Anda di halaman 1dari 9

PROGRAM GIZI TENTANG PENCEGAHAN DAN TATALAKSANA STUNTING DAN WASTING

RUMAH SAKIT TK IV BUKIT TINGGI


JLN. SUDIRMAN NOMOR : 37 BUKIT TINGGI
TELP / FAX : 0752 22887 Email : rsttkivbkt@yahoo.co.id
DETASEMEN KESEHATAN WILAYAH 01.04.04 PADANG
RUMAH SAKIT TK. IV 01.07.05 BUKITTINGGI

KEPUTUSAN KEPALA
Nomor : Kep/ 05 / VII /2022

tentang

PELAKSANAAN PROGRAM GIZI  DAN PENURUNAN PREVALENSI 


STUNTING DAN WASTING RUMAH SAKIT TK.IV 01.07.05 BUKITTINGGI

Menimbang :  a. bahwa dalam rangka upaya meningkatkan gizi dan penurunan


prevalensi Stunting dan Wasting secara komprehensif di rumah sakit;
b. bahwa dalam upaya memberikan pelayanan  di rumah sakit,
maka diperlukan adanya kebijakan penyelenggaraan dan pelaksanaan
pelayanan kesehatan khususnya pasien anak dan ibu hamil di rumah
sakit;
c. bahwa sehubungan dengan hal tersebut di atas perlu ditetapkan
kebijakan edukasi sebagai bagian dari pelayanan kesehatan di
masyarakat berbasis rumah sakit dengan ketetapan kepala rumah sakit;

Mengingat : 1. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 72 tahun 2021


tentang Percepatan Penurunan Stunting dan Wasting;
2. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009
tentang Kesehatan;
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009
tentang Rumah Sakit;
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 56 tahun
2014 tentang Rumah Sakit;
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 28 tahun
2019 tentang Angka Kecukupan Gizi yang dianjurkan untuk Masyarakat
Indonesia;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 2 tahun
2020 tentang Standar Antropometri Anak;
7. Surat Keputusan Deputi bidang Sumber Daya Manusia
Kementerian Perencaan Pembangunan Nasional /Badan Perencanaan
Pembangunan Nasional tentang Kelompok Kerja Gerakan Nasional
Percepatan Perbaikan Gizi;

MEMUTUSKAN

Menetapkan :  1. Kebijakan pelayanan gizi sebagai bagian dari pelayanan kesehatan di  


masyarakat berbasis Rumah Sakit sebagaimana terlampir dalam ketetapan
ini.
DETASEMEN KESEHATAN WILAYAH 01.04.04 PADANG
RUMAH SAKIT TK. IV 01.07.05 BUKITTINGGI

2. Kebijakan pelayanan Stunting dan Wasting sebagai bagian dari


pelayanan kesehatan di masyarakat berbasis rumah sakit digunakan dalam
pelayanan ibu dan bayi di rumah sakit.
3. Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila di kemudian
hari ternyata terdapat kekeliruan dalam keputusan ini akan diadakan
perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di Bukittinggi
Pada Tanggal 11 Juli 2022
Kepala Rumah Sakit Tk. IV 01.07.05 Bukittinggi

Dr. Edi Leonardo Simbolon Sp . OT


Mayor ckm NRP 110400057320278
DETASEMEN KESEHATAN WILAYAH 01.04.04 PADANG
RUMAH SAKIT TK. IV 01.07.05 BUKITTINGGI
DETASEMEN KESEHATAN WILAYAH 01.04.04 PADANG
RUMAH SAKIT TK. IV 01.07.05 BUKITTINGGI

PELAKSANAAN PROGRAM GIZI DAN PENURUNAN PREVALENSI 


STUNTING DAN WASTING
RUMAH SAKIT TK.IV 01.07.05 BUKITTINGGI

1. KEBIJAKAN UMUM
a. Pelaksanaan program gizi dan penurunan prevalensi Stunting dan Wasting bagi
masyarakat berbasis rumah sakit.
b. Pelayanan kesehatan ibu, bayi, dan anak batita di masyarakat berbasis rumah
sakit.
c. Pada pelayanan ini rumah sakit yang telah melakukan layanan ibu hamil ,ibu
menyusui , pasien anak, program 1000 hpk, dan remaja, calon pengantin bertugas
membina warga yang berada di wilayahnya.
d. Pelayanan kesehatan di masyarakat berbasis rumah sakit , masyarakat
diupayakan berperan serta dalam menangani Kesehatan setelah di berikan pelatihan
dan penambahan pengetahuan.
e. Pelayanan kesehatan warga di masyarakat berbasis rumah sakit pelayanan
holistik harus mencakup pencegahan, penyembuhan dan pemulihan.

2. KEBIJAKAN KHUSUS
a. Rumah sakit melaksanakan pelayanan sebagai pusat rujukan khusus Stunting
dan  Wasting dengan menyiapkan sebagai :
1) Rumah sakit sebagai pusat rujukan kasus Stunting untuk memastikan kasus,
penyebab dan tatalaksana lanjut oleh dokter spesialis anak.
2) Rumah sakit sebagai pusat rujukan balita gizi buruk dengan komplikasi medis.
3) Rumah sakit dapat melakukan pendampingan klinis dan manajemen serta
penguatan jejaring rujukan rumah sakit dengan kelas di bawahnya dan fasilitas
kesehatan tingkat pertama di wilayahnya dalam tatalaksana Stunting dan gizi buruk.
4) Rumah sakit telah menerapkan sistem pemantauan dan evaluasi, bukti
pelaporan dan analisa.

b. Rumah sakit melakukan edukasi, pendampingan intervensi dan pengelolaan


gizi serta penguatan jejaring rujukan kepada rumah sakit kelas di bawahnya dan FKTP
di wilayahnya serta rujukan masalah gizi.
Tersedia regulasi penyelenggaraan program penurunan prevalensi Stunting dan
Wasting di rumah sakit meliputi :
1) Program penurunan prevalensi Stunting dan Wasting
2) Panduan tatalaksana
3) Organisasi pelaksanaan program terdiri dari tenaga kesehatan yang
kompeten dari unsur: staf medis, staf keperawatan, staf instalasi farmasi, staf
intalasi gizi, tim tumbuh kembang, tim humas rumah sakit.
c. Organisasi program penurunan prevalensi Stunting dan Wasting dipimpin oleh
staf medis atau dokter spesialis anak. Rumah sakit menyusun program penurunan
prevalensi Stunting dan Wasting di rumah sakit terdiri dari: .
1. Peningkatan pemahaman dan kesadaran seluruh staf, pasien, dan keluarga
tentang masalah Stunting dan Wasting.
2. Intervensi spesifik di rumah sakit.
3. Penerapan rumah sakit sayang ibu bayi.
DETASEMEN KESEHATAN WILAYAH 01.04.04 PADANG
RUMAH SAKIT TK. IV 01.07.05 BUKITTINGGI

4. Rumah sakit sebagai pusat rujukan kasus Stunting dan Wasting.


5. Rumah sakit sebagai pendamping klinis dan manajemen serta jejaring
rujukan.
6. Program pemantauan dan evaluasi.
d. Rumah sakit membuat laporan pelaksanaan program / kegiatan penurunan
prevalensi Stunting dan Wasting meliputi:
1. Kegiatan sosialisasi dan pelatihan staf tenaga kesehatan rumah sakit
tentang program penurunan Stunting dan Wasting.
2. Peningkatan efektifitas intervensi spesifik.
a. Program 1000 HPK.
b. Promosi dan konseling IMD dan Asi Eksklusif.
c. Pemantauan pertumbuhan (pelayanan tumbuh kembang bayi dan balita).
d. Pemberian imunisasi.
e. Pemberian makanan tambahan balita gizi kurang.
f. Pemberian vitamin A.

3. Penguatan sistem surveilans gizi.


a. Tata laksana tim asuhan gizi meliputi tatalaksana gizi stunting, tatalaksana gizi
kurang, tatalaksana gizi buruk (pedoman pencegahan dan tatalaksana gizi
buruk pada balita).
b. Melakukan evaluasi pelayanan, audit kesakitan dan kematian, pencatatan dan
pelaporan gizi buruk dan stunting dalam sistem informasi rumah sakit (SIRS).
c. Pasien kondisi tertentu dengan diagnosa primer dan di sertai kasus Stunting
seperti kasus Atresia Billiair, Speech Delay maka tidak bisa di tangani di
Rumah Sakit Tk.IV 01.07.05 Bukittinggi dan akan di rujuk ke RS yang
fasilitasnya lebih lengkap.

Ditetapkan di Bukittinggi
Pada Tanggal 11 Juli 2022
Kepala Rumah Sakit Tk. IV 01.07.05 Bukittinggi

Dr. Edi Leonardo Simbolon Sp . OT


Mayor ckm NRP 110400057320278
DETASEMEN KESEHATAN WILAYAH 01.04.04 PADANG
RUMAH SAKIT TK. IV 01.07.05 BUKITTINGGI

PROGRAM GIZI

Intervensi Gizi Spesifik 

Intervensi gizi spesifik menyasar penyebab langsung stunting yang meliputi kurangnya
asupan makanan dan gizi serta penyakit infeksi. Umumnya, intervensi ini dilakukan oleh
sektor kesehatan. Terdapat tiga kelompok intervensi gizi spesifik: 
a. Intervensi prioritas, yaitu intervensi yang diidentifikasi memiliki dampak langsung pada
pencegahan stunting dan ditujukan untuk menjangkau semua sasaran prioritas. 
b. Intervensi pendukung, yaitu intervensi yang berdampak secara tidak langsung pada
pencegahan stunting melalui mekanisme perbaikan gizi dan kesehatan, yang dilakukan
setelah intervensi prioritas terpenuhi. 
c. Intervensi prioritas sesuai kondisi tertentu, yaitu intervensi yang diberikan kepada
kelompok sasaran tertentu sesuai dengan kondisi, termasuk saat darurat bencana
(program gizi darurat).
Pembagian kelompok ini dimaksudkan sebagai panduan bagi pelaksana program
apabila terdapat keterbatasan sumber daya. Intervensi gizi spesifik pencegahan stunting
dijelaskan secara ringkas dalam Tabel 2.1. 

Tabel 2.1 Intervensi Gizi Spesifik Percepatan Penurunan Stunting/wasting

Intervensi Prioritas
Kelompok
Intervensi Prioritas Intervensi Pendukung Sesuai Kondisi
Sasaran
Tertentu
Kelompok Sasaran 1000 HPK
 Pemberian makanan  Suplementasi  Perlindungan dari
tambahan bagi ibu hamil kalsium malaria
dari kelompok  Pemeriksaan  Pencegahan HIV
Ibu Hamil miskin/kurang energi kronik kehamilan
(KEK)
 Suplementasi tablet
tambah darah

Ibu Menyusui  Promosi dan konseling  Suplementasi  Pencegahan


dan Anak 0-23 menyusui kapsul vitamin A kecacingan
bulan  Promosi dan konseling  Suplementasi
pemberian makan bayi dan taburia
anak (PMBA)  Suplementasi zinc
 Tata laksana gizi buruk untuk pengobatan
 Pemberian makanan diare
tambahan pemulihan bagi
DETASEMEN KESEHATAN WILAYAH 01.04.04 PADANG
RUMAH SAKIT TK. IV 01.07.05 BUKITTINGGI

anak kurus  Manajemen terpadu


 Pemantauan dan promosi balita sakit (MTBS)
pertumbuhan

Kelompok sasaran usia lainnya


Remaja putri  Suplementasi tablet
dan wanita tambah darah
usia subur
 Tata laksana gizi buruk  Suplementasi  Pencegahan
 Pemberian makanan kapsul vitamin A kecacingan
tambahan pemulihan bagi  Suplementasi
anak kurus taburia
Anak 24-59  Pemantauan dan promosi  Suplementasi zinc
bulan pertumbuhan untuk pengobatan
diare
 Manajemen terpadu
balita sakit (MTBS)

Intervensi Gizi Sensitif

Intervensi gizi sensitif mencakup : (a) Peningkatan penyediaan air bersih dan sarana sanitasi,
(b) Peningkatan akses dan kualitas pelayanan gizi dan kesehatan, (c) Peningkatan
kesadaran, komitmen dan praktik pengasuhan ibu dan anak serta (d) Peningkatan akses
pangan bergizi. Intervensi gizi umumnya dilaksanakan di luar Kementerian Kesehatan.
Sasaran intervensi gizi sensitif adalah keluarga dan masyarakat dan dilakukan melalui
berbagai program dan kegiatan sebagaimana tercantum di dalam Tabel 2.2.
Program/kegiatan intervensi di dalam tabel tersebut dapat ditambah dan disesuaikan dengan
kondisi masyarakat setempat.

Tabel 2.2  Intervensi Gizi Sensitif Percepatan Penurunan Stunting/Wasting

JENIS INTERVENSI PROGRAM/KEGIATAN INTERVENSI


Peningkatan penyediaan air minum  Akses air mnum yg aman
dan sanitasi  Akses sanitasi yang layak

Peningkatan akses dan kualitas  Akses pelayanan keluarga berencana (KB)


pelayanan gizi dan kesehatan  Akses jaminan kesehatan (JKN)
 Akses bantuan uang tunai untuk keluarga miskin (PKH)

Peningkatan kesadaran, komitmen,  Penyebarluasan informasi melalui berbagai media


dan praktik pengasuhan dan gizi ibu  Penyediaan konseling perubahan perilaku antar pribadi
dan anak  Penyediaan akses pendidikan anak usia dini (PAUD),
pror stimulasi anak usia dini, dan pemantauan tumbuh
kembar anak
 Penyediaan konseling kesehatan dan reproduksi untuk
remaja
DETASEMEN KESEHATAN WILAYAH 01.04.04 PADANG
RUMAH SAKIT TK. IV 01.07.05 BUKITTINGGI

 Pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak

Peningkatan akses pangan bergizi  Akses bantuan pangan non tunai (BPTN) untuk keluar
kurang mampu
 Akses fortifikasi bahan pangan utama (garam, tepung,
minyak goreng)
 Akses kegiatan kawasan rumah pangan lestari (KRPL)
 Penguatan regulasi mengenai label dan iklan pangan

Ditetapkan di Bukittinggi
Pada Tanggal 11 Juli 2022
Kepala Rumah Sakit Tk. IV 01.07.05 Bukittinggi

Dr. Edi Leonardo Simbolon Sp . OT


Mayor ckm NRP 110400057320278

Anda mungkin juga menyukai