Halal Fashion Di Negara Rusia
Halal Fashion Di Negara Rusia
3 Esy B ProdiESY Fakultas FEBI Institut Agama Islam (Iai) Nuasantara Batang Hari
Pendahuluan
Kini, hampir tak ada keraguan bahwa tren mode dunia akan semakin condong ke tradisi
dan budaya muslim. Rumah-rumah mode terkemuka di dunia telah lama memasukkan unsur
busana muslim ke dalam koleksi mereka, termasuk garis leher
yang tinggi, bahu tertutup, gaun dan rok panjang, serta busana berpotongan longgar.
Di Rusia, minat pada busana muslim juga telah berkembang dalam beberapa tahun terakhir.
Namun demikian, masih terlalu dini untuk mengatakan bahwa gaya ini telah menjadi tren sepenuhnya.
“Jika berbicara tentang mode adibusana, kita hanya bisa menyebutkan dua atau tiga perancang busana
terkemuka, tidak lebih,”
kata Rusudan Kobyakova, perancang busana dan sekaligus pendiri Laboratory 13. “Yang saya
maksud adalah kalangan profesional ternama yang menawarkan desain mereka sendiri yang unik dan
menarik,” katanya kepada koresponden RBTH. “Tapi jika kita berbicara tentang kategori massal, ada
banyak perancang busana yang telah mengadopsi gaya ini.” Kobyakova percaya bahwa meskipun
segmen khusus dari pasar mode ini kekurangan pasokan, kesenjangan tersebut akan menyempit
karena secara keseluruhan ada banyak permintaan untuk gaun muslim dan busana bergaya Islami.
Rusia memiliki beberapa sekolah mode ternama, dan para perancang busana Rusia sering bepergian
ke luar negeri untuk mempelajari seluk-beluk industri ini.
Konsumen utama busana muslim modern di Rusia bukan hanya para perempuan yang mengikuti
tata cara busana Islam, tetapi juga mereka yang ingin mengikuti tren internasional terbaru. Sementara,
ada pula kelompok konsumen yang jumlahnya lebih sedikit, tetapi terus berkembang, yaitu mereka
yang berasal dari berbagai agama tapi lebih suka melihat gaya busana tertutup. "Saya menerima
banyak pesanan dari perempuan nonmuslim yang memang menyukai gaun tertutup yang dirancang
dengan baik,” kata Sadriyeva. "Gaya yang permisif dan memamerkan terlalu banyak anggota tubuh
sudah mulai dianggap membosankan bagi banyak perempuan, dan sekaligus pria.” “Perancang
busana modern telah menjadikan perempuan berpakaian sangat minim, dan sekarang mereka harus
berpakaian tertutup lagi,” kata Dilyara berpendapat. “Pada era 1980-an, pada puncak gaya ‘serba-
boleh’, dunia fashion perempuan sangat terbuka.
Sekarang pendulum berayun kembali, dan perempuan dapat kembali mendandani diri mereka
sendiri. Yang saya maksud adalah rok panjang, gaun pinafore, dan interpretasi Eropa atas celana
bergaya timur. Itulah sebabnya banyak elemen desain mode yang akan diambil dari busana muslim.
Para desainer yang bisa menggabungkan busana muslim yang tertutup dengan tren Eropa akan
menjadi pemenangnya.”
http://ladies.id/perkembangan-trend-hijab-di-indonesia-284
Gaya Busana Muslim Rusia
Meskipun gaya berpakaian muslim semakin populer di Rusia, para pakar mode tak yakin bahwa
jalan-jalan di berbagai sudut kota di Rusia akan segera dipenuhi oleh kaum perempuan yang
berpakaian layakanya perempuan-perempuan di Qatar, Arab Saudi, atau negara-negara lain di Timur
Tengah. “Kita bukan negara Arab, dan busana Arab tidak sesuai dengan kita,” kata Rusudan
Kobyakova. “Busana muslim Rusia akan selalu berbeda dari gaya mode Timur atau Muslim.
Gaya kami akan lebih dekat dengan gaya Eropa. Busana muslim Timur memiliki kaidah yang
sangat ketat, konvensional, dan secara nasional berbeda. Tidak ada tempat yang sesuai untuk
mengenakan pakaian seperti itu bagi para perempuan di Rusia.”Sementara itu, gaya busana muslim
Rusia yang lebih santai semakin mendapat tempat di pasar Eropa serta negara-negara Arab.
“Meskipun ini gaya fashion yang cukup baru di Rusia, kita dapat menawarkan penampilan kita sendiri
yang unik," kata Sadriyeva. "Ide-ide kami menarik cukup banyak peminat di luar negeri. Kami
mencapai penjualan yang signifikan di pasar luar negeri. Kami pun menerima banyak pesanan dari
Eropa serta negara-negara Arab. Kami berkolaborasi dengan mereka melalui Internet, dan ada minat
yang terus tumbuh pada apa yang kami tawarkan. Puluhan perempuan berhijab dengan jilbab warna-
warni dan gaun bunga berkumpul di sebuah taman hotel bintang empat di Moscow.
Mereka mengadakan acara amal dengan bazaar dan fesyen baru-baru ini.perempuan-perempuan
yang tergabung dalam Moscovite Muslims ini mempromosikan pakaian hijab hasil karya desainer
lokal, juga kosmetik alami nan halal. Natalia Narmin Ichaeva, public relations specialist yang
mengusung acara amal ini mengatakan dia dan teman-temannya mencoba mendefinisikan kembali
citra Islam yang positif di Rusia. Dalam beberapa dekade terakhir, kata Ichaeva, Islam di Moscow
sering dikaitkan dengan serangan teroris, seperti perang melawan separatis di Chechnya dan
pemberontakan berkepanjangan di Kaukasus Utara. Muslimah berpakaian serba hitam dan cadar
disebut-sebut sebagai pelaku bom bunuh diri.
Namun, dua tahun lalu setelah terjadi gejolak di Ukraina, Ichaeva melihat adanya peluang untuk
mengubah persepsi publik yang buruk tentang Islam. Hubungan Rusia dengan Amerika Serikat dan
Eropa yang memburuk membuat negara ini mempererat hubungan dengan Cina dan negara-negara di
Timur Tengah dimana populasi Muslimnya besar. Muslim di Rusia juga semakin berhubungan baik
dengan sesama setelah Presiden Rusia Vladiir Putin menekankan nilai-nilai konservatif, termasuk
agama. Besarnya angka muslim di Moskow, membuat pemerintah Rusia menyadari hal ini juga harus
diimbangi dengan pemenuhan berbagai kebutuhan hidup. Selain produk siap saji, proses
pemotongan hewan juga telah diorganisir oleh pemerintah di bawah pengawasan kementerian
Rusia.