UKP/RIK/10 SOP No. Revisi : Tanggal Terbit : 13-02-2017 Halaman : 1/3 UPTD PUSKESMAS drg. Fitri Rahmawati KEBOAN NIP.198107122010012013 1. Pengertian Dril emergensi MAK III adalah sistem pendampingan klinis menggunakan pendekatan pendampingan secara komprehensif dan dengan memanfaatkan teknologi komunikasi dan informasi sehingga seluruh penyedia pelayanan kesehatan memiliki kesempatan untuk meningkatkan kompetensi dan percaya diri dalam memberikan pelayanan demi meningkatkan dan mempertahankan kualitas pelayanan pada ibu bersalin pada pelayanan MAK III
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk meningkatkan
kopetensi petugas Poned Puskesmas keboan dalam menangani kasus IMD dan MAK III
3. Kebijakan Sk kepala pukesmas nomor: 188.4/ /415.17.17/2017
tentang kewajiban tenaga klinis dalam peningkatan mutu klinis dan keselamatan pasien
4. Referensi 1. Buku Acuan Jaringan Nasional Pelatihan Klinik Kesehatan
Reproduksi Perkumpulan Obstetri Genekologi Indonesia 2. Pelayanan Obstetric Dan Neonatal Emergensi Neonatal Dasar 2008 5. Alat dan 1. Alat : lembar penilaian klinik, APD, partus set, heacting set, Bahan spuit 3cc, linen, baju ibu dan bayi, tempat sampah medis dan non medis, tempat pakaian kotor, tempat plasenta 2. Bahan : larutan klorin 0,5%, oksitosin 6. Langkah - 1. Beritahu petugas bahwa penilaian akan dimulai langkah 2. Amati petugas dalam melakukan langkah-langkah IMD 3. Isi blangko pada lembar penilaian klinik 4. Beri tanda “√” pada kolom disetiap kriteria verifikasi sesuai dengan temuan saat pengamatan dilakukan a. Secara lembut melakukan palpasi abdomen dengan di alasi kain bersih untuk menentukan apakah ada janin lain (jika kembar jangan melakukan AMTSL sampai bayi kedua lahir ) b. Berikan oksitosin 10 unit IM segera c. Tempatkan jarum pada baki instrument dekat dengan tempat tidur hingga ada waktu untuk memasukan jarum dan spuit ke dalam wadah anti bocor d. Geser klem pada tali pusat lebih dekat dari perineum. e. Tempatkan satu tangan pada kasa atau handuk bersih di atas tulang pubis ibu dan menahan uterus dengan melakukan tekanan berlawanan arah selama penegangan tali pusat terkendali. f. Pertahankan penegangan tali pusat terkendali dan menunggu kembalinya kontraksi uterus yang kuat ( 2 sampai 3 menit ) g. Saat tali pusat memanjang, secara lembut menariknya kearah bawah keluar sambil tetap memberikan tekanan berlawanan arah pada uterus. h. Jika plasenta tidak turun selama 30 – 40 detik setelah memulai penegangan tali pusat terkendali. Jangan lanjutkan tapi tunggu dulu. i. Saat kontraksi berikutnya, Ulangi penegangan tali usat terkendali dan lahirkan plasenta. j. Pegang plasenta dalam kedua belah tangan dan putar secara perlahan untuk mengeluarkan selaput ketuban. k. Tempatkan plasenta di dalam mangkuk di samping tempat tidur untuk pemeriksaan lebih lanjut. l. Beritahu ibu bahwa tenaga kesehatan akan melakukan masase uterus dengan tangan di atas kain bersih pada perut untuk membantu uterus berkontraksi. m. Memeriksa keutuhan plasenta dengan teliti. n. Memastikan uterus berkontraksi penuh sebelum menghentikan masase. o. Menjelaskan pada ibu bahwa perineumnya akan di periksa dan kemudian secara lembut memeriksa perineum dan vagina secara seksama untuk melihat adanya robekan. p. Menjelaskan temuannya kepada ibu q. Menjelaskan perlunya menjahit robekan , jika perlu. r. Mengganti sarung tangan dengan yang baru dan melanjutkan jahitan robekan ( jika ada ) dengan prosedur steril. 5. Lakukan rekapitulasi setelah petugas poned selesai melakukan dril MAK III 7. Bagan alir BERI TAU PETUGAS
AMATI PETUGAS
DALAM MELAKUKAN LANGKAH IMD
ISI BLANGKO
BERI TANDA √ PADA
KOLOM
Rekapitulasi Setelah Petugas Poned Selesai Melakukan Dril Mak III
8. Hal – hal yang perlu diperhatikan 9. Unit terkait KAMAR BERSALIN
10.Dokumen 1. Rekam medis
terkait 2. Catatan tindakan 11.Rekaman Yang Tanggal mulai historis No Isi perubahan diubah diberlakukan perubahan