Hygine Industri Kelompok 3
Hygine Industri Kelompok 3
PENDAHULUAN
Di Indonesia, Higene industri didefinisikan sebagai spesialisasi dalamilmu higene beserta prakteknya
yang dengan mengadakan penilaian kepadafaktor-faktor penyebab penyakit kualitatif dan kuantitatif
dalam lingkungan kerjadan perusahaan melalui pengukuran yang hasilnya dipergunakan untuk
dasartindakan korektif kepada lingkungan tersebut serta bila perlu pencegahan,
agar pekerja dan masyarakat sekitar suatu perusahaan terhindar dari bahaya akibat kerja
(Suma’mur, 1999). Sedangkan menurut UU no. 14 tahun 1969 Higene.
PEMBAHASAN
Konsep dasar dari hygiene industri adalah agar seorang tenaga kerja berada dalam keserasian
sebaik-baiknya, yang beraarti bahwa yang bersangkutan dapatterjamin keadaan kesehatan dan
produktifitas kerjanya secara optimal.
a. Beban kerja Setiap pekerjaan merupakan beban bagi pelakunya. Beban yang dimaksud
seperti fisik, mental, dan atau social. Contohnya seperti buruh bongkar muat barang
dimana pekerja tersebut memiliki beban banyak seperti fisik, mental dan sosial.
b. Beban tambahan akibat dari pekerjaan dan lingkungan kerja.
- Factor fisik yang meliputi keadaan fisik seperti bangunan gedungatau volume udara,
atau luas lantai kerja maupun hal-hal yang bersiat fisik seperti penerangan, suhu
udara, kelembabab udara,tekanan udara, kecepatan aliran udara, kebisingan, vibrasi
mekanis,radiasi gelombang elektromagnetis.
- Faktor kimiawi yaitu semua zat kimia anorganis dan organis yangmungkin wujud
fisiknya merupakan salah satu atau lebih dalam bentuk gas, uap, debu, kabut, fume
(uap logam), asap. Awan,cairan, dan atau zat padat.
- Faktor biologis, yaitu semua makhluk hidup baik dari golongantumbuhan maupun
hewan.
- Faktor fisiologis/ergonomis, yaitu interaksi antar faal kerjamanusia dengan pekerjaan
dan lingkungan kerjanya sepertikontruksi mesin yang disesuaikan dengan fungsi indra
manusia, postur dan cara kerja yang mempertimbangkan aspekantropometris dan
fisiologis manusia.
- Faktor mental dan psikologis, yaitu reaksi mental dan kejiwaanterhadap suasana
kerja, hubungan antara pengusaha dan tenagakerja, struktur dan prosedur organisasi
pelaksanaan kerja dan lain-lain.
c. Kapasitas kerja Kemampuan kerja seorang tenaga kerja berbeda dari satudengan yang
lainnya dan sangat bergantung kepada motivasi kerja, pengalaman, latar belakang
pendidikan, keahlian, ketrampilan, kesesuaianterhadap pekerjaan, kondisi kesehatan,
keadaan gizi, jenis kelamin, usiadan ukuran antropometri tubuh serta reaksi kejiwaan.