Anda di halaman 1dari 20

BAB 8 Penerapan Model Leininger dalam Keperawatan

Transkultural

Lola Illona Elfani Kausar, S.Kep., Ns., M.Kep


Program Studi Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat

Lansia adalah seseorang yang mencapai usia sama dengan lebih dari 60 tahun yang
secara fisiologis tidak dapat dipungkiri akan mengalami penurunan berbagai fungsi.
Namun, kondisi lansia yang sehat baik secara fisik maupun psikososial serta spiritual
sangat penting untuk dipertahankan. Penuaan yang sehat adalah kemampuan dalam
mempertahankan dan mengembangkan kemampuan fungsional untuk mencapai
kesejahteraan di usia lanjut. Kesejahteraan lansia meliputi kemampuan dalam
memenuhi kebutuhannya, mandiri secara finansial, mampu mengurus diri sendiri
secara mandiri, kondisi kesehatan yang baik, hidup dilingkungan yang nyaman,
memiliki aktivitas yang beragam dan mantap secara spiritual. Sehingga peran
perawat penting dalam membantu lansia untuk mempertahankan dan
mengembangkan serta mencapai kesejahteraan tersebut dalam bentuk asuhan
keperawatan (Djamhari, Ramdlaningrum, Layyinah, Chrisnahutama, & Prasetya,
2020).

Dewasa ini baik lansia yang berada di komunitas maupun yang berada di panti sosial
seperti PPRSLU (Panti Perlindungan dan Rehabilitasi Sosial Lanjut Usia) tidak luput
dari permasalahan baik kesehatan fisik, psikososial maupun spiritual. Masalah fisik
yang sering muncul yaitu seperti nyeri dan risiko jatuh yang disebabkan oleh
penyakit seperti hipertensi, reumatik dan katarak, sedangkan permasalahan
psikososial yang sering muncul seperti kesepian, kecemasan dan insomnia yang
dapat terjadi karena masalah gangguan memori, gangguan sosialisasi dan hilangnya
motivasi hidup (Djamhari, Ramdlaningrum, Layyinah, Chrisnahutama, & Prasetya,
2020).

1
Berikut contoh asuhan keperawatan pada individu lansia dengan permasalahan fisik
dan psikososial sebagai gambaran untuk perawat membantu lansia mencapai kualitas
hidup yang baik di akhir kehidupannya.

Pengkajian Individu Lansia

Nama Panti : PPRSLU Teratai Propinsi Kalimantan Selatan

Alamat Panti : Jln. Teratai Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan

Tanggal Masuk : 05 Januari 2017

No. Register : 000XXX

I. IDENTITAS
A. Nama : Tn. RG
B. Jenis Kelamin : Laki-laki
C. Umur : 72 Tahun
D. Agama : Islam
E. Status Perkawinan : Cerai Mati
F. Pendidikan Terakhir : SD
G. Pekerjaan Terakhir : Buruh Bangunan
H. Alamat Rumah : Jln. Manggis Desa X

II. ALASAN BERADA DI PANTI : Di antar kepala desa karena hidup


sendiri (ditinggal istri meninggal dunia) di rumah yang sudah hampir
roboh, karena sudah tua, tidak mampu lagi bekerja

III. RIWAYAT KESEHATAN


1. Masalah kesehatan yang pernah dialami dan dirasakan saat ini : Klien
mengeluhkan saat ini mengalami sakit pada kedua lututnya, serta
penglihatannya yang semakin kabur pasca operasi katarak 1 bulan
yang lalu. Setelah dilakukan pengkajian PQRST pada sakit yang
dirasakan, klien mengatakan P (provokatif) = sakit disebabkan apabila

2
berdiri terlalu lama, Q (kualitas) = sakit yang dirasakan seperti di
tusuk-tusuk, R (regio) = lutut kanan dan kiri, S (skala) = klien
mengeluhkan dari skala 0-10 yaitu skala 4, T (time) = terjadi terus
menerus apabila berdiri lama dan akan tetap sakit sekitar 1-2 jam
setelah istirahat dari berdiri lama. Klien mengatakan bahwa penyakit
lututnya ini adalah asam urat yang sudah diderita sejak 3 tahun yang
lalu
2. Masalah kesehatan keluarga/ keturunan : Klien mengatakan tidak
mengetahui masalah kesehatan/ keturunan apa yang pernah dialami
keluarganya sebelumnya

IV. KEBIASAAN SEHARI-HARI


A. BIOLOGIS
1. Pola Makan : Klien mengatakan tidak ada permasalahan dengan
pola makannya, klien selama di panti mengatakan makan rutin 3x
sehari dengan menu nasi, ikan, sayur, buah dan kue yang sudah
disediakan panti dan selalu menghabiskan porsi makanannya.
Klien tidak ada keluhan terkait dengan BAB
2. Pola Minum : Klien mengatakan tidak ada permasalahan dengan
pola minumnya. Klien banyak minum air putih setiap harinya
3. Pola Tidur : Klien mengatakan sebenarnya tidak ada permasalahan
dengan pola tidurnya, klien bisa saja tidur cepat setiap malamnya,
tetapi kadang klien susah tidur karena merasa kesepian apabila
mengingat waktu masih tinggal di rumah bersama almarhum
istrinya. Klien mengatakan walaupun di panti banyak memiliki
teman, tetapi terkadang klien merasakan kesepian karena sudah
tidak memiliki keluarga
4. Pola eliminasi (BAB/BAK) : Klien mengatakan tidak ada
permasalahan pada BAB dan BAKnya, semua dapat dilakukan
secara mandiri di kamar mandi, tidak pernah ngompol di Kasur.
Namun klien mengatakan 3 minggu yang lalu jatuh di kamar

3
mandi saat ingin BAK karena penglihatannya yang kabur dan
karena lututnya yang sakit
5. Kebersihan diri : Klien tampak bersih, rambut tersisir rapi,
pakaian bersih dan sesuai, kuku klien tampak pendek dan bersih,
tidak mengeluarkan bau yang tidak sedap

B. PSIKOLOGIS
1. Keadaan emosi : Keadaan emosi klien terlihat tenang saat
pengkajian. Klien juga menyebutkan bahwa dirinya baik-baik saja,
hanya saja sering merasa kesepian karena teringat istrinya yang
sudah meninggal

C. SOSIAL
1. Dukungan Keluarga : Klien sudah tidak memiliki keluarga saat
ini, tetapi klien mengatakan apabila pengasuh panti dan teman-
temannya sesame lansia di sini sangat baik dengannya
2. Hubungan Antar Penghuni : Klien mengatakan hubungannya baik
dengan penghuni panti lainnya, tetapi klien tidak pernah curhat
apabila sedang merasakan kesepian dengan penghuni panti
lainnya. Hasil observasi perawat, klien sering berbincang-bincang
dengan penghuni panti lainnya
3. Hubungan Dengan Orang Lain : Klien mengatakan hubungan
dengan orang lain seperti perawat dan dokter yang ada di poli baik

D. SPIRITUAL/ KULTURAL
1. Pelaksanaan Ibadah : Klien mengatakan selalu melaksanakan
sholat 5 waktu di kamarnya. Hasil observasi klien tidak mengikuti
ceramah keagamaan di mushola panti
2. Keyakinan tentang Kesehatan : Klien mengatakan tidak ada
keyakinan yang bertentangan dengan kesehatan. Klien
mengatakan menjaga kesehatannya dan meminum obat yang
diberikan dokter dari poli panti

4
E. AKTIVITAS SEHARI-HARI : Klien mengatakan menjalankan
aktivitas sehari-hari dengan baik. Hasil observasi klien bersosialisasi
dengan baik dengan sesama penghuni panti. Namun, klien lebih sering
berdiam diri di kamarnya, klien juga tidak sholat berjamaah ke
mushola serta tidak mengikuti ceramah keagamaan di mushola panti
F. REKREASI : Klien mengatakan jarang berekreasi keluar, hanya ikut
apabila ada jadwal rekreasi penghuni panti, kadang menonton tv di
ruang tamu wisma

G. PEMERIKSAAN FISIK
A. Tandi Vital :
o Keadaan Umum : Keadaan umum klien terlihat baik,
tetapi klien sesekali terlihat meringis kesakitan dan
memegang kedua lututnya
o Kesadaran : Compos mentis
o Suhu : 36,7◦C
o Nadi : 77x/ menit
o Tekanan Darah : 138/90 mmhg
o Pernafasan : Normal, 17x/ menit
o Tinggi Badan : 170 cm
o Berat Badan : 68 kg
B. Kebersihan Perorangan :
1. Kepala
o Rambut : Rambut tampak disisir rapi, pendek dan
berwarna keputihan
o Mata : Kedua mata hanya mampu melihat jelas hingga
jarak 2 meter, selebihnya kurang jelas karena pasca
operasi katarak, klien masih dalam tahap penyembuhan
o Hidung : Bentuk normal, kemampuan penciuman normal
o Mulut : Gigi, gusi, dan lidah normal. Klien tidak ada
mengeluhkan nyeri menelan

5
o Telinga : Kedua telinga normal, mampu mendengarkan
percakapan dengan jelas
2. Leher : Leher normal, tidak ada benjolan, tidak ada nyeri
tekan, warna dan suhu normal
3. Dada/ Thorax
o Dada : Bentuk thorax normal kanan kiri depan
belakang (simetris), tidak terdapat benjolan/ massa,
tidak ada nyeri tekan, tidak ada kontraksi otot spatium
intercostae saat inspirasi, pengembangan dada kanan
dan kiri simetris
o Paru-Paru : Getaran dan pengembangan paru kanan
dan kiri sama saat inspirasi (vocal fremitus), suara
semua lapang paru sonor saat perkusi, suara semua
lapang paru vesikuler saat auskultasi, tidak ada suara
paru tambahan
o Jantung : Vena jugularis dan ictus cordis pada inspeksi
dan palpasi normal, batas jantung kanan-kiri atas dan
bawah normal pada perkusi, suara jantung redup saat
perkusi, suara jantung normal S1 S2 saat auskultasi,
tidak ada suara jantung tambahan
4. Abdomen : permukaan abdomen normal, warna dan suhu
normal, tidak terlihat benjolan, 4 kuadran saat perkusi normal
(lambung tympani, hepar pekak), besar hepar normal ±6 cm
tidak ada pembesaran hepar, tidak ada nyeri tekan, bising usus
normal 7x/ menit. Abdomen tidak teraba ada massa, tidak
acites, tidak teraba keras atau adanya nyeri tekan
5. Musculoskeletal : Rangka/ tulang normal, tidak ada kelainan
bentuk, tidak ada deformitas, tidak ada krepitasi, kekuatan
otot ekstremitas atas dan bawah normal dengan masing-
masing skala 5, semua sendi normal rentang sendinya serta
tidak ada nyeri kecuali pada kedua lutut terdapat nyeri.

6
Namun, kekuatan otot dan rentang nyerinya normal saat tidak
nyeri
6. Lain-lain

H. KEADAAN LINGKUNGAN SEKITAR : Keadaan lingkungan panti


bersih dan aman bagi lansia

V. INFORMASI PENUNJANG
o DIAGNOSA MEDIS : Arthritis Gout
o LABORATORIUM : Asam urat 11 mg/dL
o TERAPI MEDIS : Allopurinol 100 mg 2x1
o Hasil pemeriksaan intelektual, risiko jatuh dan kesepian klien
terlampir*

ANALISIS DATA

No. Data Penyebab Masalah

1 DS: Agen Cidera Nyeri Akut


Biologis (Penyakit (00133)
- Klien mengeluhkan saat ini
arthritis gout)
mengalami sakit pada
kedua lututnya

- Klien mengatakan P
(provokatif) = sakit
disebabkan apabila berdiri
terlalu lama, Q (kualitas) =
sakit yang dirasakan
seperti di tusuk-tusuk, R
(regio) = lutut kanan dan
kiri, S (skala) = klien
mengeluhkan dari skala 0-
10 yaitu skala 4, T (time) =
terjadi terus menerus
apabila berdiri lama dan
akan tetap sakit sekitar 1-2
jam setelah istirahat dari

7
No. Data Penyebab Masalah

berdiri lama

- Klien mengatakan bahwa


penyakit lututnya ini
adalah asam urat yang
sudah diderita sejak 3
tahun yang lalu
DO:

- Keadaan Umum : Keadaan


umum klien terlihat baik,
tetapi klien sesekali terlihat
meringis kesakitan dan
memegang kedua lututnya

- DIAGNOSA MEDIS :
Arthritis Gout

- LABORATORIUM : Asam
urat 11 mg/dL

- TERAPI MEDIS : Allopurinol


100 mg 2x1
2 DS: Ketidakberdayaan Sindrom Stress
/ kesepian Relokasi (00114)
- Alasan berada di panti: Di
antar kepala desa karena
hidup sendiri (ditinggal istri
meninggal dunia) di rumah
yang sudah hampir roboh,
karena sudah tua, tidak
mampu lagi bekerja

- Klien juga menyebutkan


bahwa dirinya baik-baik
saja, hanya saja sering
merasa kesepian karena
teringat istrinya yang
sudah meninggal

8
No. Data Penyebab Masalah

- Klien tidak pernah curhat


apabila sedang merasakan
kesepian dengan penghuni
panti lainnya

- Klien mengatakan kadang


klien susah tidur karena
merasa kesepian apabila
mengingat waktu masih
tinggal di rumah bersama
almarhum istrinya

- Klien mengatakan
walaupun di panti banyak
memiliki teman, tetapi
terkadang klien merasakan
kesepian karena sudah
tidak memiliki keluarga
DO:

- Klien lebih sering berdiam


diri di kamarnya

- The UCLA Loneliness Scale


nilai 47 (Kesepian sedang)
3 Faktor Risiko: Nyeri Risiko Jatuh
Muskuloskeletal (00303)
- Klien mengatakan 3
Kronis
minggu yang lalu jatuh di
kamar mandi saat ingin
BAK karena penglihatannya
yang kabur dan karena
lututnya yang sakit

- Hasil skala Morse 40 (risiko


rendah)

9
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

No. Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Keperawatan


Keperawatan (NOC) (Moorhead, (NIC) (Bulechek, Butcher,
(NANDA Johnson, Maas, & Swanson, Dochterman, & Wagner,
International, 2013) 2013)
2021)

1 Nyeri Akut Tingkat Nyeri (2102) Manajemen Nyeri (1400)


(00133)
Setelah dilakukan tindakan -lakukan pengkajian nyeri
keperawatan 3x24 jam komprehensif (PQRST)
klien melaporkan nyerinya
-observasi nonverbal
berkurang dari skala 3
terkait nyeri
(sedang) ke skala 4 (ringan)
dengan indicator: -kendalikan faktor
lingkungan yang membuat
-nyeri yang dilaporkan
tidak nyaman (suhu
berkurang
ruangan, pencahayaan,
-panjangnya episode nyeri suara bising)
berkurang
-ajarkan penggunaan teknik
-ekspresi nyeri wajar non farmakologis (relaksasi,
berkurang akupressur, massase)

-dapat beristrirahat dengan -kolaborasi terapi analgesik


nyaman
-berikan dan ajarkan terapi
komplementer kompres
jahe (Putri, Rahmayanti, &
Diani, 2017)

2 Sindrom Stress Motivasi (1209) Pengurangan Stres


Relokasi Relokasi (5350)
Setelah dilakukan tindakan
(00114)
keperawatan 6x24 jam -eksplorasi apa yang
motivasi klien meningkat menjadi hal paling penting
dari skala 2 (jarang dalam kehidupan klien
menunjukkan) ke skala 4
-eksplorasi Bersama klien
(sering menunjukkan)
mengenai strategi koping

10
No. Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Keperawatan
Keperawatan (NOC) (Moorhead, (NIC) (Bulechek, Butcher,
(NANDA Johnson, Maas, & Swanson, Dochterman, & Wagner,
International, 2013) 2013)
2021)

dengan indicator: -dukung penggunaan


strategi koping
-ada rencana untuk masa
depan -evaluasi dukungan system
yang tersedia (keterlibatan
-mencari pengalaman-
komunitas, afiliasi religious)
pengalaman baru
-atur seorang teman bagi
-mempertahankan harga
klien
diri positif
-berikan aktivitas
pengalihan (terlibat dalam
Keparahan Kesepian (1203) hobby)

Setelah dilakukan tindakan -berikan aktivitas fisik


keperawatan 2 minggu seperti berolahraga ringan
keparahan kesepian klien (Fitriana, Lestari, &
menurun dari skala 3 Rahmayanti, 2021)
(sedang) ke tidak ada (5)
dengan indicator:

-tidak ada rasa


keputusasaan

-tidak ada rasa kehilangan


harapan

-tidak ada rasa tidak


memiliki

-tidak ada rasa kehilangan


akibat terpisah dari orang
lain

3 Risiko Jatuh Perilaku Pencegahan Jatuh Pencegahan Jatuh (6490)


(00303)

11
No. Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Keperawatan
Keperawatan (NOC) (Moorhead, (NIC) (Bulechek, Butcher,
(NANDA Johnson, Maas, & Swanson, Dochterman, & Wagner,
International, 2013) 2013)
2021)

(1909) -ajarkan klien bagaimana


jika jatuh, untuk
Setelah dilakukan tindakan
meminimalkan cedera
keperawatan 2x24 jam
klien mampu melakukan -gunakan pegangan tangan
perilaku jatuh dari skala 3 dengan tepat
(kadang-kadang
-sediakan pencahayaan
menunjukkan) ke skala 5
yang cukup dalam rangka
(secara konsisten
meningkatkan pandangan
menunjukkan) dengan
indicator: -lakukan program Latihan
fisik rutin yang meliputi
-menggunakan pegangan
berjalan
tangan

-menggunakan perangkat
koreksi penglihatan

-menggunakan prosedur
pemindahan yang aman

-kontrol ketidakmampuan
beristirahat

*format pengkajian diambil dari Buku Rancangan Pengajaran Praktik Profesi


Gerontik FIK UI dan Buku Praktikum Gerontik PSKep FK ULM) (Wati, et al., 2017)
(Agianto & Rachmawati, 2021)

Selain contoh di atas, beberapa diagnose keperawatan yang sering muncul pada
lansia seperti sindrom lansia lemah, risiko ketidakseimbangan nutrisi, inkontinensia
urine, gangguan eliminasi urine, konstipasi, gangguan kontinensia usus, insomnia,
depriasi tidur, risiko sindrom disuse, gangguan mobilitas fisik, pengabaian diri,
keputusasaan, kecemasan, kecemasan kematian, penolakan yang tidak efektif,
berduka tidak efektif, ketidakberdayaan, distress spiritual, kerusakan integritas kulit
dan lain-lain (NANDA International, 2021)

12
Daftar Pustaka
Agianto, A., & Rachmawati, K. (2021). Modul Praktikum Keperawatan Gerontik. Banjarbaru:
Program Studi Keperawatan FK Universitas Lambung Mangkurat.

Bulechek, G. M., Butcher, H. K., Dochterman, J. M., & Wagner, C. M. (2013). Nursing
Interventions Classification 6th Edition. Singapore: Elsevier.

Djamhari, E. A., Ramdlaningrum, H., Layyinah, A., Chrisnahutama, A., & Prasetya, D. (2020).
Kondisi Kesejahteraan Lansia dan Perlindungan Sosial Lansia di Indonesia. Jakarta
Selatan: PRAKARSA.

Fitriana, L. N., Lestari, D. R., & Rahmayanti, D. (2021). Hubungan antara Aktivitas Fisik
dengan Tingkat Kesepian pada Lanjut Usia di Karang Lansia Bahagia Banjarmasin.
Dunia Keperawatan: Jurnal Keperawatan dan Kesehatan, 169-179.

Moorhead, S., Johnson, M., Maas, M. L., & Swanson, E. (2013). Nursing Outcomes
Classification 5th Edition. Singapore: Elsevier.

NANDA International, I. (2021). Nursing Diagnoses: Definitions and Classification 2021-2023


Twelfth Edition. New York: Thieme.

Putri, S. Q., Rahmayanti, D., & Diani, N. (2017). Pengaruh Pemberian Kompres Jahe
terhadap Intensitas Nyeri Gout Arthritis pada Lansia di PSTW Budi Sejahtera
Kalimantan Selatan. Dunia Keperawatan, 90-95.

Wati, D. N., Rekawati, E., Fitriyani, P., Sukihananto, S., Widyastuti, T., Rahmadiyah, D. C., . . .
Dewayani, N. (2017). Buku Rancangan Pengajaran Praktik Profesi Keperawatan
Gerontik. Depok: FIK UI.

Lampiran

SHORT PORTABLE MENTAL STATUS


QUESTIONNAIRE (SPMSQ) PENILAIAN UNTUK
MENGETAHUI FUNGSI INTELEKTUAL LANSIA

Nama Klien : Tn. RG Tanggal Wawancara : 03 Nopember 2022


Umur : 72 th Pewawancara : Lola Illona E K, M.Kep
Tingkat Pendidikan Terakhir : SD
Skor

13
+ -
Pertanyaan Jawaban
+ 1. Tanggal, bulan, tahun berapa hari ini? 04 Nopember 2022

+ 2. Hari apa sekarang ini? Kamis


+ 3. Apa nama tempat ini? PPRSLU Teratai

+ 4. Dimana alamat anda? Desa X


+ 5. Berapa umur anda? 72 tahun
- 6. Kapan anda lahir? 1950
+ 7. Siapa presiden Indonesia sekarang? Jokowi
- 8. Siapa presiden sebelumnya? Soeharto
- 9. Siapa nama kecil ibu anda? Tidak Ingat
+ 10. Kurang 3 dari 20 dan tetap pengurangan 3 dari 20, 17, 14, 11, 8, 5, 2
setiap angka baru, semua secara menurun !
7 3 Jumlah Kesalahan Total 3
Interpretasi:
0-2 kesalahan: fungsi intelektual utuh
3-4 kesalahan: gangguan kognitif ringan
5-7 kesalahan: gangguan kognitif sedang
8 atau lebih kesalahan: gangguan kognitif berat
*Satu kesalahan lagi diperbolehkan dalam penilaian jika pasien
memiliki pendidikan sekolah dasar atau kurang (0-3 fungsi
intelektual utuh; 4-5 gangguan kognitif ringan; 6-8 gangguan kognitif
sedang; 9-10 gangguan kognitif berat)
Kesimpulan: Fungsi Intlektual Utuh

MORSE FALL SCALE (MFS)/


SKALA JATUH DARI MORSE
NO PENGKAJIAN SKALA NILAI KET.
1. Riwayat jatuh: apakah lansia pernah jatuh Tidak 0 25 3 minggu yang lalu
dalam 3 bulan terakhir? Ya 25

2. Diagnosa sekunder: apakah lansia Tidak 0 15 Arthritis gout,


memiliki lebih dari satu penyakit? Ya 15 Riwayat katarak

3. Alat Bantu jalan: 0 Tidak menggunakan


- Bed rest/ dibantu perawat 0 alat bantu jalan/
- Kruk/ tongkat/ walker 15 berpegangan

14
- Berpegangan pada benda-benda di sekitar 30
(kursi, lemari, meja)
4. Terapi Intravena: apakah saat ini lansia Tidak 0 0 Tidak
terpasang infus? Ya 20

5. Gaya berjalan/ cara berpindah: 0 Gaya berjalan


- Normal/ bed rest/ immobile (tidak dapat 0 normal
bergerak sendiri)
- Lemah (tidak bertenaga) 10
- Gangguan/ tidak normal (pincang/ diseret) 20

6. Status Mental 0 Status mental


- Lansia menyadari kondisi dirinya 0 normal
- Lansia mengalami keterbatasan daya ingat 15

Total Nilai 40

Kesimpulan: Risiko rendah (pelaksanaan intervensi pencegahan jatuh standar)

Keterangan
Tingkatan Risiko Nilai MFS Tindakan
Tidak berisiko 0 - 24 Perawatan dasar
Risiko rendah 25 - 50 Pelaksanaan intervensi pencegahan jatuh standar
Risiko tinggi ≥ 51 Pelaksanaan intervensi pencegahan jatuh risiko tinggi

Kuesioner kesepian diadopsi dari The


UCLA Loneliness Scale
No Pertanya an Tidak Jarang Sering Selalu
Pernah
1 Saya merasa saya sepaham dengan orang disekitar √
saya
2 Saya merasa bahwa saya tidak memiliki orang √
terdekat disekitar saya
3 Saya merasa bahwa tidak ada seorangpun yang √
berpihak kepada saya
4 Saya tidak merasa sendirian √

15
5 Saya merasa menjadi bagian dari suatu kelompok √
teman
6 Saya merasa bahwa saya memiliki banyak √
kesamaan dengan orang-orang disekitar saya
7 Saya merasa bahwa saya tidak lagi dekat dengan yang √
lain
8 Saya merasa bahwa ide-ide dan kepentingan saya √
tidak tersampaikan kepada orang-orang disekitar saya
9 Saya adalah orang yang ramah √
10 Ada orang-orang yang dekat dengan saya √
11 Saya merasa ditinggalkan √
12 Hubungan sosial saya tidak begitu baik √
13 Tidak ada satu pun yang benar-benar mengenal √
saya
14 Saya merasa terasing dari yang lain √
15 Saya merasa saya dapat menemukan √
persahabatan ketika saya menginginkannya
16 Ada orang-orang yang benar-benar mengerti saya √
17 Saya tidak senang ketika di jauhi √
18 Terdapat banyak orang disekitar saya tetapi tidak √
bersama saya
19 Ada orang-orang yang dapat berbicara dengan saya √
20 Ada orang-orang yang dapat berpihak dengan saya √
Total 47

Pertanyaan negatif tersebut yaitu pertanyaan nomor 2, 3, 4, 7, 8, 11, 12, 13, 14, 17,
dan 18, sedangkan pertanyaan positif yaitu nomor 1, 5, 6, 9, 10, 15, 16, 19, dan 20.
Skor untuk pertanyaan negatif yaitu, tidak pernah skor 1, jarang skor 2, sering skor 3,
selalu skor 4, dan untuk pertanyaan positif memiliki skor sebaliknya yaitu tidak
pernah skor 4, jarang skor 3, sering skor 2, selalu skor 1. Tingkat kesepian dapat
dikategorikan berdasarkan jumlah skor dari seluruh pertanyaan sebagai berikut :
Nilai 20 - 40 = rendah
Nilai 41 - 60 = sedang
Nilai 61 - 80 = berat

16
Kesimpulan : 47 (sedang)

PROFIL PENULIS

Lola Illona Elfani Kausar, S.Kep., Ns., M.Kep


Assalammualaikum wr wb. Penulis memiliki kepakaran dibidang Ilmu
Keperawatan Komunitas, Keluarga dan Gerontik. Penulis lulusan Magister
Keperawatan Konsentrasi Komunitas, Keluarga, Gerontic Fakultas Ilmu
Keperawatan Universitas Indonesia pada tahun 2020. Saat ini penulis
bekerja sebagai dosen di Program Studi Keperawatan Fakultas Kedokteran
Universitas Lambung Mangkurat tepatnya di departemen Keperawatan
Komunitas, Keluarga dan Gerontik (KKG) sejak 2016 hingga sekarang.
Penelitian-penelitian penulis sebelumnya lebih banyak terkait dengan
komunitas agregat dewasa dan keperawatan keluarga. Namun, saat ini penulis sedang
mengembangkan kemampuan dalam meneliti dan menulis buku terkait lanjut usia atau
keperawatan gerontic. Tulisan ini penulis harapkan menjadi langkah awal dalam mengasah
lagi pengetahuan penulis terkait keperawatan gerontic sehingga penulis dapat terus
memberikan kontribusi terhadap perkembangan keperawatan gerontic khususnya. Penulis
juga berharap tulisan ini dapat memperkaya pengetahuan kita terkait asuhan keperawatan
pada individu lanjut usia serta memberikan kontribusi positif terhadap ilmu keperawatan.
Wassalammualaikum wr wb

17
Email Penulis: lola.kausar@ulm.ac.id

18
DATA PENGIRIMAN DAN PENGAJUAN HKI

1. Untuk Pengiriman buku cetak, mohon isi data berikut

Nama Penerima : Lola Illona Elfani Kausar


Alamat (lengkap): Jln. Purnawirawan, Komplek Lambung Mangkurat Regency Blok
D3 No 6 Kelurahan Palam, Kecamatan Cempaka, Kota Banjarbaru, Kalimantan
Selatan
HP. Aktif : 085822801593

Note: alamat wajib mencantumkan kel./desa, kec., dan kab./kota

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------

2. Untuk pengajuan HKI, mohon mengisi data berikut sesuai yang tertera pada KTP:

Nama Lengkap: Lola Illona Elfani Kausar

Alamat: Jln. Purnawirawan Komplek Lambung


Mangkurat Regency, RT/RW: 013/001, Kel/Desa:
Palam, Kec.: Cempaka…………………

Kab./Kota: Banjarbaru

Provinsi: Kalimantan Selatan

Kode Pos:70731

Email: lola.kausar@ulm.ac.id

Hp. Aktif: 085822801593

FOTO KTP

19
TTD DIATAS MATERAI

20

Anda mungkin juga menyukai