Anda di halaman 1dari 6

UJIAN AKHIR SEMESTER

MATA KULIAH PROMOSI KESEHATAN


DIPLOMA III KEPERAWATAN SEMESTER 3

Disusun Oleh :
Siti Alyah Yanasiroh G0A021102

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
Tahun Ajaran 2022/2023
Soal Promosi Kesehatan D3 Keperawatan
Dosen : Edy Soesanto

Kasus:
Di suatu desa terdapat kejadian luar biasa Diare pada balita, selama satu bulan ini sudah ada
3 anak meninggal karena diare, 8 anak menderita diare, 2 diantaranya dirawat di rumah sakit,
jumlah keseluruhan balita sebanyak 25 anak. Sebagian besar (80 %) ibu yang mempunyai
balita bekerja sebagai buruh pabrik dan pengelolaan anak 60 % diasuh oleh nenek selebihnya
oleh pembantu dan bapak (suami). Kondisi lingkungan tempat tinggal kurang mendukung
kesehatan, sampah banyak yang tidak tertampung dalam tempat sampah keluarga, kondisi
lingkungan luar rumah becek, lingkungan dalam rumah sebagian besar pengab (65%),
sebagian besar rumah berlantai tanah liat(70%), pola pemberian makan masih menganut yang
penting kenyang dan tidak menangis (45 %) dan 95 % menggunakan PASI , sebagian besar
pengetahuan tentang bagaimana cara merawat anak tidak tahu (95%) khususnya tentang
diare, 95 % mereka tidak tahu bagaimana mengatur dan menerapkan pola nutrisi yang benar
untuk anak balita.

Soal :
1. Buatlah perencanaan promosi kesehatan untuk mengatasi masalah tersebut.
2. Model promosi kesehatan apakah yang dapat saudara lakukan untuk mengatasi
masalah tersebut.
3. Siapakah sasaran yang paling utama harus kita intervensi, jelaskan
4. Dalam menjawab saudara boleh membuka buku dan tidak boleh bekerjasama.
5. Selamat mengerjakan, semoga sukses
1. SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) PROMOSI KESEHATAN

Topik : Diare
Pokok bahasan : Atasi Diare dengan Pemberian Makan Sesuai Umur Anak
Target /sasaran : Keluarga yang memiliki anak balita
Hari / Tanggal : Jumat, 13 Januari 2023
Waktu : 40 – 60 menit
Tempat : Aula Balaidesa X
Penyuluh : Siti Alyah Yanasiroh

I. Analisa data
a. Kebutuhan pasien dan keluarga pasien
Banyak Balita yang mengalami Diare berat bahkan sampai menyebabkan kematian
pada balita, hal ini dikarenakan ketidaktahuan orangtua dan keluarga mengenai cara
perawatan diare dan bagaimana pola nutrisi yang baik untuk balita sesuai usianya
b. Karakteristik pasien dan keluarga pasien
1. Keluarga desa X yang memiliki balita
2. Masyarakat desa X
II. Tujuan instruksional umum
Memberikan pengetahuan dan pemahaman kepada masyarakat desa X terutama pada
keluarga yang memiliki balita mengenai cara penanganan diare melalui pemberian nutrisi
yang tepat sesuai umur balita.
III. Tujuan instruksional khusus
Setelah diberikan penyuluhan diharapkan seluruh orangtua balita dapat :
1. Menjelaskan apa itu diare
2. Menyebutkan makanan yang tepat untuk balita sesuai umur
3. Dapat mengolah makanan balita dengan baik
IV. Materi terlampir
1. Penjelasan mengenai diare
2. Penjelasan mengenai makanan yang tepat untuk balita sesuai umur
3. Demostrasi pengolahan makanan yang baik
V. Metode
Ceramah, diskusi dan demostrasi
VI. Media
Power point, leafleat
VII. Kegiatan dan penyuluhan

No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta


1 Pembuka a. Memberikan salam a. Menjawab salam
5 menit b. Perkenalan b. mendengarkan dan
c. Menyebutkan materi yang akan diberikan memperhatikan
2 Inti 45 Menjelaskan materi tentang : a. Mendengarkan dan
menit a. Penjelasan mengenai diare memperhatikan
b. Penjelasan makanan yang tepat bagi balita b. Bertanya pada
penyuluhan apabila
sesuai umur
ada yang belum
c. Demonstrasi mengolah makanan yang jelas
benar untuk balita

3 Penutup a. Evaluasi a. Memperhatikan


10 menit b. Menyimpulkan hasil dari penyuluhan b. Menjawab salam
c. Mengucapkan salam penutup

VIII. Evaluasi.
1. Mampu menjelaskan apa itu diare
2. Mampu menyebutkan makanan yang tepat bagi balita sesuai umur
3. Mampu mengolah makanan balita dengan benar
XI. Referensi
Sulistyowati, Sukma Fera F,dkk. 2022. Pendidikan Kesehatan keluarga Tentang Diare
Pada Balita.
https://www.academia.edu/94222002/Pendidikan_Kesehatan_Keluarga_Tenta
ng_Diare_Pada_Balita diakses pada tanggal 12 Januari 2023 pukul 17.30 WIB
Arga Buntara, SKM, MPH.2021. LITERATURE REVIEW: GAMBARAN
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN
DIARE PADA BALITA. https://123dok.com/article/hubungan-cara-
pemberian-makan-dengan-kejadian-diare-balita.zpnr285o diakses pada tanggal
12 januari 2023 pukul 18.00 WIB

Ngastiyah. (2014).Perawatan Anak Sakit . Jakarta : Buku Kedokteran EGC.

Riskedas. (2018). Riset Kesehatan Dasar.


Https://Kesmas.Kemkes.Go.Id/Assets/Upload/Dir_519d41d8cd98f00/Files/
Hasil- Riskesdas-2018_1274.Pdf. diakses pada tanggal 12 Januari 2023
Zahroh, R., Rahmawati, R., Marlina, I., & Rachman, A. (2013). Pendidikan
KesehatanMeningkatkan Perilaku Pencegahan Diare Pada Keluarga Tahap 3.
Journals of NersCommunity,(2), 113– 120. https://doi.org/10.5281/J
XII. LAMPIRAN MATERI

a. Definisi Diare
Diare adalah gangguan buang air besar atau BAB ditandai dengan buangair
besar lebih dari 3 kali sehari dengan konsistensi tinja cair, dapat disertaidengan
darah dan atau lendir (Riskedas, 2018).
Diare masih merupakanpenyebab utama kesakitan dan kematian hampir di
seluruh dunia dan semuakelompok usia bisa diserang oleh diare, tetapi penyakit
diare dengan kejadianyang tinggi lebih banyak terjadi pada bayi dan balita.
Diare dipengaruhi oleh Faktor internal meliputi Infeksi, Malabsorbsi,makanan
dan Psikologis (Ngastiyah, 2014) sedangkan faktor eksternal antaralain keadaan
lingkungan, perilaku masyarakat, pelayanan masyarakat, gizikependudukan,
pendidikan, keadaan sosial ekonomi. Penyakit diare dapatditanggulangi dengan
penanganan yang tepat sehingga tidak sampaimenimbulkan kematian terutama
pada balita (Zahroh et al., 2013).

b. Makanan Yang Tepat Bagi Balita Sesuai Umur


Upaya pengobatan diare dimana diare seringkali terjadi dehidrasi.
Berikuttindakan pencegahan dehidrasi yang bisa dilakukan di tingkat rumah
tangga jika balita mengalami diare menurut (Kemenkes RI, 2017) adalah
Memberikan ASI lebih sering dan lebih lama dari biasanya. Pemberian oralit
untuk mencegah dehidrasi sampai diare berhenti. Memberikan obat Zinc yang
tersedia di apotek,Puskesmas, dan rumah sakit. Diberikan sekali sehari selama 10
hari berturut-turut meskipun diare sudah berhenti. Zinc dapat mengurangi
parahnya diare,mengurangi dursi dan mencegah berulangnya diare 2 sampai 3
bulan ke depan.Memberikan sayuran rumah tangga, seperti sayur, kuah sup, dan
air mineral.Segera membawa Balita diare ke sarana kesehatan.

Pemberian makanan sesuai umur yaitu :


1) Bayi berusia 0-6 bulan : hanya diberikan ASI sesuai keinginan anak,paling
sedikit 8 kali sehari (pagi, siang, maupun malam hari). Jangan
berikanmakanan atau minuman lain selain ASI.
2) Bayi berusia 6-24 bulan: Teruskanpemberian ASI, mulai memberikan
Makanan Pendamping ASI (MP ASI) yangteksturnya lembut seperti
bubur, susu, dan pisang.
3) Balita umur 9 sampai 12bulan: Teruskan pemberian ASI, berikan MP ASI
lebih padat dan kasar sepertinasi tim, bubur nasi, tambahkan
telur/ayam/ikan/tempe/wortel/kacang hijau.
4) Balita umur 12 sampai 24 bulan: teruskan pemberian ASI, berikan
makanankeluarga secara bertahap sesuai dengan kemampuan anak.
5) Balita umur 2 tahun lebih: berikan makanan keluarga 3x sehari, sebanyak
1/3-1/2 porsi makan orangdewasa. Berikan pula makanan selingan kaya
gizi 2x sehari di antara waktumakan.
c. Demonstrasi mengolah makanan untuk balita

Resep sup krim brokoli bagi anak usia 1-2 tahun

Sup krim merupakan salah satu makanan hangat yang cocok untuk anak balita.
Selain dapat melegakan tenggorokan juga diperkaya dengan berbagai macam
sayuran. Sup krim brokoli merupakan salah satu makanan yang cocok sebagai
sumber nutrisi balita.

Brokoli mengandung kalsium dan juga vitamin K yang baik untuk kesehatan
tulang. Tidak hanya itu, magnesium, zinc dan juga fosfor terkandung di dalam
makanan ini. Berikut resep cara membuat sup krim brokoli.

Bahan:

1. 250 gram brokoli (lepaskan kuntumnya)


2. 1 sdm mentega
3. 1 siung bawang putih (dicincang halus)
4. 20 gram bawang bombay (cincang)
5. 250 ml susu segar
6. 250 ml kaldu
7. 2 sdm krim segar
8. ½ sdt merica bubuk
9. ½ sdt pala bubuk
10. 1 lembar daun salam
11. 1 sdt garam

Bahan lainnya:

1. Dasing asap (potong kasar dan ditumis)


2. Keju parut

Cara membuat:

1. Langkah pertama didihkan air terlebih dahulu kemudian rebus brokoli


hingga layu
2. Setelah itu, angkat dan rendam brokoli dalam air es hingga dingin dan
kemudian ditiriskan
3. Tumis bawang bombay dan bawang putih sampai layu
4. Kemudian, tambahkan brokoli dan tumis sebentar
5. Lalu, masukkan tumisan tadi ke dalam blender dan blender hingga halus
6. Setelah dihaluskan, masukkan susu dan tumis kembali sampai lembut
7. Lalu, pindahkan ke dalam panci dan masukkan kaldu, krim segar, merica,
garam, pala, serta daun salam dan masak hingga mendidih
8. Setelah matang, sajikan kedalam mangkuk kemudian tambahkan keju
parut dan irisan daging asap yang sudah ditumis
9. Makanan siap disantap

2.Model promosi kesehatan yang akan saya lakukan adalah dengan pemberdayaan
masyarakat

3. Target atau sasaran dalam promosi kali ini adalah masyarakat terutama keluarga
yang memiliki balita, supaya kasus diare menurun dan kematian akibat diare bisa
berkurang

Anda mungkin juga menyukai