BI Edhy Prabowo

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 1

Nama Edhy Prabowo sudah tidak asing lagi di telinga kita.

Edhy Prabowo pernah


menjabat sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan di Kabinet Indonesia Maju 2019-2024. Edhy
ditangkap bersama istrinya oleh penyidik KPK saat berada di Bandara Soekarno Hatta pada 25
November 2020. Namun, dari penangkapan itu hanya Edhy yang ditetapkan sebagai tersangka.
Edhy diduga menerima uang suap sebesar Rp24.625.587.250,00 dan US$77.000 atau Rp1,12
miliar guna mempercepat proses izin budidaya lobster dan ekspor benih lobster kepada sejumlah
eksportir.

Ahmad Bahtiar selaku Komisaris PT ACK diduga mentransfer uang ke salah satu
rekening atas nama Ainul Faqih selaku staf istri Menteri Edhy Prabowo, yaitu Iis Rosyati Dewi,
senilai Rp 3,4 M. Uang tersebut diduga diperuntukkan kepada Edhy Prabowo, Iis Rosyati, Safri,
dan Andreau Pribadi. Edhy Prabowo dan Iis Rosyati membelanjakan uang tersebut untuk
membeli jam tangan Rolex, tas Tumi dan LV, serta baju Old Navy. Safri dan Amiril Mukminin
menerima uang 100 USD, dan uang sebesar Rp 436 juta juga diberikan kepada Safri dan
Andreau.Pada proses persidangan, Edhy Prabowo dituntut 5 tahun penjara dan denda Rp 400 juta
subsider 6 bulan kurungan. Edhy Prabowo diyakini jaksa terbukti menerima uang suap yang
totalnya mencapai Rp 25,7 miliar dari pengusaha eksportir benih bening lobster (BBL) atau
benur.

Dalam pleidoinya, Edhy Prabowo meminta majelis hakim membebaskannya dari segala
tuduhan. Salah satu alasannya adalah ia punya istri salihah dan 3 orang anak. Pada akhirnya,
Edhy Prabowo divonis 5 tahun penjara dan denda sebesar Rp400 juta subsidair enam bulan
kurungan panda 15 Juli 2021. Tidak hanya itu, Edhy dihukum membayar uang pengganti senilai
Rp9,6 miliar dan US$77 ribu dengan memperhitungkan uang yang telah dikembalikan.

Anda mungkin juga menyukai