Laporan - Bengkel Word 13 Edit Insyaallah Acc
Laporan - Bengkel Word 13 Edit Insyaallah Acc
PENDAHULUAN
Materi pokok yang diambil dalam praktik kerja bengkel listrik menitik
beratkan pada perencanaan instalasi penerangan semi control otomatis. Dimana
dalam melakukan praktik ini mahasiswa melakukan pekerjaannya disuatu papan
kerja sebagai simulasi. Dalam praktik ini mahasiswa diberikan keterampilan
berpikir secara ilmiah dan teknik bagaimana cara perencanaan, pelaksanaan,
pengoperasian, pemanfaatan, dan perbaikan suatu instalasi listrik. Dari tenaga-
tenaga terampil inilah masyarakat banyak dapat berguna bagi industri-indsutri
atau masyarakat banyak dan dapat mengembangkan teknologi kelistrikkan dimasa
depan .
Pada semester III ini dititik beratkan pada perancangan, pemasangan dan
analisa terjadinya kesalahan-kesalahan serta memperbaiki pada instalasi sederhana
dalam bentuk mini, khususnya instalasi papan yang merupakan dasar untuk
memasang instalasi rumah tinggal di papan kayu pada kerja bengkel. Dengan
diadakannya mata kuliah panel instalasi bekerja secara manual & semi otomatis
ini pelaksanaan, pengoperasian serta perbaikan sesuatu instalasi listrik diharapkan
dapat mampu dikuasai dengan baik oleh setiap mahasiswa untuk menciptakan
tenaga-tenaga kerja yang berkualitas.
1
1.2 Tujuan dan Manfaat
1.2.1 Tujuan
1.2.2 Manfaat
Adapun manfaat utama praktik bengkel listrik ini adalah sebagai berikut:
2
1.3 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam praktik bengkel mata kuliah kabel dan teknik
pemasangan adalah sebagai berikut:
3
Bab I Pendahuluan
Bab ini berisi latar belakang penulisan, tujuan dan manfaat penulisan,
rumusan masalah, metode penulisan dan sistematika penulisan.
Pada bab ini membahas tentanguraian teori – teori prinsip dasar instalasi
dan bahan atau peralatan bengkel instalasi penerangan yang akan
digunakan pada kerja papan.
Pada bab ini membahas mengenaibenda kerja, alat-alat dan bahan yang
digunakan pada saat praktikum.
Pada bab ini secara garis besar menjelaskan hasil dari praktikum yang
dikerjakan.
Bab V Penutup
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1. Standarisasi
5
Selain ketentuan di atas, perencanaan dan pemasangan instalasi listrik juga
harus merujuk pada prinsip dasar instalasi listrik. Prinsip dasar tersebut adalah
sebagai berikut:
a. Keamanan
Pemasangan instalasi harus dipasang sedemikian rupa sehingga
kemungkinan terjadinya kecelakaan dapat diminimalisir. Hal ini
bertujuan untuk mengamankan manusia, peralatan dan lingkungan dari
bahaya akibat gangguan listrik.
b. Keandalan
Instalasi yang dipasang harus tahan terhadap gangguan mekanik
maupun termis dan dapat beroperasi dengan baik pada keadaan
normal.
c. Ketersediaan
Peralatan atau komponen instalasi yang dipasang harus mudah
didapat dan sesuai dengan keadaan standar rumah yang akan dipasang
instalasi.
d. Keindahan
Instalasi yang dipasang harus tertata rapi mengikuti peraturan yang
diizinkan. Selain itu instalasi juga disesuaikan dengan keadaan
lingkungan.
e. Ekonomis
Perencanaan dan pemasangan instalasi listrik haruslah menggunakan
komponen yang sesuai dengan keuangan konsumen dan tingkat
keelitan bangunan tersebut.
f. Kemudahan Tercapai
Instalasi dipasang harus disesuaikan dengan konsumen dalam arti
peralatan yang dipasang harus mudah dicapai atau dijangkau baik
dalam pengoperasian, pemeriksaan, pengawasan, pemeliharaan,
perbaikan serta kemudahan dalam menghubungkannya. Contohnya
menurut PUIL letak saluran dipasang 1,5 m dari lantai.
6
2.2. PERLENGKAPAN INSTALASI
Kabel NYA tidak pada boleh dipasang langsung menempel atau ditanam
pada plesteran atau kayu, tetapi harus dilindungi dengan pipa instalasi.
Untuk pemasangan tetap dalam jangkauan tangan, kabel NYA harus
dilindungi pipa instalasi.
Jika dipasang diruang lembab,kabel NYA harus didalam pipa pvc
pemasangannya.
Kabel NYA tidak boleh dugunakan diruang basah, didalam terbuka,
tempat kerja gedung dengan bahaya kebakaran atau ledakan.
7
Sambungan dengan alat pemakai dapat ditutup lebih rapat.
Untuk penandaan fungsi penghantar maka di beri tanda warna. Tanda warna tersebut
adalah:
8
Kabel ini digunakan untuk instalai ruangan lembab yang
penggunaannya didalam pipa dan tidak boleh ditanam plaster.
NYM
N: Kabel penghantar terbuat dari tembaga
M: Berselubung PVC
2.2.2. Pipa
Pipa adalah bahan listrik yang digunakan sebagai selubung dari kabel atau
penghantar suatu impedansi instalasi
9
Gambar 2.3.
Persyaratan yang harus dipenuhi Pipapipa yang dipakai untuk pemasangan
untuk
instalasi listrik :
a. Bahan
Tahan panas, tahan tekanan tinggi, tahan tekanan dan tidak menjalar api.
b. Konstruksi
1. Melindungi tekanan mekanis .
2. permukaan rata dan dilindungi karet.
3. Jari-jari pada pembengkokan pipa adalah 3D untuk pipa PVC, 4D untuk
pipa baja 16 mm, 6D untuk pipa baja 16 mm.
4. Penyambungan pipa harus baik.
c. Mekanis
Tidak boleh pecah, retak, berubah bentuk bila terkena benda luar.
d. Thermis
Pipa PVC tidak menjalarkan api.
e. Elektris
Pipa PVC harus mempunyai tahanan isolasi yang baik.
10
Table Diameter dalam minimum pipa instalasi
1 1,5 3,3 7 9 9 11 13 13
2 2,5 3,9 7 10 11 13 14 16
3 4 4,4 7 11 13 14 16 17
4 6 2,4 9 14 16 17 20 21
5 10 6,8 10 17 19 22 24 27
6 16 8,0 13 20 22 26 29 34
7 25 9,8 14 24 27 34 35 38
8 35 11,0 16 27 34 35 40 44
9 50 13,0 19 34 35 44 46 56
10 70 15,0 22 36 44 48 56 -
11 95 17,0 24 44 48 56 - -
12 120 19,0 27 48 56 - - -
11
13 150 21,0 34 56 - - - -
2.2.4. Saklar
a. Saklar tunggal
b. Saklar seri
c. Saklar tukar
d. Saklar Silang
e. Saklar tekan
a. Saklar tunggal
Fungsi saklar adalah untuk menyalakan dan mematikan lampu. Saklar ini
terdapat dua titik kontak yang meghubungkan hantara fasa dengan lampu
12
b. Saklar Seri
dihidupkan dari satu tempat dapat digunakan pengaturan saklar seri yang
mana lampu satu dihubungkan dengan saklar sisi kiri dan lampu dua
dihubungkan dengan saklar sisi kanan dan untuk kawat netral / nol dikopel
c. Saklar tukar
lampu yang dinyalakan dari satu tempat, misalnya untuk lampu 1 saklar
13
Gambar 2.9. Konstruksi Dalam Gambar 2.10. Simbol Lokasi
d. Saklar Silang
lampu yang dihidupkan dari dua tempat misalnya untuk menerangi sebuah
lorong yang panjang lampu berada ditengah dan saklar silang berada pada
pintu masuk dan pintu keluar, juga pada sebuah tangga, dan lain-lain.
14
Gambar 2.12 Simbol Lokasi Gambar 2.13. Diagram Pengawatan
e. Saklar Tekan
15
sehingga memutus aliran arus listrik. Kontak NC digunakan sebagai
pemutus atau mematikan sistem circuit (Push Button Off).
2.2.6 Fitting
16
Gambar 2.16. fitting lampu
2.2.7. Lampu
2.2.8. LDR
Harga resisten LDR pada tempat terang adalah lebih besar dari pada yang
gelap, perubahan dari kekuatan cahaya dengan level tertentu ke tempat yang
cahayanya rendah atau gelap dalam waktu tertentu akan merubah harga resistansi
menjadi lebih kecil. Dengan mengecilnya harga resistansi itu, LDR tersebut akan
mengerjakan sistem operasi saklar timer untuk menghubungakan anak kontaknya.
17
Gambar 2.18. LDR
18
2.2.9. Klem
Klem adalah suatu alat listrik yang terbuat dari aluminium yang
digunakan untuk mengklem pipa atau kabel agar tidak lepas dan kelihatan
rapi.
2.2.10. Roset
Roset kayu ialah semacam kayu berbentuk bulat menyesuaikan dengan
sakelar sebagai penyangga sakelar ke dinding namun apabila bagian tersebut
beton maka digunakan roset kayu dahulu untuk menempel di dinding
tersebut.
2.2.11. Multitester
Alat ukur ini berfungsi sebagai alat pengukuran tegangan, arus dan
tahanan. Berkaitan dengan fungsinya sebagai pengukur tahanan alat ini
dapat di manfaatkan untuk mengetes rangkaian instalasi sebelum di beri
tegangan.
19
Gambar 2.21. Multitester
20
pemindahan klem atau terjadi kawat putus, masih mempunyai kelebihan
panjang.
2.3.4 Line Up Terminal
21
lebih besar daripada kabel. Untuk arus diatas 250 A maka disarankan untuk
memakai busbar.
2.3.7 Pengaman
a. Fuse
22
Arus nominal fuse adalah arus yang tidak membuat kerusakan fuse
yang bekerja pada kondisi normal. Pesyaratan yang dipenuhi oleh peralatan
ini adalah dapat bekerja terus-menerus dengan dibebani arus dalam waktu
yang lama.
Ptotal
¿=
V . Cosφ
23
b. MCB
Keterangan gambar :
24
2.3.8 Alat Pengendali
a. Relay
Relay adalah sebuah alat yang bekerja secara otomatis untuk mengatur
atau memasukkan suatu instruksi (trip/alarm) pada rangkaian listrik.
Alarm/trip akan masuk apabila tekanan dalam ruanganya mencapai nilai
tertentu akibat adanyaperubahan dari rangkaian hidrolik. Fungsi relay
adalah untuk mengamankan peralatan dari kemungkinan buruk yang
terjadi.
b. Saklar Staircase
Prinsip kerjanya:
25
setelah beberapa waktu kemudian baru lampu akan mati berdasarkan
waktu yang telah kita atur pada relay starcase tersebut.
c.Timer
Timer adalah saklar waktu yang bekerja berdasarkan magnetis yang
akan memutuskan rangkaian beban secara otomatis dengan batasan waktu
yang telah ditentukan. Timer memutuskan rangkaian beban secara
otomatis pada pengoperasian pertama bila kontak dioperasikan kembali
tidak mempengaruhi batasan waktu timer. Timer juga berfungsi
menghemat energi listrik dan pemakaian umur lampu.
d. Impuls
26
Saklar Implus adalah suatu saklar yang berbeda berdasarkan magnet
dimana posisi saklarnya akan berubah pad asetiap implus, lamanya
pengoperasian dari kotak tekan tidak mempengaruhi system kerjanya
saklar implus mempunyai dua posisi kontak yaitu : kontak ON pada
pengoperasian lampu pertama dan kontak OFF untuk pengoperasian pada
lampu implus kedua.
27
Gambar 2.32. Diagram Pengawatan Saklar Impuls
2.4. PERALATAN/PERKAKAS
a. Tespen
b. Bor Penusuk
28
Gambar. 2.34. Bor Penusuk
Palu baja adalah alat untuk memukul yang terbuat dari baja
yang kedua ujungnya dikeraskan. Fungsi alat ini sama dengan nylon
hammer yaitu memukul peralatan-peralatan yang dioperasikan pada
benda kerja misalnya adalah sebagai berikut ini :
d. Palu Karet
29
Gambar 2.36 Palu plastik
Bingkai
Terbuat dari pipa baja yang kuat dan kaku agar hasilnya lurus dan kuat.
Tangkai
Biasanya terbuat dari logam yang lunak.
30
Mur kupu – kupu digunakan untuk mengencangkan daun gergaji. Pada
pemasangan mata gergaji perlu diperhatikan arah matanya.
g. Tang Pembulat
31
Gambar 2.40. Tang penjempit
i. Tang Pengupas
j. Tang Pemotong
k. Tang Kombinasi
32
Gambar 2.43. Tang kombinasi
l. Obeng Penusuk
BAB III
33
3.1 Daftar Alat dan Bahan
34
NO Nama Bahan / peralatan Jumlah Satuan Keterangan
C. Panel 2 Import
1 Import/tender
DRA 0033,
Tender DRA
35
NO Nama Bahan / peralatan Jumlah Satuan Keterangan
48. Kabel NYM 3x1,5 mm2 warna untuk 400 Lokal (atau 8
2 ph + N 10 Meter mm)
50. NYA merah dan kuning dan hitam 1,5mm2 Meter Import/tender
51. NYA coklat, putih, dan merah jambu 1,0 Meter (cover)
1 Lokal (pejal)
36
NO Nama Bahan / peralatan Jumlah Satuan Keterangan
1 Lokal
4 Lokal
Lokal
Lokal
Lokal
Persiapan
(housing)
Persiapan
(frame)
37
mencatat semua peralatan yang dibutuhkan kemudian catatan tersebut
diserahkan kepada toolman untuk selanjutnya dapat di bagikan. Segera itu
juga, semua peralatan harus ditandai dan dipahami setiap karakteristik serta
prinsip kerjanya. Jika masih kurang memahami tentang peralatan tersebut
bisa ditanyakan langsung kepada instruktur.
Langkah ini terbilang inti karena pada bagian ini praktikan memasang
komponen-komponen listrik pada papan kerja sesuai dengan gambar dan
skala yang telah ditentukan. Komponen-komponen tersebut antara lain:
saklar, fitting, kotak hubung, panel, kotak kontak dan roset kayu. Komponen
tersebut dapat dipasang dengan menggunakan sekrup.
38
klem pipa yang terbuat dari plastik atau dari alumunium. Jarak maksimal
setiap klem adalah satu meter.
39
Langkah akhir yang dilakukan dalam pemasangan instalasi adalah
pengujian terhadap rangkaian yang telah dirancang. Tujuan dari pengujian ini
adalah untuk mengetahui kebenaran instalasi. Jika instalasi bekerja sesuai
fungsinya maka rangkaian dikatakan berhasil dan sebaliknya. Trouble
shooting dilakukan jika rangkaian tidak beroperasi sebagaimana mestinya.
1 7 13 19
2 8 14 20
3 9 15 21
4 10 16 22
6 12 18 24
40
Selasa, 27 September 2016
No Waktu Kegiatan
No Waktu Kegiatan
No Waktu Kegiatan
41
1 07.00 – 07.05 Apel pagi, absen, berdo’a
42
No Waktu Kegiatan
No Waktu Kegiatan
No Waktu Kegiatan
43
5 ke Wiring Terminal
No Waktu Kegiatan
No Waktu Kegiatan
44
No Waktu Kegiatan
No Waktu Kegiatan
No Waktu Kegiatan
45
5 12.00 – 12.20 Apel Siang, absen, berdo’a
No Waktu Kegiatan
No Waktu Kegiatan
46
No Waktu Kegiatan
BAB IV
47
HASIL DAN PEMBAHASAN
Dalam praktek bengkel teknik listrik semester III ini rangkaian instalasi
penerangan control semi otomatis, penyambungan antara penghantar dan
hubungan penghantar dengan komponen harus dilakukan dengan baik dan kuat.
Sehingga tahanan terhadap beban terus-menerus ataupun keadaan hubungan arus
pendek yang mungkin terjadi harus diminalisir atau jangan sampai terjadi.
Penghantar yang berisolasi PVC, seperti NYA harus dipasang dalam pipa
instalasi harus diusahakan penghantar tidak dipasang didalam atau pada kayu dan
tidak boleh pula langsung di dalam atau di bawah plasteran, penghantar tersebut
dipasang sedemikian sehingga jarak minimum 1 cm terhadap dinding bangunan
(ayat 742.A.2) Penghantar instalasi tidak boleh dipasang dalam pipa sebelum
pekerjaan kasar seperti pembetonan, dan plasteran diselesaikan. Penghantar hanya
boleh dimasukan / ditarik dalam pipa instalasi setelah pipa untuk setiap bagian
telah terpasang lengkap.
Jumlah penghantar berisolasi PVC NYA yang dipasang dalam pipa harus
memungkinkan penarikan dengan mudah Jumlah peghantar yang diijinkan dalam
pipa.Pada Praktikum ini melakukan pemasangan instalasi listrik pada papan
48
praktek yang terbagi atas 4 group. Dimana masing-masing group diamankan oleh
sebuah MCB dan pemasangan instalasi dilakukan di permukaan papan praktek
yang tentunya tidak lepas dari pemasangan pipa beserta penghantarnya.
49
4.3 Group 3 (Tiga) dan 4 (Empat)
Pada penerangan ini ditentukan oleh group 3 dan 4, baik secara manual
maupun otomatis. MCB 3 pada penerangan lampu taman atau penerangan
tempat parkir sedangkan MCB 4 untuk control lampu jalan, dan conrol di
dalam rumah melalui cahaya.
Pada saat MCB 3 dan 4 dinaikan maka arus mengalir menuju selector,
pada saat selector ditekan maka posisi selector berada pada posisi manual, pada
saat posisi manual yang bekerja adalah staircase dan saklar tekan, lampu H5
akan menyala karena arus MCB 4 masuk melalui kontak NC relay K9A. arus
yang masuk ke terminal B dan masuk ke K5T (staircase) dan menarik anak
kontak K5T dan merubah posisinya. Arus yang masuk melalui anak kontak
K5T akan masuk ke A1 K7 sehingga menarik anak kontak K7 dan lampu jalan
atau parker akan menyala, lampu tersebut akan terus menyala sampai setting
waktunya habis, saat waktu habis lampu akan padam dengan sendirinya dan
saat ingin menghidupkan kembali bisa dengan menekan saklar tekan s1 atau s2,
Jika saklar tangga ini setting waktunya habis maka tombol akan terlepas
dengan sendirinya sebab arus akan putus dan lampu akan padam.
Pada sistem otomatis ini menggunakan saklar cahaya LDR atau timer pada
posisi selector 2, saat kita ingin mengubah selector ke posisi 2 kita hanya perlu
menekan selector maka selector yang tadinya pada posisi manual akan pindah
pada posisi otomatis saat selector ditekan dan sebaliknya. Lampu akan
otomatis menyala pada posisi 2 dan staircase mati / tidak dapat bekerja karena
posisi 2 ini akan langsung menyalakan relay K9A dan lampu tanda itu terseri
dengan anak kontak NC K9A, arus juga masuk ke terminal B.
50
menyebabkan arus masuk ke A1 K7 sehingga menarik anak kontaknya dan
lampu jalan atau parker menyala. Lampu akan menyala selama setting waktu
yang diatur oleh K4T kondisi ini dinamakan system otomatis.Saat lampu posisi
mati kita hanya perlu meredupkan cahaya pada LDR atau LDR ditutup, maka
lampu akan menyala sedangkan saat ingin mempadamkan lampu kita hanya
perlu menerangkan LDR dengan bantuan cahaya maka lampu akan padam.
4.4. Perhitungan
a. Penentuan MCB
Besarnya mcb ditentukan dari banyaknya beban yang dipakai. Jika beban
yang dipakai pada diagram instalasi setiap daya terpasang sendiri. Untuk
daya lampu 100 watt dan untuk kotak kontak 250 VA.Besarnya arus yang
masuk ditentukan oeh factor kerja maka yang digunakan adalah cos φ=0.8
ini merupakan factor kerja untuk rumah tinggal.
1. Kelompok Satu
Jumlah titik lampu 3 buahx 100 watt=300 watt
P
Maka besar I = x 0,8
V
= 700/220 x 0,8
= 2, 54 A
51
2. Kelompok 2 (dua)
Jumlah titik lampu 1 buah = 100 watt
P
Maka besar I = cos φ
V
= 300/220 x 0.8
=1,09 A
3. Kelompok 3 dan 4
Jumlah titik lampu 2 buah x 100 watt = 200 watt
P
Maka I = cos φ
V
= 200/220 = 0,9 A
4. Pengaman Utama
Jumlah total = 2.54 + 1.09 + 0.9 = 4.53 A
52
b. Penentuan Luas dan panjang Penghantar
a. Kelompok 1
Karena arus yang mengalir sebesar 4.54 A maka luas penampang
adalah 1.5 mm
b. Kelompok 2
Karena arus yang mengalir sebesar 2 A maka luas penampang adalah
1.5 mm
c. Kelompok 3 dan 4
Karena arus yang mengalir sebesar 2.3 A maka luas penampang
kabel adalah 2.5 mm
21 Lcos θ
S=
Vr
a. Kelompok 1
I =2 A ;S=1.5 mm2 ; ρ=0.0175
1.5
L= =11.8 m
2 x 4.54 x 0.0175
53
b. Kelompok 2
I =2 A ;S=1.5 mm2 ; ρ=0.0175
1.5
L= =26.8m
2 x 2 x 0.0175 x 0.8
Panjang penghantar adalah 26.8 meter jumlah phasa dan netral adalah
13,4 m.
c. Kelompok 3 dan 4
2
I =2.3 ; S=1.5 mm ; ρ=0.0175
1.5
L= =23.3 m
2 x 2.3 x 0.0175 x 0.8
54