Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

PROPOSISI II
PERTENTANGAN DALAM PROPOSISI
Disusun Guna Memenuhi Mata Kuliah Logika
Dosen Pengampu : Henry Setya Budhi, M.Pd.

Disusun Oleh :
1. Merry Ayu Novita Sari (2210710037)
2. Taqiya Noor Mafaza (2210710047)

PROGRAM STUDI TADRIS ILMU PENGETAHUAN


ALAM
KELAS B2PAR
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada kehadirat Allah Swt. Yang telah melimpahkan
rahmat serta karunia-NYA kepada kita semua baik berupa ilmu, kesehatan, dan amal. Berkat
rahmat dan karunia-NYA penulis mampu menyelesaikan makalah dengan judul “Logika
Proposisi II” yang insyaallah tepat pada waktunya.

Penyusunan makalah ini tidak berniat untuk mengubah materi, namun penulis
menyusun makalah ini dengan melakukan study banding atau membandingkan beberapa
materi “Proposisi II” dari berbagai referensi. Penulis berharap dengan adanya study banding
ini dapat memberi tambahan pada hal yang terkait dalam materi tersebut.

Makalah ini, kami susun guna memenuhi salah satu tugas dalam penilaian mata
kuliah Pancasila. Yang meliputi nilai tugas, nilai kelompok, nilai individu, dan nilai
keaktifan. Pembuatan makalah ini menggunakan metode study pustaka, yaitu mengumpulkan
dan mengkaji materi Geostrategi Indonesia dari berbagai referensi. Kami menggunakan
metode ini, agar makalah yang kami susun dapat memberikan informasi akurat dan dapat
dibuktikan.

Penulis berharap semoga makalah “Proposisi II” ini dapat menambah pengetahuan
para pembaca pentingnya mengetahui makna Geostrategi. Terlepas dari hal tersebut, penulis
memahami bahwa disusunya makalah ini terdapat kesalahan dan masih jauh dari kata
sempurna, sehingga penulis mengharapkan kritikan dan saran yang membangun demi
terciptanya makalah yang lebih baik lagi.

Kami ucapkan terima kasih kepada sebagai dosen pengampu mata kuliah logika
bapak Henry Setya Budhi, M.Pd. Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan yang telah
membimbing kami dalam penyusunan makalah ini, serta tidak lupa kepada rekan-rekan yang
telah ikut berpartisipasi dalam pembuatan makalah ini.

Kudus, 5 Juni 2023

Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

B. Logika adalah cabang dari


ilmu filsafat yang
mempelajari asas-asas dan
C. aturan-aturan penalaran
agar dapat dihasilkan
pengetahuan atau
kebenaran
D. Logika adalah cabang dari
ilmu filsafat yang
mempelajari asas-asas dan
E. aturan-aturan penalaran
agar dapat dihasilkan
pengetahuan atau
kebenaran
Logika adalah cabang dari ilmu filsafat yang mempelajari asas dan aturan
penalaran agar dapat dihasilkan suatu pengetahuan atau kebenaran. Dalam bab ini
akan dibahas mengenai logika pertentangan proposisi. Proposisi adalah kalimat
pernyataan yang dapat di nilai benar dan salahnya. Sedangkan jika dua kalimat
proposisi menyatakan pertentangan maka kalimat tersebut bisa juga disebut oposisi.
Oposisi merupakan pembanding pertentangan dan proposisi yang merupakan
bagian dari sifat proposisi. Pada hakikatnya oposisi digunakan untuk menentukan
kebenaran dalam dua pernyataan dengan menghasilkan satu pernyataan yang benar.
Oposisi dalam logika diartikan dengan pertentangan antara dua pernyataan
atas dasar pengolahan term yang sama. Pertentangan disini diartikan juga dengan
hubungan logis, yaitu hubungan yang di dalamnya terkandung adanya suatu penilaian
benar atau salah terhadap dua pernyataan yang diperbandingkan. Pada makalah ini
akan dibahas secara detail mengenai pertentangan proposisi yang dibagi menjadi
proposisi kontradiktori, kontari, subkontari dan subaltern.
F. Rumusan Masalah
1. Apa itu pertentangan proposisi?
2. Bagaimana definisi dan contoh dari proposisi kontradiktori?
3. Bagaimana definisi dan contoh dari proposisi kontari?
4. Bagaimana definisi dan contoh dari proposisi subkontari?
5. Bagaimana defiinisi dan contoh dari proposisi subalternasi?
G. Tujuan
1. Mengetahui pengertian dari pertentangan preposisi
2. Mengetahui definisi dan contoh dari proposisi kontradiktori
3. Mengetahui definisi dan contoh dari proposisi kontari
4. Mengetahui definisi dan contoh dari proposisi subkontari
5. Mengetahui defiinisi dan contoh dari proposisi subalternasi
6.
BAB II
PEMBAHASAN
PERTENTANGAN PROPOSISI
A. Pengertian Pertentangan Proposisi
Setiap pernyataan/ proposisi "tentang sesuatu" selalu bisa dipertentangkan dengan
argumentasi/ pernyataan lain. Tetapi kesimpulan pertentangan sangat bergantung pada
pola dari setiap proposisi. Yang harus selalu diingat bahwa yang dipertentangkan itu
menyangkut suatu topik yang sama.
Pertentangan disini juga memiliki arti dengan hubungan logis, yaitu hubungan yang di
dalamnya terkandung adanya suatu penilaian benar atau salah terhadap dua pernyataan
yang diperbandingkan. Pertentangan Proposisi yang berupa hubungan logis antara dua
pernyataan tunggal atas dasar term yang sama. Tetapi ada perbedaan dalam kualitas dan
kuantitas. Term yang dimaksud disini merupakan predikat.

B. Pembagian Pertentangan Proposisi


Pertentangan ini dibagi menjadi 4:
1. Proposisi Kontradiktoris
Kontradiktoris yaitu dimana yang satu menyangkal apa yang diakui oleh yang lain. Atau
lebih mudahnya salah satu dari dua pernyataan ada yang benar atau salah.
Sesuai dengan grafik diatas:
a. A  O
b. E  I
Cara membacanya, pernyataan pola A dipertentangkan dengan pernyataan pola O atau
sebaliknya. Sedangkan pernyataan pola E dipertentangkan dengan pernyataan pola I atau
sebaliknya.
Dari hasil pertentangan Kontraditoris akan didapat matrik kepastian sebagai berikut:

B-S ✓

S-S ✓
S-S x
B-B x
Keterangan: B (Benar) dan S (Salah)
Cara membacanya, pernyataan pola A dipertentangkan dengan pernyataan pola O atau
sebaliknya. Sedangkan pernyataan pola E dipertentangkan dengan pernyataan pola I atau
sebaliknya.
Contohnya :
 Pendapat pertama : Semua orang nakal (A)
 Pendapat kedua : Beberapa orang tidak nakal. (O)

Dua pendapat diatas bisa dipertentangkan. Apabila sesuai dengan matriks kepastian, yaitu :
- jika yang satu benar, yang lain pasti salah
- Jika yang satu salah, yang lain pasti benar
- Tidak mungkin kedua pendapat salah dua-duanya atau benar dua-duanya
2. Proposisi Kontari
Kontraris yaitu pertentangan antara dua pernyataan umum atas dasar satu term yang
sama. Tetapi berbeda dalam kualitasnya.
Sesuai dengan grafik diatas :
a. A E
Cara membacanya, pernyataan pola A dipertentangkan dengan pernyataan pola E.
Contohnya :
 Pendapat pertama : Semua orang nakal (A)
 Pendapat kedua : Semua orang tidak nakal ( E)

Dua pendapat tersebut bisa dipertentangkan dengan cara sebagai berikut :


- Jika pendapat pertama benar, yang lain pasti salah
- Jika pendapat yang satu salah, maka yang lain dapat juga benar dan dapat juga salah.
3. Proposisi Subkontaris
Proposisi subkontari merupakan perlawanan yang dilihat dari bentuknya jika
dibandingkan satu sama lain. Dilihat dari grafik paling atas, pengertian pertentangan
sub-kontraris meliputi pola :
IO
Pengertian proposisi sub-kontraris dapat dilihat dengan proposisi dengan Pola I yang
dipertentangkan dengan proposisi dengan Pola O atau sebaliknya. Yaitu jika,
Proposisi dengan Pola O dipertentangkan dengan proposisi dengan Pola I.
Dari hasil pertentangan Kontraditoris akan didapatkan kesimpulan mengenai
kepastian, sebagai berikut.

Kepastian pertama :
1. Jika pendapat pertama Benar, maka pastilah pendapat kedua Salah.
2. Jika pendapat pertama Salah, maka pastilah pendapat kedua Benar.
Kepastian yang lain:
1. Tidak mungkin kedua pendapat tersebut Salah dua-duanya. tapi mungkin kedua
pendapat itu Benar dua-duanya.
Contoh proposisi subkontaris :
a. Pendapat pertama (I) : Si Fulan berkata bahwa “Beberapa orang nakal”
b. Pendapat kedua (O) : Si Fulan berkata bahwa “Beberapa orang tidak nakal”
Jika Si Fulan berkata bahwa “Beberapa orang nakal” (I), tetapi kalimat itu benar.
Pengakuan ini menyatakan bahwa “Ada beberpa orang yang nakal” (O)
Jika Si Fulan berkata bahwa “Beberapa orang nakal”(I), tetapi kalimat itu salah.
Penyangkalan ini dapat menyatakan bahwa “Beberapa orang tidak nakal” (O)
Tetapi barangkali ada juga yang tidak nakal. Pernyataan “tidak ada yang nakal” itu tidak
disebabkan karena hanya ada beberapa yang nakal, melainkan karena sebab yang lain.
Misalnya, karena kenakalan itu merupakan sifat yang mutlak.
4. Proposisi Subalternasi
Proposisi subalternasi merupakan bentuk perawanan dilihat menurut luas/jumlah
cakupannya. Jika melihat gafik di atas, pertentangan sub alternasi meliputi pola :
AI
EO
Pengertian pertentangan subaltern dilihat jika proposisi Pola A dipertentangkan
dengan proposisi Pola I atau sebaliknya. Dan Proposisi Pola E dipertentangkan
dengan proposisi Pola O atau sebaliknya.
Dengan membaca matrik kepastian akan didapat hasil sebagai berikut :
1. Jika pendapat pertama benar, pendapat kedua pasti benar
2. Jika pendapat pertama salah, pendapat kedua dapat benar, tetapi juga dapat salah
3. Jika pendapat pertama benar, pendapat kedua dapat salah, tetapi juga dapat benar
4. Jika pendapat pertama salah, pendapat kedua juga salah
5. Singkatnya: kedua-duanya dapat benar, tetapi kedua-duanya juga dapat salah;
mungkin pula yang satu benar, dan yang lain salah.
Contoh proposisi Subalternasi :
a. Jika Si Fulan berkata bahwa “semua orang di kampung itu (misalnya 100 orang)
nakal.”
Tetapi kalimat itu salah. Penyangkalan ini akan menyatakan:
“tidak ada sama sekali yang nakal” yang artinya, “beberapa orang orang nakal”
kalimat itu juga salah.
b. Jika Si Fulan berkata bahwa “semua orang di kampung itu (misalnya 100 orang)
nakal.“
Tetapi kalimat itu benar. Pengakuan itu menyatakan bahwa :
“tiap-tiap orang di kampung itu nakal” yang artinya “tiap-tiap orang itu nakal”,
dan “ada beberapa orang yang nakal” kalimat itu juga benar
BAB III
PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai