Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH PROFESI KEPENDIDIKAN

“Reformasi Pendidikan Di Era Revolusi 5.0”


Dosen Pengampu :
Dr. Marliza Oktapiani, M. Pd

Disusun oleh :
Muhamad Afrozi (3120200017)

Muhammad Mukhlis (3120200064)

Nur bayyiti Hanifah (3120200096)

Syifa Putri Aulia (3120200011)

Rifdah Febriani (3120200018)

Adelia Azhar (3120200118)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM AS-SYAFI’IYAH
2023
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur ke hadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya
karena kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat sesuai waktu yang telah
ditentukan. Adapun dalam penulisan makalah ini, materi yang akan dibahas adalah
“Reformasi Pendidikan Di Era Revolusi 5.0”.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa di dalam penyusunan makalah ini banyak


terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami mengharapkan
masukan berupa kritik dan saran yang membangun untuk perbaikan makalah selanjutnya

Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu penyusunan makalah ini, khususnya kepada dosen pembimbing yang
bersangkutan.

Akhir kata semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan dapat
menambah wawasan kita dalam mempelajari “Materi profesi kependidikan” serta dapat
digunakan semestinya.

Jakarta, 6 Juni 2023

Penulis
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Revolusi Industry 4.0 dan Society 5.0 menurut Andreja merupakan gerakan
nyata terhadap perkembangan informasi dan teknologi yang semakin canggih4 .
kemajuan tersebut menjadi tantangan tersediri bagi dunia pendidikan dan seluruh
komponen masyarakat. Oleh karena itu untuk menghadapi munculnya society 5.0
dibutuhkan terobosan-terobosan yang paten dalam upaya menghadapi tantangan yang
akan ditimbulkan society 5.0.
Konsep Society 5.0 diadopsi pemerintah Jepang sebagai antisipasi terhadap
tren global sebagai akibat dari munculnya revolusi industri 4.0. society 5.0 adalah hal
alami yang pasti terjadi akibat munculnya revolusi industri 4.0. revolusi industri 4.0
telah melahirkan berbagai inovasi dalam dunia industri dan juga masyarakat secara
umum.
society 5.0 merupakan jawaban atas tantangan yang muncul akibat era
revolusi industri 4.0 yang dibarengi disrupsi yang ditandai dunia yang penuh gejolak,
ketidakpastian, kompleksitas, dan ambiguitas. Society 5.0 adalah masyarakat yang
dapat menyelesaikan berbagai tantangan dan permasalahan sosial dengan
memanfaatkan berbagai inovasi yang lahir di era revolusi industri 4.0 seperti Internet
on Things (internet untuk segala sesuatu), Artificial Intelligence (kecerdasan buatan),
Big Data (data dalam jumlah besar), dan robot untuk meningkatkan kualitas hidup
manusia.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu era masyarakat 5.0?
2. Bagaimana peran pendidikan dalam era masyarakat 5.0 ?
3. Apa tantangan yang dihadapi dalam pendidikan era 5.0 ?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui dan memahami apa itu era masyarakat 5.0
2. Untuk Mengetahui dan memahami peran pendidikan dalam era masyarakat 5.0
3. Untuk Mengetahui dan memahami tantangan yang dihadapi dalam pendidikan era
5.0
BAB II

PEMBAHASAN

A. Era masyarakat 5.0


Era society 5.0. atau era masyarakat 5.0, adalah sebuah era, dimana
masyarakatnya hidup di era industri 4.0. Era industri 4.0 adalah sebuah era yang
aktifitas masyarakatnya saling terhubung dengan jaringan internet atau satelit,
sehingga muncul paradigma, sebuah era hidup manusia yang sangat canggih. Era
society 5.0 merupakan sebuah periode yang berpusat pada manusia (human centered)
dan berlandaskan pada teknologi (technology based). Oleh karena itu, kecerdasan
buatan (artificial intelligence) akan sepenuhnya didedikasikan untuk meningkatkan
kemampuan manusia dalam menemukan dan membuka berbagai peluang yang
dimiliki oleh manusia. (Rahmawan, A. Z., & Efendi, Z.2022)
Menurut Cahyadiana (2019) era ini membutuhkan sumber daya manusia yang
dibutuhkan di era society 5.0, antara lain: 1) leadership, 2) language, 3) IT Literacy,
dan 4) writing skill. Jadi, era society 5.0 memaksa sumber daya manusia yang
mumpuni, artinya, memiliki kapasitas dibidang keilmuannya dan mengaplikasikan
dalam kehidupan tanpa menghilangkan nilai-nilai luhur sesuai keyakinannya.
Menurut Pusat Inovasi dan Kajian Akademik UGM (2020), masyarakat 5.0
(Society 5.0) adalah sebuah konstelasi kehidupan masyarakat yang berpusat pada
penyelarasan kebutuhan manusia secara efektif dan efisien, yang dapat mengimbangi
kemajuan teknologi dan ekonomi melalui pemecahan berbagai permasalahan sosial,
dengan memanfaatkan sistem yang menghubungkan ruang siber (cyber space) dan
ruang fisik (physical space) secara terpadu. Konsep ini bertujuan menciptakan
masyarakat yang dapat bertahan oleh berbagai permasalahan dan tantangan sosial
yang dihadapi dengan memanfaatkan inovasi dari revolusi industri. Inovasi ini
termasuk teknologi:
• Big Data,
• Artificial Intelligence
• Internet of Things (IoT)
B. Peran pendidikan di era 5.0
Pendidikan memiliki peran yang penting dalam perkembangan era Society 5.0
yaitu untuk memajukan kualitas SDM. Karena itu diperlukan pendidikan mengenai
kecakapan hidup abad 21 atau lebih dikenal dengan istilah 4C (Creativity, Critical
Thinking, Communication, Collaboration).(Aqham Ahmad S, 2022)
Sementara itu, pada abad ke - 21, pelajar diharapkan memiliki kompetensi yang
disebut dengan kemampuan Enam Literasi Dasar. Literasi tersebut terbagi menjadi
enam bagian, yaitu:
1. Literasi baca dan tulis adalah pengetahuan dan kecakapan untuk membaca,
menulis, mencari, menelusuri, mengolah, dan memahami informasi untuk
menganalisis, menanggapi, dan menggunakan teks tertulis untuk
mengembangkan pemahaman dan potensi.
2. Literasi numerasi adalah pengetahuan dan kecakapan untuk bisa memperoleh,
menginterpretasikan, menggunakan, dan mengkomunikasikan berbagai
macam angka dan simbol matematika untuk memecahkan masalah praktis
dalam berbagai macam konteks kehidupan sehari-hari.
3. Literasi sains adalah pengetahuan dan kecakapan ilmiah untuk mampu
mengidentifikasi pertanyaan, memperoleh pengetahuan baru, menjelaskan
fenomena ilmiah, mengambil simpulan berdasarkan fakta, memahami
karakteristik sains, membangun kesadaran bagaimana sains dan teknologi
membentuk lingkungan alam, intelektual dan budaya.
4. Literasi digital adalah pengetahuan dan kecakapan untuk menggunakan media
digital, alat-alat komunikasi, atau jaringan dalam menemukan, mengevaluasi,
menggunakan, membuat informasi, dan memanfaatkannya secara sehat, bijak,
cerdas, cermat, tepat, dan patuh hukum.
5. Literasi finansial adalah pengetahuan dan kecakapan untuk mengaplikasikan
pemahaman tentang konsep dan risiko, keterampilan, dan motivasi agar dapat
membuat keputusan yang efektif dalam konteks finansial.
6. Literasi budaya adalah pengetahuan dan kecakapan dalam memahami dan
bersikap terhadap kebudayaan Indonesia sebagai identitas bangsa. Sementara
itu, literasi kewargaan adalah pengetahuan dan kecakapan dalam memahami
hak dan kewajiban sebagai warga masyarakat.
C. Tantangan pendidikan di era 5.0
A. Malik Fadjar menyatakan bahwa terdapat tiga tantangan berat yang sedang
dihadapi saat ini: Pertama, bagaimana mempertahankan dari serangan krisis dan apa
yang kita capai jangan sampai hilang. Kedua, kita berada dalam suasana global di
bidang pendidikan. Menurutnya kompetisi adalah suatu yang niscaya, baik kompetisi
dalam skala regional, nasional, dan internasional. Ketiga melakukan perubahan dan
penyesuaian sistem pendidikan nasional yang mendukung proses pendidikan yang
lebih demokratis, memperhatikan keberagaman kebutuhan atau keadaan daerah dan
peserta didik serta mendorong peningkatan partisipasi masyarakat.
Disamping kendala di atas, terdapat sejumlah permasalah yang dihadapi oleh
pendidikan kita, di antaranya adalah : pertama, pengelolaan pendidikan di masa
lampau yang memberi penekanan yang berlebihan pada dimensi kognitif dan
mengabaikan dimensi-dimensi lain, tenryata melahirkan manusia indonesia dengan
kepribadian pecah.contohnya adalah di satu sisi betapa kehidupan beragama secara
fisik berkembang sangat menggembirakan di seluruh lapisan masyarakat, namun
disisi lain dapat pula betapa banyaknya masyarakat itu bertentangan dengan ajaran-
ajaran agama yang dianutnya.
kedua, dimasa lalu pendidikan bersifat sentralistik Selain itu tantangan yang
dihadapi oleh pendidikan dalam menghadapi era society 5.0 adalah tidak tersedianya
sumber daya yang memadai dalam dunia pendidikan seperti guru, dosen maupaun
tenaga pendidikan lainnya.
Dalam menghadapi tantangan pendidikan yang begitu kompleks dalam
menghadapi era 5.0 yang semakin di dengungkan di jepang yang tentunya akan
berdampak dan berpengaruh ke indonesia. Oleh karena itu pendidikan harus mampu
menghadapi tantangan-tantangan yang akan dihadapi tersebut. Selain itu pendidikan
islam juga harus mempunyai kemampuan-kemampuan utama yang harus dimiliki oleh
setiap komponen masyarakat dan pendidikan.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
B. Saran
Hendaknya makalah ini bisa digunakan sebagai salah satu sumber
pembelajaran, khususnya bagi penyusun dan pembaca. Karena tentunya dalam
makalah ini banyak kekurangan dan perlu adanya koreksi dari pembaca. Semoga
adanya makalah ini bermanfaat bagi kita semua.
DAFTAR PUSTAKA

RAHMAWAN, A. Z., & EFFENDI, Z. (2022). Implementasi Society 5.0 dalam Kebijakan dan
Strategi Pendidikan pada Pandemi Covid-19. STRATEGY: Jurnal Inovasi Strategi dan Model
Pembelajaran, 2(1), 34-43.
Cahyadiana, Windarini. (2020). Sumber Daya Manusia Unggul Menyongsong Era Society 5.0.
Pendidikan, Bisnis, dan Manajemen Menyongsong Era Society 5.0. Malang, Penerbit
Baskara Media.
Aqham Ahmad S. (2022, July 15). Peran Pendidikan Dalam Perkembangan Era Society 5.0.
Komputerisasi-Akuntansi-D4.Stekom.Ac.Id.
Putra, P. H. (2019). Tantangan pendidikan islam dalam menghadapi society 5.0. Islamika: Jurnal
Ilmu-Ilmu Keislaman, 19(02), 99-110.
Fadjar A. Malik, Reorientasi Pendidikan Islam, Jakarta: Fajar Dunia. 1999.
 

Anda mungkin juga menyukai