Bab 8
Bab 8
Transkultural
Lansia adalah seseorang yang mencapai usia sama dengan lebih dari 60 tahun yang
secara fisiologis tidak dapat dipungkiri akan mengalami penurunan berbagai fungsi.
Namun, kondisi lansia yang sehat baik secara fisik maupun psikososial serta spiritual
sangat penting untuk dipertahankan. Penuaan yang sehat adalah kemampuan dalam
mempertahankan dan mengembangkan kemampuan fungsional untuk mencapai
kesejahteraan di usia lanjut. Kesejahteraan lansia meliputi kemampuan dalam
memenuhi kebutuhannya, mandiri secara finansial, mampu mengurus diri sendiri
secara mandiri, kondisi kesehatan yang baik, hidup dilingkungan yang nyaman,
memiliki aktivitas yang beragam dan mantap secara spiritual. Sehingga peran
perawat penting dalam membantu lansia untuk mempertahankan dan
mengembangkan serta mencapai kesejahteraan tersebut dalam bentuk asuhan
keperawatan (Djamhari, Ramdlaningrum, Layyinah, Chrisnahutama, & Prasetya,
2020).
Dewasa ini baik lansia yang berada di komunitas maupun yang berada di panti sosial
seperti PPRSLU (Panti Perlindungan dan Rehabilitasi Sosial Lanjut Usia) tidak luput
dari permasalahan baik kesehatan fisik, psikososial maupun spiritual. Masalah fisik
yang sering muncul yaitu seperti nyeri dan risiko jatuh yang disebabkan oleh
penyakit seperti hipertensi, reumatik dan katarak, sedangkan permasalahan
psikososial yang sering muncul seperti kesepian, kecemasan dan insomnia yang
dapat terjadi karena masalah gangguan memori, gangguan sosialisasi dan hilangnya
motivasi hidup (Djamhari, Ramdlaningrum, Layyinah, Chrisnahutama, & Prasetya,
2020).
1
Berikut contoh asuhan keperawatan pada individu lansia dengan permasalahan fisik
dan psikososial sebagai gambaran untuk perawat membantu lansia mencapai kualitas
hidup yang baik di akhir kehidupannya.
I. IDENTITAS
A. Nama : Tn. RG
B. Jenis Kelamin : Laki-laki
C. Umur : 72 Tahun
D. Agama : Islam
E. Status Perkawinan : Cerai Mati
F. Pendidikan Terakhir : SD
G. Pekerjaan Terakhir : Buruh Bangunan
H. Alamat Rumah : Jln. Manggis Desa X
2
berdiri terlalu lama, Q (kualitas) = sakit yang dirasakan seperti di
tusuk-tusuk, R (regio) = lutut kanan dan kiri, S (skala) = klien
mengeluhkan dari skala 0-10 yaitu skala 4, T (time) = terjadi terus
menerus apabila berdiri lama dan akan tetap sakit sekitar 1-2 jam
setelah istirahat dari berdiri lama. Klien mengatakan bahwa penyakit
lututnya ini adalah asam urat yang sudah diderita sejak 3 tahun yang
lalu
2. Masalah kesehatan keluarga/ keturunan : Klien mengatakan tidak
mengetahui masalah kesehatan/ keturunan apa yang pernah dialami
keluarganya sebelumnya
3
mandi saat ingin BAK karena penglihatannya yang kabur dan
karena lututnya yang sakit
5. Kebersihan diri : Klien tampak bersih, rambut tersisir rapi,
pakaian bersih dan sesuai, kuku klien tampak pendek dan bersih,
tidak mengeluarkan bau yang tidak sedap
B. PSIKOLOGIS
1. Keadaan emosi : Keadaan emosi klien terlihat tenang saat
pengkajian. Klien juga menyebutkan bahwa dirinya baik-baik saja,
hanya saja sering merasa kesepian karena teringat istrinya yang
sudah meninggal
C. SOSIAL
1. Dukungan Keluarga : Klien sudah tidak memiliki keluarga saat
ini, tetapi klien mengatakan apabila pengasuh panti dan teman-
temannya sesame lansia di sini sangat baik dengannya
2. Hubungan Antar Penghuni : Klien mengatakan hubungannya baik
dengan penghuni panti lainnya, tetapi klien tidak pernah curhat
apabila sedang merasakan kesepian dengan penghuni panti
lainnya. Hasil observasi perawat, klien sering berbincang-bincang
dengan penghuni panti lainnya
3. Hubungan Dengan Orang Lain : Klien mengatakan hubungan
dengan orang lain seperti perawat dan dokter yang ada di poli baik
D. SPIRITUAL/ KULTURAL
1. Pelaksanaan Ibadah : Klien mengatakan selalu melaksanakan
sholat 5 waktu di kamarnya. Hasil observasi klien tidak mengikuti
ceramah keagamaan di mushola panti
2. Keyakinan tentang Kesehatan : Klien mengatakan tidak ada
keyakinan yang bertentangan dengan kesehatan. Klien
mengatakan menjaga kesehatannya dan meminum obat yang
diberikan dokter dari poli panti
4
E. AKTIVITAS SEHARI-HARI : Klien mengatakan menjalankan
aktivitas sehari-hari dengan baik. Hasil observasi klien bersosialisasi
dengan baik dengan sesama penghuni panti. Namun, klien lebih sering
berdiam diri di kamarnya, klien juga tidak sholat berjamaah ke
mushola serta tidak mengikuti ceramah keagamaan di mushola panti
F. REKREASI : Klien mengatakan jarang berekreasi keluar, hanya ikut
apabila ada jadwal rekreasi penghuni panti, kadang menonton tv di
ruang tamu wisma
G. PEMERIKSAAN FISIK
A. Tandi Vital :
o Keadaan Umum : Keadaan umum klien terlihat baik,
tetapi klien sesekali terlihat meringis kesakitan dan
memegang kedua lututnya
o Kesadaran : Compos mentis
o Suhu : 36,7◦C
o Nadi : 77x/ menit
o Tekanan Darah : 138/90 mmhg
o Pernafasan : Normal, 17x/ menit
o Tinggi Badan : 170 cm
o Berat Badan : 68 kg
B. Kebersihan Perorangan :
1. Kepala
o Rambut : Rambut tampak disisir rapi, pendek dan
berwarna keputihan
o Mata : Kedua mata hanya mampu melihat jelas hingga
jarak 2 meter, selebihnya kurang jelas karena pasca
operasi katarak, klien masih dalam tahap penyembuhan
o Hidung : Bentuk normal, kemampuan penciuman normal
o Mulut : Gigi, gusi, dan lidah normal. Klien tidak ada
mengeluhkan nyeri menelan
5
o Telinga : Kedua telinga normal, mampu mendengarkan
percakapan dengan jelas
2. Leher : Leher normal, tidak ada benjolan, tidak ada nyeri
tekan, warna dan suhu normal
3. Dada/ Thorax
o Dada : Bentuk thorax normal kanan kiri depan
belakang (simetris), tidak terdapat benjolan/ massa,
tidak ada nyeri tekan, tidak ada kontraksi otot spatium
intercostae saat inspirasi, pengembangan dada kanan
dan kiri simetris
o Paru-Paru : Getaran dan pengembangan paru kanan
dan kiri sama saat inspirasi (vocal fremitus), suara
semua lapang paru sonor saat perkusi, suara semua
lapang paru vesikuler saat auskultasi, tidak ada suara
paru tambahan
o Jantung : Vena jugularis dan ictus cordis pada inspeksi
dan palpasi normal, batas jantung kanan-kiri atas dan
bawah normal pada perkusi, suara jantung redup saat
perkusi, suara jantung normal S1 S2 saat auskultasi,
tidak ada suara jantung tambahan
4. Abdomen : permukaan abdomen normal, warna dan suhu
normal, tidak terlihat benjolan, 4 kuadran saat perkusi normal
(lambung tympani, hepar pekak), besar hepar normal ±6 cm
tidak ada pembesaran hepar, tidak ada nyeri tekan, bising usus
normal 7x/ menit. Abdomen tidak teraba ada massa, tidak
acites, tidak teraba keras atau adanya nyeri tekan
5. Musculoskeletal : Rangka/ tulang normal, tidak ada kelainan
bentuk, tidak ada deformitas, tidak ada krepitasi, kekuatan
otot ekstremitas atas dan bawah normal dengan masing-
masing skala 5, semua sendi normal rentang sendinya serta
tidak ada nyeri kecuali pada kedua lutut terdapat nyeri.
6
Namun, kekuatan otot dan rentang nyerinya normal saat tidak
nyeri
6. Lain-lain
V. INFORMASI PENUNJANG
o DIAGNOSA MEDIS : Arthritis Gout
o LABORATORIUM : Asam urat 11 mg/dL
o TERAPI MEDIS : Allopurinol 100 mg 2x1
o Hasil pemeriksaan intelektual, risiko jatuh dan kesepian klien
terlampir*
ANALISIS DATA
- Klien mengatakan P
(provokatif) = sakit
disebabkan apabila berdiri
terlalu lama, Q (kualitas) =
sakit yang dirasakan
seperti di tusuk-tusuk, R
(regio) = lutut kanan dan
kiri, S (skala) = klien
mengeluhkan dari skala 0-
10 yaitu skala 4, T (time) =
terjadi terus menerus
apabila berdiri lama dan
akan tetap sakit sekitar 1-2
jam setelah istirahat dari
7
No. Data Penyebab Masalah
berdiri lama
- DIAGNOSA MEDIS :
Arthritis Gout
- LABORATORIUM : Asam
urat 11 mg/dL
8
No. Data Penyebab Masalah
- Klien mengatakan
walaupun di panti banyak
memiliki teman, tetapi
terkadang klien merasakan
kesepian karena sudah
tidak memiliki keluarga
DO:
9
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
10
No. Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Keperawatan
Keperawatan (NOC) (Moorhead, (NIC) (Bulechek, Butcher,
(NANDA Johnson, Maas, & Swanson, Dochterman, & Wagner,
International, 2013) 2013)
2021)
11
No. Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Keperawatan
Keperawatan (NOC) (Moorhead, (NIC) (Bulechek, Butcher,
(NANDA Johnson, Maas, & Swanson, Dochterman, & Wagner,
International, 2013) 2013)
2021)
-menggunakan perangkat
koreksi penglihatan
-menggunakan prosedur
pemindahan yang aman
-kontrol ketidakmampuan
beristirahat
Selain contoh di atas, beberapa diagnose keperawatan yang sering muncul pada
lansia seperti sindrom lansia lemah, risiko ketidakseimbangan nutrisi, inkontinensia
urine, gangguan eliminasi urine, konstipasi, gangguan kontinensia usus, insomnia,
depriasi tidur, risiko sindrom disuse, gangguan mobilitas fisik, pengabaian diri,
keputusasaan, kecemasan, kecemasan kematian, penolakan yang tidak efektif,
berduka tidak efektif, ketidakberdayaan, distress spiritual, kerusakan integritas kulit
dan lain-lain (NANDA International, 2021)
12
Daftar Pustaka
Agianto, A., & Rachmawati, K. (2021). Modul Praktikum Keperawatan Gerontik. Banjarbaru:
Program Studi Keperawatan FK Universitas Lambung Mangkurat.
Bulechek, G. M., Butcher, H. K., Dochterman, J. M., & Wagner, C. M. (2013). Nursing
Interventions Classification 6th Edition. Singapore: Elsevier.
Djamhari, E. A., Ramdlaningrum, H., Layyinah, A., Chrisnahutama, A., & Prasetya, D. (2020).
Kondisi Kesejahteraan Lansia dan Perlindungan Sosial Lansia di Indonesia. Jakarta
Selatan: PRAKARSA.
Fitriana, L. N., Lestari, D. R., & Rahmayanti, D. (2021). Hubungan antara Aktivitas Fisik
dengan Tingkat Kesepian pada Lanjut Usia di Karang Lansia Bahagia Banjarmasin.
Dunia Keperawatan: Jurnal Keperawatan dan Kesehatan, 169-179.
Moorhead, S., Johnson, M., Maas, M. L., & Swanson, E. (2013). Nursing Outcomes
Classification 5th Edition. Singapore: Elsevier.
Putri, S. Q., Rahmayanti, D., & Diani, N. (2017). Pengaruh Pemberian Kompres Jahe
terhadap Intensitas Nyeri Gout Arthritis pada Lansia di PSTW Budi Sejahtera
Kalimantan Selatan. Dunia Keperawatan, 90-95.
Wati, D. N., Rekawati, E., Fitriyani, P., Sukihananto, S., Widyastuti, T., Rahmadiyah, D. C., . . .
Dewayani, N. (2017). Buku Rancangan Pengajaran Praktik Profesi Keperawatan
Gerontik. Depok: FIK UI.
Lampiran
13
+ -
Pertanyaan Jawaban
+ 1. Tanggal, bulan, tahun berapa hari ini? 04 Nopember 2022
14
- Berpegangan pada benda-benda di sekitar 30
(kursi, lemari, meja)
4. Terapi Intravena: apakah saat ini lansia Tidak 0 0 Tidak
terpasang infus? Ya 20
Total Nilai 40
Keterangan
Tingkatan Risiko Nilai MFS Tindakan
Tidak berisiko 0 - 24 Perawatan dasar
Risiko rendah 25 - 50 Pelaksanaan intervensi pencegahan jatuh standar
Risiko tinggi ≥ 51 Pelaksanaan intervensi pencegahan jatuh risiko tinggi
15
5 Saya merasa menjadi bagian dari suatu kelompok √
teman
6 Saya merasa bahwa saya memiliki banyak √
kesamaan dengan orang-orang disekitar saya
7 Saya merasa bahwa saya tidak lagi dekat dengan yang √
lain
8 Saya merasa bahwa ide-ide dan kepentingan saya √
tidak tersampaikan kepada orang-orang disekitar saya
9 Saya adalah orang yang ramah √
10 Ada orang-orang yang dekat dengan saya √
11 Saya merasa ditinggalkan √
12 Hubungan sosial saya tidak begitu baik √
13 Tidak ada satu pun yang benar-benar mengenal √
saya
14 Saya merasa terasing dari yang lain √
15 Saya merasa saya dapat menemukan √
persahabatan ketika saya menginginkannya
16 Ada orang-orang yang benar-benar mengerti saya √
17 Saya tidak senang ketika di jauhi √
18 Terdapat banyak orang disekitar saya tetapi tidak √
bersama saya
19 Ada orang-orang yang dapat berbicara dengan saya √
20 Ada orang-orang yang dapat berpihak dengan saya √
Total 47
Pertanyaan negatif tersebut yaitu pertanyaan nomor 2, 3, 4, 7, 8, 11, 12, 13, 14, 17,
dan 18, sedangkan pertanyaan positif yaitu nomor 1, 5, 6, 9, 10, 15, 16, 19, dan 20.
Skor untuk pertanyaan negatif yaitu, tidak pernah skor 1, jarang skor 2, sering skor 3,
selalu skor 4, dan untuk pertanyaan positif memiliki skor sebaliknya yaitu tidak
pernah skor 4, jarang skor 3, sering skor 2, selalu skor 1. Tingkat kesepian dapat
dikategorikan berdasarkan jumlah skor dari seluruh pertanyaan sebagai berikut :
Nilai 20 - 40 = rendah
Nilai 41 - 60 = sedang
Nilai 61 - 80 = berat
16
Kesimpulan : 47 (sedang)
PROFIL PENULIS
17
Email Penulis: lola.kausar@ulm.ac.id
18
DATA PENGIRIMAN DAN PENGAJUAN HKI
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
2. Untuk pengajuan HKI, mohon mengisi data berikut sesuai yang tertera pada KTP:
Kab./Kota: Banjarbaru
Kode Pos:70731
Email: lola.kausar@ulm.ac.id
FOTO KTP
19
TTD DIATAS MATERAI
20