Tugas PENGIN 5 (Ira Rizki Artasari E1G019064)
Tugas PENGIN 5 (Ira Rizki Artasari E1G019064)
Disusun Oleh:
Nama : Ira Rizki Artasari
NPM : E1G019064
Kelas :B
Mata Kuliah : Pengukuran dan Instrumentasi
Dosen : Dr,Yazid Ismi Intara,S.P.,M.SI,
Tugas : Jelaskan pengukuran menggunakan
sterling-bidwel dan karl fischer,
dengan gambar
1. Metode Langsung
Metode analisis kadar air secara langsung sendiri terbagi menjadi 5 macam,
yaitu sebagai berikut:
a. Analisa Kadar Air dengan Metode Pengeringan Bahan
Analisis Kadar Air dengan Pengeringan Bahan ada analisis kadar air bahan
pangan cara langsung, penentuan kadar airnya didasarkan pada penimbangan berat
bahan. Pada metode ini pengeringan bahan dilakukan dengan menggunakan
pemanasan bahan. Kehilangan beratakibat proses pengeringan dianggap sebagai berat
kandungan air yang terdapat dalam bahan yang menguap selama pemanasan.
Ada dua macam metode pengeringan yaitu metode oven udara dan metode
vacum:
1. metode oven udara
Pada penentuan kadar air dengan menggunakan metode oven udara yang
mengacu pada metode oven yang dikembangkanoleh AOAC (1984). Pada metode ini
terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi ketelitian penentuan kadar air bahan,
yaitu: yang berhubungan dengan penanganan bahan, kondisi oven dan perlakuan
bahan setelah pengeringan (AOAC, 1984)
Faktor-faktor yang berhubungan dengan kondisi oven yang dapat
mempengaruhi analisis kadar air meliputi :
a. jenis bahan
b. ukuran bahan
c. partikel bahan
faktor-faktor yang berhubungan dengan kondisi oven dapat mempengaruhi
analisis kadar air, meliputi:
a.suhu oven
b. gradien suhu oven
c. kecepatan aliran dan kelembaban udara oven.
Selama proses destilasi, pelarut tersebut bersama air dalam bahan akan
menguap pada suhu lebih rendah dari suhu didih air. Uap yang terbentuk mengalami
kondensasi yang ditampung dalam labu penampung destilat. Dalam labu penampung
destilat, pelarut dan airterpisah sesuai berat jenisnya (Nadia, 2010)
Prinsip penentuan kadar air dengan destilasi adalah menguapkan air dengan
“pembawa” cairan kimia yang mempunyai titik didih lebih tinggi dari pada air dan
tidak dapat bercampur dengan air sertamempunyai berat jenis lebih rendah dari pada
air.
Kelebihan :
transfer panas efektif dan dan efisien, penghilanganair lebih cepat, atmosfer
inert, kerusakan oksidasi lebih rendah.Metode destilasi mempunyai keuntungan,
antara lain :
1. dapat untuk meningkatkan kadar air bahan yang memiliki kandungan air relatif
kecil.
2. penentuan kadar air memerlukan waktu yang relativ singkat, yaitu sekitar 1 jam
3. terjadinya oksidasi senyawa lipida dan dekomposisi senyawa gula dapat dihindari,
sehingga penentuan kadar air cukup akurat.
Kekurangan ;
Jumlah sampel yang dianalisis bersamaan sedikit. Zat kimia yang dapat
digunakan antara lain: toluen, xylen, benzen,tetrakhorethilen dan xlol. Cara
penentuannya adalah dengan memberikan zat kimia sebnayak 75-100 ml pada sampel
yang diberikan mengandung air sebanyak 2-5 ml kemudian dipanaskan sampai
mendidih. Uap ir dan zat kimia tersebut diembunkan dan ditampung dalam tabung
penampung. Cara destilasi ini baik untuk menentukan kadar air dalam zat yang
kandungan airnya kecil yang yang sulit ditentukan dengan cara gravimetri.
Penentuan kadar air ini hanya memerlukan waktu + 1 jam.
Perhitungan Destilasi
KA(%) = VOLUME AIR x 100%
Berat bahan
d) Perhitungan/Pengukuran
kadar air dalam bahn baik berdasarkan basis basah atau basis kering dapat
dihitung dengan menggunakan persamaan berikut:
% Kadar air (basis kering ) = b-(c-a) x 100 %
( c- a )
% kadar air ( Basis basah ) = b-(c-a) x 100 %
(b)
Keterangan
a= berat konstan cawan kering beserta tutupnya sebelum digunakan
b= berat bahan awal (Segar) yang digunakan sebelum diuapkan dan dikeringkan
c= berat konstan cawan berisi bahan kering beserta tutup cawan ( Nadia,2010)
2) Sampel yang digunakan pada metode oven vakum: produk yang mengandung
komponen yang terdekomposisi pada suhu 100 CC misalnya pada suhu 60-70 °C
a) Prinsip
Bahan dikeringkan dalam oven vakum dengan tekanan 25-100 mmHg
bergantung jenis bahan (sesuai yang disebutkan dalam persiapan oven pengering
diatas) sehingga air dapat menguap pada suhu lebih rendah dari 100°C.
b) Peralatan
Peralatan yang digunakan pada analisis kadar air dengan metode oven vacum
adalah seperangkat alat oven vakum.
Kelemahan dari pengeringan dengan oven udara diperbaiki dengan metode
oven vakum. Pada metode vacum, sampel dikeringkan dalam kondisi tekanan rendah
vakum sehingga air dapat menguap dibawah titik didih normal 100 0C, misal antara
suhu 60-70 0C. Pada suhu 60-70 0C tidak terjadi penguraian senyawa dalam sampel
selama pengeringan. Untuk analisis sampel bahan pangan yang mengandung gula,
khususnya mengandung fruktosa, senyawa ini cenderung mengalami penguraian pada
suhu yang lebih tinggi. Tekanan yang digunakan pada metode ini umumnya berkisar
antara 25-100 mmHg. Analisis kadar air metode oven vakum AOAC 925.45,1999
menggunakan prinsip pengeringan sampel dalam oven vakum pada suhu 25-100 0C,
sehingga dapat menguap pada suhu lebih rendah dari 100 0C, misalnya pada suhu 60-
70 0C. Berikut prosedur kerja untuk analisis kadar air metode oven vakum:
d) Perhitungan
Kadar air dalam bahan baik berdasarkan basis basah atau basis kering dapat
dihitung dengan persamaan yang digunakan pada penentuan kadar air dengan metode
oven udara.
B . Analisis kadar air dengan metode destilasi
Pengertian Destilasi
Destilasi adalah metode pemisahan dan pemurnian dari cairan yang mudah
menguap. Prosesnya meliputi penguapan cairan tersebut dengan cara memanaskan,
dilanjutkan dengan kondensasi uapnya menjadi cairan, disebut dengan destilat.
Beberapa pendapat para ahli mengenai pengertian destilasi adalah sebagai berikut :
Menurut GG.Brown (1987), destilasi adalah suatu metode operasi yang digunakan
pada proses pemisahan suatu komponen dari campurannya dengan menggunakan
panas sebagai tenaga pemisah berdasarkan perbedaa titik didih masing-masing
komponennya. Proses pemisahan secara distilasi terdiri dari tiga langkah dasar,
yaitu:
Proses penguapan atau penambahan panas dalam larutan yang dipisahkan
Proses pembentukan fase seimbang
Proses pemisahan kedua fase seimbang
sampel yang digunakan pada metode destilasi azeotropik: bahan-bahan yng
mngandung lemak dan komponen-komponen lain selain air yang mudah menguap
pada perlakuan suhu tinggi. Contoh : keju, mentega, daging sapi).
1) Analisis kadar air dengan metode destilasi azetropik
a) prinsip
Destilasi juga dapat diartikan sebagai suatu proses pemurnian untuk senyawa
padat yaitu suatu proses yang didahului dengan penguapan senyawa cair dengan
memanaskannya, kemudian mengembunkan uap yang terbentuk yang akan
ditampung dalam wadah yang terpisah untuk mendapat destilat atau senyawa cair
yang murni. Dasar pemisahan pada destilasi adalah perbedaan titik didih cairan pada
tekanan tertentu. Pemisahan dengan destilasi melibatkan penguapan differensial dari
suatu campuran cairan diikuti dengan penampungan material yang menguap dengan
cara pendinginan dan pengembunan. Syarat utama dalam operasi pemisahan
komponen-komponen dengan cara destilasi adalah komposisi uap harus berbeda
dengan komposisi cairan dengan terjadi keseimbangan larutan-larutan, dengan
komponen-komponennya cukup dapat menguap.
prinsip yang digunakan pada metode destilasi azeotropik adalah penguapan air
dari bahan bersama pelarut yang bersifatimmiscible pada suatu perbandingan yang
tetap.
b) Pereaksi dan peralatan
pada metode ini menggunakan peeaksi berupa pelarut toluene, pelarut jenis xilen, tau
tetrakloretilen.
c) Prosedur Kerja
langkah-langkahnya sebagai berikut:
1) membersihkan seluruh peralatan yang akan digunakan hingga benar-benar bersih
dan bebas lemak. Keringkan peralatan gelas dalam oven pada suhu 105°C. Dan
dinginkan. Rangkai peralatan destilasi seperti pada gambar. Sampel ditimbangan
secukupnya ehingga air yang terkandung didalamnya berkisar 3-4 g. biasanya
sampel bawang merah cukup 5 g (Ws). Sampel dimasukan kedalam labu didih dan
ditambah 60-80 ml pereaksi ( toluene, jenis xilen atau tetrakloretilen).
d) Perhitungan
kadar air dapat dihitung dengan rumus berikut:
% kadar air = Vs xFD x100 %
Ws
Keteragan:
Ws= Berat sampel (g)
Vs= Volume air yang didetilasi dari sampel (mL)
FD= Faktor Destilasi = W
V