Anda di halaman 1dari 17

SOAL CAT 100 Nomor

PANCASILA
Memahami makna Pancasila sebagai dasar negara
1. Lahirnya Pancasila tidak lepas dari kekalahan Jepang di Perang Pasifik, karena pada saat itu Jepang
membentuk Lembaga yang dikenal dengan Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan atau
disebut juga dengan:
a. Dukaritsa Junba Cosakai
b. Dokuritsu Junbi Cosakai
c. Dukaritsu Junbi Cosakai
d. Dokuritsa Junba Cosakai
e. Dukaritsu Junbi Cosakai
2. Pada tanggal 29 Mei 1945 Muhammad Yamin menyampaikan lima dasar rumusan butir-butir
Pancasila, butir manakah yang tidak termasuk:
a. Kesejahteraan Rakyat
b. Perikemanusiaan
c. Perikerakyatan
d. Persatuan
e. Perikemanusiaan
3. Sidang Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) yang diketuai oleh Dr.
Kanjeng Raden Tumenggung (K.R.T) Radjiman Wedyodiningrat membentuk panitia Sembilan yang
berisikan tokoh-tokoh bangsa, yang bukan panitia Sembilan tersebut adalah:
a. Abdul Kahar Muzakkar
b. Abiekoesno Tjokroseojoso
c. Mr. AA Maramis
d. Abdul Kahar Muzakir
e. Achmad Soebardjo

UNDANG-UNDANG DASAR NRI 1945


Memahami Sejarah Keberlakuan Konstitusi
4. Perumusan Undang-undang Dasar 1945 pertama kali dilakukan pada sidang kedua BPUPK yang
dilaksanakan pada tanggal:
a. 10 Juni 1945
b. 9 Juli 1945
c. 10 Juli 1945
d. 8 Juli 1945
e. 9 Juni 1945
5. Pada Pasal 5 di Undang-undang Dasar 1945 terdapat perubahan norma pada ayat (1), yaitu:
a. Presiden berhak mengajukan rancangan undang-undang kepada Dewan Perwakilan Rakyat
b. Presiden berhak melakukan perubahan undang-undang dengan Dewan Perwakilan Rakyat
c. Presiden memegang kekuasaan membentuk undang-undang dengan persetujuan Dewan
Perwakilan Rakyat
d. Presdien berhak membentuk undang-undang dengan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat
e. Presiden memegang kekuasaan untuk melakukan perubahan undang-undang dengan Dewan
Perwakilan Rakyat
6. Pemilihan Umum dimasukan kedalam Undang-undang Dasar 1945 setelah dilakukan amandemen,
yaitu amandemen ke:
a. Perubahan Ketiga di BAB VIIA
b. Perubahan Kedua di BAB VIIA
c. Perubahan Ketiga di BAB VIIB
d. Perubahan Kedua di BAB VIIB
e. Perubahan Keempat di BAB VIIA

NKRI
Memahami Sejarah Indonesia Sebelum Kemerdekaan
7. Pada tanggal 1 Maret 1945, Kumakichi Harada mengumumkan pendirian Badan Penyelidik Usaha
Persiapan Kemerdekaan (BPUPK), selain membentuk BPUPK juga dibentuk Badan Tata Usaha yang
beranggotakan 60 orang, yang dipimpin oleh:
1
a. Kanjeng Raden Tumenggung (KRT) Radjiman Wedyodiningrat dengan Wakil Raden Pandji
Soeroso dan Ichibangase Yoshio
b. Abdoel Gafar Pringgodigdo dengan Wakil Masuda Toyohiko dan Raden Pandji Soeroso
c. Raden Pandji Soeroso dengan Wakil Abdoel Gafar Pringgodigdo dan Masuda Toyohiko
d. Masuda Toyohiko dengan Wakil Raden Pandji Soeroso dan Ichibangase Yoshio
e. Ichibangase Yoshio dengan Wakil Abdoel Gafar Pringgodigdo dan Masuda Toyohiko
8. Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) merupakan badan yang dibentuk setelah BPUPK
dibubarkan yang beranggotakan 21 orang terdiri dari beberapa perwakilan, yaitu:
a. 12 orang asal Jawa, 3 orang asal Sumatera, 2 orang asal sulawesi, 1 orang asal Kalimantan, 1
orang asal Sunda Kecil (Nusa Tenggara), 1 orang asal Maluku, dan 1 orang asal etnis Arab
b. 13 orang asal Jawa, 2 orang asal Sumatera, 2 orang asal sulawesi, 1 orang asal Kalimantan, 1
orang asal Sunda Kecil (Nusa Tenggara), 1 orang asal Maluku, dan 1 orang asal etnis Tionghoa
c. 12 orang asal Jawa, 3 orang asal Sumatera, 2 orang asal sulawesi, 1 orang asal Kalimantan, 1
orang asal Sunda Kecil (Nusa Tenggara), 1 orang asal Maluku, dan 1 orang asal etnis Tionghoa
d. 12 orang asal Jawa, 3 orang asal Sumatera, 1 orang asal sulawesi, 1 orang asal Kalimantan, 1
orang asal Sunda Kecil (Nusa Tenggara), 2 orang asal Maluku, dan 1 orang asal etnis Tionghoa
e. 13 orang asal Jawa, 3 orang asal Sumatera, 1 orang asal sulawesi, 1 orang asal Kalimantan, 1
orang asal Sunda Kecil (Nusa Tenggara), 1 orang asal Maluku, dan 1 orang asal etnis Arab

Memahami Sejarah Indonesia Sesudah Kemerdekaan


9. Syafurddin Prawiranegara merupakan Ketua Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI) pada
tahun 1948, setelah menjadi Ketua PDRI, pada tanggal 4 Agustus 1949 – 20 Desember, Syafruddin
Prawiranegara menjabat sebagai:
a. Wakil Perdana Menteri Indonesia Ke-3
b. Menteri Kemakmuran Indonesia ke-4
c. Menteri Keuangan Indonesia ke-5
d. Wakil Perdana Menteri Indonesia Ke-4
e. Menteri Keuangan Indonesia ke-6

BHINNEKA TUNGGAL IKA


Memahami Sejarah Bhinneka Tunggal Ika
10. Semboyan Bhinneka Tunggal Ika merupakan semboyan yang diambil dari masa Kerajaan Majapahit
yang terdapat dalam Kitab Kakawin Sutasoma sekitar abad:
a. Abad ke-13
b. Abad ke-12
c. Abad ke-15
d. Abad ke-11
e. Abad ke-14
11. Frasa Bhinneka Tunggal Ika dibawa oleh M. Yamin pada siding BPUPKI, selain M. Yamin, siapakah
orang yang juga mengusulkan Frasa Bhinneka Tunggal Ika:
a. Sultan hamid II
b. Soekarno
c. Mohammad Hatta
d. I Gusti Bagus Sugriwa
e. Kanjeng Raden Tumenggung (KRT) Radjiman Wedyodiningrat

Memahami Keanekaragaman Indonesia


12. Menurut Laboratorium Kebinekaan Bahasa dan Sastra Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia jumlah bahasa daerah di Indonesia memiliki:
a. 717 bahasa
b. 719 bahasa
c. 717 bahasa
d. 718 bahasa
e. 716 bahasa

DEMOKRASI DAN PEMILU


Memahami Sistem Demokrasi Berdasarkan Ideologi Pancasila

2
13. Mengenai arah demokrasi Indonesia yang akan dibangun, salah seorang pendiri negara dalam
sidang BPUPK menyatakan sebagai berikut: “ ...yang menjalankan kekuasaan pemerintahan
senantiasa takluk kepada kemauan rakyat. Untuk menyusun kemauan itu rakyat mempunyai hak
yang tidak boleh dihilangkan atau dibatalkan: hak merdeka bersuara, berserikat dan berkumpul”.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh?
a. Ir. Soekarno
b. M. Hatta
c. M. Yamin
d. Soepomo
e. Sutan Syahrir

Memahami Konsep Penyelenggaraan Pemilu Berdasarkan UUD 1945


14. Sistem Demokrasi yang diadopsi pada sistem politik di Indonesia merupakan konsekuensi dari
mandat konstitusi yang termuat dalam ketentuan?
a. Pasal 1 ayat (2) UUD 1945 Perubahan Pertama
b. Pasal 1 ayat (3) UUD 1945 Perubahan Kedua
c. Pasal 1 ayat (2) UUD 1945 Perubahan Kedua
d. Pasal 1 ayat (3) UUD 1945 Perubahan Ketiga
e. Pasal 1 ayat (2) UUD 1945 Perubahan Ketiga

PENGERTIAN, ASAS, DAN PRINSIP PEMILU


Memahami Pengertian dan Asas Pelaksanaan Pemilu
15. Penyelenggaraan pemilu inklusif merupakan amanat dari Undang-undang No 7 Tahun 2017 Tentang
Pemilihan Umum yang menyebutkan bahwa penyandang disabilitas yang memenuhi syarat
mempunyai kesempatan yang sama sebagai pemilih dan sebagai calon yang dipilih, terdapat pada
pasal?
a. Pasal 4 UU Nomor 7 Tahun 2017
b. Pasal 6 UU Nomor 7 Tahun 2017
c. Pasal 3 UU Nomor 7 Tahun 2017
d. Pasal 5 UU Nomor 7 Tahun 2017
e. Pasal 7 UU Nomor 7 tahun 2017
Memahami Prinsip-Prinsip Pelaksanaan Pemilu
16. Pemilihan umum dilaksanakan berdasarkan asas dan memenuhi prinsip. Ada berapakah prinsip-
prinsip pelaksanaan pemilu?
a. 11 prinsip
b. 10 prinsip
c. 9 prinsip
d. 12 prinsip
e. 8 prinsip

SEJARAH PEMILU DAN SEJARAH PENGAWASAN PEMILU


Memahami Sejarah Kepemiluan di Indonesia
17. Pemilu untuk memilih anggota DPR berdasarkan UUDS 1950 dilaksanakan pada?
a. 5 September 1955
b. 7 September 1955
c. 10 September 1955
d. 15 September 1955
e. 29 September 1955
18. Pada Pemilu 1955, pemilihan umum dilaksanakan untuk memilih anggota Konstituante dan anggota
DPR. Total anggota Konstituante yang dipilih adalah sebanyak?
a. 514 orang
b. 511 orang
c. 516 orang
d. 524 orang
e. 521 orang
TUGAS, WEWENANG DAN KEWAJIBAN PENYELENGGARA PEMILU
Tugas Wewenang dan Kewajiban KPU dan Jajarannya

3
Memahami Tugas, Wewenang dan Kewajiban KPU Sebagai Pelaksana Teknis Penyelenggaraan Pemilu
Berdasarkan UU
19. Pada Undang-undang Nomor 7 Tahun 2017 Tentang Pemilihan Umum terdapat pasal yang
menjelaskan wewenang Komisi Pemilihan Umum, yaitu pasal?
a. Pasal 14
b. Pasal 12
c. Pasal 15
d. Pasal 11
e. Pasal 13
20. Dalam melakukan tugasnya sesuai dengan Pasal 12 Undang-undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang
Pemilihan Umum, Komisi Pemilihan Umum bertugas sebagai berikut, kecuali?
a. Merencanakan program dan anggaran serta menetapkan jadwal
b. Menyusun Peratiuran KPU untuk setiap tahapan Pemilu
c. Menerima daftar Pemilih dari KPU Provinsi
d. Menetapkan Peserta Pemilu
e. Mengoordinasikan, menyelenggarakan, mengendalikan, dan memantau semua tahapan pemilu

Tugas Wewenang dan Kewajiban Bawaslu dan Jajarannya


Memahami Tugas, Wewenang dan Kewajiban Bawaslu Melaksanakan Pengawasan Penyelenggaraan
Pemilu Berdasarkan UU

21. Bawaslu berkewajiban melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas
Pengawas Pemilu pada semua tingkatan, hal ini tercantum pada UU No 7 Tahun 2017 Pasal?
a. Pasal 96 huruf a
b. Pasal 96 huruf c
c. Pasal 96 huruf b
d. Pasal 96 huruf e
e. Pasal 96 huruf d
22. Bawaslu Provinsi memiliki kewenangan sebagai berikut, kecuali:
a. Membentuk Bawaslu Kabupaten/Kota dan Panwaslu Kecamatan
b. Menerima dan menindaklanjuti laporan yang berkaitan dengan dugaan pelanggaran terhadap
pelaksanaan peraturan perundang-undangan yang mengatur mengenai Pemilu
c. Memeriksa dan mengkaji pelanggaran Pemilu di wilayah provinsi serta merekomendasikan hasil
pemeriksaan dan pengkajiannya kepada pihak-pihak yang diatur dalam Undang-Undang
d. Menerima, memeriksa, memediasi atau mengadjudikasi, dan memutus penyelesaian sengketa
proses Pemilu di wilayah provinsi
e. Meminta bahan keterangan yang dibutuhkan kepada pihak yang berkaitan dalam rangka
pencegahan dan penindakan pelanggaran Pemilu dan sengketa proses Pemilu di wilayah provinsi

Tugas Wewenang dan Kewajiban DKPP dan TPD


Memahami Tugas, Wewenang dan Kewajiban DKPP Sebagai Penyelenggaraan Pemilu Berdasarkan UU
23. Tugas, wewenang dan Kewajiban DKPP dapat dilaksanakan setelah anggota DKPP dibentuk,
pembentukan DKPP dilakukan pada:
a. Dibentuk paling lama 3 (tiga) bulan sejak anggota KPU dan anggota Bawaslu mengucapkan
sumpah/janji
b. Dibentuk pada saat tahapan pemilu dilaksanakan
c. Dibentuk paling lama 2 (dua) bulan sejak anggota KPU dan anggota Bawaslu mengucapkan
sumpah/janji
d. Dibentuk berbarengan dengan sumpah/janji anggota KPU dan anggota Bawaslu
e. Dibentuk 2 (dua) bulan sejak anggota KPU dan anggota Bawaslu terpilih
24. DKPP Menyusun dan menetapkan kode etik yang mengikutsertakan KPU dan Bawaslu, penetapan
kode etik ditetapkan dengan peraturan DKPP sejak:
a. Paling lambat 3 (tiga) bulan terhitung sejak anggota DKPP terpilih
b. Paling lambat 2 (dua) bulan terhitung sejak anggota DKPP mengucapkan sumpah/janji
c. Paling lambat 2 (dua) bulan terhitung sejak anggota DKPP terpilih
d. Paling lambat 3 (tiga) bulan terhitung sejak anggota DKPP mengucapkan sumpah/janji
e. Palinglambat 2 (dua) bulan terhitung sejak anggota KPU dan anggota Bawaslu terpilih

4
Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kesekretariatan Pengawas Pemilu
Memahami Bagian, Jabatan Fungsional, dan Satker Kesekretariatan Bawaslu di Tingkat Provinsi
25. Penegakan kode etik penyelenggara pemilu yang dilaksanakan sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan di bidang Aparatur Sipil Negara berlaku bagi?
a. Jajaran sekretariat KPU dan Bawaslu
b. Anggota KPU yang berstatus ASN
c. Anggota Bawaslu yang berstatus ASN
d. Anggota KPU Provinsi yang berstatus ASN
e. Anggota Bawaslu Provinsi yang berstatus ASN
26. Kepala Sekretariat Bawaslu Provinsi bertanggungjawab kepada?
a. Secara administrasi kepada Sekretaris Jenderal Bawaslu dan secara fungsional kepada Ketua
Bawaslu
b. Secara administrasi dan fungsional kepada Ketua Bawaslu Provinsi
c. Secara administrasi dan fungsional kepada Sekretaris Jenderal Bawaslu
d. Secara administrasi kepada Ketua Bawaslu Provinsi dan secara fungsional kepada Sekretaris
Jenderal Bawaslu
e. Secara administrasi kepada Sekretaris Jenderal Bawaslu dan secara fungsional kepada Ketua
Bawaslu Provinsi

Strategi Pencegahan dan Pengawasan Partisipatif


Memahami Strategi dan Cara Meningkatkan Partisipasi Masyarakat Ikut Serta Dalam Pengawasan
Partisipatif
27. Landasan hukum terkait akreditasi pemantau pemilu selain UU Nomor 7 Tahun 2017 juga diatur
oleh?
a. Peraturan Badan Pengawas Pemilu Nomor 3 Tahun 2018
b. Peraturan Badan Pengawas Pemilu Nomor 4 Tahun 2017
c. Peraturan Badan Pengawas Pemilu Nomor 3 Tahun 2017
d. Peraturan Badan Pengawas Pemilu Nomor 4 Tahun 2018
e. Peraturan Badan Pengawas Pemilu Nomor 3 Tahun 2019
28. Pencegahan pelanggaran pemilu dan pencegahan sengketa proses Pemilu dilakukan oleh Bawaslu
dengan bertugas meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengawasan Pemilu sesuai dengan UU
Nomor 7 Tahun 2017 pasal?
a. Pasal 93 huruf b
b. Pasal 95 huruf e
c. Pasal 94 huruf d
d. Pasal 93 huruf a
e. Pasal 92 ayat (2)

TAHAPAN PEMILU DAN PEMILIHAN SERTA PENGAWASAN TAHAPAN PEMILU DAN PEMILIHAN
Pembentukan Badan Adhoc Penyelenggara Pemilu
Memahami Hambatan dan Solusi Dalam Pembentukan Penyelenggara Pemilu Adhoc Berdasarkan
Ketentuan yang Berlaku
29. Syarat usia untuk menjadi pengawas pemilu juga berlaku bagi Panwaslu Kecamatan dan Panwaslu
Kelurahan/Desa. Usia minimal untuk dapat diangkat menjadi anggota Panwaslu Kecamatan atau
Panwaslu Kelurahan/Desa adalah?
a. 25 tahun
b. 17 tahun
c. 19 tahun
d. 21 tahun
e. 30 tahun

Memahami Hambatan dan Solusi Dalam Pemberhentian Serta Proses PAW Pengawas Pemilu
Berdasarkan Ketentuan yang Berlaku
30. Penggantian antarwaktu anggota Panwaslu LN dapat dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Digantikan oleh calon anggota Panwaslu LN lainnya yang ditetapkan oleh kepala perwakilan
Republik Indonesia dengan sepengetahuan Bawaslu
b. Digantikan oleh calon anggota Panwaslu LN lainnya yang ditetapkan oleh Bawaslu atas
sepengetahuan DPR dan Pemerintah
5
c. Digantikan oleh calon anggota Panwaslu LN lainnya yang diusulkan oleh DPR dan Pemerintah
yang ditetapkan oleh kepala perwakilan Republik Indonesia setempat
d. Digantikan oleh calon anggota Panwaslu LN lainnya yang diusulkan oleh DPR dan Pemerintah
yang ditetapkan oleh Bawaslu
e. Digantikan oleh calon anggota Panwaslu LN lainnya yang ditetapkan oleh Bawaslu atas usul
kepala perwakilan Republik Indonesia setempat

Pengadaan dan Distribusi Logistik Pemilu


Memahami Strategi Pemetaan Kerawanan Permasalahan Dalam Pengadaan dan Distribusi Logistik
Pemilu
31. Peran Pemerintah dan Pemerintah Daerah pada UU Nomor 7 Tahun 2017 wajib memberikan
bantuan dan fasilitas berupa kelancaran transportasi pengiriman logistic tercantum pada BAB dan
Pasal?
a. BAB XIV dan Pasal 444 ayat (1)
b. BAB XV dan Pasal 434 ayat (2)
c. BAB XV dan Pasal 434 ayat (1)
d. BAB XIV dan Pasal 444 ayat (2)
e. BAB XV dan Pasal 444 ayat (3)
32. Pada Surat Keputusan KPU Nomor 203 Tahun 2019 Tentang Desain Surat Suara dan Desain Alat
Bantu Coblos (template) Bagi Pemilih Tunanetra Pada Pemilu 2019 untuk anggota DPD didesain
sebagai berikut:
a. Ukuran 58x26 cm untuk memuat paling banyak 12 (dua belas) calon
b. Ukuran 52x20 cm untuk memuat paling banyak 10 (sepuluh) calon
c. Ukuran 42x38 cm untuk memuat paling banyak 16 (enam belas) calon
d. Ukuran 50x70 cm untuk memuat paling banyak 48 (empat puluh delapan) calon
e. Ukuran 56x78 cm untuk memuat paling banyak 60 (enam puluh) calon

Penataan Daerah Pemilihan


Memahami Strategi Pemetaan Kerawanan Permasalahan Dalam Penataan Daerah Pemilihan
33. Mengawasi pelaksanaan tahapan Penyelenggaraan Pemilu pada penataan dan penetapan daerah
pemilihan DPRD Kabupaten/Kota merupakan tugas:
a. Bawaslu yang dibantu oleh Bawaslu Provinsi
b. Bawaslu Provinsi
c. Bawaslu Kabupaten/Kota
d. Bawaslu
e. Bawaslu Provinsi yang dibantu oleh Bawaslu Kabupaten/Kota
34. Penyusunan daerah pemilihan anggota DPR, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota
memperhatikan prinsip:
a. Profesional
b. Akuntabel
c. Efektif
d. Kohesivitas
e. Efisien

Pendaftaran, Verifikasi, dan Penetapan Partai Politik Peserta Pemilu


Memahami Dasar Hukum Dalam Proses Tahapan Pendaftaran, Verifikasi dan Penetapan Partai Politik
35. Dalam Pemilu 2004, salah satu syarat partai politik dapat mengikuti pemilu berikutnya (Pemilu
2009) adalah memiliki sejumlah kursi di DPR RI. Syarat persentase perolehan suara dalam pemilu
sebelumnya untuk kursi DPR bagi partai politik yang akan mengikuti Pemilu 2009 adalah sebesar?
a. 1 persen dari jumlah kursi DPR
b. 1,5 persen dari jumlah kursi DPR
c. 2 persen dari jumlah kursi DPR
d. 2,5 persen dari jumlah kursi DPR
e. 3 persen dari jumlah kursi DPR
36. Sesuai UU No 7 tahun 20117 penetapan partai politik sebagai peserta pemilu dilakukan dalam
sidang pleno KPU paling lambat:
a. 14 (empat belas) bulan sebelum hari pemungutan suara
b. 13 (tiga belas) bulan sebelum hari pemungutan suara
6
c. 11 (sebelas) bulan sebelum hari pemungutan suara
d. 15 (lima belas) bulan sebelum hari pemungutan suara
e. 12 (dua belas) bulan sebelum hari pemungutan suara

Pendaftaran, Verifikasi dan Penetapan Peserta Pemilihan


Memahami Dasar Hukum Dalam Proses Tahapan Pendaftaran, Verifikasi dan Penetapan Peserta
Pemilihan
37. Calon perseorangan dapat mendaftarkan diri sebagai Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur jika
memenuhi syarat dukungan jumlah penduduk yang mempunyai hak pilih dan termuat dalam daftar
pemilih tetap pada pemilihan umum atau Pemilihan sebelumnya yang paling akhir di daerah
bersangkutan, dengan ketentuan:
a. provinsi dengan jumlah penduduk yang termuat pada daftar pemilih tetap sampai dengan
2.000.000 (dua juta) jiwa harus didukung paling sedikit 10% (sepuluh persen)
b. provinsi dengan jumlah penduduk yang termuat pada daftar pemilih tetap lebih dari 2.000.000
(dua juta) jiwa sampai dengan 6.000.000 (enam juta) jiwa harus didukung paling sedikit 7,5%
(delapan setengah persen)
c. provinsi dengan jumlah penduduk yang termuat pada daftar pemilih tetap lebih dari 6.000.000
(enam juta) jiwa sampai dengan 12.000.000 (dua belas juta) jiwa harus didukung paling sedikit
6,5% (tujuh setengah persen)
d. provinsi dengan jumlah penduduk yang termuat pada daftar pemilih tetap lebih dari 12.000.000
(dua belas juta) jiwa harus didukung paling sedikit 5,5% (enam setengah persen)
e. Semua Benar
38. Dalam hal pasangan calon atau salah satu calon dari pasangan calon meninggal dunia dalam jangka
waktu sejak penetapan pasangan calon sampai dengan hari pemungutan suara, Partai Politik atau
gabungan Partai Politik dapat mengusulkan pasangan calon atau salah satu calon dari pasangan
calon pengganti paling lambat:
a. 25 (dua puluh lima) Hari sebelum hari pemungutan suara
b. 35 (tiga puluh lima) Hari sebelum hari pemungutan suara
c. 30 (tiga puluh) Hari Kerja sebelum hari pemungutan suara
d. 30 (tiga puluh) Hari sebelum hari pemungutan suara
e. 35 (tiga puluh lima) Hari Kerja sebelum hari pemungutan suara

Pemutakhiran Data Pemilih dan Penyusunan Daftar Pemilih untuk Pemilu dan Pemilihan
Memahami Hubungan dan Kerjasama Antar Lembaga Terkait Pemutakhiran Data Pemilih dan
Penyusunan Daftar Pemilih
39. Pemerintah memberikan data kependudukan yang dikonsolidasikan kepada KPU sebagai bahan
tambahan dalam pemutakhiran data Pemilih dilakukan setiap?
a. 4 (empat) bulan
b. 3 (tiga) bulan
c. 6 (enam) bulan
d. 5 (lima) bulan
e. 2 (dua) bulan

Memahami dan Mampu Memetakan Kerawanan Permasalahan Serta Memberikan Solusi Dalam
Pemutakhiran Data Pemilih dan Penyusunan Daftar Pemilih
40. Pada saat pemutakhiran Data Pemilih Pemilihan Bupati/Walikota yang dilakukan oleh PPS, seorang
warga yang berusia 32 tahun sedang tidak berada di rumah sehingga namanya tidak terdaftar dalam
Daftar Pemilih Tetap. Apa yang harus dilakukannya agar ia dapat memilih pada hari H?
a. Mendaftarkan diri sebagai pemilih ke PPS untuk dicatatkan dalam Daftar Pemilih tambahan dan
dilakukan paling lambat 7 (tujuh) hari terhitung sejak Pengumuman Daftar Pemilih Tetap
b. Mendaftarkan diri sebagai pemilih ke PPS untuk dicatatkan dalam Daftar Pemilih tambahan dan
dilakukan paling lambat 5 (lima hari) sebelum Daftar Pemilih Tetap ditetapkan
c. Mendaftarkan diri sebagai pemilih ke PPS untuk dicatatkan dalam Daftar Pemilih tambahan dan
dilakukan paling lambat 10 (sepuluh) hari terhitung sejak Pengumuman Daftar Pemilih Tetap
d. Mendaftarkan diri sebagai pemilih ke PPS untuk dicatatkan dalam Daftar Pemilih tambahan dan
dilakukan paling lambat 10 (sepuluh) hari terhitung sejak Pengumuman Daftar Pemilih
Sementara

7
e. Mendaftarkan diri sebagai pemilih ke PPS untuk dicatatkan dalam Daftar Pemilih tambahan
dan dilakukan paling lambat 7 (tujuh) hari terhitung sejak Pengumuman Daftar Pemilih
Sementara

Pencalonan Untuk Pemilu dan Pemilihan


Memahami Dasar Hukum Dalam Proses Tahapan Pencalonan Untuk Pemilu dan Pemilihan
41. Dalam hal terjadi perselisihan kepengurusan Partai Politik, kepengurusan Partai Politik tingkat Pusat
yang dapat mendaftarkan pasangan calon merupakan kepengurusan Partai Politik tingkat Pusat
yang sudah memperoleh putusan:
a. Mahkamah Konstitusi dan didaftarkan serta ditetapkan dengan keputusan menteri yang
menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang hukum dan hak asasi manusia
b. Mahkamah Partai atau sebutan lain dan didaftarkan serta ditetapkan dengan keputusan
menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang hukum dan hak asasi
manusia
c. Mahkamah Agung dan didaftarkan serta ditetapkan dengan keputusan menteri yang
menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang hukum dan hak asasi manusia
d. Mahkamah Partai atau sebutan lain dan didaftarkan serta ditetapkan dengan keputusan
Mahkamah Konstitusi
e. Mahkamah Partai atau sebutan lain dan didaftarkan serta ditetapkan dengan keputusan Menteri
Dalam Negeri
42. Calon perseorangan dapat mendaftarkan diri sebagai Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati serta
Calon Walikota dan Calon Wakil Walikota jika memenuhi syarat dukungan jumlah penduduk yang
mempunyai hak pilih dan termuat dalam daftar pemilih tetap di daerah bersangkutan pada
pemilihan umum atau Pemilihan sebelumnya yang paling akhir di daerah bersangkutan, dengan
ketentuan:
a. kabupaten/kota dengan jumlah penduduk yang termuat pada daftar pemilih tetap lebih dari
250.000 (dua ratus lima puluh ribu) sampai dengan 500.000 (lima ratus ribu) jiwa harus
didukung paling sedikit 7,5% (delapan setengah persen)
b. kabupaten/kota dengan jumlah penduduk yang termuat pada daftar pemilih tetap lebih dari
250.000 (dua ratus lima puluh ribu) sampai dengan 500.000 (lima ratus ribu) jiwa harus
didukung paling sedikit 10% (delapan setengah persen)
c. kabupaten/kota dengan jumlah penduduk yang termuat pada daftar pemilih tetap lebih dari
250.000 (dua ratus lima puluh ribu) sampai dengan 500.000 (lima ratus ribu) jiwa harus
didukung paling sedikit 8,5% (delapan setengah persen)
d. kabupaten/kota dengan jumlah penduduk yang termuat pada daftar pemilih tetap lebih dari
250.000 (dua ratus lima puluh ribu) sampai dengan 500.000 (lima ratus ribu) jiwa harus
didukung paling sedikit 5,5% (delapan setengah persen)
e. kabupaten/kota dengan jumlah penduduk yang termuat pada daftar pemilih tetap lebih dari
250.000 (dua ratus lima puluh ribu) sampai dengan 500.000 (lima ratus ribu) jiwa harus
didukung paling sedikit 6,5% (delapan setengah persen)

Kampanye Pemilu dan Pemilihan


Memahami Ketentuan Terkait Larangan-larangan Dalam Tahapan Kampanye Pemilu dan Pemilihan
43. Pada Pemilihan Serentak Lanjutan tahun 2020, sesuai PKPU Nomor 13 Tahun 2020 Partai Politik atau
Gabungan Partai Politik, Pasangan Calon, Tim Kampanye, dan/atau pihak lain hanya bisa melakukan
pertemuan terbatas dan pertemuan tatap muka dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Jumlah peserta yang hadir secara keseluruhan paling banyak 50% dari kapasitas ruangan
b. Jumlah peserta yang hadir boleh 100% asal memakai masker
c. Dilaksanakan di luar ruangan atau Gedung
d. Jumlah peserta yang hadir secara keseluruhan paling banyak 50 (lima puluh) orang
e. Peserta yang hadir tidak boleh membawa bendera atau atribut
44. Dalam UU Nomor 7 Tahun 2017 kampanye pada Pemilu tahun 2019 dilarang sebagai berikut,
kecuali:
a. Menghasut dan mengadu domba perseorangan ataupumn masyarakat
b. Menggunakan Tempat Pemakaman Umum sebagai area kampanye
c. Menghina seseorang, agama, suku, ras, golongan, calon, dan/atau Peserta Pemiliu yang lain
d. Menggunakan fasilitas pemerintah, tempat ibadah, dan tempat Pendidikan
e. Merusak dan/atau menghilangkan alat peraga kampanye Peserta Pemilu
8
Pemungutan Suara, dan Penghitungan Suara Pemilu dan Pemilihan
Memahami Mekanisme dan Alur Proses Pemungutan Suara, dan Penghitungan Suara Pemilu dan
Pemilihan
45. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 7 Tahun 2020 Tentang Perlengkapan Pemungutan Suara
dan Perlengkapan Lainnya Dalam Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati,
dan/atau Wali Kota dan Wakil Wali Kota mengatur bentuk dan ukuran bilik pemungutan suara
sebagai berikut, kecuali:
a. Berbentuk huruf u (u-shape)
b. Jarak bilik dengan tempat pemungutan paling dekat 60 (enam puluh) sentimeter
c. Lebar dan tinggi bilik pemungutan suara pada sisi tengah paling kecil 60 (enam puluh)
sentimeter
d. Lebar bilik pemungutan suara pada sisi kiri dan kanan paling kecil 50 (lima puluh) sentimeter
e. Tinggi bilik setiap sisi paling rendah 60 (enam pulu) sentimeter
46. Pemungutan suara bagi Warga Negara Indonesia yang berada di luar negeri dapat memilih untuk:
a. Hanya untuk pasangan calon
b. Hanya untuk calon anggota DPR dan calon anggota DPD
c. Hanya untuk Pasangan Calon dan calon anggota DPR
d. Hanya untuk calon anggota DPR
e. Hanya untuk Pasangan Calon, calon anggota DPR dan calon aggota DPD

Rekapitulasi Penghitungan Suara, Penetepan Hasil, Penetapan Perolehan Kursi, Penetapan Calon Terpilih,
dan Pengucapan Sumpah Janji untuk Pemilu
Memahami Dasar Hukum Dalam Tahapan Rekapitulasi Penghitungan Suara, Penetepan Hasil, Penetapan
Perolehan Kursi, Penetapan Calon Terpilih, dan Pengucapan Sumpah Janji
47. Sebelum melaksanakan penghitungan suara, KPPS/KPPSLN menghitung, kecuali:
a. Jumlah surat suara yang kurang
b. Jumlah Pemilih yang memberikan suara berdasarkan salinan daftar pemilih tetap
c. Jumlah Pemilih yang berasal dari TPS/TPSLN lain
d. Jumlah surat suara yang tidak terpakai
e. Sisa surat suara cadangan
48. Pemantau Pemilu dapat melakukan pemantauan penghitungan suara di TPS, syarat-syarat menjadi
Pemantau Pemilu telah diatur oleh UU Nomor 7 Tahun 2017, yaitu:
a. Memiliki hubungan dengan calon peserta pemilu
b. Terdaftar dan terakreditasi di KPU, KPU Provinsi, dan KPU Kabupaten/Kota
c. Terdaftar dan terakreditasi di Bawaslu
d. Terdaftar dan terakreditasi di Bawaslu, Bawaslu Provinsi, Bawaslu Kabupaten/Kota
e. Terdaftar dan terakreditasi di KPU

Rekapitulasi Penghitungan Suara, Penetepan Hasil, Penetapan Perolehan Kursi, Penetapan Calon Terpilih,
dan Pengucapan Sumpah Janji untuk Pemilihan
Memahami Dasar Hukum Dalam Tahapan Rekapitulasi Penghitungan Suara, Penetepan Hasil, Penetapan
Perolehan Kursi, Penetapan Calon Terpilih, dan Pengucapan Sumpah Janji
49. Peserta pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur dapat mengajukan permohonan pembatalan
penetapan hasil penghitungan suara dengan ketentuan:
a. Provinsi dengan jumlah penduduk sampai dengan 12.000.000 (dua belas juta) jiwa, pengajuan
perselisihan perolehan suarah dilakukan jika terdapat perbedaan paling banyak sebesar 1% (satu
persen) dari total suara sah hasil penghitungan suara tahap akhir yang ditetapak oleh KPU
Provinsi
b. Provinsi dengan jumlah penduduk sampai dengan 6.000.000 (enam juta) jiwa, pengajuan
perselisihan perolehan suarah dilakukan jika terdapat perbedaan paling banyak sebesar 1,5%
(satu koma lima persen) dari total suara sah hasil penghitungan suara tahap akhir yang ditetapak
oleh KPU Provinsi
c. Provinsi dengan jumlah penduduk sampai dengan 2.000.000 (dua juta) jiwa, pengajuan
perselisihan perolehan suarah dilakukan jika terdapat perbedaan paling banyak sebesar 2%
(dua persen) dari total suara sah hasil penghitungan suara tahap akhir yang ditetapak oleh
KPU Provinsi

9
d. Provinsi dengan jumlah penduduk sampai dengan 2.000.000 (dua juta) sampai dengan
6.000.000 (enam juta) jiwa, pengajuan perselisihan perolehan suarah dilakukan jika terdapat
perbedaan paling banyak sebesar 0,5% (nol koma lima persen) dari total suara sah hasil
penghitungan suara tahap akhir yang ditetapak oleh KPU Provinsi
e. Provinsi dengan jumlah penduduk sampai dengan 1.000.000 (satu juta) jiwa, pengajuan
perselisihan perolehan suarah dilakukan jika terdapat perbedaan paling banyak sebesar 5% (lima
persen) dari total suara sah hasil penghitungan suara tahap akhir yang ditetapak oleh KPU
Provinsi
50. Dalam hal calon Gubernur dan/atau Calon Wakil Gubernur terpilih ditetapkan menjadi terdakwa
pada saat pelantikan, yang bersangkutan:
a. Kedua pasangan tidak jadi dilantik
b. Tetap dilantik dan saat itutidak diberhentikan
c. Tetap dilantik dan saat itu diberhentikan
d. Tetap dilantik dan saat itu diberhentikan sementara
e. Tetap dilantik hanya yang tidak menjadi terdakwa

Penyelesaian Hasil Pemilu dan Pemilihan di MK


Memahami Peran KPU dan Bawaslu Dalam Penyelesaian Hasil Pemilu dan Pemilihan di MK
51. Terdapat perubahan ketentuan Pasal 157 di Nomor 10 Tahun 2016 dengan UU Nomor 8 Tahun 2015,
yaitu:
a. Pengajuan permohonan kepada Mahkamah Konstitusi paling lambat 3 (tiga) hari kerja terhitung
sejak diumumkan penetapan perolehan suara hasil Pemilihan
b. Perkara perselisihan penetapan perolehan suara hasil pemilihan diperiksa dan diadili oleh
Mahkamah Konstitusi sampai dibentuknya badan peradilan khusus
c. Badan peradilan khusus dibentuk sebelum pelaksanaan Pemilihan serentak nasional
d. Perkara perselisihan hasil Pemilihan diperiksa dan diadili oleh badan peradilan khusus
e. Peserta Pemilihan dapat mengajukan permohonan pembatalan penetapan hasil penghitungan
perolehan suara oleh KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota kepada Mahkamah Kosntitusi
52. Tugas dan wewenang Bawaslu dan Bawaslu Provinsi terkait menjadi pemberi keterangan dalam
Sidang perkara Perselisihan Hasil Pemilihan Kepala Daerah Tahun 2020 sudah diatur didalam:
a. Pasal 22B UU Nomor 10 Tahun 2016 dan Pasal 28 UU Nomor 8 Tahun 2015
b. Pasal 22A UU Nomor 10 Tahun 2016 dan Pasal 28 UU Nomor 8 Tahun 2015
c. Pasal 28 UU Nomor 10 Tahun 2016 dan Pasal 22B UU Nomor 8 Tahun 2015
d. Pasal 28 UU Nomor 10 Tahun 2016 dan Pasal 22A UU Nomor 8 Tahun 2015
e. Pasal 21 UU Nomor 10 Tahun 2016 dan Pasal 25 UU Nomor 8 Tahun 2015

Pengawasan Netralitas ASN, TNI, dan Polri, Politik Uang, Politik Identitas, Ujaran Kebencian, dan Hoaks
Memahami Peran Bawaslu sebagai Penyelenggara Pemilu
53. Terdapat dugaan pelanggaran Netralitas ASN pada Pemilihan Serentak 2020 yang didapat dari
temuan Bawaslu dan laporan masyarakat. Dari total dugaan pelanggaran yang diproses, Bawaslu
telah menyampaikan 1116 rekomendasi ke?
a. Kementerian Dalam Negeri
b. Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
c. Presiden
d. Kepala Daerah Setempat
e. Komisi Aparatur Sipil Negara
54. Demi memperkuat pengawasan kampanye di media sosial dan penegakan hukum terhadap
pelanggaran Hoaks dan ujaran kebencian di media sosial pada Pemilu 2019, Bawaslu bekerja sama
dengan:
a. Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo)
b. Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN)
c. Facebook
d. Twitter
e. Semua Benar

PENEGAKAN HUKUM PEMILU


Penanganan Pelanggaran Administrasi Pemilu dan Pemilihan
Memahami Dasar Hukum Pelaksanaan Penanganan Pelanggaran Administrasi Pemilu dan Pemilihan
10
55. Siapakah yang memiliki kewenangan dalam menerima, memeriksa, mengkaji, dan memutus
pelamnggaran administrative Pemilu?
a. Bawaslu dan Bawaslu Provinsi
b. Bawaslu, Bawaslu Provinsi, dan Bawaslu Kabupaten/Kota
c. Bawaslu, Bawaslu Provinsi, Bawaslu Kabupaten/Kota, dan Panwaslu Kecamatan
d. KPU, Bawaslu dan Bawaslu Provinsi
e. KPU, Bawaslu, Bawaslu Provinsi, Bawaslu Kabupaten/ Kota dan Panwaslu Kecamatan
56. Pemeriksaan pelanggaran administrasi Pemilu yang dilakukan oleh Bawaslu, Bawaslu Provinsi dan
Bawaslu Kab/Kota harus?
a. Melibatkan Polisi
b. Melibatkan Mahkamah Agung
c. Melibatkan DKPP
d. Terbuka
e. Tertutup

Penanganan Pelanggaran Pidana Pemilu dan Pemilihan


Memahami Alur Penanganan Pelanggaran Pidana Pemilu dan Pemilihan
57. Laporan dugaan tindak pidana Pemilu disampaikan secara tertulis dan memuat:
a. Nama dan alamat pelapor
b. Pihak terlapor
c. Waktu dan tempat kejadian perkara
d. Uraian kejadian
e. Semua benar
58. Laporan dugaan tindak pidana Pemilu diteruskan oleh dan kepada?
a. Bawaslu, Bawaslu Provinsi dan Bawaslu Kab/Kota kepada Kejaksaan
b. Bawaslu, Bawaslu Provinsi dan Bawaslu Kab/Kota kepada Kepolisian Negara Republik Indonesia
c. Bawaslu, Bawaslu Provinsi, Bawaslu Kab/Kota dan/atau Panwaslu Kecamatan kepada Kejaksaan
d. Bawaslu, Bawaslu Provinsi, Bawaslu Kab/Kota dan/atau Panwaslu Kecamatan kepada
Kepolisian Negara Republik Indonesia
e. Bawaslu, Bawaslu Provinsi, Bawaslu Kab/Kota dan/atau Panwaslu Kecamatan kepada Kejaksaan
dan Kepolisian Negara Republik Indonesia

Penanganan Pelanggaran Kode Etik Penyelenggara Pemilu


Memahami Peran dan Kewenangan DKPP Dalam Penanganan Pelanggaran Kode Etik Penyelenggara
Pemilu
59. Apabila terjadi hal yang mengakibatkan DKPP tidak dapat melaksanakan tugasnya sesuai dengan
ketentuan Undang-Undang, maka yang bisa mengambil alih tugasnya adalah:
a. Anggota Badan Pengawas Pemilu
b. Sekretaris DKPP
c. Sekretaris Bawaslu
d. Anggota Komisi Pemilihan Umum
e. Anggota Komisi Pemilihan Umum dan Anggota Badan Pengawas Pemilu
60. Pada saat DKPP sudah tidak dapat melaksanakan tugasnya, maka Presiden dan DPR mengambil
keputusan dan/atau tindakan yang bersifat strategis yang dilakukan selambat-lambatnya?
a. 60 (enam puluh) hari
b. 60 (enam puluh) hari kerja
c. 40 (empat pulu) hari kerja
d. 30 (tiga puluh) hari
e. 30 (tiga puluh) hari kerja

Penyelesaian Sengketa Proses Pemilu dan Pemilihan


Memahami Peran Bawaslu Dalam Penyelesaian Sengketa Proses Pemilu dan Pemilihan
61. Bawaslu, Bawaslu Provinsi dan Bawaslu Kab/Kota memeriksa dan memutus sengketa proses Pemilu
paling lama berapa hari?
a. 10 (sepuluh) hari sejak diterimanya permohonan
b. 12 (dua belas) hari sejak diterimanya permohonan
c. 10 (sepuluh) hari kerja sejak diterimanya permohonan
d. 11 (sebelas) hari sejak diterimanya permohonan
11
e. 12 (dua belas) hari kerja sejak diterimanya permohonan
62. Keputusan Bawaslu mengenai penyelasaian sengketa proses Pemilu merupakan putusan yang
bersifat final mengikat, kecuali putusan terhadap sengketa proses Pemilu yang berkaitan dengan:
a. Verifikasi Partai Politik Peserta Pemilu
b. Penetapan daftar calon tetap anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota
c. Penetapan Pasangan Calon
d. a,b,c salah
e. a,b,c benar

Penyelesaian Sengketa Hasil Pemilu dan Pemilihan


Memahami Peran dan Kedudukan Bawaslu Dalam Penyelesaian Sengketa Hasil Pemilu dan Pemilihan
63. Pada Peraturan Mahkamah Konstitusi (PMK) Nomor 5 Tahun 2020, Bawaslu memiliki peran sebagai?
a. Pemberi Keterangan
b. Pemohon
c. Pihak Termohon
d. Pihak Terkait
e. Pemberi Keputusan
64. Pemohon dalam perkara perselisihan hasil pemilihan adalah, kecuali:
a. Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur
b. Pemantau Pemilihan
c. Pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati
d. KPU dan Bawaslu
e. Pasangan calon Walikota dan Wakil Walikota

Penegakan Hukum Pelanggaran Netralitas ASN, TNI, dan Polri, Politik Uang, Politik Identitas, Ujaran
Kebencian, dan Hoaks serta Pelanggaran Hukum Lainnya
Memahami Kedudukan dan Kewenangan Bawaslu dalam Penegakan Pelanggaran Netralitas ASN, TNI,
dan Polri, Politik Uang, Politik Identitas, Ujaran Kebencian, dan Hoaks
65. Pada Pemilihan tahun 2020, dalam melakukan penanganan pelanggaran ujaran kebencian dan
hoaks di media sosial untuk dilakukan penurunan atau takedown konten, Bawaslu memiliki
kewenangan sebagai?
a. Pemberi rekomendasi kepada Kemenkominfo
b. Pemberi rekomendasi kepada KPU
c. Pemberi rekomendasi kepada DKPP
d. Pemberi rekomendasi kepada pemilik platform media sosial
e. Semua salah
66. Peserta Pemilu tidak diperbolehkan atau dilarang berkampanye dengan menghina seseorang,
agama, suku, ras, golongan, calon, dan/atau Peserta Pemilu lainnya yang tertuang pada UU Nomor 7
Tahun 2017 pada Pasal?
a. Pasal 279 ayat (3)
b. Pasal 279 ayat (1)
c. Pasal 281 ayat (2)
d. Pasal 282
e. Pasal 280 ayat (1)

KETATANEGARAAN
Sumber dan Asas Hukum Tata Negara
Memahami Sumber Hukum Tata Negara Indonesia
67. Hukum Tata Negara dapat diartikan sebagai het recht dat regelt de staatsorganisatie atau hukum
yang mengatur organisasi Negara, hal ini diutarakan oleh?
a. Paul Scholes
b. Van der Pot
c. Van Apeldoorn
d. Paul Scholten
e. Mac-Iver
68. Sumber hukum adalah sumber yang dijadikan bahan untuk penyusunan peraturan perundang-
undangan, istilah ini ditentukan oleh:
a. Ketetapan MPR No. III/MPR/2000
12
b. Keputusan Mahkamah Konstitusi
c. Peraturan Bawaslu
d. Ketetapan MPR No. II/MPR/2000
e. Ketetapan MPR No. IV/MPR/2000

Bentuk dan Sistem Pemerintahan Indonesia


Menjelaskan Pengertian Sistem Pemerintahan Negara dan Klasifikasinya
69. Berikut beberapa prinsip universal Sistem Pemerintahan Presidensil, Kecuali:
a. Pemisahan kekuasaan yg jelas antara legislatif dgn eksekutif
b. Hubungan legislatif dengan eksekutif tidak terpisah secara murni
c. Kepala Pemerintahan dan Kepala Negara satu
d. Menteri adalah Pembantu Presiden yg diangkat Presiden
e. Anggota legislatif tidak merangkap eksekutif
70. Dalam sistem Presidensil, Presiden adalah:
a. Presiden memegang kekuasaan eksekutif tungal;
b. Presiden dipilih langsung rakyat dan tidak bertanggung bertanggung jawab kepada parlemen
c. Presiden memangku jabatan dalam jangka waktu tetap dan dapat dipilih lagi untuk satu periode
berikut
d. Presiden hanya dpt diberhentikan dalam masa jabatan karena alasan hukum menurut UUD
e. Semua Benar

Perkembangan Sejarah Konstitusi di Indonesia


Mengetahui dan Memahami Konstitusi dan Konstitusionalisme
71. Kapankah Undang-Undang Dasar 1945 disahkan dan berlaku sebagai konstitusi Negara Indonesia?
a. 18 Agustus 1945
b. 19 Agustus 1945
c. 17 Agustus 1945
d. 20 Agustus 1945
e. 22 Agustus 1945
72. Undang-undang Dasar 1945 disahkan sebagai konstitusi Negara pada saat sidang pertama PPKI,
dengan kepanjangan:
a. Panitia Penyusun Kemerdekaan Indonesia
b. Panitia Pembentuk Kemerdekaan Indonesia
c. Persiapan dan Penyusun Kemerdekaan Indonesia
d. Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia
e. Penyusun dan Pembentuk Kemerdekaan Indonesia

Kelembagaan Negara Indonesia


Memahami Jenis-jenis Lembaga Negara
73. Berikut adalah lembaga Negara yang dibentuk berdasarkan UUD 1945, kecuali:
a. Presiden
b. Kejaksaan Agung
c. BPK
d. MPR
e. DPD
74. Dewan Pertimbangan Agung merupakan Lembaga Negara yang dibentuk berdasarkan UUD 1945,
namun dihapus setelah amandemen UUD 1945, yaitu dilakukan pada perubahan ke?
a. Pertama
b. Kedua
c. Ketiga
d. Keempat
e. Semua salah

Peran Fungsi MK, Polisi, Jaksa, dan MA dalam Kepemiluan


Memahami Peran dan Fungsi Polisi, Jaksa dan Mahkamah Agung dalam Pemilu
75. Pasal 200 UU Nomor 7 Tahun 2017 menjelaskan mengenai larangan Anggota Kepolisian Negara
Republik Indonesia untuk:
a. Tidak menggunakan haknya untuk memilih
13
b. Mengikuti kampanye
c. Ikut pencalonan Presiden dan Wakil Presiden
d. Ikut pencalonan anggota legislative
e. Ikut pencalonan Gubernur dan Wakil Gubernur
76. Kepolisian Negara Indonesia dalam melakukan penyelidikan dugaan tindak pidana Pemilu
menyampaikan hasil penyidikannya disertai berkas perkara kepada penuntut umum paling lama:
a. 13 (tiga belas) hari
b. 14 (empat belas) hari
c. 12 (dua belas) hari
d. 15 (lima belas) hari
e. 17 (tujuh belas) hari

Praktik Peradilan Tata Usaha Negara


Memahami Kewenangan Peradilan Tata Usaha Negara
77. Peradilan Tata Usaha Negara dalam pemilu dapat dilakukan jika:
a. Pemantau pemilu mengajukan upaya hukum terkait penetapan pasangan calon
b. Bawaslu mengajukan upaya hukum terkait sengketa proses
c. DKPP mengajukan upaya hukum terkait kode etik
d. Bawaslu Provinsi mengajukan upaya hukum terkait sengketa proses
e. Calon anggota DPR yang mengajukan upaya hukum terkait pencoretan dari daftar calon tetap
78. Pengajuan gugatan atas sengketa tata usaha Negara Pemilu ke pengadilan tata usaha Negara
dilakukan paling lama:
a. 5 (enam) hari setelah dibacakan purusan Bawaslu
b. 5 (enam) hari kerja setelah dibacakan purusan Bawaslu
c. 6 (enam) hari setelah dibacakan purusan Bawaslu
d. 6 (enam) hari kerja setelah dibacakan purusan Bawaslu
e. 7 (enam) hari setelah dibacakan purusan Bawaslu

KEPARTAIAN
Teori Kepartaian
Menjelaskan tentang pengertian Partai Politik
79. Partai Politik adalah organisasi yang bersifat nasional dan dibentuk oleh sekelompok warga negara
Indonesia secara sukarela atas dasar kesamaan kehendak dan cita-cita untuk memperjuangkan dan
membela kepentingan politik anggota, masyarakat, bangsa dan negara, serta memelihara keutuhan
Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan UndangUndang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945, merupakan definisi yang diatur pada:
a. UU Nomor 13 Tahun 2012
b. UU Nomor 8 Tahun 2008
c. UU Nomor 7 Tahun 2014
d. UU Nomor 9 tahun 2004
e. UU Nomor 2 Tahun 2008
80. Partai Politik dapat didirikan dan dibentuk paling sedikit:
a. 30 (tiga puluh) orang WNI
b. 30 (tiga puluh) orang WNI dan WNA
c. 50 (lima puluh) orang WNI
d. 50 (lima puluh) orang WNI dan WNA
e. Semua salah
81. partai politik adalah setiap kelompok politik yang memiliki label dan organisasi resmi yang
menghubungkan antara pusat kekuasaan dengan lokalitas, yang hadir saat pemelihan umum, dan
memiliki kemmapuan untuk menmpatkan kandidat pejabat publik melalui kegiatan pemilihan
umum, baik bebas maupun tidak bebas, merupakan pendapat:
a. Lapalombara dan Anderson
b. Edmund Burke
c. Sigmund Neuman
d. Miriam Budiardjo
e. R.H. Soltau
a. mewujudkan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia
82. Pengertian Partai Politik dapat didefinisikan sebagai berikut, kecuali:
14
a. organisasi dari aktivitas-aktivitas politik yang berusaha untuk menguasai kekuasaan pemerintah
serta membuat dukungan rakyat atas dasar persaiangan dengan suatu golongan atau golongan-
goliongan lain yang mempunyai pandangan yang berbeda
b. setiap kelompok politik yang memiliki label dan organisasi resmi yang menghubungkan antara
pusat kekuasaan dengan lokalitas, yang hadir saat pemelihan umum, dan memiliki kemmapuan
untuk menmpatkan kandidat pejabat publik melalui kegiatan pemilihan umum, baik bebas
maupun tidak bebas
c. sekelompok mmanusia yang terorganisir secara stabil, dengan tujuan membuat atau
mempertahankan pengusaan terhadap pemerintahan bagi pimpinan partainya dan berdasarkan
penguasaan ini memberikan kepada anggota partainya kemanfaatan yang bersifat ideal ataupun
materil
d. organisasi yang didirikan dan dibentuk oleh masyarakat secara sukarela berdasarkan kesamaan
aspirasi, kehendak, kebutuhan, kepentingan, kegiatan, dan tujuan untuk berpartisipasi dalam
pembangunan demi tercapainya tujuan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan
Pancasila
e. sekelompok warga negara yang terorganisasi yang bertindak sebagai suatu kesatuan politik yang
dengan memnafaatkan kekuasaannya untuk memilih dan mengusai pemerintahan dan
melaksanakan kebijaksanaan umum mereka
Perkembangan Sejarah Partai Politik di Indonesia
Memahami Sejarah Perkembangan Partai Politik di Indonesia
Memahami Sejarah Pengaturan Tentang Partai Politik di Indonesia
83. Pada tahun berapa penyederhanaan Partai Politik di Indonesia dilakukan?
a. 1972-1998
b. 1973-1998
c. 1972-1999
d. 1973-1999
e. 1971-1999
84. Berikut adalah partai-partai yang bergabung di Partai Persatuan Pembangunan, kecuali:
a. Partai NU
b. Parkindo
c. Parmusi
d. Perti
e. PSII
85. Pada masa orde baru terdapat 2 partai dan 1 golongan, yaitu PPP, PDI, dan Golongan Karya, pada
tahun berapakah Golongan Karya mengikuti pemilihan nasional untuk pertama kalinya?
a. 1964
b. 1977
c. 1955
d. 1982
e. 1971
86. Pada pemilu 1955 partai apa yang menempati posisi ketiga?
a. Partai NU
b. Masyumi
c. PNI
d. PSI
e. Murba

Peran dan Fungsi Partai Politik


87. Menurut UU Nomor 2 Tahun 2008 Tujuan umum Partai Politik adalah sebagai berikut, kecuali:
b. mewujudkan cita-cita nasional bangsa Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pembukaan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
c. meningkatkan partisipasi politik anggota dan masyarakat dalam rangka penyelenggaraan
kegiatan politik dan pemerintahan
d. menjaga dan memelihara keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia
e. mengembangkan kehidupan demokrasi berdasarkan Pancasila dengan menjunjung tinggi
kedaulatan rakyat dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia
88. Partai Politik berfungsi sebagai sarana:

15
a. pendidikan politik bagi anggota dan masyarakat luas agar menjadi warga negara Indonesia yang
sadar akan hak dan kewajibannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara
b. penciptaan iklim yang kondusif bagi persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia untuk
kesejahteraan masyarakat
c. penyerap, penghimpun, dan penyalur aspirasi politik masyarakat dalam merumuskan dan
menetapkan kebijakan negara
d. partisipasi politik warga negara Indonesia
e. Semua benar
89. Pendidikan politik merupakan fungsi partai politik yang disebutkan pada UU Nomor 2 tahun 2008
Tentang Partai Politik, tepatnya pada Pasal:
a. Pasal 11 ayat (1)
b. Pasal 11 ayat (2)
c. Pasal 10 ayat (1)
d. Pasal 10 ayat (2)
e. Pasal 10 ayat (3)
90. Tujuan khusus pada pasal 10 ayat (2) UU Nomor 2 Tahun 2008 adalah meningkatkan partisipasi
politik anggota dan masyarakat dalam rangka penyelenggaraan kegiatan politik dan pemerintaha.
Selain itu, tujuan khusus partai politik juga:
a. memperjuangkan cita-cita Partai Politik dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara
b. penciptaan iklim yang kondusif bagi persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia untuk
kesejahteraan masyarakat
c. penyerap, penghimpun, dan penyalur aspirasi politik masyarakat dalam merumuskan dan
menetapkan kebijakan negara
d. menjaga dan memelihara keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia
e. mewujudkan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia

Sistem dan Rekrutmen Partai Politik


Memahami Klasifikasi dan Sistem Kepartaian
91. pada tahun 1966, Robert Dahl menjelaskan sistem dan klasifikasi partai politik dengan kriteria
klasifikasinya kompetitif oposisi sebagai berikut:
a. Kompetitif murni
b. Kompetitif-kooperatif
c. Kompetitif-koalisi
d. Koalisi murni
e. Semua benar
92. Hingga tahun 2018 terdapat beberapa Negara yang menganut sistem satu partai, dibawah ini adalah
Negara-negara tersebut, kecuali:
a. Eritrea
b. Republik Demokratik Arab Sahrawi
c. Republik Kuba
d. Republik Demokratik Rakyat Laos
e. Brunei Darussalam
93. Partai politik memiliki kewajiban untuk melakukan rekrutmen politik untuk menjadi, kecuali:
a. Anggota Partai Politik
b. Menteri
c. Bakal calon anggota Dewan Perwakilan Rakyat dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
d. bakal calon Presiden dan Wakil Presiden
e. bakal calon kepala daerah dan wakil kepala daerah
94. Partai politik yang melakukan rekrutmen untuk masyarakat harus dilakukan secara:
a. Demokratis
b. Terbuka
c. Proporsional
d. A dan B benar
e. A, B, C benar

KOMPETISI PENGAWAS PEMILU


Komunikasi, Pengendalian Emosi, Pemahaman Intrapersonal, Kepemimpinan, Kesadaran Sosial
16
95. tugas utama pemimpin adalah memastikan bahwa apa pun yang diperlukan untuk kebutuhan
kelompok terpenuhi. Hal ini merupakan teori kepemimpinan:
a. Teori psikologis terintegrasi
b. Teori fungsional
c. Teori pertukaran pemimpin-anggota
d. Teori transaksional
e. Teori transformasional
96. Sigmund Freud berpendapat bahwa emosi seseorang dapat terdorong dari dorongan bawah sadar
atau ketidaksadaran yang erat kaitannya dengan pembentukan kepribadian manusia yang
melibatkan:
a. ego
b. superego
c. id
d. a dan b benar
e. a, b, c benar
Bekerjasama dengan Efektif, Efisiensi, Perencanaan, Kesadaran Organisasi, Integritas, Inisiatif
97. Dalam pelaksanaan pemilu ada beberapa oknum yang akan secara sengaja untuk menyuap
penyelenggara pemilu. Sebagai penyelenggara pemilu hal ini harus ditolak karena sebagai bentuk:
a. Kesombongan
b. Integritas
c. Ketidakmauan
d. Indepedensi
e. Kesopanan
98. Bekerja dengan baik di dalam tim merupakan tugas yang juga harus dilakukan oleh penyelenggara
pemilu, berikut komposisi tim dengan konsep five c, kecuali:
a. Cooperating
b. Coordinating
c. Communicating
d. Conflict Resolving
e. Correlation
Kepercayaan Diri, Perhatian Terhadap Kejelasan Tugas, Kualitas, dan Ketelitian Kerja, Analisis Sintesis
99. Terdapat beberapa kompetensi yang harus dimiliki oleh anggota Bawaslu, diantaranya adalah
kompetensi yang mengharuskan tampil didepan masyakarat ketika melakukan sosialisasi
pengawasan, disebut juga kompetensi:
a. Kompetensi Kepercayaan Diri
b. Kompetensi Persaingan
c. Kompetensi Kolektif
d. Kompetensi Inisiatif
e. Kompetensi Integritas
100. Dalam melakukan tugasnya sebagai anggota Bawaslu, seseorang harus memiliki keterampilan dan
kemampuan untuk menjalankan tugas pekerjaan yang terefleksikan dalam perilaku nyata. Model ini
disebut juga sebagai:
a. Model input
b. Model proses
c. Model output
d. Model kuantitatif
e. Model kualitatif

17

Anda mungkin juga menyukai