Hubungan Antara Agama Dan Politik
Hubungan Antara Agama Dan Politik
Disusun oleh:
PASCASARJANA
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, penyusun panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang
telah melimpahkan rahmat, hidayah,dan inayah-Nya kepada penyusun, sehingga
penyusun dapat menyelesaikan Sosiologi Agama “Hubungan Antara Agama dan
Politik (Negara)” dengan baik.
1. Prof. Dr. Ahidul Asror, M. Si dan Dr. H. Sukarno, M.Si. selaku dosen
pengampu mata kuliah Sosiologi Agama
2. Kepada teman-teman program study Studi Islam yang telah membantu
dalam hal sarana prasarana juga dukungan motifasi dalam menyelesaikan
tugas ini.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
Kesimpulan .................................................................................................. 7
ii
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Politik menurut Aristoteles merupakan master of science, bahwa politik
kunci utama dalam memahami lingkungan dan baginya politik yang mengatur
apa yang seharusnya. Sedangkan agama merupakan sebuah sistem
kepercayaan dan sarana yang membawa ke arah kebahagiaan, yang secara
normative mengajarkan keharmonisan dan juga kasih sayang.1
Dengan hal ini agama dan politik mempunyai peran penting antara satu
sama lain. Dimana agama dalam perannya mengkontruksi dan memberikan
kerangka nilai dan norma dalam membangun sturktur negara dan
mendisplinkan masyarakat. Sedangkan politik dalam menggunakan peran
agama untuk mendogmatik agar warga negara mematuhi negara. Dari
hubungan timbal balik tersebut yang menimbulkan hubungan saling
mendominasi antara agama dan politik.2
Dari sini penyusun akan membahas lebih lanjut mengenai hubungan
agama dan politik (negara), agar lebih memahamkan.
B. Rumusan Masalah
a. Bagaimana Pengertian Politik Menurut Islam?
b. Bagaimana Hubungan Anatara Agama dan Politik (Negara)?
c. Bagaimana Hubungan Agama dan Politik: Pemikiran Hasan Al-Banna?
C. Tujuan Masalah
a. Untuk Pengertian Politik Menurut Islam
b. Untuk mendeskripsikan Hubungan Anatara Agama dan Politik (Negara)
c. Untuk mendeskripsikan Hubungan Agama dan Politik: Pemikiran Hasan
Al-Banna
1
Desniati Harahap, Analisis Hubungan Antara Agama dan Politik, Ikatan Mahasiswa Tapanuli
Selatan, Yogyakarta 2014, Hal 2-3.
2
Ajat Sudrajat, Agama dan Perilaku Politik, prodi ilmu sejarah FISE UNY, hal 1.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Atnawi, Relasi Agama dan Politik (kajian relasi islam dan politik dalam berbagai dimensi),
Februari 2018. Vol. 5. No. 1, Hal 25-26.
3
Tingginya korelasi agama dan politik bisa dipahami dengan tiga cara yaitu:
4
Asep Nurjaman, Clevage Agama di Tingkat Lokak, Indonesia: Identifikasi Partai Tanpa Komitmen
Electoral, Jurnal Sospol, Vol 3 No 2 (Juli-Desember 2017), Hal 43-65.
5
Neneng Yani Yuningsih, Pola Interaksi (Hubungan Antara Agama, Politik dan Negara
(Pemerintahan) Dalam Kajian Pemikiran Politik (Islam), Hal 12
4
a. Agama adalah politik, atau bisa dibilang produk politik, karena dalam
berbagai fakta sejarah agama memang menunjukkan bahwa kelahiran
agama (terutama agama ibrahim) adalah kritik perlawanan,
pemberontakan, dan pembebasann dari hegemoni dan sisitem politik
rezim penguasa. Sehingga agama menjadi kumpulan daya kohesif
yang mengikat umat melakukan perlawanan.
b. Agama merupakan struktur penyelamat yang mengahasilkan agen
penyelamat. Agama berkaitan dengan usaha-usaha yang dilakukan
manusia sebagai tolak ukur dalamnya makna dan keselamatan diri,
keluarga dan keselamatan alam semesta. Karena agama bisa dijadikan
sebagai khayalan untuk membangkitkan kebahagian, melarikan rasa
takut bahkan agama bisa dijadikan dalam membenarkan kekejaman
pada orang lain. Sehingga dari gagasan penyelamatan yang demikian
sentral dalam setiap agama.
c. Agama merupakan sebagai alat analisis sekaligus jawaban dalam
persoalan dunia. Ia adalah sumber pembaharu-pembaharu yang
kreatif. Karena paradigma inilah, kita bisa melihat jejak rekam para
nabi yang ditempatkan sebagai tempat bertanya sekligus tempat
menjelaskan poblem umat.6
C. Hubungan Agama dan Politik: Pemikiran Hasan Al-Banna
Hasan Al-Banna biasa disebut sebagai neo-salafie dengan tiga
pandangan dasar dalam pemikirannya yaitu: pertama, islam merupakan
sebuah sistem komprehensif yang mampu berkembang sendiri. Kedua,
islam merupakan dari dua sumber fundamental yaitu al-Qur’an dan Hadits.
Ketiga, islam merupakan berlaku sebagai segala waktu dan tempat.
Dalam pemikirannya mengenai politik, ada tiga pandangan terkait
dengan politik menurutnya pertama, reformasi sosial dengan asa akidah.
Kedua, tidak adanya pemisahan antara agama dan negara. Ketiga, syariat
Islam sebagai undang-undang tertinggi dalam pemerintahan Islam.
6
Asep Nurjaman, Clevage Agama di Tingkat Lokak, Indonesia: Identifikasi Partai Tanpa Komitmen
Electoral, Jurnal Sospol, Vol 3 No 2 (Juli-Desember 2017), Hal 43-65.
5
Ada dua tujuan umum yang berkaitan dengan politik yaitu: a).
Membebaskan negara Islam dari penguasa asing. b). Mendirikan negara
Islam yang bebas melaksanakan hukum Islam, menerapkan sistem sosial
masyarakat dan menyampaikan prinsip dan dakwahnya kepada seluruh
manusia.
Politik adalah ilmu tentang pemerintahan atau ilmu siyasah, yaitu
ilmu tata negara. Pengertian dan konsep politik atau siyasah sangatlah
berbeda antara Islam dan orang-orang yang bukan Islam. Politik dalam
Islam lebih menjurus kepada kegiatan umat dengan melakukan usaha
mendukung dan melaksanakan syari’at Allah melalui sistem kenegaraan
dan pemerintahan. Ia merupakan sistem peradaban yang lengkap yang
mencakup agama dan negara secara bersamaan. Sejak IM (Ikhwatul
Muslimin) didirikan oleh Al-Banna kondisi yang hadapi oleh Mesir dan
dunia Barat banyak dipengaruhi dalam lingkungan pemikiran Barat. Para
tokoh sekuler membatasi aktivitas agama sebatas dinding masjid dan
menjadi urusan pribadi padahal pada dasarnya Islam merupakan sistem
yang sempurna.
Kesuksesan dakwah yang dilakukan Rasulullah saw merupakan
suatu implementasi strategi politik yang beliau rancang, yang kita bisa
lihat ketika Rasulullah saw dan para sahabat hijrah ke Madinah, beliau
tidak lari dari intimidasi rezim kafir Quraisy, akan tetapi beliau justru
melakukan strategi konsolidasi politik yakni dengan memulai membangun
kekuatan politik internal hingga mengadakan koalisi politik dengan kaum
Yahudi dan Nasrani dengan membuat perjanjian Piagam Madinah.
Pendapat beliau bahwa politik merupakan hal yang memikirkan tentang
persoalan-persoalan internal maupun eksternal umat.7
Politik sisi internal yang dimaksud ialah mengatur roda
pemerintahan, menjalankan tugas-tugasnya, merinci hak-hak dan
kewajiban-kewajibannya, melakukan pengawasan terhadap penguasa yang
7
Ridwan, Hubungan Islam dan politik di Indonesia perspektif Pemikiran Hasan Al-Banna, Volume
12, Nomor 2, Juli-Desember 2017, Hal 228-229.
6
8
Ridwan, Hubungan Islam dan politik di Indonesia perspektif Pemikiran Hasan Al-Banna, Volume
12, Nomor 2, Juli-Desember 2017, Hal 229-230.
7
BAB III
PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
Atnawi. 2018. .Relasi Agama dan Politik (kajian relasi islam dan politik dalam
berbagai dimensi). Februari Vol. 5. No. 1.
Harahap, Desniati. 2014. Analisis Hubungan Antara Agama dan Politik. Ikatan
Mahasiswa Tapanuli Selatan. Yogyakarta.
Sudrajat, Ajat. Agama dan Perilaku Politik. prodi ilmu sejarah FISE UNY.
Nurjaman, Asep. 2017. Clevage Agama di Tingkat Lokak, Indonesia: Identifikasi
Partai Tanpa Komitmen Electoral. Jurnal Sospol, Vol 3 No 2 (Juli-
Desember).
Yuningsih, Neneng Yani. Pola Interaksi (Hubungan Antara Agam., Politik dan
Negara (Pemerintahan) Dalam Kajian Pemikiran Politik (Islam).