Anda di halaman 1dari 5

PERAN PEMERINTAH DALAM PEREKONOMIAN DISEKITAR

Peran pemerintah sangatlah penting baik itu dalam sektor perekonomian


maupun dalam sektor lainya. Dalam suatu negara pasti perlu adanya untuk melibatkan
peran pemerintah, khususnya dalam hal ini yaitu dalam mengendalikan sistem
perekonomian. Pemerintah sendiri merupakan kumpulan dari semua organisasi yang
dibebankan untuk mencapai dan melaksanakan keputusan untuk masyarakat atau
melayani kepentingan publik. Sedangkan pemerintahan itu sendiri diartikan sebagai
sistem hierarki yang mengontrol tatanan didalam lingkup kekuasaannya atau
pemerintah yang berfokus pada aktor yang ikut terlibat dalam mengatur masyarakat
tergantung pada sektor tertentu misalnya pengusaha, serikat pekerja, lembaga
peradilan, profesional karyawan, jutnalis, dan bahkan akademis.

Oleh karena itu, apabila melihat sistem perekonomian yang terdapat di negara
Indonesia sendiri, dimana negara tidak menganut sistem kapitalis yang mengharuskan
atau menghendaki adanya peran swasta yang lebih dominan dalam mengendalikan
perekonomian. Negara Indonesia ini sendiri tidak menganut sistem tersebut, sehingga
peran pemerintah itu perlu namun, bukan berarti pemerintah memegang keseluruhan
kendali perekonomian. Pemerintah mempunyai batasan dalam mengendalikan sistem
perekonomian yang ada.

Menurut Adam Smith, ahli ekonomi kapitalis dalam teorinya yaitu didalam
perekonomian segala sesuatunya akan berjalan sendiri-sendiri menyesuaikan diri
menuju kepada keseimbangan menurut mekanisme pasar. Tarik menarik kekuatan
dalam sistem perekonomian tersebut seperti halnya dikendalikan oleh “the invisible
hand”, sehingga perlu adanya campur tangan pemerintah. (Kompasiana, 24 Maret 201).
Menurut Adam Smith pemerintah mempunyai tiga fungsi yaitu:

1. Fungsi pemerintahan untuk memelihara keamanan dalam negeri dan


pertahanan.
2. Fungsi pemerintahan untuk menyelenggarakan peradilan
3. Fungsi pemerintahan untuk menyediakan barang-barang yang tidak disediakan
oleh pihak swasta, seperti halnya dengan jalan, dam-dam, dan sebagainya
Sementara itu, Barton (2000) menyebutkan peran utama pemerintah secara garis
besar adalah: 1) peran alokasi sumber daya, 2) peran regulator, 3) peran kesejahteraan
sosial, 4) peran mengelola ekonomi makro.

Seiring berjalannya waktu diharapkan peranan pemerintah dalam dunia modern


semakin besar dalam mengatur jalannya perekonomian. Peranan pemerintah ini sendiri
diklasifikasikan dalam tiga golongan yaitu:

1. Peranan alokasi
Adanya pengalokasian sumber-sumber ekonomi yang dilaksanakan
secara efisien. Pengalokasian secara efisien ini mengacu pada situasi dimana
keterbatasan sumber daya yang dialokasikan oleh pemerintah sesuai dengan
keinginan konsumen. Peranan alokasi oleh perintah ini sangat dibutuhkan
terutama dalam penyediaan barang-barang yang tidak dapat disediakan oleh
swasta yaitu barang-barang umum atau publik. Pemerintah harus dapat
menyediakan barang-barang publik tersebut.
2. Peranan distribusi
Pemerintah berupaya untuk mendistribusikan pendapatan atau kekayaan
agar masyarakat sejahtera. Oleh karena itu, pemerintah membuat kebijakan agar
alokasi sumber daya ekonomi dilaksanakan secara efisien. Kebijakan tersebut
berupa perpajakan, subsidi, pengentasan kemiskinan, transfer penghasilan dari
daerah kaya ke daerah miskin, bantuan pendidikan, bantuan kesehatan, dan
sebagainya.
Misalnya pemerintah dapat merubah distribusi pendapatan secara langsung
dengan pajak yang progresif, yaitu adanya beban pajak yang lebih besar bagi
orang kaya dan relatif lebih ringan bagi orang miskin, disertai dengan subsidi
bagi golongan miskin
3. Peranan stabilisasi
Menstabilkan perekonomian dengan menggabungkan kebijakan moneter
dan kebijakan lainya seperti kebijakan fiskal dan perdagangan untuk
meningkatkan atau mengurangi besarnya permintaan agregat sehingga dapat
mempertahankan full employment dan menghindari inflasi maupun deflasi.
Adapun penerapan dari penggabungan kebijakan fiskal-mometer antara lain:
a. Kebijakan moneter ekspansif/kebijakan fiskal ekspansif
b. Kebijakan moneter kontraktif/kebijakan fiskal ekspansif
c. Kebijakan moneter ekspansif/kebijakan fiskal kontraktif
d. Kebijakan moneter kontraktif/kebijakan fiskal kontraktif.

Berdasarkan penjelasan diatas peranan pemerintah dalam ekonomi disekitar


salah satunya yaitu mengenai biaya BBM. Pengawasan dan pengendalian dalam
menstabilkan harga BBM dimasyaratkan menjadi kunci dari peran pemerintah itu
sendiri. Mengingat apabila terjadi kenaikan pada harga BBM tidak hanya
mempengaruhi harga bahan bakar saja, namun kenaikan maupun penurunan yang
terjadi pada harga BBM juga mempengaruhi sektor lainya seperti harga-harga bahan
pokok maupun harga-harga dilingkup pasar dan sebagainya. Apabila harga bahan bakar
naik biasanya hal tersebut mempengaruhi harga barang-barang dipasaran juga ikut
naik dan sebaliknya. Bahan Bakar Minyak (BBM) merupakan komoditas yang
memegang peranan yang sangat vital dalam semua aktivitas ekonomi, dengan kenaikan
BBM tersebut akan memperberat beban hidup masyarakat dan berdampak
menurunnya daya beli masyarakat secara keseluruhan.

Naik turunnya harga BBM memang tidak dapat bisa dihindari, sebab naik
turunya harga BBM ini mengikuti perkembangan minyak dunia, namun perlu adanya
tindakan oleh pemerintah dalam mengendalikan harga tersebut. Berdasarkan
Peraturan Presiden (Perpres) No. 191/2014 tentang penyediaan, pendistribusian, dan
harga jual eceran BBM, dan Peraturan Menteri ESDM No. 39/2014 tentang perhitungan
Harga Jual Eceran BBM. Dalam hal ini sudah tampak jelas bahwasanya peranan
pemerintah dalam menstabilkan harga BBM sangatlah penting. Pemerintah perlu
mengatur kapan waktunya haru naik dan kapan waktunya harus turun. Berdasarkan
sumber dari (Republika 14 Mei 2015) melihat dari negara tetangga yaitu Malaysia. Di
Malaysia sendiri pemerintahan tidak buru buru dalam menurunkan maupun menaikan
Dikarenakan di Malaysia saat harga minyak dunia turun mereka tak menurunkan harga,
melainkan sisanya disimpan sebagai cadangan, lalu waktu minyak naik cadangan
tersebut dijadikan subsidi, sehingga harga BBM nya tetap stabil.

Menurut pendapat saya mungkin dalam hal ini Indonesia perlu meniru apa yang
dilakukan atau terjadi di Malaysia namun balik lagi pertimbangan apabila tetap harga
BBM naik maka hal tersebut dapat menjadi dampak negatif yaitu harga barang-barang
dan jasa menjadi lebih mahal, biaya produksipun jadi mahal seperti bahan, beban
transportasi, dll, memungkinkan terjadinya tingkat pengangguran, apabila hal tersebut
terus meningkat maka akan menyebabkan inflasi. Inflasi tersebut dapat terjadi
dikarenakan meningkatnya biaya produksi suatu barang atau jasa.

Dengan demikian, balik lagi bahwasanya pemerintah memegang kunci dalam


mengatur sektor perekonomian salah satunya dalam mengatur dan menstabilkan harga
atau biaya BBM. Terdapat kebijakan yang perlu diperhatikan dan diambil untuk
mengatasi permasalahan tersebut. Namun, dalam memutuskan suatu permasalahan
tersebut pemerintah juga harus memerhatikan dampak yang ditimbulkannya dari
keputusan tersebut. Berdasarkan penjelasan diatas dapat dipahami bahwasanya
memang perlu peran pemerintah dalam mengambil suatu keputusan kebijakan sebagai
bahan pertimbangan.

DAFTAR PUSTAKA
Republika. 2015. “BBM Naik, Tiga Peran Ini Harus Dilakukan Pemerintah”.
Diakses dari https://www.republika.co.id/amp/nobwpu Pada tanggal
27 Maret 2019

Kompasiana. 2012. “Peranan Pemerintah Dalam Perekonomian”. Diakses dari


https://www.kompasiana.com/ratudevi/550ea7e5a33311ae2dba81bb/
peranan-pemerintah-dalam-perekonomian Pada tanggal 27 Maret 2019

Hans. “Kebijakan Pemerintah Dalam Mengatasi Kenaikan Bbm Yang


Mengakibatkan Lonjaknya Harga Pangan Serta Mempengaruhi Kondisi
Masyarakat Kecil”. Diakses dari
https://www.academia.edu/6536068/Kebijakan_Pemerintah_dalam_me
ngatasi_kenaikan_BBM Pada tanggal 27 Maret 2019

Anda mungkin juga menyukai