Anda di halaman 1dari 25

REMISI

OLEH:
DR.AUDYNA MAYASARI MUIN,S.H,M.H.CLA
HAK-HAK NARAPIDANA
Pasal 9 UU No.22 Tahun 2022 Tentang
Pemasyarakatan
a. Melakukan ibadah sesuai dengan agama atau
kepercayaannya;
b. Mendapat perawatan, baik jasmani maupun rohani;
c. Mendapatkan pendidikan, pengajaran, dan kegiatan
rekreasional serta kesempatan mengembangkan potensi;
d. Mendapatkan pelayanan kesehatan dan makanan yang
layak sesuai dengan kebutuhan gizi;
e. Mendapatkan layanan informasi;
f. Mendapatkan penyuluhan hukum dan bantuan hukum.
HAK-HAK NARAPIDANA
Pasal 9 UU No.22 Tahun 2022 Tentang
Pemasyarakatan
g. Menyampaikan pengaduan dan/atau keluhan;
h. Mendapatkan bahan bacaan & mengikuti siaran media massa
yang tdk dilarang;
i. Mendapatkan perlakuan secara manusiawi dan dilindungi dari
tindakan penyiksaan, eksploitasi, pembiaran, kekerasan, & segala
tindakan yang membahayakan fisik dan mental;
j. Mendapatkan jaminan keselamatan kerja, upah, atau premi hasil
bekerja;
k. Mendapatkan pelayanan sosial; dan
l. Menerima atau menolak kunjungan dari keluarga, advokat,
pendamping dan masyarakat.
HAK-HAK NARAPIDANA
Pasal 10 UU No.22 Tahun 2022 Tentang
Pemasyarakatan
Selain hak dalam Pasal 9, Narapidana yang telah memenuhi
persyaratan tertentu tanpa terkecuali juga berhak;
a) Remisi;
b) Asimilasi;
c) Cuti mengunjungi atau dikunjungi keluarga;
d) Cuti bersyarat;
e) Cuti menjelang bebas;
f) Pembebasan bersyarat; dan
g) Hak lain sesuai dengan ketentuan perundang-undangan
HAK-HAK NARAPIDANA
Pasal 10 UU No.22 Tahun 2022 Tentang
Pemasyarakatan
o Persyaratan tertentu meliputi :
a) Berkelakuan baik;
b) Aktif mengikuti program pembinaan; dan
c) Telah menunjukkan penurunan tingkat risiko.
o Pemberian hak tersebut tdk berlaku bagi narapidana
yang dijatuhi pidana penjara seumur hidup dan
terpidana mati.
PENGERTIAN REMISI
• Remisi dalam penjelasan UU No.22 Tahun 2022
Pasal 10 ayat (1) huruf a, Remisi adalah pengurangan
masa menjalani pidana yang diberikan kepada narapidana
yang memenuhi syarat sesuai dengan ketentuan
perundang-undangan.
• Menurut Pasal 1 ayat (6) PP No.32 Tahun 1999
tentang Syarat dan Tata cara Pelaksanaan Hak Warga
Binaan Pemasyarakatan, Remisi adalah pengurangan
masa menjalani pidana yang diberikan kepada narapidana
dan anak pidana yang memenuhi syarat-syarat yang
ditentukan dalam peraturan perundang-undangan.
PENGERTIAN REMISI

• Menurut Dwidja Priyatno, remisi adalah


pengurangan masa pidana yang diberikan kepada
narapidana dan anak didik pemasyarakatan yang
selama menjalani masa pidana berkelakuan baik dan
mengikuti proses pembinaan.
• Remisi menurut Andi Hamzah adalah sebagai
suatu pembebasan untuk seluruhnya atau sebagian
atau dari hukuman seumur hidup menjadi hukuman
terbatas yang diberikan setiap tanggal 17 Agustus.
Tujuan Pemberian Remisi
• Adapun maksud dan tujuan pemberian remisi menurut Kepres
No.174 tahun 1999 yaitu :
1. Sebagai motivator dan stimulan serta dijadikan alat mengingatkan
narapidana dan anak pidana untuk berkelakuan baik selama
berada di dalam lembaga pemasyarakatan.
2. Sebagai upaya untuk mengurangi dampak negatif dan subkultur
tempat pelaksanaan pidana, disparitas pidana dan akibat
perampasan kemerdekaan.
3. Bahwa remisi khusus yang diberikan pada saat hari besar
keagamaan, diharapkan sebagai pemacu bagi warga binaan
pemasyarakatan untuk penyadaran diri sesuai dengan tuntutan
agama dalam kehidupan kesehariannya.
Dasar Hukum Pemberian Remisi

• UU No.22 Tahun 2022 tentang Pemasyarakatan;


• PP No.32 Tahun 1999 tentang Syarat dan Tata Cara
Pelaksanaan Hak Warga Binaan Pemasyarakatan ;
• PP No.28 tahun 2006 tentang Perubahan atas PP No.32
Tahun 1999 tentang Syarat dan Tata Cara Pelaksanaan
Hak Warga Binaan Pemasyarakatan ;
• PP No.99 tahun 2012 tentang Perubahan Kedua atas PP
No.32 Tahun 1999 tentang Syarat dan Tata Cara
Pelaksanaan Hak Warga Binaan Pemasyarakata
Lanjutan

• Kepres No.174 Tahun 1999 tentang Remisi ;


• Permenkumham No.7 Tahun 2022 yaitu Perubahan
Kedua atas Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia No.3 Tahun 2018 tentang Syarat dan Tata
Cara Pemberian Remisi, Asimilasi, Cuti Mengunjungi
Keluarga, Pembebasan Bersyarat, Cuti Menjelang
Bebas dan Cuti Bersyarat
Jenis Remisi

1. Remisi Umum merupakan remisi yang diberikan pada


hari peringatan Proklamasi Kemerdekaan Republik
Indonesia tanggal 17 Agustus;
2. Remisi Khusus merupakan remisi yang diberikan pada
hari besar keagamaan yang dianut oleh narapidana dan
anak pidana yang bersangkutan, dengan ketentuan jika
suatu agama mempunyai lebih dari satu hari besar
keagamaan dalam setahun maka yang dipilih adalah hari
besar yang paling dimuliakan oleh penganut agama yang
bersangkutan;
Jenis Remisi

3. Remisi Tambahan, merupakan remisi yang


diberikan apabila narapidana dan anak pidana yang
bersangkutan selama menjalani pidana :
a) Berbuat jasa kepada negara;
b) Melakukan perbuatan yang bermanfaat bagi negara
atau kemanusiaan;
c) Melakukan perbuatan yang membantu kegiatan
pembinaan di lembaga pemasyarakatan.
Lanjut
4. Remisi Dasawarsa yaitu remisi yang diberikan kepada
narapidana maupun anak pidana yang bertepatan dengan
ulang tahun Kemerdekaan RI pada Tanggal 17 Agustus tiap
10 tahun sekali.
5. Remisi Khusus yang Tertunda, merupakan remisi khusus
yang diberikan kepada narapidana dan anak pidana yang
pelaksanaan pemberiannya dilakukan setelah yang
bersangkutan berubah statusnya menjadi narapidana.
6. Remisi Khusus Bersyarat, merupakan remisi khusus yang
diberikan secara besryarat pada narapidana dan anak pidana
yang pada saat hari raya keagamaannya berlangsung, namun
masa pidana yang dijalaninya belum cukup 6 bulan.
Syarat Pemberian remisi
Pasal 34 ayat (2) dan (3) PP No.99 Tahun 2012 :
1. Remisi dapat diberikan kepada narapidana dan anak
pidana yang telah memenuhi syarat : ( berkelakuan baik)
dan telah menjalani masa pidana lebih dari 6 bulan.
2. Persyaratan berkelakuan baik :
a. Tidak sedang menjalani hukuman disiplin dala kurun
waktu 6 bulan terakhisr terhitung sebeleum tanggal
pemberian remisi;
b. Telah mengikuti program pembinaan yang
selenggarakan oleh LAPAS dengan predikat baik
Pasal 34 A ayat (1) PP No.99 Tahun 2012
(Ini Yang Dihapus Oleh MA

• Pemberian remisi bagi narapidana yang dipidana karena


melakukan tindak pidana terorisme, narkotika dan
prekursor narkotika, psikotropika, korupsi, kejahatan
terhadap keamanan negara, kejahatan hak asasi manusia
yang berat serta kejhatan transnasional terorganisasi
lainnya selain harus memenuhi persyaratan Pasal 34 harus
memenuhi syarat dibawah ini :
1. Bersedia bekerja sama dengan penegak hukum untuk
membantu membongkar perkara tindak pidana yang
dilakukannya;
lanjutan
2. Telah membayar lunas denda dan uang pengganti sesuai
dengan putusan pengadilan untuk narapidana yang dipidana
karena melakukan tindak pidana korupsi;
3. Telah mengikuti program deradikalisasi yang diselenggarakan
oleh Lapas dan/atau Badan Nasional Penanggulangan
Terorisme serta menyatakan ikrar:
a) Kesetiaan kepada negara kesatuan RI secara tertulis bagi
narapidana warga negara indonesia;
b) Tidak akan mengulangi perbuatan tindak pidana terorisme
secara tertulis bagi narapidana warga negara asing yang
dipidana melakukan TP terorisme
lanjutan

Permenkumham No.7 Tahun 2022


• Pasal 4 :
Selain remisi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3
narapidana dan anak dapat diberikan: (1) Remisi
kemanusiaan ; dan (2) Remisi Tambahan.
Syarat Pemberian remisi
Pasal Permenkumham No.7 Tahun 2022
a. Salinan kutipan putusan hakim dan berita acara pelaksanaan putusan
pengadilan;
b. Surat keterangan tidak sedang menjalani kurungan/penjara sebagai
pengganti pidana denda/uang pengganti/restitusi dari Kalapas
c. Surat keterangan tidak sedang menjalani cuti menjelang bebas dari
Kalapas
d. Salinan register F dari Kalapas (Fitur untuk melakukan validasi data
remisi, sudah sesuai atau belum)
e. Salinan daftar perubahan dari Kalapas;
f. Laporan perkembangan pembinaan sesuai dengan sistem penilaian
pembinaan narapidana yang dittdangani oleh Kalapas.
lanjutan
Pasal 8 Permenkumham No.7 Tahun 2022
Narapidana yang melakukan TP terorisme untuk mendapatkan
remisi, selain harus memenuhi syarat dalam Pasal 5 juga harus
memenuhi syarat:
a. Telah mengikuti program deradikalisasi yang diselenggarakan
oleh Lapas dan/atau Badan Nasional Penanggulangan
Terorisme; dan
b. Menyatakan ikrar: (1) kesetiaan kepada NRI secara tertulis
bagi narapidana WNI; atau (2) Tidak akan mengulangi
perbuatan TP terorisme secara tertulis bagi narapidana WNA.
lanjutan

Pasal 10 Permenkumham No.7 Tahun 2022


Narapidana yang melakukan TP korupsi untuk
mendapatkan remisi harus memenuhi persyaratan
dalam Pasal 5 juga hruas telah membayar lunas denda
dan uang pengganti sesuai dengan putusan pengadilan.
Prosedur pengajuan remisi

1. Usulan remisi diajukan kepada Menteri Hukum dan


Perundang-Undangan oleh Kepala Lapas, Kepala
Tahanan Negara melalui Kepala Kantor Departemen
Hukum dan HAM;
2. Keputusan Menteri Hukum dan HAM tentang remisi
diberitahukan kepada narapidana dan anak pidana pada
peringatan proklamasi kemerdekaan RI tanggal 17
Agustus atau pada hari besar keagamaan yang dianut
oleh narapidana dan anak pidana
Besarnya pemberian remisi
1. Remisi umum, besarnya yaitu :
• 1 bulan bagi narapidana dan anak pidana yang telah menjalani
pidana selama 6 sampai 12 bulan;
• 2 bulan bagi narapidana dan anak pidana yang telah menjalani
pidana selama 12 bulan atau lebih;
• Pada tahun kedua diberikan remisi 3 bulan;
• Pada tahun ketiga diberikan remisi 4 bulan;
• Pada tahun keempat dan kelima diberikan remisi 5 bulan;
• Pda tahun keenam dan seterusnya diberikan remisi 6 bulan.
lanjutan
2. Remisi Khusus yaitu :
• 15 hari bagi narapidana dan anak pidana yang telah menjalani
pidana selama 6 sampai 12 bulan;
• 1 bulan bagi narapidana dan anak pidana yang telah menjalani
pidana selama 12 bulan atau lebih;
• Pada tahun kedua dan ketiga diberikan remisi 1 bulan;
• Pada tahun keempat dan kelima diberikan remis 1 bulan 15 hari;
• Pada tahun keenam dan seterusnya diberikan remisi 2 bulan
setiap tahun
lanjutan

3. Remisi Tambahan yaitu :


• ½ dari remisi umum yang diperoleh pada tahun
yangbersangkutan bagi narapidana dan anak pidana yang
berbuat jasa kepada negara atau melakukan perbuatan
yang bermanfaat bagi negara atau kemanusiaan;
• 1/3 dari remisi umum yang diperoleh pada tahun yang
bersangkutan bagi narapidana dan anak pidana yang telah
melakukan perbuatan yang membantu kegiatan di lembaga
pemasyarakatan sebagai pemuka.
Pengecualian pemberian remisi

Pengecualian pemberian remisi umum dan khusus bagi


narapidana dan anak pidana yaitu :
1. Dipidana kurang dari 6 bulan;
2. Dikenakan hukuman disiplin dan didaftar pada buku
pelanggaran tata tertib lembaga pemasyarakatan dalam
kurun waktu yang diperhitungkan pada pemberian
remisi;
3. Sedang menjalani cuti menjelang bebas;
4. Dijatuhi pidana kurungan pengganti denda.

Anda mungkin juga menyukai