Anda di halaman 1dari 11

PERATURAN UNIVERSITAS TELKOM

Nomor : PU.010/MHS7/KMH-KKM/2021
TENTANG
PEDOMAN UMUM ORGANISASI KEMAHASISWAAN
DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS TELKOM
REKTOR UNIVERSITAS TELKOM
Menimbang : a bahwa organisasi kemahasiswaan (ORMAWA) merupakan
wadah aktualisasi dan pengembangan diri dalam rangka
meningkatkan so skills dan karakter kepemimpinan
mahasiswa;
b bahwa organisasi kemahasiswaan di lingkungan Universitas
Telkom perlu diperbarui dan disesuaikan dengan kondisi dan
tujuan Universitas Telkom;
c bahwa berdasarkan hal sebagaimana dimaksud dalam huruf (a)
dan (b) diatas sebelumnya, perlu ditetapkan Pedoman Umum
Organisasi Kemahasiswaan di Lingkungan Universitas Telkom
dalam suatu Peraturan Universitas Telkom.

Mengingat : 1 Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2O12 tentang Pendidikan


Tinggi (Lembaran Negara Tahun 2012 Nomor 158).
2 Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor
155/U/1998 tentang Pedoman Umum Organisasi
Kemahasiswaan di Perguruan Tinggi tanggal 30 Juni 1998.
3 Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 309/E/O/2013 14 Agustus 2013 tentang Izin
Peleburan Sekolah Tinggi Seni Rupa dan Desain Indonesia
Telkom yang diselenggarakan oleh Yayasan Pendidikan Mandiri
ke Universitas Telkom, jo. Keputusan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 270/E/O/2013 17 Juli
2013 tentang Penggabungan Politeknik Telkom, Instut
Teknologi Telkom dan Instut Manajemen Telkom yang
diselenggarakan oleh Yayasan Pendidikan Telkom menjadi
Universitas Telkom.
4 Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 3O9/E/0/2013 tanggal 14 Agustus 2013
Tentang izin peleburan Sekolah Tinggi Seni Rupa dan Desain
Indonesia Telkom yang diselenggarakan oleh Yayasan
Pendidikan Telkom ke Universitas Telkom yang diselenggarakan
oleh Yayasan Pendidikan Telkom di Bandung Provinsi Jawa
Barat.
5 Keputusan Dewan Pengurus Yayasan Pendidikan Telkom Nomor
KEP. 0037/00/DHE-PD01/YPT/2020 tentang Statuta Universitas
Telkom tahun 2020.

MEMUTUSKAN
Menetapkan : PERATURAN UNIVERSITAS TELKOM TENTANG PEDOMAN
UMUM ORGANISASI KEMAHASISWAAN DI LINGKUNGAN
UNIVERSITAS TELKOM
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan :
1. Universitas adalah Universitas Telkom dan dapat pula disebut dengan Telkom
University.
2. Rektor adalah Rektor Universitas Telkom dan merupakan satu kesatuan pimpinan
dengan para Wakil Rektor.
3. Fakultas atau Sekolah adalah unsur pelaksana pendidikan akademik, profesi, dan/atau
vokasi di Universitas yang mengkoordinasikan dan melaksanakan kegiatan akademik
dalam satu atau beberapa disiplin ilmu teknologi, manajemen dan seni.
4. Dekan adalah pemimpin fakultas/sekolah yang mengkoordinasikan pengelolaan
Program Studi Pasca Sarjana (S2), sarjana (S1) dan Diploma (D3 dan D4) di Universitas.
5. Mahasiswa adalah peserta didik yang terdaar dan akf pada program studi Pasca
Sarjana (S2), Sarjana (S1) dan Diploma (D3 dan D4)di Universitas.
6. Angkatan adalah tahun masuk mahasiswa yang terdaar pada program studi dalam
masa 4 (empat) tahun terakhir, adapun angkatan sebelum 4 (empat) tahun terakhir
digabungkan dengan angkatan tahun tertua sesuai dengan masa studi.
7. Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) adalah penjabaran rencana strategis
Universitas dalam program kerja dan anggaran tahunan.
8. Organisasi Kemahasiswaan (ORMAWA) Universitas adalah organisasi yang merupakan
wahana pengembangan diri mahasiswa ke arah perluasan wawasan dan peningkatan
kepemimpinan dan kecendekiawanan serta integritas kepribadian untuk mencapai
tujuan pendidikan nggi.
9. ORMAWA dibentuk dari, oleh dan untuk mahasiswa pada ngkat Universitas, Fakultas,
Departemen atau Program studi dan dinyatakan sah dengan penetapan Wakil Rektor
Bidang Admisi, Kemahasiswaan dan Alumni.
10. Organisasi Kemahasiswaan antar Perguruan Tinggi adalah wahana pengembangan diri
mahasiswa untuk menanamkan sikap ilmiah dalam bidang akademik, penelian dan
pengabdian kepada masyarakat, pemahaman tentang arah profesi dan meningkatkan
kerjasama, serta menumbuhkan rasa persatuan dan kesatuan dalam naungan Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
11. Anggaran Dasar disingkat AD adalah ketentuan-ketentuan dasar yang merupakan hasil
musyawarah ORMAWA yang harus mempedomani ketentuan pembinaan ORMAWA
oleh Rektor. Merupakan dasar hukum untuk merencanakan, menyelenggarakan dan
mengevaluasi pelaksanaan program sesuai dengan visi, misi dan tujuan ORMAWA.
12. Anggaran Rumah Tangga disingkat ART adalah penjabaran dan pengaturan lebih lanjut
ketentuan dasar yang ada dalam AD ORMAWA.
13. Kegiatan Kemahasiswaan adalah kegiatan ekstra kurikuler untuk mengembangkan diri
kearah perluasan wawasan dan peningkatan kecendekiaan serta integritas kepribadian
dalam mencapai tujuan pendidikan nggi.
14. NAPZA adalah Narkoka, Psikotropika, dan Zat Adikf.

BAB II
PRINSIP, MAKSUD DAN TUJUAN
Pasal 2
1. Prinsip penyelenggaraan ORMAWA di Universitas Telkom adalah :
a. Terbuka, berar terbuka bagi semua Mahasiswa Universitas Telkom
b. Tidak diskriminaf, berar dak membedakan mahasiswa berdasarkan Suku,
Antar golongan, Ras dan Agama
c. Nirlaba, arnya ORMAWA dak berorientasi pada laba.
d. Mandiri, arnya ORMAWA bersifat independen dan dak bergantung kepada
ORMAWA lainnya.
e. Adil arnya ORMAWA dak memihak, dak ada yang lebih dan dak ada yang
kurang, dak pilih kasih dan menempatkan sesuatu pada tempatnya secara
obyekf ilmiah, jujur dan konsisten.
f. Kekeluargaan arnya ORMAWA harus mengembangkan keseakawanan dan
solidaritas sosial.
g. Transparan arnya ORMAWA harus bersifat terbuka dalam penyelenggaraan
manajemen organisasi kepada Publik.
h. Akuntabel arnya ORMAWA harus dapat mempertanggungjawabkan program
kerja dan pengeluaran keuangan serta pemakaian aset
2. Peraturan ORMAWA dak bertentangan dengan peraturan yang berlaku umum di
Negara Kesatuan Republik lndonesia dan peraturan yang berlaku di Universitas.
3. Maksud penerbitan Peraturan ini adalah sebagai pedoman bagi mahasiswa dalam
membentuk ORMAWA dan dijadikan pedoman bagi ORMAWA dalam
menyelenggarakan kegiatannya.
4. Peraturan ini diterbitkan dengan tujuan agar kegiatan ORMAWA yang disusun dan
diselenggarakan dapat mendukung pencapaian visi dan misi Universitas.

BAB III
ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA
ORGANISASI KEMAHASISWAAN
Pasal 3
AD dan ART ORMAWA beserta penjelasannya disusun oleh ORMAWA melalui musyawarah,
harus memuat norma, kaidah, ketentuan dan aturan Organisasi yang harus ditaa dan
dilaksanakan oleh semua anggota ORMAWA.

BAB IV
BENTUK DAN KEPENGURUSAN ORGANISASI KEMAHASISWAAN
Bagian Kesatu
BENTUK ORGANISASI
Pasal 4
Bentuk dan kepengurusan Organisasi Kemahasiswaan:
a. Berikut adalah bentuk Organisasi Kemahasiswaan di ngkat Universitas
1. Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM)
2. Badan Eksekuf Mahasiswa (BEM)
3. Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM)
b. Berikut adalah bentuk Organisasi Kemahasiswaan di ngkat Fakultas
1. Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas (DPM Fakultas)
2. Badan Eksekuf Mahasiswa Fakultas (BEM Fakultas)
c. Himpunan Mahasiswa berada langsung dalam koordinasi Dekan bertalian dalam suatu
fakultas

Pasal 5
Organisasi Mahasiswa yang dak sesuai dengan ketentuan dimaksud pasal 4 peraturan ini,
Keberadaannya dak diakui dan dilarang melakukan kegiatan dalam bentuk apapun di
lingkungan Universitas dan Fakultas.

Bagian Kedua
KEPENGURUSAN, KEANGGOTAAN DAN MASA BHAKTI
Pasal 6
1. Kepengurusan ORMAWA adalah mahasiswa berstatus akf dalam masa studi normal,
maksimal semester 4 untuk Program Studi Pasca Sarjana (S2), semester 8 untuk
Program Sarjana (S1) dan Diploma (D4), semester 6 untuk Program Diploma (D3) pada
saat pengangkatan/penetapan.
2. Persyaratan ketua/pimpinan ormawa sebagai berikut:
a. Memiliki IPK minimal 3,00
b. Tidak tercatat sebagai pelanggar tata terb Universitas, dak sedang menerima
sanksi/ teguran apapun.
c. Tidak pernah menggunakan NAPZA dan dak terlibat dan atau dak pernah
melakukan aksi anarkis.
d. Memiliki serfikat pelahan kepemimpinan organisasi atau sejenisnya.
e. Mendapatkan rekomendasi dari Dosen Wali atau Ketua Program Studi.
3. Kepengurusan ORMAWA dibentuk melalui tatacara dan mekanisme yang ditetapkan
oleh mahasiswa berdasarkan Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART)
serta aturan ORMAWA lainnya (jika ada).
4. Keanggotaan ORMAWA adalah semua mahasiswa yang terdaar dan berstatus
mahasiswa akf dalam kegiatan akademik Universitas Telkom dan lingkup ORMAWA
masing-masing.
5. Masa bak pengurus ORMAWA pada masing-masing ngkat adalah 1 (satu) tahun
takwim, mulai tanggal 1 Januari sampai dengan 31 Desember tahun berjalan.

Bagian kega
PENGESAHAN
Pasal 7
Kepengurusan ORMAWA yang telah dibentuk sebagaimana dimaksud dalam pasal 6 peraturan
ini, harus mendapatkan pengesahan dari :
1. Rektor melalui Wakil Rektor Bidang Admisi, Kemahasiswaan dan Alumni setelah
mendapat masukan dari struktural bidang kemahasiswaan untuk ORMAWA ngkat
Universitas.
2. Dekan/sengkat melalui Wakil Dekan/sengkat yang bertanggung jawab dalam bidang
kemahasiswaan untuk kepengurusan ORMAWA (khusus BEM dan DPM sesuai dengan
ketentuan pasal 4 huruf b keputusan ini) ngkat Fakultas,
3. Proses pengesahan dapat dilakukan apabila
a. Diajukan secara hirarki
b. Melampirkan susunan personalia dan struktur organisasi ORMAWA
c. Melampirkan program kerja
d. Menyerahkan AD dan ART serta Keputusan Organisasi lainnya (apabila ada) pada
ORMAWA dalam bentuk asli atau salinan resmi.
e. Mengiku regulasi pengesahan yang telah ditetapkan oleh Wakil Rektor Bidang
Admisi, Kemahasiswaan dan Alumni melalui Direktorat terkait.
Pasal 8

1. Pengesahan dimaksud dalam pasal 7 peraturan ini dapat dicabut, apabila:


a. Pengurus ORMAWA melakukan kegiatan yang dak sesuai dengan AD, ART
ataupun Keputusan ORMAWA lainnya (apabila ada).
b. Pengurus diketahui dan terbuk melakukan kegiatan yang merupakan
pelanggaran ataupun pengingkaran terhadap undang-undang dan/atau
peraturan yang berlaku di Universitas.
c. Pengurus diketahui dan terbuk melakukan kegiatan bertentangan dengan
peraturan di Universitas Telkom.
2. Pencabutan dimaksud dalam ayat (1) pasal 8 peraturan ini ditetapkan oleh Rektor
melalui Wakil Rektor Bidang Admisi, Kemahasiswaan dan Alumni ataupun Dekan dalam
bentuk surat keputusan sesuai dengan ngkatan ORMAWA sebagaimana diatur dalam
pasal 4 jo pasal 7 peraturan ini.

BAB V
KEDUDUKAN DAN FUNGSI
Pasal 9
Kedudukan ORMAWA berada di lingkungan kampus dan dak dibenarkan membuka
perwakilan atau cabang di luar lingkungan kampus.

Pasal 10
ORMAWA berfungsi sebagai penampung dan penyalur aspirasi, pemersatu, wahana
pengembangan kepribadian, kepemimpinan, pendalaman praktek penelian dan keilmuan,
wawasan dan penghayatan terhadap agama yang dianut dan kebangsaan bagi mahasiswa

BAB VI
KEGIATAN DAN PEMBIAYAAN
Bagian Kesatu
Pasal 11
1. Kegiatan ORMAWA adalah wahana pembelajaran pembentukan karakter, kreavitas,
inovasi, kepemimpinan, manajerial dan kerjasama sebagai upaya membangun pribadi
yang unggul dan kepribadian mulia.
2. Segala kegiatan kemahasiswaan yang dilakukan ORMAWA harus mendukung
percepatan pencapaian visi dan misi Universitas.
3. Semua kegiatan kemahasiswaan yang dilaksanakan oleh ORMAWA harus tertulis dalam
Program Kerja Tahunan yang diserahkan dan disetujui oleh Wakil Rektor Bidang Admisi,
Kemahasiswaan dan Alumni pada awal masa bak kepengurusan. Seap kegiatan
didahului dengan persetujuan dan dipertanggungjawabkan kepada Wakil Rektor Bidang
Admisi, Kemahasiswaan dan Alumni.
4. Persetujuan Wakil Rektor Bidang Admisi, Kemahasiswaan dan Alumni dimaksud dalam
ayat (3) pasal 11 peraturan ini, dapat didelegasikan kepada pejabat struktural yang
ditetapkan oleh Wakil Rektor Bidang Admisi, Kemahasiswaan dan Alumni.

Bagian Kedua
PEMBIAYAAN
Pasal 12
1. Universitas mengalokasikan dana untuk kegiatan ORMAWA secara proporsional dalam
seap tahun anggaran berjalan.
2. Pembiayaan ORMAWA bersumber dari:
a. Dana pengembangan kemahasiswaan.
b. Usaha ORMAWA yang dilakukan secara sah sesuai ketentuan yang berlaku.
c. Sumber lainnya yang dak mengikat dan dak bertentangan dengan kebijakan
pemerintah dan pimpinan Universitas.
d. Untuk melaksanakan perolehan sumber dana dimaksud huruf (c) ayat (2) pasal ini
harus terlebih dahulu mendapatkan persetujuan Wakil Rektor Bidang Admisi,
Kemahasiswaan dan Alumni.
3. Dana pembinaan kemahasiswaan dikelola oleh pimpinan Universitas melalui unit kerja
bidang kemahasiswaan.
4. Pendanaan ORMAWA didistribusikan secara proporsional oleh unit kerja bidang
kemahasiswaan kepada ORMAWA dengan mempermbangkan pencapaian prestasi
berdasarkan kriteria yang akan ditetapkan berdasarkan ketentuan tersendiri oleh Wakil
Rektor Bidang Admisi, Kemahasiswaan dan Alumni.
5. Penggunaan dana dalam kegiatan kemahasiswaan harus dipertanggungjawabkan
berdasarkan prinsip akuntabilitas.
6. Seap ORMAWA harus membuat laporan tertulis paling lambat 14 (empat belas) hari
kalender setelah melaksanakan suatu kegiatan kepada Wakil Rektor Bidang Admisi,
Kemahasiswaan dan Alumni.
7. Laporan dimaksud dalam ayat (6) pasal 12 dalam keputusan ini, dak dikecualikan
terhadap kegiatan yang pelaksanaannya didukung pendanaan yang berasal dari selain
Universitas. Laporan dimaksud dalam ayat (6) dan (7) pasal 12 dalam keputusan ini,
harus diketahui dan disetujui oleh dosen pembina ORMAWA yang melaksanakan
kegiatan sesuai dengan ngkatan ORMAWA.

BAB VII
KEGIATAN DAN PEMBIAYAAN
Bagian Kesatu
TATA CARA PENDIRIAN
UNIT KEGIATAN MAHASISWA DI TINGKAT UNIVERSITAS
Pasal 13
1. Pendirian Unit Kegiatan Mahasiswa berdasarkan peraturan ini:
a. Ruang lingkup kegiatannya dak sama atau sejenis dengan kegiatan ORMAWA
yang telah ada.
b. Mempunyai calon anggota dari lintas fakultas yang dibukkan dengan tanda
tangan seluruh calon anggota dengan melampirkan copy Kartu Tanda Mahasiswa.
c. Mendapat pengesahan dari Rektor setelah mengiku regulasi pengesahan UKM
yang ditetapkan oleh Wakil Rektor Bidang Admisi, Kemahasiswaan dan Alumni.
d. Mempunyai Keputusan dan tata terb organisasi dalam bentuk AD dan ART serta
telah mempunyai susunan pengurus dan struktur organisasi.
e. Mempunyai rencana program kerja dan telah berjalan selama 1 tahun.
f. Mempunyai Pembina yang berstatus dosen tetap dan atau karyawan universitas,
minimal 2 orang.
g. Melengkapi persyaratan administrasi yang ditetapkan dalam ketentuan tersendiri
sebagai keputusan pelaksanaan keputusan ini.
2. Pengajuan pendirian dimaksud dalam ayat (1) peraturan ini dilakukan secara hirarki
melalui struktural bidang pembinaan mahasiswa di lingkungan Universitas Telkom.

Bagian Kedua
TATA CARA PENDIRIAN
BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA DAN DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA
Pasal 14
1. Pendirian BEM dan DPM Universitas Telkom dilakukan sesuai dengan proses dan
prosedur yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga
ORMAWA bertalian mendukung pencapaian Visi dan Misi Universitas.
2. Pendirian BEM dan DPM ngkat Universitas harus mendapatkan pengesahan dari
Rektor melalui Wakil Rektor Bidang Admisi, Kemahasiswaan dan Alumni.
3. Pendirian BEM dan DPM ngkat Fakultas sebagaimana dimaksud dalam pasal 4 juncto
pasal 17 ayat (3) peraturan ini, merupakan organ DPM dan BEM Universitas yang harus
mendapat pengesahan dari Dekan dan dilaporkan kepada Rektor melalui Wakil Rektor
Bidang Admisi, Kemahasiswaan dan Alumni.
4. Mempunyai Peraturan dan tata terb organisasi sesuai ketentuan AD dan ART dimaksud
dalam ayat (1) pasal 14 peraturan ini, susunan pengurus dan struktur organisasi sebagai
hasil musyawarah.
5. Pembina BEM dan DPM adalah Direktur Kemahasiswaan/Wakil Rektor Bidang Admisi,
Kemahasiswaan dan Alumni/Rektor.

Bagian Kega
HIMPUNAN MAHASISWA
Pasal 15
1. Himpunan mahasiswa didirikan dalam kaitan pembinaan keilmuan secara khusus.
2. Pengaturan dan tata kelolanya diusulkan oleh Dekan bertalian untuk dituangkan dalam
peraturan pelaksanaan oleh Rektor melalui Wakil Rektor Bidang Admisi, Kemahasiswaan
dan Alumni.

BAB VIII
HAK, KEWAJIBAN DAN SYARAT-SYARAT DALAM ORMAWA
Bagian Kesatu
KEBEBASAN BERORGANISASI YANG BERTANGGUNG JAWAB
Pasal 16
1. Mahasiswa memiliki hak dan kebebasan untuk berorganisasi dan bergabung dalam
suatu ORMAWA di universitas untuk mengembangkan diri, bakat, minat, dan penalaran
sesuai dengan ketentuan perundang-undangan dan keputusan di universitas.
2. Keanggotaan, Kebijakan dan Kegiatan ORMAWA ditentukan oleh anggota dalam
ORMAWA sesuai dengan AD dan ART ORMAWA, dengan tetap berpedoman pada
kebijakan universitas.
3. Seap ORMAWA harus memiliki pembina yang dapat dipilih oleh ORMAWA bertalian.
4. Pembina ORMAWA dimaksud dalam ayat (3) pasal 16 peraturan ini, minimal 2 (dua)
orang dosen dan atau karyawan tetap universitas
5. Pengurus ORMAWA adalah mahasiswa akf yang terdaar pada semester yang sedang
berjalan dimaksud dalam pasal 6 ayat (1) dan dak termasuk dalam kriteria yang
dikecualikan yakni:
a. Masih terdaar pada semester 1 atau 2 pada salah satu program studi
universitas.
b. Sedang menjalani sanksi pidana maupun sanksi yang berlaku di universitas.
c. Sedang menjabat pada organisasi massa, sosial ataupun partai polik.
d. Pada saat diusulkan mempunyai Indeks Prestasi Kumulaf (IPK) dibawah 2,5 (Dua
koma lima).
6. Secara khusus untuk menjadi Ketua BEM atau Presiden Mahasiswa, ditetapkan syarat
tambahan yakni secara berjenjang telah pernah mengisi suatu formasi pada struktur
organisasi BEM masa bak sebelumnya.

Bagian Kedua
HAK DAN KEWAJIBAN ORGANISASI KEMAHASISWAAN
Pasal 17
1. ORMAWA Universitas mempunyai hak:
a. Memperoleh pelayanan kemahasiswaan.
b. Memperoleh izin penggunaan fasilitas universitas setelah memenuhi persyaratan
yang sesuai ketentuan universitas.
c. Memperoleh pendanaan untuk pengembangan ORMAWA secara proporsional
sebagaimana dimaksud dalam pasal 12 peraturan ini.
2. ORMAWA Universitas mempunyai kewajiban:
a. Menaa ketentuan dan keputusan yang berlaku di Negara Kesatuan Republik
lndonesia dan atau Peraturan dan atau Keputusan Universitas.
b. Melaksanakan kegiatan pembinaan secara sungguh-sungguh dan bertanggung
jawab serta bermanfaat bagi mahasiswa, baik perorangan maupun
berkelompok/organisasi serta terkait langsung dengan program dan tujuan
pendidikan di universitas.
c. Melakukan pembangunan karakter yang melipu lahan kepemimpinan dan
kepribadian kepada seluruh anggota nya.
d. Mendukung suasana dan proses pembelajaran yang menunjang keberhasilan
proses pendidikan.
e. Menjaga dan menegakkan nama baik dan wibawa serta kehormatan universitas.
f. Menyampaikan laporan kegiatan secara tertulis kepada Wakil Rektor Bidang
Admisi, Kemahasiswaan dan Alumni paling lambat 14 (empat belas) hari kalender
setelah suatu kegiatan diselenggarakan, sebagaimana dimaksud dalam pasal (12)
ayat (6) Keputusan ini.
g. Mengiku kompesi BELMAWA dan atau kompesi Mandiri.

Bagian Kega
PENCABUTAN HAK ORGANISASI KEMAHASISWAAN
Pasal 18
Hak ORMAWA dicabut apabila:
a. Melakukan ndakan yang menggangu keamanan dan keterban pelaksanaan proses
pendidikan serta hal-hal yang merugikan universitas, atau
b. Melakukan kegiatan illegal atau kegiatan yang dak mendapatkan izin dari pejabat yang
berwenang, atau
c. Melanggar ketentuan dan atau hukum yang berlaku di Negara Kesatuan Republik
Indonesia dan/atau Keputusan universitas
d. Terkait dengan laporan dari anggota atau pihak eksternal dan terbuk ada ndakan
kesewenang - wenangan yang melampaui batas dalam berkegiatan, atau
e. Tidak melakukan akvitas selama 6 (bulan) secara terus menerus dalam kepengurusan
berjalan, atau
f. Tidak melaporkan kegiatan paling lambat 14 (empat belas) hari kalender setelah suatu
kegiatan diselenggarakan dalam waktu 6 (enam) bulan berturut turut.

Bagian Keempat
IZIN DAN REKOMENDASI KEGIATAN
Pasal 19
1. Seluruh izin untuk melaksanakan kegiatan ORMAWA diterbitkan oleh Wakil Rektor
Bidang Admisi, Kemahasiswaan dan Alumni melalui hirarki yang ditetapkan.
2. lzin dimaksud dalam ayat (1) pasal 19 peratran ini, harus dilengkapi dengan
rekomendasi dari pembina.
3. lzin pelaksanaan kegiatan di ngkat ORMAWA fakultas dan dilaksanakan di lingkungan
fakultas bertalian, disebut dengan rekomendasi, diterbitkan oleh Dekan bertalian
melalui hirarki yang ditetapkan oleh Dekan dan dilaporkan kepada Rektor melalui Wakil
Rektor Bidang Admisi, Kemahasiswaan dan Alumni.

Bagian Kelima
PERSYARATAN KEGIATAN
Pasal 20
1. Kegiatan ORMAWA dapat diizinkan, apabila:
a. Tidak mengganggu kegiatan resmi universitas.
b. Tidak merusak citra baik universitas.
c. Tidak dimaksudkan untuk melakukan rangkaian kegiatan pembunuhan karakter
orang atau pihak tertentu.
d. Memberikan manfaat nyata pada pendidikan dan pengembangan mahasiswa
sesuai dengan visi dan misi universitas.
e. Tidak melakukan kegiatan yang bertentangan dengan ajaran agama.
2. Kegiatan ORMAWA berdasarkan perintah atau permintaan rektor, atau pejabat
struktural universitas yang diberi delegasi kewenangan, secara langsung dianggap
sebagai telah diberikan izin untuk melaksanakan kegiatan bagi ORMAWA.
3. Kegiatan ORMAWA di luar kampus yang mengatasnamakan universitas, harus terlebih
dahulu mendapat izin dari Wakil Rektor Bidang Admisi, Kemahasiswaan dan Alumni
sebelum kegiatan dilaksanakan.
4. Kegiatan ORMAWA yang melibatkan atau bekerjasama dengan pihak eksternal harus
terlebih dahulu mendapat izin tertulis dari Wakil Rektor Bidang Admisi, Kemahasiswaan
dan Alumni.
5. Kegiatan ORMAWA di luar kampus, harus mengindahkan norma agama dan adat isadat
yang berlaku di lingkungan tempat kegiatan dilaksanakan.

Bagian Keenam
SURAT IZIN, REKOMENDASI DAN DISPENSASI
Pasal 21
1. Mahasiswa baik untuk dan atas nama ORMAWA yang mengiku kegiatan di luar
program pendidikan yang ditetapkan oleh universitas, dapat diberikan izin atau
dispensasi untuk dak mengiku kegiatan perkuliahan reguler, apabila:
a. Kegiatannya mendukung pencapaian visi dan misi universitas, atau
b. Berkaitan dengan program pemerintah Republik lndonesia, atau
c. Berhubungan langsung dengan upaya peningkatan kapabilitas mahasiswa
ataupun ORMAWA,atau
d. Kegiatan khusus keagamaan berdasarkan permbangan khusus, atau
e. Menjadi delegasi universitas dalam Kompesi BELMAWA maupun Kompesi
Mandiri.
2. Pengaturan hal dimaksud dalam ayat (1) pasal 20 berdasarkan peraturan ini,
diklasifikasikan sebagai berikut:
a. Apabila kegiatan yang diiku lebih dari 5 (lima) hari, maka izin dikeluarkan oleh
Wakil Rektor Bidang Admisi, Kemahasiswaan dan Alumni, setelah
mempermbangkan rekomendasi dekan bertalian.
b. Apabila kegiatan yang diiku memerlukan waktu sampai dengan 5 (lima) hari,
maka diberikan dispensasi oleh dekan bertalian berdasarkan rekomendasi
pembina.
3. Permohonan izin atau rekomendasi, harus melampirkan proposal rancangan kegiatan
oleh pemohon, diketahui oleh pimpinan ORMAWA dan pembina ataupun ketua
program studi dimana mahasiswa anggota ORMAWA terdaar sebagai mahasiswa.
4. Mahasiswa yang mendapatkan izin atau rekomendasi harus membuat laporan tertulis
pelaksanaan kegiatan yang dilaksanakan, paling lambat 14 (empat belas) hari kalender
setelah kegiatan dilaksanakan.
5. Sebagai pengecualian, sebagaimana dimaksud dalam ketentuan dimaksud pasal 20
peraturan ini, apabila kegiatan yang diiku berdasarkan perintah dari pejabat struktural
(Dekan ataupun Wakil Rektor Bidang Admisi, Kemahasiswaan dan Alumni), maka
perintah untuk mengiku kegiatan dianggap sebagai izin.
6. Permohonan izin ataupun dispensasi untuk mengiku kegiatan ORMAWA selain dalam
koordinasi pengurus ORMAWA secara prinsip dak dapat diberikan.

Bagian Ketujuh
KEGIATAN DI LUAR KAMPUS
Pasal 22
Kegiatan yang diselenggarakan oleh ORMAWA ngkat universitas di luar kampus harus
didampingi oleh pembina setelah mendapat izin dari Wakil Rektor Bidang Admisi,
Kemahasiswaan dan Alumni.

Bagian Kedelapan
KEGIATAN DI LUAR KAMPUS
Pasal 23
1. ORMAWA yang mencapai prestasi tertentu dapat diberi penghargaan oleh Rektor.
2. Mekanisme pemberian penghargaan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) Pasal 23
peraturan ini, akan diatur dalam keputusan pelaksanaan oleh Wakil Rektor Bidang
Admisi, Kemahasiswaan dan Alumni.

BAB IX
LARANGAN ORGANISASI EKSTRA KAMPUS
ATAU PARTAI POLITIK DALAM KEHIDUPAN KAMPUS
Pasal 24
1. Seluruh ORMAWA dan mahasiswa universitas dilarang mengiku dan melaksanakan
segala bentuk kegiatan organisasi ekstra kampus dengan membawa atau
mengatasnamakan nama Universitas Telkom atau Telkom University.
2. Sehubungan dengan ketentuan dimaksud dalam ayat (1) pasal 24 peraturan ini,
organisasi ekstra kampus dilarang membuka sekretariat, dan atau mendirikan
komisariat, dan atau melakukan akvitas polik praks di lingkungan kampus
Universitas.
3. Pengecualian ketentuan dimaksud ayat (1) dan (2) peraturan ini hanya dapat dilakukan
dengan mempermbangkan ketentuan perundangan yang berlaku, termasuk namun
dak terbatas pada ketentuan yang berlaku di lingkungan Universitas Telkom.

BAB X
SANKSI
Pasal 25
1. Pengurus dan atau anggota ORMAWA yang melanggar ketentuan sebagaimana
dimaksud dalam peraturan ini, akan dikenakan sanksi berdasarkan Keputusan
universitas.
2. Selain sanksi yang telah disebutkan dalam peraturan ini, pelanggaran ketentuan
dimaksud dalam ayat (1) pasal 25 peraturan ini, dapat pula dikenakan sanksi berupa
pemberhenan sebagai mahasiswa ataupun dilimpahkan perkaranya untuk diperiksa
oleh pihak yang berwajib.

BAB XI
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 26
1. Semua keputusan yang terkait dengan ORMAWA yang dibuat baik sebelum maupun
sesudah dikeluarkannya peraturan ini, harus meyesuaikan dan berpedoman pada
peraturan ini.
2. Pelaksanaan dari Peraturan ini akan ditetapkan oleh Wakil Rektor Bidang Admisi,
Kemahasiswaan dan Alumni.
3. Dengan diterbitkannya peraturan ini maka Keputusan Rektor Universitas Telkom Nomor
193/ORG22/REK.0/2013 tentang Organisasi Kemahasiswaan Di Lingkungan Universitas
Telkom dinyatakan dak berlaku.
4. Hal-hal yang belum diatur dalam peraturan ini selanjutnya akan diatur melalui
ketentuan sebagaimana mesnya.
5. Peraturan ini dinyatakan mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di: Bandung


Pada Tanggal: 17 Mei 2021
UNIVERSITAS TELKOM

TTD.
Prof. Dr. Adiwijaya, S.Si., M.Si.
Rektor

Anda mungkin juga menyukai