Anda di halaman 1dari 33

TUGAS KELOMPOK UJIAN AKHIR SEMESTER

MATA KULIAH

SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN

Dosen Pengampu :

Ibu Dian Kurniawati, M.Acc., Ak., CA.

Disusun Oleh:

SHALMA WAHYUDIANA 2111070300

HUSNA I’ZATY 2111070307

PUTRI AZIZAH NINDIA 2111070310

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

INSTITUT KEUANGAN PERBANKAN DAN INFORMATIKA ASIA PERBANAS

2023
PROFIL PERUSAHAAN PT INDOFOOD TBK
PT. Indofood CBP sukses Makmur Tbk (dahulu PT. Indofood Sukses Makmur Tbk,
PT. Gizindo Prima Nusantara, PT. Indosentra Pelangi, PT. Indobiskuit Mandiri Makmur,
dan PT. Ciptakemas Abadi merupakan perusahaan yang bergerak di industri makanan dan
minuman perdana di Indonesia. PT. Indofood pertama kali didirikan pada tahun 1968
sebagai Lambang Insan Makmur. Pada 14 Juli 1994, perusahaan milik keluarga Sudono
Salim di bawah Salim Group mengganti nama perusahaannya menjadi PT. Indofood
Sukses Makmur Tbk. Aspek kesegaran, higienis, kandungan gizi, rasa, praktis, aman dan
halal dikonsumsi senantiasa menjadi prioritas Indofood untuk menjamin mutu produk yang
selalu prima. Indofood adalah perusahaan makanan perdana di Indonesia dan menguasai
pasaran dalam negeri melalui berbagai produknya, termasuk mie instan, tepung terigu,
berbagai merek minyak dan lemak nabati, makanan bayi, serta makanan ringan. Indofood
juga memproduksi produk bumbu makanan.
Selama beberapa dekade INDF berubah menjadi Total Food Solution dengan
kegiatan operasional mencakup seluruh tahapan proses produksi makanan, mulai dari
produksi dan pengolahan bahan baku hingga menjadi produk akhir yang tersedia di rak
pedagang eceran. INDF memiliki beberapa operasi dalam melaksanakan aktivitasnya
termasuk produk konsumen bermerek, Bogasari, agribisnis dan distribusi. Untuk produk
konsumen bermerek terdiri dari mie, produk susu, bumbu makanan, makanan ringan,
nutrisi dan makan khusus. Juga pada agribisnis yaitu perkebunan, minyak goreng
dan lemak. PT Indofood Sukses Makmur merupakan produsen berbagai jenis makanan
dan minuman yang berada di Jakarta. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1972 oleh
Sudono Salim. Divisi mie instan merupakan divisi terbesar di Indofood dan pabriknya
tersebar di 15 kota, diantaranya Medan, Pekanbaru, Palembang, Tangerang, Lampung,
Pontianak, Manado, Semarang, Surabaya, Banjarmasin, Makassar, Cibitung, Jakarta,
Bandung dan Jambi, sedangkan cabang tanpa pabrik yaitu Solo, Bali dan Kendari.
Hingga Saat ini PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk memiliki karyawan sejumlah lebih
dari 91.217 karyawan yang mana 77% nya adalah pegawai operasional (buruh) di seluruh
Indonesia.

VISI
Visi PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. adalah “Menjadi perusahaan
yang dapat memenuhi kebutuhan pangan dengan produk bermutu, berkualitas, aman untuk
dikonsumsi dan menjadi pemimpin di industri makanan”.

1
MISI
Misi yang ingin dicapai oleh PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. adalah
“Menjadi perusahaan transnasional yang dapat membawa nama Indonesia di bidang
industri makanan”.

TUJUAN PENDIRIAN PERUSAHAAN


Tujuan didirikannya PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.:
1. Memperluas bidang usaha secara terus menerus melalui bidang usaha internal maupun
pengembangan usaha strategis;
2. Mengurangi biaya transportasi;
3. Selalu meningkatkan kesejahteraan karyawan;
4. Mensuplai daerah lain yang selalu kekurangan persediaan barang; dan
5. Berperan serta dalam pelestarian lingkungan hidup dan peningkatan kesejahteraan
masyarakat.

A. PERENCANAAN STRATEGI PT INDOFOOD TBK


Strategi merupakan cara menciptakan situasi yang ekonomis dan mencari cara
untuk keberlanjutannya dalam mencari posisi bersaing yang menguntungkan. Apakah
dengan melayani segmen konsumen dalam jumlah besar atau fokus pada celah pasar
tertentu, atau mengembangkan kapabilitas yang unik untuk memenuhi kebutuhan dan
preferensi pembeli yang spesial. Apakah dengan membangun lini produk yang luas atau
sempit, atau mendekati keunggulan bersaing berdasarkan biaya rendah, produk yang
superior atau keunikan kapabilitas organisasi. Apakah dengan bersaing di pasar lokal,
regional, nasional atau bahkan global (Thompson & Strickland, 2003: 295).
PT. Indofood Sukses Makmur Tbk., yang telah menjadi perusahaan raksasa terbesar
di Indonesia yang selalu mendirikan unit-unit bisnis pendukungnya untuk mencapai
keinginan terciptanya satu sistem produksi yang terintegrasi. Tentu saja dengan memiliki
sistem produksi yang terintegrasi, PT. Indofood dengan mudah menguasai pasar, dan tidak
tergantung terhadap pemasok, karena bahan baku sudah dimiliki. Dalam pengembangan
pasar dan peningkatan kemampuan perusahaan, PT. Indofood menggunakan Strategi
Intensif (Intensive strategy) yang terdiri dari tiga strategi utama yaitu:
(a) Strategi Penetrasi Pasar. Strategi ini berusaha untuk meningkatkan market share suatu
produk melalui usaha-usaha pemasaran yang lebih besar. Dapat diimplementasikan
dengan menambah jumlah tenaga penjual, iklan, atau usaha promosi lainnya;

2
(b) Strategi Pengembangan Pasar. Tujuan untuk memperbesar pangsa pasar dengan
memperkenalkan produk atau jasa ke daerah-daerah baru;
(c) Strategi Pengembangan Produk. Meningkatkan penjualan dengan meningkatkan atau
memodifikasi produk-produk yang ada.
Strategi Pengembangan Produk, sesuai dengan Strategi Diferensiasi, Strategi ini
dicirikan dengan keputusan perusahaan untuk menciptakan persepsi pasar potensial
terhadap produk baru yang berbeda atau unik dengan harapan calon konsumen mau
membeli dengan harga mahal karena adanya perbedaan itu. Seperti yang kita ketahui, PT.
Indofood terutama produk mie instannya memiliki keunikan rasa dan promosi iklan yang
mengusung tema nusantara.
Hal ini yang mendasari kami bahwa PT. Indofood menggunakan strategi
diferensiasi karena keunikan dan cakupan pasar yang luas terhadap produk mie instannya.
Strategi yang digunakan PT. Indofood untuk mengakuisisi PT. Londsum adalah Strategi
Integrasi Vertikal (Vertical Integration Strategy). Strategi ini menghendaki perusahaan
melakukan pengawasan lebih terhadap distributor (Forward Integration Strategy),
pemasok (Backward Integration Strategy), dan/atau para pesaingnya (Horizontal
Integration Strategy).

Siklus Hidup Manajemen Proyek PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk

1. Fase Inisiasi (initiation)


Adalah untuk mengembangkan rencana dan penilaian risiko tingkat tinggi
(high level plan and risk assessment) untuk proyek yang diusulkan dan
menyiapkan informasi untuk portofolio menilai kelayakan strategis proyek.

2. Fase Perencanaan (planning)


Adalah bagaimana perusahaan menetapkan tujuan yang diinginkan dan
kemudian menyusun rencana strategi bagaimana cara untuk mencapai tujuan
tersebut. Manajer dalam fungsi perencanaan harus mengkaji dan mengevaluasi
berbagai rencana alternatif sebelum memutuskan karena ini adalah langkah awal
yang bisa berpengaruh secara total dalam perusahaan kedepannya.

a. Menetapkan arah tujuan dan target bisnis


Indofood berupaya untuk menjadi perusahaan yang dapat memenuhi
kebutuhan pangan dengan produk bermutu, berkualitas, aman untuk
dikonsumsi dan menjadi pemimpin di industri makanan.

3
Memberikan solusi atas kebutuhan pangan secara berkelanjutan senantiasa
meningkatkan kompetensi karyawan, tingkat produksi, dan teknologi,
memberikan kontribusi bagi kesejahteraan masyarakat dan lingkungan secara
berkelanjutan dan meningkatkan stakeholders’ values secara
berkesinambungan.

b. Menyusun strategi untuk mencapai tujuan tersebut

 Production Planning (PP)/Perencanaan Produksi menggunakan SAP


Indofood
 Cakupan bisnis perusahaan Indofood dan peningkatan pasar kedepannya
membuat Enterprise Resource Planning (ERP) merupakan faktor penting
dalam kesuksesan perusahaan.
 Setiap divisi harus menyesuaikan rencana produk (Production Plans)
mereka sehingga akan selalu tersedia segala jenis bumbu yang dibutuhkan
oleh berbagai varian dari mie instan.
 Harus menjaga agar persediaan di gudang seminimal mungkin.
 Dari Perencanaan dan Kontrol Produksi, melalui kebutuhan peramalan dan
inteligensi bisnis, Indofood mempercayakan SAP R/3 sebagai solusi ERP,
SAP Advanced Planner and Optimizer (SAP APO) sebagai solusi Supply
Chain Management (SCM) dan mySAP Business Intelligence dengan SAP
Business Information Warehouse (SAP BW).
 IBM iSeries sebagai platform hardware yang digunakan.
 iSeries memiliki keamanan, skalability dan efisiensi biaya dalam
mendukung SAP, dan membantu perusahaan Indofood memaksimalisasi
nilai dari solusi SAP.

c. Menentukan sumber daya yang dibutuhkan

Perusahaan Indofood akan mengoptimalkan sumber daya yang unggul


dengan pemberian pelatihan berdasarkan kebutuhan kompetensi di setiap
jabatan, mulai dari tingkat jabatan operatif yang bersifat teknis hingga tingkat
yang lebih tinggi dan bersifat kompetensi manajerial dan leadership,
membangun kemitraan yang saling mendukung dan menguntungkan secara
strategis dan sinergis.

d. Menetapkan standar kesuksesan dalam upaya mencapai tujuan


4
 Dalam mendukung kesuksesan dan kesinambungan perseroan perusahaan
indofood menempatkan manajemen sumber daya manusia sebagai salah
satu strategi dan kunci utama menuju kesuksesan kinerja.
 Setiap karyawan memiliki kapasitas untuk berprestasi dan memberikan
kontribusi terbaik demi keberhasilan tidak hanya perusahaan tetapi juga
bangsa.
 Seluruh bagian SDM sangat diperhitungkan pengembangannya, tujuannya
untuk menghasilkan tenaga kerja bertalenta yang merupakan tenaga ahli
yang mengerjakan pekerjaannya dengan baik dan bertanggung jawab.
3. Fase Pelaksanaan (execution)

Adalah pengaturan sumber daya manusia dan sumber daya fisik yang dimiliki
agar bisa menjalankan rencana-rencana yang sudah diputuskan untuk mencapai
tujuan yang diinginkan.

a. Mengalokasikan sumber daya, menyusun dan menetapkan prosedur yang


diperlukan
 Tahap Mixing (Pencampuran)
 Tahap Pressing (Pengepresan)
 Tahap Slitting (Pembentukan untaian)
 Tahap Streaming (Pengukusan)
 Tahap Cutting dan Folder (Pemotongan dan pencetakan)
 Tahap Frying (Penggorengan)
 Tahap Cooling (Pendinginan)
 Tahap Packing (Pengemasan)
 Tahap Pemasaran Produk
b. Menetapkan struktur perusahaan dan tugas-tugas

 Manajer Umum (General Manager) yang tugasnya memimpin mengatur,


membimbing dan mengarahkan organisasi perusahaan untuk mencapai
prestasi yang tinggi dalam menghasilkan produk-produk berkualitas dengan
jaminan sistem mutu yang selalu terjaga dan dilaksanakan secara konsisten.
 Manajer Pabrik (Factory Manager) terdiri dari: Supervisor Produksi,
Manajer Teknik, Manajer Gudang, Supervisor PPIC yang bertugas
merencanakan, mengkoordinasi dan mengendalikan kegiatan teknik

5
sehingga dapat menjamin kelancaran operasional mesin produksi dan
sarana penunjang.
 Manajer Pengembangan dan Pengawasan Mutu Produk (Branch Process
Development and Quality Manager) terdiri dari : Supervisor Pengawasan
Mutu Proses, Supervisor Pengawasan Mutu Bahan Baku/Produk Jadi yang
bertugas dan bertanggung jawab dalam memeriksa bahan baku, bahan
tambahan, produk jadi, dan bahan pengemas.
 Manajer Keuangan yang bertugas dan bertanggung jawab merencanakan,
menyiapkan budget dan planning (AOP) untuk menentukan tujuan yang
harus dicapai.
 Manajer Personalia (Branch Personnel Manager) yang bertugas
mengkoordinir, mengarahkan dan mengendalikan kegiatan kepersonaliaan
yang meliputi hubungan industrial, administrasi kepegawaian, keamanan,
kehumasan, dan pelayanan umum
 Manajer Pemasaran (Area Sales and Promotion Manager) yang bertugas
mengkoordinir distribusi produk ke daerah pemasaran, melakukan tugas
penjualan dan permintaan produk, menyiapkan rencana penjualan dan
permintaan produk, merencanakan dan membuat rancangan promosi, serta
membuat rencana penjualan dan permintaan produk.
 Purchasing Office yang bertugas untuk mengendalikan aktivitas pembelian,
mengesahkan dokumen pembelian sebelum dokumen dikirim ke pemasok
dan memilih serta mengevaluasi pemasok yang telah ditetapkan.

c. Merekrut, Menyeleksi dan Melakukan pelatihan serta pengembangan tenaga


kerja.
4. Fase Pengendalian (controlling)

Adalah upaya untuk menciptakan suasana kerja dinamis, sehat agar kinerjanya
lebih efektif dan efisien.

a. Membimbing dan memberi motivasi kepada pekerja supaya bisa bekerja


secara efektif dan efisien
 Memberikan imbalan jasa (upah dan gaji) yang layak, dan tepat waktu
kepada karyawan
 Memberikan tugas pekerjaan yang jelas, adil dan sesuai dengan bidang,
keahlian/keterampilan dan kemampuan karyawan
6
 Memberikan insentif (penghasilan tambahan) berupa honor, tunjangan,
hadiah dan sebagainya kepada karyawan berdasarkan prestasi dan hasil
kerjanya
 Mendorong dan membantu setiap karyawan dalam pengembangan karir,
melalui tugas belajar diklat, penataran, magang dan sebagainya, yang
selanjutnya dilakukan promosi jabatan
b. Memberi tugas serta penjelasan secara rutin tentang pekerjaan
 Menjalin hubungan baik dengan karyawan
 Menawarkan jenjang karir dan promosi jabatan sebagai stimulasi untuk
memicu kemampuan setiap karyawan mengembangkan diri demi
memajukan perusahaan.
 Mengadakan training untuk karyawan setiap bulan atau dalam kurun waktu
tertentu.
c. Menjelaskan semua kebijakan yang sudah ditetapkan
 PT Indofood memberikan kesempatan cabang-cabangnya untuk
mengajukan anggaran setiap 4 bulan ke kantor pusat Jakarta untuk
selanjutnya dianalisis dan ditetapkan oleh perusahaan induk.
 PT Indofood mengeluarkan kebijakan untuk meningkatkan kapasitas
produksi dengan mendirikan pabrik II
 Pihak manajemen telah menetapkan kebijakan keselamatan dan kesehatan
kerja perusahaan yang dilakukan oleh top manajemen dan organisasi P2K3

5. Fase Penutupan (closing)

Adalah upaya untuk menilai suatu kinerja yang berpatokan kepada standar yang
telah dibuat, juga melakukan perbaikan apabila memang dibutuhkan.
a) Mengevaluasi keberhasilan dan target dengan cara mengikuti standar indikator
yang sudah ditetapkan.

PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. masih memiliki sejumlah amunisi


untuk menopang penguatan kinerja keuangan ke depan. Salah satunya adalah
ekspektasi membaiknya tingkat permintaan pasar dalam negeri, seiring
dukungan kebijakan pemerintah untuk masyarakat. Sedangkan ruang penopang
pertumbuhan penjualan susu olahan (dairy) perseroan ditopang atas
peningkatan populasi produktif indonesia. Jumlah penduduk Indonesia yang
bertumbuh dan besar bisa menjadi faktor penguat permintaan susu olahan ke
7
depan.Terkait tren penjualan divisi produk makanan ringan, nutrisi, minuman
dan bumbu olahan tetap kuat ke depan. Pertumbuhan volume penjualan
makanan ringan diharapkan mencapai 18% tahun depan. Sedangkan kenaikan
volume penjualan minuman ringan bisa mencapai 2% pada 2018.
b) Melakukan Klarifikasi dan koreksi terhadap penyimpangan yang ditemukan

PT Indofood Sukses Makmur, Tbk. pada produk indomie yang diproduksi


mengandung zat berbahaya dari bahan kosmetik yaitu methyl
parahydroxybenzoate dan benzoic acid (asam benzoat). Kasus suap dan korupsi
yang dilakukan manajemen PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. yang
berdomisili di Purwakarta, Jawa Barat.
c) Memberi alternatif solusi yang mungkin bisa mengatasi masalah yang terjadi.
Kasus suap dan korupsi PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. sedang diusut
oleh KPK.

STRATEGI KORPORAT PT. INDOFOOD TBK


Indofood mempunyai beberapa anak perusahaan yang saling terkait satu sama lain.
Indofood mengatur proses produksinya dengan kegiatan operasional yang mencakup
seluruh tahapan proses produksi makanan, mulai dari produksi dan pengolahan bahan baku
hingga menjadi produk akhir yang tersedia di pasar. Indofood dikenal sebagai perusahaan
yang terkemuka di setiap kategori bisnisnya. Strategi korporat yang dilakukan perusahaan
merupakan upaya untuk meningkatkan nilai melalui serangkaian aktivitas rantai nilai yang
diberikan kepada para pemegang sahamnya (Markides & Williamson, 1996: 340-67).
Dalam menjalankan kegiatan operasionalnya, Indofood memperoleh manfaat dari
ketangguhan model bisnisnya yang terdiri dari lima kelompok usaha strategis yang saling
melengkapi sebagai berikut:
a. Produk Konsumen Bermerek “CBP” Kegiatan usaha CBP dilaksanakan oleh PT
Indofood CBP Sukses Makmur Tbk, anak perusahaan yang sahamnya tercatat di BEI.
ICBP merupakan produsen dari beragam produk konsumen bermerek yang mapan dan
terdepan di pasar. Berbagai merek produknya merupakan merek-merek yang
terkemuka dan dikenal di Indonesia. ICBP telah memulai kegiatan usaha minuman
non-alkohol dan memperluas portofolio produknya dengan minuman teh dan kopi siap
minum, air minum dalam kemasan, minuman berkarbonasi dan minuman jus buah;
b. Bogasari, Grup ini memiliki kegiatan usaha utama memproduksi tepung terigu dan
pasta, didukung oleh unit usaha perkapalan dan kemasan;
8
c. Agribisnis, Kegiatan operasional di bidang agribisnis dijalankan oleh PT Salim Ivomas
Pratama Tbk dan PT PP London Sumatra Indonesia Tbk yang mencatatkan sahamnya
di BEI, serta merupakan anak perusahaan Indofood Agri Resources Ltd., yang
sahamnya tercatat di Bursa Efek Singapura. Kegiatan usaha utama Grup Agribisnis
meliputi penelitian dan pengembangan, pemuliaan benih bibit, pembudidayaan dan
pengolahan kelapa sawit hingga produksi dan pemasaran produk minyak goreng,
margarin dan shortening.
Strategi perusahaan ini merupakan strategi integrasi vertikal, dengan memiliki
kemampuan menjadi pemimpin dalam bisnis intinya yang dibutuhkan agar sukses
dalam industri yang baru (Chatterjee & Wernerfelt, 1991: 33-48). Di samping itu,
kegiatan usaha Grup ini juga mencakup pembudidayaan dan pengolahan karet dan tebu
serta tanaman lainnya IndoAgri juga telah memperluas kegiatan usahanya melalui
penyertaan saham di kegiatan usaha gula di Brasil dan Filipina;
d. Distribusi, Dengan jaringan distribusi yang paling luas di Indonesia, Grup ini
mendistribusikan hampir seluruh produk konsumen Indofood dan anak-anak
perusahaannya, serta berbagai produk pihak ketiga;
e. Budidaya & Pengolahan Sayuran, Kegiatan usaha budidaya dan pengolahan sayuran
dilaksanakan oleh China Minzhong Food Corporation Limited yang sahamnya tercatat
di SGX dan merupakan perusahaan pengolahan sayuran terintegrasi di Tiongkok.
CMFC menjalankan kegiatan usaha terintegrasi yang didorong oleh permintaan
dengan kemampuan budidaya dan pengolahan yang beragam, serta memproduksi
produk bermerek.

STRATEGI BERSAING PT. INDOFOOD TBK


Grup CBP memproduksi dan memasarkan berbagai produk konsumen bermerek
yang menawarkan solusi praktis untuk konsumen di segala usia. Kegiatan operasional Grup
CBP dijalankan oleh ICBP, anak perusahaan Indofood yang sahamnya tercatat di BEI sejak
bulan Oktober 2010. Sebagian besar produk makanan Grup CBP merupakan pemimpin
pasar dengan merek-merek yang memiliki status top-of mind di masing-masing
kategorinya, dan memperoleh kepercayaan dan loyalitas dari jutaan konsumen di Indonesia
sejak lama. Grup CBP terdiri dari enam divisi yaitu:
a. Mie Instan
Divisi Mie Instan memproduksi dan memasarkan berbagai produk seperti instant bag
noodles, instant cup noodles, mie telur dan bihun instan. Dengan kapasitas produksi

9
lebih dari 16 miliar bungkus per tahun, Grup CBP merupakan salah satu produsen mie
instan terbesar di dunia. Ragam portofolionya memenuhi kebutuhan semua segmen
pasar dan meliputi merek-merek yang telah dikenal seperti Indomie, Supermi, Sarimi,
Sakura, Pop Mie, Pop Bihun dan Mie Telur Cap 3 Ayam. Merek-merek tersebut telah
meraih banyak penghargaan dan diterima baik di seluruh Indonesia atas keunggulan
kualitas dan rasanya. Indofood yang bergerak di bidang mie instan merupakan pelopor
dalam industri makanan olahan di Indonesia. Saat ini perusahaan menjadi perusahaan
pengolahan mie terdepan dan memegang market leader pada masing-masing brand
yang dimilikinya;
b. Dairy
Divisi Dairy memproduksi dan memasarkan susu kental manis dan krimer, susu ultra-
high temperature, susu steril dalam botol, susu pasteurisasi, susu bubuk, mentega dan
es krim. Kegiatan usaha dairy dijalankan oleh Indolakto, produsen produk dairy
terkemuka di Indonesia dan merupakan anak perusahaan tidak langsung dari ICBP.
Divisi ini memiliki merek-merek unggulan seperti Indomilk, yang telah hadir di pasar
selama lebih dari 40 tahun, serta merek Cap Enaak, Tiga Sapi, Indomilk Champ, Calci
Skim, Orchid Butter dan Indoeskrim;
c. Makanan Ringan
Divisi Makanan Ringan memproduksi dan memasarkan berbagai produk biskuit, serta
makanan ringan modern dan tradisional yang terbuat dari kentang, singkong, tempe
dan ubi ungu, dan kerupuk. Unit usaha biskuit dijalankan sendiri oleh ICBP, dengan
beragam produk yang dipasarkan dengan merek Trenz yang ditujukan bagi segmen
anak muda dan pra-remaja. Unit usaha makanan ringan merupakan perusahaan
patungan dengan PepsiCo, dengan beragam produk yang dipasarkan dengan merek-
merek populer seperti Chitato, Lays, Qtela, Cheetos dan JetZ yang memiliki posisi
yang kuat di pasar;
d. Penyedap Makanan
Divisi Penyedap Makanan memproduksi berbagai produk kuliner bagi Grup Indofood
dan PT Nestlé Indofood Citarasa Indonesia, sebuah perusahaan patungan dengan
Nestlé SA yang pada awalnya didirikan untuk memasarkan berbagai produk kuliner,
termasuk kecap, saus sambal, saus tomat dan bumbu instan dengan merek Indofood,
Piring Lombok, Indofood Racik dan Maggi. Dengan terselesaikannya pembangunan
fasilitas produksi NICI, seluruh kegiatan produksi untuk produk dry-mix seasoning
telah dipindahkan ke NICI dari Divisi Penyedap Makanan ICBP sejak awal tahun

10
2014. Divisi ini juga memproduksi dan memasarkan produk sirup dengan merek
Indofood Freiss;
e. Nutrisi & Makanan Khusus
Divisi Nutrisi & Makanan Khusus memproduksi dan memasarkan berbagai produk
yang ditujukan khusus untuk memenuhi kebutuhan nutrisi bayi dan anak- anak, ibu
hamil dan menyusui, serta anak muda dan dewasa. Aneka ragam produk yang
dihasilkan meliputi bubur dan biskuit untuk bayi, cereal snacks untuk anak-anak,
produk susu untuk ibu hamil dan menyusui, serta minuman sereal bagi anak muda dan
dewasa. Divisi ini memiliki dua merek yang ditujukan bagi dua segmen pasar yang
berbeda: Promina untuk segmen menengah ke atas, sementara merek SUN untuk
segmen pasar yang lebih luas. Merek-merek lain termasuk Govit untuk cereal snacks
dan Provita untuk minuman sereal;
f. Minuman
Divisi Minuman menawarkan berbagai produk minuman, dari produk teh dan kopi
siap minum hingga AMDK, minuman berkarbonasi dan minuman jus buah. Kegiatan
usahanya dijalankan oleh dua perusahaan patungan dengan Asahi – PT Asahi Indofood
Beverage Makmur, yang menangani kegiatan produksi; dan PT Indofood Asahi Sukses
Beverage, yang menangani penjualan dan pemasaran produk minuman non-alkohol.
Berbagai produk Divisi ini dipasarkan dengan merek-merek ternama seperti Ichi Ocha,
Tekita, Caféla, Club, 7Up, Tropicana Twister dan Fruitamin.

PENERAPAN STRATEGI BISNIS PT. INDOFOOD TBK


Dalam upaya mengembangkan kesuksesan dari PT Indofood Sukses Makmur,
Perusahaan mengupayakan keberhasilan dan keefektifan promosi dengan menggunakan
media sosial sebagai jembatan perantara kepada konsumen dan juga melalui gerai retail-
retail. Dengan merumuskan strategi, sebuah perusahaan berarti sudah membuat formulasi
tentang apa yang harus dilakukan dalam bisnis (Arifudin Opan et al., n.d.).
a. Pengembangan program promosi
Pengembangan program seperti program promosi beli sekian barang dapat sekian
barang merupakan salah satu langkah awal perusahaan dalam mempromosikan PT
Indofood sukses makmur. Promosi pada PT Indofood Sukses Makmur ini dilakukan
dengan metode online dan offline. Pada program offline diberlakukan penyebaran flyer
dan pembuatan billboard sepanjang jalan untuk meningkatkan citranya di mata
masyarakat. Sedangkan pada metode online ini diberlakukan metode social media

11
marketing yang memanfaatkan berbagai jenis platform dalam upaya promosinya,
seperti promosional pada instagram dan pada acara TV.
b. Menghasilkan produk
Dengan menghasilkan produk baru atau varian-varian baru dengan variasi harga yang
berbeda guna untuk meliputi konsumen kelas bawah, menengah, dan atas. Hal ini
dilakukan agar semua lapisan kelas masyarakat mampu menikmati produk yang
dihasilkan oleh PT. Indofood Sukses Makmur.
c. Menciptakan Produk
Menciptakan produk yang memiliki nilai tambah baru juga dapat menjadi daya tarik
kepada konsumen untuk membeli produk dari PT Indofood sukses makmur. Pada
proses ini juga dilakukan peningkatan kualitas produk dengan harapan
mempertahankan ketertarikan masyarakat dengan menciptakan produk yang
berstandar.
d. Membangun Jaringan
Dengan memperluas jaringan perusahaan ke seluruh penjuru tanah air juga dapat
memperkenalkan perusahaan kepada masyarakat luas. Melalui penerapan strategi ini
dapat meningkatkan peningkatan kesadaran merek pada seluruh penjuru Indonesia.
Pada penerapan strategi ini juga dapat menyebabkan kerja sama antara berbagai
perusahaan diindonesia yang dapat menghasilkan produk yang lebih bervariasi.
Berdasarkan dari program program promosi yang sudah diterapkan oleh PT Indofood
sukses makmur, dapat simpulkan bahwa pemasaran yang dilakukan sudah tepat dan efektif,
hal ini dapat dilihat dari banyak nya produk-produk dari PT. Indofood Sukses Makmur
yang dapat kita temui dimana saja. Manajemen strategis berfokus pada penentuan tujuan,
pengembangan perencanaan untuk mencapai tujuan, serta menempatkan sumber daya
untuk melaksanakan kebijakan dan rencana (Auliandri Aria Tuwanku, 2017).

JENIS STRATEGI BUSINESS LEVEL YANG DIGUNAKAN OLEH PT.


INDOFOOD TBK
Dalam perencanaan strateginya, PT Indofood sukses Makmur Tbk menerapakan tiga
strategi antara lain sebagai berikut:
a. Differentiation Strategy
Strategi diferensiasi ini digunakan oleh perusahaan Indofood dengan membuat segmen
baru dari perusahaan. PT. Indofood ini mengembangkan produk makanan serta
minuman yang beraneka ragam dan inovatif, diantaranya adalah, produk mie instan,

12
biskuit, minyak makan, makanan ringan, dan masih banyak lagi. Strategi diferensiasi
yang digunakan PT. Indofood, membantu perusahaan menciptakan kekuatan sehingga
tidak mudah jatuh apabila terdapat ancaman dari luar, seperti adanya pendatang baru;
b. Focused Differentiation Strategy
Strategi diferensiasi terfokus juga digunakan oleh perusahaan Indofood untuk
meningkatkan inovasi dari salah satu segmen pasar yang dimiliki. Strategi ini diterapkan
dengan mengembangkan produk dari salah satu segmen pasar mereka, diantaranya
adalah segmen mie instan. PT. Indofood mengembangkan produk mie instan dengan
menciptakan rasa baru serta inovasi baru yang dapat dinikmati oleh semua kalangan,
mau itu anak kecil ataupun yang sudah tua;
c. Cost Leadership Strategy
Cost Leadership Strategy merupakan salah satu strategi yang paling sering digunakan
oleh berbagai perusahaan dikarenakan dapat meningkatkan minat belanja dari
konsumen. Strategi ini juga diterapkan oleh perusahaan Indofood dengan memproduksi
produk makanan serta minuman dengan biaya yang rendah sehingga dapat menjual
produk dengan harga yang lebih murah. Hal ini sangatlah penting dikarenakan harga
merupakan salah satu faktor penentu apakah produk dari perusahaan dapat terjual di
pasar.

MANAJEMEN STRATEGI PT. INDOFOOD TBK


Manajemen strategi (strategic management) adalah seperangkat keputusan dan
tindakan yang digunakan untuk memformulasikan dan mengimplementasikan strategi-
strategi yang berdaya saing tinggi dan sesuai bagi perusahaan dan lingkungannya untuk
mencapai sasaran organisasi meliputi:
a. Distribusi
Indofood Distribusi Group memiliki jaringan distribusi yang paling luas di Indonesia
menembus ke hampir setiap sudut nusantara. Selain produk-produk Indofood sendiri,
Indofood juga mendistribusikan produk-produk ke pihak ketiga. Jumlah poin saham
telah diperluas secara agresif sejak tahun 2005, memberikan penetrasi yang lebih luas
dan lebih dalam efisien melalui rantai pasokan dan pengiriman. Stock poin berlokasi
di daerah-daerah dengan kepadatan tinggi gerai ritel, termasuk pasar tradisional,
memungkinkan masing-masing titik saham untuk melayani wilayah geografis dekat
ditetapkan dalam waktu sesingkat mungkin;

13
b. Corporate Social Responsibility
Indofood Corporate Social Responsibility (CSR) program andalan dari komitmen
untuk membantu anggota masyarakat yang lebih luas dan untuk membuat kontribusi
yang optimal kepada masyarakat. Selama tahun 2007 Indofood secara keseluruhan
program dikembangkan dan dilaksanakan berdasarkan lima pilar dasar jangka panjang
kami CSR filosofi:
1) Membangun Human Capital;
2) Mempertahankan Kohesi Sosial;
3) Memperkuat Nilai Ekonomi;
4) Mendorong Good Governance;
5) Melindungi Lingkungan.
c. Sumber Daya Manusia
Dengan total tenaga kerja sekitar 62 ribu, Indofood percaya bahwa karyawan adalah
salah satu kelompok paling penting dari stakeholder dan unsur penting dalam
keberhasilan terus. Perseroan percaya bahwa setiap karyawan memiliki kapasitas
untuk berprestasi dan memberikan kontribusi bagi keberhasilan tidak hanya
perusahaan, tetapi bangsa itu sendiri. Indofood akan terus berjuang sepanjang tahun
untuk lebih lanjut membina hubungan baik di semua tingkat staf dan manajemen untuk
saling menguntungkan. Program pelatihan juga akan bertujuan untuk meningkatkan
produktivitas dan efisiensi dalam rangka untuk membantu semua divisi dalam
mempertahankan pangsa pasar dan keuntungan di pasar yang semakin kompetitif.
Berbagai program pelatihan akan disajikan dalam setahun, sementara Program
Pengembangan Manajerial akan diperluas ke dalam divisi-divisi lain dari perusahaan
setelah peluncuran yang sukses di Memasak Minyak & Lemak dan Makanan Bumbu
Divisi;
d. Strategi Kunci 3A
Keberhasilan Indomie terus bercokol di urutan teratas Top Brand adalah berkat
konsistensi Indomie dalam menjalankan strategi kunci 3A:
1) Acceptability, yaitu rasa Indomie yang sudah bisa diterima di lidah konsumen
(Product);
2) Availability, produk Indomie mudah diperoleh dimana saja (Place);
3) Affordability, tercermin dari harga eceran Indomie yang terjangkau (Price).

14
MANAJEMEN STRATEGI PADA BAURAN PEMASARAN
Analisis manajemen strategi yang diterapkan PT Indofood sukses Makmur dalam
bauran pemasaran adalah sebagai berikut.
1. Produk
Brand name yang digunakan adalah Indomie. Satu bungkus Indomie standard
memiliki massa 85 gram, dan terdapat 2 sachet berisi 5 bumbu-bumbuan yang
disertakan, yaitu kecap manis, saus sambal, minyak palem, bubuk perasa dan bawang
goreng. Indomie juga tersedia dalam versi jumbo dengan massa 120 gram. Indomie
memiliki rasa yang sesuai dengan selera orang Indonesia. Indomie pun selalu berusaha
memenuhi keinginan konsumen yang semakin banyak, terbukti dengan semakin
bertambahnya variasi produk Indomie, mulai dari mi goreng, mi kuah, mie regional (
mi dengan variasi rasa sesuai dengan masakan tradisional daerah-daerah di Indonesia
) mi premium, serta mi jumbo.
2. Price
Indomie selain dapat dibeli per bungkus, dapat juga dibeli dengan paket 5 bungkus
atau paket 1 kardus berisi 30 atau 40 indomie. Harga Indomie juga sangat murah dan
terjangkau bagi semua kalangan di Indonesia, per bungkus indomie dihargai hanya
sekitar Rp3.000,- sampai dengan Rp4.000,-.
3. Places
Grup Distribusi Indofood memiliki jaringan distribusi terluas di Indonesia, menembus
sampai hampir ke setiap sudut kepulauan. Jumlah titik stok (gudang) semakin
diperbanyak secara agresif sejak tahun 2005, sehingga mampu menyediakan penetrasi
yang lebih luas melalui rantai suplai dan penghantaran. Gudang stok ditempatkan pada
area-area yang memiliki outlet retail yang banyak, termasuk pasar tradisional,
sehingga setiap gudang dapat melayani masing-masing area geografis dalam waktu
yang sesingkat mungkin. Di Yogyakarta gen-agen Indofood juga bekerja sama dalam
menyediakan Indomie dengan warung-warung seperti Burjo (warung yang
menyediakan bubur kacang hijau dan mie instan sebagai menu utama).
4. Promosi
Indomie memiliki tagline yaitu Indomie Seleraku. PT Indofood juga melakukan
promosi melalui beberapa media seperti billboard, iklan TV, sponsor acara, dll. Seperti
contohnya Indomie juga menggelar ajang membuat lagu “ jingle “ untuk pelajar SMA,
acara tersebut berjudul Jingle Dare, yang berlangsung pada 24 April 2008. Tujuannya
untuk masyarakat dapat mengetahui ciri khas dari Indomie.

15
ANALISIS SWOT PT. INDOFOOD TBK
a. Faktor Internal
1) The Resource-Based View
Karakter keunggulan kompetitif yang dimiliki Indofood yaitu sulit untuk ditiru,
sebab produk-produk Indofood telah dikenal dan telah menjadi bagian
dari kehidupan masyarakat Indonesia sejak dahulu. Sehingga sangat sulit bagi
pesaing untuk meniru produk dari Indofood dan menjadikan produk mereka
sejajar dengan produk Indofood di benak konsumen. Baik dari segi rasa, harga,
kemasan, nama, maupun variasi. Sekalipun banyak kompetitor yang telah meniru,
namun posisi produk Indofood dihati masyarakat tidak pernah terganti atau
bergeser.
2) Integrating Strategy and Culture
(a) Strategi Diferensiasi
Indofood dalam menciptakan produknya selalu memiliki keunikan rasa
terutama dalam produk mi instannya, selain itu Indofood juga melakukan
promosi atau iklan dengan mengusung tema nusantara. Hal tersebut
menunjukkan bahwa Indofood menggunakan strategi diferensiasi karena
keunikan dan cakupan yang luas.
(b) Strategi Integrasi Vertikal
Dalam mengakuisisi PT Londsum, Indofood menggunakan strategi
integrasi vertikal, yaitu strategi yang menghendaki perusahaan melakukan
pengawasan lebih terhadap distributor, pemasok, dan pesaing.
3) Management Planning
Indofood melakukan perencanaan dan kontrol produksi melalui kebutuhan
peramalan dan inteligensi bisnis, dan mempercayakannya SAP R/3 sebagai solusi
ERP, SAP Advance Planner and Optimizer (SAP APO) sebagai solusi Supply
Chain Management (SCM) dan mySAp Business Intelligence dengan SAP
Business Information Warehouse (SAP BW). Organizing Struktur organisasi
Indofood adalah struktur organisasi fungsional dan staf sebagai alat untuk
mencapai tujuan perusahaan. Actuating atau Directing penggerakan dan
pengarahan Indofood terhadap karyawannya adalah dengan menerapkan
kepemimpinan dan pemberian motivasi kepada seluruh karyawan, sehingga
memiliki semangat dan rasa tanggung jawab dalam melakukan pekerjaan.
Controlling Kontrol dalam perusahaan Indofood terutama diterapkan pada

16
kualitas produknya. Sebab produk-produk Indofood adalah makanan, sehingga
perlu adanya kontrol kualitas bagi setiap produk yang akan dipasarkan agar sesuai
dengan standar yang berlaku.
4) Marketing
Dalam menjalankan pemasaran dari produknya, Indofood menggunakan sistem
yang mengoperasikan empat kelompok usaha strategis yang saling melengkapi,
yaitu :
(a) Produk Konsumen Bermerek (CBP) Produsen berbagai makanan kemasan di
bawah sejumlah divisi termasuk mie instan, penyedap makanan, makanan
ringan, nutrisi, dan makanan khusus serta biskuit. Dengan akuisisi PT
Indolakto selama tahun 2008, Divisi Dairy menjadi tambahan baru ke
grup, memberikan kehadiran yang kuat di pasar sangat berkembang. Grup
CBP didukung oleh bahan makanan dan divisi kemasan;
(b) Bogasari, merupakan produsen utama tepung pasta ,ilik Indofood. Kelompok
Ini didukung oleh unit pengiriman;
(c) Agribisnis, Kegiatan utama dari agribisnis adalah penelitian dan
pengembangan berbagai bahan baku yang digunakan oleh Indofood;
(d) Distribusi, Indofood memiliki jaringan distribusi yang paling luas di
Indonesia. Dengan keunggulan tersebut Indofood dapat mendistribusikan
sebagian produk sendiri kepada konsumen, atau pun produk dari pihak ketiga.
Selain di Indonesia, distribusi Indofood juga meliputi Amerika
Serikat, Australia, Asia, Afrika, dan negara-negara Eropa.
5) Finance atau Accounting
Dalam mengatur keuangannya, Indofood sangat berhati-hati dan
memperhatikan peluang. Hal itu diimplementasikan dalam penggunaan dana
untuk mengembangkan usaha, yaitu mengembangkan divisi-divisi yang
memiliki peluang tinggi di masa depan.
6) Production atau Operation
Dalam beberapa dekade ini, Indofood telah bertransformasi menjadi
sebuah perusahaan total food solution dengan kegiatan operasional yang
mencakup seluruh tahapan proses produksi makanan, dari mulai produksi dan
pengolahan bahan baku hingga menjadi produk akhir yang tersedia di rak para
pedagang eceran.

17
7) Research and Development
Melakukan penelitian dan pengembangan budidaya bibit kelapa sawit,
penyulingan, budidaya karet, tebu, kakao, dan teh. Indofood terus melakukan
penelitian terhadap produknya secara berkala. Penelitian tersebut terutama
dilakukan saat terjadi isu atau berita yang menyatakan bahwa produk
Indofood tidak aman bagi kesehatan, maka Indofood segera melakukan
pengujian ulang terhadap produknya guna memperoleh hasil yang dapat
menjaga reputasi dan kepercayaan Indofood dimata pelanggan.
8) Management Information System
Setiap divisi Indofood harus menyesuaikan rencana produk mereka sehingga
selalu tersedia segala jenis bumbu yang merupakan bahan baku dari produk
Indofood yang sangat bervariasi. Pada waktu yang sama divisi tersebut
harus menjaga agar persediaan di gudang seminimal mungkin agar bahan baku
yang digunakan selalu baru. Untuk mengatasi hal tersebut maka Indofood
menggunakan sistem informasi manajemen ERP atau Enterprise Resource
Planning yang digunakan oleh Indofood untuk menjaga kesuksesannya.

Kekuatan (Strengths)
Merupakan kondisi kekuatan yang terdapat dalam organisasi, proyek atau konsep
bisnis yang ada. Kekuatan yang dianalisis merupakan faktor yang terdapat dalam tubuh
organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri. Berbagai keunggulan yang dimiliki
PT. INDOFOOD, yaitu :
1) Produk yang terpercaya baik nasional maupun internasional;
2) Kuatnya tim pemasaran untuk program menjaga mutu, sampai ke pelosok desa;
3) Indofood memiliki jaringan R&D terluas di kalangan perusahaan makanan;
4) Indofood berkomitmen untuk mengatur prinsip bisnis di semua negara,
disesuaikan dengan undang-undang lokal, praktek-praktek budaya dan agama;
5) Pembagian tugas pada masing-masing pemilik modal sudah terbagi dengan jelas
dan adil sesuai kapasitas jabatan;
6) Indofood menerapkan strategi manajemen kontrol sistem yang terdesentralisasi,
dengan mendelegasikan otoritas pengambilan keputusan di masing-masing unit
bisnis;
7) Keahlian dalam cita rasa Indonesia;
8) Brand yang sudah terkenal;

18
9) Kualitas SDM yang baik;
10) Produk-produk yang berkualitas tinggi dengan harga yang terjangkau.

Kelemahan (Weaknesses)
Merupakan faktor-faktor yang belum dilakukan atau tidak dimiliki oleh unit bisnis
dalam menjalankan usahanya. Dalam PT. INDOFOOD memiliki kendala-kendala,
sebagai berikut :
1) Terlalu banyak Brand yang dikeluarkan;
2) Terlalu banyak inovasi rasa yang dibuat oleh Indofood;
3) Permintaan pasar yang belum terpenuhi. Produk yang tidak dapat dibedakan
dengan kompetitor;
4) Persediaan bahan baku sebagian masih bergantung pada Impor;
5) Biaya produksi kurang efisien karena menggunakan bahan bakar dengan harganya
yang cenderung mahal;
6) Merek Indomie yang dijadikan generic name sehingga mengurangi nilai
penjualan;

b. Faktor Eksternal
Analisis eksternal adalah mencakup pemahaman berbagai faktor di luar perusahaan
yang mengarah pada munculnya kesempatan bisnis atau bahkan ancaman bagi perusahaan.
Peluang dan ancaman hadir secara independen dari perusahaan. Peluang merujuk kepada
kondisi yang menguntungkan dalam lingkungan yang dapat menghasilkan manfaat bagi
kepentingan organisasi jika ditindaklanjuti dengan benar. Artinya, peluang adalah situasi
yang hadir tetapi harus ditindaklanjuti agar perusahaan dapat mengambil manfaat darinya.
Ancaman mengacu pada kondisi atau hambatan yang dapat mencegah perusahaan untuk
mencapai tujuannya.
1) Ekonomi
Menurut catatan Bursa Efek Jakarta tahun 1994, PT. Indofood berhasil menguasai 90%
pasar mie instan di Indonesia. Sedangkan untuk di Australia, Indofood dengan kategori
mie instan berhasil menguasai hingga 70%. Oleh karena itu, harga Indomie di
Australia sendiri senilai 69 sen atau kurang lebih Rp. 5700,-. Selain Indomie, Indofood
memproduksi sejumlah merek mie instan lainnya, seperti Sarimi dan Supermi. Namun,
Indomie menjadi penyumbang terbesar bagi pendapatan dari divisi mie instan
Indofood. Pada 2009 lalu, total nilai penjualan mi instan meningkat 7,2 persen menjadi

19
Rp11,68 triliun dari Rp10,90 triliun di 2008. Kenaikan ini disebabkan oleh naiknya
volume penjualan dan kenaikan harga pada 2008 dan 2009. Peningkatan penjualan dan
turunnya biaya produksi menaikkan marjin laba usaha divisi ini menjadi 11,8 persen
pada tahun 2009 dari 4,1 persen pada 2008. Sudah bertahun-tahun PT. Indofood
bertahan di pasar Australia bahkan begitu digemari oleh warga Australia. Daur hidup
produknya pun, tetap berada di puncaknya bahkan mengalahkan mie instan dari
negaranya sendiri maupun negara luar lainnya. Tetapi dengan harga Indomie yang
begitu tinggi dibandingkan di Indonesia, perusahaan tetap saja harus membayarkan
pajak usaha dari keuntungan yang diperoleh perusahaan. Hingga kini, permintaan
Australia terhadap produk PT. Indofood tetap meningkat dari tahun ke tahun. Itu yang
membuat perusahaan ini bertahan di pasar Australia hingga sekarang.
2) Sosial dan Budaya
Faktor sosial dan budaya, menitikberatkan kepada tata nilai dan sikap dari masyarakat.
PT. Indofood melihat dan menyesuaikan terlebih dahulu produknya sebelum akhirnya
mampu menguasai pasar Australia. Tata nilai dan sikap masyarakat ini akan
mempengaruhi gaya hidup masyarakat yang pada gilirannya akan mempengaruhi pada
permintaan produk terhadap perusahaan. Dilihat dari budaya Australia yang tidak
berbeda jauh dengan Indonesia, serta cita rasa yang telah tertanam di lidah masyarakat
Australia dengan lidah Indonesia yang hampir sama, membuat Indofood tidak perlu
repot-repot mengubah kemasan atau komposisi pembuatan produknya karena telah
sesuai dengan masyarakat Indonesia. Dilihat dari sisi aktivitas masyarakat Australia,
mayoritas adalah orang-orang yang sibuk. Yang terlalu fokus pada pekerjaan hingga
melupakan kepentingan sendiri. Sehingga hal ini menjadi peluang bagi Indofood untuk
memasuki pasar Australia.
3) Teknologi
PT. Indofood harus memahami pengaruh perubahan faktor teknologi terhadap kegiatan
operasional perusahaan serta pemahaman tentang kemampuan perusahaannya dalam
menciptakan produk. Perkembangan teknologi ini, selain dengan menunjang
tercapainya tujuan perusahaan dapat juga menjadi ancaman bagi merosotnya
produktivitas perusahaan. Perusahaan Indofood yang dibentuk di Australia, pastinya
memiliki mesin-mesin canggih untuk memenuhi permintaan masyarakat Australia
terhadap Indomie. Teknologi lain seperti internet dan social-network lain juga
ditempuh PT. Indofood untuk memasarkan produknya.

20
4) Demografi
Pemasaran Indomie dari perusahaan PT. Indofood Sukses Makmur ini menargetkan
kepada konsumen dengan rentang usia di atas 3 tahun. Karena akan kurang pantas jika
dikonsumsi oleh balita (bayi di bawah tiga tahun) mereka masih membutuhkan asupan
gizi yang lebih baik, makanan-makanan bermanfaat bagi pertumbuhan mereka. Tetapi
apabila untuk dikonsumsi sekali-kali tidak apa-apa. Dari sisi jenis kelamin, dapat
dikonsumsi oleh pria maupun wanita. Dari sisi penghasilan, harga mie instan Indomie
sendiri masih cukup terjangkau di Australia bila dibandingkan dengan rata-rata
penghasilan warga mereka per tahun.
5) Geografi
Australia saling berbagi lautan dengan tetangga-tetangganya yang terdekat, yakni
Indonesia dan Papua Nugini. Australia terletak di sebelah tenggara Indonesia. Pada
titik batasnya yang terdekat, Australia dan Indonesia hanya terpisah beberapa
kilometer saja. Pada gambar di atas, terlihat Ibu kota negara dan ibukota provinsi di
Indonesia : Ibukota nasional dan ibukota negara bagian di Australia. Dengan letak
geografis negara Australia dengan negara Indonesia yang lebih dari sekedar dekat,
memudahkan pengiriman (proses eksport-import) produk mie instan dari Indofood
menuju ke Australia. Dari segi biaya penyimpanan gudang, biaya transport, bahkan
waktu pengiriman pun akan lebih cepat dibanding pengiriman produk ke negara
lainnya. Ini pulalah yang membuat permintaan pasar konsumen di Australia semakin
meningkat.
6) Politik dan Hukum
Pengaruh politik dan hukum terhadap industri sapi potong dapat dinilai dari berbagai
peraturan maupun kesepakatan berbagai pihak yang terkait, misalnya kesepakatan
WTO dan AFTA yang berskala internasional, atau Peraturan Daerah (Perda) yang
lingkupnya lebih sempit. Hukum dagang PT. Indofood, yang pada awalnya didirikan
dengan nama PT. Panganjaya Intikusuma berdasarkan akta pendirian no.228 yang
kemudian diubah dengan akta no. 249, dan akta no.171 tanggal 15 november 1994.
Tujuan utama didirikannya PT. Indofood adalah memproduksi makanan olahan
(khususnya mie instan), pengolahan gandum menjadi tepung terigu, industri makanan
terpadu, distribusi, perkebunan, dan pengolahan kelapa sawit.

21
Peluang (Opportunities)
Merupakan kondisi peluang berkembang di masa datang yang terjadi. Kondisi yang
terjadi merupakan peluang dari luar organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri.
misalnya kompetitor, kebijakan pemerintah, kondisi lingkungan sekitar. Peluang terhadap
PT. INDOFOOD, yaitu :
1) Melakukan ekspansi ke luar negeri;
2) Melakukan join dengan perusahaan yang memiliki produk yang sejenis;
3) Melakukan diversifikasi terhadap produk lain;
4) Pasar domestik yang berkembang;
5) Segmen pasar yang baru;
6) Pasar Internasional;
7) Pasar yang luang karena kompetitor yang tidak sanggup memenuhi permintaan
customer;
8) Diminati dan dapat diterima baik oleh masyarakat;
9) Dukungan dan kebijakan pemerintah terhadap bea masuk atas bahan baku yang dapat
diimpor. Daya beli konsumen yang meningkat sepanjang tahun.

Ancaman (Threats)
Merupakan kondisi yang mengancam dari luar. Ancaman ini dapat mengganggu
organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri. Ancaman terhadap PT. INDOFOOD,
yaitu :
1) Ketatnya persaingan yang dilakukan pesaing dalam hal iklan maupun inovasi. Tidak
fokus terhadap satu jenis produk;
2) Persaingan harga dengan kompetitor;
3) Kompetitor mengeluarkan produk baru yang inovatif;
4) Kompetitor memegang pangsa terbesar;
5) Dikenakan pajak penjualan. Krisis keuangan dunia.

22
B. PROSES PENGANGGARAN PT. INDOFOOD TBK

STRATEGI ANGGARAN PENJUALAN PT. INDOFOOD TBK


Anggaran adalah suatu rencana yang disusun secara sistematis dan diukur dalam
satuan uang atau moneter dalam periode waktu yang akan datang sebelum operasi dimulai
(Glenn A.Welsh, 1977:415). Dalam penyusunan anggaran perusahaan manufaktur, maka,
anggaran harus terdiri dari anggaran penjualan yaitu hasil dari peramalan penjualan yang
dilakukan perusahaan, dan anggaran produksi. Anggaran biaya produksi sendiri terdiri dari
anggaran biaya bahan langsung, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik.
Anggaran penjualan adalah suatu rencana yang disusun secara sistematis tentang
barang yang akan dijual pada periode yang akan datang, menyangkut jumlah (kuantitas),
mutu (kualitas), harga dan daerah pemasaran barang tersebut. Faktor-faktor yang
mempengaruhi anggaran penjualan adalah faktor intern dan ekstern. Faktor intern antara
lain penjualan di tahun-tahun yang lalu, kebijakan perusahaan tentang penjualan, kapasitas
mesin atau produksi, sumber daya manusia termasuk skill dan jumlah, modal kerja
perusahaan dan fasilitas-fasilitas lain perusahaan.
Pada PT Indofood Tbk, proses penganggaran melibatkan beberapa tahapan sebagai
berikut:
a. Penetapan tujuan dan sasaran perusahaan
b. Pengumpulan data dan informasi terkait dengan aspek keuangan, operasional, dan
strategis perusahaan
c. Identifikasi sumber-sumber pendanaan yang tersedia dan perencanaan penggunaannya
d. Penetapan anggaran untuk setiap departemen atau unit kerja dalam perusahaan
e. Evaluasi dan penyusunan laporan anggaran yang telah disetujui
f. Pelaksanaan dan monitoring anggaran selama periode yang ditetapkan
g. Evaluasi kinerja dan pengambilan tindakan korektif jika terdapat penyimpangan dari
anggaran yang telah ditetapkan.

Proses penganggaran ini dilakukan secara berkala, biasanya setiap tahunnya, untuk
memastikan bahwa perusahaan dapat mencapai tujuan dan sasarannya sesuai dengan
rencana yang telah ditetapkan. Pada tahap penetapan tujuan dan sasaran perusahaan, PT
Indofood Tbk menetapkan visi dan misi perusahaan serta tujuan jangka panjang yang ingin
dicapai. Setelah itu, pada tahap pengumpulan data dan informasi, perusahaan
mengumpulkan data dan informasi terkait dengan keuangan, operasional, dan strategis

23
perusahaan untuk mendukung pengambilan keputusan dalam proses penganggaran. Setelah
itu, PT Indofood Tbk melakukan identifikasi sumber-sumber pendanaan yang tersedia dan
perencanaan penggunaannya. Hal ini meliputi penentuan sumber pendanaan seperti
pinjaman, investasi, atau sumber pendanaan internal. Selanjutnya, perusahaan menetapkan
anggaran untuk setiap departemen atau unit kerja dalam perusahaan, dengan
memperhatikan kebutuhan dan prioritas masing-masing departemen atau unit kerja.
Kemudian, PT Indofood Tbk melakukan evaluasi dan penyusunan laporan
anggaran yang telah disetujui. Proses evaluasi dilakukan untuk menjaga konsistensi antara
rencana anggaran dengan tujuan jangka panjang perusahaan. Pelaksanaan dan monitoring
anggaran dilakukan selama periode yang ditetapkan untuk memastikan bahwa penggunaan
anggaran berjalan sesuai dengan rencana dan mengambil tindakan korektif jika terdapat
penyimpangan dari anggaran yang telah ditetapkan.
Terakhir, setelah periode anggaran selesai, PT Indofood Tbk melakukan evaluasi
kinerja dan pengambilan tindakan korektif jika terdapat penyimpangan dari anggaran yang
telah ditetapkan. Evaluasi kinerja dilakukan untuk mengevaluasi kinerja departemen atau
unit kerja dalam mencapai target yang telah ditetapkan dan mengevaluasi kesesuaian antara
anggaran dengan sumber daya yang tersedia.

C. PENGUKURAN KINERJA PT. INDOFOOD TBK


Performance atau kinerja merupakan hasil atau keluaran dari suatu proses. Menurut
pendekatan perilaku dalam manajemen, kinerja adalah kuantitas atau kualitas sesuatu yang
dihasilkan atau jasa yang diberiakan oleh seseorang yang melakukan pekerjaan. Menurut
T. Hani Handoko, M.B.A dalam Buku Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia,
penilaian kinerja adalah merupakan hasil kerja karyawan dalam lingkup tanggung
jawabnya. Di dalam usaha yang berkompetisi dalam tataran global, maka karyawan
memerlukan kinerja tinggi. Pada saat yang bersamaan, karyawan memerlukan umpan balik
atas hasil kerja mereka sebagai panduan bagi perilaku mereka dimasa yang akan datang.
Secara spesifik tujuan dari penilaian kinerja adalah sebagai dasar pengambilan
keputusan, sebagai dasar untuk meramanlkan kinerja dengan cara mengkorelasikan hasil
tes dengan hasil penilaian kinerja. Memberikan umpan balik kepada karyawan, sehingga
penilaian kinerja dapat berfungsi sebagai wahana pengembangan diri dan pengembangan
karier karyawan. Bila kebutuhan pengembangan pekerjaan dapat diidentifikasikan, maka
penilaian kinerja dapat membantu menentukan tujuan program pelatihan. Jika kinerja

24
karyawan dapat ditentukan secara tepat, maka penilaian kinerja dapat membantu
mendiagnosis masalah organisasi.

SISTEM PENGUKURAN KINERJA TERINTEGRASI

Menurut Neely et. al. (1995), saat ini, ada tiga model sistem pengukuran kinerja
terintegrasi yang populer dan digunakan secara luas di dunia industri yaitu: Balanced
Scorecard dari Harvard Business School, Integrated Performance Measurement System
(IPMS) dari Centre for Strategic Manufacturing University of Strathclyde, dan
Performance Prism dari kolaborasi antara Accenture dengan Cranfield School of
Management. Ketiganya memenuhi keriteria pengukuran yang cukup lengkap yaitu
komprehensif, intergratif, dan menilai aspek internal dan ekstrnal perusahaan.
Sampai saat ini Balanced Scorecard adalah model terpopuler untuk sistem pengukuran
kinerja baru yang telah dikembangkan (Neely et al., 1995). Balanced Scorecard
dikembangkan di Harvard Business School oleh Kaplan dan Norton (1992). Kerangka kerja
Balanced Scorecard menggunakan empat perspektif dengan titik awal strategi sebagai
dasar perancangannya. Adapun keempat perspektif tersebut meliputi: financial
perspective, customer perspective, internal business process perspective dan learning and
growth perspective. Keterkaitan antara objektif dan ukuran kinerja dinyatakan dengan
cause-and-effect relationship, dimana terjadi kulminasi kinerja pada financial perspective.
Balanced Scorecard memberikan para eksekutif sebuah kerangka kerja menyeluruh yang
menerjemahkan visi perusahaan dan strategi perusahaan dan strategi usaha ke dalam
sejumlah ukuran. Sistem ini menterjemahkan misi dan strategi perusahaan menjadi tujuan
dan measure, serta mengorganisirnya menjadi empat perspektif yang berbeda (Kaplan dan
Norton, 1992) yaitu:
a. Perspektif Finansial;
b. Perspektif Pelanggan;
c. Perspektif Proses Bisnis Internal; dan
d. Perspektif Proses Belajar dan Pertumbuhan.
Penjelasan masing-masing perspektif adalah sebagai berikut:
a. Finansial diperlukan untuk memberikan ringkasan dari konsekuensi ekonomi akibat
dari kebijaksanaan-kebijaksanaan yang telah diambil. Aspek finansial ini erat
hubungannya dengan profitabilitas, contoh pemasukan operasional, return on capital
dan economic added value;

25
b. Pelanggan diperlukan untuk mengidentifikasi segmen pasar dan konsumen dimana
unit kerjaakan saling bersaing dan tolak ukur yang akandipakai untuk mengukur
segmen yang diinginkan;
c. Bisnis Internal diperlukan untuk mengidentifikasi internal business process yang kritis
dan harus ditingkatkan;
d. Belajar dan Pertumbuhan diperlukan untuk mengidentifikasi infrastruktur dari
organisasi yang harus dibangun untuk menghasilkan pertumbuhan dan perbaikan
jangka panjang.
e.
A. ANALISIS BALANCED SCORECARD (BSC) PT INDOFOOD SUKSES
MAKMUR TBK
PT. Indofood Sukses Makmur Tbk perlu memiliki kerangka kerja sistem
pengukuran kinerja yang tepat. Dengan menggunakan konsep Balanced Scorecard yang
memiliki keistimewaan dalam hal cakupan pengukurannya yang cukup komprehensif, hal
ini dikarenakan BSC tetap mempertimbangkan kinerja keuangan. Balanced Scorecard
(BSC) yang merupakan konsep pengukuran yang diturunkan langsung dari strategi bisnis
perusahaan perlu terus dipantau, karena akan mengarahkan karyawan terhadap faktor-
faktor sukses kunci untuk membangun kesuksesan perusahaan. Balanced Scorecard juga
mempertimbangkan kinerja-kinerja non keuangan, yaitu pelanggan, proses internal bisnis,
serta pembelajaran dan pertumbuhan. Oleh karena itu untuk dapat menentukan kinerja,
perusahaan dapat menerapkan Balanced Scorecard sebagai alat ukur berbasis strategis,
seperti financial perspectice, internal proses business perspective, customer perspective,
dan learning dan growth. Keunggulan penerapan Balanced Scorecard adalah untuk dapat
memberikan ukuran yang dapat dijadikan sebagai dasar dalam perbaikan strategis.
Secara ciri dan kualitas rasa dirasakan berbeda dengan produk lain yang sejenis
terutama taste atau rasa dan survey yang mereka lakukan pun Indofood masih memegang
peringkat di bandingkan dengan perusahaan sejenis lainnya. Core competence Indofood
terletak pada ide dan juga kreatifitas untuk membuat sesuatu inovasi baru dan
pengembangan produk, saat ini hampIr 40 produk utama yang menguasai pasar dan bahkan
hampir anak perusahaan yang dimilikinya saat ini. Pemasaran dan pendistribusiannya
mudah sehingga bisa menemukannya di semua tempat. Hal ini menunjukkan kekuatan core
competence Indofood dalam distribusinya memungkinkan produknya tersedia dimanapun.
Balanced scorecard terdiri dari kata balanced artinya berimbang dan scorecard
artinya kartu skor pekerjaan atau kartu prestasi kerja. Kartu prestasi kerja dituangkan dalam

26
angka-angka keuangan atau lazim disebut kinerja keuangan dan dapat dijadikan bahan
baku untuk membuat rencana kerja masa depan karena merupakan data historis.
Selanjutnya untuk mengetahui pencapaian maka akan dilakukan perbandingan antara
rencana kerja dengan kartu prestasi karyawan. Balanced yang artinya berimbang
menjelaskan bahwa kinerja organisasi harus diukur dari sudut kinerja keuangan dan kinerja
non keuangan yang meliputi pelanggan, proses bisnis intern, pembelajaran dan
pertumbuhan.
Kaplan dan Norton menjelaskan bahwa balanced scorecard sebagai sebuah sistem
manajemen artinya semua ukuran keuangan dan non keuangan harus menjadi bagian dari
sistem informasi bagi semua pekerja di semua tingkat perusahaan. Semua pekerja harus
memahami bahwa aktivitas mereka adalah biaya yang harus diperhitungkan manfaatnya
dan semua aktivitas harus mempunyai tujuan bisnis yang menguntungkan dan harus diukur
dengan satuan uang, oleh sebab itu semua pekerja harus berinisiatif bekerja efektif dan
efisien dan berpikir strategis (jangka panjang).
Dalam balanced scorecard dibagi menjadi empat perspektif dan pengelompokkan
critical success factors dapat dilakukan menurut empat perspektif tersebut dengan
penjelasannya sebagai berikut:
a. Perspektif Keuangan
Ukuran-ukuran yang digunakan dalam perspektif keuangan adalah:
1) Return on Equity, merupakan alat untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk
menghasilkan laba dengan menekankan pada pengoptimalan pengembalian kepada
shareholders;
2) Return on Assets, menggambarkan perbaikan atas kinerja operasi dan mengukur
efisiensi dari total aset untuk menghasilkan laba;
3) Operating Income, merupakan pengukuran seberapa besar sumbangan penjualan
terhadap laba operasi. Semakin besar hasilnya maka akan semakin baik;
4) Efficiency Cost, merupakan pengukuran terhadap perusahaan dalam mengelola
biaya-biaya yang ada sehingga keuntungan perusahaan tetap terjaga;
5) Total Asset Turnover, merupakan pengukuran yang digunakan untuk mengukur
kemampuan dari aset perusahaan dalam menghasilkan penjualan, dan
memperhatikan apakah perusahaan melakukan modernisasi peralatan atau tidak,
karena ini akan menyebabkan rasionya akan menurun.

27
b. Perspektif Pelanggan
Memaksimalkan nilai pelanggan yaitu meningkatkan pelanggan agar percaya kepada
produk atau jasa perusahaan menjadi setia dengan jalan perusahaan menyajikan produk
yang berkualitas, harga yang terjangkau, distribusi cepat dan layanan purna jual yang
baik melebihi dari pesaing. Ukuran kinerja yang digunakan adalah kenaikan pendapatan
pelanggan lama dengan bertambahnya pelanggan baru. Tindakan ini akan menghasilkan
ekuitas pelanggan .
Pengukuran yang dilakukan pada perspektif pelanggan adalah sebagai berikut:
1) Customer Retention, untuk meningkatkan market share dalam targeted customer
segmen adalah dengan mempertahankan keberadaan pelanggan dalam segmen
tersebut. Perusahaan yang dapat mengidentifikasi semua pelanggannya dapat
menghitung dengan tepat customer retention dari periode yang satu ke periode yang
lain;
2) On Time Delivery, Menurut Hansen & Mowen (1999): “To measure On Time
Delivery, affirm sets delivery dates and finds On Time Delivery performance by
dividing the orders delivered on time by total member of order delivered.” Tujuan
dilakukan pengukuran ini adalah untuk meningkatkan kepercayaan pelanggan pada
perusahaan. Jika perusahaan sering terlambat dalam mengirim barang-barang yang
dipesan oleh pelanggan, maka akan menyebabkan pelanggan tidak mempercayai
perusahaan tersebut sehingga hal ini akan berdampak pada pelanggan lainnya;
3) Number of Complaints (keluhan konsumen), merupakan semua keluhan dari
konsumen tentang produk yang dihasilkan perusahaan. Keluhan konsumen ini akan
berpengaruh pada citra perusahaan dimata konsumen. Jika citra perusahaan buruk
maka akan mempengaruhi kelangsungan hidup perusahaan tersebut;
4) Sales Return, tujuan dilakukan pengukuran ini adalah untuk meningkatkan kualitas
barang yang dihasilkan oleh perusahaan. Jika banyak barang yang sudah dibeli oleh
pelanggan dan dikembalikan lagi karena tidak sesuai dengan spesifikasinya, maka
berarti kualitas barang yang dihasilkan oleh perusahaan patut dipertanyakan;
5) Akuisisi Pelanggan, dapat diukur dengan membandingkan jumlah pelanggan baru
dengan seluruh pelanggan yang ada saat ini Profitabilitas Pelanggan, yaitu
pelanggan yang memberi tingkat keuntungan maksimum harus dipelihara dengan
hati-hati agar tidak meninggalkan perusahaan. Perusahaan yang memiliki hari
depan yang baik adalah perusahaan yang mampu mengidentifikasi pelanggan yang
memberi keuntungan maksimum kepada perusahaan.

28
c. Perspektif Proses Bisnis Internal
Proses bisnis internal adalah aktivitas yang mengoptimalkan penggunaan harta
perusahaan dalam menciptakan produk atau jasa dan menemukan metode kerja baru
yang efektif dan efisien. Faktor sumber daya manusia menjadi lokomotif untuk
menggerakkan peralatan perusahaan dengan metode kerja yang efektif dan efisien,
Hubungan kemampuan sumber daya manusia, peralatan, modal kerja dan metode kerja
merupakan kapital organisasi (organizational capital). Intinya adalah efektifitas dan
efisiensi. Alat ukurnya adalah produktifitas mesin, tenaga kerja manusia, produktivitas
capital dan efisiensi biaya.
1) Supplier Lead Time, merupakan waktu rata-rata yang diperlukan supplier untuk
mengirimkan barang yang dipesan. Supplier lead time perlu diperhatikan karena
bila supplier terlambat dalam mengirimkan bahan baku maka akan dapat
menghambat proses produksi yang nantinya akan berpengaruh terhadap pengiriman
barang ke konsumen. Dengan meminimumkan supplier lead time maka perusahaan
akan dapat dengan cepat merespon keinginan pelanggan.
2) Part Per Million Defect Rate, tujuan pengukuran ini adalah untuk mengetahui
tingkat kerusakan produk perusahaan bila dibandingkan dengan produksi maka
manajer mengambil tindakan-tindakan improvement agar tujuan perusahaan dapat
tercapai.
3) Output Per Material, yang dihitung adalah output yang dapat dihasilkan dengan
sejumlah masukan input tertentu. Maksud dari input di sini adalah bahan baku
utama. Semakin besar rasionya maka efisiensi penggunaan produksi semakin
tinggi. Tetapi perlu diperhatikan apakah kualitas input yang dipergunakan sudah
sesuai atau belum, karena bila kualitas input dikurangi maka akan menghasilkan
produk dengan kualitas yang rendah.
d. Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan
Memaksimumkan kemampuan, motivasi, produktivitas dan loyalitas sumber daya
manusia untuk meningkatkan laba dan nilai perusahaan. Potensi sumber daya manusia
ini disebut human capital. Sumber daya manusia harus ditingkatkan kemampuannya
melalui pendidikan dan latihan, dan kesejahteraannya melalui imbalan yang layak
sehingga dapat memenuhi kebutuhan makan, pakaian, perumahan, pendidikan dan
kesehatan. Intinya adalah kepuasan karyawan. Produktivitas kerja adalah suatu ukuran
hasil yang dituangkan dalam perhitungan : efektivitas dibagi efisiensi atau output dibagi
input. Produktivitas kerja dapat diukur dari dua sisi yaitu : nilai penjualan dibagi jumlah

29
pekerja dan laba bersih dibagi jumlah pekerja. Hakikatnya pendapatan perusahaan
(revenue firm) dan laba bersih perusahaan (earning after tax of firm) adalah karya
pekerja. Tanpa pekerja, modal dan alat kerja tidak ada artinya.
Pengukuran-pengukuran yang dilakukan dalam perspektif ini adalah:
1) Employee Productivity, bertujuan untuk melihat tingkat produktivitas pekerja;
2) Employee Turnover, tujuan pengukuran ini adalah untuk menentukan tingkat
kestabilan tenaga kerja. Bila rasio ini mengalami penurunan apa yang
menyebabkannya, apakah karena hal-hal yang tidak dapat dikendalikan oleh
perusahaan seperti kematian atau pensiun, atau ketidaknyamanan bekerja di
perusahaan;
3) Employee Training Hours, hal ini diperlukan untuk meningkatkan efisiensi
perusahaan, dimana dengan adanya training yang diberikan kepada karyawan, akan
meningkatkan produktivitas karyawan;
4) Number of Suggestion, adalah jumlah saran yang diberikan oleh karyawan untuk
meningkatkan atau memperbaiki proses produksi sehingga lebih efisien, dan
karyawan merasa memiiki perusahaan tersebut;
5) Absenteeism, merupakan frekuensi kerugian waktu kerja akibat karyawan tidak
bekerja.
Berdasarkan hasil perhitungan dan analisis yang dilakukan pada PT. Indofood
Sukses Makmur, Tbk. Selama periode 2017-2019, maka dapat disimpulkan perkembangan
kinerja keuangan berdasarkan analisis rasio yang ada yaitu :
1. Kinerja perusahaan PT. Indofood Sukses Makmur dari segi rasio Likuiditas bahwa
selama tiga tahun belum stabil tapi perusahaan masih di kategorikan perusahaan yang
likuid karena perusahaan masih mampu memenuhi semua kewajiban jangka pendek
disetiap tahunnya.
2. Berdasarkan persentase rasio Profitabilitas pada PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk.
Kinerja perusahaan masih belum stabil tetapi perusahaan tersebut masih mampu
melakukan perolehan laba
3. Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan bahwa kinerja PT. Indofood Sukses
Makmur Tbk jika dilihat dari persentase rasio solvabilitas pada PT. Indofood Sukses
Makmur Tbk belum stabil. Jika dilihat dari hasil analisis kinerja perusahaan dapat
disimpulkan, bahwa total aktiva dan ekuitas perusahaan setiap tahunnya semakin tidak
efektif dan efisien untuk memenuhi seluruh kewajiban.

30
Penyusunan Balanced Scorecard PT Indofood Sukses Makmur Tbk menunjukkan
bahwa perusahaan senantiasa melakukan berbagai upaya guna mempertahankan
kepercayaan dihati konsumen. Dari prespektif keuangan menunjukkan perusahaan
bertujuan untuk terus meningkatkan pendapatan lewat pertumbuhan volume penjualan.
Dari segi prespektif pelanggan perusahaan juga berupaya untuk lebih dekat dengan
pelanggan dengan memperluas jaringan distribusi agar mudah menjangkau pelanggan
diseluruh pelosok negeri maupun konsumen di luar negetri. Selanjutnya dari segi
prespektif proses bisnis internal menunjukkan bahwa perusahaan memiliki tujuan untuk
menjadi perusahaan Total Food Solution dengan meluncurkan berbagai produk bermerek
sebagai solusi kebutuhan konsumen. Dan yang terakhir adalah prespektif pembelajaran
dan pertumbuhan, dalam hal ini perusahaan melakukan investasi pada teknologi baru agar
dapat memuat kapasitas produksi yang lebih banyak sehingga proses produksi dapat cepat
dan tepat dengan kapasitas yang banyak.
PT Indofood Sukses Makmur Tbk diharapkan dapat terus melakukan inovasi
produk guna menghadapi persaingan bisnis yang semakin pesat. PT Indofood Sukses
Makmur Tbk juga harus mampu melakukan investasi teknologi diberbagai lini produk
tidak hanya pada divisi bogasari. Selain itu, perusahaan harus mampu menaikkan
mempertahankan laba yang tinggi serta mempertahankan kualitas produk untuk tetap
dipercaya konsumen.
PT Indofood Sukses Makmur Tbk dapat mulai menerapkan Balanced Scorecard
sebagai alat pengukuran kinerja untuk masa yang akan datang karena hasilnya akan lebih
akurat dan komprehensif. Hal ini dikarenakan Balanced Scorecard tidak hanya mengukur
kinerja keuangan dari perusahaan, tapi juga mengukur kinerja non keuangan perusahaan
melalui penilaian terhadap perspektif pertumbuhan dan pembelajaran, perspektif proses
bisnis internal, dan perspektif pelanggan.

31
DAFTAR PUSTAKA

Arifudin Opan, Tanjung Rahman, & Sofyan Yayan. (n.d.). MANAJEMEN


STRATEGIK TEORI DAN IMPLEMENTASI.

Auliandri Aria Tuwanku. (2017). Analisa Aktivitas Manajemen Strategi pada Industri
Pariwisata Berbasis Digital.

Diana-Riyana, H. (2017). Pengukuran Kinerja Perusahaan Pt Indofood Dengan


Menggunakan Balanced Scorecard. Jurnal SEKURITAS (Saham, Ekonomi,
Keuangan dan Investasi), 1(2).

I Komang Ardana, dkk. Manajemen Sumber Daya Manusia (Yogyakarta: Graha Ilmu.
2012) Hal. 125

Kaplan, R., & Norton, D. (1996). The balanced scorecard: measures that drive
performance. Harvard Business Review, 71-80.

T. Hani Handoko, M.B.A, Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia


(Yogyakaaarta: BPFE. 2014) Hal.135

Anda mungkin juga menyukai