Anda di halaman 1dari 13

PAPER

PENGANGGARAN PEMERINTAH DAERAH


DESA OELTUAH , BAUMATA BARAT

OLEH

MARIA PRISKA SEO TABOY

33120090

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDIRA
KUPANG
2023
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah


yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat.
Adapun, pemerintahan desa adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan di desa
yang terdiri dari Pemerintah Desa dan Badan Permusyawaratan Desa (BPD).
Pemerintahan desa mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat
berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam
sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pemerintahan desa
berpusat di kantor desa. Adapun, kantor desa menjadi pusat pelayanan warga desa
dengan berbagai macam urusan. Manajemen keuangan desa memiliki ruang lingkup
pengelolaan yang tidak jauh berbeda dengan pengelolaan pemerintah pusat maupun
pemerintah daerah provinsi, kabubaten dan kota. Desa memperoleh dana yang cukup
besar untuk dikelola, akan tetapi sumber daya manusia yang mengelola keuangan
desa memiliki jumlah yang terbatas, maka pengelolaan keuangan desa dibuat
sesederhana mungkin namun tetap menggunakan asas transparansi dan akuntabilitas.

Keuangan desa adalah semua hak dan kewajiban desa yang dapat dinilai
dengan uang serta segala sesuatu berupa uang dan barang yang berhubungan dengan
pelaksanaan hak dan kewajiban desa. Pengelolaan keuangan desa adalah keseluruhan
kegiatan yang meliputi kegiatan perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan
dan pertanggungjawaban keuangan desa. Keuangan desa dikelola berdasarkan asas
transparan, akuntabel, partisipatif serta dilakukan dengan tertib dan disiplin anggaran.
Sesuai dengan amanat Pasal 14 ayat (7) Undang-Undang No. 28 Tahun 2022 tentang
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2023 menyebutkan
bahwa ketentuan mengenai pengelolaan dana desa dan penetapan rincian dana desa
diatur dengan Peraturan Menteri Keuangan. Hal ini yang melatarbelakangi
diterbitkannya PMK No. 201/PMK.07/2022 tentang Pengelolaan Dana Desa.

Dana Desa adalah bagian dari Transfer Ke Daerah (TKD) yang diperuntukkan
bagi Desa dengan tujuan untuk mendukung pendanaan penyelenggaraan
pemerintahan, pelaksanaan pembangunan, pemberdayaan masyarakat dan
kemasyarakatan.

Desa yang menjadi objek penelitian kami adalah Desa Oeltuah, Kecamatan
Taebenu, Kabupaten Kupang,Provinsi Nusa Tenggaa Timur. Desa ini dikepalai oleh
Bapak Ellia Olla dengan didampingi Bendahara .Desa Oeltuah terdiri dari lima dusun
dan BPD (Badan Permusyawaratan Desa).

1.2 Rumusan Masalah

Bagaimana gambaran pengelolaan keuangan Desa pada Desa


Oeltuah,Kecamatan Taebenu,Kabupaten Kupang Tahun 2023?

1.3 Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah yang diambil, tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mengetahui bagaimana gambaran pengelolaan keuangan Desa pada Desa
Oeltuah,Kecamatan Taebenu,Kabupaten Kupang Tahun 2023.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

Desa Oeltuah adalah desa yang berada di kecamatan Taebenu, Kabupaten


Kupang, Nusa Tenggara Timur, Indonesia. Sejak dulu desa ini dikenal dengan hasil
komoditi pertanian tanaman pangan. Menurut sejarah,penghuni pertama dalam
wilayah Oeltua adalah suku Nakmofa dan suku Atollo. Pemukiman baru yang
didiami mempunyai potensi alam sendiri yang juga merupakan faktor pendukung
untuk mempertahankan hidup.

2.2 Pengelolaan Keuangan Desa

Dalam pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan desa, Kepala Desa


sebagai kepala pemerintahan desa adalah pemegang kekuasaan pengelolaan keuangan
desa yang mewakili pemerintah desa dalam kepemilikan kekayaan desa yang
dipisahkan. Kepala Desa dalam melaksanakan pengelolaan dan pertanggungjawaban
keuangan desa, dibantu oleh Pelaksana Teknis Pengelolaan Keuangan Desa
(PTPKD). Pelaksana Teknis Pengelolaan Keuangan Desa (PTPKD) adalah Perangkat
Desa, yang terdiri dari : 1) Sekretaris Desa; dan 2) Perangkat Desa lainnya. Kepala
Desa menetapkan Bendahara Desa dengan Keputusan Kepala Desa. Selanjutnya
Sekretaris Desa bertindak selaku Koordinator pelaksanaan pengelolaan keuangan
desa dan bertanggung jawab kepada Kepala Desa. Menurut Permendagri Nomor 20
Tahun 2018 pengelolaan keuangan desa terdiri dari perencanaan, pelaksanaan,
penatausahaan, pelaporan dan pertanggungjawaban.
2.2.1 Perencanaan
Dalam proses perencanaan, Desa Oeltuah melakukan Musrenbang
(Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa). Musyawarah perencanaan
pembangunan desa membahas dan menyepakati rancangan RPJM Desa. Musrenbang dibuka
oleh kepala desa dan dipimpin oleh BPD (Badan Permusyawaratan Desa).Dalam Musrenbang
tersebut melibatkan masyarakat.

2.2.2 Pelaksanaan
Pada proses pelaksanaa penganggaran Desa Oeltuah, meliputi bantuan uang
tunai,pelaksanaan fisik berupa pembangunan jalan,deker dan perawatan jalan. Dalam
pelaksanaan keuangan di desa, ada beberapa prinsip yang wajib ditaati mengenai
penerimaan dan pengeluaran yang dilaksanakan melalui RKD. Serta juga ada
pengawasan dari pihak kecamatan dalam proses pembangunan di Desa Oeltuah.

2.2.3 Penatausahaan
Penatausahaan dilakukan oleh Kaur Pembangunan yang melaksanakan fungsi
kebendaharaan dengan mencatat setiap penerimaan dan pengeluaran dengan
menggunakan aplikasi SisKeuDes (Sistem Keuangan Desa) dan ditutup setiap akhir
bulan.

2.2.4 Pelaporan

Kepala Desa menyampaikan laporan APB Desa semester pertama kepada


Bupati/Wali Kota melalui camat. Laporan pelaksanaa terdiri dari laporan pelaksanaan
APB Desa dan laporan realisasi kegiatan. Laporan realisasi Dana Desa yang dibuat oleh
pemerintah Desa Oeltua setiap tahap, dikarenakan pencairan Dana Desa tahap selanjutnya
wajib melampirkan laporan realisasi Dana Desa tahap sebelumnya.
2.2.5 Pertanggungjawaban
Pertanggungjawaban yang dilakukan oleh Desa Oeltuah, Kepala Desa
menyampaikan laporan pertanggungjawaban realisasi APB Desa kepada Bupati
melalui camat setiap akhir tahun anggaran yang kemudian akan dipublikasi oleh
Kepala Desa dan Sekretaris Desa.

Adapun pengelolaan keuangan desa pada Desa Oeltuah berdasarkan tiga asas
pengelolaan keuangan desa yaitu :

1. Asas Partisipatif
Di Desa Oeltuah masyarakat selalu dilibatkan dalam perencanaan
anggaran, kegiatan-kegiatan lainnya yang dilakukan di Desa.

2. Asas Akuntabel
Kepala Desa Oeltuah sudah mempertanggungjawabkan dan
melaporkan APBDesa kepada masyarakat dan jajawan pemerintahan
diatasnya.

3. Asas Transparan
Di Desa Oeltuah data – data laporan keuangan dapat diakses oleh
masyarakat. Salah satunya cara agar masyarakat bisa melihat data laporan
keuangan desa adalah mereka membuat laporan keuangan dalam bentuk
spanduk yang dikemudian dipajang di depan kantor Desa. Selain itu, jika
masyarakat ingin melihat laporan keuangan desa secara terperinci juga bisa
langsung diakses.
2.3 Kendala yang dialami Desa Oeltuah dalam proses pengelolaan anggaran
pada tahun 2023

Dalam pelaksanaan program atau kegiatan yang berasal dari Dana Desa
terdapat beberapa kendala yang dihadapi oleh pemerintah desa, sehingga proses
pengelolaan Dana Desa menjadi terhambat atau belum maksimal.Dalam wawancara
yang dilakukan dengan Kepala Desa dan Bendahara bahwa ada kendala dalam
pengajuan/ pencairan dana pencairan dana di tahap 3 biasanya diajuakan pada bulan
november sehingga pencairannya pada akhir atau pertengahan bulan desember.
Seringkali terdapat masalah dalam pemerintahan berkaitan dengan pelaksanaan
kegiatan ( masalah tentang perangkat desa yaitu kaur, sekertaris, dan kepala seksi)
dan penambahannya adalah dusun menjadi perangkat desa dimana belum ada
pengawasan terhadap perda berkaitan dengan penambahan dusun menjadi perangkat.
Masalah pelaksanaan fisik, berdasarkan pemahaman dimana masyarakat tidak
mengetahui atau pemahamannya kurang sehingga tidak mengetahuinya.
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Pengelolaan keuangan Dana Desa yang diterapkan oleh pemerintah Desa
Oeltua sudah sesuai dengan perundang-undangan maupun ketentuan ketentuan yang
berlaku. Disamping itu proses pengelolaan keuangan Dana Desa melibatkan
masyarakat mulai dari tahapan perencanaan sampai dengan pengawasan. Meskipun
pengelolaan Dana Desa yang dilakukan sangat baik, tetapi pemahaman masyarakat
mengenai kebijakan Dana Desa masih rendah.
DAFTAR PUSTAKA

Sunaryadi, Paluhpiningtyas, & Yulianto (2021).Pengelolaan Keuangan Desa Di Desa


Jembrak Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang.Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan
Bisnis, Vol.14 No.1, 154-159

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2018 Tentang Pengelolaan


Keuangan Desa

Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa Tahun 2021 oleh Dra.Farida Kurnianingrum,


Kasubdit. Fasilitasi Pengelolaan Keuangan Desa, Dit.Fasilitasi Keuangan Desa
dan Aset Pemerintahan Desa, Ditjen.Bina Pemerintah Desa-Kementerian Dalam
Negeri

Braun,&Clarke.(2006)Using thematic analysis in psychology. Qualitative Research in


Psychology. (Online). http://eprints.uwe.ac.uk. Di akses pada tanggal 23 juli
2020.

Mardiasmo. 2002. Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta: Andi.

Mahsun. 2015. Akuntansi Sektor Publik. BPFE. Yogyakarta.

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 113 Tahun 2014 Tentang Pengelolaan
Keuangan Desa.

Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 Tentang Dana Desa yang Bersumber
Dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.
Indah. 2015. “Akuntabilitas dan Transparansi Pertanggungjawaban Anggaran
Pendapatan Belanja Desa (APBDes)”.
LAMPIRAN

1. Foto Data Laporan Rencana Anggaran Biaya (RAB) Pemerintah Desa


Oeltuah Kecamatan Taebenu Tahun Anggaran 2023
2. Dokumentasi

Anda mungkin juga menyukai