05.3 Bab 3
05.3 Bab 3
LANDASAN TEORI
8
9
1. Pasangan batu
2. Beton
3. Tanah
4. Dapat juga menggunakan Beton Ferro cement
Data yang harus di dapatkan untuk menentukan jenis metode yang digunakan
adalah mengetahui nilai parameter statistic dalam analisi frekuensi banjir.
Perhitungan nilai parameter statistic yang digunakan dalam analisis frekuensi
banjir adalah:
∑𝑛
𝑖=1 ( 𝑋𝑖−Xrt)
2
Sd = √ (3.2)
𝑛−1
(Loebis,1984)
(Loebis,1984)
𝑛 ∑𝑛
𝑖=1 (Xi − Xrata−rata)
3
Cs = (3.4)
(𝑛−1)(𝑛−2)𝑥 𝑆𝑑 3
(CD.Soemarto,1999)
Dengan:
14
Xr = Nilai rata-rata X
Sx = Standar deviasi
Cs = Koefisien Kemencengan atau Asimetris
Ck = Koefisien Kurtosis
Cv = Koefisien Variasi
Setelah mendapatkan parameter statistic langkah selanjutnya adalah
menentukan jenis distribusi yang akan digunakan untuk menentukan curah hujan
rencana dengan memilih salah satu metode yang sesuai dengan syarat dari hasil
parameter statistic tersebut
Berikut merupakan tabel penentuan jenis distribusi berdasarkan hasil
parameter statistic:
𝑛 ∑𝑛
𝑖=1 ( 𝑋𝑖−Xrt)
2
Sx = √ (3.6)
𝑛−1
(Loebis,1984)
2. Hitung Nilai Faktor Frekuensi (K)
𝑌𝑡−𝑌𝑛
K= (3.7)
𝑆𝑛
(Loebis,1984)
15
Dimana:
K = Faktor Frekuensi
Yn = Harga rata-rata Reduce mean
Sn = Reduced standard deviation
Yt = Reduced variated /Periode ulang
Dimana :
Xt = Hujan dalam periode ulang T-tahun
Xr = Harga rata – rata
Sx = Reduced standard deviation
Dengan:
XT = Hujan Maksmimum Dalam Periode Ulang T-tahunan
Xr = nilai rata-rata hitung variat
Sd = deviasi standar nilai variat
KT = faktor frekuensi, merupakan fungsi dari peluang atau periode ulang.
16
Nilai KT dapat dilihat pada Tabel 3.2 Nilai Variabel Reduksi Gauss sebagai
berikut:
YT = Yr + KT x Sy (3.10)
(Loebis,1984)
∑𝑛
𝑖=1 ( 𝑌−Yr)
2
Sy = √ (3.11)
𝑛−1
𝛴𝑌
Yr = (3.12)
𝑛
Dengan:
YT = Hujan Maksmimum Dalam Periode Ulang T-Tahunan
YT = Log X
Yr = Nilai rata-rata hitung variat
17
Rumus Mononobe :
𝑅24 24 2
I24 = [ 24 ] × [ 𝑡𝑐 ]3 (3.9)
Dimana :
I = Intensitas hujan ( mm/jam )
R24 = Curah hujan harian maksimum ( mm )
tc = Waktu Konsentrasi ( jam )
Dimana:
tc = Waktu konsentrasi (jam)
18
Dimana :
Q = Debit aliran air limpasan (m3/detik)
C = Koefisen pengaliran (berdasarkan standar baku)
I = Intensitas hujan (mm/jam)
A = Luas daerah pengaliran (ha)
β = Konstanta untuk satuan luas daerah (km2)
Keterangan:
L : batas daerah pengaliran (L1+L2+L3)
L1 : ditetapkan dari as jalan sampai tepi perkerasan
L2 : ditetapkan dari tepi perkerasan sampai tepi bahu
L3 : tergantung dari keadaan setempat, maksimum 100 m
C1 x A1 + C2 x A2 + C3 x A3
C=
A1+A2+A3
Dimana :
C = Koefisien pengaliran gabungan
C1,C2,C3 = Koefisien pengaliran yang sesuai dengan tipe kondisi permukaan
A1,A2,A3 = Luas daerah pengaliran yang di perhitungkan
20
a. Persegi Panjang
Bentuk saluran empat persegi panjang tidak banyak membutuhkan ruang,
Sebagai konsekuensi dari saluran bentuk ini, saluran harus dari pasangan atau
beton. Bentuk ini juga berfungsi sebagai saluran air hujan, air rumah tangga
maupun air irigasi.
b. Trapesium
Bentuk saluran trapesium pada umumnya saluran dari tanah,Tapi
dimungkinkan juga bentuk dari pasangan. Saluran ini membutuhkan ruang yang
cukup dan berfungsi untuk pengaliran air hujan, air rumah tangga maupun air irigasi.
22
Dimana :
n = koefisien kekasaraan saluran manning
R = jari – jari hidrolis (m)
S = kemiringan saluran 0.5% = 0,005 (Drainase perkotaaan,1997)
V = kecepatan rata – rata aliran (m/det)
23
Dengan:
Q = debit aliran pada saluran (m3/dt)
V = kecepatan aliran (m/dt)
A = luas penampang basah saluran (m2)
Adapun dalam penelitian ini Time Schedule dibuat dalam bentuk Kurva S.
Kurva S menunjukan hubungan antara presentase pekerjaan yang harus
diselesaikan dengan waktu dalam satuan bobot persen.
Fungsi Kurva S antara lain:
a. Untuk mengontrol pelaksanaan pekerjaan pada setiap waktu, dengan
membandingkan bobot persen rencana dengan bobot persen realisasi.
b. Untuk mengetahui waktu pembayaran angsuran.
Anggaran biaya merupakan harga dari bangunan yang dihitung dengan teliti, cermat,
dan memenuhi syarat. Anggaran biaya pada bangunan yang sama akan berbeda-beda
dimasing-masing daerah, disebabkan karena perbedaan harga bahan dan upah tenaga
kerja.