UTS - Keadilan Dalam Perspektif Hukum
UTS - Keadilan Dalam Perspektif Hukum
ROMBEL 6
ALVIANTA AGUSTIN
NIM : 8111420284
Dosen Pengampu :
Dr. Indah Sri Utari, S.H., M.Hum.
Syukron Salam, S.H.I., S.H., M.H.
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.………………………………………………….……..…………1
KATA PENGANTAR………………………….………………………..……..2
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
3.1 Kesimpulan…………………………………………………………………13
3.2 Saran…………………………………………………..…………….…...….13
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………….14
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT. Tuhan Yang Mahakuasa karena telah
memberikan kesempatan pada Penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas
rahmat dan hidayah-Nya lah penulis dapat menyelesaikan makalah berjudul
“Konsep Keadilan Dalam Perspektif Filsafat Hukum” dengan tepat waktu. Makalah
“Konsep Keadilan Dalam Perspektif Filsafat Hukum” disusun guna memenuhi nilai
UTS (Ujian Tengah Semester) pada mata kuliah wajib Pengantar Filsafat Hukum
di Universitas Negeri Semarang. Selain itu, penulis juga berharap agar makalah ini
dapat menambah wawasan bagi pembaca mengenai konsep keadilan secara umum
maupun konteks filsafat.
Penulis
2
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Keadilan merupakan terminologi yang memiliki arti yang berbeda
dalam masing – masing bidangnya. Keadilan itu sendiri memiliki banyak
dimensi yakni sosial, ekonomi, dan hukum. Secara gamblang keadilan sering
dikaitkan dengan sesuatu yang dianggap benar, mewakili dan dapat diterima
semua pihak. Ukuran dalam menyelesaikan permasalahan dalam konteks
hukum adalah keadilan. Karena itu seorang penegak hukum berusaha
mengambil keputusan yang adil dan sesuai dasar hukum. Namun dalam kasus
tertentu ada pihak – pihak yang merasa bahwa putusan tersebut adil.
Keadilan memiliki rasa yang berbeda. Sebuah keadilan dapat terwujud
dari hati nurani. Dalam pandangan literatur keadilan sering dikaitkan sebagai
suatu sikap dan karakter seseorang. Keadilan bertentangan dengan
ketidakadilan. Keadilan merupakan cita – cita masyarakat dan seharuasnya
keadilan tidak memihak. Namun pasa kenyataanya kaum tidak berdaya sering
kali mengalami ketidakadilan. Ketidakberdayaan individu ini bisa berupa tidak
adanya perlindungan hukum, jaminan hukum, kelemahan materi, finansial dan
lain lain. Hal – hal demikian akhirnya mematahkan tujuan hukum yang idealis
yakni keadilan. Sebagai cita – cita utopis hukum , keadilan harus menjadi
prioritas dan langkah – langkah untuk mencapai tujuan tersebut harus dilakukan
secara efektif.
Keadilan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari tujuan hukum itu
sendiri, di samping kepastian hukum dan kemanfaatan. Menyikapi adanya
beberapa permasalahan hukum yang terjadi di negara Indonesia yang kemudian
dituangkan dalam beberapa putusan hakim sehingga membawa pada satu
perenungan bahwa terminologi keadilan yang notabene ada dalam kajian
filsafat dapatkah dijadikan sebagai bagian utama dalam pencapaian tujuan
hukum, mengingat konsep keadilan yang bersifat abstrak sehingga diperlukan
pemahaman dalam filsafat ilmu hukum yang akan menjelaskan nilai dasar
hukum secara filosofis sehingga dapat membangun hukum yang sebenarnya.
3
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dijabarkan di atas maka tujuan
rumusan masalah yang akan diuraikan adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana definisi dan makna keadilan?
2. Bagaimana konsep keadilan dalam perspektif filsafat hukum?
1.3 Tujuan
Dengan rumusan masalah yang telah ditentukan, maka tujuan yang
akam dicapai dalam pembahasan ini adalah :
1. Mengetahui definisi dan makna keadilan
2. Mengetahui konsep keadilan dalam perspektif filsafat hukum
1.4 Manfaat
Manfaat penyusunan makalah ini secara umum adalah menambah
pengetahuan penulis dan pembaca tentang konsep keadilan dalam perspektif
hukum sehingga mampu mengerti mengapa keadilan dijadikan sebagai tujuan
hukum yang idealis. Sedangkan manfaat penyusunan makalah secara khusus
adalah dapat memenuhi penugasan Ujian Tengah Semester mata kuliah
Pengantar Filsafat Hukum.
4
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Keadilan
Sebelum menyimpulkan lebih jauh definisi keadilan, berikut adalah definisi
keadilan menurut para ahli yang dapat dijadikan acuan dan gambaran mengenai
keadilan sebagai tujuan hukum yang ideal :
Dari kelima contoh pendapat yang dikemukakan oleh para ahli dapat
disimpulkan bahwa keadilan adalah menempatkan apa yang menjadi hak nya sesuai
dengan takarannya masing – masing yang dapat diterima san menjadi penyelesaian
dalam permasalahan. Keadilan adalah pengakuan dan perlakuan yang seimbang
antara hak dan kewajiban. Jika kita mengakui hak hidup kita, maka sebaliknya kita
5
wajib mempertahankan hak hidup dengan bekerja keras tanpa merugikan orang
lain.
Hal ini karena orang lain pun mempunyai hak hidup seperti kita. Jika kita
pun mengakui hak hidup orang lain, kita wajib memberikan kesempatan kepada
orang lain untuk mempertahankan hak hidup mereka sendiri. Jadi, keadilan pada
pokoknya terletak pada keseimbanganatau keharmonisan antara menuntut hak, dan
menjalankan kewajiban. Dapat dikatakan juga bahwa keadilan merupakan
representasi dari kebahagiaan masyarakat. Dari adanya cita – cita utopis mengenai
keadilan maka akan sangat dinantikan apabila kebahagiaan itu benar – benar
terwujud adanya.
6
menjauhkan diri dari tindakan yang tidak adil. Dalam konteks ini berarti keadilan
belum terwujud dan mungkin saja justru berlaku sesuatu yang tidak adil sehingga
pada akhirnya semua yang ada di dalam lingkungan tersebut mendamba keadilan
dan keadilan tersebut menjadi tututan. Apabila keadilan sudah menjadi tuntutan
berarti masyarakat sangat memerlukan itu dan keadilan harus ada untuk mengakhiri
hal yang salah atau tidak diinginkan. Dengan keadilan sebagai tuntutan maka
diharapkan pihak berwajib atau yang terlibat di dalam sebuah penentu kebijakan
untuk menciptakan keadilan diharapkan dapat membuat sesuatu yang mamph
mewujudkan rasa adil.
7
pribadi yang bersangkutan. Entah mereka bersikap adil atau tidak, tetapi hal
itu juga tergantung pada struktur sosial, politik dan ekonomi serta budaya
dalam masyarakat seluruhnya.
Keberadaan hukum ditentukan oleh perilaku, sifat, dan sikap yang berada
dalam jiwa manusia sebagai kondrat berkehidupan dan bermasyarakat. Pengaturan
kaidah hukum tentang tatanan manusia tidak hanya berpedoman kepada aturan
baku yang diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan saja, melainkan
juga berpedoman kepada segala norma dan nilai moral yang melekat kepada setiap
warga negara di dalam sebuah negara. Hukum dalam konteks negara Indonesia
yang menganut sistem demokrasi menjunjung nilai-nilai keadilan yang ada
didalamnya yang secara prinsip berkeadilan bagi seluruh rakyat Indonesia.
Nilai keadilan yang tertulis dalam konstitusi negara dan dasar negara
menjadi ciri bahwa keadilan dan hukum secara prinsip berdampingan. Keadilan
hadir sebagai bentuk konsekuensi adanya hukum. Hal ini harus senantiasa
diperkenalkan dan dijadikan sebagai pedoman nilai moral dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara. Nilai – nilai keadilan selalu menjadi bagian dari harapan
semua orang. Tujuan daripada adanya hukum adalah keadilan yang mampu
dirasakan semua kalangan masyarakat. Oleh karenanya dalam pembentukan hukum
positif harus memikirkan nilai – nilai tersebut.
8
Sebagai hukum positif dalam suatu negara hukum, penegakan hukum
dituntut agar dilakukan secara profesional, proporsional, baik, adil, serta bijak
sehingga sesuai dengan kaidah-kaidah kemanfaatan, kebaikan dan kesetaraan
dalam hukum itu sendiri. Para penegak hukum artinya mereka yang berwenang
dalam menangani tindak pelanggaran hukum sehingga bisa memberikan sanksi
yang sesuai dan tertera di dalam Undang – undang atau bentuk aturan lainnya baik
tertulis maupun tidak tertulis supaya menimbulkan efek jera bagi pelanggar dan
dalam rangka menciptakan suasama yang kondusif dan tertib dalam ruang lingkup
kenegaraan.
9
dari individu – undang yang bersangkutan. Sasarannya agar perangkat peraturan
tersebut dapat memenuhi cita keadilan sebagai manifestasi dari kedaulatan rakyat.
Salah satu diantara teori keadilan yang dimaksud antara lain teori
keadilan dari Plato yang menekankan pada harmoni atau keselarasan. Bagi
Plato keadilan tidak dihubungkan secara langsung dengan hukum. Baginya
keadilan dan tata hukum merupakan substansi umum dari suatu masyarakat
10
yang membuat dan menjaga kesatuannya. Konsepsi keadilan Plato yang
demikian ini dirumuskan dalam ungkapan “giving each man his due” yaitu
memberikan kepada setiap orang apa yang menjadi haknya. Untuk itu
hukum perlu ditegakkan dan Undang – undang perlu dibuat. Dalam
kaitannya dengan hukum, objek materianya adalah masalah nilai keadilan
sebagai inti dari asas perlindungan hukum, sedangkan objek formanya
adalah sudut pandang normatif yuridis dengan maksud menemukan prinsip
dasar yang dapat diterapkan untuk menyelesaikan masalah yang timbul di
bidang penggunaan nilai keadilan dimaksud.
11
keadilan pada aliran ini didasarkan pada asas kemanfaatan dan kepentingan
manusia. Keadilan mempunyai ciri sebagai suatu kebajikan yang
sepenuhnya ditentukan oleh kemanfaatannya, yaitu kemampuannya
menghasilkan kesenangan yang terbesar bagi orang banyak.
12
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Setelah membaca dan memahami lebih jelas bagaimana konsep keadilan
dalam pandangan filsafat hukum, sebaiknya para pembaca mampu mengulas lebih
dalam mengenai konsep keadilan dalam pandangan filsafat hukum. Selain itu juga
apa yang telah didapatkan hendaknya diterapkan dan diamalkan dalam kehidupan
sehari – hari mengenai konsep keadilan. Alangkah baiknya apabila setiap manusia
memiliki kesadaran akan keadilan yang dapat dilakukan dalam bentuk apapun.
Penerapan keadilan dalam lingkup hukum akan membimbing sebuah lingkungan
pada ketertiban dan kondisi yang kondusif.
13
DAFTAR PUSTAKA
Bahder Johan. 2013. Kajian Filosofis Tentang Konsep Keadilan dari Pemikiran
Klasik Sampai Pemikiran Modern. Universitas Jambi. Vol. 3 No. 2
Mahir Amin. 2014. Konsep Keadilan Dalam Filsafat Hukum Islam. Fakultas
Syari'ah dan Hukum UIN Sunan Ampel Surabaya. Vol. 4 No. 2
Muhammad Helmi. 2015. Konsepsi Keadilan Dalam Filsafat Hukum dan Filsafat
Hukum Islam. Sharī'a Department, STIS Samarinda. Vol. XIV No. 2
14