Anda di halaman 1dari 28

LAPOR

AN
PRAKT
IKUM
PENG
UKUR
AN
GPS
MENG
GUNA
KAN
METO
DE
STATIK

TEKNIK
GEOMATI

FAKULTAS
TEKNIK
SIPIL,
LINGKUNG
AN DAN
KEBUMIAN

INSTITUT
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan praktikum yang
berjudul, “LAPORAN PRAKTIKUM PENGUKURAN GPS MENGGUNAKAN METODE
STATIK” dengan lancar dan tepat pada waktunya. Laporan praktikum ini dibuat untuk
dijadikan catatan pembelajaran mengenai fotogrametri sebagai perencanaan, pelaksanaan,
dan pengukuran dalam suatu pekerjaan.

Laporan praktikum pertama ini merupakan hasil kerjasama kelompok dengan tujuan
untuk memenuhi syarat utama dalam mata kuliah GNSS. Laporan praktikum pertama ini
memberikan informasi mengenai pengenalan alat bahan, tata acara, dan metode-metode
dalam pengukuran GPS metode statik. Oleh karena itu kami mengucapkan terimakasih
kepada:

1. Bapak Mokhamad Nur Cahyadi ST.,M.Sc.,Ph.D selaku dosen pengampu mata kuliah
GNSS atas didikan dan bimbingannya.
2. Bapak Akbar Kurniawan ST., MT., selaku asisten dosen GNSS atas didikan,
bimbingan dan arahannya.
3. Bapak Hamsa selaku laboran yang telah membantu peminjaman alat praktikum.

Semoga laporan praktikum ini dapat bermanfaat. Apabila ada kesalahan mohon diberikan
saran untuk kebaikan selanjutnya, terimakasih.

Surabaya, 9 November 2019

Penulis

1|Page
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................1
DAFTAR ISI..............................................................................................................................2
BAB I.........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN......................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................4
1.2 Maksud Dan Tujuan....................................................................................................4
BAB II........................................................................................................................................5
LANDASAN TEORI.................................................................................................................5
2.1 GNSS...........................................................................................................................5
2.2 GPS..............................................................................................................................6
2.3 Metode Penentuan Posisi.............................................................................................7
2.4 Perkembangan GNSS..................................................................................................8
BAB III.......................................................................................................................................9
PELAKSANAAN......................................................................................................................9
3.1 Alat Dan Bahan...........................................................................................................9
3.2 Tempat Dan Waktu Praktikum..................................................................................10
3.3 Petunjuk Praktikum...................................................................................................11
3.4 Pembagian Tugas.......................................................................................................12
BAB IV....................................................................................................................................13
HASIL DAN ANALISA..........................................................................................................13
4.1 Koordinat UTM.........................................................................................................13
4.2 Koordinat Titik Acuan...............................................................................................13
4.3 Data Baseline.............................................................................................................13
4.4 Perhitungan Perataan Secara Manual........................................................................14
4.5 Hasil Perataan Secara Manual...................................................................................16
4.6 Selisih Koordinat Sebelum dan Sesudah Perataan dengan Metode Manual.............16
4.7 Perhitungan Perataan Jaring Menggunakan Software Topcon Tools........................16
4.8 Selisih Koordinat Sebelum dan Sesudah Perataan dengan Metode Topcon Tools...17
4.9 Perbedaan Koordinat Antara Perataan Secara Manual dengan Menggunakan
Aplikasi Topcon Tools.........................................................................................................17
BAB V......................................................................................................................................18
PENUTUP................................................................................................................................18
5.1 Kesimpulan................................................................................................................18
LAMPIRAN.............................................................................................................................19

2|Page
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
GNSS adalah singkatan dari Global Navigation Satellite System. GNSS tersebut
merupakan teknologi yang digunakan untuk menentukan posisi atau lokasi (lintang, bujur,
dan ketinggian) serta waktu dalam satuan ilmiah di bumi. Satelit akan mentransmisikan
sinyal radio dengan frekuensi tinggi yang berisi data waktu dan posisi yang dapat diambil
oleh penerima yang memungkinkan pengguna untuk mengetahui lokasi tepat mereka
dimanapun di permukaan bumi. Tidak terbatas oleh kedua hal tersebut, penggunaan
teknologi GNSS dapat digunakan untuk mengetahui keadaan meteorologi (troposfer dan
ionosfer), deformasi, dan banyak hal turunan lainnya.

GPS (Global Positioning System) merupakan sistem untuk menentukan posisi dan
navigasi secara global dengan menggunakan satelit yang pertama kali dikembangkan oleh
Departemen Pertahanan Amerika Serikat dan dikelola oleh Amerika Serikat ynag
digunakan untuk kepentingan militer ataupun sipil. Saat ini GPS sudah digunakan secara
massal dengan memanfaatkan apliasi di Handphone. Sistem GPS sudah banyak
digunakan dalam berbagai disiplin bidang ilmu yang berkaitan dengan navigasi dan
penentuan posisi menggunakan GPS.

GNSS merupakan pengembangan sistem navigasi berbasiskan satelit. Sedangkan GPS


merupakan singkatan dari Global Positioning System yang merupakan jenis satelit GNSS
yang dimiliki oleh Amerika Serikat. Seiring berkembangnya jaman, semakin banyak pula
jenis satelit yang diluncurkan oleh berbagai negara. Oleh karena itu, istilah GPS saat ini
digantikan dengan GNSS.

Penggunaan Teknologi GNSS di Indonesia banyak digunakan dalam bidang


pemetaan, seperti pembangunan Jaring Kontrol Horizontal Nasional, pemetaan detail dan
topografi, serta pemetaan batas. Hingga saat ini cukup banyak metoda penentuan posisi
menggunakan teknologi GNSS. Aplikasi utama dari GNSS adalah untuk mendukung
navigasi darat, laut dan udara. Manfaat GNSS ini terbagi dua yaitu pemanfaatan bidang-
bidang strategis seperti isu keselamatan negara, pertahanan nasional, penanggulangan
bencana, mendukung industri strategis (pertanian, perikanan, perbankan, transportasi
skala besar dan bidang non stategis seperti aplikasi keperluan perseorangan, hobi dan
lain-lain).

1.2 Maksud Dan Tujuan


Adapun maksud dan tujuan dari hasil laporan praktikum ini adalah:
1. Mengetahui cara menentukan posisi menggunakan GPS.
2. Mengetahui fungsi GPS dalam penentuan posisi.
3. Mengetahui cara pemrosesan data hasil penentuan posisi menggunakan GPS.

3|Page
BAB II

LANDASAN TEORI
2.1 GNSS
GNSS (Global Navigation Satellite System ) merupakan sistem satelit navigasi dan
penentuan posisi yang dikembangkan oleh beberapa negara, seperti GPS (Global
Positioning System) dari Amerika Serikat, GLONASS dari Rusia, BeiDou dari China dan
GALILEO dari Eropa. Sistem ini dapat memerikan informasi mengenai posisi tiga
dimensi dan ditambah dengan informasi waktu. Tidak terbatas oleh kedua hal tersebut,
penggunaan teknologi GNSS dapat digunakan untuk mengetahui keadaan meteorologi
(troposfer dan ionosfer), deformasi, dan banyak hal turunan lainnya.

Penggunaan Teknologi GNSS di Indonesia banyak digunakan dalam bidang


pemetaan, seperti pembangunan Jaring Kontrol Horizontal Nasional, pemetaan detail dan
topografi, serta pemetaan batas. Hingga saat ini cukup banyak metoda penentuan posisi
menggunakan teknologi GNSS.

Gambar 1 Metode penentuan posisi

Ada beberapa hal yang membuat metode pengukuran mengguanakan GNSS memiliki
kelebihan dibandingkan dengan metode konvensional, diantaranya :

1. GNSS dapat digunakan setiap saat tanpa tergantung waktu dan cuaca
2. Satelit-satelit GNSS mempunyai ketinggian orbit yang cukuo tinggi yaitu sekitar
20.000 km di atas permukaan bumi serta dengan jumlah yang relatif cukup
banyak. Hal ini menjadikan GNSS dapat meliput wilayah yang cukup luas
sehingga dapat digunakan oleh banyak orang sekaligus.
3. Penggunaan GPS Geodetic dalam penentuan posisi relatif tidak terlalu
terpengaruh dengan kondisi topografis daerah survei dibandingkan dengan
penggunaan metode terestris.
4. Posisi yang ditentukan oleh GNSS mengacu ke suatu datum global yang relatif
teliti dan mudah direalisasikan, yaitu datum WGS 84.

4|Page
5. GNSS dapat memberikan ketelitian posisi yang spektrumnya cukup luas. Dari
yang sangat teliti (orde millimeter) sampai orde meter.
6. Pemakaian sistem GNSS tidak dikenakan biaya.
7. Lebih efisien dalam waktu, biaya operasional, dan tenaga.
8. Celah untuk memanipulasi data pada pengukuran GNSS lebih sulit dibandingkan
menggunakan metode terestris
9. Relatif mudah dipelajari sekalipun oleh orang awam yang belum pernah
menggunakan.

2.2 GPS
GPS merupakan sistem navigasi berbasis satelit yang dibangun dengan awalnya
menggunakan 24 satelit yang diletakkan di orbit bumi oleh Departemen Pertahanan
Amerika Serikat. Untuk saat ini, satelit yang digunakan GPS sudah mencapai 31 satelit.
GPS dikembangkan pertama kali untuk tujuan militer, namun pada tahun 1980
pemerintah membuat GPS terbuka untuk digunakan oleh masyarakat sipil. GPS dapat
bekerja pada musim apapun dan dimanapun diseluruh permukaan bumi selama 24 jam
sehari. Penggunaan GPS tidak dikenakan biaya apapun.

Satelit GPS memutari bumi dua kali sehari dalam orbitnya dan mentransmisikan
sinyal informasi ke bumi. GPS receiver mengambil informasi dan menggunakan
triangulation untuk menghitung lokasi dari pengguna. Triangulation adalah sebuah proses
pencarian koordinat dan jarak sebuah titik dengan menggunakan pengukuran sudut antara
suatu titik dengan dua atau lebih titik acu (satelit) yang sudah diketahui posisinya dan
jarak-jarak antara satelit. Kordinat dan jarak ditentukan dengan menggunakan hukum
sinus.

Satelit GPS memancarkan dua sinyal yaitu frekuensi L1 (1575.42 MHz) dan L2
(1227.60 MHz). Sinyal L1 dimodulasikan dengan dua sinyal pseudo-random yaitu kode P
(Protected) dan kode C/A (coarse/aquisition). Sinyal L2 hanya membawa kode P. Setiap
satelit mentransmisikan kode yang unik sehingga penerima (GPS Receiver) dapat
mengidentifikasi sinyal dari setiap satelit. Pada saat fitur ”Anti-Spoofing” diaktifkan,
maka kode P akan dienkripsi dan selanjutnya dikenal sebagai kode P(Y) atau kode Y.
Penghitungan posisi dilakukan dengan 2 cara yaitu dengan kode C/A dan kode P(Y). GPS
receiver menghitung jarak antara GPS receiver dengan satelit (pseudorange).

GPS receiver akan membandingkan waktu sebuah sinyal yang ditransmisikan oleh
satelit dengan waktu yang diterima. Perbedaan waktu akan memberikan informasi
seberapa jauh antara satelit dan GPS receiver. Sebuah GPS receiver setidaknya harus
memastikan minimal membutuhkan tiga buah kanal satelit untuk menghitung posisi 2D
(Latitude dan Longitude) dan melacak perpindahan. Dengan menggunakan empat kanal
satelit atau lebih, GPS receiver dapat menghitung posisi 3D (Latitude, Longitude dan
Altitude). Namun pada prakteknya GPS receiver dapat menangkap sampai dengan 12
kanal satelit. Semakin banyak kanal satelit yang berhasil diterima oleh GPS receiver
maka akurasi yang diberikan akan semakin tinggi.

5|Page
2.3 Metode Penentuan Posisi

a. Metode Absolut
1. Posisi ditentukan dalam sistem WGS ‘84
2. Prinsip penentuan posisi adalah reseksi dengan jarak ke beberapa satelit secara
simultan
3. Hanya memerlukan satu receiver, biasanya tipe hand held
4. Titik yang ditentukan dalam keadaan diam maupun bergerak
5. Biasanya menggunakan data pseudorange
6. Ketelitian posisi yang diperoleh sangat bergantung pada tingkat ketelitian data
serta geometri satelit
7. Metode ini tidak untuk penentuan posisi yang teliti

b. Metode Diferensial
1. Posisi titik ditentukan secara relatif/diferensial terhadap titik lain yang telah
ditentukan koordinatnya.
2. Mereduksi beberapa jebis kesalahan dan bias dari data penganatan GPS
3. Ketelitian meningkat dibandingkan dengan metode absolut

6|Page
2.4 Perkembangan GNSS
Dulu, orang-orang sering memakai istilah GPS dikarenakan satelit keluaran Amerika
tersebut merupakan pelopor dalam bidang ini. Hingga akhirnya di saat berbagai satelit
navigasi lainnya diluncurkan, istilah GNSS dijadikan nama resmi untuk sistem navigasi
berbasiskan satelit ini. GPS yang memiliki nama resmi Navstar GPS sendiri mulai
diluncurkan di tahun 1973 oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat dan mulai
dipakai secara luas untuk kepentingan umum di tahun 1995.

Selain, GPS ada juga Satelit GLONASS yang diluncurkan oleh Pemerintah Rusia
pertama kali pada tahun 1982, lalu ada satelit Galileo yang diluncurkan Uni Eropa
melalui European GNSS Agency (EGS) pertama kali di tahun 2011.Selain 3 satelit
tersebut, ada beberapa satelit yang baru bisa digunakan untuk regional tertentu saja
seperti Beidou (Cina), IRNSS (India) dan QZSS (Jepang). Dan juga ke depannya,
pemerintah Perancis akan meluncurkan satelit navigasi milik mereka sendiri.

7|Page
BAB III

PELAKSANAAN
3.1 Alat Dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum metode statik kali ini adalah:
a. GPS Geodetik Topcon Hiper Pro

g. Paku payung

b. Tribrach

h. Smartphone

c. Statif

i. Alat tulis

d. Roll meter

j. Form ukur

e. Aki basah

f. Software Topcon Tools

8|Page
3.2 Tempat Dan Waktu Praktikum
Praktikum kalibrasi foto ini dilakukan pada:
Hari : Sabtu
Tanggal : 2 November 2019
Lokasi : BM Geomatika ITS, halaman parkir Gedung Forensik dan halaman parkir
Graha ITS.

Detail Jadwal Pelaksanaan


Sabtu, 2 November 2019
Titik Waktu Pelaksanaan Kegiatan
Memulai pengukuran di titik B dan mengakhiri
B 11.26-12.01 WIB
pengamatan di titik B
Memulai pengukuran di titik C dan mengakhiri
C 12.18-13.45 WIB
pengamatan di titik C
Memulai pengukuran di titik A dan mengakhiri
A 11.25-12.55 WIB
pengamatan di titik A
Memulai pengukuran di titik B dan mengakhiri
B 13.09-13.44 WIB
pengamatan di titik B

9|Page
3.3 Petunjuk Praktikum
Flow chart praktikum:

Mulai

Pra-Survei

Survei GPS

Pengolahan Data

Analisa Data

Laporan Praktikum

Selesai

Penjelasan diagram alir praktikum diatas sebagai berikut :


1. Mulai
2. Pra-Survei
Kegiatan pra survei merupakan kegiatan paling awal dari praktikum GPS.
Kegiatan pra-survei dibagai menjadi 2, yakni orientasi medan dan sketsa lapangan.
Orientasi medan yang bertujuan untuk mengetahui seperti apa kondisi di lapangan
saat akan melakukan survei GPS. Sketsa lapangan bertujuan untuk menggambarkan
kondisi lapangan dalam bentuk sketsa yang kemudian dijadikan gambaran untuk
menentukan metode apa yang akan digunakan dalam pengukuran GPS. Persiapan
alat dan formulir pengukuran khusus GPS harus dipersiapkan sebelum melakukan
survei lapangan.
Dalam tahap ini pula, ditentukan metode penentuan posisi titik GPS yang akan
digunakan. Dalam hal ini, digunakan metode diferensial GPS statik pada ketiga titik
A (BM Geomatika), titik B (halaman parkir Gedung Forensik), dan titik C (halaman
parkir are Graha ITS).
3. Survei GPS
Survei GPS merupakan kegiatan paling inti dari praktikum GPS ini. Dengan
berbekal dua set peralatan GPS disertai dengan logistik sebagai penunjang kegiatan
survei, tim dibagi menjadi 2 kelompok dengan masing–masing kelompok sebanyak
4 atau 3 orang. Metode pengukuran GPS yang kami gunakan adalah metode jaring.
4. Pengolahan Data
Setelah melakukan kegiatan survei GPS langkah selanjutnya yang harus
dilakukan adalah mengunduh data hasil pengukuran dengan menggunakan software
buatan TOPCON. Kemudian diolah menggunakan software TOPCON Tools versi

10 | P a g e
8.2.3.
Selain mengolah data dengan bantuan software tersebut, pengolahan data juga
dilakukan secara manual untuk perataan baseline jaring. Perataan secara manual ini
menggunakan titik-titik yang telah dikonversi ke koordinat geosentrik.
5. Analisis Data
Hasil perataan secara manual dibandingkan dengan hasil perataan
menggunakan software TOPCON Tools. Oleh karena titik C digunakan sebagai titik
ikat, maka perataan secara manual digunakan untuk membandingkan hasil untuk
penentuan posisi titik A dan B.
Data yang telah diolah belum sepenuhnya benar, maka dari itu perlu dilakukan
analisis data mengenai hal–hal apa saja yang menyebabkan terjadinya kesalahan
pada proses pengolahan data.
6. Laporan Praktikum
Hal terakhir yang harus dilakukan adalah membukukan hasil praktikum kami
ini dalam sebuah laporan praktikum yang nantinya akan diserahkan kepada dosen
sebagai bukti bahwa kami telah melakukan praktikum Survei Pengukuran Titik
Kontrol Dengan Metode Jaring Menggunakan GPS.
7. Selesai
3.4 Pembagian Tugas
Pembagian tugas pada praktikum ini adalah sebagai berikut :
No Surveyor NRP Tugas
Pengamatan BM Geomatika dan halaman
1 Rheza Tri Nugroho 03311740000010 parkir Gedung Forensik, Pengolahan Data,
Pembuatan Laporan
Pengamatan halaman parkir Graha ITS dan
2 Yoga Arif Rohman 03311740000016 BM Geomatika, Pengolahan Data,
Pembuatan Laporan
Pengamatan halaman parkir Gedung
3 Akhmad Barizil Hak 03311740000041 Forensik dan halaman parkir Graha ITS,
Pengolahan Data, Pembuatan Laporan
Pengamatan BM Geomatika dan halaman
4 Alifiah Bilqis R. 03311740000039 parkir Gedung Forensik, Pengolahan Data,
Pembuatan Laporan
Pengamatan BM Geomatika dan halaman
5 Alfian Bimanjaya 03311740000045 parkir Graha ITS, Pengolahan Data,
Pembuatan Laporan
Pengamatan halaman parkir Graha ITS dan
6 Alvin Fakhrinaldy K. 03311740000056 halaman parkir Gedung Forensik,
Pengolahan Data, Pembuatan Laporan
Pengamatan BM Geomatika dan halaman
7 Zahroh Arsy Udama 03311740000070 parkir Graha ITS, Pengolahan Data,
Pembuatan Laporan

11 | P a g e
BAB IV

HASIL DAN ANALISA


4.1 Koordinat UTM
Hasil yang didapat setelah pelaksanaan praktikum survey GPS disebutkan pada tabel
di bawah ini. Hasil dari proses pengolahan baseline pada perangkat lunak Topcon Tools
v.8.2.3 yaitu seperti dalam tabel di bawah ini:
Koordinat UTM Titik dari Software TOPCON Tools
Northing (m) Easting (m) Elevation (m)

Titik A (Teknik Geomatika) 9194924.784 698177.730 34.003


Titik B (Gedung Forensik) 9195231.850 698389.187 22.279

Titik C (Graha ITS) 9195156.041 697745.766 22.272

4.2 Koordinat Titik Acuan


Koordinat yang dianggap menjadi titik referensi yaitu koordinat titik C (Graha), jadi
hanya data koordinat titik C yang digunakan dalam perhitungan.
Koordinat Titik Acuan
Nc (m) 9195156.041

Ec (m) 697745.766

Zc (m) 22.272
4.3 Data Baseline
Berikut hasil baseline yang dihasilkan dalam pengukuran yang terdapat pada
perangkat lunak Topcon Tools v.8.2.3.

Baseline Dn(m) De (m) Dh (m)


Titik A ke B 311,699 205,751 -0,329
Titik B ke C -77,967 -634,620 -0,280
Titik A ke C 233,758 -428,897 -0,596

12 | P a g e
4.4 Perhitungan Perataan Secara Manual

13 | P a g e
14 | P a g e
4.5 Hasil Perataan Secara Manual
Berdasarkan data tersebut, maka koordinat hasil perataan jaring menggunakan matlab
di atas adalah:
Tabel Koordinat Hasil Perataan Jaring
Koordinat

Northing (m) Easting (m) Elevation (m)

Titik A 9194922.2913 698174.65533 22.752

Titik B 9195233.9997 698380,39667 22.664

4.6 Selisih Koordinat Sebelum dan Sesudah Perataan dengan Metode Manual

Selisih Koordinat
BM
Easting (m) Northing (m) Elevation (m)

Titik A 2,4927 3,07467 11,251

Titik B -2,1497 8,79033 0.0126

4.7 Perhitungan Perataan Jaring Menggunakan Software Topcon Tools

Used GPS Observations


Name dN (m) dE (m) dHt Horz RMS (m) Vert RMS (m)
(m)
Titik A−Titik B 311.70 205.751 -0.330 0.016 0.018
0
Titik A−Titik C 233.75 -428.898 -0.596 0.004 0.009
8
Titik B−Titik C -77.967 -634.621 -0.279 0.002 0.005
GPS Observation Residuals
Name dN (m) dE (m) dHt Horz RMS (m) Vert RMS (m)
(m)
Titik A−Titik B 311.70 205.751 -0.330 0.016 0.018
0
Titik A−Titik C 233.75 -428.898 -0.596 0.004 0.009
8
Titik B−Titik C -77.967 -634.621 -0.279 0.002 0.005
Control Points
Name Grid Northing (m) Grid Easting (m) Elevation (m) Code

15 | P a g e
Titik C 9195156.041 697745.766 22.272

Adjusted Points
Name Grid Northing (m) Grid Easting (m) Elevation (m) Code
Titik A 9194922.286 698174.657 22.870
Titik B 9195234.007 698380.390 22.550

4.8 Selisih Koordinat Sebelum dan Sesudah Perataan dengan Metode Topcon Tools
Selisih Koordinat
BM Easting (m) Northing (m) Elevation (m)
Titik A 2,498 3,073 11,133
Titik B 2,157 8,797 0.271

4.9 Perbedaan Koordinat Antara Perataan Secara Manual dengan Menggunakan


Aplikasi Topcon Tools
Koordinat
Manual Topcon Tools Selisih
XA 698174.65533 698174.657 0.00167
YA 9194922.2913 9194922.286 0.0053
ZA 22.752 22.272 0.48
XB 698380,39667 698380.390 0.00667
YB 9195233.9997 9195234.007 0.0073
ZB 22.664 22.550 0.114

16 | P a g e
BAB V

PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari praktikum survei GPS yang telah dilakukan, dapat dihasilkan kesimpulan
sebagai berikut :
a. Praktikum survei GPS menggunakan receiver GPS Topcon Hiper Pro, dilakukan
pada 3 titik atau 1 jaring segitiga yang tersebar di Departemen Teknik Geomatika,
Gedung Forensik ITS dan Parkiran Graha ITS.
b. Metode penentuan posisi dalam praktikum ini adalah metode static, dimana
pengukurn dilakukan baseline per baseline dengan waktu yang telah ditentukan
dalam suatu jaring kerangka yaitu 30 menit per titik.
c. Metode yang digunakan dalam praktikum ini adalah metode jaring, dimana
digunakan 2 GPS receiver yang salah satunya digunakan sebagai basis atau acuan
dalam pengukuran, sedangkan yang satunya digunakan sebagai rover receiver.
Dari gabungan beberapa baseline akan membentuk jaring baseline.
d. Berdasarkan pada hasil proses pengolahan data diperoleh perbedaan koordinat
antara perataan secara manual dengan menggunakan aplikasi sebagai berikut :
Koordinat
Manual Topcon Tools Selisih
XA 698174.65533 698174.657 0.00167
YA 9194922.2913 9194922.286 0.0053
ZA 22.752 22.272 0.48
XB 698380,39667 698380.390 0.00667
YB 9195233.9997 9195234.007 0.0073
ZB 22.664 22.550 0.114
5.2 Saran
Berikut adalah saran-saran yang dapat diperhatikan dalam melakukan praktikum
survei GPS :
a. Sebelum meakukan praktikum, lakukan perencanaan titik-titik yang tetap untuk
dilakukan survei GPS. Lokasi titik yang baik adalah titik yang bebas dari potensi
gangguan Multipath, Cycle Slips dll yaitu adalah daerah yang lapang.
b. Siapkan keperluan yang dibutuhkan dan perhatikan kondisi cuaca di daerah yang
akan dilakukan survei GPS.
c. Perhatikan alat-alat perlengkapan praktikum pastikan dalam kondisi optimal saat
digunakan terutama baterai GPS.
d. Lakukan praktikum sesuai prosedur dan memakai perlengkapan survei sesau SOP.

17 | P a g e
LAMPIRAN
1. Lokasi 1: BM Teknik Geomatika ITS

Timur Selatan

Barat Utara

2. Lokasi 2: Depan Gedung Forensik

Utara Barat Selatan Timur

18 | P a g e
Utara Timur

Selatan Barat

3. Lokasi 3: Lapangan Parkir Graha ITS

Timur Utara Barat Selatan

19 | P a g e
4. Form Ukur

20 | P a g e
21 | P a g e
22 | P a g e
23 | P a g e
24 | P a g e
25 | P a g e
26 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai