Anda di halaman 1dari 27

RANCANGAN AKTUALISASI NILAI NILAI DASAR ASN

OPTIMALISASI SUKSES ASI BERBASIS DIGITAL MELALUI MEDIA


AUDIO VISUAL DI DESA AIR SUNING PUSKESMAS SETELUK

Disusun oleh:

Bd. LISMA ROSLINA, S.Keb

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL ANGKATAN XXXV


BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH & PENGEMBANGAN SUMBER DAYA
MANUSIA KAB/KOTA/LEMBAGA SUMBAWA BARAT BEKERJASAMA
DENGAN BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAERAH
PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2022
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bidan merupakan salah satu profesi yang melaksanakan pelayanan publik dengan
memberikan asuhan kebidanan sesuai dengan kompetensinya. Selama menjalankan tugas
penulis menemukan masalah masih banyak ibu nifas yang mengalami permasalahan
dalam menyusui, salah satunya karena pengetahuan ibu tentang manajemen laktasi masih
rendah. Hal tersebut bisa disebabkan juga oleh masih banyak ibu nifas yang belum
mendapatkan KIE manajemen laktasi secara lengkap dan komprehensif. Kemudian Hal
ini sejalan dengan data SPM atau laporan indikator kinerja Puskesmas Seteluk pada tahun
2021 yang menunjukan bahwa cakupan bayi yang mendapat ASI Eksklusif adalah 69,4
%.
Asi Eksklusif adalah ASI yang diberikan kepada bayi sejak dilahirkan selama 6
bulan, tanpa menambah dan/atau mengganti dengan makanan atau miniman lain. Dalam
Peraturan Pemerintah nomor 33 thun 2012 pasal 6 menegaskan bahwa setiap ibu yang
melahirkan harus memberikan ASI Eksklusif pada bayi yang dilahirkannya. Ini
menunjukkan bahwa target capaian ASI Eksklusif di Indonesia adalah 100%, sementara
berdasarkan data Kemenkes pada tahun 2021 terdapat 52,5% dari 2,3 juta bayi berusia
enam bulan yang mendapatkan ASI Eksklusif, hal ini masih sangat jauh dari target yang
telah di tetapkan pemerintah. Begitu pula yang terjadi di Desa Air Suning Kecamatan
Seteluk, cakupan ASI eksklusif pada tahun 2021 hanya 57,1 %.
ASI merupakan nutrisi yang sangat penting bagi bayi. Sehingga semua bayi
diharapkan mendapatkan haknya. Apabila KIE manajemen laktasi yang dilakukan
petugas belum optimal, maka pengetahuan ibu juga akan tetap rendah, hal ini membuat
ibu-ibu yang mengalami permasalahan menyusui tidak dapat tertangani dan akan
berujung kepada gagalnya pemberian ASI aksklusif yang nantinya akan berdampak pada
kesehatan dan kecerdasan bayi dimasa mendatang. sehingga sangat perlu untuk
meningkatkan informasi dan edukasi terkait ASI Eksklusif untuk mendukung suksesnya
program pemerintah 1000 hari pertama kehidupan demi perkembangan otak dan fisik
anak yang baik serta upaya untuk pencegahan stunting sehingga generasi Indonesia
menjadi sehat dan cerdas.
Berdasarkan isu yang telah di uraikan, maka diperlukan pemecahan masalah
terhadap kendala yang dialami. Oleh karena itu, sebagai seorang bidan dan ASN
profesional, penulis memberikan solusi dengan membuat rancangan aktualisasi yang di
beri judul “Optimalisasi SUKSES ASI berbasis digital melalui media audio visual di
Desa Air Suning Puskesmas Seteluk” dengan mengaplikasikan nilai-nilai dasar ASN.
1.2 Organisasi
a. Struktur Organisasi
STRUKTUR ORGANISASI UPTD PUSKESMAS SETELUK TAHUN 2022 KEPALA UPTD PUSKESMAS SETELUK

PMK NO.43 TAHUN 2019 LATIFAH, A.Md.Kep.

NIP 196802171987032002

KASUBBAG. TATA USAHA

MUHAMMAD KAHARUDDIN

NIP 196711112006041015

KOORD. TIM MANAJ. PUSKESMAS SISTEM INFORMASI PUSKESMAS KEPEGAWAIAN RUMAH TANGGA KEUANGAN

MUHAMMAD KAHARUDDIN ROBIUL SOBRI, S.Tr.RMIK ALIA SRI HARTATI Ns. AKMAL THARIQ, S.Kep.

NIP 1967111112006041015 NIP 198812312010011002 NIP 196510152006042012 NIP 196804041988032016 NIP 198511252010011016

PENANGGUNG JAWAB UKP, KEFARMASIAN, DAN PENANGGUNG JAWAB BANGUNAN,


PENANGGUNG JAWAB UKM ESENSIAL DAN KEPERKESMAS PENANGGUNG JAWAB UKM PENGEMBANGAN PJ. JARINGAN YAN.PUSKESMAS DAN JEJARING PUSKESMAS PENANGGUNG JAWAB MUTU
LABORATORIUM PRASAANA, DAN PERALATAN PUSKESMAS

OKI RAHMAYANTI YULI, S.Keb.Bd. drg. ANANTA AY U WULANSARI dr. SRI MULAWARDANI RINI NOPITA, A.Md.Bid. BAMBO dr. ATIKA NUR WINDI
NIP 199207142019022001 NIP 199005082019022004 NIP 199105202017042002 NIP 197607012006041027

KOORD. PELAYANAN RAWAT JALAN KOORD. PELAYANAN RAWAT INAP PELAYANAN RUJUKAN DAN BAKESOS

1. PELAYANAN PROMOSI KESEHATAN 1. PELAYANAN KESEHATAN GIGI MASYARAKAT ELY PURNAMAWATI, S.Kep.Ns. RUSLAN, A.Md.Kep. YAYAN PUSPITA A, A.MD.Kep. PUSKESMAS PEMBANTU

SRI ULFA, SKM drg.ANANTA AYU WULANSARI NIP 198205012005012012 NIP 197312311993031044 NIP 198512162009012006 MARIATUN MUHAIMI, A.Md.Keb.
NIP 197604231996032001 DPA DIKES ARDEN EKA SAPUTRA, S.Kep.Ns. NIP 198912312010012009

2. PELAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL


2. PEKLAYANAN KESEHATAN LINGKUNGAN 1. PELAYANAN PEMERIKSAAN UMUM 8. PELAYANAN TB, IMS/HIV/AIDS 1. PELAYANAN GAWAT DARURAT ID 524071986151001 PUSKESMAS KELILING
KOMPLEMENTER
ERMA YULIANDARI, AMKL SRI WIDYA HASTUTI, AMKG ELY PURNAMAWATI, S.Kep.Ns. TRI WAHYUNINGSIH, S.Kep.Ns MUKHSIN, A.MdKep. Ns. ARDEN EKA SAPUTRA, S.Kep.
NIP 198005142007012014 NIP 198011202005012019 NIP 198205012005012012 NIP 199101312019022001 NIP 197604242005012017 id 524071986151001

2. PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN


3. PELAYANAN KESEHATAN KELUARGA (UKM) 3, PELAYANAN KESEHATAN OLAHRAGA 9. PELAYANAN LANSIA 2. PELAYANAN RAWAT INAP PRAKTIK BIDAN DESA
MULUT
ASMAWATI, A.Md.Keb. FAUZIAH, SKM drg. ANANTA WULANSARI LILIANTI, A.Md.Kep. RUSLAN, A.Md.Kep. KALSUM
NIP 199104062019022001 NIP 198105022006042032 NIP 197312311993031044

3. PELAYANAN KESEHATAN KELUARGA


4. PELAYANAN GIZI (UKM) 4, PELAYANAN KESEHATAN KERJA 10. PELAYANAN KB/IVA TES 3. PELAYANAN PONED JEJARING PUSKESMAS
(UKP)
L.M.ZAKIUDIN, AMG FITRIAH, A.Md.Far. MARIATUN MUHAIMI, A.Md.Keb. SULASMIATI, A.Md.Keb. FATIMAH, A.Md.Keb. RINI NOPITA, A.Md.Bid.
NIP 197912312010011047 NIP 198412102010012027 NIP 198912312010012009 NIP 197412062005012013 NIP 197112121991032010 NIP 199105202017042002

5. PELAYANAN P2P 5. PELAYANAN KES. JIWA 4. PELAYANAN GIZI (UKP)

Ns. FADHILAH, S.Kep. SADIAH,SST L. M. ZAKIUDIN, AMG


NIP 198307142009012008 NIP 198407082011012018 NIP 197912312010011047

6. PELAYANAN KEPERAWATAN KESMAS 6. PELAYANAN KES. INDERA 5. PELAYANAN KEFARMASIAN ;

Ns. ARDEN EKA SAPUTRA, S.Kep. DONI ARDIANSYAH, A.Md.Kep. NINI ZUHRIA, S.Farm.Apt.
ID 524071986151001 ID 525041991151001 NIP 198011032010012021

7. PELAYANAN IMUNISASI 7. PELAYANAN KES. HAJI 6. PELAYANAN LABORATORIUM Kepala UPTD Puskesmas Seteluk

Ns. FADHILAH, S.Kep. MUKHSIN, A.MdKep. HAMDIAH, A.Md.AK


NIP 198307142009012008 NIP 197012301993011010 NIP 198810042010012010

8. PELAYANAN SURVEILANS 7. PELAYANAN MTBS


LATIFAH, A.Md.Kep.
DEVI ARISNA MARYANI, SKM WIWI ARIYANTI, A.Md. NIP 196802171987032002
NIP 198809202019022002 NIP 197604242005012017

b. Nama Organisasi

Nama organisasi adalah Puskesmas Seteluk. Puskesmas Seteluk terletak


diwilayah kerja Kecamatan Seteluk dan merupakan bagian dari wilayah Kabupaten
sumbawa barat, memiliki luas 236,21 KM2. Geografis Kecamatan Seteluk terletak
dengan batas-batas sebagai berikut:
 Sebelah Utara : Kecamatan Poto Tano
 Sebelah Selatan : Kecamatan Taliwang
 Sebelah Barat : Kecamatan Poto tano
 Sebelah Timur : Kecamatan Alas Barat
Jumlah Penduduk wilayah kerja Puskesmas Seteluk 19.552 Jiwa yang terdiri dari
laki-laki 9.860 Jiwa dan perempuan 9.692 Jiwa.
Wilayah kerja Puskesmas Seteluk terdiri dari 10 Desa yaitu Desa Seteluk Atas,
Seteluk Tengah, Rempe, Desa Loka, Meraran, Kelanir, Air Suning, Tapir, Lamusung
dan Seran.
c. Visi misi daerah yang didukung Puskesmas Seteluk
1. KSB BAIK dalam akhlak dan daya saing sumber daya manusia
2. KSB BAIK dalam penyelenggaraan pemerintah dan pelayanan publik
3. KSB BAIK dalam kemandirian sosial masyarakat
Strategi : Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dan partisipasi masyarakat
dalam pencegahan dan penanganan masalah kesehatan
Arah Kebijakan :
1. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dasar dan rujukan sesuai standar SPM
bidang kesehatan
2. Meningkatkan sarana prasarana pelayanan kesehatan dasar dan rujukan sesuai
standar dan pemenuhan sumber daya manusia kesehatan
3. Menjalin kemitraan, dunia usaha, ormas dan LSM untuk berkontribusi
penyelesaian masalah kesehatan
4. Meningkatkan promosi komunikasi, informasi dan edukasi promotif dan preventif
hidup sehat
5. Meningkatkan penerapan 5 pilar sanitasi total berbasis masyarakat (STBM)
d. Tata Nilai UPTD Puskesmas Seteluk
Kekeluargaan, Kerja Sama, Inovatif, Tanggung Jawab, Amanah, Handal
e. Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi
Puskesmas mempunyai tugas sebagai pelaksana kebijakan kesehatan untuk
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Merujuk pada Peraturan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat pasal 4, Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan kebijakan kesehatan
untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya dalam rangka
mendukung terwujudnya kecamatan sehat.
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 4, Puskesmas
menyelenggarakan fungsi :
1) Penyelenggaraan UKM tingkat pertama di wilayah kerjanya; dan
2) Penyelenggaraan UKP tingkat pertama di wilayah kerjanya.
Untuk melaksanakan fungsi-fungsi tersebut di atas, Puskesmas mempunyai
tugas :
1) Mengumpulkan, mengolah data dan informasi, menginventarisasi permasalahan serta
melaksanakan pemecahan permasalahan yang berkaitan dengan pelayanan kesehatan
masyarakat;
2) Merencanakan, melaksanakan, mengendalikan, mengevaluasi, dan melaporkan
kegiatan Puskesmas;
3) Menyiapkan bahan kebijakan, bimbingan dan pembinaan serta petunjuk teknis sesuai
bidang tugasnya;
4) Melaksanakan Upaya Kesehatan Masyarakat;
5) Melaksanakan Upaya Kesehatan Perorangan;
6) Melaksanakan pelayanan upaya kesehatan/ kesejahteraan ibu dan anak, Keluarga
Berencana, perbaikan gizi, perawatan kesehatan masyarakat, usaha kesehatan
sekolah, kesehatan olahraga, pengobatan termasuk pelayanan darurat karena
kecelakaan, kesehatan gigi dan mulut, laboratorium sederhana, upaya kesehatan
kerja, kesehatan usia lanjut, upaya kesehatan jiwa, kesehatan mata dan kesehatan
khusus lainnya serta pembinaan pengobatan tradisional;
7) Melaksanakan pembinaan upaya kesehatan, peran serta masyarakat, koordinasi
semua upaya kesehatan, sarana pelayanan kesehatan, pelaksanaan rujukan medic,
pembantuan sarana dan pembinaan teknis kepada Puskesmas Pembantu, unit
pelayanan kesehatan swasta serta kader pembangunan kesehatan;
8) Melaksanakan pengembangan upaya kesehatan dalam hal pengembangan kader
pembangunan di bidang kesehatan dan pengembangan kegiatan swadaya masyarakat
di wilayah kerjanya;
9) Melaksanakan pencatatan dan pelaporan dalam rangka sistem informasi kesehatan;
10) Melaksanakan ketatausahaan dan urusan rumah tangga UPT;
11) Melaksanakan analisis dan pengembangan kinerja UPT;
12) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.
f. Visi Kabupaten Sumbawa Barat
Visi kabupaten sumbawa barat yaitu Terwujudnya Ksb Baik Berlandaskan Gotong
Royong. Makna yang terkandung dalam visi tersebut dapat dijabarkan sebagai
berikut :
1. KSB Baik adalah suatu daerah yang mengumpulkan kebaikan alam dan kebaikan
prilaku penduduknya yang selaras antara pembangunan dunia dan akheratnya serta
terjalinnya hubungan yang harmonis antara pemimpin dan masyarakatnya dengan
saling menasehati dalam kebenaran dan kesabaran.
2. Gotong royong yang dalam bahasa tau tana samawa “basiru” merupakan kearifan local
sebagai modal sosial yang telah mengakar dan terus berkembang dalam menghadapi
tantangan dan menyelesaikan permasalahan di tengah kehidupan bermasyarakat.
Budaya gotong royong adalah instrumen yang sangat kuat untuk memobilisasi seluruh
sumberdaya yang dimiliki Kabupaten Sumbawa Barat. Semangat kolektivitas inilah
yang menjadi piranti dalam menyelesaikan seluruh permasalahan dan menggerakkan
partisipasi untuk mewujudkan cita-cita Ber-Sumbawa Barat. Tanpa semangat
gotongroyong, segala ide, nilai, dan pelaksanaan pembangunan tidak akan mampu
ditransformasikan menjadi bentuk yang nyata.
g. Misi Kabupaten Sumbawa Barat
Untuk mewujudkan visi pembangunan KSB BAIK, diperlukan rumusan umum
mengenai upaya yang akan dilaksanakan yang selanjutnya disebut MISI. Misi
membantu agar visi tergambarkan lebih jelas, memberikan kerangka bagi tujuan dan
sasaran serta arah kebijakan yang ingin dicapai dan menentukan jalan yang akan
ditempuh untuk mencapai Visi tersebut. Oleh karena itu, pokok-pokok VISI di atas
akan dijabarkan ke dalam 6 (enam) MISI sebagai berikut :
1. KSB BAIK dalam akhlak dan daya saing sumberdaya manusia
Misi ini diarahkan untuk meningkatkan kualitas sumberdaya manusia daerah baik dari
pengetahuan dan kesehatannya, maupun prilakunya. Sehingga manusia Sumbawa
Barat yang baik tidak saja dilihat dari sisi tingkat pendidikannya ataupun tingkat
kesehatan, tetapi juga prilaku kesehariannya mencerminkan akhlak yang baik.\
2. KSB BAIK dalam kemandirian sosial masyarakat
Misi ini diarahkan untuk meningkatkan jaminan dan perlindungan sosial masyarakat
dalam mempercepat penanggulangan kemiskinan di Kabupaten Sumbawa Barat.
3. KSB BAIK dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik
Misi ini diarahkan untuk meningkatkan penyelenggaraan pemerintahan daerah yang
akuntabel, bebas korupsi kolusi dan nepotisme serta meningkatkan kualitas pelayanan
publik yang transparan dan terintegrasi.
4. KSB BAIK dalam kemandirian pangan
Misi ini diarahkan untuk meningkatkan ketersediaan, distribusi dan keamanan pangan
pokok masyarakat serta pengolahannya di dalam daerah Kabupaten Sumbawa
Barat.
5. KSB BAIK dalam kemandirian ekonomi
Misi ini diarahkan untuk meningkatkan aktivitas ekonomi di dalam wilayah
Kabupaten Sumbawa Barat melalui peningkatan sektor-sektor unggulan daerah.
6. KSB BAIK dalam kemantapan infrastruktur dan pengelolaan lingkungan hidup
Misi ini diarahkan untuk meningkatkan kemantapan infrastruktur daerah untuk
mendukung semua sektor ekonomi dan sosial masyarakat Sumbawa Barat. Misi ini
juga diarahkan untuk meningkatkan pengelolaan lingkungan hidup di Kabupaten
Sumbawa Barat melalui penataan lingkungan baik dalam kewenangan daerah maupun
di luar kewenangan daerah melakukan koordinasi intensif dengan Pemerintah Provinsi
dan Pemerintah Pusat.
h. Tugas Pokok dan Fungsi Bidan Ahli Pertama
Berdasarkan Permenpan Nomor 36 Tahun 2019, tugas pokok bidan ahli pertama,
antara lain:
1. Melakukan pengkajian pada ibu hamil fisiologis;
2. Menyusun perencanaan asuhan kebidanan pada ibu hamil fisiologis;
3. Memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil fisiologis;
4. Melakukan pengkajian pada ibu bersalin fisiologis;
5. Memberikan asuhan Kala I persalinan fisiologis;
6. Melakukan asuhan Kala II persalinan fisiologis;
7. Melakukan asuhan Kala III persalinan fisiologis;
8. Melakukan asuhan Kala IV persalinan fisiologis;
9. Melakukan pengkajian pada ibu nifas fisiologis;
10. Melakukan asuhan kebidanan pada ibu nifas fisiologis;
11. Melakukan persiapan pre operasi obstetri ginekologi;
12. Memberikan Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) tentang kesehatan ibu dan
anak pada individu atau keluarga sesuai dengan kebutuhan;
13. Melakukan fasilitasi Inisiasi Menyusu Dini (IMD);
14. Melakukan asuhan neonatal esensial;
15. Melakukan asuhan pelayanan neonatal pada 6 jam - 48 jam paska kelahiran (KN1);
16. Melakukan asuhan pelayanan neonatal pada hari ke 3 - hari ke 7 paska kelahiran
(KN2) ;
17. Melakukan asuhan pelayanan neonatal pada hari ke 8 - hari ke 28 paska kelahiran
(KN3);
18. Memfasilitasi konseling kesehatan reproduksi;
19. Memfasilitasi konseling pra nikah;
20. Memfasilitasi konseling keluarga berencana (KB);
21. Melakukan pemetaan sasaran dan analisis data pada keluarga dan masyarakat;
22. Melakukan pembinaan keluarga balita/remaja/lansia;
23. Berpartisipasi aktif dalam musyawarah perencanaan pembangunan desa;
24. Melaksanakan tugas jaga shift malam;
25. Melakukan asuhan kebidanan di kamar bedah;
26. Mengidentifikasi kebutuhan, melakukan analisis dan merencanakan kegiatan UKM
terkait pelayanan kebidanan di Puskesmas;
27. Melakukan pemantauan pelaksanaan persalinan dan pencegahan komplikasi;
28. Melakukan monitoring dan evaluasi asuhan kebidanan di tingkat Puskesmas; dan
29. Melakukan skrining Pencegahan Penularan HIV, sifilis, hepatitis B dari ibu ke anak
(PPIA) di Puskesmas atau Rumah Sakit;
1.3 Tujuan
a. Tujuan Jangka Pendek
- Meningkatnya pengetahuan ibu tentang manajemen laktasi
- Terlaksananya pemberian asuhan manajemen laktasi dengan optimal
- Tercapainya kepuasan pasien terhadap pelayanan asuhan manajemen laktasi
- Meningkatnya nilai-nilai dasar ASN Ber-Akhlak dalam diri penulis
b. Tujuan Jangka Menengah
- Meningkatnya cakupan bayi yang mendapat Asi eksklusif
- Menurunnya angka kejadian stunting
- Meningkatnya mutu pelayanan pada masa nifas, khususnya dalam pemberian
asuhan manajemen laktasi
- Meningkatnya kemandirian dan keterampilan masyarakat dalam mewujudkan
pemberian Asi Eksklusif
- Meningkatnya profesionalisme sumber daya manusia puskesmas.
c. Tujuan Jangka Panjang
- Meningkatnya kualitas pelayanan publik yaitu pelayanan kesehatan berkualitas
- Meningkatnya kualitas sumber daya manusia karena pemberian ASI merupakan
cara terbaik bagi peningkatan kualitas SDM sejak dini.
1.4 Ruang Lingkup
Ruang lingkup dari aktualisasi ini yaitu membuat standar prosedur operasional
(SOP) asuhan manajemen laktasi, membuat media audio visual berupa video edukasi
untuk memberikan Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) berbasis media audio
visual dan pendampingan secara langsung pada ibu menyusui di Posyandu Desa Air
Suning dan membuat forum laktasi melalui Whatsapp Group sebagai wadah sharing
dan dikusi tanya jawab perihal ASI eksklusif, serta memasang poster mengenai ASI
Eksklusif di desa Air Suning dan Puskesmas Seteluk.
Rencana aktualisasi ini dilaksanakan selama 30 hari kerja terhitung mulai
tanggal 5 Oktober sampai dengan 9 November 2022 di lingkungan tempat kerja yaitu
di Desa Air Suning Puskesmas Seteluk.

RANCANGAN AKTUALISASI

2.1 Identifikasi Isu


Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) isu adalah masalah yang
dikedepankan untuk di tanggapi. Isu juga diartikan sebagai pokok persoalan yang sedang
terjadi atau akan terjadi yang menjadi pembicaraan khalayak ramai dan memerlukan
pemecahan masalah dengan aksi yang nyata. Berdasarkan hasil observasi dan data yang
didapatkan penulis menemukan beberapa permasalahan/isu antara lain:
Tabel 2.1 Isu-isu yang berkembang pada Instansi
No. Isu Sumber Isu
1. Kurangnya cakupan peserta KB pascasalin Data SPM Puskesmas Seteluk
pada ibu nifas di wilayah Puskesmas Seteluk 2021
2. Kurangnya pengetahuan ibu menyusui tentang Survey dan observasi penulis
manajemen laktasi di wilayah Puskesmas
Seteluk
3. Kurangnya cakupan K4 ibu hamil di wilayah Data SPM Puskesmas Seteluk 2021
Puskesmas Seteluk
4. Tingginya kasus Abortus pada ibu hamil di Data SPM Puskesmas Seteluk 2021
Wilayah Puskesmas Seteluk
5. Tingginya kasus Ketuban Pecah Dini hamil di Data SPM Puskesmas Seteluk 2021
Wilayah Puskesmas Seteluk

2.2. Analisis Isu


Setelah melakukan identifikasi isu, penulis melakukan penapisan beberapa isu tersebut
untuk menentukan rumusan isu yang berkualitas yang membutuhkan pemecahan masalah
sesuai dengan lingkup pekerjaan penulis dan paling mungkin untuk dilaksanakan. Penapisan
isu dilakukan dengan menggunakan metode APKL (Aktual, Problematik, Kekhalayakan, dan
Layak) dan Teknik USG (Urgency, Serriousness, dan Growth) dengan menetapkan rentang
penilaian 1-5. Hasil penilaian berdasarkan alat bantu metode APKL dapat dilihat pada Tabel
2.1

Tabel 2.2 Penetapan Isu Metode APKL


Kriteria APKL Total Rangki
No Isu Instansi
A P K L Skor ng
1. Kurangnya cakupan peserta KB
pascasalin pada ibu nifas di wilayah 4 5 3 3 15 III
Puskesmas Seteluk
2. Kurangnya pengetahuan ibu menyusui
tentang manajemen laktasi di wilayah 4 5 4 5 18 I
Puskesmas Seteluk
3. Kurangnya cakupan K4 ibu hamil di
4 5 3 4 16 II
wilayah Puskesmas Seteluk
4. Tingginya kasus Abortus pada ibu
4 3 2 2 11 V
hamil di Wilayah Puskesmas Seteluk
5. Tingginya kasus Ketuban Pecah Dini
4 3 2 3 12 IV
hamil di Wilayah Puskesmas Seteluk
Keterangan : A (Aktual); P (Problematik); K (Kekhalayakan); L (Layak)
Berdasarkan hasil penilaian dengan metode APKL dapat kita ketahui rangking dari
setiap isu. Kemudian penulis melakukan penentuan prioritas isu yang harus diselesaikan
dengan menggunakan metode USG. Caranya adalah dengan menentukan tingkat urgensi,
keseriusan dan dampak perkembangan isu dengan pemberian skala 1 – 5 dengan teknik
skoring. Isu yang memiliki total skor tertinggi merupakan isu prioritas. Berikut ini hasil
penentuan isu prioritas dengan menggunakan metode USG dapat dilihat pada Tabel 2.2
Tabel 2.3 Penentuan Isu dengan Metode USG
No Skor
Isu Instansi Jumlah Peringkat
. U S G
1. Kurangnya pengetahuan ibu menyusui
tentang manajemen laktasi di wilayah 5 5 5 15 I
Puskesmas Seteluk
2. Kurangnya cakupan K4 di wilayah
4 4 5 13 II
Puskesmas Seteluk
3. Kurangnya cakupan peserta KB
3 4 4 11 III
pascasalin di wilayah Puskesmas Seteluk
Keterangan: U (Urgency); S (Seriousness); G (Growth)
Dari analisis penentuan prioritas isu menggunakan metode USG diperoleh isu prioritas
adalah Kurangnya pengetahuan ibu menyusui tentang manajemen laktasi di wilayah
Puskesmas Seteluk
2.3. Penetapan Isu
Manajemen laktasi adalah teknik atau segala upaya yang dilakukan untuk kelancaran
pemberian ASI kepada bayi. ASI merupakan makanan terbaik bagi bayi dengan komposisi
bioaktif yang dapat meningkatkan status kesehatan ibu dan anak. Keberhasilan menyusui
didukung oleh persiapan fisik, psikologis dan manajemen laktasi. Asuhan Manajemen laktasi
meliputi pemberian komunikasi, informasi, dan edukasi terkait ASI Eksklusif, teknik
menyusui yang benar, tanda kecukupan ASI, perawatan payudara, pijat oksitosin, dan
dukungan ayah asi. Dan bidan merupakan edukatif, fasilitator, dan konselor yang efektif
dalam mendukung keberhasilan menyusui. (Wahyuningsih, 2018)
Berdasarkan hasil observasi dan studi pendahuluan penulis, isu prioritas tersebut
disebabkan oleh kurangnya petugas di Puskesmas Seteluk yang melaksanakan asuhan
manajemen laktasi secara lengkap, tidak adanya media edukasi manajemen laktasi yang dapat
membantu petugas melaksanakan asuhan sehingga pelaksanaan asuhan kurang efektif dan
efisien, terbatasnya sarana prasarana asuhan manajemen laktasi membuat asuhan manajemen
laktasi tidak dapat dilaksanakan secara komprehensif, dan belum ada standar operasional
prosedur manajemen laktasi sesuai ilmu terupdate. Sehingga menyebabkan pengetahuan dan
kemampuan ibu nifas tentang manajemen laktasi masih rendah. Sejalan dengan hal tersebut,
keluhan dan masalah terkait menyusui juga tinggi dialami oleh ibu nifas sementara ibu sering
merasa kebingungan dalam mengatasi masalahnya secara mandiri
Oleh karena itu, diperlukan adanya upaya perbaikan serta pemecahan masalah dari
segi pelaksanaan asuhan manajemen laktasi agar sebab dan akibat tersebut dapat teratasi
segera sehingga pelayanan asuhan manajemen laktasi di Puskesmas Seteluk dapat
dilaksanakan secara optimal sehingga pengetahuan ibu menyusui tentang manajemen
laktasipun meningkat.
Dampak Isu
Dampak adalah pengaruh kuat yang mendatangkan akibat. Dampak yang akan
ditimbulkan jika isu kurangnya kurangnya pengetahuan ibu menyusui tentang manajemen
laktasi di wilayah Puskesmas Seteluk tidak ditangani yaitu:
1. Ibu dan keluarga terjebak pada opini, mitos, perilaku dan budaya yang kurang
mendukung dalam pemberian ASI;
2. Rendahnya kemampuan ibu dan keluarga dalam manajemen laktasi;
3. Gagalnya pemberian ASI eksklusif kepada bayi;
4. Bayi cenderung diberi susu formula sebelum usia 6 bulan akibat kegagalan ibu dalam
proses menyusui;
5. Hilangnya tanggung jawab dan profesionalisme tenaga pelaksana asuhan kebidanan;
6. Meningkatkan angka kesakitan ibu terkait masalah dalam proses menyusui, seperti
bendungan payudara, putting lecet, payudara bengkak, dan mastitis;
7. Meningkatkan angka kesakitan dan kematian bayi dan anak;
8. Bayi tidak memperoleh asupan nutrisi yang adekuat dan baik berpeluang untuk menjadi
stunting;
9. Meningkatkan beban biaya pengobatan bagi pemerintah akibat angka kesakitan ibu dan
bayi yang tinggi;
10. Menurunnya Cakupan ASI Eksklusif di Kabupaten Sumbawa Barat;
11. Meningkatnya kasus stunting di Kabupaten Sumbawa Barat;
12. Menurunnya kualitas hidup generasi penerus bangsa
13. Tidak tercapainya Misi Kabupaten.
Oleh karena itu sesuai dengan tugas pokok dan fungsi bidan ahli pertama, maka
penulis ingin membuat gagasan pemecahan isu Rancangan Aktualisasi Nilai Dasar dengan
judul “Optimalisasi SUKSES ASI berbasis digital melalui media audio visual di Desa Air
Suning Puskesmas Seteluk”

2.4. Gagasan Kreatif Pemecahan Isu


Untuk memecah isu Kurangnya pengetahuan ibu menyusui tentang ASI eksklusif di
wilayah Puskesmas Seteluk diperlukan gagasan untuk mengatasi isu tersebut yaitu dengan
SUKSES ASI yaitu manajemen laktasi yang di diinovasikan menjadi edukasi berbasis digital
sesuai dengan nilai smart ASN dan nilai dasar ASN yaitu Ber-Akhlak, sebagai berikut :
3. Pemberian informasi dan edukasi tentang manajemen laktasi melalui video yang jelas dan
menarik, kemudian melakukan pendampingan secara langsung kepada ibu menyusui dan
para kader di posyandu.
- Untuk melakukan hal tersebut, penulis terlebih dahulu membuat standart operating
Prosedur (SOP) terkait dengan manajemen laktasi, kemudian melakukan konsul
dengan mentor serta meminta persetujuan Kepala Puskesmas,
- Melakukan kerjasama dan kolaborasi dengan bidan Desa Air Suning terkait persiapan
dan jadwal posyandu
- Melakukan analisis kebutuhan dan materi
- Mempersiapkan alat dan bahan pemberian asuhan
- Melakukan pembuatan video
- Memberikan pretest kepada ibu menyusui
- Memberikan KIE dengan menggunakan video tersebut
- Memberikan pendampingan secara langsung terkait cara perawatan payudara dan pijat
oksitosin
- Memberikan post test kepada ibu menyusui
4. Membuat whatsapp group forum laktasi Puskesmas Seteluk dimana di forum ini menjadi
sarana untuk membagikan video tersebut dan menjadi wadah sharing serta tanya jawab
seputar laktasi yang harapannya forum ini bisa membantu ibu-ibu menyusui secara
berkelanjutan.
- Membuat Group whatsapp
- Menambahkan kontak ibu-ibu menyusui desa Air Suning
- Menambahkan video-video tersebut kedalam Whatsapp Group
- Untuk kedepannya, bisa menambahkan kontak semua ibu postpartum yang melahirkan
di Puskesmas
5. Mengunggah video di youtube puskesmas dan akun Facebook Puskesmas agar bisa di
akses oleh semua masyarakat yang membutuhkan.
- Melakukan konsul dan Kerjasama dengan admin youtube dan Facebook puskesmas
- Mengunggah video setelah mendapat persetujuan admin
- Membagikan link youtube dan facebook ke kerabat dan masyarakat agar bisa diakses
oleh semua orang
6. Menempelkan Poster terkait ASI eksklusif di Ruangan Nifas Puskesmas Seteluk yang
didalam posternya di sertai link youtube dan nomor admin Whatsapp Group forum laktasi.
- Membuat poster terkait ASI
- Melakukan konsultasi dengan mentor, bidan desa dam kepala ruangan
- Mencetak poster
- Menempel poster di poskesdes air suning, di pos posyandu air suning serta di ruang
poned, di depan ruang Poli KIA dan MTBS puskesmas.
2.5 Tabel Rancangan Aktualisasi
Tabel 2.4 Rancangan Aktualisasi

Keterkaitan dengan Core Keterkaitan dengan aksi Kontribusi terhadap visi


No Kegiatan dan tahap kegiatan Output kegiatan
Values BerAKHLAK bela negara dan misi daerah

1 2 3 4 5 6
PERENCANAAN
1 Melakukan konsultasi  Memperoleh  Akuntabel : Setia pada Pancasila : Tercapainya visi
dengan mentor mengenai persetujuan dan saran melaksanakan tugas  Senantiasa menjunjung Kabupaten KSB
rancangan aktualisasi mengenai rancangan dengan konsisten dan tinggi nilai BAIK dalam akhlak
pemecahan isu. aktualisasi dari mentor. penuh tanggung jawab. musyawarah dalam dan daya saing sumber
 Menghubungi mentor  Dokumentasi  Kompeten : bertukar menyelesaikan segala daya manusia
untuk meminta kesediaan konsultasi berupa foto. pikiran dan berdiskusi sesuatu.
mentor untuk dengan mentor  Mengutamakan
membimbing.  Harmonis : menghargai kepentingan bersama
 Membuat janji dengan setiap saran dan dengan membentuk
mentor. masukkan dari mentor rancangan aktualisasi
 Meyampaikan rancangan  Adaptif : mampu sebaik mungkin.
aktualisasi menyesuaikan
 Meminta saran dan perubahan terkait
masukkan perbaikan rancangan dari mentor
mengenai rancangan yang berbeda dari
aktualisasi.
rancangan awal.
 Kolaboratif : menerima
pendapat dan saran dari
mentor untuk
menyelesaikan
rancangan aktualisasi
2 Meminta dukungan dan  Memperoleh surat  Berorientasi Kesadaran berbangsa dan Tercapainya visi
persetujuan pelaksanaan persetujuan untuk Pelayanan : bernegara : Kabupaten KSB
rancangan aktualisasi kepada melaksanakan melaksanankan tiap  Disiplin dan BAIK dalam akhlak
kepala puskesmas Seteluk aktualisasi. tahapan dengan bertanggung jawab dan daya saing sumber
menaati prosedur yang terhadap tugas yang daya manusia
berlaku. dibebankan.
 Akuntabel : menaati  Menjalankan hak dan
dan bertanggung jawab kewajiban sesuai
terhadap peraturan perundang-undangan
yang berlaku. yang berlaku.
 Harmonis : menjaga
hubungan baik dengan
atasan.
 Kolaboratif :
membangun
komunikasi yang
efektif dalam
berkoordinasi dengan
atasan.
PERSIAPAN
3 Membuat analisis kebutuhan  Terancangnya tujuan  Berorientasi Rela berkorban untuk Tercapainya visi
dan materi asuhan asuhan manajemen pelayanan : bangsa dan negara : Kabupaten Sumbawa
laktasi
menyediakan informasi  Memberikan buah Barat yaitu KSB
 Terkumpulnya materi
dan yang actual dan akurat pikiran, tenaga dan BAIK dalam
bahan pembuatan SOP,  Akuntabel : mencari kemampuan untuk penyelenggaraan
media
alternatif cara kepentingan pemerintah dan
audio visual dan poster
 Tersusunnya daftar penggunaan sarana masyarakat. pelayanan publik
kebutuhan prasarana, bahan dan  Mendahulukan
sarana/prasarana alat kerja yang lebih kepentingan
asuhan
manajemen laktasi hemat. masrakat, bangsa dan
 Metode yang  Kompeten : senantiasa negara dari pada
digunakan meningkatan kepentingan pribadi
adalah melakukan KIE
kemampuan dan
dengan pemutaran
video dan pengetahuan mengenai
pendampingan keilmuan profesi.
langsung
4 Menjalin Kerjasama dengan  Memperoleh persetujuan  Akuntabel : menaati Setia pada Pancasila : Tercapainya visi
bidan desa Air Suning dan dari bidan desa dan dan bertanggung jawab  Senantiasa Kabupaten KSB
kepala ruangan Poned, KIA kepala ruang poned, PJ terhadap peraturan menjunjung BAIK dalam akhlak
dan MTBS KIA, PJ MTBS untuk yang berlaku. tinggi nilai dan daya saing sumber
melaksanakan  Kompeten : bertukar musyawarah daya manusia
aktualisasi. pikiran dan berdiskusi dalam
dengan bidan desa dan menyelesaikan
kepala ruangan segala sesuatu.
 Harmonis : menjaga  Mengutamakan
hubungan baik dengan kepentingan
atasan dan rekan kerja bersama dengan
 Kolaboratif : membentuk
membangun rancangan
komunikasi yang aktualisasi sebaik
efektif dalam mungkin..
berkoordinasi dengan
bidan desa dan kepala
ruangan
5 Mempersiapkan alat dan  Tersedianya SOP  Berorientasi Kesadaran berbangsa dan Tercapainya visi
bahan asuhan manajemen manajemen laktasi Pelayanan : melakukan bernegara : Kabupaten Sumbawa
yang
laktasi telah di tetapkan oleh inovasi yang berfokus  Disiplin dan Barat yaitu KSB
kepala Puskesmas pada peningkatan bertanggung jawab BAIK dalam
 Tersedianya
pelayanan masyarakat, terhadap tugas yang penyelenggaraan
sarana/prasarana  Akuntabel : senantiasa dibebankan. pemerintah dan
asuhan
bertanggung jawab,  Menjalankan hak dan pelayanan publik
manajemen laktasi
 Tersedianya media jujur, cermat, disiplin kewajiban sesuai
audio dan berintegritas tinggi perundang-undangan
visual berupa video
edukasi tentang  Kompeten : yang berlaku.
manajemen laktasi melaksanakan tugas
 Tersedianya poster
dengan kualitas terbaik
 Dokumentasi Kegiatan
 Adaftif : terus
berinovasi dan
mengembangkan
kreativitas

6 Menyerahkan video yang  Saran dan masukkan  Harmonis : menghargai Setia pada Pancasila : Tercapainya visi
telah dibuat dan poster perbaikan terkait setiap saran dan  Senantiasa menjunjung Kabupaten KSB
kepada mentor dan coach perbaikan dari Video dan masukkan dari mentor tinggi nilai BAIK dalam akhlak
meminta saran dan poster  Adaptif : mampu musyawarah dalam dan daya saing sumber
masukkan untuk perbaikan . menyesuaikan perubahan menyelesaikan segala daya manusia
terkait sesuatu.
 Mengutamakan
kepentingan bersama
dengan membentuk
rancangan aktualisasi
sebaik mungkin.
PELAKSANAAN
7 Melaksanakan KIE dengan  Terjawabnya kuesioner  Berorientasi Kesadaran berbangsa dan  Tercapainya visi
menggunakan media audio pretest dan postest Pelayanan : bernegara : Kabupaten
 Terlaksananya asuhan
visual serta melakukan menyelesaikan masalah  Disiplin dan Sumbawa Barat
manajemen laktasi
pendampingan secara  Dokumentasi yang dihadap bertanggung jawab yaitu KSB BAIK
langsung masyarakat dengan terhadap tugas yang dalam
pendekatan komunikasi dibebankan. penyelenggaraan
persuasive  Menjalankan hak dan pemerintah dan
 Akuntabel : kewajiban sesuai pelayanan public
memberikan pelayanan perundang-undangan  Tercapainya visi
dan informasi kepada yang berlaku. Kabupaten KSB
dengan penuh rasa Rela berkorban untuk BAIK dalam
tanggung jawab bangsa dan negara : akhlak dan daya
 Kompeten :  Menyumbangkan saing sumber daya
memberikan informasi tenaga dan pikiran, manusia
terkait manajemen kemampuan untuk
laktasi secara tepat dan kepentingan
tidak bertele-tela sesuai masyrakat,
dengan acuan yang kemajuan bangsa
telah ditetapkan. dan negara
 Harmonis : menghargai  Berpartisipasi aktif
setiap orang apapun dan peduli dalam
latar belakangnya. pembangunan
 Adaptif : membuat masyarakat bangsa
inovasi yang dan negara
mendukung tujuan
instansi secara
konsisten
 Kolaboratif : berkerja
sama dengan kader
dalam meningkatkan
pelayanan masyarakat.
8 Membuat Whatsapp Group  Terbentuknya Whatsapp  Berorientasi Rela berkorban untuk Tercapainya visi
forum laktasi dan Group forum laktasi Pelayanan : cekatan bangsa dan negara : Kabupaten Sumbawa
mengunggah Video ke yang beranggotakan ibu- dan solutif  Menyumbangkan Barat yaitu KSB
youtube dan akun Facebook ibu menyusui.  Akuntabel : tenaga dan pikiran, BAIK dalam
 Tersedianya video memberikan pelayanan kemampuan untuk penyelenggaraan
manajemen laktasi yang dan informasi kepada kepentingan pemerintah dan
bisa di akses di youtube dengan penuh rasa masyrakat, kemajuan pelayanan publik
dan akun Facebook tanggung jawab bangsa dan negara
Puskesmas  Kompeten : membantu  Berpartisipasi aktif
Akun youtube : orang lain belajar dan peduli dalam
Akun Facebook :  Loyal : wujud pembangunan
mengabdikan diri masyarakat bangsa
kepada masyarakat, dan negara
instansi, bangsa dan
negara
 Adaptif : membuat
inovasi yang
mendukung tujuan
instansi secara
konsisten yang berbasis
teknologi informasi
9 Menempelkan poster di  Adanya poster di  Berorientasi Pelayanan : Kesadaran berbangsa dan Tercapainya visi
poskesdes air suning, di pos poskesdes air suning, di bersama-sama berupaya bernegara : Kabupaten Sumbawa
posyandu air suning serta di pos posyandu air suning melakukan peningkatan  Disiplin dan Barat yaitu KSB
ruang poned, di depan ruang serta di ruang poned, di pelayanan kepada bertanggung jawab BAIK dalam
Poli KIA dan MTBS depan ruang Poli KIA masyarakat. terhadap tugas yang penyelenggaraan
puskesmas. dan MTBS puskesmas  Adaptif : membuat dibebankan. pemerintah dan
 dokumentasi inovasi yang mendukung  Mendahulukan pelayanan publik
tujuan instansi secara kepentingan umum
konsisten diatas kepentingan
pribadi dan golongan.
EVALUASI
10 Melakukan evaluasi terhadap  Hasil analisis  Berorientasi Pelayanan : Kesadaran berbangsa dan Tercapainya visi
Kuesioner
hasil inovasi yang telah bersama-sama berupaya bernegara : Kabupaten KSB
(meningkatnya
diterapkan semasa melakukan peningkatan  Disiplin dan BAIK dalam akhlak
pengetahuan ibu
aktualisasi pelayanan kepada bertanggung jawab dan daya saing sumber
tentang manajemen
masyarakat. terhadap tugas yang daya manusia
laktasi)
 Kompeten : dibebankan.
 Tersedianya forum
mengevaluasi  Mendahulukan
untuk diskusi dan
peningkatan kinerja diri kepentingan umum
mendukung ASI
 Kolaboratif : berkerja diatas kepentingan
 Tersedianya poster
sama dengan dalam pribadi dan golongan.
yang bisa dibaca oleh
meningkatkan pelayanan
semua ibu postpartum
masyarakat.
yang ada diruangan
 Dokumentasi
11 Melakukan konsultasi  Dokumen berupa soft  Berorientasi Pelayanan : Setia pada Pancasila : Tercapainya visi
dengan terkait saran dan copy dan hard copy bersama-sama berupaya  Senantiasa menjunjung Kabupaten KSB
masukkan perbaikan dari laporan aktualisasi. melakukan peningkatan tinggi nilai BAIK dalam akhlak
inovasi yang sudah  Dokumentasi berupa foto pelayanan kepada musyawarah dalam dan daya saing sumber
diterapkan guna memperoleh konsultasi bersama masyarakat. menyelesaikan segala daya manusia
peningkatan pada arah yang  Kompeten : sesuatu.
lebih baik lagi, dan mentor. meningkatkan kapasitas  Mengutamakan
menyusun laporan akhir diri secara terus-menerus kepentingan bersama
aktualisassi.  Harmonis : menghargai dengan membentuk
setiap saran dan rancangan aktualisasi
masukkan dari mentor sebaik mungkin.
 Adaptif : mampu
menyesuaikan perubahan
terkait

Tabel Jadwal Rancangan Aktualisasi

No Kegiatan Oktober November


5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 Melakukan konsultasi
dengan mentor
mengenai rancangan
aktualisasi
2 Meminta persetujuan
pelaksanaan
aktualisasi kepala
puskesmas Seteluk
3 Membuat analisis
kebutuhan dan materi
asuhan
4 Menjalin Kerjasama
dengan bidan desa
Air Suning dan
kepala ruangan
Poned, KIA dan
MTBS
5 Mempersiapkan alat
dan bahan asuhan
manajemen laktasi
6 Menyerahkan video
dan poster kepada
mentor dan coach
7 Melaksanakan KIE
dengan menggunakan
media audio visual
serta melakukan
pendampingan secara
langsung
8 Membuat Whatsapp
Group forum laktasi
dan mengunggah
Video ke youtube dan
akun Facebook
9 Menempelkan poster
10 Melakukan evalusi
dari penerapan
aktualisasi
11 Menyusun laporan
hasil dari kegiatan
aktualisasi

Anda mungkin juga menyukai