Anda di halaman 1dari 22

ANALISIS STRATEGI PROMOSI DAN KUALITAS PRODUK

DALAM MENINGKATKAN PENJUALAN BERAS JAGUNG

Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Program Studi Strata 1


Pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Oleh :

ADITYA ALASKA GHIFARSAM


B100180227

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2022
ANALISIS STRATEGI PROMOSI DAN KUALITAS PRODUK DALAM
MENINGKATKAN PENJUALAN BERAS JAGUNG

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Strategi Promosi dan Kualitas
Produk Dalam Meingkatkan Penjualan Beras Jagung. Penelitian ini termasuk
kedalam penelitian kuantitatif. Populasi penelitian ini adalah konsumen beras
jagung yang berdomisili di kabupaten Klaten. Sampel yang terkumpul dalam
penelitian ini yaitu sebanyak 100 responden. Teknik pemilihan sampel yaitu
menggunakan purposive sampling dimana sampel ditentukan berdasarkan kriteria
tertentu. Data yang digunakan adalah data primer dimana data diperoleh dari
jawaban responden melalui kuesioner yang telah diberikan. SPSS 25 digunakan
dalam penelitian sebagai alat bantu analisis. Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa (1) Strategi Promosi memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap
Tingkat Penjualan. (2) Kualitas Produk memiliki pengaruh positif dan signifikan
terhadap Tingkat Penjualan.

Kata Kunci : Beras Jagung, Strategi Promosi, Kualitas Produk, Tingkat Penjualan

Abstract
This study aims to analyze the effect of Promotion Strategy and Product Quality in
Increasing Sales of Rice and Corn. This research is included in quantitative
research. The population of this study is corn rice consumers who live in Klaten
district. The samples collected in this study were 100 respondents. The sample
selection technique is using purposive sampling where the sample is determined
based on certain criteria. The data used is primary data where data is obtained from
respondents' answers through a questionnaire that has been given. SPSS 25 is used
in research as an analytical tool. The results of this study indicate that (1) Promotion
Strategy has a positive and significant influence on Sales Level. (2) Product quality
has a positive and significant effect on the level of sales.

Keywords : Corn Rice, Promotion Strategy, Product Quality, Sales Rate

1. PENDAHULUAN
Sektor pertanian memegang peran strategis dalam pembangunan perekonomian
nasional dan patut menjadi penggerak pertumbuhan ekonomi karena sektor
pertanian menjadi tumpuan hidup bagi sebagian besar penduduk Indonesia.
Sementara itu, ketahanan pangan merupakan prasyarat utama bagi tercapainya
ketahanan ekonomi maupun ketahanan politik, sehingga peningkatan produksi
pangan untuk dapat mewujudkan pemulihan ekonomi dan mempertahankan
swasembada merupakan upaya strategis untuk memantapkan ketahanan pangan
sekaligus ketahanan nasional (Irany et al., 2020).

1
Jagung merupakan makanan pokok setelah beras yang paling banyak
dikonsumsi masyarakat Indonesia dan merupakan salah satu komoditi yang layak
dikembangkan untuk membangun ketahanan pangan nasional. Jagung mempunyai
kandungan gizi seperti lemak dan protein lebih tinggi dibanding beras. Jagung juga
mengandung fosfor, kalsium, bahkan zat besi jagung lebih tinggi jumlahnya dibanding
beras (Inayah et al., 2020). Sebagai daerah dengan pertanian sebagai salah satu sektor
unggulan, kabupaten Klaten tentu saja mendapatkan perhatian dari pemerintah
mengenai daerah yang berpotensi membantu ketahanan pangan nasional. Tanaman
jagung memiliki potensi usahatani di Kabupaten Klaten. Selain sebagai komoditas
pertanian yang kedua diutamakan setelah padi, jagung juga termasuk tanaman
palawija yang mempunyai produksi paling tinggi diantara tanaman palawija yang
lain (Putri, 2011).
Pada 2015 Suratman mengatakan pihaknya sudah lama melakukan riset
untuk menjadikan Klaten ini sebagai lumbung pangan nasional. Dia menambahkan
produksi padi di Klaten telah berkontribusi signifikan untuk kebutuhan nasional.
Luas lahan pertanian di Klaten sebesar 34.000 hektare. Dari total lahan tersebut,
sebesar 28.000 hektare merupakan lahan untuk padi. Sedangkan sisanya merupakan
lahan kering untuk tanaman palawija dan sayur-sayuran (Fadila, 2015). Namun
kualitas produk dari beras jagung ini pastinya juga membuat konsumen
mempertimbangkannya. Tak bisa dipungkiri bahwa kualitas produk adalah hal yang
dapat mempengaruhi keputusan pembelian konsumen dan berdampak pada tingkat
penjualan produk.
Kualitas produk tentunya menjadi pertimbangan bagi konsumen untuk
memilih merek yang ada untuk mereka konsumsi. Konsumen akan bersikap lebih
selektif dalam memilih produk yang akan dibeli. Konsumen tidak lagi membeli
produk sekedar berdasarkan pertimbangan wujud fisik saja, namun juga termasuk
segala aspek yang melekat pada produk, mulai dari tahap pembelian sampai pada
tahap pasca pembelian. Konsumen terkadang tidak ragu untuk mengeluarkan biaya
yang lebih untuk mendapatkan produk yang berkualitas.
Selain produk, hal lain yang membuat konsumen dapat tertaik pada produk
adalah promosi yang dipakai perusahaan. Dalam mengembangkan usaha, promosi

2
merupakan salah satu senjata yang paling ampuh bagi bagian penjualan dan
pemasaran. Kegiatan promosi berfungsi sebagai alat komunikasi antara perusahaan
dengan konsumen dan juga sebagai alat untuk mempengaruhi konsumen dalam
kegiatan pembelian/penggunaan jasa sesuai dengan keinginan dan kebutuhannya
(Hamidah et al., 2021).
Menurut Budiono, (2020) Suatu bentuk komunikasi pemasaran, yang
merupakan aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi,
mempengaruhi/membujuk, dan/atau mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan
dan produknya agar bersedia menerima, membeli dan loyal pada produk yang
ditawarkan perusahaan yang bersangkutan.
Berdasarkan hal yang telah dijelaskan di atas, maka setiap usaha baik yang
bergerak di bidang industri, perdagangan, maupun jasa harus dapat
mengoptimalkan seluruh sumber daya yang dimiliki agar dapat memperluas
usahnya, mengembangkan dan mempertahankan kelangsungan hidup usahanya
serta untuk memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya. Setiap perusahaan
harus dapat menjalankan secara teratur strategi pemasarannya (Sudiyanto &
Rismansyah, 2019), karena dengan begitu perusahaan akan dapat meningkatkan
hasil penjualannya.
1.1 Pengembangan Hipotesis
a. Hubungan Promosi dengan Tingkat Penjualan
Menurut Tjiptono (2008:219), pada hakikatnya promosi adalah suatu
bentuk komunikasi pemasaran. Yang dimaksud dengan komunikasi
pemasaran adalah aktifitas pemasaran yang berusaha menyebarkan
informasi, mempengaruhi dan mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan
dan produknya agar bersedia menerima, membeli, dan loyal pada produk
yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan. Sementara menurut
Burhan, (2019) tingkat penjualan adalah tingkat aktivitas perusahaan baik
produksi maupun penjualan. Jadi peran promosi sangat penting sebagai
pengenalan produk terhadap konsumen sasaran. Sebagus apapun produk
jika tidak di perkenalkan terlebih daulu maka akan menjadi barang yang sia-

3
sia karena konsumen tidak mendapatkan informasi yang jelas mengenai
barang atau jasa tersebut.
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Nurhalima et al.,
(2018) yang menyatakan bahwa promosi berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kinerja penjualan
Berdasarkan uraian diatas, peneliti merumuskan hipotesis sebagai berikut :
H1 : Promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap tingkat penjualan

b. Hubungan Kualitas Produk dengan Tingkat Penjualan


Menurut Tjiptono (2008:95) produk merupakan segala sesuatu yang
dapat ditawarkan produsen unuk diperhatikan, diminta, dicari, dibeli,
digunakan atau dikonsumsi pasar sebagai pemenuhan kebutuhan atau
keinginan pasar yang bersangkutan. Dalam kerangka perilaku konsumen,
produk merupakan salah satu indikator dalam melakukan pencarian,
pembelian, penggunaan, dan evaluasi produk (Schriffman & Kanuk 2004).
Pada dasarnya setiap konsumen akan melihat produk dari kualitasnya.
Padangan masyarakat mutu barang itu berbeda-beda, karena pada dasarnya
kualitas produk muncul dari persepsi seorang konsumen maupun
penggunanya terhadap sebuah produk yang inginkan mampu memberikan
kepuasan serta kebutuhan dan keinginan konsumen (Sitorus, 2021).
Sementara menurut Burhan, (2019) tingkat penjualan adalah tingkat
aktivitas perusahaan baik produksi maupun penjualan. Jadi kualitas suatu
produk harus dapat memenuhi kepuasakan konsumen supaya tingkat
penjualan juga dapat meningkat.
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Hamidah et al.,
(2021) yang menyatakan bahwa kualitas produk memiliki pengaruh positif
dan signifikan terhadap tingkat penjualan.
Berdasarkan uraian diatas, peneliti merumuskan hipotesis sebagai beriku
H2 : Kualitas Produk beras jagung berpengaruh positif dan signifikan
terhadap tingkat penjualan.
2. METODE

4
Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan pendekatan deskriptif dengan
menggunaka variabel independen dan variabel dependen. tujuan penelitian ini
untuk mendapatkan suatu bukti terdapatnya hubungan sebab akibat antara
variabel bebas dan terikat. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
masyarakat kabupaten Klaten yang pernah membeli produk beras jagung.
Dalam penilitan ini terdapat 14 indikator pertanyaan yang selanjutnya jumlah
indikator tersebut dikalikan dengan 5 untuk memperoleh minimal sampel yang
dibutuhkan. Melalui perhitungan Maholtra ini maka diperoleh jumlah sampel
minimal yang dibutuhkan yaitu sebanyak 70 responden. Selanjunya responden
akan digenapi menjadi 100 responden.
Teknik sampling dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling
dengan kriteria responden yang Pernah membeli produk beras jagung,
Berdomisili di kabupaten Klaten Jawa Tengah, dan Berusia diatas 17 tahun.
pada penelitian ini Data primer diperoleh melalui sumber pertama atau jawaban
responden dengan menggunakan jenis kuesioner tertutup. Metode
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
penyebaran kuesioner dibuat dengan menggunakan format skala likert. dibuat
pada google form yang disebar melalui Whatsapp. Sedangkan data sekunder
nmerupakan data yang bersumber dari literatur atau teks akademis sebagai
bahan kepustakaan yang berhubungan dengan masalah penelitian.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN


3.1 Deskripsi Karakteristik Responden

3.1.1 Deskripsi Jenis Kelamin


Tabel 1 Deskripsi Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Frekuensi Persen
Laki-laki 37 37 %
Perempuan 63 63 %
Jumlah 100 100 %
Sumber : Data Analisis Primer, 2022
Berdasarkan tabel diatas, karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin
menunjukkan bahwa responden dengan jenis kelamin laki-laki berjumlah 37 orang

5
dengan persentase 37%. Sedangkan untuk responden perempuan berjumlah 63
orang dengan persentase 63%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa responden
dengan jenis kelamin perempuan yang mendominasi.
3.1.2 Deskripsi Usia

Tabel 2 Deskripsi Usia


Usia Frekuensi Persen
18-24 tahun 59 59 %
25-30 tahun 9 9%
>30 tahun 32 32%
Jumlah 100 100 %
Sumber : Data Analisis Primer, 2022
Dari tabel diatas, karakteristik responden berdasarkan usia menunjukkan

responden dengan usia 18-24 tahun sebanyak 59 orang dengan persentase 59%.

Responden dengan usia 25-30 tahun sebanyak 9 orang dengan persentase 9%.

Sedangkan jumlah responden dengan usia diatas 30 tahun sebanyak 32 orang

dengan persentase 32%. Dari tabel tersebut menunjukkan bahwa responden dengan

usia 18-24 tahun yang mendominasi.

3.1.3 Karakteristik Pekerjaan


Tabel 1 Deskripsi Pekerjaan
Pekerjaan Frekuensi Persen
TNI/Polri/PNS 7 7%
Wiraswasta 16 16 %
Buruh 20 20 %
Mahasiswa/Pelajar 47 47 %
Lainnya 10 10 %
Jumlah 100 100 %
Sumber : Data Analisis Primer, 2022
Berdasarkan tabel diatas, karakteristik responden bedasarkan pekerjaan
mereka adalah sebagai TNI/Polri/PNS sebanyak 7 orang dengan persentase 7%.
Kemudian untuk profesi wiraswasta sebanyak 16 orang dengan persentase 16%.
Kemudian untuk profesi buruh sebanyak 20 orang dengan persentase 20% Lalu
untuk mahasiswa/pelajar sebanyak 47 orang dengan persentase 47%. Sedangkan
untuk profesi lain di yang berada di luar pilihan sebanyak 10 orang dengan

6
persentase 10%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden yang
didapat adalah mahasiswa/peajar.
3.2 Analisis Data
3.2.1 Uji Instrumen Penelitian
Penelitian ini terdiri dari instrumen data yang berdasarkan pada uji validitas
dan reliabilitas yang didistribusikan kepada 100 responden sebagai bahan
penelitian dan dianalisa uji validitas dan uji reliabilitasnya dan hasil dari analisis
tersebut dimanfaatkan sebagai bahan dasar yang menjadi acuan dalam
memperoleh data yang di inginkan sebagai analisa lebih lanjut. Faktor yang akan
diukur meliputi persepsi konsumen, harga dan niat beli.
a. Uji Validitas
Uji validitas merupakan sebuah uji yang digunakan untuk menjelaskan
sejauh mana alat ukur yang digunakan dalam suatu penelitian yang diukur
apakah valid atau tidak. Suatu kuesioner dikatakan valid jika terdapat
pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan
diukur oleh kuesioner tersebut.
Uji validitas dilakukan berdasarkan hasil perbandingan nilai pearson
correlation dengan r tabel produk moment. Dikatakan valid jika nilai pearson
correlation lebih besar dari r tabel. Nilai pearson correlation yang
dikehendaki harus > r tabel. Berikut ini merupakan tabel hasil uji validitas
dengan menggunakan software SPSS :
 Strategi Promosi
Tabel 4 Hasil Uji Validitas Strategi Promosi
Item R Hitung R Tabel Keterangan
1 0,716 0,195 Valid
2 0,741 0,195 Valid
3 0,775 0,195 Valid
4 0,817 0,195 Valid
5 0,731 0,195 Valid
6 0,717 0,195 Valid
7 0,761 0,195 Valid
Sumber : Data Primer Diolah, 2022 (Lihat Lampiran 3)

7
Berdasarkan hasil dari penelitian yang telah dilakukan, diketahui nilai
uji validitas variabel strategi promosi terbukti valid karena nilai r hitung lebih
besar dari pada r tabel.
 Kualitas Produk
Tabel 5 Hasil Uji Kualitas Produk
Item R Hitung R Tabel Keterangan
1 0,790 0,195 Valid
2 0,833 0,195 Valid
3 0,816 0,195 Valid
4 0,791 0,195 Valid
5 0,771 0,195 Valid
Sumber : Data Primer Diolah, 2022 (Lihat Lampiran 3)
Berdasarkan hasil dari penelitian yang telah dilakukan, diketahui nilai
uji validitas variabel kualitas produk terbukti valid karena nilai r hitung lebih
besar dari pada r tabel.
 Tingkat Penjualan

Tabel 6 Hasil Uji Validitas Tingkat Penjualan


Item R Hitung R Tabel Keterangan
1 0,586 0,195 Valid
2 0,706 0,195 Valid
3 0,824 0,195 Valid
4 0,802 0,195 Valid
5 0,863 0,195 Valid
Sumber : Data Primer Diolah, 2022 (Lihat Lampiran 3)
Berdasarkan hasil dari penelitian yang telah dilakukan, diketahui nilai
uji validitas variabel tigkat penjualan terbukti valid karena nilai r hitung lebih
besar dari pada r tabel.
b. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas merupakan sebuah alat ukur yang digunakan untuk
mengukur suatu kuesioner yang menjadi sebuah indikator dari variabel atau
sebuah pengujian reliabilitas. Penelitian ini menggunakan rumus Cronbach’s
Alpha, yaitu hasil Cronbach’s Alpha dari setiap variabel harus lebih besar dari
0,600. Hasil dari uji reliabilitas untuk tiap variabel dapat dilihat pada tabel
berikut ini:

8
Tabel 7 Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Nilai Cronbach Alpha Keterangan
Strategi Promsoi 0,869 Reliabel
Kualitas Produk 0,831 Reliabel
Tingkat Penjualan 0,812 Reliabel
Sumber : Data Primer Diolah, 2022 (Lihat Lampiran 3)
Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa nilai cronbach alpha
semua variabel dalam penelitian ini bernilai di atas > 0,6 yang artinya nilai
cronbach alpha telah memenuhi syarat sehingga strategi promosi, kualitas
produk dan tingkat penjualan dapat dikatakan reliabel.
3.2.2 Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Uji normalitas memiliki tujuan dalam menguji apakah model regresi,
residu dari persamaan regresi tersebut memiliki distribusi normal atau tidak.
Uji normalitas ini menggunakan Uji Kolmogorov-Smirnov. Berikut ini tabel
hasil dari uji normalitas melalui Uji Kolmogorov-Smirnov :
Tabel 8 Hasil Uji Normalitas
Nilai Kolmogorov-Smirnov Keterangan
Asymp. Sig. (2-tailed) 0,325 Normal
Sumber : Data Primer Diolah, 2022 (Lihat Lampiran 3)
Berdasarkan tabel tersebut, dapat disimpulkan dari Uji Kolmogorov-
Smirnov menunjukan nilai signifikan dengan nilai kolmogorov-smirnov
0,325 yaitu lebih besar dari pada 0,05 yang berarti hasil ini membuktikan
bahwa variabel dalam penelitian ini mempunyai sebaran data yang normal.
b. UjiMultikolinearitas
Uji multikolinearitas berfungsi untuk menguji apakah didalam sebuah
model regresi ditemukan korelasi antar variabel independen. Penelitian ini
dilihat berdasarkan Tolerance Value dan Variance Inflation Factor (VIF).
Berikut ini adalah hasil dari Uji Multikolinearitas pada tabel dibawah ini:
Tabel 9 Hasil Uji Multikolinearitas
Variabel Independen Tolerance VIF Keterangan
Strategi Promosi 0,447 2,236 Tidak Terjadi
Multikolinearitas
Kualitas Produk 0,447 2,236 Tidak Terjadi
Multikolinearitas

9
Sumber : Data Primer Diolah, 2022 (Lihat Lampiran 3)
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui tidak terdapat multikolinearitas
pada variabel independen. Hal ini dikarenakan nilai VIF dari semua variabel
independen kurang dari 10 dan nilai Tolerance diatas 0,10.
c. Uji Heterokedastisitas
Uji Heteroskedastisitas berfungsi untuk mengetahui apakah didalam
model regresi terdapat ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan
ke pengamatan yang lain. Hasil dari Uji Heteroskedastisitas telah dilakukan
dengan hasil sebagai berikut :
Tabel 10 Hasil Uji Heterokedastisitas
Variabel Nilai Signifikansi Keterangan
Strategi Promosi 0,101 Homoskedastisitas
Kualitas Produk 0,699 Homoskedastisitas
Sumber : Data Primer Diolah, 2022 (Lihat Lampiran 3)
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa dari uji
heteroskedastisitas dengan uji glejser variabel strategi promosi dan kualitas
produk dalam penelitian ini mempunyai nilai >0,05 yang artinya bahwa
seluruh variabel independen dalam penelitian ini tidak mempunyai gejala
heteroskedastisitas.
3.2.3 Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis regresi linear berganda berfungsi untuk menganalisis hubungan
antara variabel strategi promosi dan kualitas produk terhadap tingkat
penjualan. Adapun berdasarkan perhitungan didapatkan hasil sebagai berikut:
Tabel 11 Hasil Uji Analisis Regresi Linier Berganda
Variabel B Std. Error
Konstanta 2,917 1,887
Strategi Promosi 0,367 0,093
Kualitas Produk 0,299 0,085
Sumber : Data Primer Diolah, 2022 (Lihat Lampiran 3)
Hasil perhitungan analisis regresi linear berganda pada penellitian ini
adalah sebagai berikut :
Tingkat Penjualan = 2,917 + 0,367X1 + 0,299X2 + e...........(1)
a. Nilai konstanta sebesar 2,917 artinya jika variabel lain bernilai
konstan maka nilai variabel Y akan naik sebesar 2,917

10
b. Jika X1 naik satu satuan dan variabel lain bernilai konstan maka nilai
Y akan naik sebesar 0,367
c. Jika X2 naik satu satuan dan variabel lain bernilai konstan maka nilai
Y akan naik sebesar 0,299
3.2.4 Uji Hipotesis
a. Koefisien Determinasi (R2)
Analisis koefisien determinasi (R2) digunakan sebagai cara untuk
mengetahui seberapa besar pengaruh suatu variabel independen
terhadap variabel dependen yang terwujud kedalam bentuk persentase.
Besaran R2 merupakan kebesaran yang biasa digunakan untuk
mengukur kecocokan atau kesesuaian garis regresi. Nilai dari R2
berkisar antara nol sampai satu, semakin mendekati nilai satu maka bisa
dikatakan bahwa model tersebut semakin baik. Berikut ini adalah hasil
dari analisis uji Koefisien Determinasi (R2) :
Hasil yang didapatkan menyatakan bahwa nilai dari koefisien
determinasi (R2) sebesar 0,526 atau 52,6% sehingga variabel
independent dalam penelitian ini yaitu strategi promosi dan kualitas
produk dapat menjelaskan variasi terhadap variabel dependent yaitu
tingkat penjualan sebesar 52,6% dan sisanya sebesar 47,4% dijelaskan
oleh variabel lain diluar variabel dalam penelitian ini.
b. Uji F
Uji signifikansi simultan merupakan suatu uji digunakan untuk
mengatahui pengaruh variabel independen yaitu strategi promosi, dan
kualitas produk secara simultan terhadap variabel dependen yaitu tingkat
penjualan (Y). Hasil uji F dilihat dalam table ANOVA dalam kolom sig.
Dengan menggunakan taraf signifikansi sebesar 5% (0,05), jika nilai
probabilitas signifikansi < 0,05 maka Ha diterima,sedangkan jika
probabilitas signifikansi > 0,05 maka Ha ditolak
Tabel 12 Hasil Uji F
F Hitung F Tabel Sig. Keterangan
53,872 3,09 0,000 Mempunyai pengaruh
bermakna

11
Sumber : Data Primer Diolah, 2022 (Lihat Lampiran 3)
Berdasarkan hasil dari tabel tersebut, perhitungan yang diperoleh
nilai Fhitung yaitu sebesar 50,354 dan angka tersebut menunjukan bahawa
F hitung lebih besar daripada F tabel yaitu sebesar 53,872>3,09 serta
dengan nilai significant (sig.) 0,000 yang berart 0,000<0,05. Dengan ini
dapat disimpulkan bahwa secara simultan variabel independen mempunyai
pegaruh bermakna terhadap variabel dependen.
c. Uji t
Tabel 13 Hasil Uji t
Variabel t HItung T Tabel. Sig. Keterangan
Strategi Promosi 3,929 1,984 0,000 Berpengaruh
Kualitas Produk 3,504 1,984 0,001 Berpengaruh
Sumber : Data Primer Diolah, 2022 (Lihat Lampiran 3)
Penjelasan dari uji t darisetiap variabel independen adalah sebagai
berikut :
a. Pengaruh strategi promosi terhadap tingkat penjualan
Dari tabel diatas nilai t dari strategi promosi adalah 3,929 yang artinya
3,929>1,984 dan nilai signifikansi 0,000<0,05. Jadi secara parsial
strategi promosi berpengaruh terhadap tingkat penjualan.
b. Pengaruh kaulitas produk terhadap tingkat penjualan
Dari tabel diatas nilai t dari kualitas produk adalah 3,504 yang artinya
3,504>1,984 dan nilai signifikansi 0,001<0,05. Jadi secara parsial
kualitas produk berpengaruh terhadap tingkat penjualan.
3.3 Pembahasan
3.3.1 Pengaruh Strategi Promosi Terhadap Tingkat Penjualan
Berdasarkan hasil uji t diatas didapat nilai t hitung adalah 3,929 yang
artinya 3,929>1,984 dan nilai signifikansi 0,000<0,05. Jadi secara parsial
strategi promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap tingkat penjualan.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Nurhalima et
al., (2018) yang menyatakan bahwa promosi berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kinerja penjualan.

12
Menurut Tjiptono (2008:219), pada hakikatnya promosi adalah suatu
bentuk komunikasi pemasaran. Yang dimaksud dengan komunikasi pemasaran
adalah aktifitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi,
mempengaruhi dan mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya
agar bersedia menerima, membeli, dan loyal pada produk yang ditawarkan
perusahaan yang bersangkutan. Menurut Girsang & Tiurniari, (2021) Promosi
yang sukses adalah promosi yang mampu memberikan pendekatan terhadap
konsumen dan mampu memberikan dampak besar bagi daya tarik konsumen
tersebut terhadap produk yang akan ditawarkan. Tujuan dilakukannya promosi
adalah unruk menyampaikan informasi terhadap segala produk yang akan dijual
dan berusaha menarik konsumen yang lama maupun yang baru untuk membeli
kembali dan promosi juga berfungsi sebagai pengingat bagi konsumen selain
merk produk.
3.3.2 Pengaruh Kualitas Produk Terhadap Tingkat Penjualan
Berdasarkan hasil uji t diatas didapat nilai t hitung adalah 3,504 yang
artinya 3,504>1,984 dan nilai signifikansi 0,001<0,05. Jadi secara parsial
kualitas produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap tingkat penjualan.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Hamidah et
al., (2021) yang menyatakan bahwa kualitas produk memiliki pengaruh positif
dan signifikan terhadap tingkat penjualan.
Pada dasarnya setiap konsumen akan melihat produk dari kualitasnya.
Padangan masyarakat mutu barang itu berbeda-beda, karena pada dasarnya
kualitas produk muncul dari persepsi seorang konsumen maupun penggunanya
terhadap sebuah produk yang inginkan mampu memberikan kepuasan serta
kebutuhan dan keinginan konsumen (Sitorus, 2021). Kualitas biasanya
berhubungan dengan manfaat dan kegunaan serta fungsi dari suatu produk.
Konsumen dapat menilai dan merasakan secara langsung bagaimana kualitas
produk tersebut. Kualitas menjadi senjata utama perusahaan-perusahaan dalam
memasarkan produknya. Kualitas yang baik yang sesuai dengan harapan,
keinginan dan kebutuhan konsumen dapat membawa dampak yang baik pula
bagi perusahaan tersebut. Yakni konsumen akan membeli dan loyal terhadap

13
produk perusahaan tersebut (Siregar & Hakim, 2017). Kualitas produk
merupakan senjata strategis yang potensial untuk mengalahkan pesaing. Jadi,
hanya perusahaan dengan kualitas produk yang paling baik akan tumbuh dengan
pesat dan dalam jangka panjang perusahaan tersebut akan lebih berhasil dari
perusahaan yang lain.

4. PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan uji fata yang telah dilakukan dengan
menggunakan metode analisis Regresi Berganda menggunakan SPSS 25 maka
kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Strategi Promosi memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap Tingkat
Penjualan sehingga hipotesis pertama diterima
b. Kualitas Produk memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap Tingkat
Penjualan sehingga hipotesis kedua diterima
4.2 Saran
Beberapa saran yang dibutuhkan untuk supaya kedepannya dapat menjadi bahan
evaluasi adalah sebagai berikut :
a. Penelitian selanjutnya supaya dapat menentukan lokasi dimana responden
yang sesuai kriteria mudah didapatkan.
b. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat mengembangkan penelitian dengan
melalui wawancara atau observasi langsung.
c. Penelitian selanjutnya bisa melakukan pendekatan personal kepada
responden agar responden tidak acuh terhadap kuesioner yang diberikan.
d. Bagi penilitian selanjutnya, diharapkan dapat menggunakan variabel-
variabel lain yang belum diungkapkan dalam penelitian ini

DAFTAR PUSTAKA
Budiono, A. (2020). Pengaruh kualitas pelayanan, harga, promosi, dan citra merek
terhadap kepuasan pelanggan melalui keputusan pembelian. 17(02), 1–15.
https://doi.org/10.25134/equi.v17i02.ABSTRACT

14
Burhan, I. (2019). ANALISIS PENENTUAN SEGMENTASI, TARGET DAN
POSISI (STP) TERHADAP TINGKAT PENJUALAN PADA CAFE
PAPUTO DI KOTA PAREPARE. Bisnis, 8(2), 1–24.
Deepublish. (2021). Pengertian Variabel Penelitian dan Jenis Jenisnya.
Penerbitbukudeepublish.Com.
https://penerbitbukudeepublish.com/pengertian-variabel-penelitian/
Dina. (2021). Beras Jagung Instan Sebagai Pangan Alternatif.
Sulbar.Litbang.Pertanian.Go.Id.
http://sulbar.litbang.pertanian.go.id/ind/index.php/info-teknologi/1005-beras-
jagung-instan-sebagai-pangan-alternatif
Fadila, I. (2015). Klaten Punya Potensi Jadi Lumbung Pangan.
Ekonomi.Bisnis.Com.
https://ekonomi.bisnis.com/read/20150422/99/425919/klaten-punya-potensi-
jadi-lumbung-pangan
Girsang, H., & Tiurniari, P. (2021). PENGARUH KUALITAS PELAYANAN,
PROMOSI PEMASARAN DAN KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP
KEPUTUSAN PEMBELIAN RUMAH DI PERUMAHAN BUKIT
BARELANG PIAYU. Scienta Journal, 3(4), 1–11.
Hamidah, H., Radiansah, D., & Ramadhia, M. (2021). Pengaruh Bauran Pemasaran
terhadap Tingkat Penjualan Produk Minuman Aloevera Sp. di Kota Pontianak
(Studi Kasus pada IKM I Sun Vera). Jurnal Ekonomi Pertanian Dan
Agribisnis, 5(1), 226–234. https://doi.org/10.21776/ub.jepa.2021.005.01.21
Hattah, M. F. O., Djamereng, A., & ... (2021). Pengaruh Bauran Pemasaran
Terhadap Peningkatan Volume Penjualan Air Minum dalam Kemasan pada
PT Ukhuwah UMI Makassar. Students Journal, 5(1), 1–11.
https://www.jurnal.fe.umi.ac.id/index.php/CESJ/article/view/1025%0Ahttps:
//www.jurnal.fe.umi.ac.id/index.php/CESJ/article/download/1025/719
Hayati, R. (2021). Pengertian Skala Likert, Ciri, dan Contohnya.
Penelitianilmiah.Com. https://penelitianilmiah.com/skala-likert/
Inayah, I., Metty, M., & Aprilia, Y. (2020). Tepung Tempe Sebagai Alternatif
Pengganti Makanan Pokok Bagi Penderita Diabetes Mellitus. Prosiding

15
Seminar Nasional, 2(1), 40–44.
http://prosiding.respati.ac.id/index.php/PSN/article/view/259
Irany, U. F., Prayuginingsih, H., & Hadi, S. (2020). ANALISIS PERMINTAAN
DAN PENAWARAN JAGUNG DI INDONESIA ANALYSIS OF DEMAND
AND SUPPLY OF MAIZE IN INDONESIA Universitas Muhammadiyah
Jember. Seminar Unmuhjember, 9(4), 1–18.
Kurdi, S., Fauzi, M., & Kholil, M. (2018). Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap
Peningkatan Penjualan Pada Koperasi Jasa Keuangan Syariah di Kabupaten
Kendal. Jurnal Pendidikan Dan Bisnis Ekonomi, 4(2), 26–40.
http://www.mendeley.com/research/68870fea-e6e9-3d5f-8971-
1c597bfaf906/
Nurhalima, Effendy, & Rukavina. (2018). Analisis pengaruh bauran pemasaran
terhadap volume penjualan pada restoran KFC Hasanuddin Palu. E-j.
Agrotekbis, 6(2), 194–199.
Nurhayati, Asmawati, Ihromi, S., Marianah, & Saputrayadi, A. (2020). Penyuluhan
Gizi Dan Pelatihan Pengolahan Produk Berbasis Jagung Sebagai Upaya
Meminimalisir Stunting Di Desa Labuapi Kabupaten Lombok Barat. JMM
(Jurnal Masyarakat Mandiri), 4(5), 8–10.
http://journal.ummat.ac.id/index.php/jmm
Pane, D. N. (2018). Analisis Pengaruh Bauran Pemasaran Jasa Terhadap Keputusan
Pembelian Teh Botol Sosro (Studi Kasus Konsumen Alfamart Cabang
Ayahanda). Jurnal Manajemen Tools, 9(1), 1–13.
Pomering, A. (2017). Marketing for sustainability :Extending theconceptualisation
of the marketing mix to drive value for individuals and society at large.
Australasian Marketing Journal (AMJ), 25(2), 157–165.
https://doi.org/10.1016/j.ausmj.2017.04.01
Putri, H. P. (2011). Respon Penawaran Jagung Di Kabupaten Klaten. Universitas
Sebelas Maret.
Ratnaningrum, H. (2018). Pengaruh Promosi, Harga, dan Kualitas Produk Terhadap
Keputusan Pembelian Konsumen Dalam Pembelian ponsel Samsung di Kota
Yogyakarta. Jurnal Ilmiah Manajemen Dan Bisnis, 11(18), 163–173.

16
Sadeli, A. H., Utami, H. N., & Rahmanisa, R. (2016). Does Customer Satisfaction
on Product Quality Illustrates Loyalty of Agriculture Product?
InternationalJournal of Applied Business and Economic Research, 14(1),
223–232.
Setya, D. (2022). Ini Negara dengan Konsumsi Nasi Terbanyak di Dunia, Ada
Indonesia. Food.Detik.Com. https://food.detik.com/info-kuliner/d-
5896236/ini-negara-dengan-konsumsi-nasi-terbanyak-di-dunia-ada-
indonesia/2
Siregar, N., & Hakim, F. (2017). Pengaruh Pencitraan, Kualitas Produk dan Harga
terhadap Loyalitas Pelanggan pada Rumah Makan Kampoeng Deli Medan.
Jurnal Manajemen Tools, 8(2), 87–96.
Sitorus, J. R. (2021). PENGARUH PROMOSI, KUALITAS PRODUK DAN
PACKAGING TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN HOLLAND
BAKERY BATAM. Ekonomi, 2(1), 1–15.
Sopiana, N. (2021). Analisis Pengaruh Bauran Pemasaran terhadap Penjualan.
2(1), 26–31. https://doi.org/10.29303/alexandria.v2i1.31
Sugiyono. (2012a). Buku Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D.
Sugiyono. (2012b). Metode Penelitian Bisnis. Alfabeta.
Sunarsi, D. (2020). Pengaruh Bauran Pemasaran dan Kualitas Pelayanan Terhadap
Kepuasan Konsumen Pada Giant Dept Store Cabang BSD Tangerang. E-
Mabis: Jurnal Ekonomi Manajemen Dan Bisnis, 21(1), 7–13.
https://journal.unimal.ac.id/emabis/article/view/473
Syafnidawaty. (2020). APA ITU POPULASI DAN SAMPEL DALAM
PENELITIAN. Raharja.Ac.Id. https://raharja.ac.id/2020/11/04/apa-itu-
populasi-dan-sampel-dalam-penelitian/
Umar, Z. A. (2019). Strategi Bauran Pemasaran Dalam Meningkatkan Volume
Penjualan Ikan Tuna Olahan Pada PT. Betel Citra Seyan Gorontalo. Jurnal
Inovasi, 9(1), 1–26. http://ejurnal.ung.ac.id/index.php/JIN/article/view/707
Utami, H. N., & Firdaus, I. F. A. (2018). Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap
Perilaku Online Shopping: Perspektif Pemasaran Agribisnis. Jurnal

17
Ecodemica: Jurnal Ekonomi, Manajemen, Dan Bisnis, 2(1), 136–146.
http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/ecodemica/article/view/3407/p

18

Anda mungkin juga menyukai