Anda di halaman 1dari 12

LEMBARAN DAERAH

KOTA BANJARMASIN
TAHUN 2007 NOMOR 5
_____________________________
PERATURAN DAERAH KOTA BANJARMASIN

NOMOR 5 TAHUN 2007

TENTANG

PELAYANAN KESEHATAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA BANJARMASIN,

Menimbang : a. bahwa dalam memberikan keringanan ekonomi


kepada masyarakat dalam hal pelayanan
kesehatan, serta dalam rangka peningkatan dan
pengembangan pelayanan kesehatan gratis bagi
masyarakat Kota Banjarmasin ;

b. bahwa Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2002


tentang Retribusi Pelayanan Kesehatan
(Lembaran Daerah Tahun 2002 Nomor 16)
dipandang sudah tidak sesuai lagi dengan
keadaan sekarang, maka perlu direvisi kembali ;
c. bahwa untuk melaksanakan sebagaimana
maksud pada hurup a dan b konsiderans di atas
perlu membentuk Peraturan Daerah tentang
Pelayanan Kesehatan bagi masyarakat Kota
Banjarmasin.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 27 tahun 1959 tentang


Penetapan Undang-undang Darurat Nomor 3
tahun 1953 tentang Pembentukan Daerah
Tingkat II di Kalimantan sebagai Undang-
undang (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1959 Nomor 72, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 1820);

2. Undang-Undang Nomor 23 tahun 1992 tentang


Kesehatan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1992 Nomor 100, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
3495);

3. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004


tentang Pembentukan Peraturan Perundang-
undangan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4389);

4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang


Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125,
Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4437);

2
5. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1987
tentang Penyerahan Sebagian Urusan
Pemerintahan Dalam Bidang Kesehatan Kepada
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1987 Nomor 9, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 3347);

6. Keputusan Presiden Nomor 230 Tahun 1968


tentang Pemeliharaan Kesehatan Pegawai
Negeri Sipil, Penerima Pensiun serta anggota
keluarganya;

7. Peraturan Daerah Kota Banjarmasin Nomor 7


tahun 2000 tentang Kewenangan Daerah Kota
Banjarmasin (Lembaran Daerah Tahun 2000
Nomor 2);

8. Peraturan Daerah Kota Banjarmasin Nomor 8


tahun 2002 tentang Susunan Organisasi dan
Tata Kerja Sekertariat Daerah, Sekertariat
Dewan Perwakilam Rakyat Daerah, Dinas,
Badan, Kecamatan, dan Kelurahan Kota
Banjarmasin, sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2002
(Lembaran Daerah Tahun 2002 Nomor 1).

Dengan Persetujuan Bersama

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA


BANJARMASIN

dan

3
WALIKOTA BANJARMASIN

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN DAERAH KOTA BANJARMASIN


TENTANG PELAYANAN KESEHATAN .

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan :

1. Daerah adalah Kota Banjarmasin .

2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kota Banjarmasin .

3. Walikota adalah Walikota Banjarmasin .

4. Dinas Kesehatan adalah Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin.

5. Puskesmas adalah Perangkat pelaksana teknis Dinas Kesehatan


Kota Banjarmasin yang bertanggung jawab menyelenggarakan
pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja.

6. Puskesmas Pembantu (Pustu) adalah perangkat pembantu


pelaksana teknis Puskesmas Kota Banjarmasin yang bertanggung

4
jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu
wilayah kerja.
7. Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) adalah sarana pelayanan
kesehatan ditingkat kelurahan yang merupakan wujud Upaya
Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat (UKBM) yang dibentuk
oleh dan untuk masyarakat wilayah setempat atas dasar
musyawarah

8. Tindakan adalah suatu kegiatan yang dialami penderita,


mengandung resiko, selain mendapatkan obat yang memerlukan
keterampilan khusus untuk pelaksanaannya. Kegiatan ini
diperlukan sebagai bagian yang menunjang proses pengobatan
dan penyembuhan.

9. Tindakan medis adalah menyangkut kegiatan pengobatan


tanpa alat bantu pisau bedah termasuk pelayanan gigi.

10. Tindakan bedah adalah menyangkut kegiatan pengobatan


dengan alat bantu pisau bedah.

11. Rawat jalan adalah pelayanan kesehatan yang diberikan


kepada orang yang masuk ke Puskesmas untuk keperluan
observasi, diagnosis, pengobatan, rehabilitasi medik dan
pelayanan kesehatan lainnya tanpa tinggal di ruang rawat inap.

12. Tindakan fisioterapi adalah tindakan pelayanan


rehabilitasi medik (melalui latihan –latihan dan penyinaran )
dalam menunjang penyembuhan.

13. Penunjang diagnostik adalah Pelayanan pemeriksaan


laboratorium, radiologi, elektromedik dan diagnostik khusus
untuk menegakkan diagnosa.

5
14. Radiologi adalah alat penunjang diagnostik yang
menggunakan sinar - X.

15. Laboratorium adalah alat penunjang diagnostik yang


menggunakan bahan kimia (reagensia).

16. Konsultasi kesehatan adalah konsultasi berupa pelayanan


berkaitan dengan kesehatan

17. Pemberian Surat Keterangan Kesehatan adalah surat


keterangan yang menunjukan status kesehatan seseorang berupa
surat keterangan sehat, sakit, calon pengantin,
kehamilan/melahirkan, kematian dan calon jemaah haji.

18. Mobil Ambulance adalah kendaraan yang dilengkapi


dengan alat kesehatan untuk digunakan
melayani/membawa/mengirim pasien.

19. Mobil Pusling adalah kendaraan Puskesmas Keliling yang


dilengkapi dengan alat kesehatan dan digunakan untuk pelayanan
kesehatan keliling.

BAB II

SARANA DAN PRASARANA SERTA JENIS PELAYANAN

Pasal 2

(1) Sarana dan prasarana yang dimaksud bagi pelayanan kesehatan


adalah Puskesmas , Puskesmas Pembantu, Puskesmas Keliling
dan Poskesdes beserta peralatan kesehatan yang tersedia.

6
(2) Sarana dan Prasarana sebagaimana dimaksud ayat (1) pasal ini,
berada di bawah pengawasan dan pembinaan Dinas Kesehatan .

(3) Jenis pelayanan kesehatan terdiri dari :


a. Rawat jalan.
b. Tindakan gigi.
c. Tindakan medik.
d. Tindakan fisioterapi.
e. Penunjang diagnostic.
f. Konsultasi kesehatan.
g. Pemberian Surat Keterangan Kesehatan.
h. Pemakaian mobil ambulance / pusling.

BAB III

PELAYANAN KESEHATAN

Pasal 3

(1) Jenis pelayanan kesehatan


sebagaimana dimaksud pasal 2 ayat (3) huruf a sampai dengan f
diberikan secara gratis kepada masyarakat dengan ketentuan
sebagai berikut :

a. Penduduk Kota Banjarmasin yang tidak terdaftar dan tidak


mempunyai kartu peserta Asuransi Kesehatan (Asuransi
Kesehatan Masyarakat Miskin,Asuransi Kesehatan Bagi
Pegawai Negeri Sipil (PNS) , Pensiunan PNS, dan anggota
Veteran) dengan menunjukan Kartu Tanda Penduduk (KTP)
bagi yang berusia di atas 17 tahun dan mempunyai Kartu
Keluarga (KK) bagi yang berusia di bawah 17 tahun.

7
b. Bagi masyarakat yang terdaftar sebagai peserta pada
Asuransi Kesehatan seperti huruf a diwajibkan mengunakan
dan menunjukan Kartu Peserta Asuransi sesuai dengan
Asuransi Kesehatan yang dimiliki.

(2) Pelayanan Kesehatan yang tidak termasuk katagori gratis adalah :


a. Pemberian Surat Keterangan Kesehatan, kecuali Surat
Keterangan Sehat bagi pelajar.
b. Pemakaian Mobil Ambulance / Pusling.

BAB IV

TOLOK UKUR PENGGUNAAN JASA

Pasal 4

(1) Tingkat penggunaan jasa diukur berdasarkan frekuensi dan jenis


pelayanan.

(2) Pelayanan kesehatan sebagaimana Pasal 2 ayat (3) huruf a sampai


dengan f semua ditanggung oleh Pemerintah Daerah.

BAB V

SANKSI ADMINISTRASI

Pasal 5

Dalam hal ketentuan pelayanan baik yang bersifat gratis Pasal 2 ayat
(3) huruf a sampai dengan f dan yang tidak gratis sebagaimana Pasal 3
ayat (2) bagi yang lalai dan tidak melaksanakan sebagaimana mestinya

8
akan dikenakan sanksi administrasi sesuai dengan peraturan
Perundang-undangan yang berlaku.

BAB VI

PENYIDIKAN

Pasal 6

(1) Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) di lingkungan Pemerintah


Daerah diberi wewenang khusus sebagai Penyidik untuk
melakukan penyidikan.

(2) Wewenang Penyidik sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) adalah:

a. menerima, mencari,
mengumpulkan, dan meneliti keterangan atau laporan
berkenaan dengan administrasi agar keterangan atau laporan
tersebut menjadi lebih lengkap dan jelas.

b. meneliti, mencari, dan


mengumpulkan keterangan mengenai orang pribadi atau badan
tentang kebenaran perbuatan yang dilakukan sehubungan
dengan pelanggaran administrasi .

c. meminta keterangan dan bahan


bukti dari orang pribadi atau badan sehubungan dengan
pelanggaran administrasi .

d. memeriksa buku-buku, catatan-


catatan, dan dokumen-dokumen lain berkenaan dengan
pelanggaran administrasi .

9
e. melakukan penggeledahan untuk
mendapatkan bahan bukti pembukuan, pencatatan, dan
dokumen-dokumen lain, serta melakukan penyitaan terhadap
bahan bukti tersebut.

f. meminta bantuan tenaga ahli dalam


rangka pelaksanaan tugas penyidikan pelanggaran administrasi.
g. menyuruh berhenti dan/atau
melarang seseorang meninggalkan ruangan atau tempat pada
saat pemeriksaan sedang berlangsung dan memeriksa identitas
orang dan/atau dokumen yang dibawa sebagaimana dimaksud
pada huruf e;

h. memanggil orang untuk didengar


keterangannya dan diperiksa sebagai tersangka atau saksi;

i. menghentikan penyidikan sesuai


ketentuan dan Perundang-undangan yang belaku;

j. melakukan tindakan lain yang patut


dipandang perlu untuk kelancaran penyidikan sesuai peraturan
Perundang-undangan yang berlaku.

(3) Penyidik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1) dalam


melaksanakan penyelidikan dan penyidikan disertai surat perintah
resmi oleh pejabat yang berwenang dan memberitahukan
dimulainya penyelidikan kepada Kepala Dinas Kesehatan dan
menyampaikan hasil penyidikannya selanjutnya disampaikan
kepada Walikota atau pejabat yang berwenang sesuai dengan
peraturan Perundang-undang yang berlaku.

BAB VII

10
KETENTUAN PENUTUP

Pasal 7

Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini, sepanjang


mengenai Pelaksanaan dan Pelayanan Kesehatan yang oleh karena
perkembangan kemajuan dibidang teknologi kesehatan dan kedokteran
akan ditetapkan lebih lanjut dengan Peraturan Walikota atau
Keputusan Walikota.

Pasal 8

Peraturan Daerah ini sebelum dilaksanakan harus terlebih dahulu


disosialisasikan paling lama 3 (tiga) bulan sebelum diundangkan.

Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan


pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam
Lembaran Daerah Kota Banjarmasin.

Ditetapkan di Banjarmasin
pada tanggal 14 Februari 2007

WALIKOTA BANJARMASIN,

Ttd.

H.A. YUDHI WAHYUNI

Diundangkan di Banjarmasin
pada tanggal 28 Februari 2007

11
SEKRETARIS DAERAH KOTA BANJARMASIN,

Ttd.

H. DIDIT WAHYUNIE

LEMBARAN DAERAH KOTA BANJARMASIN TAHUN 2007


NOMOR 5

12

Anda mungkin juga menyukai