Anda di halaman 1dari 12

Sistem Manajemen Mutu (SMM)

ISO 9001:2015
PT Industri Kereta Api (Persero)

Madiun, 24 Agustus 2021


Tujuan dan Manfaat
Tujuan implementasi SMM ISO 9001:2015
Meningkatkan kepuasan pelanggan, mutu produk,
peninkatan berkesinambungan dan management risiko.

Manfaat implementasi SMM ISO 9001:


1. Mampu menyediakan produk & jasa sesuai persyaratan
pelanggan dan peraturan perundangan yang berlaku
secara konsisten;
2. Memfasilitasi untuk meningkatkan kepuasan pelanggan;
3. Menciptakan prosedur kerja yang sistematis dan
terstandar.
4. Meningkatkatkan kinerja proses secara terus menerus
5. Meningkatkan posisi organisasi dalam persaingan pasar
6. Meningkatkan kepercayaan Pelanggan dengan adanya
konsistensi proses audit
2
Requirements (Persyaratan) SMM
1. Scope (Ruang Lingkup)
2. Normative references
(Acuan Normatif)
3. Terms and Definitions
(Istilah dan Definisi)
4. Context of the Organization
(Konteks Organisasi)
5. Leadership (Kepemimpinan)
6. Planning (Perencanaan)
7. Support (Pendukung)
8. Operation (Operasi)
9. Performance Evaluation
(Evaluasi Kinerja)
3
10.Improvement (Peningkatan)
Rincian High Level Structure klausul PDCA

4
Klausul 04 Konteks Organisasi
4.1 Memahami menentukan isu-isu eksternal dan internal baik positif & negatif
organisasi dan untuk hal-hal yang relevan dengan tujuan dan arah strategis
perusahaan yang dapat mempengaruhi kemampuan dalam
konteksnya mencapai hasil-hasil penerapan SMM yang dimaksud.
4.2 Memahami Identifikasi kebutuhan dan harapan pihak-pihak yang
kebutuhan dan berkepentingan(stakeholder)
harapan pihak-
pihak yang
berkepentingan
4.3 Menentukan ruang menetapkan batas-batas dan penerapan SMM dalam kaitannya
lingkup SMM dengan Kompetensi Inti Bisnis.

4.4 SMM dan menetapkan, mendokumentasikan, dan menerapkan SMM sesuai


prosesnya dengan persyaratan ISO 9001:2015.

5
Klausul 05 Kepemimpinan
5.1 Kepemimpinan 1. Manajemen puncak aktif terlibat dalam menerapkan SMM, dan
dan Komitmen bertanggung jawab terhadap keseluruhan efektivitasnya.
2. Manajemen puncak memastikan persyaratan dan harapan
pelanggan didefinisikan dengan jelas, dipahami dan dicapai di
semua tingkat organisasi
5.2 Kebijakan Manajemen puncak menetapkan dan mengkomunikasikan
Kebijakan Mutu ke seluruh karyawan dan Kebijakan Mutu tersedia
bagi pihak yang berkepentingan yang relevan.
5.3 Peran, Tanggung Manajemen puncak menetapkan Struktur Organisasi (STO) untuk
Jawab, dan memastikan tanggung jawab dan wewenang masing-masing
peran.
Wewenang
Operasional

6
Klausul 06 Perencanaan

6.1 Tindakan untuk 1. Identifikasi risiko dan peluang yang berpotensi menjadi
menangani Risiko masalah yang perlu ditangani dengan mempertimbangkan
isu-isu eksternal dan internal
dan Peluang 2. Merencanakan tindakan untuk mengatasi risiko dan peluang
tersebut.
6.2 Sasaran Mutu dan Menetapkan Sasaran Mutu berdasarkan KPI yang telah
Perencanaan ditetapkan dengan mempertimbangkankebutuhan dan harapan
stakeholder
untuk
mencapainya
6.3 Perencanaan Bila ada perubahan SMM, dilakukan secara terencana dan tetap
Perubahan memenuhi persyaratan ISO 9001:2015.

7
Klausul 07 Pendukung
7.1 Sumber Daya menentukan sumber daya (meliputi orang, infrastruktur, lingkungan
untuk menjalankan proses, pemantauan dan pengukuran, pengetahuan
organisasi) yang dibutuhkan untuk penetapan, penerapan,
pemeliharaan, dan peningkatan SMM.
7.2 Kompetensi menentukan unsur-unsur kompetensi bagi karyawan yang melakukan
pekerjaan yang dapat mempengaruhi efektivitas SMM.
7.3 Kepedulian menentukan program kepedulian terhadap karyawan yang melakukan
pekerjaan.
7.4 Komunikasi menentukan bentuk komunikasi internal dan eksternal yang relevan
dengan SMM, termasuk subyek komunikasi, peserta, dan cara
komunikasi yang efektif.
7.5 Informasi memelihara SMM yang didokumentasikan sebagai sarana untuk
Terdokumentasi memastikan bahwa produk dan service sesuai dengan persyaratan yang
ditentukan

8
Klausul 08 Operasi
8.1 Perencanaan dan mendefinisikan perencanaan, penerapan, dan pengendalian setiap proses SMM untuk
Pengendalian Operasional memastikan keberterimaan produk dan jasa secara konsisten.
8.2 Persyaratan untuk merencanakan dan menerapkan:
Produk & Jasa 1. Komunikasi dengan pelanggan;
2. Penentuan persyaratan terkait produk & Jasa;
3. Peninjauan persyaratan terkait produk & Jasa;
4. Perubahan persyaratan terkait produk & Jasa;
untuk memastikan bahwa produk & jasa yang dihasilkan memenuhi persyaratan
pelanggan.
8.3 Desain dan Pengem- menetapkan, menerapkan, dan memelihara proses desain dan pengembangan untuk
bangan Produk & Jasa memastikan bahwa produk dan jasa memenuhi persyaratan.
8.4 Pengendalian proses, memastikan bahwa proses, produk & jasa yang disediakan secara eksternal (oleh
produk, dan jasa yang subkontraktor atau supplier) memenuhi persyaratan pelanggan.
disediakan secara eksternal
8.5 Produksi dan Penyediaan melaksanakan produksi dan penyediaan jasa dalam keadaan terkendali.
Jasa
8.6 Pelepasan Produk & Jasa menerapkan pengaturan yang direncanakan, pada tahap yang sesuai, untuk memverifikasi
bahwa persyaratan produk dan jasa telah dipenuhi.
8.7 Pengendalian Output memastikan bahwa hasil-hasil (produk) yang tidak sesuai dengan persyaratan diidentifikasi
yang tidak sesuai dan dikendalikan untuk mencegah penggunaan atau pengiriman yang tidak disengaja.

9
Klausul 09 Evaluasi Kinerja
9.1 Pemantauan, menetapkan obyek, metode, waktu pemantauan dan pengukuran SMM serta mengevaluasi
kinerja dan efektivitas SMM.
pengukuran,
analisa, dan
evaluasi
9.2 Audit Internal 1. Merencanakan proses audit internal pada implementasi SMM
2. Diimplementasikan dan dipelihara secara efektif.

9.3 Tinjauan Manajemen puncak harus meninjau sistem manajemen mutu organisasi, pada selang
waktu terencana, untuk memastikan kesesuaian, kecukupan, efektivitas dan keselarasan
Manajemen dengan strategi organisasi.

10
Klausul 10 Peningkatan
10.1 Umum menentukan dan memilih peluang untuk perbaikan dan menerapkan tindakan yang
diperlukan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dan meningkatkan kepuasan pelanggan.

10.2 Ketika ketidaksesuaian terjadi, termasuk yang timbul dari komplain, organisasi harus:
1. Tanggap terhadap ketidaksesuaian;
Ketidaksesuaian 2. Mengevaluasi kebutuhan tindakan untuk menghilangkan penyebab dari
dan tindakan ketidaksesuaian, agar hal itu tidak terulang atau terjadi ditempat lain;
3. Melaksanakan tindakan apapun yang diperlukan;
Korektif 4. Meninjau efektivitas tindakan perbaikan yang dilakukan;
5. Jika perlu mutahirkan risiko dan peluang yang telah ditentukan selama perencanaan;
6. Jika perlu membuat perubahan pada sistem manajemen mutu.

10.3 Peningkatan harus terus meningkatkan kesesuaian, kecukupan dan efektivitas sistem manajemen mutu.

berkelanjutan

11
12

Anda mungkin juga menyukai