Makalah Fiqh Kontemporer KLMPK 11
Makalah Fiqh Kontemporer KLMPK 11
Disusun Oleh:
JAKARTA
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia-
Nya, kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan waktu yang telah ditentukan.
Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada junjungan kita Nabi
Muhammad SAW yang kita nantikan syafa’atnya di hari akhir nanti. Makalah ini
disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Fiqh Kontemporer, yang berjudul
“Riba, Bunga Bank, dan Kredit Perumahan Dalam Pandangan Ulama
Kontemporer”.
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar................................................................................................................
Daftar Isi..........................................................................................................................
BAB 1 (PENDAHULUAN).............................................................................................
A. Latar Belakang........................................................................................................
B. Rumusan Masalah...................................................................................................
C. Tujuan.....................................................................................................................
BAB 2 (PEMBAHASAN)................................................................................................
A. Pengertian Riba......................................................................................................
C. Hukum riba............................................................................................................
BAB 3 (PENUTUP).........................................................................................................
A. Kesimpulan............................................................................................................
B. Saran......................................................................................................................
Daftar Pustaka...............................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam bingkai ajaran Islam, aktivitas ekonomi yang dilakukan
oleh manusia untuk dikembangkan memiliki beberapa kaidah dan etika
atau moralitas dalam syari’at Islam. Allah SWT telah menurunkan rizki ke
dunia ini untuk dimanfaatkan oleh manusia dengan cara yang telah
dihalalkan oleh Allah SWT dan bersih dari segala perbuatan yang
mengandung riba.
Dalam perkembangan pemikiran Islam maupun dalam peradaban
Islam, riba merupakan permasalahan yang pelik dan sering terjadi pada
masyarakat. Hal ini disebabkan perbuatan riba yang sangat erat kaitannya
dengan transaksi-transaksi dibidang perekonomian (dalam Islam disebut
kegiatan muamalah) yang sering dilakukan oleh manusia dalam
aktivitasnya sehari-hari. Pada dasarnya transaksi riba berupa qard, buyu’
dan lain sebagainya.
Para ulama menetapkan dengan tegas dan jelas tentang pelarangan
riba, disebabkan riba mengandung unsur eksploitasi yang dampaknya
merugikan orang lain, hal ini mengacu pada kitabullah dan sunnah Rasul
serta ijma’ para ulama. Beberapa pemikir Islam berpendapat bahwa riba
tidak hanya dianggap sebagai sesuatu yang tidak bermoral, akan tetapi
merupakan sesuatu yang semakin kaya sedangkan orang miskin semakin
miskin dan tertindas. Maka melalui makalah ini penulis akan menjelaskan
beberapa hal yang berkaitan dengan riba dan bunga bank.
B. Rumusan Masalah
Apa pengertian riba?
Apa macam-macam riba dan contohnya di masyarakat?
Bagaimana hukum riba?
Bagaimana cara menghidari riba?
Apa pengertian bunga bank?
Bagaimana pandangan ulama terhadap bunga bank?
Bagaimana pandangan ulama terhadap kredit perumahan?
C. Tujuan
Untuk mengetahui pengertian riba
Untuk mengetahui mmacam-macam riba dan contohnya di masyarakat
Untuk mengetahui hukum riba
Untuk mengetahui cara menghindari riba
Untu mengetahui pengertian dari bunga bank
Untuk mengetahui pandangan ulama terhadap bunga bank
Untuk mengetahui pandangan ulama terhadap kredit perumahan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Riba
Diantara akad jual beli yang dilarang dengan pelarangan yang
kerasa antara lain adalah riba, yang dalam hal ini riba berarti ادةDD) الزي:
kelebihan atau tambahan). Secara bahasa bermakna tambahan, tumbuh dan
menjadi tinggi.
Riba menurut istilah ahli fiqih adalah penambahan pada salah satu
dari dua ganti yang sejenis tanpa ada ganti dari tambahan ini. Tidak semua
tambahan dianggap riba, karena tambahan terkadang dihasilkan dalam
sebuah perdagangan dan tidak ada riba didalamnya hanya saja tambahan
yang di istilahkan dengan nama Riba dan Al-Qur’an datang menerangkan
pengharamannya adalah tambahan yang diambil sebagai ganti dari tempo.
C. Hukum Riba
Riba dalam syari’at Islam secara tegas dinyatakan haram. Bahkan
semua agama samawi melarang praktik riba karena dapat menimbulkan
dampak negatif bagi pemberi dan penerima hutang. Di samping berpotensi
menghilangkan sikap tolong menolong, riba juga dapat menimbulkan
permusuhan antara kedua belah pihak yang melakukan transaksi. Hukum
haram dari riba berdasarkan al-Qur’an, hadis dan ijmak ulama sebagai
berikut:
- Al- Qur’an
ۗ وا َواَ َح َّل هّٰللا ُ ا ْلبَ ْي َع َو َح َّر َم ال ِّر ٰب
وا ۘ ٰذلِكَ بِاَنَّ ُه ْم قَالُ ْٓوا اِنَّ َما ا ْلبَ ْي ُع ِم ْث ُل ال ِّر ٰب
Artinya: “yang demikian itu karena mereka berkata bahwa jual beli
sama dengan riba. Padahal Allah SWT telah menghalalkan jual beli
dan mengharamkan riba”. (QS. Al- Baqarah ayat 275)
- Hadist Rasulullah SAW
Artinya: “Dari Jabir Ra. ia berkata: “Rasulullah Saw. telah melaknat
orang- orang yang memakan riba, orang yang menjadi wakilnya
(orang yang memberi makan hasil riba), orang yang menuliskan,
orang yang menyaksikannya, (dan selanjutnya), Nabi bersabda,
mereka itu semua sama saja.” (HR. Muttafaq Alaih).
- Ijmak Ulama
Para ulama sepakat bahwa seluruh umat Islam mengutuk dan
mengharamkan riba. Riba adalah salah satu usaha mencari rezeki
dengan cara yang tidak benar dan dibenci oleh Allah Swt. Praktik riba
lebih mengutamakan keuntungan pribadi dan mengorbankan orang
lain. Riba akan menyebabkan kesulitan hidup bagi manusia, terutama
mereka yang memerlukan pertolongan. Riba juga dapat menimbulkan
kesenjangan sosial yang semakin besar antara “yang kaya dan yang
miskin”, serta dapat menghilangkan rasa kemanusiaan untuk saling
membantu. Oleh karena itu, agama Islam mengharamkan riba.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Riba adalah penambahan pada salah satu dari dua ganti yang
sejenis tanpa ada ganti dari tambahan ini. macam-macam riba yaitu riba
fadhl, riba yad, riba nasi’ah, riba qard. Hukum riba diharamkan karena
banyak kemudaratannya karena riba hanya menguntungkan satu pihak.
Bunga bank adalah ketetapan nilai mata uang oleh bank yang memiliki
tempo/tenggang waktu, kemudian pihak bank memberikan kepada
pemiliknya atau menarik kepada sipeminjam sejumlah bunga (tambahan)
tetap sebesar beberapa persen.
B. Saran
Kepada para pembaca setelah memahami isi dari makalah ini, agar
dapat menghindari riba dalam kehidupan sehari-hari. Dan menjalankan
perintah dan larangan Allah SWT.
DAFTAR PUSAKA
Harahap, Syahirin. 1993, Bunga Uang dan Riba dalam Hukum Islam, Pustaka al -
Husna, Jakarta.