Hipertensi dapat didefenisikan sebagai tekanan darah persisten dimana tekanan sistoliknya di atas 140 mmHg dan tekanan diastolik diatas 90 mmHg. Hipertensi merupakan penyebab utama gagal jantung, gagal ginjal. Disebut sebagai pembunuh diam-diam karena orang dengan hipertensi sering tidak menampakkan gejala (Brunner & Suddart, 2015 dalam Sumaryati, 2018). Hipertensi adalah suatu keadaan dimana seseorang mengalami peningkatan darah di atas normal yang ditunjukkan oleh angka systolic (bagian atas) dan angka diastolic (bagian bawah) pada pemeriksaan tensi darah menggunakan alat pengukur tekanan darah baik yang berupa cuff air raksa (Sphygomanometer) ataupun alat digital lainnya (Irwan,2016 dalam Sumaryati, 2018). Berdasarkan data World Health Organization (WHO), prevalensi tekanan darah tinggi tahun 2014 pada orang dewasa berusia 18 tahun keatas sekitar 22%. Penyakit ini juga menyebabkan 40% kematian akibat penyakit jantung dan 51% kematian akibat stroke. Selain secara global, hipertensi juga menjadi salah satu penyakit tidak menular yang paling banyak di derita masyarakat Indonesia (57,6%), di dalam (Jumriani et all, 2019). Secara nasional hasil Riskesdas 2018 menunjukkan bahwa prevalensi penduduk dengan tekanan darah tinggi sebesar 34,11%. Prevalensi tekanan darah tinggi pada perempuan (36,85%) lebih tinggi dibanding dengan laki-laki (31,34%). Prevalensi di perkotaan sedikit lebih tinggi (34,43%) dibandingkan dengan perdesaan (33,72%). Prevalensi semakin meningkat seiring dengan pertambahan umur (Kemenkes RI, 2019). Mengatasi hipertensi dapat dilakukan pengobatan farmakologi dan non farmakologi (Nirmawati, 2014). Pengobatan farmakologi yang diberikan pada klien adalah dengan obat, obat-obatan standar hipertensi adalah obat yang meliputi golongan diuretik, menekan simpatetik (simpatolitik), vasodilator arteriol, antagonis angiotensin (ACE inhibitor), penghambat saluran kalsium (blocker calsium antagonis) (Muttaqin, 2012). Penggunaan obat pada penderita hipertensi memiliki beberapa kelemahan, antara lain biaya mahal, membutuhkan kepatuha karena membutuhkan waktu yan relatif lama untuk dapat menurunkan tekanan darah serta sering timbul kebosanan mengkonsumsi obat pada pasien hipertensi (Myrank, 2009). Penatalaksanaan hipertensi non farmakologi dapat dilakukan dengan cara mengurangi berat badan bila kelebihan berat badan, hindari merokok, hindari minum kopi, hindari minum alkohol, kurangi konsumsi garam berlebih, hindari makanan berlemak tinggi (gajih, usus, kulit ayam), melakukan senam secara teratur dan melakukan terapi relaksasi (Maryam, 2010). Berbagai macam bentuk relaksasi yang sudah ada adalah relaksasi nafas dalam, guided imagery, relaksasi progresif, terapi musik, distraksi, massage, dan terapi relaksasi benson (Benson, 2000 dalam Anggraini, 2013). Peran Perawat sebagai (educator) atau pendidik, peran ini meningkatkan kesehatan melalui pemberian pengetahuan terkait dengan keperawatan dan tindakan medis, serta dapat menurunkan risiko kematian, penyakit kardiovaskular dan stroke (Gobel et al, 2016)
*B. Tujuan penulisan*
Adapun tujuan pada penulisan ini adalah : 1. Tujuan Umum Untuk menggambarkan asuhan keperawatan pada pasien dengan hipertensi. 2. Tujuan Khusus a. Mampu melakukan pengkajian, analisa data dan perumusan diagnosa pada pasien dengan hipertensi b. Mampu menetapkan rencana asuhan kerawatan (intervensi keperawatan) pada pasien dengan hpertensi c. Mampu melakukan implementasi keperawatan pada pasien dengan hipertensi d. Mampu melakukan evaluasi keperawatan pada pasien dengan hipertensi e. Mampu mendokumentasikan asuhan keperawatan pada pasien dengan hipertensi
*C. Metode penulisan*
Metode penyelesaian masalah pada penulisan makalah ini adalah menggunakan strategi pelaksanaan diagnosa asuhan keperawatan, intervensi, implementasi dan evaluasi keperawatan.
*D. Sistematika penulisan*
1. BAB I : PENDAHULUAN a. Latar Belakang Masalah b. Tujuan Penulisan c. Metode Penulisan d. Sistematika Penulisan 2. BAB II : KONSEP DASAR a. Pengertian b. Etimologi/Peedisposisi c. Manifestasi Klinik d. Komplikasi e. Penatalaksaan g. Pengkajian fokus h. Pathway Keperawatan i. Diagnosa Keperawatan j. Fokus Intervensi dan Rasional 3. BAB III : PENUTUP