ulangan
 Implant
1. Norplant
Terdiri dari 6 batang silastis lembut berongga dengan panjang 3,4 cm dengan diameter
2,4 mm yang diisi dengan 36 mg levonogestrel dan lama kerjanya 5 tahun.
2. Implanon
Terdiri dari 1 batang putih lentur dengan panjang kira-kira 40 mm, dan diameter 2 mm,
yang di isi dengan 68 mg 3- keto- desogestrel dan lama kerjanya 3 tahun
3. Jadena
Terdiri dari 2 batang yang di isi dengan 75 mg levonogestrel dan lama kerja 3 tahun.
 Pemasangan Implant : Siklus haid hari ke -2 sampai hari ke – 7
Bila insersi setelah hari ke-7 siklus haid, jangan melakukan hub.seksual atau dapat menggunakan
kontrasepsi lain untuk 7 hari saja.
Bila tidak haid, insersi dapat dilakukan setiap saat dengan memastikan tidak ada kehamilan
Saat menyusui antara 6 minggu sampai 6 bulan pasca persalinan
Pasca keguguran implant dapat segera di insersikan
Bila setelah beberapa minggu melahirkan dan telah terjadi haid kembali, insersi dapat dilakukan

 AKDR Hormonal
Mirena, mengandung
Levonorgestrel 52 mg
Merupakan turunan nortestosteron  norgestrel
Progesteron Local treatment
Tiap hari dilepaskan 20 ug
Masa efektifitas 5 tahun
 Pil Darurat cek ppt
 Metode Yuzpe
Ethinyl estradiol 50 mcg +levonogestrel 250 mcg  2 pil diminum maksimal 72 jam post coitus
diikuti 2 pil lagi 12 jam kemudian
Ethinylestradiol 30 mcg + levonogestrel 150 mcg  4 pil diminum maksimal 72 jam post coitus
dilanjutkan 4 pil lagi 12 jam kemudian

KONTRASEPSI NON HORMONAL

1. Metode kalender
Perhitungan utk siklus haid yang tidak teratur , kalo teratur ji masa subur biasa hari ke -12 /hari
ke-16
Hari pertama subur = siklus haid terpendek – 18
Hari terakhir subur= siklus haid terpanjang -11
2. Metode ovulasi billing setelah 3-4 hr br bs hub sex lg
3. Metode suhu basa setelah 3 hari baru bs hub sex lg
4. Pemasangan AKDR Non Hormonal
Setiap saat selama 7 hari pertama menstruasi atau dalam siklus berjalan bila diyakini klien tidak
hamil
Pascapersalinan (segera setelah melahirkan, selama 48 jam pertama atau setelah 4 sampai post
partum)
Pascakeguguran segera selama tidak ada komplikasi infeksi/radang panggul
5. Indikasi Strerilisasi Mantap
INDIKASI :
 Umur antara 25-30 tahun dengan 3 anak atau lebih
 Umur antara 30-35 tahun dengan 2 anak atau lebih
 Umur antara 35-40 tahun dengan 1 anak atau lebih
 Umur suami minimal 30 tahun, kecuali jumlah anaknya telah melebihi jumlah yang
diinginkan oleh pasangan itu
6. Petunjuk Klien Vasektomi
Untuk mengatasi nyeri, minum 2 - 3 tablet analgesik setiap 4 - 6 jam dan pakai kompres es
(jangan basah)
Jangan mengangkat benda berat atau bekerja keras selama 3 hari.
Hindari sanggama selama 2 - 3 hari atau hingga klien terasa nyaman atau siap untuk itu.
Bila menggunakan benang jahit yang tidak diserap, klien diminta kembalilah setelah 1 minggu
vasektomi

ADENOMIOSIS

 Secara Histologi adenomiosis ditegakkan ketika ditemukan nya kelenjar dan stroma
Endometrium >= 4 mm dibawa Endometrium Junction
 menurut Zainuddin dan Norris disebut adenomiosis jika jarak antara batas bawah Endometrium
dengan daerah Mia Metrum yang terkena kurang lebih
 Menurut Sula dek disebut adenomiosis jika batas bawa Endometrium dengan myometrium yang
terkena kurang lebih 2,5 mm
 Adenomiosis sup basalis diartikan sebagai invasi minimal kelenjar Endometrium < 2 mm dibawa
Stratum basalis dari Endometrium
ENDOMETRIOSIS

Stadium I (minimal):

- Tampak sedikit nodul endometriosis berwarna merah, coklat, dan biru

Stadium II (ringan):

- Tampak beberapa nodul endometriosis dan inplantasinya mulai dalam

- Belum tampak adanya perlengketa

Stadium III (SEDANG):

- Jumlah nodul endometriosis lebih banyak

- Implantasinya lebih dalam

- Sudah ada endometrioma kecil pada salah satu ovarium

- Sudah mulai tampak perlengketan halus sekitar ovarium

Stadium IV (BERAT):

- Jumlah nodul endometriosis semakin banyak

- Implantasi nodul endometriosis lebih dalam

- Endometrioma besar pada ovarium

- Tampak perlengketan semakin meluas, biasanya diertai perlengketan antara uterus dan rectum

Penanganan endomteriosis

Penanganan Medikamentosa 6-12 bulan td:

1. Pseudo pregnancy
 Pil kombinasi
 MPA (Tablet)
2. Pseudo menopause
 Danazol
 GnRH analog

Endometriosis minimal/ringan non aktif itu kauter dan simptomatik

Endometriosis minimal/ringan aktif kauter dan MPA/Danazol

Endometriosis sedang /berat non aktif kauter /kistektomi

Endometriosis sedang/berat aktif GnRH + operatif


PCOS

Kriteria roterdama

1. Hyperandrogen
a. Gejala klinik : akne, hirsuitisme, alopesia, acantosis nigricans
b. Pem laboratorium: Kadar androgen dan androstendion meningkat dalam
sirkulasi
2. Gangguan haid
a. Gejala klinik : oligomenore dan amenore
b. Pem laboratorium: Kadar LH meningkat meningkat dalam sirkulasi

3. USG
a. Lebih 12 folikel di setiap ovarium
b. Ukuran folikel anatar 2-9 mm
c. Volume ovarium > 10 ml

LINI PERTAMA
Clomiphene atau
letrozol 5 hari

FIV LINI KETIGA LINI PERTAMA


Gagal hamil setelah 6 Letrozol atau
siklus induksi ovulasi clomiphene 5 hari

LINI KEDUA Ovarian LINI KEDUA GnRH


drilling jika GnRH sulit
dilakukan jika gagal terapi oral
ENDOMETRIOSIS

• Endometriosis susukan dalam

 Nodul yang menginvasi >5 mm peritoneum

 Pem Lab Endometriosis Ca 125 , nilai normal 35

Endometriosis Minimal 19

Endometriosis Mild 40

Endometriosis 77
Moderate

Endometriosis Severe 182

INFERTILITAS WANITA

1. Analisis Sperma
 Pengumpulan 48 jam pasca abstinence
 Evaluasi 1 jam pasca ejakulasi
 Parameters abnormal: ulangi 2x, jarak 2 mgg
 Menilai: Volume, jumlah, motilitas, morfologi
2. Pemeriksaan Cairan Serviks
Post Coital Test (Tes Paska Senggama)
a. dilakukan sekitar waktu ovulasi
b. 6-10 jam pasca senggama
c. ≥ 10 sperma motil / lap.pandang
3. Pemeriksaan Faktor Ovulasi : Suhu Badan Basal -> Perbedaan Suhu 0,4 – 0,8 C
4. Pemeriksaan Faktor Ovulasi : Kadar progesteron- > Kurang dari 3 ng/mL anovulasi
diambil 1 minggu sebelum perkiraan onset haid à konsentrasi puncak
5. Pemriksaan Faktor Ovulasi : Kadar LH-> Ovulasi à muncul 14–26 jam setelah deteksi lonjakan LH
Hampir selalu dlm 48 jam
6. Pemeriksaan USG TV Diameter Folikel dominan 18-24 mm
7. Pemeriksaan Tuba
a. Hidrotubasi : Menilai Patensi tuba dengan memasukkan cairan (Aqua + Kanamycin 1gr +
Dexamethasone 5 mg) disemprotkan kedalam kavum uteri dan tuba.Dilakukan pada hari ke
9-10 siklus haid.
b. Memasukkan cairan saline steril (NaCl + Kanamycin 1 gram + Dexamethasone 5 mg) dengan
bantuan USG Transvagina.
Dilakukan pada hari ke 9-10 haid

KONDILOMA AKUMINATA
 Infeksi persisten

Infeksi laten atau persisten  bagian siklus hidup virus yang disebabkan berulangnya fase akut
atau perkembangan penyakit yang perlahan atau karena perubahan onkogen.

Infeksi persisten HPV  infeksi yang ditemukan pada 2 kali kunjungan pemeriksaan kontrol,
selama 4-6 bulan.

 Penatalaksanaan
Non bedah  podofillin, podofilotoksin, 5-FU (5-fluorourasil), trichloroacetic acid (TCA),
imiquimod, interferon (IFN)
Bedah  cryotherapy, bedah eksisi, elektrokoagulasi, dan bedah laser

MIKRO

Score Lactobacillus Gardnerella and Curved Gram - variable ro ds (Mobiluncus sp)


morphotypes Bacteroides species
morphotypes

(small Gram variables


rods)

0 4+ 0 0

1 3+ 1+ 1+ or 2+

2 2+ 2+ 3+ or 4+

3 1+ 3+

4 0 4+

1+ < 1/1000x field

2+ = 1-5/1000x field

3+ = 6-30/1000x field

4+ > 30/1000x field

• Trichomonas : 4-28 hari (rata rata 10 hari).

TOXOPLASMOSIS

• Pengujian serologis metode rutin diagnosis dengan metode DT, ELISA, IFA, dan uji aglutinasi
Antibodi IgG biasanya muncul dalam waktu 1-2 minggu setelah infeksi , memuncak dalam
waktu 1-2 bulan, menurun pada berbagai tingkat, dan biasanya bertahan seumur hidup
Antibodi IgM lebih cepat muncul setelah infeksi, dan menghilang lebih cepat setelah sembuh.

ABSES KELENJAR RAMBUT

Staging hidradenitis supurativ

Anda mungkin juga menyukai