Anda di halaman 1dari 19

ANALISIS SPEKTRUM

(Laporan Praktikum Metode Gaya Berat)

Oleh
Salsabila Disa
2115051010

LABORATORIUM TEKNIK GEOFISIKA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2023
Judul Praktikum : Analisis Spektrum

Tanggal Praktikum : 8 Mei 2023

Tempat Praktikum : Laboratorium Teknik Geofisika, Universitas lampung

Nama : Salsabila Disa

NPM : 2115051010

Fakultas : Teknik

Jurusan : Teknik Geofisika

Kelompok : IV (empat)

Bandar Lampung, 15 Mei 2023


Mengetahui,
Asisten

Risma Anggita Sinaga


NPM 2015051014

i
ANALISIS SPEKTRUM

Oleh
Salsabila Disa

ABSTRAK

Praktikum Metode Gaya Berat terlaksana di ruangan laboratorium Teknik geofisika


di gedung Teknik Geofisika Universitas Lampung pada hari Senin, 8 Mei 2023.
Pada praktikum ini, materi yang dibahas pada praktikum adalah materi mengenai
analisis spektrum. Analisis spektrum memiliki tujuan untuk mendapatkan nilai
kedalaman suatu benda anomali gayaberat dari bawah permukaan. Metode analisis
spektrum memanfaatkan Transformasi Fourier guna mengubah suatu fungsi waktu
dan jarak menjadi suatu fungsi frekuensi atau bilangan gelombang. Analisis
spektral dilakukan untuk mengetahui batas anomali Bouguer regional dan residual
daerah penelitian. Hasil dari analisis spektral ini selanjutnya digunakan untuk
mengestimasi lebar jendela untuk filtering anomali gayaberat

ii
DAFTAR ISI

Halaman
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................... i
ABSTRAK ............................................................................................................. ii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ iv
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................................. 1
B. Tujuan Praktikum ......................................................................................... 1
II. TEORI DASAR
III. METODOLOGI PRAKTIKUM
A. Alat dan Bahan ............................................................................................. 4
B. Diagram Alir ................................................................................................... 5
IV. HASIL PRAKTIKUM DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Praktikum............................................................................................ 6
B. Pembahasan .................................................................................................. 6
V. KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

iii
DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 1. Modul Praktikum Metode gayaberat ................................................... 4
Gambar 2. Alat Tulis ............................................................................................. 4
Gambar 3. Laptop .................................................................................................. 4
Gambar 4. Diagram Alir ........................................................................................ 5

iv
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada ilmu geofisika, ada beberapa metode yang digunakan untuk menjelajahi
bawah permukaan atau menjelajahi Bumi, salah satunya adalah metode
gravitasi. Metode gravitasi adalah metode yang memanfaatkan prinsip medan
gravitasi. Dalam metode gravitasi, nilai gravitasi digunakan untuk
menentukan target di bawah permukaan melalui perhitungan anomali
Bouguer. Anomali Bouguer adalah perbedaan antara nilai gravitasi terukur
dan nilai gravitasi referensi, yang merupakan nilai gravitasi teoritis dari
model teoritis Bumi. Perbedaan ini mencerminkan perubahan atau perubahan
kerapatan massa yang ada di suatu daerah dan sekitarnya. Objek dengan
massa berbeda dihubungkan pada satu titik dan kemudian diukur di
permukaan, sehingga anomali area, residu, dan pemisahan kebisingan harus
dilakukan. Untuk memisahkan nilai-nilai tersebut, digunakan metode analisis
spektrum. Analisis spektrum bertujuan untuk memperkirakan kedalaman
suatu benda anomali gayaberat di bawah permukaan. Metode analisis
spektrum menggunakan Transformasi Fourier yang berguna untuk mengubah
suatu fungsi dalam jarak atau waktu menjadi suatu fungsi dalam bilangan
gelombang atau frekuensi. Dengan analisis spektrum dapat diketahui
kandungan frekuensi dari data, sehingga kedalaman dari anomali gayaberat
dapat diestimasi. Frekuensi rendah yang berasosiasi dengan panjang
gelombang panjang mengindikasikan daerah regional yang mewakili struktur
dalam dan luas. Sedangkan sebaliknya, frekuensi tinggi yang berasosiasi
dengan panjang gelombang pendek mengindikasikan daerah residual (lokal)
yang mewakili struktur dangkal dan umumnya frekuensi sangat tinggi
menunjukkan noise yang diakibatkan kesalahan pengukuran, kesalahan
digitasi, dan lain-lain.

B. Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah:
1. Mahasiswa dapat memahami perbedaan residual regional.
2. Mahasiswa dapat memahami mengapa harus dilakukan anomali bouguer
lengkap.
II. TEORI DASAR

Metode gayaberat merupakan salah satu metode geofisika yang digunakan untuk
mengetahui kondisi geologi bawah permukaan berdasarkan adanya variasi medan
gravitasi di permukaan bumi. Metode gayaberat dilandasi oleh hukum Newton yang
menyatakan gaya tarik-menarik antara dua buah partikel sebanding dengan
perkalian massa kedua partikel tersebut dan berbanding terbalik dengan kuadrat
jarak antara pusat keduanya (Newton, 1687).

Metode gaya berat dilandasi oleh hukum Newton yang menyatakan gaya tarik-
menarik antara dua buah partikel sebanding dengan perkalian massa kedua partikel
tersebut dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara pusat keduanya.
Metode gaya berat ini termasuk dalam kategori metode pasif, sebab metode ini tidak
dilakukan dengan membuat medan gangguan kemudian mengukur respon yang
dilakukan oleh bumi, melainkan hanya mengukur medan alami yang dipancarkan
oleh bumi, yaitu medan gravitasi bumi. Metode gaya berat ini dapat diaplikasikan
untuk pemetaan sesar, memperkirakan lokasi panas bumi, dan juga sering
digunakan pada survey awal dalam peninjauan eksplorasi minyak dan gas bumi,
dan juga penelitian geologi eksplorasi dalam lainnya. Metode ini adalah metode
geofisika yang sensitif terhadap perubahan vertikal, oleh karena itu metode ini
disukai untuk mempelajari kontak intrusi, batuan dasar, struktur geologi, endapan
sungai purba, lubang di dalam massa batuan, shaff terpendam dan lain-lain
(Annecchione, 2001).

Secara umum anomali gayaberat yang diamati di permukaan adalah superposisi dari
semua sumber anomali. Pada gayaberat antar waktu, sumbersumber anomali
tersebut berasal dari permukaan (perubahan dan pergeseran permukaan tanah) dan
bawah permukaan (dinamika fluida dan perubahan rapat massa) pada reservoir.
Penggunaan metode gayaberat untuk eksplorasi sumber daya alam, studi keilmuan
dan maksud lainnya dilakukan dengan menerapkan konsep anomali gayaberat,
yaitu perbedaan nilai gayaberat terukur dengan nilai gayaberat acuan, yaitu nilai
gayaberat teoritis untuk suatu model teoritis bumi. Perbedaan tesebut merefleksikan
3

variasi rapat massa yang terdapat pada suatu daerah dengan daerah sekelilingnya
ke arah lateral, maupun kearah vertikal (Katokusumo, 2004).

Data anomali gayaberat merupakan gabungan dari data anomali regional, residual
dan noise, sehingga perlu dilakukan pemisahan antara anomali regional dan residual
serta menghilangkan noise. Pemisahan anomali regional dan residual dilakukan
untuk mendapatkan peta anomali regional dan residual. Adapun metode yang
digunakan dalam pemisahan anomali regional dan residual adalah dengan
menggunakan analisa spektrum (Blakely, 1996).

Anomali residual hasil pemisahan program Purnomo dibandingkan dengan kontur


anomali residual pada beberapa penelitian yang berbeda. Salah satunya yaitu
perbandingan kontur anomali residual metode moving average terhadap kontur
anomali residual pada penelitian. Sebelum dilakukan perbandingan, dimensi grid
data pada kontur anomali residual program Purnomo divariasikan ke dalam
beberapa dimensi antara lain : 9x9, 12x12, 15x15, 18x18, 21x21, 24x24, 27x27,
dan 30x30. Masing-masing kontur anomali dengan dimensi grid yang berbeda
kemudian dibandingkan dengan kontur anomali residual pada penelitian dan
diperoleh bahwa kontur anomali residual dengan grid 15x15 mendekati kontur
anomali residual pada penelitian. Berdasarkan hasil perbandingan tersebut, dapat
disimpulkan bahwa lebar window 3x3 yang digunakan pada dimensi grid data yang
berbeda mempengaruhi kontur anomali residual yang dihasilkan metode moving
average sehingga dimungkinkan adanya lebar window yang optimal pada dimensi
grid data yang berbeda (Darmawan, A., 2010).

Untuk memisahkan zona regional, residual, dan noise digunakan butterworth filter
dan bandpass filter dengan proses coba-coba (trial and error). Butterworth filter
digunakan untuk memisahkan antara zona regional dan zona residual. Kemudian
bandpass filter digunakan untuk memotong sinyal noise yang masih terdapat pada
zona residual. Setelah mendapatkan peta kontur anomali regional dan anomali
residual, maka dilakukan pengolahan data lanjutan. Sebenarnya melalui peta kontur
anomali residual kita sudah dapat menginterpretasikan struktur geologi di bawah
permukaan bumi. namun diperlukan pengolahan lanjutan agar memperjelas
keberadaan struktur geologi di bawah permukaan bumi dan hasil interpretasi data
gravitasi memiliki kesesuaian dengan data geologi. Oleh karena itu, dilakukan
penerapan metode gradien horizontal (horizontal gradient) untuk menentukan
batas-batas kontras densitas dari data anomali residual (Cordell and Grauch, 1985).

Analisis spektrum merupakan proses Transformasi Fourier (transformasi dari


domain waktu ke dalam domain frekuensi) untuk mengubah suatu sinyal menjadi
penjumlahan beberapa sinyal sinusoidal dengan berbagai frekuensi. Hasil dari
transformasi ini akan berupa spektrum amplitude dan spektrum phase sehingga
4

dapat memperkirakan kedalaman dengan mengestimasi nilai bilangan gelombang


(k) dan amplitudo (A) yang dapat digunakan untuk menghitung lebar jendela filter
yang selanjutnya dijadikan sebagai input data dalam proses filtering, pemisahan
anomali regional, dan anomali residual. Spektrum dari potensial gayaberat yang
teramati pada suatu bidang horizontal. Analisis spektrum bertujuan untuk
memperkirakan kedalaman suatu benda anomali gaya berat di bawah permukaan.
Metode analisis spektrum menggunakan transformasi fourirer yang berguna untuk
mengubah suatu fungsi dalam jarak atau waktu menjadi suatu fungsi dalam
bilangan gelombang atau frekuensi (Hidayat, 2011).

Analisis Spektrum dilakukan untuk mengestimasi lebar jendela yang digunakan


pada saat filter anomaly bouguer menggunakan metode moving average sehingga
dapat mengestimasikan kedalaman dari anomali gravitasi. Analisis Spectrum ini
menggunakan prinsip Transformasi Fourier, dimana lintasan-lintasan titik
pengukuran yang telah ditentukan di transformasi fourierkan (Nettleton, 1942).

Untuk melakukan analisis spektrum terlebih dahulu dilakukan gridding data


anomali gaya berat dan pengkonturan. Berdasarkan kontur anomali tersebut, dibuat
profil penampang lintasan yang mewakili daerah penelitian, kemudian dilakukan
transformasi fourier (FFT) dalam domain spasial. Dari hasil FFT ini kemudian
dibuat grafik hubungan antara K vs Ln A, gradien dari fungsi ini adalah kedalaman.
Gradien grafik ini dapat dibagi menjadi tiga bagian, yaitu gradient anomali regional,
gradient anomali residual dan noise. Metode Moving Average Teknik ini pada
dasarnya merupakan perata-rataan data anomali gaya berat yang ada, hasil moving
average merupakan harga anomaly regional. Hal yang penting dalam proses ini
adalah penentuan lebar jendela yang tepat untuk moving average, yang dapat
diperoleh dari proses perhitungan analisis spektrum. Berdasarkan analisis spektrum
diperoleh bilangan gelombang Cutoff (Kc) yang merupakan perpotongan antara
gradient anomali regional dan residual (Blakely, 1996).

Metode Moving Average dilakukan dengan cara merata-ratakan nilai anomalinya.


Hasil dari metode moving average adalah anomali regional. Anomali residual
diperoleh dari selisih anomali Bouguer dengan anomali regional. Penerapan
moving average pada peta dua dimensi, harga pada suatu titik dapat dihitung dengan
merata-ratakan semua nilai di dalam sebuah kotak persegi dengan titik pusat adalah
titik yang akan dihitung harga . Analisa spektrum dilakukan untuk mengestimasi
lebar jendela dan mengestimasi kedalaman dari anomali gaya berat. Selain itu
analisa spektrum juga dapat digunakan untuk membandingkan respon spektrum
dari berbagai metode filtering. Analisa spektrum dilakukan dengan
mentransformasi Fourier lintasan-lintasan yang telah ditentukan. Spektrum
diturunkan dari potensial gaya berat yang teramati pada suatu bidang horisontal
dimana transformasi Fouriernya sbb (Rahman, 2015).
III. METODOLOGI PRAKTIKUM

A. Alat dan Bahan


Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah:

Gambar 1. Modul Praktikum Gayaberat

Gambar 2. Alat Tulis

Gambar 3. Laptop
6

B. Diagram Alir
Adapun langkah-langkah praktikum ini dapat dirincikan dalam diagram
alir berikut.

Mulai

Menyiapkan alat dan bahan

Input data pengukuran pada Surfer

Melakukan gridding dan digitasi pada Surfer

Melakukan pengolahan data pada Numeri dengan format data


*SPK

Melakukan pengolahan data pada Ms. Excel dan menentukan


batas residual dan regional

Peta kontur residual dan regional

Selesai

Gambar 4. Diagram Alir


V. HASIL PRAKTIKUM DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Praktikum
Adapun hasil dari praktikum berada pada lampiran.

B. Pembahasan
Telah terlaksana praktikum gayaberat bab 8 pada 8 Mei 2023 di
laboratorium Teknik Geofisika, Gedung Teknik Geofisika, Universitas
Lampung. Praktium dimulai dengan pretest, selanjutnya pemaparan materi,
kemudian dilanjutkan dengan melakukan pengolahan data, dan diselingi
oleh tanya jawab.

Analisis spektrum merupakan proses Transformasi Fourier (transformasi


dari domain waktu ke dalam domain frekuensi) untuk mengubah suatu
sinyal menjadi penjumlahan beberapa sinyal sinusoidal dengan berbagai
frekuensi. Hasil dari transformasi ini akan berupa spektrum amplitude dan
spektrum phase sehingga dapat memperkirakan kedalaman dengan
mengestimasi nilai bilangan gelombang (k) dan amplitudo (A) yang dapat
digunakan untuk menghitung lebar jendela filter yang selanjutnya dijadikan
sebagai input data dalam proses filtering, pemisahan anomali regional, dan
anomali residual. Berdasarkan kedalamannya, anomali regional merupakan
anomali yang lebih dalam dibandingkan anomali residual dan noise lebih
dangkal dibandingkan anomali residual. Anomali residual diakibatkan oleh
anomali dangkal yang memiliki frekuensi tinggi dan panjang gelombang
yang pendek sedangkan anomali regional diakbatkan oleh anomali dalam
yang memliki frekuensi rendah dan panjang gelombang yang Panjang.
Pemisahan anomali regional dan residual diperlukan untuk interpretasi
struktur bawah permukaan yang dapat dilakukan dengan berbagai metode,
salahsatu metodenya adalah moving average. Moving Average dilakukan
dengan cara merata-ratakan nilai anomalinya. Hasil dari peratarataan ini
merupakan anomali regionalnya. Sedangkan anomali residualnya
didapatkan dengan mengurangkan data hasil pengukuran gravitasi dengan
anomali regionalnya. Dimana nilai anomali regional pada sebuah titik
8

penelitian, sangat tergantung pada nilai anomali yang terdapat di sekitar titik
penelitian. Sehingga nilai anomali regional pada sebuah titik merupakan
hasil rata- rata dari nilai anomali-anomali di sekitar daerah penelitian.

Tugas praktikum adalah membuat peta regional dan residual dengan


menggunakan 3 software yatiu dimulai dengan Surfer untuk melakukan
griding serta slice data yang sudah di digitasi. Selanjutnya memasukkan
hasil slice ke dalam excel untuk mendapatkan nilai serta menentukan
frekuensinya. Selanjutnya hasil tersebut dimasukkan kedalam notepad
untuk menyimpan dalam format XY yang selanjutnya diolah kembali
dengan menggunakan Dosbox yang nantinya hasil dari Dosbox kembali
diolah di Excel dan Surfer untuk mendapatkan hasil penampang regional
dan residual.

Judul : Pemisahan Anomali Regional-Residual pada Metode Gravitasi


Menggunakan Metode Moving Average, Polynomial dan Inversion
Penulis : Jarot Purnomo, Sorja Koesuma, Mohtar Yunianto

Tiga metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: metode rata-rata
bergerak, metode polinomial dan metode inversi. Dari ketiga metode yang
telah dibuat, hasil pemisahan akan dibandingkan dengan yang dipisahkan
menggunakan metode Upward Continuation. Penelitian ini menggunakan
data sekunder dari penelitian gravitasi. Data yang digunakan adalah data
posisi penelitian (x dan y) dan anomali Bouguer (z), diolah dengan
menggunakan bahasa pemrograman komputer Matlab 7. Hasil pemisahan
akan diinterpretasikan menggunakan perangkat lunak Grav2DC untuk
menemukan struktur batuan.Hasil pengolahan Grav2DC menunjukkan
struktur batuan penyusun area pemotongan. Dalam poligon yang diproses
Grav2DC ini, akan muncul kepadatan rata-rata untuk setiap area studi. Jika
nilai kerapatan rata-rata bertanda positif, maka nilai ini ditambahkan ke
dalam nilai kerapatan rata-rata dalam penelitian gravitasi ini. Sebaliknya,
jika nilai kerapatan rata-rata negatif, nilai ini dikurangkan dari nilai
kerapatan rata-rata dalam penelitian. Nilai densitas rata-rata yang diteliti
adalah 2,314 g/cm3. Nilai untuk beberapa kerapatan batuan yang berbeda
didapatkan dari pengolahan menggunakan Grav2DC. Pola poligonal yang
dibentuk oleh keduanya hampir identik. Penyebab perbedaan densitas
batuan ini adalah nilai anomali residual hasil pemisahan metode polinomial
derajat 4 dan metode kelanjutan ke atas tidak persis sama. Sehingga nilai
perbandingan untuk kedua pemisahan tersebut berbeda. Pembuatan program
komputer mengarah pada kesimpulan bahwa metode rata-rata bergerak
digunakan untuk mempelajari data dengan sebaran data datar dan deviasi
outlier Bouguer yang kecil, sedangkan untuk metode polinomial dan inversi
9

dapat digunakan untuk memisahkan anomali sebaran data residual regional,


deviasi outlier tidak merata.
V. KESIMPULAN

Dari hasil praktikum yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan sebagai
berikut:

1. Analisis spektrum merupakan proses Transformasi Fourier untuk


mengubah suatu sinyal menjadi penjumlahan beberapa sinyal sinusoidal
dengan berbagai frekuensi. Hasil dari transformasi ini akan berupa
spektrum amplitude dan spektrum phase sehingga dapat memperkirakan
kedalaman dengan mengestimasi nilai bilangan gelombang (k) dan
amplitudo (A) yang dapat digunakan untuk menghitung lebar jendela
filter yang selanjutnya dijadikan sebagai input data dalam proses
filtering, pemisahan anomali regional, dan anomali residual.
2. Proses pemisahan anomali regional dengan residual dilakukan dalam
domain frekuensi. Secara prinsip matematis, proses ini memungkinkan
untuk melakukan pemisahan anomali ini karena objek-objek bawah
permukaan akan memunculkan respon gayaberat secara spasial dengan
frekuensi tinggi dan rendah.
DAFTAR PUSTAKA

Annecchione, M. A., Choutheau, M., & Keating, P. 2001. Gravity Interpretation of


Bedrock Topography : The Case of The Oak Ridges Moraine, Southern
Ontario, Canada. Journal of Applied Geophysics 42(1): 63-81.
Blakely, R. J. 1996. Potential Theory In Gravity And Magnetic Application.
Cambridge University Press. USA.
Cordell, L. and V. J. S. Grauch, 1985. Mapping Basement Magnetization Zones
from Aeromagnetic Data in San Juan Basin, New Mexico, in Hinze.
W. J. Ed. The Utility of Regional Gravity and Magnetic Anomalt Maps. Sot. Explor.
Geophysics. 181 & 197.
Darmawan, A. 2010. Rekonseptualisasi dan pemograman reduksi data gravitasi
serta pemetaan kekoordinat teratur (gridding) menggunakan bahasa
pemograman Visual Basic. Skripsi. JurusanFisika FMIPA UGM:
Yogyakarta.
Hidayat, F. S. 2011. Penyelidikan Gaya Berat untuk Pemetaan Struktur Bawah
Permukaan Di Daerah Karanganyar Bagian Barat. Skripsi. FMIPA
Unversitas Sebelas Maret. Surakarta.
Katokusumo, S. 2004. Kegiatan ekplorasi panas bumi serta kegunaan nya bagi
manusia. Erlangga. Jakarta.
Nettleton, L.L. 1942. Determination of Density for Reduction of Gravimeter
Observations, Geophysics, Vol.4 (3), P. 176-183.
Newton, i. 1687. Philosophiæ Naturalis Principia Mathematica. British Library.
Rahman, T. 2015. Teori Dasar Gravity. Universitas Gajah Mada. Yogyakarta.
Lampiran
Lampiran 1
Pretest
Lampiran 2
Tugas

Anda mungkin juga menyukai