Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

KONSEP DASAR DAN PERBEDAAN BISNIS SECARA UMUM DAN


BISNIS DALAM ISLAM
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Etika Bisnis Syariah

Oleh Kelompok 1 MBS-4D


Alifia Tiffani : 3721131
Nena Mariska Siregar : 3721121
Rizki Prabowo : 3721124
Siti Fatimah : 3721140
Welli Putrianti : 3721154

Dosen Pengampu :
Rio Darma, SE, MM. Pub

PROGRAM STUDI MANAJEMEN BISNIS SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SJECH DJAMIL M. DJAMBEK
BUKITTINGGI
TP 2023/2024
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kemudahan sehingga
pemakalah dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa izin-Nya
tentunya pemakalah tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan
baik. Kemudian shalawat serta salam selalu dicurahkan kepada baginda Rasul
yakni Nabi Muhammad SAW, semoga kelak kita mendapatkan syafa’atnya di
akhirat nanti.
Pemakalah mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat
beliau, berupa sehat fisik maupun akal pikiran serta lain sebagainya, sehingga
pemakalah dapat menyelesaikan tugas Mata Kuliah Etika Bisnis Syariah untuk
membuat sebuah makalah ini dengan baik. Laporan tugas mata kuliah ini
pemakalah susun untuk memenuhi tugas semester genap. Pada kesempatan ini
pemakalah juga ingin mengucapkan terimakasih kepada teman-teman yang
membantu pelaksanaan kegiatan dan semua pihak yang turut membantu
melancarkan kegiatan dalam pelaksanaan tugas pemakalah.
Pemakalah menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan
tentu masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan didalamnya. Untuk itu,
pemakalah mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini,
supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi.
Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini, pemakalah
sebagai penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Bukittinggi, 10 Maret 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................ii

DAFTAR ISI.........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1

A. Latar Belakang.......................................................................................................1

B. Rumusan Masalah..................................................................................................1

C. Tujuan Penulisan....................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN........................................................................................2

A. Etika Bisnis Islam..................................................................................................2

1. Pengertian Etika Bisnis Islam.............................................................................2

2. Fungsi dan Etika Bisnis Islam............................................................................4

3. Prinsip-prinsip Etika Bisnis Islam......................................................................4

B. Ruang Lingkup Etika Bisnis...................................................................................6

C. Sejarah Etika Bisnis...............................................................................................8

D. Konsep Dasar Etika Bisnis.....................................................................................9

E. Perbedaan Bisnis Umum Dan Bisnis Dalam Islam...............................................11

BAB III PENUTUP..............................................................................................13

A. Kesimpulan..........................................................................................................13

B. Saran....................................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................15

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bisnis merupakan suatu aktivitas yang dilakukan oleh seseorang atau
kelompok orang untuk menyediakan barang dan jasa dengan tujuan
memperoleh keuntungan. Bisnis merupakan suatu kegiatan atau bentuk usaha
yang dilakukan oleh makhluk ciptaan Allah SWT yang paling sempurna
“manusia” untuk mencari rezeki, namun dalam penerapan bisnis Islam
hendaknya tidak melupakan etika pada saat menjalankan bisnis yang ditekuni.
Pada pelaksanaan dan penerapan perekonomian ini hendaknya
memberikan tanggung jawab dan kewajiban yang seimbang kepada
kelestarian dan kesetaraan seluruh manusia. Penerapan etika dalam
pelaksanaan perekonomian pun dirasakan perlu lebih ditingkatkan.
Islam tidak membiarkan begitu saja seseorang bekerja sesuka hati untuk
mencapai tujuan dan keinginannya dengan menghalalkan segala cara seperti
melakukan penipuan, kecurangan, sumpah palsu, riba, menyuap, dan
perbuatan bathil lainnya. Tetapi dalam Islam diberikan suatu batasan atau
garis pemisah antara yang boleh dan yang tidak boleh, yang benar dan salah
serta yang halal dan yang haram. Batasan atau garis pemisal inilah yang
dikenal dengan istilah etika. Perilaku dalam berbisnis atau berdagang juga
tidak luput dari adanya nilai moral atau dimensi etika bisnis. Penting bagi para
pelaku bisnis ntuk mengintegrsikan dimensi moral ke dalam kerangka/ruang
lingkup bisnis.
Penerapan etika bisnis Islam tersebut juga harus mampu dilaksanakan
dalam setiap aspek perekonomian termasuk dalam penyelenggaraan produksi,
konsumsi maupun distribusi. Hal inilah yang sudah dilakukan pada beberapa
pelaku usaha kecil dengan menerapkan etika bisnis Islam dalam kegiatan
mereka.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan etika bisnis Islam serta apa saja prinsip-
prinsip dari etika bisnis?

1
2. Apa saja ruang lingkup dari etika bisnis?
3. Bagaimana sejarah etika bisnis?
4. Apa konsep dasar etika bisnis?
5. Apa saja perbedaan antara bisnis umum dengan bisnis Islam?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui apa itu etika bisnis dan prinsip-prinsip dari etika
bisnis.
2. Untuk mengetahui ruang lingkup dari etika bisnis.
3. Untuk mengetahui bagaimana sejarah lahir dan pberkembangya etika
bisnis.
4. Untuk mengetahui konsep dasar dari etika bisnis
5. Untuk mengetahui perbedaan bisnis pada umumnya dengan bisnis
secara Islam.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Etika Bisnis Islam


1. Pengertian Etika Bisnis Islam
Etika berasal dari kata Yunani ethos, yang dalam bentuk jamaknya (ta
etha) berarti “adat istiadat” atau kebiasaan. Dalam pengertian ini etika
berkaitan dengan kebiasaan hidup yang baik, baik pada diri seseorang maupun
pada suatu masyarakat atau kelompok masyarakat.1
Etika dalam KBBI, 2016 mengutip dari Muhammad Iqbal Fasa dkk. Etika
adalah ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk tentang hak dan
kewajiban moral (akhlak). 2
Sedangkan menurut Nurul Huda dkk. Etika adalah seperangkat prinsip
moral yang memungkinkan seseorang untuk membedakan antara hal-hal mana
yang baik dan mana yang buruk.3 Dengan demikian etika merupakan nilai-
nilai moral atau akhlak yang tertanam dalam diri pribadi setiap makhluk
ciptaan Allah SWT “manusia” etika ini juga menyangkut kepada bagaimana
manusia sebagai ciptaan Allah SWT yang paling sempurna dapat berperilaku
hidup secara baik dengan mendasarkan pada tiap norma atau etika yang baik
ditengah-tengah kehidupan berbangsa, bernegara dan beragama.
Adapun menurut Sarno Wuragil yang dikutip dari Mardani, 2014. Etika
memiliki dua pengertian. Pertama, etika sebagaimana moralitas, berisikan
moral dan norma-norma konkret yang menjadi pedoman dan pandangan hidup
manusia dalam seluruh kehidupan. Kedua, etika sebagai refleksi kritis dan
rasional. Etika membantu manusia bertindak secara bebas, tetapi dapat
dipertanggung jawabkan.4
Kemudian bisnis merupakan usaha yang dilakukan manusia dengan
harapan nantinya akan mendapatkan keuntungan, keuntungan dalam setiap
bisnis yang dijalankan tentunya memiliki tujuan yaitu untuk meningkatkan

1
Iwan Aprianto. dkk, Etika & Konsep Manajemen Bisnis Islam (Yogyakarta: Deepublish, 2020),
hlm.4-5
2
Ibid, hlm.5
3
Ibid, hlm.5
4
Sarno Wuragil, Etika Dalam Bisnis Syariah dalam “Syariati: Jurnal Studi Al-Qur’an dan
Hukum”, Vol. III No. 01, 2017, hlm. 124-125

3
kesejahteraan, kemajuan ekonomi secara umumnya. Menurut Iwan Aprianto
dikutip dari Hughes & Kapoor dalam Sherly menjelaskan bisnis adalah suatu
kegiatan usaha individu yang terorganisir untuk menghasilkan, menjual
barang dan jasa, guna mendaptkan keuntungan dalam memenuhi kebutuhan
masyarakat.5
Keberhasilan dalam menjalankan bisnis merupakan kepuasan tersendiri
bagi pelaku pebisnis, karena telah mampu mengelola berbagai macam bahan
agar bisa dijadikan produkuntuk memenuhi kebutuhan masyarakat/konsumen
agar memperoleh keuntungan. Untuk itu, pebisnis perlu memperhayikan etika
dalam bisnis apalagi dalam konteks bisnis Islam.
Etika bisnis menurut pandangan Marzuki da Latif dalam Fakhry Zamzam
& Havis Aravik ialah seperangkat prinsip dan norma yang mana para pelaku
bisnis harus menjunjungnya dalam bertransaksi, berperilaku, dan berelasi guna
mencapai tujuan-tujuan bisnis dengan selamat.6
Islam merupakan sumber nilai dan etika dalam segala aspek kehidupan
manusia secara menyeluruh, termasuk wacana bisnis. Islam memiliki
wawasan yang komprehensif tentang etika bisnis.7 Mulai dari prinsip dasar,
pokok-pokok kerusakan dalam perdagangan, faktor-faktor produksi, tenaga
kerja, modal organisasi, distribusi kekayaan, masalah upah, barang dan jasa,
kualifikasi dalam bisnis, sampai kepada etika sosio ekonomi menyangkut hak
milik dan hubungan sosial.
Menurut Nur Manna Silviyah yang dikutipnya dari Makkasau, etika bisnis
Islam merupakan akhlak dalam melaksanakan atau menjalankansuatu bisnis
dengan berdasarkan nilai-nilai Islam, sehingga dalam melaksanakan bisnisnya
tidak ada kekhawatiran yang timbul, karena telah dipastikan sebagai sesuatu
yang baik dan benar.
Dari defenisi-defenisi diatas dapat disimpulkan etika bisnis Islam adalah
penerapan perilaku atau akhlak dalam menjalankan bisnis untuk mencari
keuntungan namun tidak keluar dari perilaku, moral atau norma-norma ajaran
Islam dalam menjalankan bisnis Islam.
5
Iwan Aprianto, Op.Cit, hlm.5
6
Ibid, hlm.6
7
Ahmad Syahrizal, Etka Bisis Dalam Perspektif Islam dalam Jurnal Aktualita, Vol. 9 Ed. 1, 2018,
hlm.107

4
2. Fungsi dan Etika Bisnis Islam
Dalam konteks berbisnis secara Islami haruslah mengedepankan etika
bisnis Islam “akhlak” karena akhlak adalah modal utama. Fungsi bisnis
pada intinya mempersiapkan segala produk yang dibutuhkan masyarakat
dengan menjadikan sesuatu yang bersifat biasa atau bernilai kecil menjadi
sesuatu yang luar biasa dan bernilai besar.
Ada beberapa fungsi khusus dari etika bisnis Islam , diantaranya :
a. Etika bisnis berupaya mencari cara untuk menyelaraskan dan
menyerasikan berbagai kepentingan dalam dunia bisnis.
b. Etika bisnis juga mempunyai peran untuk senantiasa melakukan
perbahan kesadaran bagi masyarakat tentang bisnis, terutama bisnis
Islami. Dan caranya biasanya dengan memberikan suatu pemahaman
serta cara pandang baru tentang bisnis dengan menggunakan landasan
nilai-nilai moralitas dan spiritualitas, yang kemudian terangkum dalam
suatu bentuk bernama etika bisnis.
c. Etika bisnis terutama etika bisnis Islami juga bisa berperan
memberikan satu solusi terhadap berbagai persoalan bisnis modern ini
yang kian jauh dari nilai-nilai etika. Dalam arti bahwa bisnis yang
beretika harus benar-benar merujuk pada sumber utamanya yaitu Al-
Qur’an dan Sunnah.
3. Prinsip-prinsip Etika Bisnis Islam
Dalam etika bisnis Islam ada beberapa prinsip yang harus diperhatikan
oleh setiap orang dalam menjalankan bisnis, yaitu :8
a. Unity (kesatuan/keesaan)
Merupakan refleksi konsep tauhid yang memadukan seluruh
aspek kehidupan baik ekonomi, sosial, politik, budaya menjadi
keseluruhan yang homogen, konsisten dan teratur. Adanya
dimensi vertikal (manusia dengan penciptanya) dan horizontal
(sesama manusia).
Prakteknya dalam bisnis :

8
Ahmad, Syahrizal, Etika Bisnis Dalam Perspektif Islam dalam “Jurnal Aktualita”, Vol. 9 Ed.1,
2018, hlm. 111-114.

5
1) Agar dalam bisnis tercipta hubungan yang harmonis, saling
ridha, tidak unsur eksploitasi.
2) Agar selalu bisa menaati Allah SWT dan Rasul-Nya.
3) Meninggalkan perbuatan yang tidak beretika dan
mendorong setiap individu untuk bersikap amanah karena
kekayaan yang ada merupakan amanah Allah SWT.
b. Equilibrium (Keseimbangan)
Keseimbangan, kebersamaan, dan kemoderatan merupan
prinsip etis yang harus diterapkan dalam aktivitas maupun entitas
bisnis. Prakteknya dalam bisnis :
1) Tidak ada kecurangan dalam takaran dan timbangan
2) Penentuan harga berdasarkan mekanisme pasar yang
normal
c. Free Will (Kebebasan Berkehendak)
Kebebasan yang dimaksudkan adlah bebas memilih atau
bertindak sesuai etika atau sebaliknya. Prateknya dalam bisnis :
1) Konsep kebebasan dalam Islam lebih mengarah pada kerja
sama, bukan persaingan apalagi sampai mematikan usaha
satu sama lain. Jikapn ada persaingan dalan usaha, maka
itu berarti persaingan dalam berbuat kebaikan atau
fastabiqul khaurat (berlomba-lomba dalam kebajikan).
2) Menepati kontrak, baik kontrak kerja sama bisnis maupun
kontrak kerja dengan pekerja.
d. Responsibility (Tanggung Jawab)
Merupakan bentuk pertanggungjawaban atas setiap tindakan.
Prinsip pertanggungjawaban menurut Sayid Quthb adalah
tanggung jawab yang seimbang dalam segala bentuk dan ruang
lingkupnya, antara jiwa dan raga, antara orang dan keluarga,
antara individu dan masyarakat serta antara masyarakat satu
dengan yang lainnya. Prakteknya dalam bisnis :
1) Upah harus disesuaikan dengan UMR (upah minimum
regional)

6
2) Economic retiurn bagi pemberi pinjaman modal harus
dihitung berdasarkan perolehan keuntungan yang tidak
dipastikan jumlahnya dan tidak bisa ditetapkan terlebih
dahulu seperti dalam sistem bunga islam melarang semua
transaksi alegotoris seperti gharar, system ijon, dan
sebagainya.
e. Benevolence (Kebenaran)
Kebenaran ini meliputi kebajikan dan kejujuran. Maksud dari
kebenaran adalah niat, sikap dan perilaku benar dalam melakukan
berbagai proses baik itu proses transaksi, proses memperoleh
komoditas, proses pengembangan produk maupun proses
perolehan keuntungan. Prakteknya dalam bisnis :
1) Memberikan zakat dan sedekah
2) Memberikan kelonggaran waktu pada pihak terutang dan
bila perlu mengurangi beban utangnya
3) Menerima pengembalian barang yang telah dibeli
4) Membayar utang sebelum penagihan datang
5) Adanya sikap kesukarelaan antara kedua belah pihak yang
melakukan transaksi, kerja sama atau perjanjian bisnis
6) Adanya sikap ramah, toleran, baik dalam menjual, membeli
dan menagih utang
7) Jujur dalam setiap proses transaksi
8) Memenuhi perjanjian atau transaksi bisnis

B. Ruang Lingkup Etika Bisnis


Untuk dapat mengetahui ruang lingkup dari etika bisnis, harus dipahami
apa yang dimaksudkan dengan etika bisnis tersebut. Sepeti yang telah
diuraikan sebelumnya, yang dimaksudkan dengan etika bisnis adalah
seperangkat prinsip dan norma yang mana para pelaku bisnis harus
menjunjungnya dalam bertransaksi, berperilaku, dan berelasi guna mencapai
tujuan-tujuan bisnis dengan selamat.

7
Richard T.de George yang dikutip oleh Nihayatul Masykurah, menyebut
bahwa etika bisnis menyangkut empat kegiatan sebagai berikut :9
1. Penerapan prinsip-prinsip umum dalam praktik bisnis. Dengan ini para
pelaku bisnis dapat menyoroti dan menilai apakah suatu keputusan
atau tindakan yang diambil secara moral dalam bisnis dapat dibenarkan
atau tidak, dengan begitu para pebisnis dapat mencegah tindakan yang
dinilai tidak etis.
2. Etika bisnis tidak hanya menyangkut penerapan prinsip-prinsip etika
pada dunia bisnis, tetapi juga matematika. Dalam hubungan ini, etika
bisnis mengkaji apakah perilaku yang dinilai etis pada individu juga
dapat berlaku pada organisasi atau perusahaan bisnis. Selanjutnya etika
bisnis menyoroti apakah perusahaan mempunyai tanggung jawab
sosial atau tidak.
3. Bidang telaah etika bisnis menyangkut pandangan-pandangan
mengenai bisnis. Dalam hal ini, etika bisnis mengkaji moralitas sistem
ekonomi pada umumnya dan sistem ekonomi ekonomi publik pada
khususnya, misalnya masalah keadilan sosial, hak milik, dan
persaingan.
4. Etika bisnis juga menyentuh bidang yang sangat makro, seperti operasi
perusahaan multinasional, jaringan konglomerat internasional, dan
lain-lain.
Setelah melihat penting dan relevansi etika bisnis, jika ditinjau lebih
lanjut apa saja sasaran dan ruang lingkup etika bisnis itu. Ada tiga sasaran
dan ruang lingkup pokok etika bisnis, diantaranya :10
1. Etika bisnis sebagai etika profesi membahas berbagai prinsip, kondisi,
dan masalah yang terkait dengan praktek bisnis yang baik dan etis.
Dengan kata lain, etika bisnis pertama-tama bertujuan untuk
menghimbau para pelaku bisnis secara baik dan etis.
2. Menyadarkan masyarakat, khususnya konsumen, buruh, atau karyawan
dan masyarakat luas pemilik aset umum semacam lingkungan hidup,
akan hak dan kepentingan mereka yang tidak boleh dilanggar oleh
9
Nihayatul Masykuroh, Etika Bisnis Islam (Banten : Media Karya Publishing, 2020), hlm.23
10
Ibid, hlm. 24-25

8
praktek bisnis siapa pun juga. Disini etika bisnis berfungsi untuk
menggugah masyarakat untuk bertindak menuntu para pelaku bisnis
untuk berbisnis secara baik demi terjaminnya hak dan kepentingan
masyarakat tersebut.
3. Etika bisnis juga berbicara mengenai sistem ekonomi yang sangat
menentukan etis tidaknya suatu praktek bisnis.

C. Sejarah Etika Bisnis


Etika bisnis pertama kali timbul di Amerika Serikat di tahun 1970-an dan
cepat meluas kebelahan dunia lain. Berabad-abad lamanya etika bisnis di
bicarakan secara ilmiah membahas mengenai masalah ekonomi dan bisnis
sebagai salah satu topik penting untuk dikembangkan di zaman bisnis
modern. Filsafat berkembang di zaman filsuf platoi, aristoteles, dan filsuf-
filsuf yunani lainnya membahas bagaimana pengaturan interaksi kehidupan
bisnis manusia bersama dalam negara, ekonomi dan kegiatan niaga. Filsafat
dan teologi zaman pertengahan serta kelompok kristen maupun Islam tetap
membahas hal yang dianggap penting tersebut.
Moralitas ekonomi dan bisnis merupakan pembahasan intensif filsafat dan
teknologi zaman modern. Para ilmuwan filsuf dan pebisnis Amerika Serikat
dan negara lain di dunia mendiskusikan etika bisnis sehubungan dengan
konteks agam dan teologi sampai sekarang. Perkembangan etika bisnis 1980-
an di Eropa Barat, etika bisnis sebagai ilmu baru berkembang kira-kira
sepuluh tahun kemudian, diawali oleh Inggris yang secara geografis maupun
kultural paling dekat dengan Amerika Serikat disusul kemudian oleh negara-
negara Eropa Barat lainnya. Kini etika bisnis bisa dipelajari, dan dikembang
di seluruh dunia. Sejak dimulainya liberalisme ekonomi di Eropa Timur, dan
runtuhnya sistem politik dan ekonomi komunisme tahun 1980-an, Rusia dan
negara ekskomunis lainnya merasakan manfaat etika bisnis, pemahaman etika
bisnis mendorong peralihan sistem sosialis ke ekonomi pasar bebas berjalan
lebih lancar.
Masa lahirnya etika bisnis terdapat dua faktor yang mendorong kelahiran
etika bisnis pada tahun 1970-an. Pertama, sejumlah filosof mulai terlibat
dalam memikirkan masalah-masalah sekitar bisnis dan etika bisnis sebagai

9
suatu tanggapan atas krisis moral yang sedang meliputi dunia bisnis di
Amerika Serikat. Kedua, terjadinya krisis moral yang dialami oleh dunia
bisnis. Pada saat ini mereka bekerja sama khususnya dengan ahli ekonomi
dan manajemen dalam meneruskan tedensi etika terapan.
Berikut perkembangan etika bisnis menurut Bertens (2000) :
1. Situasi dahulu : pada awal sejarah filsafat, Plato, Aristoteles, dan
filsuf-filsuf Yunani lain menyelediki bagaimana sebaiknya mengatur
kehidupan manusia bersama dalam negara dan membahas bagaimana
kehidupan ekonomi dan kegiatan niaga harus diatur.
2. Masa Peralihan : tahun 1960-an ditandai pemberontakan terhadap
kuasa dan otoritas di Amerika Serikat (AS), revolusi mahasiswa (di
ibukota Perancis) penolakan terhadap establisment (kemapanan). Hal
ini memberi perhatian pada dunia pendidikan khususnya manajemen,
yaitu dengan menambahkan mata kuliah baru dalam kurikulum
dengan nama Business and Society. Topik yang paling sering dibahas
adalah corporate social responsibility.
3. Etika bisnis lahir di AS : tahun 1970-an sejumlah filsuf mulai terlibat
memikirkan masalah-masalah etis disekitar bisnis dan etika bisnis
dianggap sebagai suatu tanggapan tepat atas krisis moral yang sedang
meliputi dunia bisnis di AS.
4. Etika bisnis meluas ke Eropa : tahun 1980-an di Eropa Barat, etika
bisnis sebagai ilmu baru mulai berkembang kira-kira sepuluh tahun
kemudian. Terdapat forum pertemuan antara akademisi dari
Universitas serta sekolah bisnis yang disebut European Business
Ethics Network (EBEN).
5. Etika bisnis menjadi fenomena global : tahun 1990-an tidak terbatas
lagi pada dunia Barat. Etika bisnis sudah dikembangkan di seluruh
dunia. Telah didirikan Internationa Society Perbusiness, Ecomics, and
Ethics (ISBEE) pada 25 sampai 28 Juli 1996 di Tokyo.

D. Konsep Dasar Etika Bisnis


Sejumlah pilar mendasar (fundamental) dalam keterkaitannya dengan
pengembangan sistem nilai dari etika bisnis Islam yang dikembangkan dari

10
upaya reinterprestasi Al-Qur’an dan Sunnah. Konsep-konsep berikut
diarahkan untuk lebih mengangkat nilai-nilai moral yang berkaitan dengan
pencegahan atas tindakan eksploitatif, pembungaan, spekulasi, perjudian, dan
pemborosan yang telah dirumuskan oleh para ahli sebagai berikut :11
1. Konsep Kepemilikan dan Kekayaan
Secara etimologi kepemilikan seseorang akan materi berati
penguasaan terhadap sesuatu atau benda sedangkan secara terminologi
berarti spesialisasi seseorang terhadap suatu benda yang
memungkinkannya untuk melakukan tindakan hukum atas benda
tersebut sesuai dengan keinginannya, selama tidak ada halangan syar;
atau selama orang lain tidak terhalangi untuk melakukan tindakan
hukum atas benda tersebut. Aplikasi etika dan konsep kekayaan
pribadi dalam Islam adalah pemahaman bahwasanya sang pemilik
hakiki dan absolute hanyalah Allah SWT, sedangkan manusia hanya
diberi hak kepemilikan terbatas yaitu sebagai pihak yang diberi
wewenang untuk memanfaatkan.
2. Konsep Distribusi Kekayaan
Islam menawarkan instrumen yang sangat beragam untuk
optimalisasi proses distribusi income. Dan konsep yang ditawarkan
ada yang menuntut bantuan otoritas dari pemerintah (negara) dan ada
pula yang memang sangat bergantung kepada konsep karitatif personal
dan sosial muslim. Instrumen tersebut antra lain ghanimah, kharaj,
rikaz, dhawa’i, usyur, dan zakat fitrah.
3. Konsep kerja dan Bisnis
Paradigma yang dikembangkan dalam konsep ini mengarah kepada
pengertian kebaikan (thoyib) yang meliputi materinya itu sendiri, cara
memperolehnya, dan cara pemanfaatannya.
4. Konsep Halal-Haram
Dalam Al-Qur’an aturan halal dan haram kontrak komersial/bisnis
diatur secara umum, Allah SWT. berfirman (QS.An-Nisa’:29) yang
artinya : “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling
11
Faisal Badroen, MBA, dkk, Etika Bisnis dalam Islam (Jakarta : UIN Jakarta Press), 2006, hlm.
104-170.

11
memakan harta sesamamu dengan jalan bathil, kecuali dengan jalan
perniagaan yang berlaku dengan suka sama suka diantara kamu, dan
janganlah kamu membunuh dirimu”. (Iwan & dkk, 2020) (Samo,
2017) (Ahmad, 2018) (Nihayatul, 2020) (Faisal, MBA, & dkk, 2006)

E. Perbedaan Bisnis Umum Dan Bisnis Dalam Islam


Diantara perbedaan bisnis umum dengan bisnis Islam, diantaranya sebagai
berikut :
Karakteristik Bisnis Bisnis Syariah Bisnis Umum
Asas Akidah Islam Sekularisme (nila-nilai
material)
Motivasi Dunia-Akhirat Dunia
Orientasi Profit dan Benefit Profit, pertumbuhan,
(nonmateril), keberlangsungan
pertumbuhan,
keberlangsungan,
keberkahan
Etos Kerja Tinggi, bisnis adalah Tinggi, bisnis adalah
bagian dari ibadah kebutuhan duniawi
Sikap Mental Maju dan produktif, Maju dan produktif
konsekuensi keimanan, sekaligus konsumtif,
dan manifestasi konsekuensi aktualisasi
kemusliman diri
Keahlian Cakap dan ahli di Cakap dan ahli
bidangnya, konsekuensi dibidangnya,
dari kewajiban seorang konsekuensi dari
muslim motivasi reward dan
punishment
Amanah Terpercaya dan Tergantung kemauan
bertanggung jawab, individu (pemilik
tujuan tidak kapital), tujuan
menghalalkan cara menghalalkan cara
Modal Halal Halal-Haram

12
Sumber Daya Manusia Sesuai dengan akad Sesuai dengan akad
kerjanya kerjanya atau sesuai
dengan keinginan
pemilik modal
Sumber Daya Lainnya Halal Halal dan Haram
Manajemen Strategik Visi dan misi organisasi Visi dan misi organisasi
terkait erat dengan misi ditetapkan berdasarkan
penciptaan manusia di pada kepentingan
dunia materil belaka
Manajemen Jaminan halal bagi Tidak ada jaminan halal
Operasional setiap masuka, proses, bagi setiap masukan,
keluaran, proses dan keluaran,
mengendapkan mengedepankan
produktivitas dalam produktivitas dalam
koridor syariah koridor manfaat
Manajemen Keuangan Jaminan halal bagi Tidak ada jaminan halal
setiap masukan, proses bagi setiap masukan,
dan keluaran keuangan proses dan keluaran
keuangan
Manajemen Pemasaran dalam Pemasaran menghalakan
Pemasaran joridor jaminan halal cara
Manajemen SDM SDMprofesiona; dan SDM profesional, SDM
berkepribadian Islami, adalah faktor produksi,
SDM adalah pengelola SDM bertanggungjawab
bisnis, SDM pada diri dan majikan
bertanggungjawab pada
diri, majikan, dan Allah
SWT

13
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Etika berasal dari kata Yunani ethos, yang dalam bentuk jamaknya (ta
etha) berarti “adat istiadat” atau kebiasaan. Etika bisnis menurut pandangan
Marzuki da Latif dalam Fakhry Zamzam & Havis Aravik ialah seperangkat
prinsip dan norma yang mana para pelaku bisnis harus menjunjungnya dalam
bertransaksi, berperilaku, dan berelasi guna mencapai tujuan-tujuan bisnis
dengan selamat. Etika bisnis Islam adalah penerapan perilaku atau akhlak
dalam menjalankan bisnis untuk mencari keuntungan namun tidak keluar dari
perilaku, moral atau norma-norma ajaran Islam dalam menjalankan bisnis
Islam.
Dalam etika bisnis Islam ada beberapa prinsip yang harus diperhatikan
oleh setiap orang dalam menjalankan bisnis, diantaranya : Unity
(kesatuan/keesaan), Equilibrium (keseimbangan), Free Will (kebebasan
berkehendak), Responsibility (tanggung jawab), Benevolence (kebenaran).
Ada tiga sasaran dan ruang lingkup pokok etika bisnis, diantaranya : Etika
bisnis sebagai etika profesi membahas berbagai prinsip, kondisi, dan masalah
yang terkait dengan praktek bisnis yang baik dan etis; Menyadarkan
masyarakat, khususnya konsumen, buruh, atau karyawan dan masyarakat luas
pemilik aset umum semacam lingkungan hidup, akan hak dan kepentingan
mereka yang tidak boleh dilanggar oleh praktek bisnis siapa pun juga; etika
bisnis juga berbicara mengenai sistem ekonomi yang sangat menentukan etis
tidaknya suatu praktek bisnis.
Etika bisnis pertama kali timbul di Amerika Serikat di tahun 1970-an dan
cepat meluas kebelahan dunia lain. Berabad-abad lamanya etika bisnis di
bicarakan secara ilmiah membahas mengenai masalah ekonomi dan bisnis
sebagai salah satu topik penting untuk dikembangkan di zaman bisnis modern.
Filsafat berkembang di zaman filsuf platoi, aristoteles, dan filsuf-filsuf yunani
lainnya membahas bagaimana pengaturan interaksi kehidupan bisnis manusia
bersama dalam negara, ekonomi dan kegiatan niaga.

14
Konsep dasar dari etika bisnis, diantaranya : konsep kepemilikan dan
kekayaan, konsep distribusi kekayaan, konsep kerja dan bisnis, konsep halal-
haram.

B. Saran
Demikianlah yang dapat penulis sampaikan mengenai materi yang menjadi
bahasan dalam makalah ini, tentunya banyak kekurangan dan kelemahan
karena terbatasnya pengetahuan, kurangnya rujukan atau referensi yang
penulis peroleh hubungannya dengan makalah ini. Penulis banyak berharap
kepada pembaca memberikan kritik dan saran yang membangun kepada
penulis demi sempunanya makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi penulis dan pembaca.

15
DAFTAR PUSTAKA
Aprianto, Iwan. dkk. (2020). Etika & Konsep Manajemen Bisnis Islam.
Yogyakarta: Deepublish.

Badroen, Faisal. MBA, & dkk. (2006). Etika Bisnis dalam Islam. Jakarta: UIN
Jakarta.

Masykuroh, Nihayatul. (2020). Etika Bisnis Islam. Banten: Media Karya


Publishing.

Syahrizal,

Ahmad. (2018). Etika Bisnis Dalam Perspektif Islam. Jurnal Aktualita


,Vol. 9, hlm. 107.
Wuragil, Samo. (2017). Etika Dalam Bisnis Syariah. Syariati : Jurnal Studi Al-
Qur'an dan Hukum ,Vol. III, hlm.124-125.

16

Anda mungkin juga menyukai