Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM

PEMANTULAN CAHAYA PADA CERMIN DATAR

Selasa, 8 November 2022


Mata Kuliah : Teknik Dasar Laboratorium IPA
Dosen Pengampu : Faiq Makhdum Noor, M.Pd

Kelompok 1

Nama Praktikan : Merry Ayu Novitasari (2210710037)


Nama Anggota :
1. Laili Tukhfatun Najah (2210710030)

2. Zakiyatur risky (2210710034)


3. Ahmad Zakiy Fuadi Abdillah (2210710045)
4. Taqiya Noor Mafaza (2210710047)
5. Nailal Khusna (2210710048)

PROGAM STUDI TADRIS IPA KELAS B


FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA NEGERI KUDUS
2022/2023
A. LATAR BELAKANG
Pemantulan cahaya dapat terjadi pada cermin datar. Sifat pada
cermin datar adalah maya, tegak dan sama besar. Pemantulan cahaya
terjadi jika pancaran cahaya terkena bidang pantul kemudian diteruskan
kembali ke pancaran cahaya. Pada cermin datar terjadi ketika sinar datang
dan sinar pantul berada pada cermin datar kemudian mendapatkan hasil.
Jarak dari sinar datang dan pantul memiliki jarak yang sama. Contohnya
ketika kita bercermin maka akan menghasilkan bayangan yang sama
dengan diri kita. Karena yang kita gunakan ialah cermin datar.

B. TUJUAN PRAKTIKUM
1. Menyelidiki sifat pemantulan cahaya pada cermin datar.
2. Mengetahui sinar pantul dan sinar datang dari benda.
3. Mengetahui sudut datang dan sudut pantul pada benda.
C. ALAT DAN BAHAN

Nama Alat dan Bahan Jumlah Fungsi alat dan bahan

Meja optik 1 untuk mengamati lintasan cahaya,


kompatibel dengan rel presisi

Rel presisi 1 digunakan sebagai rel kereta dinamika


pada percobaan cahaya

Pemegang slaid diafragma 1 Sebagai tempat meletakkan diafragma

Diafragma 1 celah 1 Sebagai penyekat atau pembentuk benda


dalam percobaan

Diafragma 5 celah 1 Sebagai penyekat cahaya atau


pembentuk benda dalam percobaan

Cermin kombinasi 1 Digunakan untuk mengetahui jalannya


sinar yang dlakukan dalam percobaan

Lensa +100 mm 1 Digunakan untuk membentuk bayangan


atau memantulkan cahaya

Kaki rel 2 Digunakan untuk dudukan rel presisi

Catu daya 1 sebagai sumber tenaga listrik

Mistar 30 cm 1 Untuk mengukur jarak panjang antara


datangnya sinar dengan lensa

Tumpukan berpenjepit 3 Untuk menjepit pada suatu materi

Rumah lampu bertangkai 1 untuk menahan lampu dan menyambung


kan listrik ke lampu

Kabel penghubung 2 untuk menghubungkan arus listrik

Busur 1 untuk mengukur ukuran derajat pada


sinar datang dan sinar pantul

Kertas 1 Sebagai layar cahaya agar cahaya


terlihat
D. PROSEDUR KERJA
a) Persiapan Percobaan :
1. Susunlah alat yang
diperlukan untuk praktikum
secara urut dimulai sumber
cahaya, lensa, diafragman
meja optik. Lensa dipasang
pada jarak sekitar 10 cm dari
sumber cahaya dan fwarmen
lampu pada posisi tegak,
letakkan kertas pada meja
optic.
2. Pasang terlebih dahulu
diafragma 5 celah pada
pemegang diafragma,
nyalakan catu daya lalu geser
– geser lemsa + 100 mm agar
mendapatkan sinar yang
sejajar dan jelas.

3. Berganti dengan diafragma 1


celah dan mendapatkan sinar
yang jelas.

4. Letakkan cermin kombinasi


di atas kertas, permukaan
datarnya menghadap
diafragma.
5. Pilihlah tegangan 12 volt
dengan memindahkan
pemilihan tombol tegangan.

6. Hubungkan catu daya ke


sumber tegangan PLN.
Pastikan bahwa catu daya
keadaan mati.

7. Pada saat lampu menyala,


pada kertas tampak jelas
berkas sinar sempit.

b) Langkah-langkah percobaan
1. Pindahkan cermin kombinasi
padaa kertas di atas meja
optic dengan permukaan datar

2. Nyalakan lampu, arahkan


sinar datang (sinar yang
keluar dari diafragma) kea
rah permukaan datar, setelah
itu putar meja optic atau
kertas agar sinar datang
membentuk sudut
3. Ukur besar sudut datang dan
pantul, lalu masukan hasil
pengukuran pada laporan
sementara.

4. Ulangi langkah 1 sampai 3


untuk mencari sudut datang
dari arah cermin kombinasi
yang berbeda mengggunakan
diafragma 5 celah.

E. DASAR TEORI
A. PEMANTULAN CAHAYA
Cahaya yang jatuh pada bidang pembatas dua material mengalami
pemantulan dengan sudut pantul (diukur dari arah tegak lurus bidang
pembatas medium) persis sama dengan sudut datang. Gambar 2.1 adalah
ilsutrasi peristiwa pemantulan cahaya. Hukum pemantulan cahaya adalah
θd = θp

Gambar 2.1: Pada peristiwa pemantulan, sudut datang sama


dengan sudut pantul (Mikrajudin,2017)
Cahaya akan selalu dipantulkan dengan sudut datang sama dengan
sudut pantul karena Cahaya akan mengambil lintasan dengan waktu
tempuh terpendek. Jika cahaya merambat dari satu titik ke tiik lain
melewati bidang pantul maka sudut lintasan yang diambil adalah lintasan
yang menghasilkan waktu tepuh terpendek dan lintasan tersebut
menghasilkan sudut datang dan sudut pantul yang sama.
(mikrajuddin,2017)
Jika seberkas cahaya jatuh pada suatu permukaan, akan mengalami
beberapa kemungkinan, salah satu kemungkinan itu diantaranya adalah
mengalami pemantulan. Bidang pemantulan yang baik, yakni permukaan
yang memantulkan seluruh (hampir 100%) cahaya yang datang padanya
disebut cermin.

1. CERMIN
Cermin adalah permukaan yang licin dan dapat menciptakan
pantulan bayangan benda dengan sempurna. Menurut bentuknya cermin
terbagi menjadi tiga yaitu cermin datar, cermin cekung, dan cermin
cembung. (Serway,2004)
2. CERMIN DATAR
Cermin datar adalah cermin yang permukaannya datar. Hukum
pemantulan pada cermin datar :
1. Sinar datang, garis normal dan sinar pantul terletak pada satu
bidang datar.
2. Sudut datang selalu sama dengan sudut pantul.
(Giancolli,2001)
Sifat bayangan dari cermin datar yaitu sebagai berikut :
1. Besar bayangan sama besar dengan besar benda.
2. Jarak bayangan sama dengan jarak benda
3. Benda dan bayangan simentrik terhadap bidang cermin
4. Semu atau maya karena tidak dapat ditangkap dengan layar
5. Bayangan cermin tertukar sisinya, artinya bagian kanan benda
menjadi bagian kirinya
(Mikrajuddin,2017)
Ayat Alquran
Dalam Alquran yang menjelaskan tentang cahaya ialah QS. Al-
Nur : 35
‫ص َباح فِي َها َك ِم ْشكَاة‬
ْ ‫ص َباح ۖ ِم‬ ْ ‫الز َجا َجة ۖ ز َجا َجة فِي ْال ِم‬ ُّ ‫ش َج َرة مِن يوقَد د ِ ِّري ك َْوكَب كَأَنَّ َها‬
َ ‫اركَة‬
َ ‫م َب‬
‫ضيء زَ يْت َها َيكَاد غ َْر ِبيَّة َو َل ش َْر ِقيَّة َل زَ يْتونَة‬ ِ ‫سسْه لَ ْم َولَ ْو ي‬ َ ‫علَى نور ۚ نَار ت َ ْم‬ َّ
َ ‫َللا َي ْهدِي ۗ نور‬
ِ ‫َللا َو َيض ِْرب ۚ َيشَاء َم ْن لِن‬
‫ور ِه‬ َّ ‫اس ْاْل َ ْمثَا َل‬
ِ َّ‫ش ْيء ِبك ِِّل َوَللاَّ ۗ لِلن‬
َ ‫علِيم‬ َ
“Allah (Pemberi) cahaya (kepada) langit dan bumi. Perumpamaan cahaya
Allah, adalah seperti sebuah lubang yang tak tembus, yang di dalamnya
ada pelita besar. Pelita itu di dalam kaca (dan) kaca itu seakan-akan
bintang (yang bercahaya) seperti mutiara, yang dinyalakan dengan minyak
dari pohon yang berkahnya, (yaitu) pohon zaitun yang tumbuh tidak di
sebelah timur (sesuatu) dan tidak pula di sebelah barat(nya), yang
minyaknya (saja) hampir-hampir menerangi, walaupun tidak disentuh api.
Cahaya di atas cahaya (berlapis-lapis), Allah membimbing kepada cahaya-
Nya siapa yang dia kehendaki, dan Allah memperbuat perumpamaan-
perumpamaan bagi manusia, dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”
Di dalam Tafsir Al-Muyassar, kata nurun ‘ala nur memiliki makna bahwa
pelita/lampu pijar itu mengeluarkan cahaya, kaca mengeluarkan cahaya,
dan celah di dinding memantulkan cahaya. Cahaya berada di dalam kaca,
lalu akan diteruskan melalui kaca tersebut merupakan salah satu sifat
cahaya, yaitu transmisi. Lalu, cahaya yang dipantulkan oleh dinding
merupakan sifat cahaya lainnya, yaitu refleksi.

F. DATA HASIL PRAKTIKUM

a) Sudut datang (d) adalah sudut antara sinar datang dan garis normal
b) Sudut pantul (p) adalah sudut antara garis normal dan sinar pantul

No. Sudut datang (d) Sudut pantul (p) Diafragma

1. 900 1100 1 celah

2. 900 500 1 Celah

3. 450 350 5 Celah

4. 650 550 5 Celah

5. 850 750 5 Celah

6. 1050 950 5 Celah

7. 1250 1150 5 Celah


G. PEMBAHASAN

Cermin datar merupakan cermin yang mempunyai permukaan datar.


Bahan utama dari cermin daftar adalah kaca yang dilapisi dengan logam
pemantul cahaya. Pada pemantulan cahaya cermin datar, sinar datang
kemudian dipantulkan pada cermin. Sehingga sinar datang dan sinar pantul
pada cermin datar ialah sama.

Praktikum ini menggunakan jenis lensa yang memiliki titik fokus


+100, sumber cahaya menggunakan rumah lampu. Lensa +100 diletakkan di
bagian dekat sumber cahaya sedangkan diafragma diletakkan di bagian
setelahnya. Kemudian di depan diafragma di beri kertas untuk menampilkan
bayangan benda. Percobaan pertama dilakukan dengan mengatur diafragma
(1/5 celah). Lensa +100 digerakkan sampai terlihat bayangan benda secara
jelas. Hasilnya bayangan bersifat sama semua yaitu nyata, tegak, sama besar.

Percobaan kedua cahaya masuk dalam lensa +100 mm dan diteruskan


ke diafragma jatuh celah dan 5 celah. Kemudian dipantulkan oleh cermin
kombinasi yang mempunyai sifat datar. Ketika cahaya masuk dalam
diafragma 1 celah cahaya yang dihasilkan hanya satu. Apabila dengan
diafragma 5 celah cahaya yang dihasilkan berjumlah 5 cahaya. Untuk sudut
pantulnya bisa mengikuti posisi cermin jika sinar datang berada pada posisi 90
derajat maka sudut pantulnya ialah 70 derajat (1 celah).

Ternyata setelah kita berdiskusi yang dilakukan pada tanggal 26


Desember, ada kesalahan saat mengisi data hasil praktikum disudut pantul.
Sesuai dengan teori sinar datang sama dengan sinar pantul. Jadi, seharusnya
jika sinar datang 90° maka sinar pantulnya juga 90°.

H. KESIMPULAN
1. Sifat pemantulan cahaya pada cermin datar menghasilkan sinar datang
dan sinar pantul.
2. Pada cermin datar sinar datang akan dipantulkan, sinar itu disebut sinar
pantul.
3. Pada cermin datar besarnya sudut datang (Ꝋi) dengan sudut pantul
(Ꝋr).
I. LAPORAN SEMENTARA

No. Sudut datang (d) Sudut pantul (p) Diafragma

1. 900 1100 1 celah

2. 900 500 1 Celah

3. 450 350 5 Celah

4. 650 550 5 Celah

5. 850 750 5 Celah

6. 1050 950 5 Celah

7. 1250 1150 5 Celah


DAFTAR PUSTAKA
Al-Qarni Aidh, (2007) Tafsir Muyassar, Jakarta: Qisthi Press
Giancoli, D.C. 2001. Fisika Jilid II. Jakarta: Erlangga.
Mikrajuddin, Abdullah. 2017. Fisika Dasar II. Bandung: ITB.
Serway, R. 2004. Fisika Untuk Sains dan Teknik Edisi 6. Jakarta:
Erlangga Tim Laboraturium Fisika Dasar. 2020. Buku Panduan Pratikum
Fisika Dasar II. Surabaya: UNESA

Anda mungkin juga menyukai