TEKLABIPA - KEL 1 - Merry Ayu - Pemantulan Cermin Datar
TEKLABIPA - KEL 1 - Merry Ayu - Pemantulan Cermin Datar
Kelompok 1
B. TUJUAN PRAKTIKUM
1. Menyelidiki sifat pemantulan cahaya pada cermin datar.
2. Mengetahui sinar pantul dan sinar datang dari benda.
3. Mengetahui sudut datang dan sudut pantul pada benda.
C. ALAT DAN BAHAN
b) Langkah-langkah percobaan
1. Pindahkan cermin kombinasi
padaa kertas di atas meja
optic dengan permukaan datar
E. DASAR TEORI
A. PEMANTULAN CAHAYA
Cahaya yang jatuh pada bidang pembatas dua material mengalami
pemantulan dengan sudut pantul (diukur dari arah tegak lurus bidang
pembatas medium) persis sama dengan sudut datang. Gambar 2.1 adalah
ilsutrasi peristiwa pemantulan cahaya. Hukum pemantulan cahaya adalah
θd = θp
1. CERMIN
Cermin adalah permukaan yang licin dan dapat menciptakan
pantulan bayangan benda dengan sempurna. Menurut bentuknya cermin
terbagi menjadi tiga yaitu cermin datar, cermin cekung, dan cermin
cembung. (Serway,2004)
2. CERMIN DATAR
Cermin datar adalah cermin yang permukaannya datar. Hukum
pemantulan pada cermin datar :
1. Sinar datang, garis normal dan sinar pantul terletak pada satu
bidang datar.
2. Sudut datang selalu sama dengan sudut pantul.
(Giancolli,2001)
Sifat bayangan dari cermin datar yaitu sebagai berikut :
1. Besar bayangan sama besar dengan besar benda.
2. Jarak bayangan sama dengan jarak benda
3. Benda dan bayangan simentrik terhadap bidang cermin
4. Semu atau maya karena tidak dapat ditangkap dengan layar
5. Bayangan cermin tertukar sisinya, artinya bagian kanan benda
menjadi bagian kirinya
(Mikrajuddin,2017)
Ayat Alquran
Dalam Alquran yang menjelaskan tentang cahaya ialah QS. Al-
Nur : 35
ص َباح فِي َها َك ِم ْشكَاة
ْ ص َباح ۖ ِم ْ الز َجا َجة ۖ ز َجا َجة فِي ْال ِم ُّ ش َج َرة مِن يوقَد د ِ ِّري ك َْوكَب كَأَنَّ َها
َ اركَة
َ م َب
ضيء زَ يْت َها َيكَاد غ َْر ِبيَّة َو َل ش َْر ِقيَّة َل زَ يْتونَة ِ سسْه لَ ْم َولَ ْو ي َ علَى نور ۚ نَار ت َ ْم َّ
َ َللا َي ْهدِي ۗ نور
ِ َللا َو َيض ِْرب ۚ َيشَاء َم ْن لِن
ور ِه َّ اس ْاْل َ ْمثَا َل
ِ َّش ْيء ِبك ِِّل َوَللاَّ ۗ لِلن
َ علِيم َ
“Allah (Pemberi) cahaya (kepada) langit dan bumi. Perumpamaan cahaya
Allah, adalah seperti sebuah lubang yang tak tembus, yang di dalamnya
ada pelita besar. Pelita itu di dalam kaca (dan) kaca itu seakan-akan
bintang (yang bercahaya) seperti mutiara, yang dinyalakan dengan minyak
dari pohon yang berkahnya, (yaitu) pohon zaitun yang tumbuh tidak di
sebelah timur (sesuatu) dan tidak pula di sebelah barat(nya), yang
minyaknya (saja) hampir-hampir menerangi, walaupun tidak disentuh api.
Cahaya di atas cahaya (berlapis-lapis), Allah membimbing kepada cahaya-
Nya siapa yang dia kehendaki, dan Allah memperbuat perumpamaan-
perumpamaan bagi manusia, dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”
Di dalam Tafsir Al-Muyassar, kata nurun ‘ala nur memiliki makna bahwa
pelita/lampu pijar itu mengeluarkan cahaya, kaca mengeluarkan cahaya,
dan celah di dinding memantulkan cahaya. Cahaya berada di dalam kaca,
lalu akan diteruskan melalui kaca tersebut merupakan salah satu sifat
cahaya, yaitu transmisi. Lalu, cahaya yang dipantulkan oleh dinding
merupakan sifat cahaya lainnya, yaitu refleksi.
a) Sudut datang (d) adalah sudut antara sinar datang dan garis normal
b) Sudut pantul (p) adalah sudut antara garis normal dan sinar pantul
H. KESIMPULAN
1. Sifat pemantulan cahaya pada cermin datar menghasilkan sinar datang
dan sinar pantul.
2. Pada cermin datar sinar datang akan dipantulkan, sinar itu disebut sinar
pantul.
3. Pada cermin datar besarnya sudut datang (Ꝋi) dengan sudut pantul
(Ꝋr).
I. LAPORAN SEMENTARA