PANCASILA
Memahami makna Pancasila sebagai dasar negara
1. Lahirnya Pancasila tidak lepas dari kekalahan Jepang di Perang Pasifik, karena pada saat itu Jepang
membentuk Lembaga yang dikenal dengan Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan atau
disebut juga dengan:
a. Dukaritsa Junba Cosakai
b. Dokuritsu Junbi Cosakai
c. Dukaritsu Junbi Cosakai
d. Dokuritsa Junba Cosakai
e. Dukaritsu Junbi Cosakai
2. Pada tanggal 29 Mei 1945 Muhammad Yamin menyampaikan lima dasar rumusan butir-butir
Pancasila, butir manakah yang tidak termasuk:
a. Kesejahteraan Rakyat
b. Perikemanusiaan
c. Perikerakyatan
d. Persatuan
e. Perikemanusiaan
3. Sidang Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) yang diketuai oleh Dr.
Kanjeng Raden Tumenggung (K.R.T) Radjiman Wedyodiningrat membentuk panitia Sembilan yang
berisikan tokoh-tokoh bangsa, yang bukan panitia Sembilan tersebut adalah:
a. Abdul Kahar Muzakkar
b. Abiekoesno Tjokroseojoso
c. Mr. AA Maramis
d. Abdul Kahar Muzakir
e. Achmad Soebardjo
NKRI
Memahami Sejarah Indonesia Sebelum Kemerdekaan
7. Pada tanggal 1 Maret 1945, Kumakichi Harada mengumumkan pendirian Badan Penyelidik Usaha
Persiapan Kemerdekaan (BPUPK), selain membentuk BPUPK juga dibentuk Badan Tata Usaha yang
beranggotakan 60 orang, yang dipimpin oleh:
1
a. Kanjeng Raden Tumenggung (KRT) Radjiman Wedyodiningrat dengan Wakil Raden Pandji
Soeroso dan Ichibangase Yoshio
b. Abdoel Gafar Pringgodigdo dengan Wakil Masuda Toyohiko dan Raden Pandji Soeroso
c. Raden Pandji Soeroso dengan Wakil Abdoel Gafar Pringgodigdo dan Masuda Toyohiko
d. Masuda Toyohiko dengan Wakil Raden Pandji Soeroso dan Ichibangase Yoshio
e. Ichibangase Yoshio dengan Wakil Abdoel Gafar Pringgodigdo dan Masuda Toyohiko
8. Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) merupakan badan yang dibentuk setelah BPUPK
dibubarkan yang beranggotakan 21 orang terdiri dari beberapa perwakilan, yaitu:
a. 12 orang asal Jawa, 3 orang asal Sumatera, 2 orang asal sulawesi, 1 orang asal Kalimantan, 1
orang asal Sunda Kecil (Nusa Tenggara), 1 orang asal Maluku, dan 1 orang asal etnis Arab
b. 13 orang asal Jawa, 2 orang asal Sumatera, 2 orang asal sulawesi, 1 orang asal Kalimantan, 1
orang asal Sunda Kecil (Nusa Tenggara), 1 orang asal Maluku, dan 1 orang asal etnis Tionghoa
c. 12 orang asal Jawa, 3 orang asal Sumatera, 2 orang asal sulawesi, 1 orang asal Kalimantan, 1
orang asal Sunda Kecil (Nusa Tenggara), 1 orang asal Maluku, dan 1 orang asal etnis Tionghoa
d. 12 orang asal Jawa, 3 orang asal Sumatera, 1 orang asal sulawesi, 1 orang asal Kalimantan, 1
orang asal Sunda Kecil (Nusa Tenggara), 2 orang asal Maluku, dan 1 orang asal etnis Tionghoa
e. 13 orang asal Jawa, 3 orang asal Sumatera, 1 orang asal sulawesi, 1 orang asal Kalimantan, 1
orang asal Sunda Kecil (Nusa Tenggara), 1 orang asal Maluku, dan 1 orang asal etnis Arab
2
13. Mengenai arah demokrasi Indonesia yang akan dibangun, salah seorang pendiri negara dalam
sidang BPUPK menyatakan sebagai berikut: “ ...yang menjalankan kekuasaan pemerintahan
senantiasa takluk kepada kemauan rakyat. Untuk menyusun kemauan itu rakyat mempunyai hak
yang tidak boleh dihilangkan atau dibatalkan: hak merdeka bersuara, berserikat dan berkumpul”.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh?
a. Ir. Soekarno
b. M. Hatta
c. M. Yamin
d. Soepomo
e. Sutan Syahrir
3
Memahami Tugas, Wewenang dan Kewajiban KPU Sebagai Pelaksana Teknis Penyelenggaraan Pemilu
Berdasarkan UU
19. Pada Undang-undang Nomor 7 Tahun 2017 Tentang Pemilihan Umum terdapat pasal yang
menjelaskan wewenang Komisi Pemilihan Umum, yaitu pasal?
a. Pasal 14
b. Pasal 12
c. Pasal 15
d. Pasal 11
e. Pasal 13
20. Dalam melakukan tugasnya sesuai dengan Pasal 12 Undang-undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang
Pemilihan Umum, Komisi Pemilihan Umum bertugas sebagai berikut, kecuali?
a. Merencanakan program dan anggaran serta menetapkan jadwal
b. Menyusun Peratiuran KPU untuk setiap tahapan Pemilu
c. Menerima daftar Pemilih dari KPU Provinsi
d. Menetapkan Peserta Pemilu
e. Mengoordinasikan, menyelenggarakan, mengendalikan, dan memantau semua tahapan pemilu
21. Bawaslu berkewajiban melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas
Pengawas Pemilu pada semua tingkatan, hal ini tercantum pada UU No 7 Tahun 2017 Pasal?
a. Pasal 96 huruf a
b. Pasal 96 huruf c
c. Pasal 96 huruf b
d. Pasal 96 huruf e
e. Pasal 96 huruf d
22. Bawaslu Provinsi memiliki kewenangan sebagai berikut, kecuali:
a. Membentuk Bawaslu Kabupaten/Kota dan Panwaslu Kecamatan
b. Menerima dan menindaklanjuti laporan yang berkaitan dengan dugaan pelanggaran terhadap
pelaksanaan peraturan perundang-undangan yang mengatur mengenai Pemilu
c. Memeriksa dan mengkaji pelanggaran Pemilu di wilayah provinsi serta merekomendasikan hasil
pemeriksaan dan pengkajiannya kepada pihak-pihak yang diatur dalam Undang-Undang
d. Menerima, memeriksa, memediasi atau mengadjudikasi, dan memutus penyelesaian sengketa
proses Pemilu di wilayah provinsi
e. Meminta bahan keterangan yang dibutuhkan kepada pihak yang berkaitan dalam rangka
pencegahan dan penindakan pelanggaran Pemilu dan sengketa proses Pemilu di wilayah provinsi
4
Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kesekretariatan Pengawas Pemilu
Memahami Bagian, Jabatan Fungsional, dan Satker Kesekretariatan Bawaslu di Tingkat Provinsi
25. Penegakan kode etik penyelenggara pemilu yang dilaksanakan sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan di bidang Aparatur Sipil Negara berlaku bagi?
a. Jajaran sekretariat KPU dan Bawaslu
b. Anggota KPU yang berstatus ASN
c. Anggota Bawaslu yang berstatus ASN
d. Anggota KPU Provinsi yang berstatus ASN
e. Anggota Bawaslu Provinsi yang berstatus ASN
26. Kepala Sekretariat Bawaslu Provinsi bertanggungjawab kepada?
a. Secara administrasi kepada Sekretaris Jenderal Bawaslu dan secara fungsional kepada Ketua
Bawaslu
b. Secara administrasi dan fungsional kepada Ketua Bawaslu Provinsi
c. Secara administrasi dan fungsional kepada Sekretaris Jenderal Bawaslu
d. Secara administrasi kepada Ketua Bawaslu Provinsi dan secara fungsional kepada Sekretaris
Jenderal Bawaslu
e. Secara administrasi kepada Sekretaris Jenderal Bawaslu dan secara fungsional kepada Ketua
Bawaslu Provinsi
TAHAPAN PEMILU DAN PEMILIHAN SERTA PENGAWASAN TAHAPAN PEMILU DAN PEMILIHAN
Pembentukan Badan Adhoc Penyelenggara Pemilu
Memahami Hambatan dan Solusi Dalam Pembentukan Penyelenggara Pemilu Adhoc Berdasarkan
Ketentuan yang Berlaku
29. Syarat usia untuk menjadi pengawas pemilu juga berlaku bagi Panwaslu Kecamatan dan Panwaslu
Kelurahan/Desa. Usia minimal untuk dapat diangkat menjadi anggota Panwaslu Kecamatan atau
Panwaslu Kelurahan/Desa adalah?
a. 25 tahun
b. 17 tahun
c. 19 tahun
d. 21 tahun
e. 30 tahun
Memahami Hambatan dan Solusi Dalam Pemberhentian Serta Proses PAW Pengawas Pemilu
Berdasarkan Ketentuan yang Berlaku
30. Penggantian antarwaktu anggota Panwaslu LN dapat dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Digantikan oleh calon anggota Panwaslu LN lainnya yang ditetapkan oleh kepala perwakilan
Republik Indonesia dengan sepengetahuan Bawaslu
b. Digantikan oleh calon anggota Panwaslu LN lainnya yang ditetapkan oleh Bawaslu atas
sepengetahuan DPR dan Pemerintah
5
c. Digantikan oleh calon anggota Panwaslu LN lainnya yang diusulkan oleh DPR dan Pemerintah
yang ditetapkan oleh kepala perwakilan Republik Indonesia setempat
d. Digantikan oleh calon anggota Panwaslu LN lainnya yang diusulkan oleh DPR dan Pemerintah
yang ditetapkan oleh Bawaslu
e. Digantikan oleh calon anggota Panwaslu LN lainnya yang ditetapkan oleh Bawaslu atas usul
kepala perwakilan Republik Indonesia setempat
Pemutakhiran Data Pemilih dan Penyusunan Daftar Pemilih untuk Pemilu dan Pemilihan
Memahami Hubungan dan Kerjasama Antar Lembaga Terkait Pemutakhiran Data Pemilih dan
Penyusunan Daftar Pemilih
39. Pemerintah memberikan data kependudukan yang dikonsolidasikan kepada KPU sebagai bahan
tambahan dalam pemutakhiran data Pemilih dilakukan setiap?
a. 4 (empat) bulan
b. 3 (tiga) bulan
c. 6 (enam) bulan
d. 5 (lima) bulan
e. 2 (dua) bulan
Memahami dan Mampu Memetakan Kerawanan Permasalahan Serta Memberikan Solusi Dalam
Pemutakhiran Data Pemilih dan Penyusunan Daftar Pemilih
40. Pada saat pemutakhiran Data Pemilih Pemilihan Bupati/Walikota yang dilakukan oleh PPS, seorang
warga yang berusia 32 tahun sedang tidak berada di rumah sehingga namanya tidak terdaftar dalam
Daftar Pemilih Tetap. Apa yang harus dilakukannya agar ia dapat memilih pada hari H?
a. Mendaftarkan diri sebagai pemilih ke PPS untuk dicatatkan dalam Daftar Pemilih tambahan dan
dilakukan paling lambat 7 (tujuh) hari terhitung sejak Pengumuman Daftar Pemilih Tetap
b. Mendaftarkan diri sebagai pemilih ke PPS untuk dicatatkan dalam Daftar Pemilih tambahan dan
dilakukan paling lambat 5 (lima hari) sebelum Daftar Pemilih Tetap ditetapkan
c. Mendaftarkan diri sebagai pemilih ke PPS untuk dicatatkan dalam Daftar Pemilih tambahan dan
dilakukan paling lambat 10 (sepuluh) hari terhitung sejak Pengumuman Daftar Pemilih Tetap
d. Mendaftarkan diri sebagai pemilih ke PPS untuk dicatatkan dalam Daftar Pemilih tambahan dan
dilakukan paling lambat 10 (sepuluh) hari terhitung sejak Pengumuman Daftar Pemilih
Sementara
7
e. Mendaftarkan diri sebagai pemilih ke PPS untuk dicatatkan dalam Daftar Pemilih tambahan
dan dilakukan paling lambat 7 (tujuh) hari terhitung sejak Pengumuman Daftar Pemilih
Sementara
Rekapitulasi Penghitungan Suara, Penetepan Hasil, Penetapan Perolehan Kursi, Penetapan Calon Terpilih,
dan Pengucapan Sumpah Janji untuk Pemilu
Memahami Dasar Hukum Dalam Tahapan Rekapitulasi Penghitungan Suara, Penetepan Hasil, Penetapan
Perolehan Kursi, Penetapan Calon Terpilih, dan Pengucapan Sumpah Janji
47. Sebelum melaksanakan penghitungan suara, KPPS/KPPSLN menghitung, kecuali:
a. Jumlah surat suara yang kurang
b. Jumlah Pemilih yang memberikan suara berdasarkan salinan daftar pemilih tetap
c. Jumlah Pemilih yang berasal dari TPS/TPSLN lain
d. Jumlah surat suara yang tidak terpakai
e. Sisa surat suara cadangan
48. Pemantau Pemilu dapat melakukan pemantauan penghitungan suara di TPS, syarat-syarat menjadi
Pemantau Pemilu telah diatur oleh UU Nomor 7 Tahun 2017, yaitu:
a. Memiliki hubungan dengan calon peserta pemilu
b. Terdaftar dan terakreditasi di KPU, KPU Provinsi, dan KPU Kabupaten/Kota
c. Terdaftar dan terakreditasi di Bawaslu
d. Terdaftar dan terakreditasi di Bawaslu, Bawaslu Provinsi, Bawaslu Kabupaten/Kota
e. Terdaftar dan terakreditasi di KPU
Rekapitulasi Penghitungan Suara, Penetepan Hasil, Penetapan Perolehan Kursi, Penetapan Calon Terpilih,
dan Pengucapan Sumpah Janji untuk Pemilihan
Memahami Dasar Hukum Dalam Tahapan Rekapitulasi Penghitungan Suara, Penetepan Hasil, Penetapan
Perolehan Kursi, Penetapan Calon Terpilih, dan Pengucapan Sumpah Janji
49. Peserta pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur dapat mengajukan permohonan pembatalan
penetapan hasil penghitungan suara dengan ketentuan:
a. Provinsi dengan jumlah penduduk sampai dengan 12.000.000 (dua belas juta) jiwa, pengajuan
perselisihan perolehan suarah dilakukan jika terdapat perbedaan paling banyak sebesar 1% (satu
persen) dari total suara sah hasil penghitungan suara tahap akhir yang ditetapak oleh KPU
Provinsi
b. Provinsi dengan jumlah penduduk sampai dengan 6.000.000 (enam juta) jiwa, pengajuan
perselisihan perolehan suarah dilakukan jika terdapat perbedaan paling banyak sebesar 1,5%
(satu koma lima persen) dari total suara sah hasil penghitungan suara tahap akhir yang ditetapak
oleh KPU Provinsi
c. Provinsi dengan jumlah penduduk sampai dengan 2.000.000 (dua juta) jiwa, pengajuan
perselisihan perolehan suarah dilakukan jika terdapat perbedaan paling banyak sebesar 2%
(dua persen) dari total suara sah hasil penghitungan suara tahap akhir yang ditetapak oleh
KPU Provinsi
9
d. Provinsi dengan jumlah penduduk sampai dengan 2.000.000 (dua juta) sampai dengan
6.000.000 (enam juta) jiwa, pengajuan perselisihan perolehan suarah dilakukan jika terdapat
perbedaan paling banyak sebesar 0,5% (nol koma lima persen) dari total suara sah hasil
penghitungan suara tahap akhir yang ditetapak oleh KPU Provinsi
e. Provinsi dengan jumlah penduduk sampai dengan 1.000.000 (satu juta) jiwa, pengajuan
perselisihan perolehan suarah dilakukan jika terdapat perbedaan paling banyak sebesar 5% (lima
persen) dari total suara sah hasil penghitungan suara tahap akhir yang ditetapak oleh KPU
Provinsi
50. Dalam hal calon Gubernur dan/atau Calon Wakil Gubernur terpilih ditetapkan menjadi terdakwa
pada saat pelantikan, yang bersangkutan:
a. Kedua pasangan tidak jadi dilantik
b. Tetap dilantik dan saat itutidak diberhentikan
c. Tetap dilantik dan saat itu diberhentikan
d. Tetap dilantik dan saat itu diberhentikan sementara
e. Tetap dilantik hanya yang tidak menjadi terdakwa
Pengawasan Netralitas ASN, TNI, dan Polri, Politik Uang, Politik Identitas, Ujaran Kebencian, dan Hoaks
Memahami Peran Bawaslu sebagai Penyelenggara Pemilu
53. Terdapat dugaan pelanggaran Netralitas ASN pada Pemilihan Serentak 2020 yang didapat dari
temuan Bawaslu dan laporan masyarakat. Dari total dugaan pelanggaran yang diproses, Bawaslu
telah menyampaikan 1116 rekomendasi ke?
a. Kementerian Dalam Negeri
b. Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
c. Presiden
d. Kepala Daerah Setempat
e. Komisi Aparatur Sipil Negara
54. Demi memperkuat pengawasan kampanye di media sosial dan penegakan hukum terhadap
pelanggaran Hoaks dan ujaran kebencian di media sosial pada Pemilu 2019, Bawaslu bekerja sama
dengan:
a. Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo)
b. Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN)
c. Facebook
d. Twitter
e. Semua Benar
Penegakan Hukum Pelanggaran Netralitas ASN, TNI, dan Polri, Politik Uang, Politik Identitas, Ujaran
Kebencian, dan Hoaks serta Pelanggaran Hukum Lainnya
Memahami Kedudukan dan Kewenangan Bawaslu dalam Penegakan Pelanggaran Netralitas ASN, TNI,
dan Polri, Politik Uang, Politik Identitas, Ujaran Kebencian, dan Hoaks
65. Pada Pemilihan tahun 2020, dalam melakukan penanganan pelanggaran ujaran kebencian dan
hoaks di media sosial untuk dilakukan penurunan atau takedown konten, Bawaslu memiliki
kewenangan sebagai?
a. Pemberi rekomendasi kepada Kemenkominfo
b. Pemberi rekomendasi kepada KPU
c. Pemberi rekomendasi kepada DKPP
d. Pemberi rekomendasi kepada pemilik platform media sosial
e. Semua salah
66. Peserta Pemilu tidak diperbolehkan atau dilarang berkampanye dengan menghina seseorang,
agama, suku, ras, golongan, calon, dan/atau Peserta Pemilu lainnya yang tertuang pada UU Nomor 7
Tahun 2017 pada Pasal?
a. Pasal 279 ayat (3)
b. Pasal 279 ayat (1)
c. Pasal 281 ayat (2)
d. Pasal 282
e. Pasal 280 ayat (1)
KETATANEGARAAN
Sumber dan Asas Hukum Tata Negara
Memahami Sumber Hukum Tata Negara Indonesia
67. Hukum Tata Negara dapat diartikan sebagai het recht dat regelt de staatsorganisatie atau hukum
yang mengatur organisasi Negara, hal ini diutarakan oleh?
a. Paul Scholes
b. Van der Pot
c. Van Apeldoorn
d. Paul Scholten
e. Mac-Iver
68. Sumber hukum adalah sumber yang dijadikan bahan untuk penyusunan peraturan perundang-
undangan, istilah ini ditentukan oleh:
a. Ketetapan MPR No. III/MPR/2000
12
b. Keputusan Mahkamah Konstitusi
c. Peraturan Bawaslu
d. Ketetapan MPR No. II/MPR/2000
e. Ketetapan MPR No. IV/MPR/2000
KEPARTAIAN
Teori Kepartaian
Menjelaskan tentang pengertian Partai Politik
79. Partai Politik adalah organisasi yang bersifat nasional dan dibentuk oleh sekelompok warga negara
Indonesia secara sukarela atas dasar kesamaan kehendak dan cita-cita untuk memperjuangkan dan
membela kepentingan politik anggota, masyarakat, bangsa dan negara, serta memelihara keutuhan
Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan UndangUndang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945, merupakan definisi yang diatur pada:
a. UU Nomor 13 Tahun 2012
b. UU Nomor 8 Tahun 2008
c. UU Nomor 7 Tahun 2014
d. UU Nomor 9 tahun 2004
e. UU Nomor 2 Tahun 2008
80. Partai Politik dapat didirikan dan dibentuk paling sedikit:
a. 30 (tiga puluh) orang WNI
b. 30 (tiga puluh) orang WNI dan WNA
c. 50 (lima puluh) orang WNI
d. 50 (lima puluh) orang WNI dan WNA
e. Semua salah
81. partai politik adalah setiap kelompok politik yang memiliki label dan organisasi resmi yang
menghubungkan antara pusat kekuasaan dengan lokalitas, yang hadir saat pemelihan umum, dan
memiliki kemmapuan untuk menmpatkan kandidat pejabat publik melalui kegiatan pemilihan
umum, baik bebas maupun tidak bebas, merupakan pendapat:
a. Lapalombara dan Anderson
b. Edmund Burke
c. Sigmund Neuman
d. Miriam Budiardjo
e. R.H. Soltau
a. mewujudkan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia
82. Pengertian Partai Politik dapat didefinisikan sebagai berikut, kecuali:
14
a. organisasi dari aktivitas-aktivitas politik yang berusaha untuk menguasai kekuasaan pemerintah
serta membuat dukungan rakyat atas dasar persaiangan dengan suatu golongan atau golongan-
goliongan lain yang mempunyai pandangan yang berbeda
b. setiap kelompok politik yang memiliki label dan organisasi resmi yang menghubungkan antara
pusat kekuasaan dengan lokalitas, yang hadir saat pemelihan umum, dan memiliki kemmapuan
untuk menmpatkan kandidat pejabat publik melalui kegiatan pemilihan umum, baik bebas
maupun tidak bebas
c. sekelompok mmanusia yang terorganisir secara stabil, dengan tujuan membuat atau
mempertahankan pengusaan terhadap pemerintahan bagi pimpinan partainya dan berdasarkan
penguasaan ini memberikan kepada anggota partainya kemanfaatan yang bersifat ideal ataupun
materil
d. organisasi yang didirikan dan dibentuk oleh masyarakat secara sukarela berdasarkan kesamaan
aspirasi, kehendak, kebutuhan, kepentingan, kegiatan, dan tujuan untuk berpartisipasi dalam
pembangunan demi tercapainya tujuan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan
Pancasila
e. sekelompok warga negara yang terorganisasi yang bertindak sebagai suatu kesatuan politik yang
dengan memnafaatkan kekuasaannya untuk memilih dan mengusai pemerintahan dan
melaksanakan kebijaksanaan umum mereka
Perkembangan Sejarah Partai Politik di Indonesia
Memahami Sejarah Perkembangan Partai Politik di Indonesia
Memahami Sejarah Pengaturan Tentang Partai Politik di Indonesia
83. Pada tahun berapa penyederhanaan Partai Politik di Indonesia dilakukan?
a. 1972-1998
b. 1973-1998
c. 1972-1999
d. 1973-1999
e. 1971-1999
84. Berikut adalah partai-partai yang bergabung di Partai Persatuan Pembangunan, kecuali:
a. Partai NU
b. Parkindo
c. Parmusi
d. Perti
e. PSII
85. Pada masa orde baru terdapat 2 partai dan 1 golongan, yaitu PPP, PDI, dan Golongan Karya, pada
tahun berapakah Golongan Karya mengikuti pemilihan nasional untuk pertama kalinya?
a. 1964
b. 1977
c. 1955
d. 1982
e. 1971
86. Pada pemilu 1955 partai apa yang menempati posisi ketiga?
a. Partai NU
b. Masyumi
c. PNI
d. PSI
e. Murba
15
a. pendidikan politik bagi anggota dan masyarakat luas agar menjadi warga negara Indonesia yang
sadar akan hak dan kewajibannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara
b. penciptaan iklim yang kondusif bagi persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia untuk
kesejahteraan masyarakat
c. penyerap, penghimpun, dan penyalur aspirasi politik masyarakat dalam merumuskan dan
menetapkan kebijakan negara
d. partisipasi politik warga negara Indonesia
e. Semua benar
89. Pendidikan politik merupakan fungsi partai politik yang disebutkan pada UU Nomor 2 tahun 2008
Tentang Partai Politik, tepatnya pada Pasal:
a. Pasal 11 ayat (1)
b. Pasal 11 ayat (2)
c. Pasal 10 ayat (1)
d. Pasal 10 ayat (2)
e. Pasal 10 ayat (3)
90. Tujuan khusus pada pasal 10 ayat (2) UU Nomor 2 Tahun 2008 adalah meningkatkan partisipasi
politik anggota dan masyarakat dalam rangka penyelenggaraan kegiatan politik dan pemerintaha.
Selain itu, tujuan khusus partai politik juga:
a. memperjuangkan cita-cita Partai Politik dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara
b. penciptaan iklim yang kondusif bagi persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia untuk
kesejahteraan masyarakat
c. penyerap, penghimpun, dan penyalur aspirasi politik masyarakat dalam merumuskan dan
menetapkan kebijakan negara
d. menjaga dan memelihara keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia
e. mewujudkan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia
17