1. Perusahaan Pelayaran mengirimkan data COPARN ke PT.TPS melalui Web Access (file Excel)
2. Pengguna Jasa membuat Job Order melalui aplikasi Clique 247, mencetak E-CEIR (Electronic
Container Equipment Interchange Receipt), dan mendistribusikan E-CEIR kepada Pengemudi
Head Truck.
3. Pengemudi Head Truck menuju ke Gate-In (Gerbang Masuk) dan menempelkan QR-Code pada
E-CEIR (TAP ID)
4. Petugas Tally memasukkan nomor polisi truk dan nomor BAT dan mengkonfirmasi nomor
petikemas melalui HHT. Kemudian Petugas Tally memeriksa kesesuaian antara fisik dan
informasi yang tampil pada HHT.
5. Apabila:
ditemukan ketidaksesuaian, maka proses Pre Gate-In tidak bisa dilakukan. Pengemudi
Truk harus memarkirkan truknya pada tempat khusus (Exception Area) dan Pengguna
Jasa harus membuat Job Order baru sesuai dengan detil fisik petikemas.
Ditemukan kesesuaian maka pengemudi truck dpt melanjutkan proses pre gate in.
6. Petugas Tally memasukkan MGW (Maximum Gross Weight) dan Nomor Segel pada HHT
7. Pengemudi Head Truck menempelkan Kartu Identitas ke RFID Reader (Radio Frequency
Identification Device), mengambil Job Slip dan menuju ke lokasi penumpukan yang sesuai
dengan yang tertulis pada Job Slip.
8. Yard Dispatcher mengirimkan perintah kerja kepada RTG/RS melalui VMT (Vehicle Mounted
Terminal)
9. Operator RTG/RS memindahkan petikemas dari truk ke lapangan penumpukan sesuai dengan
instruksi pada VMT.
10. Setelah petikemas selesai ditumpuk, Pengemudi Head Truck menuju Gate-Out (Gerbang Keluar)
untuk melakukan proses Gate-Out
11. Pengemudi Head Truck menyerahkan Job Slip kepada Personil Gate dan menempelkan Kartu
Identitas ke RFID Reader.
12. Di jembatan timbang, truk akan ditimbang kembali dan hasilnya akan tercatat di sistem PT.
Terminal Petikemas Surabaya setelah proses dikonfirmasi.
13. Personil Gate menyerahkan bukti timbang kepada Pengemudi Head Truck. Pengemudi Head
Truck keluar meninggalkan area PT. Terminal Petikemas Surabaya.
Terminology ISO 9001 2015: ISO berasal dari kata Yunani ISOS yang berarti sama, kata ISO bukan
diambil dari singkatan nama sebuah organisasi walau banyak orang awam mengira ISO berasal dari
International standar of organization. Iso dikeluarkan oleh International Organization for
Standardization. Di Indonesia standar sistem manajemen mutu ISO 9001:2015 diadopsi oleh Badan
Standardisasi Nasional (BSN) menjadi SNI ISO 9001:2015. ISO ini memiliki 10 klausul dan secara resmi
diluncurkan pada 23 september 2015
Penyususnan peta proses bisnis di lingkungan PT.TPS dilakukan melalui 4 (empat) tahapan yaitu :
1. Pastikan bahwa Badan Sertfiikasi memiliki akreditasi KAN yang masih berlaku.
misalnya SNI ISO 9001:2015 untuk PT TPS yang bergerak pada pelayanan bongar muat dan
lapangan penumpukan ingin sertifikasi ISO 9001, maka sebaiknya perusahaan tersebut memilih
BS yang telah terakreditasi oleh KAN dalam hal sertifikasi standard ISO 9001 untuk organisasi di
bidang bongkar muat dan pelayaran.
2. Pastikan Memilih Sertifikasi Yang Tepat Sesuai Dengan Kebutuhan Perusahaan
3. Sesuai ekspektasi customer.
Jika organisasi merupakan eksportir yang menjual produk ke negara tertentu, perhatikan lembaga
akreditasi yang bisa diterima negara tersebut. Hal ini untuk meningkatkan kepercayaan konsumen
dan otoritas publik di sana. Contoh: PT TPS menyediakan dermaga internasional untuk kapal2
internasional sehingga PT TPS harus memilih BS yang telah mempunyai akreditasi sesuai standar
internasional
4. Berpengalaman dalam bidang yang relevan
5. Kejelasan status lembaga
6. Mempunyai sumberdaya yang jelas dan handal
7. Bertarif transparan dan kompetitif
Referesi: Keputusan bersama dewan komisaris, direksi dan serikt pekerja PT TPS Surabaya tahun 2022
tentang Pedoman etika dan perilaku PT TPS Surabaya pada laman www.tps.cp.id