Anda di halaman 1dari 5

MANAJEMEN RESIKO

Transfer risiko alternatif (ART) adalah penggunaan teknik selain asuransi


tradisional dan reasuransi untuk menyediakan entitas yang menanggung risiko
dengan cakupan atau perlindungan.
Jenis ART :

1. Penahanan Risiko ( Risk Retention )


Dimana perusahaan menanggung sendiri risiko yang muncul (menahan
risiko tersebut atau risk retention). Jika risiko benar -benar terjadi,
perusahaan tersebut harus menyediakan dana untuk menanggung risiko
tersebut.
2. Pengalihan Risiko (Risk Transfer)
adalah memindahkan risiko ke pihak lain ( mentransfer risiko ke pihak lain)
yang dipercaya mempunyai kemampuan yang lebih baik untuk
mengendalikan risiko, baik karena skala ekonomi yang lebih baik sehingga
bisa mendiversifikasikan risiko lebih baik. Risiko transfer dilakukan melalui
beberapa cara :
 Asuransi :
Sebuah perjanjian antara dua orang atau lebih di mana pihak
tertanggung membayarkan premi untuk mendapat penggantian atas
risiko kerugian, kerusakan, atau kehilangan, yang dapat terjadi akibat
peristiwa yang tidak terduga.
 Hedging:
Adalah strategi manajemen risiko yang diterapkan untuk
mengimbangi kerugian dalam investasi dengan mengambil posisi
yang berlawanan terhadap aset terkait.
 Incorporated
jenis badan usaha yang telah diizinkan untuk beroperasi dengan
persetujuan dari pemerintah,
3. Penghindaran Risiko ( Risk Avoidance )
merupakan metode yang dilakukan dengan cara menghindari hal-hal yang
menimbulkan risiko. Misalnya: demi menghindari kerugian, sebuah
perusahaan memutuskan untuk tidak lagi memproduksi beberapa produk
yang biaya produksinya mahal.
Analisis kuantitatif (quantitative analysis method), yaitu metode analisis risiko
yang menggunakan angka numerik untuk menyatakan dampak dan probabilitas.
Pada pendekatan kuantitatif, dilakukan dengan 6 proses meliputi:
1. Identifikasi nilai aset (asset value)
2. Penentuan ancaman, kelemahan (vulnerability) dan dampak
3. Perkiraan kecenderungan terjadi (likelihood of exploitation).
4. Perhitungan Annual Loss Exposure (ALE)
5. Peninjauan (survey) penggunaan kontrol dan biayanya
6. Pelaksanaan project untuk implementasi control
Rumus analisis resiko kuantitatif:
Tingkat kepentingan risiko = frekuensi (probabilistas) x dampak
Jumlah faktor risiko : z
Nilai pada frekuensi = a (1 – 5)
Nilai pada dampak = b (1 – 5)
Maka rumus Nilai tingkat kepentingan risiko = a x b = c

Probabilitas adalah banyaknya kemungkinan terjadinya risiko. Probabilitas dapat


didasarkan pada analisis statistik atau didasarkan pada frekwensi kejadian yang
terjadi dimasa lalu.
Dampak merupakan akibat dari terjadinya risiko, dimana dampak tersebut dapat
mengakibatkan terjadinya kerugian yang berpengaruh terhadap pencapaian
tujuan dari proyek. Besar kecilnya dampak dilihat dari besar kecilnya kerugian
yang ditimbulkan.
Dimana tingkat risiko dibagi menjadi 3 (tiga) yaitu risiko rendah (R), risiko sedang /
moderat (M) dan risiko tinggi (T).

Metode dalam menganalisis resiko kuantitatif:


1. Interview
Interview dilakukan pada Stakeholder dan ahli-ahli yang berkompeten
yakni menggunakan distribusi segitiga (triangular). Dalam distrisbusi
segitiga ini ada tiga informasi yang diperlukan yaitu skenario potimis
(rendah), most likeky (paling mungkin), pesimis (tinggi).
2. Analisis decision tree
Analisis ini digunakan untuk menganalisis masalah probabilitas yang
kompleks dan berlangsung secara berurutan. Keuntungan analisis ini
adalah untuk mempertajam alternatif yang akan diambil dengan melihat
akibat yang ditimbulkan di langkah berikutnya. Dalam analisis ini, semua
risiko yang terjadi dihitung tingkat risikonya, dengan cara menghitung
peluang dan impact yang ditimbulkan pada setiap alternatif.
3. Simulasi Montecarlo
Pada simulasi ini, diberikan variabel acak dengan memperhatikan data
probabilistik. Setelah itu dilakukan deterministik analisis dengan
menggunakan kombinasi nilai yang ditentukan atau dipilh untuk masing-
masing variabel. Simulasi Montecarlo ini dilakukan berulangulang untuk
mencapai hasil yang dianggap cukup matang.

Anda mungkin juga menyukai