Program Gizi
Program Gizi
KEPUTUSAN KEPALA
Nomor : Kep/ 05 / VII /2022
tentang
MEMUTUSKAN
Ditetapkan di Bukittinggi
Pada Tanggal 11 Juli 2022
Kepala Rumah Sakit Tk. IV 01.07.05 Bukittinggi
1. KEBIJAKAN UMUM
a. Pelaksanaan program gizi dan penurunan prevalensi Stunting dan Wasting bagi
masyarakat berbasis rumah sakit.
b. Pelayanan kesehatan ibu, bayi, dan anak batita di masyarakat berbasis rumah
sakit.
c. Pada pelayanan ini rumah sakit yang telah melakukan layanan ibu hamil ,ibu
menyusui , pasien anak, program 1000 hpk, dan remaja, calon pengantin bertugas
membina warga yang berada di wilayahnya.
d. Pelayanan kesehatan di masyarakat berbasis rumah sakit , masyarakat
diupayakan berperan serta dalam menangani Kesehatan setelah di berikan pelatihan
dan penambahan pengetahuan.
e. Pelayanan kesehatan warga di masyarakat berbasis rumah sakit pelayanan
holistik harus mencakup pencegahan, penyembuhan dan pemulihan.
2. KEBIJAKAN KHUSUS
a. Rumah sakit melaksanakan pelayanan sebagai pusat rujukan khusus Stunting
dan Wasting dengan menyiapkan sebagai :
1) Rumah sakit sebagai pusat rujukan kasus Stunting untuk memastikan kasus,
penyebab dan tatalaksana lanjut oleh dokter spesialis anak.
2) Rumah sakit sebagai pusat rujukan balita gizi buruk dengan komplikasi medis.
3) Rumah sakit dapat melakukan pendampingan klinis dan manajemen serta
penguatan jejaring rujukan rumah sakit dengan kelas di bawahnya dan fasilitas
kesehatan tingkat pertama di wilayahnya dalam tatalaksana Stunting dan gizi buruk.
4) Rumah sakit telah menerapkan sistem pemantauan dan evaluasi, bukti
pelaporan dan analisa.
Ditetapkan di Bukittinggi
Pada Tanggal 11 Juli 2022
Kepala Rumah Sakit Tk. IV 01.07.05 Bukittinggi
PROGRAM GIZI
Intervensi gizi spesifik menyasar penyebab langsung stunting yang meliputi kurangnya
asupan makanan dan gizi serta penyakit infeksi. Umumnya, intervensi ini dilakukan oleh
sektor kesehatan. Terdapat tiga kelompok intervensi gizi spesifik:
a. Intervensi prioritas, yaitu intervensi yang diidentifikasi memiliki dampak langsung pada
pencegahan stunting dan ditujukan untuk menjangkau semua sasaran prioritas.
b. Intervensi pendukung, yaitu intervensi yang berdampak secara tidak langsung pada
pencegahan stunting melalui mekanisme perbaikan gizi dan kesehatan, yang dilakukan
setelah intervensi prioritas terpenuhi.
c. Intervensi prioritas sesuai kondisi tertentu, yaitu intervensi yang diberikan kepada
kelompok sasaran tertentu sesuai dengan kondisi, termasuk saat darurat bencana
(program gizi darurat).
Pembagian kelompok ini dimaksudkan sebagai panduan bagi pelaksana program
apabila terdapat keterbatasan sumber daya. Intervensi gizi spesifik pencegahan stunting
dijelaskan secara ringkas dalam Tabel 2.1.
Intervensi Prioritas
Kelompok
Intervensi Prioritas Intervensi Pendukung Sesuai Kondisi
Sasaran
Tertentu
Kelompok Sasaran 1000 HPK
Pemberian makanan Suplementasi Perlindungan dari
tambahan bagi ibu hamil kalsium malaria
dari kelompok Pemeriksaan Pencegahan HIV
Ibu Hamil miskin/kurang energi kronik kehamilan
(KEK)
Suplementasi tablet
tambah darah
Intervensi gizi sensitif mencakup : (a) Peningkatan penyediaan air bersih dan sarana sanitasi,
(b) Peningkatan akses dan kualitas pelayanan gizi dan kesehatan, (c) Peningkatan
kesadaran, komitmen dan praktik pengasuhan ibu dan anak serta (d) Peningkatan akses
pangan bergizi. Intervensi gizi umumnya dilaksanakan di luar Kementerian Kesehatan.
Sasaran intervensi gizi sensitif adalah keluarga dan masyarakat dan dilakukan melalui
berbagai program dan kegiatan sebagaimana tercantum di dalam Tabel 2.2.
Program/kegiatan intervensi di dalam tabel tersebut dapat ditambah dan disesuaikan dengan
kondisi masyarakat setempat.
Peningkatan akses pangan bergizi Akses bantuan pangan non tunai (BPTN) untuk keluar
kurang mampu
Akses fortifikasi bahan pangan utama (garam, tepung,
minyak goreng)
Akses kegiatan kawasan rumah pangan lestari (KRPL)
Penguatan regulasi mengenai label dan iklan pangan
Ditetapkan di Bukittinggi
Pada Tanggal 11 Juli 2022
Kepala Rumah Sakit Tk. IV 01.07.05 Bukittinggi