Anda di halaman 1dari 44

BUKU AJAR

DASAR KOMPETENSI KEAHLIAN


TEKNIK JARINGAN KOMPUTER DAN
TELEKOMUNIKASI
SEMESTER II

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 2 KOTA KEDIRI


PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR
DINAS PENDIDIKAN
Jalan Veteran 5 Kediri Telp. 0354-771441 Fax. (0354) 773486
E-mail :smkn2kediri@gmail.com Web : Smkn2kediri.sch.id
KEDIRI 64114
BAB

DASAR-DASAR TEKNIK JARINGAN KOMPUTER DAN


TELEKOMUNIKASI

A. Pengenalan Sistem Komputer


a. Definisi Sistem Komputer
Sistem Komputer adalah kumpulan perangkat-perangkat komputer yang
saling berhubungan dan berinteraksi satu sama lain untuk melakukan proses
pengolahan data, sehingga dapat menghasilkan informasi yang diharapkan
oleh penggunanya. Perangkat yang terdapat pada Sistem Komputer
diantaranya Hardware, Software, dan Brainware.

Dari setiap perangkat tersebut mempunyai fungsinya masing-masing pada


sebuah Sistem Komputer. Tetapi saat menjalankan tugasnya perangkat
Komputer tersebut akan bekerja dan saling mendukung antara satu sama lain.
Hardware tidak dapat bekerja jika tanpa adanya sebuah Software dan
Hardware pun begitu, keduanya tidak akan bisa dipakai untuk menghasilkan
suatu informasi jika tidak ada sebuah Brainware yang menjalankan dan
memberikan perintah.

b. Fungsi Sistem Komputer


Dibawah ini beberapa fungsi dari Sistem Komputer yang bisa dipahami yaitu,
diantaranya sebagai berikut:
• Menginput sebuah Data
Menginput Data merupakan salah satu fungsi dari sistem komputer
yaitu menginput data yang sudah ada ke dalam sebuah komputer.
Sistem komputer bertugas untuk menginput segala macam jenis data
yang telah dimasukkan oleh seorang pengguna melalui sebuah
perangkat Hardware seperti Mouse, Keyboard, Microphone dan lain
sebagainya.
• Memproses sebuah Data
Memproses Data merupakan salah satu fungsi dari sebuah Sistem
Komputer yaitu untuk melakukan suatu Process yang bertugas untuk
mentransfer sebuah data mentah menjadi suatu informasi yang bisa
dibaca oleh memori komputer. Sebuah Proses data ini biasanya
dilakukan pada suatu Central Processing Unit (CPU) yang juga
memiliki fungsi sebagai otak komputer.
• Menghasilkan sebuah Data
Menghasilkan Data merupakan salah satu Fungsi dari Sistem
Komputer yang bertugas untuk menghasilkan sebuah Output yang
merupakan salah satu hasil dari data yang sudah diproses. Hasil dari
Output tersebut bisa berupa sebuah informasi, gambar, suara maupun
video yang sudah sejak awal memang termasuk kedalam sebuah
pengolahan data.
• Menyimpan sebuah Data
Menyimpan Data merupakan salah satu fungsi dari sistem komputer
yang bertugas untuk menyimpan data Output yang merupakan hasil
dari olahan sebuah Process didalam memori komputer. Jadi, data
yang sudah diinput dan diproses akan menjadi sebuah Output Data
yang bisa kita simpan di dalam sebuah memori komputer yang
nantinya bisa digunakan dalam waktu tertentu.
B. Perangkat Keras (Hardware)

Hardware adalah semua jenis komponen pada komputer yang memiliki bentuk fisik,
bisa di lihat, dan dirasakan. Jadi, dapat dikatakan pengertian hardware dalam sistem
komputer adalah alat fisik komputer yang gunanya untuk melakukan beberapa proses
seperti input, output, dan proses.

1. Ciri-ciri Hardware
Beberapa ciri-ciri hardware adalah sebagai berikut.
• Memiliki bentuk fisik
Salah satu perbedaan software dan hardware adalah bentuknya. Software
hanya dapat di lihat tampilannya namun tidak memiliki bentuk fisik,
sementara hardware mempunyai bentuk fisik yang bisa di lihat dan dirasakan.
• Umumnya bersifat keras
Beberapa contoh hardware adalah keyboard, printer, scanner, dan perangkat
lainnya yang bersifat keras.
• Terdapat di bagian luar komputer
Kebanyakan hardware berada di bagian luar komputer. Namun, tidak
semuanya. Beberapa di antaranya ada yang berada di dalam komputer,
contohnya RAM dan CPU.
• Media penghubung antara user dan software
Hardware adalah perangkat yang berguna untuk menghubungkan antara user
dan software, dimana akan menerima input kemudian memberikan output
kepada user.

2. Fungsi Hardware
Utamanya, fungsi hardware adalah untuk memudahkan pengguna komputer
dengan seperangkat alat komputer yang bekerja secara baik. Namun, jika di
jabarkan ada beberapa fungsi hardware secara spesifik, yaitu:
a. Memberi output
Fungsi hardware yang pertama adalah untuk memberikan output kepada user
setelah proses pengolahan input di lakukan.
b. Menerima input
Fungsi hardware selanjutnya adalah menerima input. Selain memberikan
output, hardware juga menerima input yang di kirimkan oleh user.
c. Menyimpan informasi dan data
Hardware adalah perangkat keras di mana mempunyai fungsi untuk
menyimpan data output. Biasanya output tersebut akan di simpan dalam
perangkat penyimpanan komputer.
d. Mengolah informasi dan data
Selanjutnya, fungsi hardware adalah untuk mengolah data yang kemudian
menjadi informasi baru yang berguna agar dapat di pahami oleh manusia.

3. Jenis Hardware
Sejatinya, hardware masih terbagi menjadi lima bagian, yakni input device,
output device, processing device, storage device, dan peripheral device. Kelima
komponen ini memiliki peran dan fungsinya masing-masing:
a. Input device
Input device atau perangkat masukkan adalah perangkat keras yang berfungsi
untuk memasukkan perintah dan data ke dalam sebuah sistem komputer.
Dapat dikatakan bahwa input device merupakan sebuah gerbang masuk bagi
data yang nantinya akan diolah sistem komputer. Data yang sudah
dimasukkan kemudian akan dikonversi menjadi kode binary sehingga dapat
dibaca oleh memori utama komputer.

Di bawah ini adalah beberapa contoh dari perangkat input atau hardware
input device.
• Keyboard; Perangkat ini berfungsi untuk membantu user atau pengguna
memasukkan simbol, nomor, ke dalam komputer. Bentuknya seperti
papan dan masih ada banyak sekali tombol huruf, angka, dan simbol.
• Mouse; Perangkat yang berfungsi untuk menggerakkan kursor pada layar
perangkat komputer. Alat ini memudahkan kita memilih menu yang
terdapat di komputer.
• Scanner; Input device (perangkat masukan) ini berperan untuk mengubah
dokumen hard copy menjadi soft copy seperti PDF. Perangkat keras ini
sangat penting terkait pengarsipan dokumen-dokumen.
b. Processing device

Data yang telah dimasukkan melalui input device kemudian akan diolah pada
bagian processing device. Sebab, processing device sendiri adalah sebuah
perangkat yang berperan untuk mengolah data.
Proses ini secara spesifik dilakukan oleh Central Processing Unit (CPU) atau
yang juga dikenal sebagai otak dari sistem komputer. CPU bertugas untuk
menerima dan menjalankan data dan perintah ke bagian perangkat lunak
(software).

Di bawah ini adalah beberapa contoh dari perangkat pemrosesan atau


hardware processing device.
• CPU; Perangkat keras ini merupakan otaknya komputer yang
mengontrol seluruh proses kerja dalam sebuah perangkat komputer.
• VGA; Perangkat keras VGA adalah hardware yang berfungsi buat
memproses atau mengolah data grafis dan hasil dari prosesnya
tersebut akan ditampilkan dalam layar monitor.
• RAM; RAM atau Random Access Memory adalah perangkat keras
komputer yang sangat yang terkait kecepatan, karena fungsinya
adalah sebagai alat penyimpanan sementara.
c. Output device

Setelah melalui processing device, data yang sudah diolah kemudian akan
dikeluarkan dan ditampilkan kepada pengguna. Data tersebut dapat berupa
gambar, video, serta audio (suara). Proses ini akan berlangsung di bagian
output device dan akan dikeluarkan melalui monitor, printer, headphone,
speaker, webcam dan mikrofon.
Di bawah ini adalah beberapa contoh dari perangkat output atau hardware
output device.
• Monitor; Ini adalah komponen utama yang wajib dimiliki dalam
melakukan berbagai macam pekerjaan yang berhubungan dengan
data serta dokumen.
• Printer; Printer adalah perangkat keras yang berfungsi untuk
mencetak berbagai dokumen yang dibutuhkan.
• Proyektor LCD; Proyektor LCD adalah perangkat keras yang
berfungsi untuk membantu menampilkan gambar atau video dari
sebuah perangkat komputer ke layar LCD.
d. Storage device

Saat sedang mengolah data di komputer, tak jarang pengguna akan


menyimpan data tersebut untuk bisa dibuka dan diproses kembali di
kemudian hari. Proses penyimpanan tersebut berlangsung pada storage
device atau perangkat penyimpanan. Storage device sendiri terdiri dari dua
jenis, yaitu internal storage dan eksternal storage.
Internal storage merupakan bagian penyimpanan yang melekat pada CPU dan
terdiri dari hard disk dan RAM. Sementara eksternal storage sendiri mengacu
pada jenis penyimpanan yang dapat dilepas dan tidak terikat dengan sistem
hardware komputer. Penyimpanan jenis ini terbilang praktis karena dapat
dibawa kemana saja dan digunakan pada beragam perangkat komputer.

Di bawah ini adalah beberapa contoh dari perangkat penyimpanan atau


hardware storage device.
• Hard disk; Ini adalah perangkat keras yang berfungsi untuk
menyimpan data atau informasi dalam perangkat komputer dengan
kapasitas yang besar.
• Flash disk; Berfungsi sebagai alat menyimpan data dari komputer
yang memiliki konektor USB untuk menghubungkannya pada
Komputer atau media lainnya. Biasanya flash disk dipakai buat
memindahkan data antar komputer.
• Optical disk; Adalah perangkat keras media penyimpanan data yang
dapat melakukan proses write (menulis) dan read (membaca) dengan
cahaya laser.

e. Peripheral device

Jenis berikutnya adalah jenis perangkat periferal atau tambahan atau


peripheral device adalah jenis hardware yang berfungsi untuk membantu
komputer dalam menjalankan perintah daru user atau pengguna.

Di bawah ini adalah beberapa contoh dari perangkat periferal atau hardware
peripheral device.
• Modem; Perangkat Keras ini adalah perangkat yang berfungsi
menjadi sebagai alat komunikasi, dimana mereka mengubah sinyal
Digital menjadi Frekuensi Analog, ataupun sebaliknya. Dengan
menggunakan Modem, maka akan dapat memungkinkan Komputer
untuk terhubung ke Internet.
• Wireless USB (WUSB); Ini adalah bentuk teknologi Universal Serial
Bus (USB) yang menggunakan tautan frekuensi radio (RF) daripada
kabel untuk menyediakan antarmuka antara komputer dan periferal,
seperti monitor, printer, drive eksternal, headset, pemutar MP3 dan
kamera digital.
C. Perangkat Lunak (Software)
Perangkat lunak atau software adalah bagian dari komputer yang terdiri dari beberapa
perintah di mana pengoperasiannya di lakukan melalui mesin komputer. Dengan kata
lain, software adalah perangkat yang tidak punya wujud fisik. Penjelasan lebih lanjut,
pengertian software adalah perangkat lunak berisi data yang di program atau di
simpan dengan fungsi-fungsi tertentu.

Dalam pembuatannya, software adalah perangkat yang di kembangkan oleh


pengembang (developer) atau pemrogram (programmer) menggunakan bahasa
pemrograman tertentu dan dapat dikombinasikan dengan kode yang dapat di kenali
perangkat keras, di mana dalam hal ini ialah PC atau komputer.
Perangkat lunak di rancang untuk memfasilitasi pekerjaan manusia. Contohnya
seperti menghitung, membuat dokumen, mengedit gambar, dan sebagainya. Selain
itu, dengan software kamu juga bisa melakukan pengeditan video, pembuatan desain,
permainan game, dan masih banyak lagi.
1. Ciri-ciri Software

Adapun ciri-ciri software adalah sebagai berikut.


• Perangkat penunjang hardware
Software bertanggung jawab untuk mengelola perangkat keras pada
komputer. Dengan begitu komputer bisa bekerja dengan baik tergantung
pada apa yang perlu di butuhkan dan dilakukan.
• Bersifat open source, freeware, shareware, atau commercial
Ciri-ciri software berikutnya adalah software dapat di gunakan oleh siapa
saja secara gratis. Tetapi developer atau programmer pada dasarnya
memiliki ketentuan tertentu yang biasanya di sertakan saat pengguna
ingin mengunduh software tersebut.
• Butuh file installer untuk menginstalnya
Untuk menggunakan software dan mengoperasikannya, kamu
membutuhkan file installer untuk menginstall software pada komputer.
Barulah setelah itu kamu bisa menggunakannya sesuai kebutuhan.
• Mudah terserang virus computer
Software adalah perangkat lunak yang memiliki ciri-ciri mudah terserang
virus, baik dari situs sumber kamu mendownload atau bahkan dari virus
yang telah ditanamkan. Untuk mencegah hal buruk terjadi di
perangkatmu, ada baiknya untuk menginstall antivirus yang terpercaya
sehingga komputer dan laptop akan lebih aman.
2. Fungsi Software
Berikut beberapa fungsi software antara lain:
• Sebagai pelengkap komputer agar dapat dioperasikan dengan baik oleh
perintah-perintah tertentu.
• Mengontrol hardware yang ada pada komputer sehingga dapat di gunakan
dan bekerja dengan baik sesuai kebutuhan.
• Menjadi penghubung antara beberapa software dengan hardware
komputer.
• Menjadi penerjemah perintah software ke dalam bahasa mesin, supaya
hardware bisa menerimanya dengan baik.
• Mengidentifikasi program di dalam komputer.

3. Jenis-jenis Software
Semakin berkembangnya teknologi membuat jenis-jenis software pun makin
beragam. Bahkan saat ini sudah banyak perangkat lunak mulai dari yang gratis
hingga berbayar. Adapun jenis-jenis software adalah sebagai berikut.

a. Operating system

Salah satu jenis software adalah operating system. Perangkat lunak ini
berfungsi mengelola semua perangkat keras yang terhubung ke CPU
komputer. Operating system juga membantu menerjemahkan aktivitas
dengan mengelola proses yang di perintah pengguna lalu di sebarkan ke
CPU sehingga perintah tersebut dapat di jalankan dengan benar di
komputer. Contoh operating system software adalah Microsoft
Windows, UNIX, MacOS, Linux.
b. Programming language
Jenis software programming language adalah bahasa yang di gunakan
untuk menulis program. Contoh software ini meliputi HTML, JAVA,
PHP, C, C++ dan masih banyak lainnya. Bahkan jika kamu membuat
bahasa pemrograman ini, kamu tetap memerlukan perangkat lunak
khusus untuk merancang program berdasarkan metode dan struktur
dalam bahasa pemrograman itu sendiri.
c. Program aplikasi
Program aplikasi adalah perangkat lunak yang umumnya kita jumpai
dalam kegiatan sehari-hari. Perangkat lunak ini bisa berfungsi sesuai
tujuan pembuatannya. Contoh software program aplikasi adalah
Microsoft Office Excel, Microsoft Office Word, dan MYOB.

4. Jenis Software berdasatkan distribusuinya


Selain itu, software juga dapat dibagi berdasarkan distribusinya, seperti :
a. Adware
Adware adalah software yang di rancang dengan tujuan membagikan
iklan online secara otomatis ke dalam layar komputer pengguna. Jenis
perangkat lunak ini juga bisa menghasilkan pendapatan melalui metode
pay per click (PPC).
b. Firmware
Ini adalah jenis penyimpanan perangkat lunak hanya-baca. Properti ini
tidak dapat di ubah, jadi jika kamu mengalami masalah fungsional, kamu
tidak perlu melakukan perubahan atau pengembangan lebih lanjut.
c. Freeware
Freeware adalah jenis software yang tidak memiliki batasan waktu
tertentu. Namun, sebagian besar perangkat lunak jenis ini punya fitur
yang tidak cukup sempurna untuk di gunakan.
d. Malware
Malware adalah jenis software yang di anggap berbahaya jika di
salahgunakan. Pasalnya, malware di rancang untuk menginfeksi
komputer dan merusaknya. Terdapat banyak jenis malware, salah
satunya adalah virus komputer.
e. Opensource
Opensource adalah jenis software yang kode sumbernya bisa di buka.
Kamu juga dapat mengubah, meningkatkan, dan mendistribusikannya
kembali tanpa harus membayar. Jenis software ini di kembangkan oleh
programmer menggunakan suatu bahasa pemrograman khusus.
f. Shareware
Shareware adalah perangkat lunak yang dapat di gunakan secara gratis.
Jenis software ini biasanya di gunakan sebagai demonstrasi dengan
fungsionalitas dan waktu penggunaan terbatas.
g. Spyware

Spyware adalah jenis software yang di rancang sebagai mata-mata setiap


aktivitas user. Software ini juga sering disalahgunakan untuk melakukan
pencurian data komputer.
D. Pengguna (Brainware)
1. Pengertian Brainware
Brainware adalah istilah yang digunakan untuk manusia yang digunakan untuk
manusia yang berhubungan dengan sistem komputer. Manusia merupakan suatu
elemen dari sistem komputer yang merancang bagaimana suatu mesin dapat
bekerja sesuai dengan hasil yang diinginkan. Tingkatan brainware terdiri atas
system analyst, programmer, administrator, dan operator. Sedangkan bagian-
bagian brainware terdiri atas operator komputer, teknisi, trainer, konsultan,
project manager, programmer, graphic designer, spesialis jaringan, database
administrator, dan system analitis.
Jadi secara sederhana istilah brainware disini merujuk kepada orang- orang yang
menggunakan atau mengoperasikan perangkat komputer. Ini menjadikan istilah
brainware adalah seorang manusia yang memiliki kemampuan dan keahlian
dalam menggunakan komputer. Brainware juga sering diasosiasikan sebagai
perangkat intelektual yang mempunyai skill memakai dan menjelajahi sistem
hardware (perangkat keras) mau pun software (perangkat lunak).

Sedangkan dalam dunia bisnis dan pengembangan perusahaan, istilah brainware


merujuk pada seseorang atau pun sekelompok orang yang memiliki kemampuan
intelektual dalam mengeksplorasi dan menjalankan jaringan sistem informasi
manajemen perusahaan tersebut. Disini brainware sistem informasi manajemen
bisnis akan sangat berguna dalam menghasilkan dan mengolah informasi
menjadi benefit.
Keuntungan atau benefit ini akan berpengaruh pada perusahaan tersebut. Seperti
pengolahan data, input dan output atau apa saja yang bisa didapatkan perusahaan
untuk dapat dikelola nantinya. Semua itu akan berguna bagi kelangsungan
organisasi maupun perusahaan untuk lebih unggul dalam kompetisi dan
persaingan di dunia bisnis itu sendiri.

2. Fungsi Brainware
Setelah memahami penjelasan mengenai pengertian brainware diatas hingga
pengertiannya pada dunia bisnis, berikut ini adalah beberapa fungsi dari
brainware secara umum :

a. Sebagai Administrator
Administrator adalah tugas seorang yang dianggap memiliki kemampuan
untuk mengelola suatu sistem operasi berserta juga program- -program
yang dijalankan dari sebuah komputer atau jaringan dalam perusahaan.
Selain itu ada juga database administrator yang bertanggung jawab
terhadap kelancaran sistem database perusahaan termasuk juga bertugas
untuk mengatur, mengelola serta menyimpan arsip mau pun data- data
penting perusahaan.
b. Sebagai Programmer
Dengan bergantungnya dunia dengan teknologi, maka begitu juga
perusahaan yang mempunyai programmer mereka sendiri. Programmer
sendiri bertugas untuk membuat program yang dibutuhkan perusahaan
dalam sistem komputerisasi. Disamping itu programmer juga berperan
sebagai pihak yang turut menjaga keamanan dan kelancaran keseluruhan
sistem komputer perusahaan.
c. Sebagai Operator
Setelah Programmer dan Administrator, berikutnya adalah Operator
yang bertugas untuk menjalankan sistem operasi serta program dalam
perangkat komputer perusahaan. Disini Operator akan bertindak dalam
melakukan perawatan sistem operasi komputer, menyiapkan akses pada
data dan informasi dan lain- lain.
3. Jenis-jenis Brainware
Seorang pengguna komputer yakni brainware atau yang biasa disebut juga
dengan user, dapat dibagi menjadi beberapa jenisnya tersendiri mengikuti tugas
yang mereka lakukan. Beberapa jenis- jenis brainware adalah sebagai berikut :
a. Programer
Yakni seseorang yang mempunyai kemampuan dan keahlian dalam
menguasai salah satu atau lebih bahasa pemrograman dalam dunia
komputerisasi. Programmer disini bertugas untuk membuat dan
mempersiapkan program yang dibutuhkan serta juga dapat mendukung
sistem komputer yang akan dibuat atau telah dirancang. Posisi ini
menjadi posisi yang penting terlebih lagi jika adanya serangan hack atau
virus pada database perusahaan, maka Programmer akan melakukan
tindakan perlindungan yang diperlukan.
b. Operator Komputer
Berikutnya adalah operator komputer yakni seorang yang dianggap
memiliki kemampuan dalam pengoperasian sistem operasi mau pun
program- program yang dipakai oleh perusahaan. Ini juga termasuk
dalam menjalankan aplikasi- aplikasi, penyimpanan data dan lain- lain.
c. Teknisi Komputer
Teknisi komputer adalah seseorang dengan kemampuan, memiliki
keahlian khusus tersendiri untuk merawat, mengatasi hingga
memperbaiki berbagai jenis masalah yang sering atau mungkin terjadi
dan muncul pada komputer. Bidang pekerjaan ini menuntut pengetahuan
yang luas mengenai semua perangkat- perangkat yang berhubungan erat
dengan komputer.
d. Project Manager
Seorang pemimpin tentunya harus mempunyai kriteria tersendiri
mengingat ia akan memimpin banyak karyawan serta proyek pekerjaan
di bawahnya. Sehingga perusahaan yang ingin mempekerjakan seorang
sebagai project manager harus lebih dahulu mempunyai basic
kepemimpinan dan dedikasi dalam membimbing orang- orang yang
bekerja sebagai bawahannya nanti.
e. Konsultan
Seseorang dengan brainware di bidang yang satu ini juga harus
mempunyai kriteria spesifik pula. Seorang konsultan tidak hanya
mempunyai cangkupan ilmu yang luas dan bisa membaca arah serta
keadaan, namun juga dapat memberikan nasehat atau konsultasi yang
dapat membawa klien dalam menentukan langkah mereka selanjutnya.
BAB

MEDIA DAN JARINGAN TELEKOMUNIKASI

A. Protokol Jaringan
1. Pengertian Protokol Jaringan
Dilansir dari lama techtaret, protokol jaringan adalah perangkat sistem yang
mengatur dan menentukan cara memformat, mengirim, dan menerima data,
sehingga perangkat jaringan komputer dapat berkomunikasi, terlepas dari
perbedaan infrastruktur, desain, atau standar yang mendasarinya.
Jadi secara sederhana, protokol jaringan merupakan sistem yang mengatur
komunikasi, hubungan, dan perpindahan data yang ada pada sebuah komputer
dan jaringan. Sistem ini lah yang menentukan aturan-aturan yang perlu ditaati
oleh perangkat pengirim dan juga penerima agar hubungan jaringan berlangsung
dengan baik.
Komputer dan perangkat lain tidak akan dapat berkomunikasi satu sama lain
tanpa menggunakan protokol jaringan. Akibatnya, hanya sedikit jaringan yang
dapat berfungsi, kecuali jaringan khusus yang dibangun dengan arsitektur
tertentu, tapi jaringan internet seperti yang kita kenal tidak akan ada. Hampir
semua perangkat akhir pada jaringan mengandalkan protokol jaringan untuk
konektivitas.
Pada awalnya, protokol jaringan hanya digunakan untuk menghubungkan
beberapa node saja. Namun seiring dengan perkembangan internet, munculah
beberapa jenis protokol yang berbeda.
Nah, untuk menghindari terjadinya ketidakcocokan antara jenis protokol jaringan
yang berbeda munculah sebuah standarisasi protokol yang disebut Open System
Interconnection (OSI). Sehingga OSI dapat berperan sebagai konsep dasar dan
preferensi teori cara protokol jaringan bekerja. Untuk saat ini, TCP/IP adalah
standar protokol yang sering digunakan dan diterima secara umum.
Contoh sebuah protokol jaringan adalah ketika Anda mencoba mengirimkan
email. Email dalam komputer bisa disebut dengan sebuah data. Sehingga email
yang dikirimkan pada seseorang dari komputer satu ke komputer lain merupakan
pengiriman data.
Jadi ketika Anda mengirimkan email, pasti email tersebut akan melewati
beberapa protokol jaringan. Dan semua protokol harus dilalui agar email tersebut
bisa terkirim dan diterima komputer lain pada jaringan yang sama atau berbeda.

2. Cara Kerja Protokol Jaringan


Protokol jaringan mengambil proses skala besar dan memecahnya menjadi tugas
atau fungsi kecil dan spesifik. Ini terjadi di setiap tingkat jaringan, dan setiap
fungsi harus bekerja sama untuk dapat menyelesaikan tugas nya.
Dalam model Open System Interconnection (OSI) satu atau lebih protokol
jaringan mengatur aktivitas di setiap lapisan dalam pertukaran komunikasi.
Lapisan bawah berurusan dengan transportasi data, sedangkan lapisan atas dalam
model OSI berurusan dengan perangkat lunak dan aplikasi.
Satu set protokol jaringan yang bekerja sama disebut dengan suite protokol.
Rangkaian Transmission Control Protocol/Internet Protocol (TCP/IP), yang
biasanya digunakan dalam model client-server, dapat mencakup banyak protokol
lintas lapisan. Seperti data, jaringan, transportasi, dan lapisan aplikasi yang
bekerja sama untuk memungkinkan konektivitas internet.
Setiap paket yang dikirim dan diterima melalui jaringan berisi data biner.
Sebagian besar protokol jaringan akan menambahkan header di awal setiap paket
untuk menyimpan informasi tentang pengirim dan tujuan akhir. Beberapa
protokol juga dapat menyertakan footer di akhir pengiriman dengan informasi
tambahan. Protokol jaringan memproses header dan footer ini sebagai bagian dari
data yang berpindah antar perangkat untuk mengidentifikasi data yang dikirim.
Protokol jaringan dikembangkan, ditentukan, dan diterbitkan oleh Kelompok-
kelompok industri berikut ini;

• The Institute of Electrical and Electronics Engineers (IEEE)


• The Internet Engineering Task Force (IETF)
• The International Organization for Standardization (ISO)
• The International Telecommunications Union (ITU)
• The World Wide Web Consortium (W3C)
3. Fungsi Protokol Jaringan
Protokol jaringan memegang peran yang cukup vital dalam perpindahan data
pada jaringan. Namun selain itu terdapat beberapa fungsi lainya yang dimiliki
protokol, berikut penjelasanya;
a. Addressing
Header IP paket mengandung alamat yang memberikan identifikasi ke
komputer pengirim dan penerima. Router menggunakan informasi ini untuk
menuntun setiap paket melewati network komunikasi dan menghubungkan
antara komputer pengirim dan penerima.
b. Reassembly
Protokol jaringan berperan memecah data yang terkirim menjadi beberapa
paket yang berbeda. Hal ini dikarenakan sebagian besar pesan terlalu besar
untuk dimasukan ke dalam satu paket. Dengan fungsi reassembly paket data
yang terpecah-pecah dan tidak terurut ini akan disusun ulang dan diurutkan
saat tiba di jaringan penerima.
c. Timeouts
Setiap IP paket mengandung self-destructive counter yang membatasi umur
dari paket. Jadi dengan fungsi ini, jika paket sudah kadaluarsa maka paket
akan dihancurkan. Sehingga jaringan internet tidak mengalami overloaded
dengan paket yang rusak.
d. Flow Control
Protokol jaringan juga berfungsi untuk mengatur perjalanan data dari
transmitter dan receiver satu-persatu untuk membantu membatasi jumlah data
yang terkirim. Nah dengan flow control dapat menentukan proses transfer
informasi antara pengirim dan penerima serta mengaktifkan dan
menonaktifkan transmisi informasi.
e. Error Control
Fungsi dari protokol ini untuk mengatasi segala masalah yang terjadi ketika
sedang berlangsungnya transfer data secara real time. Dan akan dilakukan
“error control” di seluruh protokol hingga ditemukan pusat kesalahannya
untuk kemudian diperbaiki.
f. Encapsulation
Encapsulation merupakan proses transmisi dengan memanfaatkan suatu
protokol jaringan yang selanjutnya akan dikemas pada protokol lainnya.
Encapsulation memiliki lima tahapan layering. Mulai dari layer utama
(persiapan data), dilanjutkan dengan layer transport, layer network, layer data
link dan terakhir adalah layer physical.
Secara sederhana, encapsulation bekerja sebagai pelengkap informasi yang
ditransfer bersamaan dengan alamat dan kode koreksi. Alamat yang
digunakan adalah alamat pengirim maupun penerima pesan.

4. Jenis Protokol Jaringan


Begitu banyak jaringan komputer yang ada di dunia saat ini, pastinya terdapat
beberapa jenis protokol jaringan yang tersedia. Berikut beberapa jenis protokol
jaringan yang tersedia;
a. Transmission Control Protocol/Internet Protocol (TCP/IP)
Jenis protokol satu ini merupakan standar dari komunikasi data yang dipakai
oleh komunitas internet. Standar ini mengatur dalam proses transfer data atau
informasi dari satu komputer ke komputer lain di dalam jaringan internet.
b. User Datagram Protocol (UDP)
Jenis protokol ini adalah transport TCP/IP yang dapat mendukung
komunikasi yang unreliable, tanpa adanya koneksi antar host di dalam
jaringan TCP/IP. UDP juga terkenal sebagai protokol yang tidak beraturan.
c. SSH (Secure Shell)
SSH (Secure Shell) adalah sebuah protokol jaringan yang yang
memungkinkan penggunanya untuk mengontrol sebuah perangkat dari jarak
jauh melalui koneksi internet. Dengan SSH, pengguna dapat mengakses dan
memodifikasi berbagai macam pengaturan maupun file yang ada di dalam
perangkat penerima secara remote dengan aman.
d. OSI Layer
OSI Layer merupakan standar komunikasi yang diterapkan untuk jaringan
komputer. Standar ini digunakan untuk menentukan aturan sehingga seluruh
alat komunikasi bisa saling terkoneksi melalui jaringan internet dan dapat
berkomunikasi pada jaringan yang berbeda secara efisien. OSI Layer secara
konseptual terbagi ke dalam tujuh lapisan dimana masing-masing lapisan
memiliki tugas yang spesifik.
e. File Transfer Protocol
Jenis protokol ini memungkinkan pengguna dapat mengirim file dari client
menuju server atau sebaliknya. Karena pengguna dapat melakukan transfer
dari kedua arah, maka protokol ini dapat berupa FTP, sFTP (secure file
transfer protocol), atau TFTP (trivial transfer protocol).
f. HTTP atau HTTPS
Hypertext Transfer Protocol merupakan salah satu kebijakan komputerisasi
yang dibuat dan dikembangkan oleh WWW. HTTP adalah sebuah protokol
jaringan yang mengatur komunikasi dan transfer data antar client (web
browser) dan server.
Sedangkan HTTPS merupakan versi yang lebih aman dari versi HTTP. Hal
ini karena HTTPS mendapatkan dua lapis enkripsi dari Socket Secure Layer
(SSL) dan Transport Layer Security (TLS).

B. TCP/IP
1. Pengertian TCP/IP
Secara garis besar, ketika sebuah perangkat dihubungkan atau dikoneksikan
dengan perangkat lainnya, protokol akan menjembatani proses komunikasi. Nah,
protokol paling terkenal dan sering digunakan yaitu TCP/IP.
Transmission Control Protocol/Internet Protocol (TCP/IP) adalah suatu standar
komunikasi data dalam jaringan komputer yang digunakan untuk proses
pertukaran data antar perangkat. Pertukaran data tersebut biasanya dilakukan
oleh komunitas tertentu yang terhubung melalui jaringan internet. Dengan kata
lain, terdapat lebih dari satu perangkat komputer yang terhubung dan
berinteraksi menggunakan TCP/IP.
Sederhananya, tugas TCP/IP yaitu untuk mengatur semua perangkat atau
pengguna bisa menjalin komunikasi. Seluruh proses pengiriman dan penerimaan
data dilakukan dengan prosedur yang tepat dan aman. Sesuai namanya, terdapat
dua buah protokol yang digunakan TCP/IP yaitu protokol TCP dan protokol IP.
TCP/IP mulai dikembangkan pada akhir dekade 1970-an sebagai protokol
standar dalam membentuk Wide Area Network (WAN). Protokol ini merupakan
standar open-network yang sifatnya independen sehingga bisa digunakan
dimana saja. Selain itu, TCP/IP juga bersifat routable dimana memungkinkan
perangkat dengan sistem operasi berbeda tetap dapat dihubungkan, misalnya
Windows dan UNIX.

2. Fungsi TCP/IP
Seperti yang sudah Dewaweb singgung sebelumnya, fungsi utama TCP/IP
adalah menghubungkan sejumlah perangkat komputer agar dapat melakukan
komunikasi dalam jaringan internet. Namun, TCP/IP juga memiliki fungsi lain
yang diantaranya mencakup beberapa hal berikut:
• Mengirim file atau berkas terenkripsi.
• Memungkinkan melakukan fitur name server.
• Meski terkendala jarak, pengguna masih dapat masuk akses dengan cara
remote login di komputer lain.
• Menjalankan perintah massal pada produk yang persis sama di semua
perangkat yang tergabung dalam jaringan, atau disebut remote execution.
• Menerima atau mengirim computer mailing.
• Melakukan sharing file dengan memanfaatkan fitur Network File System
(NFS).

3. Cara Kerja TCP/IP

TCP/IP merupakan protokol yang memungkinkan sejumlah perangkat komputer


dapat berkomunikasi dengan nyaman. Nah, untuk melakukan hal tersebut sebuah
perangkat akan mengemasnya sebagai paket data yang kemudian dikirimkan ke
perangkat tujuan melalui jaringan. Agar lebih jelas, di bawah ini cara kerja
TCP/IP:
• Memecah data menjadi paket kecil
Cara kerja pertama yaitu memecah data menjadi paket-paket kecil
sebelum ditransmisikan ke media lain. Tujuannya yaitu untuk menjaga
keamanan dan kecepatan transmisi. Pada proses ini, setiap paket
diberikan label berbeda beserta alamat tujuan pengiriman.
• Paket dikirimkan melalui router
Router berfungsi untuk mengirimkan sekaligus menentukan rute
pengiriman paket data. Dalam hal ini, paket data bisa melewati cukup
banyak router tergantung besar kecilnya jaringan itu sendiri. Bisa
dibilang pengiriman dilakukan secara estafet, router satu akan mengirim
paket ke router lain yang terdekat hingga akhirnya sampai di tujuan.
• Paket berhasil dikirim ke tujuan
Jika paket sudah terkirim dan sampai di alamat tujuan, selanjutnya layer
TCP/IP akan menjalankan tugasnya masing-masing. Mulai dari
penerjemahan sinyal menjadi data, hingga akhirnya disusun menjadi
sebuah file utuh.

4. Layer TCP/IP
Berikut ini adalah beberapa layer utama dari protokol TCP/IP:

a. Application layer
Application layer atau lapisan aplikasi merupakan lapisan dasar dalam
protokol TCP/IP. Pada layer ini, protokol memiliki kontak dengan pengguna
komputer secara langsung. Aplikasi yang digunakan pengguna akan
mempengaruhi jenis protokol lanjutannya. Misalnya, ketika kamu membuka
dan menjalankan web browser, maka perangkat akan menjalankan protokol
HTTP secara otomatis.
b. Transport layer
Transport layer atau lapisan transportasi berfungsi untuk memastikan setiap
komunikasi dalam jaringan berjalan lancar. Transport layer berada satu
tingkat di atas lapisan aplikasi dengan dua protokol utama, yakni TCP dan
UDP. Protokol TCP berperan mengamankan pengiriman data, sementara
protokol UDP memungkinkan data dapat dikirim secara cepat.
c. Network layer
Network layer atau lapisan jaringan merupakan proses dimana setiap
perangkat komputer diberikan identitas berupa IP address. Pemberian IP
address berperan sebagai alamat yang berguna untuk mengkoneksikan
sejumlah perangkat dalam jaringan. Selain itu, IP address juga dapat
mencegah terjadinya kesalahan alamat ketika dilakukan pengiriman paket.
Pada prosesnya, network layer memecah data yang akan dikirim sesuai
ukuran media yang akan dilalui. Pecahan data tersebut kemudian
dienkapsulasi hingga akhirnya dikirimkan ke alamat tujuan berdasarkan IP
address dan jalur paketnya masing-masing.
d. Network interface layer
Network interface layer atau lapisan antarmuka jaringan merupakan bagian
yang melakukan interaksi dengan perangkat secara langsung. Hardware atau
dalam hal ini adalah komputer memiliki peran penting untuk mendukung
proses transmisi data berbentuk sinyal. Nah, sinyal tersebut selanjutnya
dikirimkan melalui media kabel tembaga (fiber optic), atau nirkabel
(wireless).

C. OSI Layer
1. Pengertian OSI Layer
Setiap komputer dalam jaringan memiliki cara berkomunikasinya masing-
masing. Komputer bermerek A memiliki bahasa sendiri, dan hanya bisa
berkomunikasi dengan perangkat lain yang bermerek sama. Hal tersebut juga
terjadi pada sistem jaringan. Di mana pertukaran informasi antar jaringan tidak
bisa terjalin dengan baik. Sementara tentu saja proses komunikasi dibutuhkan
tidak hanya oleh komputer dalam satu sistem jaringan tertentu.
Maka, dibutuhkan standar khusus untuk memungkinkan komunikasi dapat
terjalin secara menyeluruh. Oleh karena itulah, kemudian ISO (International
Standart Organization) menetapkan standar OSI Layer tentang protokol
komunikasi untuk segala jenis sistem jaringan.
Dari sini dapat disimpulkan bahwa OSI Layer adalah sebuah konsep yang
memungkinkan pertukaran informasi terjadi antara berbagai jenis sistem
komunikasi komputer, dengan menggunakan protokol standar, yaitu TCP/IP.

2. Fungsi OSI Layer


Pengembangan konsep OSI Layer sebenarnya ditujukan agar produsen komputer
serta pengembang jaringan dan perangkat lunak dapat membuat produk yang
bisa saling terhubung tanpa memaksa pengguna melakukan usaha lebih.
Dalam perjalanannya, para produsen komputer dan pengembang jaringan
internet tidak menerapkan protokol model OSI Layer secara baku. Pasalnya
tidak semua proses komunikasi memerlukan prosedur OSI Layer karena dapat
menggunakan protokol yang lebih sederhana.
Namun, konsep OSI Layer tidak serta merta ditinggalkan begitu saja. Model
prosedur ini masih banyak digunakan, terutama dalam melacak permasalahan
yang mengakibatkan gagalnya fungsi jaringan. Sehingga, kemudian dapat diatasi
dan komunikasi berjalan normal kembali.
OSI Layer bekerja melewati tujuh lapisan prosedur yang berurutan. Ketika
seseorang tidak bisa mengakses internet dengan laptopnya, berarti ada masalah
yang mungkin terjadi pada salah satu lapisan prosedur tersebut.
Konsep OSI Layer memudahkan proses pencarian titik awal permasalahan,
sehingga memangkas waktu yang diperlukan untuk melacak problem jaringan.
Dengan begitu, usaha untuk mengatasi masalah jaringan pun berjalan lebih
mudah dan singkat.
3. Layer OSI

Standar OSI Layer bekerja dalam prosedur yang sistematis. Konsep ini membagi
alur sistem komunikasi secara runtut ke dalam tujuh lapisan abstrak (layer)
dengan peranannya masing-masing. Berikut penjelasan mengenai tujuh lapisan
dalam konsep OSI Layer.

a. Application
Tahapan ini berhubungan langsung dengan pengguna. Application Layer
merupakan prosedur penyambungan komunikasi dari perangkat. Artinya,
Application Layer adalah penghubung antara perangkat dan sistem
komunikasi.
Contohnya saat mengirim surel. Program e-mail, seperti Gmail, akan
memulai komunikasi dengan jaringan sebelum pesan bisa dikirim. Di
sinilah Application Layer berlangsung melibatkan protokol HTTP,
SMTP, FTP, dan telnet.
b. Presentation
Presentation Layer bertanggung jawab untuk mempersiapkan data agar
bisa digunakan dengan program tertentu. Atau dengan kata lain,
mempresentasikan data agar program tersebut dapat menyerap,
mengakses, dan menggunakannya.
Presentation Layer berperan sebagai penerjemah bahasa komunikasi
yang berbeda antara dua perangkat komputer. Melakukan enkripsi data
dari perangkat sumber, lalu men-dekripsi-nya pada perangkat penerima.
c. Session
Durasi waktu yang diperlukan untuk berkomunikasi disebut Session atau
sesi. Lapisan ini bertanggung jawab untuk membuka jaringan dalam
durasi waktu yang cukup agar pertukaran data berjalan dengan baik.
Session Layer mengirimkan data melalui pos-pos. Contohnya, untuk
mengirim 100 data, Session Layer bisa mengatur penempatan pos setiap
10. Jika setelah mencapai 50 tiba-tiba jaringan putus, maka pengiriman
data bisa diulangi dari pos terakhir.
d. Transport
Transport Layer berperan sebagai penanggung jawab kiriman pesan
antara dua perangkat. Mengambil data dari layer sebelumnya dan
meneruskannya ke lapisan berikutnya, sekaligus memastikan bahwa data
tersampaikan dengan baik.
Lapisan ini juga bertanggung jawab mengendalikan alur komunikasi
antara dua perangkat yang kecepatan internetnya berbeda agar dapat
saling mengoptimalkan. Juga, memastikan data tersampaikan secara
lengkap dan meminta kiriman ulang jika gagal.
e. Network
Network berarti jaringan. Dalam hal ini, Network Layer bertugas untuk
memberikan jalur, sebagai fasilitas bagi proses pertukaran informasi
antara dua jaringan berbeda. Network Layer tidak diperlukan pada
komunikasi perangkat di jaringan yang sama.
Network Layer mencari jalur komunikasi terbaik antarjaringan (routing).
Lapisan ini menyalurkan data kiriman dari perangkat sumber dengan cara
membaginya dalam paket-paket kecil. Lalu menyusunnya kembali ketika
telah sampai pada perangkat penerima.
f. Data Link
Jika Network Layer adalah penyalur informasi antarjaringan, Data Link
merupakan pemberi jalur komunikasi di dalam jaringan yang sama.
Tugas-tugasnya hampir sama dengan Network Layer dan Transport
Layer, hanya saja internal dalam satu jaringan.
g. Physical
Lapisan paling dasar dari ketujuh OSI Layer. Bertanggung jawab
mentransmisikan data dalam bentuk bit stream. Physical Layer
mencakup segala peranti pertukaran informasi yang dimiliki oleh dua
perangkat yang melakukannya, termasuk kabel dan tombol-tombol.
Bit stream bisa dikatakan sebagai data digital. Bentuknya tak kasat mata
dan berurutan melalui alur tertentu yang bisa ditransmisikan melalui
media fisik. Contoh data digital, seperti tegangan listrik, frekuensi radio,
frekuensi internet, cahaya, dan lain-lain.
E-mail yang Anda kirimkan bergerak melalui ketujuh lapisan OSI Layer
di atas. Proses yang cukup panjang, bukan? Sebelumnya mungkin Anda
tak pernah membayangkan bagaimana proses itu berjalan.

4. Cara Kerja OSI Layer

Prosedur OSI Layer berlaku, baik di perangkat pengirim maupun perangkat


penerima. Artinya, data dari perangkat pengirim akan melewati layer 1 sampai
7. Sebelum sampai ke perangkat penerima, data tersebut masih harus melewati
tujuh layer yang sama, tetapi urutannya terbalik.
Suatu ketika, Anda menggunakan aplikasi pengolah pesan untuk mengirim surel
kepada adik. Selesai mengetik, Anda menekan tombol “kirim”. Lalu aplikasi
pengolah pesan akan memanggil Application Layer untuk memilih protokol
(dalam hal ini SMTP) untuk menyampaikan data.
Presentation Layer terlebih dahulu memampatkan data dan meneruskannya ke
Session Layer untuk memulai proses pengiriman. Kiriman diproses oleh
Transportation Layer dalam bentuk segmen, kemudian dipecah lagi dalam
potongan-potongan kecil pada Network Layer.
Network Layer menyampaikan adanya potongan-potongan data ke Data Link
Layer. Di Data Link Layer ini, data tersebut masih akan dipecah-pecah kembali
agar bisa dikirimkan melalui perangkat keras pada Physical Layer.
Physical Layer mengonversi data ke dalam bentuk bit stream lalu diteruskan
melalui media fisik, seperti modem, kabel, fiber optik, atau perangkat
konektivitas jaringan lainnya. Perangkat inilah yang pertama kali menerima
paket bit stream data di alamat e-mail adik Anda.
E-mail kiriman Anda masih harus melewati tujuh OSI Layer lagi, sebelum adik
Anda dapat membacanya seperti biasa. Namun kali ini prosesnya berlangsung
secara terbalik. Pertama, Physical Layer akan memproses bitstream menjadi data
yang bisa disalurkan oleh Data Link.
Data Link kemudian akan menyusun kembali potongan-potongan data ke dalam
paket untuk Network Layer. Network Layer memprosesnya dalam bentuk
segmen untuk disampaikan ke Transportation Layer, yang kemudian akan
menggabungkan data sehingga utuh kembali.
Data utuh tersebut masih mentah dan akan mengalir melewati Session Layer di
jaringan komputer adik Anda. Session Layer meneruskannya ke Presentation
Layer yang juga membersihkannya dari kompresi-kompresi.
Selanjutnya, Presentation Layer menyampaikannya ke Application Layer yang
kemudian akan memproses data mentah dalam bentuk yang bisa dibaca oleh
program e-mail di komputer adik Anda. Adik Anda pun menerima surel tersebut
sesuai dengan bentuk yang Anda kirimkan.

D. Subnetting
1. Pengertian Subnetting
Subnetting adalah teknik memecah network (jaringan komputer) menjadi
beberapa subnetwork yang lebih kecil. Subnetting hanya dapat dilakukan pada IP
Address kelas A, kelas B, dan Kelas C saja. Dan dengan teknik subnetting, maka
suatu network dapat menciptakan beberapa network tambahan, tetapi hal itu
sayangnya bisa mengurangi jumlah maksimum host yang ada dalam tiap network
tersebut.
Secara sederhana, subnetting itu sama halnya dengan analogi sebuah jalan.
Misalnya, Jalan Gatot Subroto terdiri dari beberapa rumah bernomor 01-08. Dan
rumah bernomor 08 adalah rumah ketua RT yang memiliki tugas untuk
mengumumkan informasi apapun kepada seluruh rumah yang ada di wilayah
jalan Gatot Subroto tersebut.
Kemudian, ketika rumah di wilayah itu semakin banyak, pastinya hal tersebut
akan menimbulkan kemacetan dan hal-hal buruk merepotkan lainnya. Karena
itulah kemudian rumah-rumah baru tersebut akan diatur lagi, seperti dibuat gang-
gang, diberi nomor rumah, dan setiap gang memiliki ketua RT-nya masing-
masing. Upaya tersebut tentunya untuk memecahkan kemacetan, efiesiensi, dan
optimalisasi transportasi. Serta ketua RT dalam hal ini berperan sebagai
previledge untuk mengelola wilayahnya masing-masing di setiap gang.
Sebenarnya seperti itu pulalah cara kerja Subnetting. Namun Subnetting bukan
berupa jalan, tapi berupa network (jaringan komputer). Dalam artian untuk
memudahkan pengoptimalisasian jaringan komputer dalam suatu lembaga,
kantor, atau hal-hal lainnya yang rasanya perlu untuk di subnetting.
Misalkan saja sebuah kantor ingin membagi kerja menjadi 3 divisi, dengan
masing-masing divisi memiliki 15 komputer (host). Dan untuk dapat membagi
jaringan ke-3 divisi tersebut, dalam halnya untuk optimalisasi dan efisiensi kerja
jaringan, maka jaringan di kantor itu perlu untuk di Subnetting.
Ada beberapa alasan mengapa kita perlu melakukan Subnetting, yang
diantaranya adalah,
• Untuk meng-efisienskan alokasi IP Address dalam sebuah jaringan guna
dapat memaksimalkan penggunaan IP Address tersebut.
• Mengatasi masalah perbedaan hardware dan media fisik yang digunakan
dalam suatu jaringan komputer, karena pada dasarnya Router IP hanya
dapat mengintegrasikan berbagai network dengan media fisik yang
berbeda apabila network tersebut memiliki IP Address yang unik.
• Meningkatkan pengamanan dan mengurangi kongesti atau
ketidakstabilan akibat terlalu banyaknya host dalam suatu network.
Sedangkan untuk melakukan proses subnetting, maka kita perlu melakukan
beberapa proses yang diantara lain adalah:
• Menentukan jumlah subnet yang dihasilkan oleh subnet mask
• Menentukan jumlah host per subnet
• Menentukan subnet yang valid
• Menentukan alamat broadcast untuk tiap subnet
• Menentukan host – host yang valid untuk tiap subnet

Masih sama halnya dengan analogi jalan yang tadi dijelaskan di atas. Cara kerja
Subnetting pun mirip dengan nomor rumah jalan, ketua RT dan lain yang kita
jelaskan tadi. Seperti Network Address (ibaratnya nama jalan) dan Host Address
(nomor rumah) dan Broadcast Address (Ketua RT), yang bertugas mengirimkan
pesan ke semua host yang terdapat di network tersebut.

2. Subnetting FLSM
FLSM (Fixed Length Subnet Mask) singkatnya adalah sebuah metode
perhitungan atau cara untuk memecah sebuah network menjadi sub-network yang
lebih kecil, yang tiap subnetnya memiliki panjang yang sama.

IPv4 terdiri dari 32 bit, Nah 32 bit tersebut dibagi menjadi 4 Oktet bilangan
desimal. Pada setiap oktet terdapat 8 bit dan masing-masing oktet dipisahkan
menggunakan tanda titik / dotted.
a. Metode Pengalamatan
• Classfull yaitu metode pengalamatan menggunakan kelas IP.
• Classless adalah metode pengalamatan IP tanpa menggunakan Kelas,
Classless menggunakan CIDR atau yang biasa disebut dengan “prefix”
untuk menentukan panjang sebuah subnet.

1) Classfull
IP address dibagi menjadi beberapa kelas, seperti berikut.

Kelas A
Memiliki Network ID sebesar 8 bit dan Host ID sebesar 24 bit, Kelas A
memiliki Net ID yang lebih sedikit dibandingkan dengan Host ID.

bit pertama : 0
Oktet pertama : 0–127
Range : 1.0.0.1-126.255.255.254
Subnetmask : 255.0.0.0 /8

Kelas B
Memiliki Network ID sebesar 16 bit dan Host ID sebesar 16 bit, Kelas B
memiliki Net ID dan Host ID yang sama banyaknya.

bit pertama : 10
Oktet pertama : 128-191
Range : 128.1.0.1-191.255.255.254
Subnetmask : 255.255.0.0 /16
Kelas C
Memiliki Network ID sebesar 24 bit dan Host ID sebesar 8 bit, Kelas C
memiliki Net ID yang lebih banyak dibandingkan dengan Host ID

bit pertama : 110


Oktet pertama : 192-223
Range : 192.0.1.1-223.255.254.254
Subnetmask : 255.255.255.0 /24

Kelas D
Digunakan untuk keperluan multicast group

Range : 224.0.0.0-239.255.255.255

Kelas E
Untuk keperluan penelitian, riset, dan eksperimen

Range : 240.0.0.0-254.255.255.254

Sebelum memulai belajar subnetting kita perlu memahami beberapa


istilah pada subnetting biar nggak bingung.

2) Classless
CIDR atau yang biasa disebut dengan prefix, merupakan sebuah penentu
banyaknya bit bernilai 1 dalam suatu IP address.
b. Istilah-istilah dalam Subnetting
Net ID / Network ID
Digunakan untuk menentukan keberadaan sebuah komputer / host berada di
di dalam jaringan yang mana. Gampangnya Network ID ini seperti nomor
gang di kompleks perumahan.
Host ID
Sedangkan host ID adalah alamat IP address pada setiap host, ataupun
perangkat jaringan. Kalau di ibaratkan Network ID adalah sebuah nomor
gang, maka Host ID adalah nomor setiap rumah-rumah yang ada di dalam
gang tersebut.
Subnetmask
Digunakan untuk membedakan mana Host ID dan Net ID, Subnetmask
berfungsi untuk menentukan porsi sebuah Host ID dan Net ID pada sebuah
network.
Broadcast ID
adalah suatu alamat IP address yang difungsikan untuk mengirimkan paket
broadcast ke setiap host yang berada pada broadcast ID yang sama.

c. Perhitungan
Contoh soal pertama
Ada sebuah IP 192.168.100.10/25 tentukan Network, Range Host dan
Broadcast.
1) Mencari subnetmask diatas terdapat prefix 25 yang artinya ada 25 bit
yang bernilai 1 dan 7 bit yang bernilai 0.
11111111 = jika di desimalkan sama dengan = 255
10000000 = jika di desimalkan sama dengan = 128
jadi
11111111.11111111.11111111.10000000 =
255.255.255.128

2) Mencari Subnet, Rumus mencari subnet seperti berikut.


2 pangkat x
x adalah jumlah angka 1 host id
2 pangkat 1 = 2Jumlah subnet = 2

3) Mencari Host Valid, rumusnya seperti berikut.


2 pangkat y - 2
y adalah jumlah angka 0 pada host id
2 pangkat 7 - 2 = 126

4) Mencari Blok Subnet


256 - 128 = 128 (0, 128, 256)

5) Menentukan Network, Range Host, dan Broadcast.

Blok pertama
Network : 192.168.10.0 /25
Range Host : 192.168.10.1 - 192.168.10.126
Broadcast : 192.168.10.127

Blok Kedua
Network : 192.168.10.128 /25
Range Host : 192.168.10.129 - 192.168.10.254
Broadcast : 192.168.10.255
Karena 192.168.10.10 termasuk kedalam Blok pertama dengan range
Host 192.168.10.1–192.168.10.126 maka, jawabannya adalah.

Network : 192.168.10.0 /25


Range Host : 192.168.10.1 - 192.168.10.126
Broadcast : 192.168.10.127

Contoh Soal Kedua


IP address 10.10.125.1 /17 tentukan Network, Range Host dan Broadcast

Network : 10.10.0.0
Netmask : 255.255.128.0
Subnet : 2 pangkat 1 = 2
Host Valid : 2 pangkat 15 - 2 = 32766
Host Blok Subnet : 256-128 = 32 (0, 128, 256)

Network, Range Host dan Broadcast pada setiap blok.

Blok Pertama
Network : 10.10.0.0 /17
Range Host : 10.10.0.1 - 10.10.127.254
Broadcast : 10.10.127.255

Blok Kedua
Network : 10.10.128.0 /17
Range Host : 10.10.128.1 - 10.10.255.254
Broadcast : 10.10.255.255
Karena 10.10.125.1 termasuk dalam range 10.10.0.1–10.10.127.254 pada
blok pertama maka hasilnya adalah.

Network : 10.10.0.0 /17


Range Host : 10.10.0.1 - 10.10.127.254
Broadcast : 10.10.127.255
Untuk menguasai perhitungan subnetting kita perlu latihan terus menerus,
tak apa bila bingung pada awalnya, saya juga pernah merasakan hal yang
sama, yang perlu diingat tidak ada yang sulit kalau kita mau mencoba dan
berusaha.

3. Subnetting VLSM
Berbeda dengan FLSM yang sudah kita pelajari sebelumnya yang perhitungan
subnettingnya menghasilkan lebar subnet yang sama, di VLSM (Variable Length
Subnet Mask) kita dapat melakukan perhitungan subnetting yang lebar subnet
antar subnetnya bisa disesuaikan dengan kebutuhan.

*Akan lebih mudah memahami VLSM apabila anda sudah menguasai FLSM.

Oke, Lanjutt, kita akan coba contoh kasus semisal dalam sebuah perusahaan
membutuhkan :
R2 : 50 Host
R4 : 110 Host
R3 : 200 Host

Dan kita punya ip 172.168.0.0/17 untuk di lakukan perhitungan VLSM, jika


dengan perhitungan FLSM hasilnya adalah :

Subnet Pertama
Network : 172.168.0.0
Range Host Awal : 172.168.0.1
Range Host Akhir : 172.168.127.254
Broadcast : 172.168.127.255

Subnet Kedua
Network : 172.168.128.0
Range Host Awal : 172.168.128.1
Range Host Akhir : 172.168.255.254
Broadcast : 172.168.255.255

Bisa kita lihat IP 172.168.0.0/17 hanya menghasilkan 2 buah subnet yang setiap
subnetnya berisi 32764 Host, banyak sekali, sedangkan yang kita butuhkan
adalah 3 buah subnet dan host yang tidak lebih dari 254 Host pada setiap
subnetnya. Tentunya pada kasus diatas perhitungan FLSM tidak efisien karena
banyak menghasilkan IP yang tidak terpakai.

Untuk itu kita akan pakai perhitungan VLSM. Oke langsung gass.

R2 : 50 Host
R4 : 110 Host
R3 : 200 Host

1) Yang pertama lakukan perhitungan pada Jaringan yang membutuhkan Host


paling banyak, berarti R3 sebanyak 200 Host.
2) Tentukan prefix, prefix berapa yang jumlah host nya melebihi 200 Host, tentu
saja prefix 24 dengan jumlah host sebanyak 254 Host.
3) Lakukan perhitungan subnetting 172.168.0.0 dengan prefix /24,
menghasilkan :
Tersedia 254 Host
Network : 172.168.0.0/24
Range Host : 172.168.0.1 - 172.168.0.254
Broadcast : 172.168.0.255

4) Selanjutnya R4 dengan kebutuhan Host sebanyak 110, prefix yang jumlah


hostnya melebihi 110 adalah /25 dengan jumlah host 126.

Lakukan perhitungan subnetting 172.168.1.0/25.

Tersedia 126 Host


Network : 172.168.1.0/25
Range Host : 172.168.1.1 - 172.168.1.126
Broadcast : 172.168.1.127

5) R5 dengan kebutuham Host sebanyak 50, prefix dengan jumlah hostnya


melebihi 50 Host adalah /26 dengan jumlah host 62.

Lakukan perhitungan subnetting 172.168.2.128/26.


Tersedia 62 Host
Network : 172.168.1.128/25
Range Host : 172.168.1.129 - 172.168.1.190
Broadcast : 172.168.1.191

6) Seluruh jaringan sudah terpenuhi hostnya, selanjutnya kita juga perlu


melakukan pengalokasian IP untuk link Point to Point antar Router.

Dari gambar diatas terdapat 3 buah link :

R1 - R2
R1 - R4
R1 - R3
R1-R2
Karena hanya untuk kebutuhan Point to Point maka, kita hanya memerlukan
2 Buah IP untuk tiap Link, berarti kita menggunakan prefix /30 yang jumlah
hostnya 2.

Tersedia 2 Host
Network : 172.168.1.192/30
Range Host : 172.168.1.193 - 172.168.1.194
Broadcast : 172.168.1.195
R1-R4
Tersedia 2 Host
Network : 172.168.1.196/30
Range Host : 172.168.1.197 - 172.168.1.198
Broadcast : 172.168.1.199
R1-R3
Tersedia 2 Host
Network : 172.168.1.200/30
Range Host : 172.168.1.201 - 172.168.1.202
Broadcast : 172.168.1.203

Dan hasil akhirnya seperti ini.

Anda mungkin juga menyukai