Anda di halaman 1dari 7

Bandung Conference Series: Accountancy https://doi.org/10.29313/bcsa.v2i1.

2090

Pengaruh Internet Financial Reporting dan Tingkat Pengungkapan


Informasi Website terhadap Nilai Perusahaan
Visky Amelia Fernanda*, Edi Sukarmanto
Prodi Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Islam
Bandung, Indonesia.
*
visky.fernandaa@gmail.com, edi66sukarmanto@gmail.com

Abstract. This study aims to find out the influence of Internet Financial Reporting
and level of disclosure Website on the firm value. Samples used were 56
manufacturing companies listed in the Indonesia Stock Exchange (IDX) with an
observation period of 2018-2020. Based on the samples and observation range, it can
be obtained 168 observational data in this study. The research method used was a
verification research method with a quantitative approach. For use in hypothesis
testing proposed, it used multiple linear regression analysis. This study showed results
that Internet Financial Reporting has a positive influence on firm value, while level
of disclosure Website has a negative influence. For further research, it is suggested
to use other sectors other than manufacturing companies and use other indicators or
add them.
Keywords: Internet Financial Reporting, Level of Disclosure Website, Firm Value.

Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari Internet Financial
Reporting dan tingkat pengungkapan informasi Website terhadap nilai perusahaan.
Sampel yang digunakan sebanyak 56 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia (BEI) dengan periode pengamatan 2018-2020. Berdasarkan sampel
dan rentang pengamatan, maka dapat diperoleh 168 data pengamatan dalam
penelitian ini. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian verifikatif
dengan pendekatan kuantitatif. Untuk kegunaan dalam pengujian hipotesis yang
diajukan menggunakan analisis regresi linear berganda. Dalam penelitian ini
menunjukkan hasil bahwa Internet Financial Reporting berpengaruh positif terhadap
nilai perusahaan dan tingkat pengungkapan informasi Website berpengaruh dengan
arah negatif. Untuk kepentingan penelitian selanjutnya disarankan untuk
menggunakan sektor lain selain perusahaan manufaktur dan menggunakan indikator
lain seperti luas lingkup pelaporan internet atau struktur modal dan pertumbuhan
perusahaan serta yang lainnya.
Kata Kunci: Internet Financial Reporting, Tingkat Pengungkapan Informasi
Website, Nilai Perusahaan.

Corresponding Author
Email: edi66sukarmanto@gmail.com 722
Pengaruh Internet Financial Reporting dan Tingkat Pengungkapan Informasi Website… | 723

A. Pendahuluan
Di era globalisasi ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang semakin pesat dan banyak
mempengaruhi di segala aspek kehidupan dan dianggap begitu penting bagi masyarakat dan
bahkan perusahaan. Saat ini banyak perusahaan yang memanfaatkan hal tersebut dalam kegiatan
perusahaan untuk meningkatkan kinerja dan mencapai tujuan perusahaan. Dimana tujuan
perusahaan yang ingin dicapai dalam jangka panjang, yaitu mengoptimalkan nilai perusahaan.
Nilai perusahaan merupakan persepsi investor atas keberhasilan manajer dalam
mengelola sumber daya perusahaan yang dikelola oleh manajer dan sering dikaitkan dengan
harga saham (Indrarini, 2019:2). Padahal, menurut data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), selama
2020, rata-rata nilai perdagangan saham harian dan volume perdagangan harian Bursa Efek
Indonesia (BEI) akan berlaku untuk semua saham. Nilai perdagangan harian saham hanya
Rp6,96 triliun, sedangkan pada 5 April 2019 mencapai Rp9,67 triliun. Di sisi lain, rata-rata
volume perdagangan harian turun 49% dari Rp14,5 miliar tahun lalu menjadi Rp7,39 miliar.
Akibat dampak negatif tersebut, nilai transaksi diperkirakan akan tetap rendah.
Untuk mengatasi nilai perusahaan yang buruk, bisnis menggunakan teknologi Internet
untuk menyajikan informasi keuangan dan non-keuangan. Hal ini dikarenakan internet
merupakan salah satu media komunikasi yang banyak digunakan oleh penduduk Indonesia.
Menurut survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), tingkat penetrasi
pengguna Internet Indonesia mencapai 73,7% pada 2019. Hasil survei asosiasi juga
menunjukkan bahwa tingkat penetrasi pengguna internet di Indonesia meningkat sebesar 8,9%
pada tahun 2019 dibandingkan tahun sebelumnya. Lonjakan ini telah mencapai 25 juta
pengguna. Artinya, ada 196,71 juta pengguna internet dari total penduduk Indonesia sebanyak
266,91 juta, berdasarkan data BPS (Badan Pusat Statistik).
Konsisten dengan ini, perusahaan melakukan pengungkapan melalui tingkat pelaporan
keuangan internet dan pengungkapan informasi situs web, yang meningkatkan kepercayaan
investor yang berinvestasi di perusahaan, menghasilkan minat yang lebih tinggi dan
meningkatkan nilai pemegang saham.Mempengaruhi (Anjelica, 2016: 8). Hal ini juga sesuai
dengan POJK No. 8/POJK.04/2015 tentang Keterbukaan Informasi dan Persyaratan Pelaporan
Emiten dan Perusahaan Publik, serta pengembangan teknologi harus dimanfaatkan untuk
mencapai keterbukaan dan transparansi informasi. Contohnya teknologi internet. Salah satunya
digunakan sebagai media untuk memberikan informasi dengan menggunakan Website
(Website).
Menurut Ulupui, et al., (2021:180) Internet Financial Reporting adalah pengungkapan
informasi keuangan perusahaan melalui Internet, yang tercantum di situs web resmi perusahaan.
Pelaporan keuangan internet memungkinkan bisnis mengirimkan informasi secara lebih efektif
dalam berbagai format, termasuk PDF, dan dengan cepat dan cepat kepada pelanggan, investor,
dan pemegang saham sebagai alat komunikasi.
Tingkat pengungkapan situs web adalah penyediaan informasi yang digunakan untuk
mengukur sifat informasi yang dilaporkan di situs web perusahaan. (Ettredge, et al., 2002:358).
Tingkat pengungkapan informasi Website dianggap sebagai upaya perusahaan untuk
mengurangi asimetri informasi antara perusahaan dengan pihak luar.
Maka berdasarkan berdasarkan hal tersebut yang mengimplikasi perusahaan yang
menyediakan pelaporan keuangan dan informasi situs web yang komprehensif di Internet dapat
mengirimkan sinyal positif kepada investor dan meningkatkan nilainya.
Dengan latar belakang yang telah dijelaskan, permasalahan dalam penelitian ini adalah:
1. Apakah penggunaan pelaporan keuangan internet mempengaruhi nilai bisnis?
2. Apakah tingkat pengungkapan informasi Website mempengaruhi nilai perusahaan?
Selain itu, tujuan dari penelitian ini diuraikan sebagai berikut:
1. Memahami dan menganalisis dampak penerapan pelaporan keuangan Internet pada nilai
bisnis.
2. Mengetahui dan menganalisis dampak tingkat pengungkapan informasi situs web
terhadap nilai perusahaan.

Accountancy
724 | Visky Amelia Fernanda, et al.

Internet Financial Reporting


Widari, et. al., (2018:30) menjelaskan bahwa pelaporan keuangan Internet adalah
pengungkapan sukarela oleh perusahaan, tetapi tidak ada aturan yang jelas dan rinci mengenai
penerapannya. Pelaporan keuangan internet diterapkan sesuai dengan tujuan semua perusahaan,
yaitu sebagai metode pelaporan keuangan yang terkait dengan kegiatan bisnis, dan membantu
meningkatkan kredibilitas perusahaan di kemudian hari.
Informasi keuangan yang terkandung dalam laporan keuangan Internet akan tersedia
untuk semua investor, mengurangi asimetri informasi dan mengurangi keterlambatan
ketersediaan informasi (Muid dan Hargyantoro, 2012:13). Pada penerapannya tersebut, Internet
Financial Reporting diukur menggunakan indeks dimana Budisusetyo & Almilia (2008:9-10)
menyatakan bahwa ada empat kriteria pada pengukuran Internet Financial Reporting, yaitu
Content, Timeliness, Technology, dan User Support terdiri dari 112 item. Cara menghitung nilai
yang diperoleh perusahaan menggunakan Internet Financial Reporting Indeks yang dirumuskan
oleh Khan & Ismail (2011), yaitu:
∑ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ 𝑝𝑒𝑟𝑢𝑠𝑎ℎ𝑎𝑎𝑛
𝐼𝐹𝑅 𝐼𝑛𝑑𝑒𝑘𝑠 =
∑ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙
Tingkat Pengungkapan Informasi Website
Work, et al., (2000) dalam Muid & Hargyantoro (2012:12) menjelaskan bahwa tingkat
pengungkapan pada Website merupakan sinyal dari perusahaan kepada pihak ketiga, salah
satunya merupakan bentuk informasi keuangan yang dapat diandalkan yang tentang prospek
masa depan perusahaan.
Tingkat pengungkapan informasi situs web membantu Anda mengetahui jumlah di situs
web perusahaan Anda. Biasanya digunakan untuk mengukur jenis liputan di situs web
perusahaan, menggunakan item pengukuran seperti berita terbaru, informasi keuangan, dan
informasi saham (Anggraeini, et al., 2021:77). Lai, et. al., (2010:18) juga menyesuaikan Tingkat
pengungkapan informasi situs web dengan menambahkan dua jenis laporan: profil perusahaan
dasar dan item operasional.
Nilai Perusahaan
Hery (2017:5) menyatakan Nilai perusahaan adalah kondisi khusus yang dicapai perusahaan
untuk menunjukkan kepercayaan dari para pemangku kepentingan seperti masyarakat umum
dan investor terhadap perusahaan melalui kegiatan dari pendiriannya hingga sekarang ini. Nilai
perusahaan pula sebagai indikator seberapa baik manajemen mengelola perusahaan. Indrarini
(2019:2) juga menyatakan Nilai perusahaan merupakan persepsi investor atas keberhasilan
manajemen dalam mengelola sumber daya perusahaan yang dikelolanya, dan sering dikaitkan
dengan harga saham.
Nilai yang tinggi tentu menjadi keinginan para pemangku kepentingan perusahaan,
karena nilai yang tinggi menunjukkan kemakmuran pemegang saham perusahaan. Ketika
tujuan jangka panjang perusahaan tidak hanya untuk memaksimalkan keuntungan, tetapi juga
untuk memaksimalkan kekayaan pemegang saham dengan meningkatkan nilai pemegang saham
(Sartono, 2010:8).
Menurut Weston & Copeland (2010) (Indrarini, 2019:15-16) dijlaskan bahwa nilai suatu
perusahaan dapat diukur dengan menggunakan indikator atau indikator pasar. Rasio Tobin's Q
digunakan untuk mengukur nilai sebuah perusahaan. Ini adalah alat pengukuran nilai
perusahaan yang mendefinisikan rasio nilai perusahaan dengan membagi kapitalisasi pasarnya
(nilai pasar saham) dari total kewajibannya (DEBT). Membelah. Rumus Tobin’s Q tersebut
adalah sebagi berikut:
MVE + DEBT
𝑇𝑜𝑏𝑖𝑛′ 𝑠𝑄 =
Total Asset
B. Metodologi Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode empiris dengan pendekatan kuantitatif
Populasi yang digunakan dalam survei ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia (BEI). pada tahun 2018 hingga 2020.
Dengan teknik pengambilan sampel yang dilakukan, yaitu: Non Probability Sampling

Volume 2, No. 1, Tahun 2022, Hal: 722-728 ISSN: 2828-254X


Pengaruh Internet Financial Reporting dan Tingkat Pengungkapan Informasi Website… | 725

dengan Purposive Sampling diperoleh jumlah sampel untuk penelitian sebanyak 56 perusahaan.
Berdasarkan sampel dan rentang pengamatan dalam penelitian ini dapat juga diperoleh 168 data
pengamatan. Teknik pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian dengan menggunakan
dokumentasi. Adapun data yang dikumpulkan pada penelitian yaitu laporan keuangan dan
laporan tahunan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2018
hingga 2020 yang diambil secara digital melalui Website resmi perusahaan dan juga hasil
penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya serta jurnal maupun publikasi lainnya yang
berkaitan dengan penelitian ini.

C. Hasil Penelitian dan Pembahasan


Pengaruh Internet Financial Reporting (X1) Terhadap Nilai Perusahaan (Y)
Berdasarkan hasil dari pengolahan data yang telah dilakukan, hasil pengujian tersaji pada Tabel
1 berikut ini:
Tabel 1. Hasil Analisis Regresi Linear Berganda

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2022.


Berdasarkan tabel di atas, signifikansi Internet Financial Reporting (IFR) (Sig)
ditunjukkan sebesar 0,001 & lt;. 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa pelaporan keuangan di
Internet mempengaruhi nilai perusahaan. Juga, melihat 1,620, di mana nilai faktor beta (β)
positif, dapat dikatakan bahwa jumlah perusahaan yang telah memperkenalkan variabel seperti
pelaporan keuangan Internet (IFR) adalah konstan. 2018 Jumlah perusahaan manufaktur
meningkat 1.620 di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 2020. Dari sini, kita dapat menyimpulkan
bahwa pelaporan keuangan Internet memiliki dampak positif pada nilai perusahaan.
Tabel 2. Statistik Deskriptif Internet Financial Reporting

Berdasarkan hasil uji statistik deskriptif ditunjukkan pada Tabel 2, skor minimum untuk
Indeks Pelaporan Keuangan Internet adalah 0,55 dan skor maksimum keseluruhan untuk Indeks
Pelaporan Keuangan Internet adalah 0,82.
Dari hasil pengujian statistik deskriptif tersebut dapat diperoleh hasil dari 56 sampel
perusahaan manufaktur pada setiap periode penelitian, perusahaan yang memiliki skor indeks
yang mendekati maksimum terdapat 32 perusahaan. Saat ini terdapat 24 perusahaan dengan nilai
indeks mendekati terendah. Hal ini menunjukkan bahwa semakin banyak perusahaan yang
menerapkan pelaporan keuangan internet pada sampel produsen yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia (BEI) dari tahun 2018 hingga 2020.
Dengan adanya penerapan Internet Financial Reporting perusahaan dapat melaporkan
informasi sesuai dengan tujuan masing-masing perusahaan dengan lebih cepat dan lebih mudah
untuk para investor dan stakeholder mengakses informasi sehingga asimetri informasi akan
berkurang dan memperpendek delay aksesbilitas informasi. Hal tersebut dapat membuat para
investor menaruh kepercayaan pada perusahaan serta menyebabkan minat dalam membeli
saham di perusahaan yang akan meningkatkan nilai dari perusahaan (Anjelica, 2016)
Berdasarkan hal tersebut, pelaporan keuangan internet merupakan sinyal positif bagi

Accountancy
726 | Visky Amelia Fernanda, et al.

investor untuk membuat keputusan yang lebih baik ketika berinvestasi di suatu perusahaan,
sehingga perusahaan memberikan lebih banyak informasi dengan tingkat transparansi dan
relevansi yang tinggi.Akan menjadi solusi yang efektif dalam berinvestasi di suatu perusahaan
(Afifurrahman & Hapsoro, 2005).
Pengaruh Tingkat Pengungkapan Informasi Website (X2) Terhadap Nilai Perusahaan (Y)
Berdasarkan hasil pengolahan data yang dilakukan, hasil pengujian ditunjukkan pada Tabel 3
di bawah ini.
Tabel 3. Hasil Analisis Regresi Linear Berganda

Berdasarkan Tabel 1 di atas, besarnya Tingkat Keterbukaan Informasi Situs Web


(TPIW) Signifikansi (Sig) adalah 0,048 & lt;. 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat
pengungkapan informasi Website berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Juga, jika Anda
melihat faktor beta negatif (β), atau 0,017, Anda memiliki tingkat pengungkapan informasi situs
web perusahaan (TPIW) yang tinggi dan variabel lainnya konstan. Sejak itu, nilai perusahaan
perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) mengalami penurunan
sebesar 0,017 pada 2018 2020. Oleh karena itu, kita dapat menyimpulkan bahwa pengungkapan
informasi situs web berdampak buruk pada nilai perusahaan.
Tabel 4. Statistik Deskriptif Tingkat Pengungkapan Informasi Website

Dilihat dari hasil pengujian statistik deskriptif yang ditunjukkan dalam Tabel 3
diperoleh nilai terendah dari pengungkapan informasi Website pada sampel perusahaan
sebanyak 21 poin dari poin maksimal 40 poin dan nilai poin tertinggi sebanyak 35 poin.
Dari hasil pengujian statistik deskriptif tersebut dapat diperoleh nilai rata-rata poin dari
total 40 poin yang dilakukan setiap perusahaan perusahaan sebesar 27 poin. Dari 56 sampel
perusahaan manufaktur terdapat 11 perusahaan yang menyajikan informasi lengkap dengan poin
yang mendekati nilai maksimum 35 poin, sedangkan perusahaan yang memiliki poin mendekati
nilai minimum terdapat 45 perusahaan. Hal ini menunjukkan bahwa sedikit perusahaan yang
mengungkapkan informasi situs web tentang sampel produsen yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia (BEI) dari 2018 hingga 2020.
Pada dasarnya pengungkapan informasi digunakan untuk mengetahui kuantitas
pelaporan yang ada dalam Website perusahaan untuk memberikan informasi perkembangan
suatu perusahaan kepada pihak luar. Menurut Anam, et al., (2011) (Novitasari, 2017)
menyatakan bahwa semakin tinggi tingkat pengungkapan dalam kuantitas transparansi maka
akan membuat penurunan kesalahan penilaian harga saham dan semakin besar proses
pengambilan keputusan seorang investor terhadap perusahaan.
Namun dalam kasus survei ini, tingkat pengungkapan informasi Website industri
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2018 hingga 2020 sudah lengkap
dan informasi yang relevan dan tepat waktu diungkapkan oleh beberapa perusahaan sehingga
cenderung rendah. Hal tersebut menimbulkan ketidakpastian tentang prospek masa depan
perusahaan sehingga investor tidak menerima sinyal dari perusahaan. Hal tersebut disebabkan
dimana menurut Anisa (2021:68) bahwa Perusahaan yang mengungkapkan informasi situs web
Volume 2, No. 1, Tahun 2022, Hal: 722-728 ISSN: 2828-254X
Pengaruh Internet Financial Reporting dan Tingkat Pengungkapan Informasi Website… | 727

tingkat rendah memiliki pertimbangan administratif khusus, seperti: Memproduksi informasi


perusahaan yang berlebihan, salah mengartikannya dari semua pembaca, dan menyebarkan
informasi penting dapat merusak strategi kompetitif perusahaan.
Dari hasil regresi yang dihasilkan untuk kedua hipotesis yang diuji di atas, menunjukkan
nilai koefisien determinasi yang ditunjukkan pada Tabel 5 di bawah ini.l
Tabel 4. Statistik Deskriptif Tingkat Pengungkapan Informasi

Dari hasil koefisien determinasi di atas diperoleh nilai dari 0,068. Indikator tersebut
menunjukkan bahwa tingkat pelaporan keuangan dan keterbukaan informasi Website di internet
mempengaruhi nilai perusahaan produsen yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dari
2018 hingga 2019 sebesar 6,8%. Nilai sisa 93,2 terpengaruh. Hal ini disebabkan oleh faktor-
faktor lain yang tidak dipertimbangkan dalam penelitian ini, seperti jumlah jangkauan internet
dan struktur permodalan serta pertumbuhan perusahaan.

D. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan, kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah:
1. Internet Financial Reporting memiliki dampak positif yang signifikan terhadap nilai
perusahaan. Hal ini karena perusahaan yang melakukan pelaporan keuangan internet
cenderung secara efektif memberikan lebih banyak informasi dengan tingkat transparansi
dan relevansi yang tinggi.
2. Tingkat pengungkapan informasi situs web berdampak buruk pada nilai perusahaan.
Tingginya tingkat pengungkapan informasi Website berkontribusi pada nilai tinggi
perusahaan dengan mengurangi kesalahpahaman harga saham, mengurangi asimetri
informasi dan ketidakpastian tentang prospek masa depan perusahaan, dan membantu
investor berinvestasi meningkat. Pengungkapan informasi situs web yang berlebihan
juga dapat menyebabkan informasi perusahaan yang berlebihan, yang dapat
menyebabkan kesalahpahaman oleh semua pembaca dan menyebarkan informasi penting
yang dapat merusak strategi kompetitif perusahaan.

Acknowledge
Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada kedua orang tua yang selalu mendoakan dan
tak pernah lelah mendorong penulis untuk memperoleh dan meraih ilmu baik moril maupun
materiil, serta selalu ada kala penulis butuhkan. Kemudian penulis ucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada Bapak Edi Sukarmanto, S.E., M.Si, Ak., CA selaku dosen pembimbing
penulis yang dengan dedikasi tinggi, ketekunan dan ikhlas, beliau telah mendampingi,
membimbing, memberikan semangat dan masukan, serta mengoreksi dan meluruskan jalannya
penelitian ini dari awal pembuatan usulan penelitian sampai dengan terselesaikannya skripsi ini
sehingga bisa selesai tepat waktu. Dan kepada seluruh teman-teman penulis yang telah
memberikan doa dan semangat setiap harinya kepada penulis.

Daftar Pustaka
[1] Afifurrahman, W., & Hapsoro, D. (2005). Pengaruh Pengungkapan Sukarela Maelalu
Website Terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia. Jurnal Akuntansi dan Manajemen, 19(1), 1-14.
[2] Anggraeini, A., Wineh, S., & Marthika, L. D. (2021). Internet Financial Reporting,
Pengungkapan Informasi Website, Luas Lingkup Pelaporan Internet, Dan Kualitas Laba
Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Variabel Kontrol ROA Dan Ukuran Perusahaan. Jurnal

Accountancy
728 | Visky Amelia Fernanda, et al.

Ilmiah Akuntansi & Bisnis, 1(1), 74-89.


[3] Anisa. (2021). Pengaruh IFR dan Tingkat Pengungkapan Informasi Website Terhadap Nilai
Perusahaan Dengan Relevansi Nilai Sebagai Variabel Intervening. Jurnal Akuntansi
Berkelanjutan Indonesia, 4(1), 53-72.
[4] Anjelica, T. S. (2016). Pengaruh Internet Financial Reporting Terhadap Nilai Perusahaan,
Harga Saham, dan Frekuensi Perdagangan Saham Pada Perusahaan Manufaktur di Bursa
Efek Indonesia. Artikel Ilmiah, STIE Perbanas Surabaya.
[5] Budisusetyo, S., & Almilia, L. S. (2008, January). The Practice of Financial Disclosure on
Corporate Website: Case Study In Indonesia. Proceeding International Conference on
Business & Management, 1-21.
[6] Ettredge, M., Richardson, V. J., & Scholz, S. (2002). Dissemination of information for
investors at corporate Web sites. Journal of Accounting and Public Policy 21, 357-369.
[7] Hery. (2017). Kajian Riset Akuntansi Mengulas Berbagai Hasil Penelitian Terkini dalam
Bidang Akuntansi. Jakarta: PT Grasindo.
[8] Indrarini, S. (2019). Nilai Perusahaan Melalui Kualitas Laba (Good Governance dan
Kebijakan Perusahaan). Surabaya: Scopindo Media Pustaka.
[9] Khan, M. A., & Ismail, N. A. (2011, July). The Use Of Disclosure Indices In Internet
Financial Reporting Research. Journal Of Global Business and Economics, 3(1), 157-173.
[10] Lai, S. C., Lin, C., Lee, H. C., & Wu, F. H. (2010). An Empirical Study of The Impact of
Internet Financial Reporting on Stock Prices. International Journal of Digital Accounting
Research, 1-33.
[11] Muid, D., & Hargyantoro, F. (2012). Pengaruh Internet Financial Reporting dan Tingkat
Pengungkapan Informasi Website Terhadap Frekuensi Perdagangan Saham Perusahaan.
Jurnal Akuntansi Indonesia, 1(1), 11-19.
[12] Novitasari, S. (2017). Pengaruh Internet Financial Reporting Terhadap Nilai Perusahaan.
Universitas Sanata Dharma, Skripsi.
[13] Sartono, A. (2010). Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi Edisi 4. Yogyakarta: BPFE.
[14] Ulupui, I. K., Gurendrawati, E., & Murdayanti, Y. (2021). Pelaporan Keuangan dan Praktik
Pengungkapan. Kuningan: Goresan Pena.
[15] Widari, P. P., Saifi, M., & Nulaily, F. (2018). Analisis Internet Financial Reporting (IFR)
(Studi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Go Public di Indonesia, Singapura, dan Malaysia.
Jurnal Administrasi Bisnis, 56(1), 90-99.
[16] Febryanti, Syelpia, Fadilah, Sri, Nurcholisah, Kania. (2021). Analisis Kinerja Keuangan dan
Biaya Operasional pada Perusahaan Financial Technology. Jurnal Riset Akuntansi. 1(1).
15-23

Volume 2, No. 1, Tahun 2022, Hal: 722-728 ISSN: 2828-254X

Anda mungkin juga menyukai